Materi Rabu
Materi Rabu
Materi Rabu
Di susun oleh:
Tingkat IIIA (Kelompok 4)
1. Relatif
- Infeksi / demam
- Elektrolit inbalance
- Kehamilan
- Anti koagulasi
- Keracunan obat
- Gagal ginjal
2. Mutlak
5. PERSIAPAN
a) Alat
1) Satu set angio pack yang terdiri dari
-Abdominal sheet 1
-Towel segi empat 3
-Lithotomy sheet 1
- I/I cover 1
-Hand towel 2
- Goun 2
-Sigle Layer 1
2) Satu set angio instrument yang terdiri:
-Sponge Holder 1
- Towel Clip 4
- Galipot 2
- Kidney disk 2
- Round bowl 1
- Tray 1
5). Syringe 10 cc 2
14)Glove steril 1 pc
15).Three Way rotating 1
16).Dome steril 1
17).Cairan :
18). Obat-obatan
- Kontras secukupnya
b) Pasien.
c) Administrasi
Informed concent
Status/file pasien
Surat jaminan
6. PROSEDUR TINDAKAN
1. Pasien masuk ruang tindakan
2. Dilakukan perekaman EKG (Elektrokardiografi) 12 lead
3. Preparasi daerah yang akan dilakukan pungsi bila FEAR (Femoral arteri right)
bersihkan daerah inguinalis kanan dan kiri dengan betadin 10%secara aseptik
dan anti septik, Bila di radialis / brakialis bersihkan dengan betadin 10%
daerah sekitarnya .dengan teknik aseptic dan antiseptik.
4. Tutup daerah ,tusukan dengan duk.lubang,daerah dada dan perut dengan laken
dan daerah extremitas bawah dengan laken besar,semua dalam keadaan steril.
5. Dilakukan anestesi lokal dahulu ,dengan lidocain 2 % kemudian dibuat
sayatan /luka kecil.
6. Dilakukan pungsi FEAR , masukan J wire / pendek.
7. Setelah J wire pendek masukan sheath jarum dicabut wire dipertahankan pada
pembuluh darah, kemudian sheath masuk bersama introduser J wire pendek,
dicabut
8. Spoel sheath dengan NaCL + heparin 2500 iu, sebelumnya .aspirasi ,spoul
sampai bersih.
9. Masukan kateter JUDKIN RIGHT 4. 6 F .yang didalam nya sudah ada J wire
panjang. masukan sampai + 1/3 bawah lutut dan tahan wire.
10. Bila kateter sudah sampai di sinus valsava, dorong wire panjang pada saat
sistolik supaya masuk ke LV(Left Ventrikel),setelah masuk LV tarik wire
panjang .saambung dengan three way aspirasi sedikit kemudian di lakukan
pengukuran dan pullback kateter untuk mengukur gradien .
11. Bila kateter sudah masuk ke muara RCA(Right Coronary Arteri)
12. Dilakukan kororanografi dengan posisi RAO(Right Anterior Obliqe) 300 dan
LAO (Left Anterior Obliqe) 400, CRANIAL 150 – 200.
13. Cabut cartheter dan ganti dengan JUDKIN LEFT 4 6 F.
14. Lakukan pengambilan gambar pada posisi :
15. Cabut kateter dan ganti dengan pigtail untuk LV grafi bila diperlukan.
16. Masukkan pigtail sampai LV dan sambung kateter dengan alat injektor dengan
ketentuan volume 30 kecepatan 12 ml / sec dengan posisi RAO 30 tekanan
450 Psi
17. Prosedur selesai pasien diberi penjelasan bersihkan daerah tusukan, alat – alat
di bersihkan dan di rendam
18. Pasien di pindahkan ke RR (Recovery Room).
19.
INDIKASI
1. Syock/renjatan
2. Infeksi local di sekitar daerah tempat pungsi lumbal
3. Peningkatan tekanan intracranial (oleh tumor, space occupying
lesion,hidrosefalus)
4. Gangguan pembekuan darah yang belum diobati
5. Pasien yang mengalami penyakit sendi-sendi vertebra degeneratif. Hal ini
akan sulituntuk penusukan jarum ke ruang interspinal
6. Pasien dengan peningkatan tekanan intra cranial. Herniasi serebral atau
herniasi serebralbisa terjadi pada pasien ini.
KOMPLIKASI
1. Infeksi
2. Iritasi zat kimia terhadap selaput otak
3. Jarum pungsi pata
4. Hernias
5. Tertusuknya saraf oleh jarum pungs
6. Nyeri kepala hebat akibat kebocoran CSS.
7. Meningitis akibat masuknya bakteri ke CSS.
8. Paresthesia/ nyeri bokong atau tungkai.
9. Injury pada medulla spinalis.
10. Injury pada aorta atau vena cava, menyebabkan perdarahan serius.
11. Herniasi otak. Pada pasien denga peningkatan tekanan, tiba-tiba terjadi penurunan
12. tekanan akibat lumbar puncture, bisa menyebabkan herniasi kompressi otak terutama
13. batang otak.
14. 10 – 30% pasien dalam 1 – 3 hari dan paling lama 2 – 7 hari mengalami postlumbar
15. puncture headache. Sebagian kecil mengalami nyeri, tapi bisa dikurangi dengan
berbaringdatar. Penanganan meliputi bed rest dan cairan dengan analgetik ringan.
KEBIJAKAN
Pemeriksaan dilakukan oleh Dokter spesialis saraf dibantu tenaga paramedis yang
diberikan pada pasien rawat inap di RSUD tertentu.
Anestesi local
PERSIAPAN PASIEN
Pasien diposisikan tidur lateral pada ujung tempat tidur dengan lutut ditarik ke abdomen.
Catatan : bila pasiennya obesitas, bisa mengambil posisi duduk di atas kursi, dengan kursi
dibalikan dan kepala disandarkan pada tempat sandarannya.
PROSEDUR PELAKSANAAN
Pasien berbaring datar dengan hanya hanya 1 bantal untuk mengurangi post-
duralpuncture headache.Anjurkan pasien tidur datar selama 6 – 12 jam setelah dilakukan
prosedur.Observasi tempat penusukan apakah ada kebocoran. Observasi pasien mengenai
orientasi, gelisah, perasaan mengantuk, mual, irritabilitasserebral (fitting, twitching,
spasticity atau kelemahan tungkai) dan melaporkannyakepada dokter.Anjurkan pasien
melaporkan adanya nyeri kepala dan memberikan analgerik sesuaiprogram.Melaporkan
ke dokter bila ada hal yang tidak bisa diatasi. intervensi keperawatan Tanggung jawab
perawat adalah membantu pasien mempertahankan posisi lateral rekumben dengan lutut
fleksi. Menjamin prinsip/ teknik aseptik secara ketat. Memberi label specimen CSF.
Menjaga posisi pasien dengan posisi flat beberapa jam tergantung pada permintaan
dokter. Memonitor status cairan, neurologis dan tanda-tanda vital. Memberikan obat
analgetik sesuai kebutuhan. (Lewis,Heitkemper and Dirksen, 2000. p 1603).