Laporan Tetap Praktikum Proses (CRL 1)
Laporan Tetap Praktikum Proses (CRL 1)
Laporan Tetap Praktikum Proses (CRL 1)
PENGENDALIAN PROSES
Di Susun Oleh
I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan praktek ini mahasiswa diharapkan mampu :
Melakukan simulasi pengendalian On – Off dengan mempergunakan
peralatan CRL.
Menjelaskan pengertian set point, hysterisis, open time.
Memahami mekanisme pengendalian On – Off
Mencetak grafik pengendalian On – Off dan menjelaskan grafik tersebut.
Liquid yang berada di tangki (1) dipompakan ke tangki berskala (11) oleh
pompa sentrifugal (2) di bawah pengendaliankatup pneumatic proporsional (3).
Pengisian tangki berskala (11) menghasilkan tekanan pada bagian dasar
tangki yang ekivalen terhadap ketinggian (level) liquid dalam tangki, di deteksi
oleh tranduser P/I (13) dan di transmisikan sebagai sinyal Y ke unit pengkondisi
(panel) kontrol (9). Outputnya berupa sinyal X yang berasal dari panel kontrol (9)
di transmisikan ke katup (3) oleh tranduser I/P (4) yang kemudian menggerakkan
katup pneumatik proporsional dengan bantuan udara tekan yang disuplai oleh inlet
udara tekan (5).
Katup V1 dan V2 dapat diatur secara manual untuk tertutup dan terbuka penuh
dalam hubungan dengan tangki berskala (11). Katup solenoid (14) memungkinkan
untuk pengendalian gangguan aliran air. Untuk pemakaian katup 14, V1 harus
dalam keadaan terbuka penuh.
PANEL KONTROL
Panel kontrol (9) terdiri dari beberapa indikator yang menunjukkan kerja
peralatan pada unit CRL ini,
1. Saklar utama (main switch) yang mensulai arus listrik dari socket dinding ke
peralatan CRL.
2. Lampu indikator kerja pompa menunjukkan pompa sedang hidup.
3. Lampu indikator kerja level minimal dan maksimal untuk pemakaian resistive
probe. Resistive probe terletak di dalam tangki berskala berbentuk seperti
elektroda terbuat dari logam dalam 3 ukuran panjang berbeda.
4. Penunjuk ketinggian (level indikator) dalam satuan (%).
5. Lampu indikator, menunjukkan posisi katup untuk menimbulkan gangguan
sesuai posisi selektor NOISE (gangguan)
0 : Katup solenoid tidak diaktifkan
Man : Katup solenoid diaktifkan secara manual
PC : Katup solenoid dikendalikan melalui komputer
6. Sinyal pengaturan , X, dalam bentuk output analog.
7. Sinyal yang dikendalikan , Y , Controller var dalam bentuk output analog.
8. Selektor pemilih untuk jenis mode control :
Pengendalian gerakan katup secara manual
Unit Off (0), posisi pengendali tidak hidup
Pengendalian dengan resistive probes
Pengendalian dengan PC ( komputer)
Pengendalian dengan Mini Reg ( alat tambahan)
Pengendalian dengan MRRP (alat tambahan)
9. Pengaturan katup secara manual
10. Lampu penunjuk power suplai.
2. PENGENDALIAN P/I/D
System pengendalian secara kontinyu berbeda dengan system
pengendalian tak kontinyu (ON-OFF).pada system control kontinyu, system
control melakukan evaluasi antara error dan set point dan secara kontinyu pula
memberikan masukan (input) bagi eleman control akhir untuk melakukan
perubahan agar harga pengendalian (control point) mendekati atau sama
dengan harga set point.
Sistem pengendalian kontinyu ini menggunakan kontinyu ini
menggunakan tiga terminology berikut :
Proposional
Integral
Derivative
Sinyal yang diregulasi, yang didasarkan atas error (perbedaan antara set
point dengan control point) ditentukan oleh jumlah ketiga definisi diatas.
PROPOSIONAL
Bagian atau komponen mode pengendali ini menyatakan eror yang
terjadi sebanding antara set point dan harga terukur.sebanding ini dinyatakan
sebagai harga konstanta (Kp).
Ketika sinyal regulasi mencapai 100 % atau katup pneumatic terbuka
penuh, eror mencapai level salurasi (jenuh), penambahan eror tidak akan
meningkatkan sinyal regulasi.
Disini perlu diketahui range interval eror agar sinyal regulasi dapat
beroperasi antara 0% -100%.range variasi antara 0-PB, maka persen harga
sinyal regulasi, X adalah
X = e . PB
Semakin besar PB, semakin kecil keluaran controller (X), untuk error
yang sama, dengan kata lain, semakin rendah gain proposional controller.
System pengendalian yang hanya menggunakan mode proposional ini
mempunyai ketentuan berikut :
- Error tidak dapat dieliminasi (dikurangi dan sulit mencapai set point
- Adanya error sisa (residu) yang disebut OFFSET yang bertambah
dengan bertambahnya PB.
INTEGRAL
Mode control integral selalu digunakan berpasangan dengan mode
proposional dengan persamaan :
DERIVATIF
Mode derivative juga dipergunakan bergabung dengan mode
proposional dengan persamaan:
No Waktu Untuk Laju Alir Naik Waktu Untuk Laju Alir Turun
(detik) (detik)
1 18,67 18,40
2 18,46 18,35
3 18,03 18,04
4 18,27 18,08
5 18,03 18,23
Rata- rata 18,29 18,22
VI. PERHITUNGAN
Diketahui : Diameter tabung (D) = 48,1 cm, maka r = 24,05 cm
Ketinggian (t) = 5,3 cm
Unit CRL