SB681020180625131722-RS Budi Agung Palu
SB681020180625131722-RS Budi Agung Palu
SB681020180625131722-RS Budi Agung Palu
Regulasi:
Regulasi tentang perencanaan kebutuhan SDM
sesuai dengan:
1) Rencana strategis
2) RBA/RKA
Dokumen:
Bukti tentang hubungan antara perencanaan
SDM dengan rencana strategis dan RBA / RKA
Wawancara:
Pimpinan rumah sakit
Kepala SDM
Dokumen:
Bukti rapat tentang perencanaan SDM
berdasarkan kebutuhan unit kerja
Wawancara:
Direktur
Kepala SDM
Kepala Unit kerja
Regulasi:
Regulasi tentang SDM meliputi:
1) penyusunan pola ketenagaan sebagai dasar
penetapan kebutuhan staf di setiap unit
2) penempatan dan penempatan kembali staf
3) evaluasi dan pemutakhiran terus menerus
pola ketenagaan sesuai KKS 2.1 EP 1
Dokumen:
Bukti rapat tentang penyusunan pola
ketenagaan
Wawancara:
Direktur
Kepala bidang/divisi/ bagian
Kepala unit kerja
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang penempatan
danpenempatan kembali staf sesuai dengan
perencanaan
Wawancara:
Kepala SDM
Kepala/staf unit kerja
Regulasi:
Sesuai dengan KKS 2 EP 1
Dokumen:
Bukti rapat tentang evaluasi perencanaan staf
Wawancara:
Kepala SDM
Kepala unit kerja
Dokumen:
Bukti rapat tentang revisi perencanaan staf
minimal 1 tahun sekali
Wawancara:
Direktur
Kepala bidang/divisi/bagian
Kepala SDM
Kepala unit kerja
Regulasi:
Regulasi tentang penetapan jumlah staf RS
Dokumen:
Bukti tentang kebutuhan staf masing-masing
unit
Wawancara:
Kepala / Staf unit kerja
Dokumen:
Bukti tentang perencanaan SDM
mempertimbangkan rencana pengembangan
pelayanan dengan melihat RENSTRA dan
RKA/RBA
Wawancara:
Direktur
Kepala bidang/Divisi/Bagian
Kepala SDM
Kepala unit kerja
Regulasi:
Regulasi tentang persyaratan jabatan meliputi:
Uraian tugas
Tanggung jawab
Wewenang
Dokumen:
Bukti setiap jabatan memuat persyaratan
jabatan
Wawancara:
Kepala/ Staf SDM
Dokumen:
Bukti setiap jabatan memiliki uraian tugas,
tanggung jawab dan wewenang, dilihat pada:
1) File kepegawaian staf berisi uraian tugas,
tanggung jawab dan wewenang, dan staf klinis
berupa SPK dan RKK
2) File kepegawaian pejabat dengan jabatan
rangkap uraian tugas, tanggung jawab dan
wewenang untuk jabatan serta SPK dan RKK
untuk tugas klinis
Wawancara:
Kepala / Staf SDM
Regulasi:
Regulasi tentang pengaturan penempatan
kembali staf dengan mempertimbangkan
meliputi :
1) Kompetensi
2) Kebutuhan pasien / kekurangan
3) Agama, keyakinan dan nilai-nilai pribadi
Dokumen:
Bukti penempatan/penempatan kembali staf
sesuai dengan kebutuhan RS
Wawancara:
Kepala / Staf SDM
Kepala / Staf unit kerja
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang penempatan kembali
berdasarkan pertimbangan agama, keyakinan
dan nilai-nilai pribadi.
Wawancara:
Kepala / staf SDM
Regulasi:
Regulasi tentang proses rekrutmen
tersentralisasi dan efisien oleh RS
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang proses rekrutmen
staf tersentralisasi dan efisien oleh RS
Wawancara:
Kepala / Staf SDM
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang proses rekrutmen
seragam
Wawancara:
Kepala / Staf SDM
Regulasi:
Regulasi tentang proses seleksi staf klinis
Dokumen:
Bukti pelaksanaan seleksi staf klinis RS
dilaksanakan seragam
Wawancara:
Kepala SDM
Staf klinis
Dokumen:
Bukti pelaksanaan evaluasi staf klinis baru saat
mulai bekerja
Wawancara:
Direktur
Kepala bidang/divisi / bagian
Komite Medik
Komite Keperawatan
Kepala SDM
Staf klinis
Dokumen:
Bukti tentang data untuk evaluasi staf klinis
tersedia di unit layanan
Wawancara:
Kepala unit pelayanan
Dokumen:
Bukti evaluasi staf klinis tahunan
Wawancara:
Kepala SDM
Komite Medik
Komite Keperawatan
Kepala unit pelayanan
Staf klinis
Regulasi:
Regulasi tentang proses seleksi staf non klinis
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang seleksi staf non klinis
RS dilaksanakan seragam
Wawancara:
Kepala SDM
Staf unit pelayanan
Dokumen:
Bukti pelaksanaan evaluasi staf non klinis baru
saat mulai bekerja
Wawancara:
Direktur
Kepala bidang/divisi
Komite medik
Komite keperawatan
Kepala SDM
Staf unit pelayanan baru
Dokumen:
Bukti tentang data untuk evaluasi staf non klinis
tersedia di unit layanan.
Wawancara:
Kepala unit pelayanan
Dokumen:
Bukti evaluasi staf non klinis tahunan
Wawancara:
Kepala SDM
Komite Medik
Komite Keperawatan
Kepala / Staf unit pelayanan
Dokumen:
Bukti tentang file kepegawaian memuat:
1) Kualifikasi
2) Pendidikan
3) Pelatihan
4) Kompetensi Staf
Wawancara:
Kepala SDM
Dokumen:
Bukti tentang file kepegawaian berisi uraian
tugas, tanggung jawab dan wewenang
Wawancara:
Kepala SDM
Dokumen:
Bukti tentang File kepegawaian berisi proses
rekruitmen
Wawancara:
Kepala SDM
Dokumen:
Bukti tentang File kepegawaian berisi riwayat
pekerjaan
Wawancara:
Kepala SDM
Dokumen:
Bukti tentang File kepegawaian berisi hasil
evaluasi dan penilaian kinerja staf RS
Wawancara:
Kepala SDM
Dokumken:
File kepegawaian berisi salinan sertifikat
pelatihan staf RS
Wawancara:
Kepala SDM
Dokumen:
Bukti tentang File kepegawaian selalu
diperbaharui
Wawancara:
Kepala SDM
Regulasi:
Regulasi tentang orientasi umum dan khusus
Dokumen:
Bukti pelaksnaan orientasi staf baru meliputi:
1) Orientasi umum:
TOR, daftar hadir, materi dan narasumber
meliputi perumahsakitan, mutu, keselamatan
pasien, PPI, serta evaluasi peserta, laporan
pelaksanaan orientasi
2) Orientasi khusus:
TOR, daftar hadir, evaluasi peserta, laporan
pelaksanaan orientasi
Wawancara:
Kepala SDM
Kepala Diklat
Kepala Unit
Staf baru
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang orientasi staf kontrak,
magang dan peserta didik (IPKP 6 EP 1) meliputi:
1) Orientasi umum:
TOR, daftar hadir, materi dan narasumber
meliputi perumahsakitan, mutu, keselamatan
pasien, PPI, serta evaluasi peserta, laporan
pelaksanaan orientasi
2) Orientasi khusus:
TOR, daftar hadir, evaluasi peserta, laporan
pelaksanaan orientasi
Wawancara:
Kepala SDM
Kepala Diklat
Kepala Unit
Staf kontrak, magang dan peserta didik
Regulasi:
Program tentang pendidikan dan pelatihan
berdasar data a) s/d f)
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang pendidikan dan
pelatihan sesuai program
Wawancara:
Kepala SDM
Kepala Diklat
Staf terkait
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang pendidikan dan
pelatihan berkelanjutan
Wawancara:
Kepala SDM
Kepala Diklat
Staf terkait
Dokumen:
Bukti tentang jadwal, anggaran, materi dan
fasilitas untuk diklat RS
Wawancara:
Kepala SDM
Kepala Diklat
regulasi:
Regulasi tentang:
1) pelatihan bantuan hidup dasar
2) pelatihan bantuan hidup lanjut
Dokumen:
Bukti pelaksanaan pelatihan tentang bantuan
hidup lanjut
Wawancara:
Tim kode biru
Kepala Diklat
Dokumen:
Bukti sertifikasi pelatihan bantuan hidup dasar
dan bantuan hidup lanjut
Wawancara:
Kepala / Staf unit kerja diklat
/ Tim Kode Biru
Simulasi:
Peragaan resusitasi jantung paru
Dokumen:
Bukti pelaksanaan refreshing bantuan hidup
dasar setiap dua tahun
Wawancara:
Kepala / Staf SDM
Regulasi:
Regulasi tentang:
1) kesehatan dan keselamatan staf
2) penanganan kekerasan di tempat kerja
Dokumen:
Bukti tentang pemeriksaan kesehatan staf dan
bukti vaksinasi
Wawancara:
Kepala / Staf SDM
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang tindak lanjut
terhadap staf yang terpapar penyakit infeksi
Wawancara:
Komite / Tim PPI
Staf terpapar
Kepala unit pelayanan
Dokumen:
1) Bukti tentang daftar area yang berpotensi
terjadinya kekerasan di tempat kerja
2) Bukti tentang upaya untuk mengurangi risiko
tersebut
Observasi:
Lihat pelaksanaan area berisiko terjadi kekerasan
diatas
Wawancara
Staf unit pelayanan
Dokumen:
Bukti tindak lanjut staf yang cedera akibat
kekerasan ditempat kerja
Wawancara:
Kepala / Staf SDM
Dokumen:
Bukti tentang catatan staf yang terpapar infeksi
atau mengalami kekerasan
Wawancara:
Kepala / Staf SDM
Tim K3RS
IPCN
Regulasi:
Regulasi tentang proses penerimaan, kredensial,
penilaian kinerja dan rekredensial staf medis
dalam medical staf bylaws
Dokumen:
Bukti tentang kontrak klinik dokter dengan RS
Wawancara:
Staf Klinis
Staf SDM
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang kredensial
Wawancara:
Komite Medis
Staf Klinis
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang verifikasi
Wawancara:
Kepala SDM
Komite Medis
Staf medis
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang kredensial tambahan
Wawancara:
Komite Medis
Staf Medis
Kepala SDM
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang rekrutmen staf medis
sesuai kebutuhan RS
Wawancara:
Direktur
Komite medis
Kepala SDM
Dokumen:
Bukti pelaksanaan pengangkatan setelah proses
verifikasi selesai
Wawancara:
Komite medis
Staf medis
Kepala SDM
Dokumen:
Bukti supervisi pada staf medis yang belum
mendapatkan kewenangan mandiri ada
Bukti form check list
Bukti pelaksanaan supervise
Wawancara:
Komite Medis
Staf medis
Kepala / Staf SDM
Peserta pendidikan klinis
Regulasi:
Regulasi tentang penetapan kewenangan klinis
berdasarkan rekomendasi dari komite medis
dalam bentuk SPK dan RKK
Dokumen:
Bukti tentang penerbitan SPK dan RKK berdasar
rekomendasi dari komite medis
Wawancara:
Komite medis
Staf medis
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang rekredensial untuk
memberi kewenangan tambahan sudah
diverifikasi dari sumber primer.
Wawancara:
Komite medis
Staf medis
Dokumen:
Bukti tentang SPK dan RKK staf medis ada di unit
pelayanan.
Wawancara:
Komite medis
Staf medis
Dokumen:
Bukti pelaksanaan pengawasan untuk
memastikan staf medis memberikan pelayanan
sesuai SPK dan RKK
Wawancara:
Kepala / staf unit pelayanan
Regulasi:
Regulasi tentang penilaian kinerja untuk evaluasi
mutu praktik profesional berkelanjutan, etik dan
disiplin staf medis
Dokumen:
Bukti pelaksanaan monitoring dan evaluasi mutu
praktik profesional berkelanjutan, etik dan
disiplin staf medis meliputi:
1) Perilaku
2) pengembangan profesional
3) kinerja klinis
Wawancara:
Direktur
Kepala bidang/divisi/Bagian
Kepala SDM
Komite medis
Staf medis
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang review hasil
pelayanan staf medis
Wawancara:
Direktur
Kepala bidang/divis/bagiani
Kepala SDM
Komite medis
Staf medis
Dokumen:
Bukti evaluasi tentang File kredensial staf medis
dikaji
Wawancara:
Komite medis Sub komite kredensial
Dokumen:
1) Bukti evaluasi tentang proses i Praktik
Profesional Terfokus dan tindak lanjutnya (bila
ada temuan)
2) Bukti evaluasi tentang Praktik Profesional
Terfokus disimpan dalam file kredensial
Wawancara:
Komite Medis
Staf Medis
Regulasi:
Regulasi tentang rekredensial
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang rekredensial terkini
Wawancara:
Komite Medis
Staf Medis
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang proses rekredensial
untuk kewenangan tambahan
Regulasi:
Regulasi tentang kredensial staf keperawatan
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang kredensial staf
keperawatan
Wawancara:
Komite Keperawatan
Staf Keperawatan
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang verifikasi
Wawancara:
Komite Keperawatan
Staf Keperawatan
Staf SDM
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang kredensial staf
keperawatan terkini
Wawancara:
Komite keperawatan
Staf keperawatan
Regulasi:
Regulasi tentang penetapan SPK dan RKK staf
keperawatan
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang proses penetapan
SPK dan RKK staf keperawatan
Wawancara:
Komite Keperawatan
Staf Keperawatan
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang pemeliharaan file
kredensial setiap staf keperawatan
Wawancara:
Komite Keperawatan
Staf Keperawatan
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang keterlibatan perawat
dalam upaya peningkatan mutu meliputi antara
lain GKM, PSBH, PSQH, PDSA, kaizen dll
Wawancara:
Tim Mutu
Staf Keperawatan
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang penghargaan
terhadap staf keperawatan yang memiliki
prestasi dalam upaya peningkatan mutu misal:
sertifikat penghargaan, tambahan poin pada
remunerasi, dll
Wawancara:
Direktur
Tim Mutu
Staf Keperawatan
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang evaluasi kinerja ada
di file kredensial staf keperawatan
Wawancara:
Komite Keperawatan
Staf terkait
Regulasi:
Regulasi pelaksanaan tentang kredensial PPA
lainnya dan staf klinis lainnya
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang kredensial PPA
lainnya dan staf klinis lainnya
Wawancara:
Kepala/ Staf SDM
PPA
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang verifikasi
Wawancara:
Kepala/ Staf SDM
PPA
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentan kredensial PPA lainnya
dan staf klinis lainnya
Wawancara:
Kepala / Staf SDM
PPA
Regulasi:
Regulasi tentang penetapan SPK dan RKK PPA
lainnya dan staf klinis lainnya
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang proses penetapan
SPK dan RKK PPA lainnya dan staf klinis lainnya
Wawancara:
Kepala / Staf SDM
PPA
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang pemeliharaan file
kredensial setiap PPA lainnya dan staf klinis
lainnya
Wawancara:
Kepala / Staf SDM
PPA
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang keterlibatan PPA
lainnya dan staf klinis lainnya dalam upaya
peningkatan mutu
Wawancara:
Tim Mutu
Staf unit pelayanan
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang penghargaan
terhadap PPA lainnya dan staf klinis lainnya yang
memiliki prestasi dalam upaya peningkatan
mutu misal: sertifikat penghargaan, tambahan
poin pada remunerasi, dll
Wawancara:
Direktur
Tim Mutu
PPA
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang evaluasi kinerja ada
di file kredensial PPA lainnya dan staf klinis
lainnya
Wawancara:
Kepala / Staf SDM
PPA
Rekomendasi
• Agar dibuat Pola Ketenagaan RS/Unit pelayanan dan Kerja--> ada kebutuhan
staf setiap Unit
• Agar dibuat Program SDM --> ada bukti penempatan/Penempatan Kembali
(Replacement) setiap staf sesuai kompetensi dan kebutuhan RS
• Agar dibuat SK Rotasi/Mutasi untuk setiap staf sesuai kompetensi masing2
Surveior akan melakukan wawancara dengan Ka SDM; Ka Unit dan staf terkait
tentang program SDM dan Pola Ketenagaan dengan sasaran kegiatan proses
penempatan kembali atau replacement staf
• Agar disiapkan bukti dokumentasi pelaksanaan penempatan kembali
(replacement) staf RS karena keinginan staf yang mengalami mutasi/rotasi
dengan pertimbangan nilai-nilai pribadi, kepercayaan/keyakinan dan agama
• Agar disiapkan dokumentasi SK Mutasi dan Rotasi dan permohonan staf RS
untuk dilakukan Penempatan kembali
Surveior akan melakukan wawancara dengan Ka SDM dan staf RS terkait ttg
pelaksanaan penempatan kembali (replacement) atas pemrintaan staf dengan
mempeertimbangkan aspek agama, nilai nilai dan kepercayaan
Agar dibuat Regulasi berupa Kebijakan,Pedoman/Panduan dan SPO tentang
penerimaan staf RS (Rekruitment) yg terpusat/tersentralisasi, efisien, dan
terkoordinasi agar pelaksanaan proses recruitment seragam diseluruh RS-->
saran di integrasikan dalam pedoman manajemen SDM/Pedoman Pengelolaan
SDM
• Agar disiapkan bukti dokumentasi pelaksanaan proses penerimaan
(rekruitmen) staf di RS tersentralisasi dan efisien sesuai
Kebijakan,Panduan,SPO untuk tahun 2017/2018 (data minimal satu tahun)
berupa Surat Permohonan, CV Karyawan, Ijazah/STR/SIP, Bukti Test masuk
(wawancara/tetulis), Test Psikologis, Hasil pemeriksaan kesehatan, dll serta
kebutuhan rekuitmemt berdasarkan rekomendasi dari Kepala Unit
Pelayanan/kerja atas jumlah dan kualifikasi staf yg dibutuhkan utk
memberikan layanan klinis kepada pasien.
• Agar disiapkan Alur penerimaan staf RS baik Staf klinis maupun Non Klinis
yang sama di RS
Surveior akan melakukan wawancara dengan Direktur RS dan Ka SDM serta
Staf terkait ttg bagaimana proses penerimaan staf di RS mulai sejak di
umumkan ke luar RS sampai dengan staf diterima di RS ?
Surveior akan melakukan wawancara dengan Direktur RS dan Ka SDM dan staf
klinis terkait proses seleksi staf klinis di RS yang seragam termasuk staf
lainnya ?
• Agar dilaksanakan evaluasi staf klinis baru tahun 2018 sesuai dengan
kebijakan RS (bisa setiap 3 bulan/6 bulan atau satu tahun) dan disiapkan
dokumen bukti pelaksanaan evaluasi staf klinis baru saat mulai bekerja oleh
Kepala Departemen, Unit pelayanan atau unit kerja di RS sesuai dengan
SPOnya dan berdasarkan pendidikan, kompetensi, pengetahuan, kewenangan,
ketranmpilan dan pengalaman staf klinis pada awalnya dan seterusnya dapat
memenuhi kebutuhan pasien
• Agar disiapkan Bukti Dokumentasi : Laporan Evaluasi staf klinis baru oleh Ka
Unit/Instalasi/Departemen
Surveior akan melakukan wawancara dengan Direktur RS dan Ka SDM; Ka
Bidang/Divisi; Komite Medis /Komite Keperawatan; dan staf klinis baru terkait
proses evaluasi awal untuk staf klinis baru yg diterima
Agar disiapkan Data dan Informasi dari hasil kegiatan asuhan pasien di unit
pelayanan atau data indikator mutu unit yg di siapkan oleh kepala
unit/departemen pelayanan klinis sebagai acuan untuk evaluasi kinerja staf
klinis baik staf medis (OPPE/FPPE) diunit terkait, keperawatan maupun
kesehatan professional laiinnya termasuk penilaian mutu dan keselamatan
pasien tersedia di unit pelayanan. (data dari indikator mutu , keselamatan
pasien IKP, audit PPK/CP--> lihat TKRS 11.1 Ep 1(
Sebagai contoh : Salah satu penilaian kinerja dokter bedah adalah
pelaksanaan time-out, berdasarkan hal tersebut maka salah satu penilaian
mutu dan keselamatan pasien di unit kamar operasi adalah pelaksanaan time
out.
Surveior akan melakukan wawancara dengan Ka Unit/Departemen Klinis; Ka
Unit pelayanan serta staf Klinis terkait Proses evaluasi kinerja klinis yang
menggunakan data dan informasi dari unit pelayanan dimana staf klinis itu
memberikan asuhan pelayanan kepada pasien
• Agar disiapkan bukti pelaksanaan evaluasi staf klinis baru minimal setahun
sekali sesuai kebijakan dan SPO dan bukti dokumentasi evaluasi : OPPE/FPPE
(Staf Medis) dan Evaluasi kinerja professional staf klinis lainnya tahun 2017
• Agar disiapkan Bukti Evaluasi kinerja professional staf klinis tersimpan di
dalam masing2 file kepegawaian stfa tsb
Surveior akan melakukan wawancara dengan Direktur RS dan Ka SDM; Komite
Medis/Komite Keperawatan; /Ka Unit Pelayanan Klinis; staf klinis terkait
frekuensi pelaksanan evaluasi kinerja staf klinis baru secara berkala setahun
sekali
• Agar dibuat Regulasi berupa Kebijakan/Panduan/SPO seleksi staf Non klinis
RS sesuai dengan kebutuhan rumah sakit -> disarankan utk diintegrasikan
dalam Pedoman Manajemen SDM/Pedoman Pengelolaan SDM RS
• Agar dibuat Regulasi berupa kebijakan penetapan RS dan SPO ttg evaluasi
staf Non klinis baru dengan frekuensi evaluasi 1 (satu) tahun sekali,
• Agar dibuat Regulasi berupa Program Seleksi staf Non klinis untuk
memastikan staf non klinis yang akan ditempatkan sesuai dengan
pengetahuan, ketrampilan, dan kompetensi staf non klinis tsb
Agar disiapkan dokumen bukti pelaksanaan seleksi staf non klinis yg seragam
untuk tahun 2017 dan tahun 2018 (minimal satu tahun) berasal dari hasil
rekuritmen yang seragam dengan recruitment staf lainnya sesuai dengan
kebijakan, Panduan dan SPO Seleksi staf non klinis
• Agar disiapkan Bukti pelaksanaan evaluasi dan hasil evaluasi staf Non klinis
baru saat mulai bekerja sesuai kriteria yg dibuat oleh Kepala Departemen, Unit
kerja di RS sesuai dengan SPOnya dan berdasarkan pendidikan, kompetensi,
pengetahuan, ketranmpilan dan pengalaman staf non klinis pada awalnya dan
seterusnya dapat mememnuhi kebutuhan rumah sakit
• Agar disiapkan Bukti Dokumentasi : Laporan Evaluasi dan supervise staf Non
klinis baru oleh Ka Unit Kerja / Departemen yang dilakukan secara berkala
untuk menjamin kontinuitas kompetensi diposisinya
Surveior akan melakukan wawancara dengan Direktur RS dan Ka SDM; Ka
Bidnag/Divisi; Komite Medis/Keperawatan, dan Ka Unit kerja/departemen ;
Staf Non Klinis baru terkait proses evaluasi awal untuk staf Non klinis baru yg
diterima
Agar disiapkan bukti ada data dan informasi di unit pelayanan/kerja yg
digunakan sebagai acuan/dasar pelaksanaan evaluasi kinerja staf non klinis
baru masing2 unit pelayanan saat mulai menjalankan tugasnya oleh Kepala
Unit Kerja/Departemen dan lengkapi dengan bukti implementasinya Direktur
RS , Ka SDM dan Ka Unit Kerja/Departemen non medis tersedia diunit
pelayanan
Direktur RS dan Ka SDM; Komite Medis/Keperawatan;
dan Ka Unit kerja/departemen ; Staf Non Klinis terkait proses evaluasi kinerja
untuk staf Non klinis sesuai dengan kriteria yang ditentukan dalam regulasi
• Agar disiapkan Ada bukti pelaksanaan evaluasi staf non klinis minimal
setahun sekali tahun 2017 sesuai kebijakan dan SPO dan bukti dokumentasi
evaluasi
• Agar disiapkan Bukti Evaluasi kinerja tahunan staf non klinis tersimpan di
dalam masing2 file kepegawaian staf tsb
Surveior akan melakukan wawancara dengan Ka SDM /Komite
Medis/Keperawatan; Ka Unit kerja dan staf Non Klinis terkait frekuensi
pelaksanan evaluasi kinerja staf non klinis secara berkala setahun sekali
Agar disempurnakan Kebijakan, Panduan dan SPO pemeliharaan informasi
kepegawai (File Kepegawaian) yang mencakup Kualifikasi staf, pendidikan
staf, Pelatihan Staf, Kompetensi Staf, uraian tugas staf, proses rekruitmen
staf, riwayat pekerjaan (CV) staf, Hasil evaluasi staf klinis dan non klinis, serta
penilaian kinerja individual staf--> saran diintegrasikan ke dalam pedoman
Manajemen SDM/Pedoman Pengelolaan SDM RS
Agar disiapkan Bukti File Kepegawaian staf berisi memuat uraian tugas,
tanggung jawab dab wewenang (UTW) anggota staf
Surveior akan melakukan
wawancara dengan Direktur RS dan Ka SDM dan Staf SDM terkait dengan data
dan informasi masing masing staf dalam file kepegawaian RS Telusur KKS
Agar disiapkan File Kepegawaian staf berisi dokumen proses rekrutmen staf
Surveior akan melakukan wawancara dengan Direktur RS
dan Ka SDM dan Staf SDM terkait dengan data dan informasi masing masing
staf dalam file kepegawaian RS Telusur KKS
Agar disiapkan Bukti File Kepegawaian staf berisi riwayat pekerjaan staf (CV-
Curriculum Vitae)
Surveior akan
melakukan wawancara dengan Direktur RS dan Ka SDM dan Staf SDM terkait
dengan data dan informasi masing masing staf dalam file kepegawaian RS
Telusur KKS
Agar disiapkan Bukti File Kepegawaian staf berisi hasil evaluasi dan penilaian
kinerja staf RS
Surveior akan
melakukan wawancara dengan Direktur RS dan Ka SDM dan Staf SDM terkait
dengan data dan informasi masing masing staf dalam file kepegawaian RS
Telusur KKS
Agar disiapkan File Kepegawaian staf berisi salinan sertifikat pelatihan didalam
(Inhouse Training) maupun diluar (Eksternal Training) di rumah sakit.
Surveior akan melakukan wawancara
dengan Direktur RS dan Ka SDM dan Staf SDM terkait dengan data dan
informasi masing masing staf dalam file kepegawaian RS Telusur KKS
Agar disiapkan Bukti pelaksanaan standarisasi dan pemutakhiran/updating
data dan informasi File Kepegawaian staf RS minimal utk file kepegawaian
tahun 2017--> contoh File yg sudah di update/mutakirkan baik karyawan yg
dirotasi, mutase, keluar/pensiun, meninggal dunia->sesuai kebijakan
pemutakiran
Surveior akan melakukan wawancara dengan Direktur RS dan Ka SDM dan Staf
SDM terkait dengan data dan informasi masing masing staf dalam file
kepegawaian RS serta proses pemutahiran/update--> Telusur KKS
• Agar dibuat Regulasi berupa Kebijakan, Panduan, SPO ttg Orientasi Staf Klinis
maupun staf Non klinis baik berupa orientasi umum maupun orientasi khusus
termasuk Staf Kontrak, staf magang/trainee, peserta didik.mahasiswa serta
tenaga sukarela --> disarankan di integrasikan dalam pedoman Manajemen
SDM/Pedoman Pengelolaan SDM RS
• Agar disiapkan Materi orientasi Umum mencakup : tentang rumah sakit,
mutu, keselamatan pasien serta pencegahan dan pengendalian infeksi, K3 RS
• Agar disiapkan Materi Orientasi Khusus tentang tentang unit kerja, uraian
tugas dan tanggung jawab dalam pekerjaannya
*Agar di lengkapi
denganRegulasi berupa Panduan Orientasi Khusus di setiap unit yg dibuat oleh
unit kerja/unit pelayanan masing masing
• Agar disiapkan bukti pelaksanaan orientasi staf klinis maupun non klinis baik
secara umum di RS maupun orientasi khusus di Unit kerja/pelayanan yg
terkait yg dilaksanakan tahun 2017/2018 berupa Daftar kehadiran orientasi,
Log Book/White book/Buku kerja/buku kegiatan orientasi setiap hari, Materi
orientasi. Evaluasi hasil orientasi staf ; Sertifikat orientasi umum maupun
khusus
• Agar disiapkan Dokumentasi utk orientasi Umum : TOR/KAK yg di lampiri
jadwal acara; Undangan, absensi/daftar hadir, materi dan narasumber yg
meliputi perumahsakitan, mutu, keselamatan pasien, PPI serta evaluasi
peserta, laporan pelaksanaan orientasi dari Ka SDM (Oroentasi Umum) atau Ka
Unit (Orientasi Khusus),
• Agar disiapkan Dokumentasi orientasi Khusus : TOR/KAK; daftar hadir,
evaluasi peserta, laporan pelaksanaan orientasi khusus
Surveior akan melakukan wawancara dengan Staf baru RS dan Ka SDM/Diklat/
Ka Unit terkait pelaksanaan orientasi staf di RS baik secara umum maupun
secara khusus sesuai regulasi RS
• Agar disiapkan bukti pelaksanaan orientasi mahasiswa/staf didik (IPKP 6 Ep.
1), peserta magang, staf kontrak, staf sukarela dll baik secara umum di RS
maupun orientasi khusus di Unit kerja/pelayanan yg terkait berupa Daftar
kehadiran orientasi, Log Book/White book/Buku kerja/buku kegiatan orientasi
setiap hari, Materi orientasi. Evaluasi hasil orientasi staf
• Agar disiapkan Dokumentasi utk orientasi Umum : TOR/KAK; daftar hadir,
materi dan narasumber yg meliputi perumahsakitan, mutu, keselamatan
pasien, PPI serta evaluasi peserta, laporan pelaksanaan orientasi,
• Agar disiapkan Dokumentasi utk orientasi Khusus : TOR/KAK; daftar hadir,
evaluasi peserta, laporan pelaksanaan orientasi
--> lihat rekomendasi di ep 1
Surveior akan melakukan wawancara
dengan Staf Kontrak/magang/peserta didik dan Ka SDM/Diklat/Ka Unit terkait
pelaksanaan orientasi staf selain staf klinis dan non klinis di RS baik secara
umum maupun secara khusus sesuai regulasi RS
• Agar dibuat Regulasi berupa Program Diklat staf RS dan laporan evaluasi
diklat tahun 2017 dilengkapi dengan alokasi waktu diklat 20 jam/orang/tahun
atau 60 persen staf mengikuti diklat baik inhouse maupun esternal Training RS,
Time Skedule/Jadwal kegiatan pelatihan serta bukti pelaksanaan Diklatnya
• Agar disiapkan Daftar materi, Sarana prasarana / Fasilitas Diklat sesuai
dengan kebutuhan seperti tempat/ruangan Diklat, Peralatan pendukung Diklat
seperti Infokus/LCD, Komputer/Laptop, Denah RS, Manekin/Emergency Kit
mobile, printer , dll)
• Agar dibuat Regulasi berupa Program Diklat dilengkapi dengan alokasi
anggara/biaya Diklat sesuai dengan analisa kebutuhan diklat dari unit
kerja/pelayanan dan Anggan dialokasikan dalam RKA RS
• Agar disiapkan Dokumen RKA RS : Anggaran Diklat dengan rincian jenis
diklat dan biaya pelatihan untuk masing2 Diklat
Surveior akan melakukan wawancara dengan Direktur RS/ Ka/Bidang/Ka
SDM/Ka Diklat/staf peserta Diklat terkait penyediaan fasilitas Diklat di RS serta
kelengkapannya
•Agar dibuat Regulasi berupa Kebijakan RS ttg penetapan pelatihan Basic Life
Support (BLS)/Bantuan Hidup Dasar (BHD) /Teknik Resusitasi jantung paru
dasar (Basic) untuk seluruh staf RS (yg jarang meggunakan) dan Pelatihan
bantuan hidup lanjutan (advanced) untuk staf khusus di RS seperti Staf Kamar
operasi, Ru ICU dan Ru IGD (yang sering menggunakan).
• Agar dibuat Regulasi berupa Program Diklat Tehnik RJP RS meliputi Diklat
BHD/BLS/Tehnik RJP dasar utk semua staf RS maupun RJP lanjutan untuk staf
Khusus RS
*Agar dilaksanakan Pelatihan BHD dan disiapkan dokumen bukti pelaksanaan
Training dan retraining BHD/BLS/Tehnik RJP dasar maupun lanjutan secara
konsisten untuk Tim CODE BLUE RS , dengan frekuensi dan tingkat pelatihan
yang tepat (diupdate) sesuai ketentuan dan terdokumentasi dengan baik.
( Minimal 1 tahun utuk staf Code Bule RS dan mInimal 2 tahun sekali untuk
individu yang tidak menggunakan secara rutin)
*Agar di dokumentasikan bukti pelatihan BHD : TOR,
Undangan, Daftar peserta, Materi, CV Instruktur, Pre-Post test, Sertifikat
Pelatihan dan foto dokumentasi pelatihan
Surveior akan melakukan wawancara dengan Dirketur RS dan Ka.Tim Diklat
RS/Tim Code blue terkait pelatihan Teknik Reusistasi Jantung Paru lanjutan
untuk Tim Code Blue RS? Sispa yg memebrikan pelatihan? Kapan pelatihan
dilakukan?
• Agar disiapkan Bukti Sertifikat pelatihan Teknik resusitasi Jantung Paru
baik dasar untuk semua staf RS dan Lanjutan untuk Staf Khusus RS
dan Tim Code Blue RS; sertifikat diberikan utk periode masa berlaku ( satu
tahun/dua tahun sesuai kebijakan RS) dan diberikan kepada staf sesuai
kompetensinya. Dan halaman belakang sertifikat tercantum Materi pelatihan.
Sertifikat ditanda tangani oleh Direktur RS dan bagian Diklat RS ( Narasumber
bika berasal dari Institusi training dari luar yg diakui dan kompeten)
*agar di tingkatkan kemampuan staf utk peragaan dan
simulasi melalui pelatihan secara terus menerus dan berkala/teratur
Surveior
akan melakukan wawancara dengan Seluruh Staf RS dan Ka Diklat RS; Tim
Kode Blue terkait pelaksanaan diklat Teknik Resusitasi jantung paru dan saat
telusur KKS staf diminta untuk melakukan simulasi ttg Tehnki RJP dan Simulasi
Code Blue
• Agar dilaksanakan retraining/refreshing dan disiapkan dokumen bukti
pelaksanaan Retraining/Refreshing bantuan hidup dasar/BHD utk setiap staf
minimal 2 (dua) tahun sekali atau sesuai program diklat RS (minimal satu
tahun utk staf yg menggunakan secara rutin dan 2 tahun sekali utk staf yg
tidak menggunakan secara rutin )
• Agar disiapkan Bukti sertifikat retraining/Refreshing untuk setiap staf RS
Surveior akan melakukan wawancara dengan Direktur RS dan Ka diklat/SDM
RS dan staf RS terkait pelaksanaan pelatihan ulang untuk tehnik resusitasi
jantung paru untuk staf RS
•Agar dibuat Regulasi berupa Kebijakan, Pedoman/Panduan dan SPO ttg
pelaksanaan pelayanan kesehatan dan keselamatan staf (K3) di RS
• Agar dibuat Regulasi berupa Program pelaksanaan pelayanan kesehatan dan
keselamatan staf di RS (PROGRAM K3 RS), termasuk Program skrining
kesehatan awal saat penerimaan pegawai, imunisasi/vaksinasi pencegahan
dan pemeriksaan kesehatan berkala, serta tata laksana untuk kondisi terkait
pekerjaan yang umum dijumpai, seperti cedera punggung, atau cedera lain
yang lebih darurat.
• Agar dibuat Regulasi berupa Kebijakan, Panduan dan SPO ttg penangganan
kekerasan pada staf RS ditempat kerja (RS)
• Agar dibuat Regulasi berupa Program Pencegahan Kekerasan pada Staf RS di
tempat kerja (RS) --> dapat di integrasikan dalam Program K3 RS (Program
Kerja Kesehatan keselamatan Staf)
Agar disiapkan dokumen bukti penerbitan Surat Penugasan Klinis (SPK) dan
rincian kewenangan klinis (RKK) setiap staf medis diberikan berdasarkan hasil
rekomendasi kredensial (RKK) dari Komite Medis RS yang di kirim ke Direktur
RS untuk ditetapkan dengan Surat Penugasan klinis (SPK) setiap staf medis.
(Surat pengantar dan RKK dari Komite medis sub komite kredensial ke direktur
RS) Surveior akan
melakukan wawancara dengan Direktur RS dan Subkomite Krednesial komite
medis staf medis terkait pemberian kewenangan klinis kepada setiap staf
medisdisiapkan
Agar setelah selesai menjalankan
dokumen kredensial
bukti pelaksanaan rekredensial untuk pemberian
rincian kewenangan klinis (RKK) tambahan berdasarkan atas pendidikan dan
pelatihan lanjutan kepada setiap staf medis setelah dilakukan verifikasi ijazah
atau sertifikat dari sumber utama/aslinya termasuk pemberian kewenangan
tambahan pada pelayanan beresiko tinggi seperti prosedur cathlab,
penggantian sendi lutut dan panggul pemberian obat kemoterapi, radioaktif
dan obat anestesi, dll
Surveior
akan melakukan wawancara dengan Direktur RS dan Komite Medis serta staf
medis terkait prosedur pemberian kewnangan klinis tambahan setelah
mengikuti pendidikan sub/superseosialis, fellowship termausk kewenangan
tambahan untuk pelayanan beresiko tinggi?
Agar disiapkan bukti pengumuman penugasan staf baru (SPK) dan Rinician
kewenangan Klinis (RKK) dengan kualifikasi terkini (pengumuman SPK dan
RKK) setiap anggota staf medis dalam bentuk soft bentuk tercetak (hardcopy)
atau elektronik (softcopy) atau media lain tersedia di semua unit pelayanan
dimana staf medis memebrikan asuhan pelayanan medis seperti Ru ICU,
Kamar Operasi, IGD dan nurse station, dll) Surveior
akan melakukan wawancara dengan Direktur RS dan Staf Medis serta Komite
medis dan Ka Unit terkait informasi SPK dan RKK setiap anggota staf medis ada
tersedia di unit pelayanan
Agar disiapkan dokumen bukti pelaksanaan pengawasan untuk memastikan
staf medis memberikan pelayanan sesuai SPK dan RKK yaitu Ada RKK setiap
anggota staf medis yang memberikan pelayanan spesifik atau pelayanan yang
beresiko tinggi sesuai kebijakan dan SPO yg sudah ditentukan RS ; ada
tersedia di unit pelayanan baik dlm bentuk hardcopy atau dalam bentuk soft
copy
Surveior akan melakukan wawancara dengan Komite Medis; Ka
adan Staf Unit pelayanan terkait ttg pelayanan spesifik yang diberikan oleh
setiap anggota staf medis berdasarkan RKK yang sudah ditetapkan RS
Penilaian Kinerja dengan memasukan aspek evaluasi mutu praktik
professional berkelanjutan ( OPPE dan FPPE), Etik dan disiplin staf medis
dengan tinjauan (review) paling sedikit 12 bulan (1 tahun) sekali, yg dilakukan
secara kolaborasi antara Ka KSM.Unit pelayanan, Ka Bidang Pelayanan Medis,
Sub Komite mutu profesi komite emdis, dan bagian IT .
• Agar dilaksnaakan penilaian kinerja staf medis dgn OPPE/FPPE dan disiapkan
dokumen bukti hasil Penilaian kinerja professional berkelanjutan untuk setiap
staf medis per tahun berupa OPPE (Ongoing Profesional Practice Evaluation)
dan FPPE ( Focused Profeisonal Practie Evaluation)
• Agar disiapkan dokumen bukti Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi mutu
praktik professional berkelanjutan, etik dan disiplin utk setiap staf medis setiap
3 tahun sekali untuk memperpanjang keanggotan staf medis dan kewenangan
kliniknya secara berkelanjutan dan dinamis dimana Monitoring dan evaluasi
berkelanjutan dari staf medis memuat 3 (tiga) area umum yaitu: perilaku,
pengembangan profesional dan kinerja klinis
Surveior akan melakukan wawancara dengan Direktur RS; Ka Bidang/Divisi, Ka
SDM, Komite Medis dan Sub Komite mutu profesi dan staf medis terkait proses
monitoring dan evaluasi berkelanjutan untuk peningkatan mutu dan
keselamatan
Agar disiapkanpasien ?
dokumen bukti review/kajian terhadap data dan informasi hasil
pelayanaan klinis oleh staf medis secara objektif dibandingan secara
eksternal dengan praktik berdasar bukti (evidence based practice) atau
dengan RS yang sejensis/sekelas yg dilakukan dari setiap staf medis
Contoh : review dari hari rawat (length of stay), frekuensi (jumlah pasien yang
ditangani), angka kematian, pemeriksaan diagnostik, pemakaian darah,
pemakaian obat obat tertentu, angka ILO dan lain sebagainya.
Surveior akan
melakukan wawancara dengan Direktur RS; Kabid/Divisi; Ka SDM; Komite
Medis dan Sib Komite mutu profesi ; Staf medis terkait pelaksanaan review
data dan informasi hasil pelayanan klinis oleh staf klinis serta membandingan
dengan pihak luar
Agar disiapkan Bukti pelaksanaan pengkajian/review data dan informasi hasil
pelayanan staf medis yg berasal dari proses monitoring setiap satu tahun
sekali oleh kepala unit layanan, ketua KSM, Kabid Medis dan Sub komite mutu
profesi dan hasil Kesimpulan proses monitor dan evaluasi anggota staf medis,
1. Jenis anggota staf medis, jenis KSM, jenis Unit layanan terstandar.
2. Data monitor dan informasi digunakan untuk perbandingan internal, untuk
mengurangi variasi perilaku, pengembangan profesional dan hasil klinis.
3. Data monitor dan informasi digunakan untuk melakukan perbandingan
eksternal dengan praktik berdasar bukti (evidence based practice) atau
sumber rujukan tentang data dan informasi hasil klinis
4. Dipimpin oleh ketua KSM/ Unit layanan,manajer medis atau unit kajian staf
medis
5. Monitor dan evaluasi terhadap kepala bidang pelayanan dan kepala KSM
oleh profesional yang kompeten (lihat juga,TKP.1.1)
--> Penilaian Kinerja Klinis staf medis setiap tahun di dokumentasiakn dalam
file kepegawaian setiap anggota staf medis RS dan file kepegawaian harus
lengkap dan akurat serta diperiksa paling sedikit 3 (tiga) tahun sekali dan ada
catatan di file kepegawaian tindkaan yg diberikan atau tindakan yg tidak
diperlukan sehingga penenmpatan staf medis dapat berlanjut
Surveior akan melakukan wawancara dengan Komite medis sub komite mutu
profesi; terkait proses review terhadap hasil dan informasi proses pelayanan
medis yg diberikan oleh setiap staf medis setahuns sekali
Agar disiapkan bukti dokumentasi pelaksanan proses penetapan SPK dan RKK
setiap staf keperawatan tahun 2017/2018 (minimal satu tahun) berdasarkan
hasil proses kredensial dan rekomendasi kewenangan dari sub komite
kredensial komite keperawatan Surveior akan
melakukan wawancara dengan Komite keperawatan sub komite kredensial dan
Staf Keperawatan terkait proses penetapan, penyusunan/pembuatan dan
pemberian RKK untuk setiap anggota staf keperawatan
Agar disiapkan bukti Dokumen file Kredensial baik berupa SPK dan RKK
tersimpan/terdokumentasi dalam File Kegawaian masing2 setiap staf
keperawatan; lakukan update dokumen file kredensial dari semua perawat
Surveior akan melakukan wawancara
dengan Komite keperawatan dan staf keperawatan terkait pemeliharaan file
kepegawaian untuk masing2 staf keperawatan
Agar disiapkan Bukti dokumen kredensial setiap staf lainnya dalam file
kepegawaian setiap staf klinis laiinya di Rs
Surveior akan melakukan
wawancara dengan Direktur RS,Ka SDM dan Komite PPA lainnya/staf terkait ttg
poses pemeliharaan file kepehgawaian masing2 staf PPA alinnya di RS
Agar disiapkan Bukti dokumen file kredensial staf klinis lainnya tersimpan dan
terdokumentasi dalam File kepegawaian masing2 staf klinis lainnya baik di
Bagian SDM maupun di Sekretariat Komite staf klinis lainnya--> lakukan
update secara berkala untuk setiap file kepegawiaan msg2 staf klinis lainnya
Surveior akan
melakukan wawancara dengan Direktur RS dan Ka SDM, Dtaf terkait dan Ketua
Komite PPA lainnya terkait poses pemeliharaan dfile keegawaian dari masing2
staf PPA Lainnya dan staf lainnya
Agar disiapkan bukti dokumen seluruh data proses review setiap anggota staf
klinis lainnya terdokumentasi dalam file kepegawaian masing2 staf klinis
lainnya --> Bukti pelaksanan evaluasi kinerja Staf Klinis lainnya ada di file
kredensial masing-masing staf klinis lainnya
Dokumen:
Bukti kumpulan dan daftar peraturan perundang
- undangan yang dimiliki rumah sakit
Regulasi:
Direktur rumah sakit/Tim K3/Bagian
Umum/Kepala IPSRS
Dokumen:
1) Bukti kumpulan izin yang masih berlaku
2) Bukti kalibrasi
3) Bukti hasil pemeriksaan dari luar RS
Wawancara:
Bagian Umum/Kepala IPSRS
Dokumen:
Bukti daftar dan perizinan yang berlaku.
Wawancara:
Bagian Umum/Kepala IPSRS
Dokumen:
1) Bukti rekapitulasi hasil pemeriksaan dari
pemerintah atau badan eksternal lainnya.
2) Bukti hasil pemeriksaan tersebut telah
ditindaklanjuti (dapat berbentuk laporan, foto-
foto, pengeluaran anggaran, dll)
Wawancara:
Direktur/Bagian Umum
Regulasi:
1) Program tentang manajemen risiko fasilitas
dan lingkungan meliputi risiko yang ada a)
sampai f) di maksud dan tujuan
2) Panduan peninjauan dan pembaharuan
program-program tersebut bila terjadi
perubahan lingkungan rumah sakit, terjadi
insiden baru atau sekurang-kurangnya setahun
sekali
3) Panduan tentang tenant/penyewa lahan
tersebut wajib mematuhi semua aspek program
manajemen fasilitas dan lingkungan yang
teridentifikasi pada maksud dan tujuan butir a)
sampai dengan d).
Dokumen:
1) Bukti program manajemen risiko fasilitas dan
lingkungan masih berlaku
2) Bukti pelaksanaan program/laporan program
Wawancara:
Penanggung jawab program manajemen risiko
fasilitas dan lingkungan
Dokumen:
Bukti review program manajemen risiko
Wawancara:
Penanggung jawab program manajemen risiko
fasilitas dan lingkungan
Dokumen:
Bukti audit:
1) Bukti form ceklis
2) Bukti pelaksanaan audit
Wawancara:
Penanggung jawab program manajemen risiko
fasilitas dan lingkungan
Tenant/penyewa lahan
Regulasi:
Regulasi tentang penetapan penanggungjawab
manajemen risiko fasilitas dan lingkungan
dilengkapi dengan uraian tugas, tanggung jawab
dan wewenang tentang perencanaan dan
pengawasan program manajemen risiko fasilitas
dan lingkungan
Regulasi:
Program pengawasan terhadap manajemen
risiko fasilitas dan lingkungan
Dokumen:
Bukti sertifikat pelatihan manajemen risiko
dalam file kepegawaian
Wawancara:
Penanggung jawab program manajemen risiko
fasilitas dan lingkungan
Dokumen:
Bukti laporan kegiatan penanggung jawab
program
Wawancara:
Penanggung jawab program manajemen risiko
fasilitas dan lingkungan
Regulasi:
Regulasi tentang:
1) Pedoman pengorganisasian unit kerja yang
bertanggung jawab terhadap keselamatan dan
keamanan
2) Program keselamatan dan keamanan RS
Dokumen:
Bukti penetapan unit kerja disertai pedoman
pengorganisasian
Wawancara:
Penanggung jawab program manajemen risiko
fasilitas dan lingkungan
Bagian umum
Dokumen:
Bukti daftar area yang berisiko tentang
keselamatan dan keamanan
Wawancara:
Penanggung jawab program manajemen
risiko/K3 RS
Bagian umum
Dokumen:
Bukti identitas yang diberikan kepada penunggu
pasien, pengunjung (termasuk tamu), staf
rumah sakit, pegawai kontrak dan semua orang
yang bekerja di rumah sakit
Observasi:
Lihat penggunaan identitas pada penunggu
pasien, pengunjung (termasuk tamu), staf
rumah sakit, pegawai kontrak
Wawancara:
Staf RS
Satpam
Penunggu pasien
Pengunjung RS, dll
Dokumen:
Bukti pemeriksaan fasilitas:
1) Bukti form ceklis
2) Bukti pelaksanaan pemeriksaan
Observasi:
Lihat hasil pemeriksaan dan kondisi bangunan
dan fasilitas RS
Wawancara:
Bagian umum/IPSRS/Unit kerja
Observasi:
Lihat CCTV terpasang di area yang ditetapkan
berisiko keselamatan dan keamanan
Wawancara:
Bagian umum/IPSRS/Unit kerja/Satpam
Observasi:
Lihat bangunan dan fasilitas RS yang berisiko
terhadap keselamatan dan keamanan
Wawancara:
Bagian umum/IPSRS/ Unit kerja
Regulasi:
Regulasi tentang asesmen risiko pra konstruksi
Dokumen:
Bukti pelaksanaan asesmen risiko pra konstruksi
(PCRA)
Wawancara:
Bagian umum/IPSRS/Unit kerja
Komite PPI/IPCN
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang hasil tindak lanjut
PCRA
Observasi:
Lihat lokasi pembongkaran, konstruksi dan
renovasi (bila ada)
Wawancara:
Bagian umum/IPSRS/Unit kerja
Komite PPI/IPCN
Dokumen:
Hasil audit kepatuhan kontraktor terhadap
implementasi PCRA meliputi:
1) Bukti form ceklis
2) Bukti pelaksanaan audit
Observasi:
Lihat lokasi pembongkaran, konstruksi dan
renovasi (bila ada)
Wawancara:
Bagian umum/IPSRS/Unit kerja
Komite PPI/IPCN
Dokumen:
Bukti tentang tersedia anggaran, misalnya untuk
perijinan, pemeriksaan air, udara, kuman,
pemenuhan standar fisik bangunan
Wawancara:
Kepala Keuangan/Kepala Perencanaan
Dokumen:
Bukti tentang tersedia anggaran untuk
meningkatkan, memperbaiki atau mengganti
sistem, bangunan
Observasi:
Lihat kondisi gedung dan fasilitas
Wawancara:
Kepala Keuangan/Ka IPSRS/Bagian umum
Dokumen:
Bukti tentang tersedia anggaran untuk
pelaksanaan PCRA dan ICRA
Wawancara:
Kepala Keuangan/Ka IPSRS
Komite PPI/IPCN
Regulasi:
Regulasi tentang pengelolaan bahan B3 dan
limbahnya termasuk MFK 5.1 EP 1
Dokumen:
Bukti berupa daftar B3 dan limbahnya terkini
meliputi jenis, lokasi, dan jumlahnya
Observasi:
Lihat tempat penyimpanan B3 dan limbahnya
Wawancara:
Penanggung jawab program manajemen
risiko/K3 RS
Penanggung jawab unit kerja terkait
Dokumen:
Bukti pelaksanaan pengadaan pembelian B#
disertai dengan MSDS yang tersedia disetiap
tempat penyimpanan B3 sesuai PKPO 3
Wawancara:
Penanggung jawab program manajemen
risiko/K3 RS
Penanggung jawab unit kerja terkait
Kepala farmasi/Kepala laboratorium/Kepala
radiologi
Dokumen:
1) Lihat ketersediaan dan penggunaan APD yang
benar pada waktu menangani (handling) B3 dan
limbahnya
2) Lihat ketersediaan eye washer ditempat
penyimpanan B3 cair
Wawancara:
Penanggung jawab program manajemen
risiko/K3 RS
Penanggung jawab unit kerja terkait
Dokumen:
Lihat label B3 ditempat penyimpanan B3 dan
limbahnya
Wawancara:
Penanggung jawab program manajemen
risiko/K3 RS
Penanggung jawab unit kerja terkait
Dokumen:
Bukti laporan tumpahan, paparan/pajanan
(exposure) dan insiden lainnya.
Wawancara:
Penanggung jawab program manajemen
risiko/K3 RS
Penanggung jawab unit kerja terkait
Dokumen:
Bukti izin penggunaan bahan radioaktif (alat
radiologi), izin IPAL, izin TPS B3, izin incinerator/
Perjanjian Kerja Sama dengan pihak ketiga bila
pengolahan B3 dilakukan oleh pihak lain,
beserta izin transporter (PKS tripartit yaitu RS,
transporter dan pengolah B-3)
Wawancara:
Penanggung jawab program manajemen
risiko/K3 RS
Penanggung jawab unit kerja terkait
Regulasi:
Regulasi sesuai MFK 5 EP 1
Dokumen:
Bukti izin TPS B3 masih berlaku
Observasi:
Lihat TPS B3
Wawancara:
Staf terkait
Dokumen:
Bukti izin IPAL atau izin pembuangan limbah cair
(IPLC)
Observasi:
Lihat IPAL RS
Wawancara:
Penanggung jawab sanitasi RS
Petugas pelaksana IPAL/staf terkait
Dokumen:
Bukti izin pengolah limbah B3 atau bukti MOU
dengan pihak ketiga yang mempunyai :
1) izin operasional pengolah limbah pihak ketiga
2) izin transporter disertai manifest/ bukti
pemusnahan pihak ketiga
Observasi:
Lihat dokumen terkait pengelolaan limbah
B3/lokasi pengelolaan limbah B3 di RS
Wawancara:
Penanggung jawab sanitasi RS
Petugas pelaksana IPAL/staf terkait
Regulasi:
1) Regulasi tentang manajemen disaster RS
2) Regulasi tentang adanya ruang dekontaminasi
dalam pedoman pelayanan IGD sesuai MFK 6 EP
4
Dokumen:
Bukti identifikasi risiko bencana internal dan
eksternal, berupa hasil hazard and vulnerability
assessment (HVA)
Wawancara:
Tim Penanggulangan bencana RS
Penanggungjawab manajemen risiko
Tim K3RS
Dokumen:
Bukti pelaksanaan Self Assessment Hospital
Safety Index
Wawancara:
Tim Penanggulangan bencana RS/Tim K3RS
Penanggung jawab manajemen risiko
Dokumen:
Bukti denah ruang dekontaminasi
Observasi:
Lihat fasilitas dekontaminasi di IGD
Wawancara:
Kepala IGD
Staf IGD
Dokumen:
Bukti pelaksanaan simulasi kesiapan
menghadapi kedaruratan, wabah dan bencana
Wawancara:
Kepala unit terkait
Tim penanggulangan bencana RS
Staf RS
Peserta simulasi
Dokumen:
Bukti pelaksanaan diskusi (debriefing)
Wawancara:
Kepala unit terkait
Tim penanggulangan bencana RS
Staf RS
Peserta simulasi
Dokumen:
Bukti daftar peserta simulasi
Wawancara:
Diklat
Peserta simulasi
Regulasi:
Program tentang proteksi kebakaran
Dokumen:
Bukti hasil asesmen risiko kebakaran/fire risk
safety assessment (FRSA) antara lain berupa
ceklis asesmen risiko kebakaran
Wawancara:
Penanggung jawab/Tim kebakaran RS/Tim
penanggulangan bencana/K3RS
Dokumen:
Bukti tindak lanjut asesmen risiko kebakaran/fire
risk safety assessment (FRSA)
Observasi:
Lihat proteksi kebakaran aktif dan pasif
Wawancara:
Penanggung jawab/Tim kebakaran RS/Tim
penanggulangan bencana
Observasi:
Lihat fasilitas sistem deteksi dini (smoke detector
dan heat detector) dan alarm kebakaran
Wawancara:
Penanggung jawab /Tim Kebakaran RS/Tim
Penanggulangan bencana/K3RS
Observasi:
Lihat fasilitas sistem kebakaran aktif antara lain:
sprinkle, APAR, hidran dan pompa kebakaran.
Wawancara:
Penanggung jawab/Tim Kebakaran RS/Tim
Penanggulangan bencana/K3RS
Observasi:
Lihat jalur evakuasi
Wawancara:
Penanggung jawab /Tim Kebakaran RS/Tim
Penanggulangan bencana
Dokumen:
Bukti pelaksanaan pelatihan penanggulangan
kebakaran
Wawancara:
Staf RS
Diklat
Simulasi:
Peragaan evakuasi pasien ketempat aman
Wawancara:
Staf RS
Dokumen:
Bukti pemeriksaan, uji coba, dan pemeliharaan
peralatan pemadam kebakaran
Wawancara:
IPSRS/Bagian umum/K3RS
Regulasi:
Regulasi tentang penetapan RS sebagai kawasan
bebas rokok
Dokumen:
Bukti evaluasi kepatuhan larangan merokok
Observasi:
Lihat lingkungan RS
Wawancara:
Staf RS/K3RS/Satpam
Pengunjung RS
Regulasi:
Regulasi tentang pengelolaan peralatan medis
disertai program pemeliharaan preventif dan
kalibrasi sesuai EP 5
Dokumen:
Bukti daftar inventaris peralatan medis yang
dilengkapi dengan risiko setiap alat medis
tersebut.
Wawancara:
Penanggung jawab Peralatan Medis/IPSRS/K3RS
Dokumen:
Bukti ceklis dan hasil pemeriksaan peralatan
medis
Observasi:
Lihat fisik peralatan medis di unit pelayanan
Wawancara:
Penanggung jawab peralatan medis/IPSRS
Operator peralatan medis
Kepala unit pelayanan
Dokumen:
Bukti pelaksanaan dan hasil uji fungsi peralatan
medis baru dan sesuai umur, penggunaan dan
rekomendasi pabrik
Wawancara:
Penanggung jawab peralatan medis/IPSRS
Operator peralatan medis
Kepala unit pelayanan
Dokumen:
Bukti pelaksanaan pemeliharaan preventif dan
kalibrasi peralatan medis
Observasi:
Lihat bukti pemeliharaan preventif dan kalibrasi
di setiap alat
Wawancara:
Penanggung jawab peralatan medis/IPSRS
Teknisi alat medis/operator peralatan medis
Kepala unit pelayanan
Dokumen:
Bukti pelaksanaan kegiatan oleh staf yang
kompeten (yang dibuktikan dengan ijazah
dan/atau sertifikat pelatihan)
Wawancara:
Penanggung jawab peralatan medis/IPSRS
Teknisi alat medis
Regulasi:
Regulasi tentang pemantauan dan penarikan
kembali (recall) peralatan medis (PAB 7.4)
Dokumen:
Bukti pertemuan yang membahas hasil
pemantauan peralatan medis yang berbahaya,
alat medis dalam penarikan (under recall),
laporan insiden, masalah dan kegagalan pada
peralatan medis disertai bukti hasil pemantauan
Wawancara:
Kepala bidang penunjang medis
Para pimpinan terkait
Penanggung jawab peralatan medis
Operator peralatan medis
Dokumen:
Bukti pelaporan insiden keselamatan (sentinel)
terkait peralatan medis ke internal dan eksternal
ke Komite Nasional Keselamatan Pasien RS dan
KARS
Wawancara:
Penanggung jawab peralatan medis
Ka unit kerja dimana insiden keselamatan terjadi
Regulasi:
Regulasi tentang pengelolaan sistem utilitas
Dokumen:
Bukti daftar inventaris sistem utilitas dan
lokasinya
Wawancara:
Bagian umum/rumah tangga
Ka IPSRS/Penanggung jawab utilitas
Dokumen:
1) Bukti hasil pemeriksaaan
2) Bukti hasil testing/pengujian
3) Bukti hasil pemeliharaan sistem utilitas
Wawancara:
Ka IPSRS/ Penanggung jawab utilitas
Regulasi:
Regulasi tentang sistem utilitas penting/utama
Dokumen:
1) Bukti daftar inventaris sistem utilitas
2) Bukti daftar inventaris sistem utilitas penting/
utama
Wawancara:
Ka IPSRS/PJ utilitas
Dokumen:
Bukti inspeksi sistem utilitas penting:
1) Bukti form ceklis
2) Bukti pelaksanaan inspeksi
Wawancara:
Lihat ke sistem utilitas penting di RS
Dokumen:
Bukti hasil uji coba sistem utilitas penting
Wawancara:
Ka IPSRS/Penanggung jawab utilitas
Dokumen:
Bukti pelaksanaan pemeliharaan/bukti hasil
pemeliharaan sistem utilitas penting
Wawancara:
Lihat ke sistem utilitas penting di RS
Dokumen:
Bukti perbaikan sistem utilitas
Wawancara:
Lihat ke sistem utilitas penting di RS
Regulasi:
Regulasi tentang sistem utilitas termasuk
kerjasama dengan penyedia air bersih bila
terjadi gangguan
Observasi:
Lihat penampungan persediaan air bersih
Wawancara:
Penanggung jawab air bersih RS
Staf RS
Pasien
Observasi:
Lihat sumber listrik utama dan sumber listrik
alternatif di RS termasuk UPS pada alat-alat
tertentu misalnya ventilator dan server sentral
Wawancara:
Penanggung jawab listrik RS
Staf RS
Pasien
Dokumen:
1) Bukti identifikasi area berisiko bila terjadi
kegagalan listrik
2) Bukti identifikasi area berisiko bila terjadi
kegagalan air
Wawancara:
Ka IPSRS
Ka Sanitasi
Dokumen:
Bukti telah dilakukan upaya-upaya untuk
mengurangi risiko bila terjadi kegagalan listrik
maupun air di area paling berisiko, termasuk
kerjasama dengan penyedia air bersih bila
terjadi gangguan
Wawancara:
Ka IPSRS
Ka Sanitasi
Dokumen:
1) Bukti pelaksanaan kajian kebutuhan sumber
listrik dan air bersih alternatif dalam keadaan
emergensi
2) Bukti kontrak kerjasama dengan penyedia air
bersih bila terjadi gangguan
Observasi:
Lihat ke genset dan sumber air bersih alternatif
Wawancara:
Ka IPSRS
Ka Sanitasi
Regulasi:
Regulasi tentang uji coba sumber air bersih dan
listrik alternatif
Dokumen:
Bukti dokumentasi pelaksanaan uji coba sumber
air bersih alternatif
Wawancara:
Ka unit Sanitasi
Petugas air bersih
Dokumen:
Bukti dokumentasi pelaksanaan uji coba sumber
listrik alternatif
Wawancara:
Ka IPSRS
Petugas genset
Observasi:
Lihat tempat penyimpanan bahan bakar untuk
genset
Wawancara:
Petugas genset
Regulasi:
Regulasi tentang pemeriksaan air bersih
(termasuk air minum) dan air limbah meliputi a)
s/d e) di maksud dan tujuan
Dokumen:
Bukti hasil pemeriksaan mutu air bersih
termasuk air minum
Wawancara:
Petugas Sanitasi
Dokumen:
Bukti hasil pemeriksaan mutu air limbah
Wawancara:
Petugas Sanitasi
Dokumen:
Bukti hasil pemeriksaan mutu air yang
digunakan untuk dialisis
Wawancara:
Petugas sanitasi/unit hemodialisa
Dokumen:
Bukti tindak lanjut hasil pemeriksaan
Wawancara:
Petugas sanitasi
Regulasi:
Regulasi tentang sistem pelaporan data insiden/
kejadian/kecelakaan dari setiap program
manajemen risiko fasilitas
Dokumen:
Bukti laporan insiden keselamatan terkait
manajemen risiko fasilitas dan hasil analisis
Wawancara:
Ka Tim K3/ Penanggung jawab manajemen
risiko/kepala unit/staf RS
Komite PMKP/Tim Keselamatan Pasien RS
Dokumen:
Bukti tindak lanjut dari hasil analisis
Observasi:
Lihat kondisi sistem peralatan dan lingkungan
kerja
Wawancara:
Ka Tim K3/ Penanggung jawab manajemen
risiko/kepala unit/staf RS
Komite PMKP/Tim Keselamatan Pasien RS
Dokumen:
Bukti pelaksanaan pengawasan dan pelaporan
program manajemen risiko fasilitas
Wawancara:
Ka Tim K3/ Penanggung jawab manajemen risiko
Komite PMKP/Tim Keselamatan Pasien RS
Regulasi:
Program pelatihan MFK
Dokumen:
Bukti pelaksanaan pelatihan program MFK
Wawancara:
Ka Tim K3/ Penanggung jawab manajemen risiko
Bidang diklat
Dokumen:
Bukti pelaksanaan edukasi terhadap
pengunjung, suplier, pekerja kontrak dan lain-
lain
Wawancara:
Ka Tim K3/PJ manajemen risiko
Bidang diklat
Pengunjung
Suplier
Dokumen:
Bukti evaluasi pelatihan berupa pre test dan
post test pelatihan termasuk mampu
memperagakan
Wawancara:
Ka Tim K3/ Penanggung jawab manajemen risiko
Peserta pelatihan
Wawancara:
Staf RS
Simulasi:
Peragaan oleh staf
Wawancara:
Staf RS
Simulasi:
Peragaan oleh staf
Wawancara:
Staf RS
Simulasi:
Peragaan oleh staf
Wawancara:
Staf RS
Simulasi:
Peragaan oleh staf
Dokumen:
1) Bukti pelaksanaan pelatihan
2) Bukti tes yang dilakukan
Wawancara:
Penanggung jawab peralatan medis
Kepala bidang pelayanan/penunjang
Operator peralatan medis
Diklat
Simulasi:
Peragaan oleh operator peralatan medis untuk
menjalankan peralatan medis
Dokumen:
1) Bukti pelaksanaan pelatihan
2) Bukti tes yang dilakukan
Wawancara:
Penanggung jawab sistem utilitas
Kepala bidang pelayanan/penunjang
Operator sistem utilitas
Diklat
Simulasi:
Peragaan oleh operator sistem utilitas untuk
menjalankan sistem utilitas
Dokumen:
1) Bukti pelaksanaan pelatihan
2) Bukti tes yang dilakukan
Wawancara:
Penanggung jawab peralatan medis
Teknisi peralatan medis
Dokumen:
1) Bukti pelatihan
2) Bukti test yang dilakukan
Wawancara:
Teknisi sistem utilitas
Penanggung jawab sistem utilitas
Simulasi:
Peragaan oleh teknisi sistem utilitas
dalam pemeliharaan sistem utilitas
Observasi:
Lihat label pada tuas-tuas kontrol utilitas
Wawancara:
Ka IPSRS/ Penanggung jawab utilitas
Rekomendasi
**AGAR DIBUAT REGULASI : KEBIJAKAN, PEDOMAN DAN ATAU PANDUAN DAN
ATAU SPO , PROGRAM SESUAI DENGAN SISTEMATIKA DAN TATA NASKAH DALAM
BUKU PANDUAN PENYUSUNAN DOKUMEN DARI KARS DAN DISARANKAN RS
MEMBUAT PEDOMAN/PANDUAN TATA NASKAH RS .
• Agar disiapkan Daftar rekapitulasi dan Kumpulan Peraturan dan Perundang-
undangan dan ketentuan/pedoman2 lainnya yg dimiliki RS terkait ttg
persyaratan bangunan RS secara umum maupun khusus dan menjadi acuan
dalam penyusunan Program MRFL RS(Daftar tersebut diatas tersusun dalam
folder Lembar peraturan perUU/ketentuan lain yg diberikan dislide saat
bimbingan );
• Agar disiapkan Bukti kumpulan dan daftar peraturan dan perUU dan
ketentuan/pedoman lainnya terkait MRFL berupa hardcopy/softcopy;
• Surveior akan mengamati --> Standar fasilitas RS kaitannya dgn
Keselamatan pasien sudah sesuai dengan Pedoman Nasional Standar fasilitas
RS serta Fasilitas RS sesuai peraturan Per UU yang berlaku.
* Acuan
berupa : Kepmen PU 10/2000; Permen PU 24/2008; Instruksi Menkes RI No.
84/Menkes/Inst/II/2002 tentang Kawasan Tanpa Rokok di Tempat Kerja dan
Sarana Kesehatan;Standar Kesehatan & Keselamatan Kerja (KPM 1087 tahun
2010); KMK 1075/Menkes/SK/2003 tentang Sistem Informasi Kesehatan dan
Keselamatan Kerja; KMK no 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan RS; KMK 432/2007 tentang Pedoman Manajemen K-3
RS; PMK 492/2010 ttg Persyaratan Kualitas air minum; Pedoman perencanaan
penyiagaan bencana bagi RS; Quide lines of Hospital safety indec=x dari WHO,
PMK no 66 thn 2016 ttg K3 RS; dll
Agar dilaksanakan review program MRFL setiap kali ada kejadian sesuai
dengan 6 jenis program dari MFK, dilampirkan bukti dalam tahun berjalan di
tahun 2017 sesuai dengan perubahan kejadian dalam lingkungan di RS.
• Agar disiapkan bukti Audit berupa Form cek List dan bukti pelaksanaan audit
; bukti isian cek list audit dan buat laporan pelaksanaan auditnya
• Agar disiapkan daftar Tenant/penyewa lahan di RS dan lengkapi dengan
MOU/PKS antara RS dan Penyewa lahan (restaurant, kantin, kafe, took
souvenir, salon, kantor Bank, took roti, atau toko lainnya) ; dlm satu
Pasal/kalusal di MOU ada keharusan Penyewa lahan/tenant yang tidak terkait
dengan pelayanan RS dan berada di dalam fasilitas pelayanan pasien di RS
terlibat dan mematuhi minimal 4 program Manajemen dan keselamatan
Fasilitas:
* Staf/Tim/Komite/Panita membuat
Regulasi berupa Pedoman Kerja (Uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang-
UTW), Program Kerja, Laporan Kerja
Agar dibuat dokumen bukti laporan program induk MFK (6 program MFK/MFRL)
di point a ) sd g) dimaksud dan tujuan oleh penanngung jawab program untuk
tahun 2017 dan untuk triwulan 1 tahun 2018
Surveior akan melakukan
wawnacara dengan Penanggung Jawab Program Manajemen Risiko/K3RS ttg
Program dan Rencana apa saja yang sudah direncanakan oleh staf yg sudah
ditunjuk?
bertanggung jawab terhadap pengelolaan keselamatan dan keamanan RS-->
Unit IPSRS/unil lainnya di RS yg ditetapkan serta perjelas tata hubungan kerja
dengan panitia/tim K3 RS . Susun pedoman Pengorganisasian Unit sesuai
sistematika Pedoman pengorganisasian dari KARS
*Agar disiapkan dokumen bukti penetapan Unit kerja pengelola /IPSRS atau
Unit MFK ; lengkapi dengan pedoman pengorganisasian unit yg berisi Uraian
tugas, tanggung jawab dan wewenang mengelola keselamatan dan kemanan ;
jelaskan secara detail tata hubungan kerja dengan K3RS
* Agar disiapkan Regulasi berupa Program Kerja dan laporan kerja unit
IPSR/unit yg ditunjuk mengelola keselamatan dan keamanan fasilitas RS
Surveior akan melakukan wawnacara dengan Penanggung Jawab Program
Manajemen Risiko/K3RS dan Bagian Umum/Unit IPSRS/Unit yg ditunjuk terkait
proses pengelolaan keselamatan dan keamanan di RS?
Agar disiapkan bukti daftar Risiko (risk register) tahun 2018 yang terkait
dengan keselamatan dan keamanan fasilitas fisik RS dan ada dalam Program
pengelolaan keselamatan dan keamanan lingkungan fisik ta hun 2018 .
Surveior akan melakukan wawnacara
dengan Penanggung Jawab Program Manajemen Risiko/K3RS dan bagian umum
terkait proses identifikasi area/daerah yg berisiko di RS?
*Agar dibuat Regulasi berupa kebijakan dan atau Panduan dan atau SPO ttg
pemberian Identitas (badge nama) sifatnya permanen/sementara utk Pasien,
staf RS,pekerja kongrak/tenant-penyewa lahan, keluarga (penunggu pasien)
atau pengunjung (diluar jam besuk dan tamu RS).
* Agar disiapkan asesmen risiko dan bukti pelaksanaan asesmen risiko secara
komprehensif dan pro aktif
*Agar disiapkan cek list pemeriksaan atau maitennace secara berkala utk
semua fasilitas keamanan termasuk kondisi bangunan dan bukti perbaikan
Surveior akan melakukan wawnacara dengan Bagian Umum. IPSRS ; Unit Kerja
terkait ttg pelaksanaan asesmen risiko serta prosedur pemeliharaan secara
berkala thd fasilitas keselamatan di RS
*Agar disiapkan pemasangan Kamera system CCTV dengan target sasaran yg
diinginkan (sasaran harus terukur dari rincian) yg memonitoring daerah
terbatas/restriksi dan yg beresiko keamanan dan keselamatan seperti kamar
bayi,kamar operasi, ruang anak, lanjut usia dan kelompok pasien rentan yg tdk
dpt lindungi diri sendiri, daerah terpencil/terisolasi, area parking, dan area
lainnya yg sering terjadi kehilangan serta system CCTV dpt dipantau dari
Centre CCTV di ruang security
*Agar disiapkan Daftar area dan titik2 yang ada CCTV di RS--> Peta Area
system CCTV (Closed Circuit Television)
Surveior akan melakukan wawnacara dengan Petugas security; Bagian Umum
dan Unit kerja terkait proses monitoring untuk daerah yg beresiko/restirksi
serta tindak lanjutmya?
Surveior akan meninjau dan mengamati apakah semua bagunan dan Fasilitas
RS aman terhadap resiko terhadap Keselamatan dan Keamanan RS--> area
beresiko; Agar disiapkan Rambu rambu; Tanda tanda bahaya , Fasilitas CCTV
--> lihat Denah RS Surveior akan melakukan wawnacara dengan
Petugas security; Bagian Umum dan Unit kerja tentang perencanaan,
pelaksanaan serta penempatan fasilitas keamanan dan keselamatan di RS?
Agar dibuat Regulasi berupa Panduan/Pedoman dan atau SPO pelaksanaan
asesmen risiko pra konstruksi (Pra Construction Risk Assesment-PCRA) utk
Konstruksi, renovasi, demolisi (pembongkaran bangunan) sesuai dengan
maksud dan tujuan
*Agar disiapkan alokasi anggaran dlm RKA/RBA RS khusus untuk tindak lanjut
perbaikan dari rekomendasi dan temuan hasil PCRA
*Surveior melakukan pengamatan di area/unit/bangunan/dll dimana ada bukti
pelaksanaan konsutruksi atau pembangunaan/renovasi /demolisi apakah sudah
dilakukan PCRA?
Surveior akan melakukan wawancara dengan Bagian Umum/IPSRS/Unit
kerja/Komite PPI/IPCN/Staf K3 RS/kontraktor ttg kapan melakukan asesmen
risiko pra konstruksi serta peran masing2?
Agar disiapkan dokumen bukti pelaksanaan tindak lanjut terhadap hasil
asesmen risiko pra konstruksi,
- Agar disiapkan Bukti dokumentasi pertemuan pra konstruksi antara pihak
Kontraktor/konsultan perencana, komite PPI RS,Komite K3 RS,Manajemen RS,
IPSRS, Bagian Umum/RT, dan unit lainnya yg diperlukan.
- Agar disiapkan Laporan hasil kegiatan sebelum, selama dan sesudah
kontruksi
-Surveior melakukan pengamatan dan melihat Lokasi pembongkaran,
Konsutruksi dan Renovasi -->
agar disiapkan
Bukti pelaksanaan dan tindak lanjut seluruh rencana dan evaluasi untuk
menilai kemajuan (Kolaborasi dgn Komite PPI utk evaluasi risiko pasien infeksi
dari konstruksi = ICRA- Infeksi penilaian risiko control).
Surveior akan melakukan wawnacara dengan Bagian
Umum/IPSRS/Unit kerja/Komite PPI/IPCN/Staf K3 RS/kontraktor ttg tindakan
yang diambil setelah dilakukan asesmen risiko?
Agar dibuat Kebijakan dan atau Panduan/Pedoman dan atau SPO ttg
pelaksanaan pengadaaan/pembelian serta pemasok (supplier) B3 dan
Limbahnya,
* Surveior akan meminta Staf dapat menjelaskan cara menggunakan Spill Kit
tahap demi tahap sesuai SPO
Surveior akan melakukan wawnacara dengan PJ Program manajemen risiko
/K3RS; PJ unit kerja terkait ttg Apakah dalam bekerja tersedia APD dan
pemakaian APD dilakukan secara rutin?
Agar dibuat Regulasi berupa SPO (R). pelaporan dan investigasi tumpahan,
paparan dan insiden lainnya (Lihat SPO Penggunaan Spill Kit)
Agar disiapkan Dokumen bukti pelaporan terhadap staf yg terpapar dan
laporan tumpahan,paparan/pajanan (exposure) dan insiden lainnya : seperti
Patrol Sheet/form laporan, form rujukan, Bukti tindak lanjut penanganan staf
yg terpapar dalam Kotak Spill Kit
Agar disiapkan setiap Staf terkait memperagakan cara penggunaan spillkit bila
ada bahan berbahaya sepertri merkuri (yg ada dlm tensi meter, temperature
suhu badan, dll) Surveior akan melakukan wawnacara
dengan PJ Program manajemen risiko /K3RS; PJ unit kerja terkait ttg Bagaimana
cara melakukan penanggulangan bila terjadi paparan/pajanan/eksposure atau
insiden lainnya di RS serta tindak lanjut berupa pelaporan dan evaluasi?
Agar disiapkan bukti dokumen : izin IPAL, Izin TPS B3, lisensi/Izin Incenerator
(bila ada)/MOU dgn pihak ketiga bila pengelolaan B3 dilakukan oleh pihak lain
lengkap dengan izin transporter, atau persyaratan peraturan lainnya terkait B3
dan limbahnya Surveior akan melakukan wawnacara dengan PJ
Program manajemen risiko /K3RS; PJ unit kerja ttg pemenuhan perijinan terkait
B3 dan jenis2 ijin yang dibutuhkan
penyimpanan, penanganan dan pembuangan/pengolahan limbah B-3 (padat,
cair, gas) yang benar dan aman sesuai ketentuan/peraturan,
*Pengaturan pengelolaan limbah B3 meliputi 6 tahapan:
a) pemilahan limbah B3;
b) penyimpanan limbah B3;
c) pengangkutan limbah B3;
d) pengolahan limbah B3;
e) penguburan limbah B3; dan/atau
f) penimbunan limbah B3.
*Agar disiapkan Unit IPAL RS melihat proses pengolahan limbah cair apakah
sudah sesuai dengan regulasi?
Surveior akan melakukan wawnacara dengan PJ Sanitasi RS; Staf Unit
pelaksana IPAL/staf terkait dan IPSRS terkait perijinan dan proses pengolahan
limbah cair B3 ?
• Agar dibuat Regulasi berupa Pedoman Pelayanan IGD --> berisi tentang
standar Sarana/fasilitas berupa ruang DEKONTAMINASI (sesuai MFK 6 Ep. 4 ttg
denah dan fasilitas ru dekontaminasi di IGD RS)
Agar disiapkan Bukti pelaksanaan Identifikasi risiko kemungkinan bencana
internal dan eksternal berupa hasil Hazard and Vunerability Assessment (HVA)
dengan menggunakan : HAZARD AND VULNERABILITY ASSESSMENT TOOLS tdd
:
1. NATURALLY OCCURRING EVENTS
2. TECHNOLOGIC EVENTS
3. HUMAN RELATED EVENTS
4. EVENTS INVOLVING HAZARDOUS MATERIALS
Agar disiapkan dokumen hasil asesmen (HVA) -> tdd (……….)
Surveior akan melakukan wawnacara dengan Tim penanggulangan Bencana
RS; PJ Manajemen risiko; Tim K3RS terkait proses asesmen/identifikasi bencana
internal maupun eksternal dengan menggunakan HVA Tools dan langksa2 yang
dilakukan ?
• Agar disiapkan bukti pelaksanaan self asesmen untuk mengukur
kesiapsiagaan RS dlm menghadapi bencana dengan menggunakan Instrumen
Hospital Safety Index (HIS) dari WHO
• Agar disiapkan Laporan kegiatan hasil self asesmen tsb dan lengkapi dengan
dokumen laporan resmi ke Direktur RS
Surveior akan melakukan wawnacara dengan Tim penanggulangan Bencana
RS; PJ Manajemen risiko; Tim K3RS terkait proses asesmen kesiapsiagaan RS
menghadapai bencana dengan dengan menggunakan HIS Tools dan langkah2
yang dilakukan ?
*Agar disiapkan kelengkapan Ruangan dekontaminasi di Instalasi gawat
darurat (IGD) RS serta lengkapi dengan daftar sarana prasarana fasilitas serta
denahnya dengan kriteria dan persyarata perUU sebagai berikut :
1) ruangan ini ditempatkan di sisi depan/luar ruang gawat darurat atau
terpisah dengan ruang gawat darurat
2) pintu masuk menggunakan jenis pintu swing membuka ke arah dalam dan
dilengkapi dengan alat penutup pintu otomatis
3) bahan penutup pintu harus dapat mengantisipasi benturan-benturan
brankar
4) bahan penutup lantai tidak licin dan tahan terhadap air
5) konstruksi dinding tahan terhadap air sampai dengan ketinggian 120 cm
dari permukaan lantai
6) ruangan dilengkapi dengan wastafel (sink) dan pancuran air (shower)
* Surveior akan meninjau ke lapangan di Instalasi Gawat darurat RS apakah
sudah tersedia ruang dekontaminasi sesuai kriteria dan persyaratan perUU yg
berlaku?
Surveior akan melakukan wawnacara dengan Ka IGD/Staf IGD dan staf terkait
lainnya terkait penggunaan ruang dekontaminasi proses dekontaminasi bila
terjadi bencana baik dari dalam RS maupun dari liuar RS?
Agar disiapkan Dokumen daftar peserta yang mengikuti simulasi dan bukti
simulasi/Uji Coba untuk semua staf RS,peg kontrak/staf dari tenant/penyewa
lahan : Undangan, Daftar hadir, materi simulasi, CV Narasumber, sertifikasi
dan dokumen briefing/debriefing serta foto2 dokumentasi pelaksanaan
kegiatan Surveior akan
melakukan wawnacara dengan Pimpinan/ParaPimpinan/Staf terkait ttg sasaran
program diklat (simulasi) bencana yang mencakup semua staf RS, kontrak,
penyewa lahan dll
(pencegahan)/penanganan (Penanggulangan) kebakaran (fire safety) , ttd api,
asap dan keadaan kedaruratan lain yang bukan/non kebakaran di tahun 2017
dan susun program di tahun 2018 , sesuai dengan MFK 7 point 1) sampai 5)
yg ada dimaksud dan tujuan (PMK no. 24 tahun 2016 ttg persyaratan teknis
bangunan prasaran RS:
1) pencegahan kebakaran melalui pengurangan risiko, seperti penyimpanan
dan penanganan bahan-bahan mudah terbakar secara aman, termasuk gas-
gas medis yang mudah terbakar seperti oksigen;
2) penanganan bahaya yang terkait dengan konstruksi apapun, di atau yang
berdekatan dengan bangunan yang ditempati pasien
3) penyediaan sarana evakuasi yang aman dan tidak terhalangi bila terjadi
kebakaran;
4) penyediaan sistem peringatan dini, deteksi dini, seperti detektor asap
(smoke detector), alarm kebakaran (Fire alarm), dan patroli kebakaran (fire
patrols)
5) penyediaan mekanisme pemadaman api, seperti selang air (Water
hydrarn) , bahan kimia pemadam api (chemical suppressants), atau sistem
sprinkler (water sprinkle).
• Agar disiapkan dokumen bukti pelaksanaan berupa hasil Asesmen Risiko dan
keselamatan dari kebakaran (fire risk safety assessment-FRSA) dengan
menggunakan Ceklist asesmen risiko kebakaran untuk thn 2017 (data minimak
1 tahun), mencakup ada di point a) sampai i) maksud dan tujuan) pada saat
terdpt proyek pembangunan didalam atau berdekatan dgn fasilitas RS,
Asesmen risiko meliputi :
a) tekanan dan risiko lainnya di kamar operasi
b) sistem pemisahan (pengisolasian) dan kompartemenisasi pengendalian api
dan asap
c) daerah berbahaya (dan ruang di atas langit-langit di seluruh area) seperti
kamar linen kotor, tempat pengumpulan sampah, ruang penyimpanan
oksigen
d) sarana evakuasi
e) dapur yang berproduksi dan peralatan masak
f) londri dan linen
g) sistem tenaga listrik darurat dan peralatan
h) gas medis dan komponen sistem vakum
• Agar disiapkan bukti pelaksanaan tindak lanjut dari asesmen risiko dan
keselamatan kebakaran /fire risk safety assessment (FRSA) berupa bukti
monitoring/inspeksi, uji coba dan pemeliharaan berkala dari system
pendeteksian dan pemadaman api
• Agar disiapkan Bukti Cek List pemeliharaan berkala oleh staf yg ditunjuk
disetiap alat (APAR,dll)
Agar disiapkan Fasilitas system deteksi dini kebakaran dengan lengkap -->
Ada tersedia smoke detector/detector asap dan heat detector, alarm
kebakaran (fire alarm), patroli kebakaran (fire Patrols) di RS ( minimal ada di
unit pelayana dan unit kerja) sesuai standar/PerUU
Surveior akan melakukan
wawnacara dengan PJ/Tim kebakarana RS/Tim Penanggulangan bencana/K3RS
ttg fasilitas yg disiapkan oleh RS sehubungan dengan system deteksi dini…
berapa jumlah yg tersedia dan di unit mana saja
Agar disiapkan system kebakaran aktif antara lain : Sprinkel (Water/serbuk);
APAR, water hydran (besar kecilnya RS), dan Pompa kebakaran yg terstandar
diunit/ruangan dan sesuai Peraturan UU yg berlaku.
Surveior akan melakukan wawnacara dengan
PJ/Tim kebakarana RS/Tim Penanggulangan bencana/K3RS ttg fasilitas yg
disiapkan oleh RS sehubungan dengan system kebakaran aktif …berapa
jumlah yg tersedia dan di unit mana saja
• Agar disiapkan Bukti Cek List pemeliharaan berkala oleh staf yg ditunjuk
disetiap alat (APAR,dll)
(Lihat MFK 7 Ep. 3)
Surveior akan melakukan wawnacara dengan Bagian Umum/Petugas
IPSRS/K3RS ttg prosedur pemeriksaan, pemeliharaan dan uji coba system dan
peralatan pemadaman kebakaran serta pelaksanaannya sesuai kebijakan dan
perUU yg berlaku
Agar disiapkan bukti daftar inventaris dan Identifikasi Risiko untuk seluruh
peralatan medis di RS baik Milik RS maupun KSO dgn pihak ketiga -->
STANDAR PERALATAN MEDIS RS DAN UNIT PELAYANAN/KERJA (jadi setiap
peralatan medis dilengkapi dengan identifikasi risiko akibat penggunaan alat
medis tsb) Surveior akan
melakukan wawancara dengan Petugas IPSRS/K3RS/PJ Peralatan medis ttg
proses inventarisasi peralatan medis serta identifikasi risiko setiap peralatan
medis?
Agar dibuat Regulasi berupa Kebijakan, Panduan dan SPO ttg penggunaan
dan pemantauan setiap produk atau peralatan medis yang ditarik kembali
/penarikan kembali (Under Re-Call) (PAB 7.4) oleh produsen/pabrik/pemasok
krn ada cacat; peralatan medis berbahaya , ada laporan insiden, ada masalah
dan kegagalan yg dikirimkan oleh produsen ,pemasok atau agen yg mengatur
Agar disiapkan Bukti Dokumentasi pertemuan (Undangan, daftar hadir , materi
dan Notulen rapat) yg membahas hasil penggunaan dan pemantauan semua
peralatan medis yang ditarik/berbahaya, atau dimusnahkan produk dan
peralatan medis yg ditarik kembali oleh pemasok/pabrik (under recall) dan yg
sdh dilaporkan bermasalah/kegagalan/alat dlm kodisi bahaya bl digunakan/dlm
proses penarikan, Laporan insiden, masalah dan kegagalan pada peralatan
medis disertai bukti hasil pemantauan
Surveior akan melakukan
wawnacara dengan Ka Bid Penunjang Medis, Para Pimpinan terkait, PJ Peralatan
Medis. Operator peralatan Medis terkait tentang prosedur peralatan medis
yang under recall atau pealatan medis yang mengalami penarikan ?
Agar disiapkan Bukti Cek List pemeliharaan berkala oleh staf yg ditunjuk
disetiap komponen2 sistem utilitas lengkap dgn nama/paraf/tgl/jam inspeksi;
dokumentasikan dokumen cek list yg lengkap tsb ke unit unit terkait
Agar disiapkan bukti daftar inventaris lengkap system utilitas RS dan Daftar
system utilitas penting/utama seperti Air, listrik, sampah, ventilasi, gas medik,
lift serta komponen2 yg penting/kritikal (sprt Sakelar, relay/penyambung, dll)
yang berdampak pd bantuan hidup, pengendalian infeksi, pendukung
lingkungan dan komunikasi Surveior akan
melakukan wawnacara dengan Ka IPSRS/PJ Utilitas terkait bagaimana
melakukan inventarisasi daftar system utilitas RS dan Utilitas yg penting?
Agar disiapkan bukti pelaksaanaan pemeriksaan/inspeksi system utilitas
penting dan komponennya (MFK 9.Ep.2) secara teratur /bekala berupa Bukti
Form Cek list dan bukti pelaksanaan Inspeksi
Surveior akan meninjau dan mengamati di lapangan ke sisitem utilitas penting
di RS --> Agar disiapkan peralatan Diesel, UPS ; cadangan air/bak--> dalam
kondisi emergensi
Agar disiapkan dokumen bukti pelaksaanaan dan hasil ujicoba system utilitas
penting dan komponennya (MFK 9.Ep.2) secara teratur/berkala minimal
setahun sekali atau yang diharuskan oleh peraturan
Surveior akan melakukan wawnacara
dengan Ka IPSRS/PJ Utilitas terkait proses ujicoba system utilitas di RS, kapan
dilaksanakan, bagaimana pelaksanaannya dan siapa yg melaksanakan?
Surveior akan meninjau dan melihat system utilitas penting di RS--> siapkan
Unit Genzet/Water Treatment/Ruang IPSRS dan system utilitas lainnya di unit
khusus maupun unit pelayanan apakah sudah ada cek list pemeliharaan,
daftar system utilitas, cek jadwal pemeliharaan/perbaikan, dll
Agar disiapkan Bukti identifikasi area dan pelayanan yang beresiko paling
tinggi bila ada kegagalan listrik dan air bersih terkontaminasi--> Daftar area
yang berisko tinggi di RS bila terjadi kegagalan Listrik dan bila terjadi
kegagalan air
Misalnya area yg butuh penerangan listrik, pendinginan (lemari es) mis
Farmasi, Ist Gizi, dll, bantuan hidup/ventilator (ruang ICU/HCU dll) atau air
bersih utk bersihkan dan sterilisasi alat (CSSD, ru HD, dll)
Surveior akan melakukan wawnacara dengan Ka IPSRS dan Ka Sanitasi
tentang bagaiamana proses identifikasi utk area pelayanan yg beresiko tinggi ?
Agar disiapkan upaya upaya dan strategi yg dilakukan untuk mengurangi
resiko tersebut bila terjadi kegagalan listrik maupun air di area paling beresiko,
termasuk kerjasama dengan Penyedia air bersih bila terjadi gangguan
( Rencana tindak lanjut dari hasil identifikasi : Pemeliharaan berkala,
pemeliharaan preventif dan pemeliharaan lainnya )--> bisa dimasukan dalam
folder/format daftar identifikasi area yg beresiko tinggi terjadi kegalaan listrik
dan air
Surveior akan melakukan wawancara dengan Ka Sanitasi dan Ka IPSRS
terkait stratgei yang di ambil dan dipilih bika tejadi perubahan kondisi sumber
listrik dan air misalnya sumber air bersih sering terkontaminsi, pemadaman
listrik yg tdk terduga dan berulang ulang dll
• Agar dibuat Regulasi berupa kebijakan RS ttg penyediaan sumber air bersih
dan listrik alternative dalam keadaan kedaruratan/emergensi,
• Bukti ada dalam Program pengelolaan system utility;
• Agar disiapkan dokumen MOU dengan Pihak Ketiga bila ada penyediaan air
bersih alternative atau listrik alternative dari pihak ketiga dimn ada klausal dlm
MOU kesiapan pihak 3 utk menyediakan air bersih/listrik alternative dlm
kondisi darurat /Emergensi di RS bila terjadi gangguan
• Agar disiapkan Bukti pelaksanaan kajian kebutuhan sumber listrik dan air
bersih alternative dalam keadaan emergensi
* Surveior akan meninjau bukti sumber air bersih dan Sumber listrik alternative
di RS--> apakah di RS tersedia atau sudah disiapkan Pompa air/Water tank,
dll; Genset dll
Surveior akan melakukan wawnacara dengan Ka Sanitasi dan Ka IPSRS ttg
Adakah tersedia sumber listrik dan air minum alternatif bila terjadi keadaan
emergensi di RS?
• Agar disiapkan bukti dokumentasi Pelaksanaan uji coba sumber air bersih
alternatif sekurangnya dalam 6 bulan sekali atau lebih sering bila diharuskan
oleh peraturan Per UU yg berlaku atau krn kondisi sumber air .
• Agar disiapkan dokumentasi hasil uji coba tersebut seperti hasil kultur air
minimal setiap 6 bulan
Surveior akan melakukan wawnacara dengan Ka Sanitasi dan Petugas air
bersih terkait lainnya tentang proses pelaksanaan uji coba air bersih
alternative dan bagaiaman mendokumentasikan hasil tersebut ?
• Agar disiapkan bukti Pemeriksaan mutu air limbah setiap 3 bulan/lebih sering
tergantung per perUU, kondisi sumber air, dan hasil pemeriksaan air terakhir
bermasalah.
• Agar disiapkan Bukti Dokumentasi hasil pemeriksaan kultur air limbah dari
staf laboratorium klinis RS, dinas kesehatan atau institusi pemerintah diluar RS
yg kompeten dan RS memastikan apakah pemeriksaan/tes dilakukan lengkap
dan tercatat dalam dokumen
Surveior akan melakukan wawnacara dengan Petugas staf
Kesling/Sanitasi/IPSRS tentang bagaimana melakukan pemeriksaan air limbah?
Siapa yg melakukan pemeriksaan? Dimana dan kapan pemeriksaan dilakukan?
• Agar disiapkan bukti pemeriksaan mutu air bersih utk dyalisis ginjal secara
berkala setiap 1 bulan/lebih sering untuk menilai pertumbuhan bakteri dan
endotoksin dan setahun sekali utk nilai kontaminasi zat kimia (bila ada)
• Agar disiapkan Bukti Dokumentasi hasil pemeriksaan air bersih dialisis
Surveior akan melakukan wawnacara dengan • Staf Sanitasi/Staf IPSRS/Staf
Dialisis dan staf terkait ttg prosedur pemeriksaan mutu ait (kultur air) berapa
lama pemeriksaannya, jenis jenis pemeriksaan dan hasil pemeriksaan mutu yg
dilakukan secara berkala sesuai kebijakan
Agar disiapkan Bukti digunakannya data hasil analisis untuk perencanaan dan
peningkatan serta tindak lanjut dari program manajemen fasilitas dan
lingkungan
surveior akan melihat Kondisi system peralatan dan lingkungan kerja--> Agar
disiapkan Bukti dokumentasi perbaikan mulai dari pengajuan sampai dengan
laporan perbaikan, lihat peralatan dll yang sudah diperbaiki atau diganti apa
sudah berfungsi dengan baik
Surveior akan melakukan wawnacara dengan Ka Tim K3RS/ PJ Manajemen
Risiko/Ka unit/Staf RS, Komite/Tim PMKP/Tim KP RS terkait ttg tindak lanjut RS
terhadap hasil analisis risiko lingkungan apakah itu perbaikan, penggantian dll.
• Agar dibuat Regulasi berupa SK Direktur RS (R). ttg penujukan satu orang
staf/lebih yg kompeten untuk mengawasi pelaksanan program manajemen
risiko fasilitas dan lingkungan ; lengkapi dengan uraian tugas, tanggung jawab
dan wewenang staf.
• Agar disiapkan bukti sertifikasi staf yang sudah mengikut pelatihan bidang
manajemen risiko fasilitas RS yang diselenggaran oleh KARS/PERSI
• Agar disiapkan bukti Laporan yg dibuat dan bukti ekspedisi pengiriman ke
direktur RS setiap 3 bulan/triwulan
• Agar disiapkan Bukti pelaksanaan pengawasan dan pelaporan program
manajemen risiko fasilitas serta dokumentasikan bukti pelaksanaan dan
pengawasan dan pelaporan program manajemen risiko fasilitas
Surveior akan melakukan wawnacara dengan Ka Tim K3 RS/ PJ Manajemen
Risiko/Komite PMKP.Tim KP RS terkait pelaporan Program Manajemen Risiko
Fasilitas oleh Tim/Komite ke Direktur RS?
Agar disiapkan Regulasi berupa Program pendidikan dan pelatihan (diklat)
tentang manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) , agar staf dapat
menjalankan tanggung jawabnya secara efektif ( bisa denga TOR sendiri,
sebagai penjabaran leboh lanjut dari kegiatan diklat terkait fasilitas yg ada
dalam
• Agar program
disiapkanMFK)
Bukti. Pelaksanaan pelatihan/edukasi/sosialisasai setiap
komponen dari program manajemen faslitas dan keselamatan (MFK) setiap
tahun agar seluruh staf dapat menjelaskan atau memperagakan peran mereka
dalam program MFK tsb
• Agar disiapkan dokumentasi pelatihan/edukasi/ sosialisasi tsb berupa
undangan, daftar hadir dan notulen sosialisasi
Surveior akan melakukan wawnacara dengan Ka Tim K3 RS/PJ Manajemen
Risiko dan Staf bidangDiklat/MFK terkait proses pelaskaaan edukasi MRFK
untuk setiap staf setiap tahun ? Siapa yg melaksanakan? Dimana
pelaksanaannya?
Agar disiapkan bukti dokumentasi setiap Pendidikan dan pelatihan (Diklat) Staf
berupa Undangan, TOR/KAK, daftar hadir, materi diklat, CV narasumber,Pre-
Post pelatihan termasuk mampu memperagakan (Simulasi)
Test/Debriefing/Brifieng;Sertifikasi pelatihan tersimpan dlm file kepegawaian
masing2. Surveior akan
melakukan wawnacara dengan Ka Tim K3 RS/PJ Manajemen Risiko dan peserta
pelatihan terkait ttg prosedur tes untuk staf yang sudah dilatih terkait
manajemen fasilitas dan pelaksaanan pelatihan apa sudah sesuai dengan
Program Diklat MFK
Agar disiapkan Bukti Pelaksanaan edukasi agar seluruh staf dapat
menjelaskan atau memperagakan peran mereka dalam menghadapi
kebakaran.
Surveior akan meminta staf RS untuk melakukan Simulasi : Penggunaan
APAR/Water hydrant/Fire Patrol, dll) oleh staf RS baik secara perorangan
maupuns ecara tim atau bisa dengan CODE RED di unit pelayanan masing2
Surveior akan melakukan wawnacara dengan Staf RS terkait ttgApa yang di
lakukan apabila terjadi kebakaran di tempat kerja /di RS ?
Agar disiapkan Bukti Pelaksanaan edukasi agar seluruh staf dapat
menjelaskan atau memperagakan tindakan untuk menghilangkan,
mengurangi/meminimalisir atau melaporkan tentang keselamatan, keamanan
dan resiko
Surveior akan meminta staf untuk melakukan Simulasi :Ada Bukti Simulasi di
RS mengurangi dan melaporkan ttg keselamatan keamanan dan risiko yg
mungkin terjadi
Surveior akan melakukan wawnacara dengan Staf RS terkait ttg prosedur.tata
laksana untuk mengurangi/ meminimalkan insiden terhadap keselamatan dan
keamanan pasien ?
Agar disiapkan Bukti Pelaksanaan edukasi agar seluruh staf dapat
menjelaskan atau memperagakan tindakan, kewaspadaan, prosedur dan
partisipasi dalam penyimpanan, penanganan dan pembuangan limbah gas
medis, bahan dan limbah B3 dan yang berkaitan dengan kedaruratan.
Surveior akan meminta staf RS untuk melakukan simulasi Simulasi : ttg
penggunaan Spill Kitt oleh staf RS khususnya di unit unit pelayanan yg
menyimpan B3 RS
Surveior akan melakukan wawnacara dengan Staf RS terkait ttg Apakah
tersedia prosedur tentang penyimpanan, penanganan B3 di RS ?
• Agar disiapkan Bukti Pelaksanaan pelatihan khusus untuk seluruh staf agar
dapat mengoperasikan sistem utility sesuai pekerjaannya.
• Agar disiapkan Bukti Dokumentasi tes yg dilakukan Pelatihan khusus berupa
undangan, daftar hadir dan notulen sosialisasi
Surveior akan meminta Staf RS (operator system utilitas) untuk
memperagakan cara mengoperasikan genzet secara sederhana dan cara
mengoperasikan sumber air bersih alternative yg sederhana >
Surveior akan melakukan
wawnacara dengan PJ peralatan medis; Kabid pelayanan/penunjang; Diklat
Staf RS (operator system utilitas) terkait bagaimana mengoperasikan system
penunjang/utilitas di RS ?
• Agar disiapkan Bukti Pelaksanaan pelatihan khusus untuk seluruh staf agar
dapat merawat dan memelihara peralatan medis sesuai pekerjaannya
• Agar disiapkan Bukti Pelaksanaan dan dokumentasi hasil pre dan post test
pelatihan khusus pemeliharaan peralatan medis
• Agar disiapkan Bukti Dokumentasi test yg dilakukan dlm Pelatihan khusus
berupa undangan, daftar hadir dan notulen sosialisasi
surveior akan meminta Staf RS mempergawakan cara perawatan alat medis
misalnya EKG setelah selesai di gunakan atau dipakai, dan alat alat lainnya?
Surveior akan melakukan wawnacara dengan Staf
RS; PJ Peralatan medis; Teknisi Peralatan medis terkait bagaimana melakukan
pemeliharaan dan perawatan untuk setiap peralatan medis di RS sesuai
dengan pekerjaan dan uraian tugasnya>
• Agar disiapkan Bukti Pelaksanaan dan dokumentasi hasil pre dan post test
pelatihan khususnya pemeliharaan system utility
Regulasi:
Regulasi tentang pengaturan kewenangan antara
pemilik,representasi pemilik yang tercantum
dalam corporate bylaws/ peraturan internal RS/
dokumen lain serupa
Regulasi:
Struktur organisasi pemilik termasuk
representasi pemilik
Regulasi:
Struktur organisasi RS yang ditetapkan oleh
pemilik atau representasi pemilik
Regulasi:
Regulasi tentang penetapan/pengangkatan
Direktur RS yang ditetapkan oleh pemilik atau
representasi pemilik
Dokumen:
1) Bukti tersedianya anggaran/investasi dan
operasional dalam RKA/RBA/DPA/DIPA dan
dokumen lain serupa
2) Bukti tentang persetujuan
RKA/RBA/DIPA/DPA oleh pemilik atau
representasi pemilik
Wawancara:
Pemilik atau representasi pemilik
Direktur RS
Direktur/Bagian Keuangan RS
Dokumen:
Bukti tentang hasil penilaian kinerja
representasi pemilik
Wawancara:
Pemilik dan representasi pemilik
Dokumen:
Bukti tentang hasil penilaian kinerja Direktur RS
Wawancara:
Representasi pemilik
Direktur
Dokumen:
Bukti tentang Misi RS, persetujuan misi, review
misi secara berkala, publikasi/sosialisasi misi RS
oleh pemilik/representasi pemilik
Wawancara:
Pemilik /representasi pemilik
Direktur RS
Dokumen:
1) Bukti tentang rencana strategis yang disetujui
oleh pemilik atau representasi pemilik
2) Bukti tentang rencana kerja dan anggaran RS
yang disetujui oleh pemilik atau representasi
pemilik
Wawancara:
Pemilik/ representasi pemilik
Direktur RS
Dokumen:
Hanya untuk RS yang mempunyai peserta didik
klinis :
Bukti tentang rencana strategi dan program
pendidikan dan penelitian staf klinis serta
pengawasan mutu program pendidikan, yang
sudah disetujui.
Wawancara:
Pemilik/ representasi pemilik
Direktur RS
Bidang Diklat/Diklit RS
Komite koordinator pendidikan (Komkordik)
Dokumen:
Bukti tentang program PMKP yang telah
disetujui pemilik atau representasi pemilik
Wawancara:
Pemilik atau representasi pemilik
Direktur RS
Komite Medis
Dokumen:
1) Bukti laporan PMKP yang meliputi a) s/d c);
2) bukti laporan PMKP sudah diterima;
3) bukti laporan tepat waktu
Wawancara:
Pemilik atau representasi pemilik
Direktur RS
Komite PMKP
Dokumen:
Bukti tentang tindak lanjut dari laporan PMKP
antara lain berupa disposisi, melakukan rapat
pembahasan rencana perbaikan, penambahan
anggaran, tenaga atau fasilitas.
Wawancara:
Pemilik atau representasi pemilik
Direktur RS
Kepala bidang/divisi
Komite PMKP
Regulasi:
Regulasi tentang kualifikasi, uraian
tugas,tanggung jawab dan wewenang (UTW)
Direktur yang diuraikan dalam struktur
organsisasi dan tata kelola RS (SOTK RS)
Dokumen:
Bukti kualifikasi Direktur sesuai persyaratan
jabatan, dalam file kepegawaian, meliputi :
1) Ijazah dokter atau dokter gigi dan
2) S2 perumahsakitan dan
3) Sertifikat pelatihan-pelatihan
Wawancara:
Pemilik atau representasi pemilik
Direktur RS
Bagian kepegawaian
Dokumen:
1) Bukti kumpulan dan daftar peraturan serta
perundangan yang dipergunakan RS
2) Bukti kumpulan data perizinan RS yang masih
berlaku.
3) Bukti semua staf medis yang melaksanakan
praktik kedokteran sudah mempunyai STR dan
SIP
Observasi:
Lihat kesesuaian sarana, prasarana dan fasilitas
terhadap standar bangunan dan fasilitas RS
Wawancara:
Direktur RS
Para Pemimpin RS
Dokumen:
1) Bukti kumpulan notulen rapat di RS yang
pimpinan rapatnya oleh Direktur RS
2) Bukti kumpulan surat disposisi
3) Bukti-bukti kegiatan Direktur RS lainnya
Wawancara:
Direktur RS
Para pemimpin RS
Dokumen:
1) Bukti tentang Renstra dan anggaran RS,
2) Bukti notulen rapat penyusunan Renstra dan
anggaran
3) Bukti pengusulan Renstra dan anggaran (surat
ke pemilik/representasi pemilik)
Wawancara:
Direktur RS
Bagian perencanaan RS
Bagian Keuangan
Dokumen:
1) Bukti pengawasan (dapat berupa bukti isian
form ceklis-ceklis )
2) Hasil pengawasan pelaksanaan regulasi,
seperti penggunaan APD, cuci tangan, larangan
merokok, pelaksanaan SOP, dll
Wawancara:
Direktur RS
Para Pemimpin RS
Dokumen:
1) Bukti rekapitulasi hasil pemeriksaan dari
pemerintah atau badan eksternal lainnya.
2) Bukti hasil pemeriksaan tersebut telah
ditindaklanjuti (dapat berbentuk laporan, foto-
foto, pengeluaran anggaran, dll)
Wawancara:
Direktur RS
Para Pemimpin di RS
Regulasi:
Regulasi tentang persyaratan jabatan, uraian
tugas, tanggung jawab dan wewenang (UTW),
setiap kepala bidang/divisi di rumah sakit
Dokumen:
Bukti kualifikasi kepala bidang /divisi sesuai
persyaratan, dalam file kepegawaian ,meliputi:
1) keputusan pengangkatan
2) ijazah
3) sertifikasi
Wawancara:
Pemilik / representasi pemilik
Direktur RS
Kepala /staf SDM
Kepala Bidang/Divisi
Dokumen:
Bukti rapat koordinasi antar para Kepala
Bidang/Divisi sesuai regulasi RS
Wawancara:
Kepala Bidang/Divisi
Dokumen:
Bukti rapat tentang penyusunan berbagai
regulasi RS yang dilaksanakan secara kolaboratif
oleh para kepala bidang/ divisI, meliputi
undangan, absensi, materi, notulen(UMAN )
Wawancara:
Kepala Bidang/Divisi
Dokumen:
1) Bukti hasil pengisian form ceklis
2) Bukti hasil pengawasan tingkat kepatuhan
staf dalam menjalankan regulasi
Wawancara:
Kepala bidang/divisi
SPI / asesor internal
Regulasi:
Regulasi tentang penetapan jenis pelayanan RS
sesuai dengan misi RS
Regulasi:
Regulasi tentang penetapan kualifikasi kepala
unit pelayanan dan kepala departemen
(koordinator)
Dokumen:
1) Bukti rapat kepala bidang/divisi dengan
kepala unit pelayanan tentang penyusunan
cakupan dan jenis pelayanan
2) Bukti penetapan jenis dan lingkup pelayanan
di masing-masing unit
Wawancara:
Para kepala bidang/divisi
Kepala unit pelayanan
Staf terkait
Dokumen:
Notulen rapat (UMAN ) dengan :
1) Tokoh masyarakat (antara lain
Camat,RT,RW,Lurah )
2) Pemangku Kepentingan (antara lain klub klub
penyakit
diabet, stoke dll. )
3) Fasilitas pelayanan Kesehatan (antara lain
Puskesmas,
posyandu, rumah bersalin,klinik swasta) atau
bukti pemberian informasi berupa leaflet-
leafleat/brosur tentang layanan, jam kegiatan
kerja dan proses untuk mendapatkan
perawatan; dan Informasi tentang kualitas
layanan, yang disediakan kepada masyarakat
dan sumber rujukan.
Wawancara:
Bagian Tata Usaha /marketing
Dokumen:
Lihat bukti data dan informasi yang sudah di
publikasikan
(bisa berupa brosur, website,dll)
Wawancara:
Direktur RS
Kepala bidang/divisi
Kepala /staf Bagian marketing
Regulasi:
Regulasi tentang pertemuan di setiap dan antar
tingkat RS
Regulasi:
Regulasi tentang komunikasi efektif di RS terdiri
dari:
1) Komunikasi efektif RS dengan masyarakarat
lingkungan
2) Komunikasi efektif antara PPA dengan
pasien/keluarga
3) Komunikasi efektif antar PPA
4) Komunikasi efektif antar
unit/instalasi/departemen pelayanan
Dokumen:
1) Bukti rapat di setiap unit
2) Bukti rapat pertemuan antar unit beserta
pimpinan
Wawancara:
Direksi
Kepala bidang/divisi
Kepala unit
Dokumen:
1) Bukti rapat pertemuan antar PPA/antar
komite profesi
2) Bukti rapat pertemuan antar unit
/instalasi/departemen
Wawancara:
PPA
Komite medis
Komite keperawatan
Para kepala unit/instalasi/departemen
pelayanan
Dokumen:
Bukti tentang hasil pelaksanaan pemberian
informasi (dapat berupa buletin, media sosial,
intra net, surat edaran, pengumuman, paging
system, code system, dan lainnya)
Wawancara:
Para kepala bidang
Kepala unit /instalasi /departemen pelayanan
Staf pelaksana
Dokumen:
Bukti rapat penyampaian informasi tentang
capaian program dan capaian RENSTRA, dapat
juga melalui buletin dan kegiatan diklat
Wawancara:
Direktur
Kepala bidang/divisi
Kepala unit pelayanan
Regulasi:
1) Regulasi tentang rekrutmen, retensi,
pengembangan staf dan kompensasi
2) Program tentang rekrutmen
3) Program tentang diklat dan pengembangan
staf
4) Program tentang kompensasi untuk retensi
staf
Dokumen:
Bukti rapat tentang perencanaan dan
pelaksanaan rekrutmen, retensi, pengembangan
staf dan kompensasi yang juga dihadiri kepala
bidang/divisi dan unit
Wawancara:
Kepala bidang/divisi
Kepala unit pelayanan
Dokumen:
Bukti tentang hasil pelaksanaan program
remunerasi/kompensasi untuk retensi staf
Wawancara:
Direksi RS/Kepala bidang/divisi terkait
Dokumen:
Bukti tentang hasil pelaksanaan program
pengembangan dan pendidikan staf yang
melibatkan kepala bidang/divisi dan unit
Wawancara:
Kepala bidang/divisi/kepala unit pelayanan
Regulasi:
1) Pedoman PMKP meliputi a) s/d h)
2) Program PMKP yang sudah disetujui oleh
pemilik/representasi pemilik
3) Regulasi tentang penetapan indikator mutu
dan keselamatan pasien
Dokumen:
1) Bukti rapat tentang perencanaan,
pengembangan dan pelaksanaan program PMKP
yang dihadiri Direktur, komite PMKP dan
seluruh kepala bidang
2) Bukti pelaksanaan program PMKP
Wawancara:
Direktur
Para Kepala Bidang
Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
Dokumen:
1) Bukti rapat tentang pemilihan indikator mutu
kunci tingkat RS dan rencana tindak lanjut untuk
perbaikan , yang dihadiri atau dipimpin Direktur
dengan para kepala bidang/Ketua PMKP dan
para kepala unit .
2) Bukti pelaksanaan rencana tindak lanjut
3) Bukti sertifikat pelatihan PMKP untuk komite
PMKP dan PIC pengumpul data
4) Bukti sertifikat pelatihan untuk staf pelaksana
analisis /validasi
(lihat juga PMKP 4 EP1)
Wawancara:
Direktur
Ketua Komite PMKP
Para Kepala Bidang/divisi
Dokumen:
1) Bukti daftar inventaris sistem manajemen
data elektronik di RS, contoh SISMADAK
2) Bukti formulir sensus harian dan rekapitulasi
bulanan untuk mutu keselamatan pasien
terintegrasi dengan angka surveilans PPI dalam
bentuk paper maupun elektronik
Observasi:
1) Lihat hardware dan software SIMRS
2) Lihat pencatatan Formulir sensus harian dan
rekapitulasi bulanan untuk mutu keselamatan
pasien terintegrasi dengan angka surveilans PPI
dalam bentuk paper maupun elektronik
3) Lihat sekretariat dengan kelengkapannya (alat
komunikasi, komputer, ATK dll)
Wawancara:
Komite PMKP
Penanggung jawab pengumpul data
Dokumen:
1) Bukti rapat koordinasi Direktur tentang
pemantauan dan implementasi tindak lanjut dari
rencana tindak lanjut
2) Bukti hasil analisis data dan rencana tindak
lanjutnya
3) Bukti implementasi rencana tindak lanjut
Observasi:
Lihat hardware dan software SIMRS
Wawancara:
Direktur
Para Kepala Bidang/Divisi
Para Kepala Unit Pelayanan
Komite/tim PMKP
Dokumen:
Bukti laporan PMKP dari Direktur ke representasi
pemilik tepat waktu, (Hasil program mutu 3
bulan sekali, IKP 6 bulan sekali, Sentinel 1x24
jam, RCA nya dalam 45 hari)
Wawancara:
Pemilik/representasi pemilik/Direktur
Ketua Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
Dokumen:
1) Bukti rapat tentang penyampaian hasil
program peningkatan mutu dan keselamatan
serta RTL secara reguler sesuai ketetapan dalam
pedoman
2) Bukti tentang penyampaian informasi pada
buletin/leaflet/majalah dinding atau pada saat
kegiatan diklat
Wawancara:
Direktur/Komite Medik/Komite PMKP/Kepala
bidang dan unit
Regulasi:
1) Program peningkatan mutu prioritas
2) Program peningkatan mutu riset klinis dan
pendidikan profesi kesehatan (untuk RS yang
mepunyai peserta didik klinis)
Dokumen:
1) Bukti rapat rapat yang dipimpin Direktur RS
dan dihadiri para kepala bidang/divisi yang
membahas tentang:
penyusunan program prioritas, termasuk kajian
dasar pemilihan prioritas
monitoring pelaksanaan program
prioritas/monitoring capaian-capaian indikator
prioritas
rencana perbaikan mutu
2) Bukti tentang penetapan indikator-indikator
prioritas yang meliputi area klinik, area
manajemen
3) Bukti hasil pengumpulan dan analisis data
dari setiap indikator yang ditetapkan
4) Bukti rencana perbaikan
Wawancara:
Direktur/Kepala Bidang/Divisi
Komite PMKP
Dokumen:
1) Bukti tentang Indikator mutu untuk riset klinik
2) Bukti tentang Indikator mutu program
pendidikan profesi kesehatan
3) Bukti hasil pengumpulan dan analisis data
(Lihat PMKP 5 EP 2, 3 dan 4)
Wawancara:
Direktur/Komite Koordinator Pendidikan
(KOMKORDIK)/Panitia Penelitian
Dokumen:
Bukti hasil pengumpulan dan analisis data 6
indikator SKP
Wawancara:
Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
Dokumen:
Bukti tentang laporan analisis data PMKP serta
dampak perbaikan terhadap peningkatan mutu
dan efisiensi biaya yang telah dicapai di tingkat
RS maupun ditingkat departemen
(lihat jga PMKP 7.2 EP 4)
Wawancara:
Komite Mutu Keselamatan Pasien/Kepala unit
Pelayanan
Regulasi:
Regulasi tentang kontrak klinis dan kontrak
manajemen.
Catatan :
Kontrak klinis adalah perjanjian kerjasama
antara:
a. RS dengan individu staf klinis berupa pakta
integritas staf klinis untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan dan regulasi RS
b. RS dengan badan hukum berupa kerjasama
jenis pelayanan klinis yang disediakan RS
Kontrak manajemen adalah perjanjian
kerjasama antara RS dengan badan hukum
dalam penyediaan alat kesehatan (KSO alat) dan
pelayanan non klinis sesuai maksud dan tujuan
Regulasi:
1) Regulasi tentang perjanjian kerja sama RS
dengan staf medis untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan dan regulasi RS
2) Regulasi kredensial/rekredensial dan evaluasi
kinerja profesi staf medis (Medical Staf By Laws)
Dokumen:
Bukti Kumpulan MOU/PKS/KSO atau bentuk
lainnya untuk semua pelayanan/kegiatan yang
diselenggarakan berdasarkan kontrak
Wawancara:
Kepala bidang/divisi/kepala unit
pelayanan/kepala unit kerja
Dokumen:
1) Bukti perjanjian kerja untuk staf medis
pegawai RS
2) Bukti kontrak kerjasama untuk staf medis
tamu
Wawancara:
Staf medis
Kepala SDM
Dokumen:
1) Bukti daftar kontrak manajemen di RS
2) Bukti dokumen kontrak manajemen
3) Bukti rapat dan kegiatan yang melibatkan
kepala bidang/divisi mamajemen dan kepala
unit kerja terkait:
a) pemilihan vendor
b) penetapan indikator-indikator mutu
pelayanan/ kegiatan yang diselenggarakan
melalui kontrak manajemen
c) hasil capaian-capaian indikator mutu yang ada
di nomer 2)
Wawancara:
Kepala bidang/divisi/unit kerja
Komite PMKP
Dokumen:
1) Bukti daftar kontrak manajemen di RS
2) Bukti dokumen kontrak manajemen
3) Bukti rapat dan kegiatan yang melibatkan
kepala bidang/divisi mamajemen dan kepala
unit kerja terkait:
a) pemilihan vendor
b) penetapan indikator-indikator mutu
pelayanan/ kegiatan yang diselenggarakan
melalui kontrak manajemen
c) hasil capaian-capaian indikator mutu yang ada
di nomer 2)
Observasi:
Lihat unit pelayanan dan unit kerja yang
mempunyai pelayanan yang dikontrakan, apakah
masih berjalan atau sudah berhenti
Wawancara:
Kepala bidang/divisi/unit kerja
Komite PMKP
Dokumen:
1) Bukti di dokumen kontrak ada klausul
pemutusan sepihak diajukan minimal 3 (tiga)
bulan sebelumnya
2) Bukti daftar vendor calon pengganti
3) Bukti proses kegiatan negosiasi ulang,
penghentian kontrak dan pemilihan vendor
baru (catatan : bila ada kejadian)
Observasi:
Lihat unit pelayanan dan unit kerja yang
mempunyai pelayanan yang dikontrakan, apakah
masih berjalan atau sudah berhenti
Wawancara:
Kepala bidang/divisi/kepala unit pelayanan
Regulasi:
Regulasi tentang monitoring dan evaluasi mutu
pelayanan yang dikontrakkan
Wawancara:
Ketua/staf Komite/Tim PMKP
Kepala bidang/divisi /kepala unit
pelayanan/kepala unit kerja
Regulasi:
1) Regulasi tentang penetapan indikator mutu
pelayanan yang diselenggarakan berdasarkan
kontrak
2) Panduan sistem manajemen data yang
didalamnya ada mekanisme pelaporan mutu
Dokumen:
1) Bukti hasil analisis data indikator mutu
pelayanan yang di kontrakkan
2) Bukti tentang feedback hasil analisis ke unit
pelayanan/unit kerja
3) Bukti laporan hasil analisis indikator mutu
kepada Kepala bidang/divisi
Wawancara:
Komite/Tim PMKP
Kepala bidang/divisi dan unit pelayanan
Dokumen:
Bukti tindak lanjut dari hasil analisis informasi
mutu oleh kepala bidang/divisi
Wawancara:
Kepala bidang/divisi
Kepala unit pelayanan terkait
Regulasi:
Regulasi tentang penetapan pelayanan yang
akan diberikan oleh dokter praktik mandiri dari
luar RS
Dokumen:
Bukti kredensial dan pemberian SPK RKK oleh
RS untuk semua dokter praktik mandiri dari/di
luar RS
Wawancara:
Sub komite kredensial komite medis
Kepala bidang/divisi pelayanan/medis
Kepala unit pelayanan terkait
Dokumen:
Bukti hasil evaluasi mutu pelayanan yang
diberikan oleh semua dokter praktik mandiri
Wawancara:
Komite/Tim PMKP
Kepala bidang/divisi
Kepala unit pelayanan
Regulasi:
1) Regulasi tentang pemilihan teknologi medik
dan obat
2) Regulasi tentang pemilihan teknologi medik
dan obat yang masih dalam uji coba (trial)
Dokumen:
1) Bukti tentang penetapan Tim Penapisan
teknologi bidang kesehatan
2) Bukti tentang pemilihan teknologi medis dan
obat yang telah menggunakan data dan
informasi point a) dan b)
Wawancara:
Tim Penapisan Teknologi
Komite/Tim Farmasi Terapi
Dokumen:
Bukti rekomendasi/referensi dari staf klinis dan
atau pemerintah atau organisasi nasional dan
international telah digunakan untuk pemilihan
teknologi medis dan obat
Wawancara:
Tim Penapisan Teknologi
Dokumen:
Bukti pelaksanaan uji coba (trial) sudah sesuai
regulasi
Wawancara:
Direktur
Dokumen:
1) Bukti hasil capaian indikator mutu dari
pelayanan yang berasal dari pengadaan dan
penggunaan teknologi medik dan obat
2) Bukti laporan insiden keselamatan pasien
Wawancara:
Kepala bidang/divisi
Kepala unit terkait
Ketua Komite/Tim PMKP
Dokumen:
Regulasi tentang manajemen rantai distribusi
(supply chain management) untuk
pembelian/pengadaan alat kesehatan, bahan
medis habis pakai dan obat yang berisiko
termasuk vaksin
Wawancara:
Direktur/Panitia Pengadaan/Kepala Instalasi
Farmasi
Dokumen:
1) Daftar identifikasi risiko dari rantai distribusi
meliputi tahapan penyediaan, penyimpanan,
pengiriman obat dan perbekalan farmasi mulai
dari pabrik ke distribusi dan akhirnya sampai ke
pengguna di RS, untuk mencegah obat palsu,
terkontaminasi dan rusak
2) Bukti tata kelola untuk menghindari risiko
diantaranya didalam kontrak pembelian
menyebutkan RS berhak untuk melakukan
peninjauan sewaktu-waktu ke seluruh area
rantai distribusi
3) Bukti vendor melampirkan 1) s/d 8) dalam
maksud dan tujuan
Wawancara:
Direktur/Kepala bidang/divisi terkait
Kepala Instalasi Farmasi
Panitia Pengadaan
Dokumen:
1) Bukti pernyataan pakta integritas dari
pemasok
2) Bukti hasil evaluasi terhadap integritas setiap
pemasok di rantai distribusi
Wawancara:
Direktur/kepala bidang terkait
Kepala Instalasi Farmasi
Panitia Farmasi Terapi
Dokumen:
Bukti penelusuran/investigasi rantai distribusi
pengadaan alat kesehatan , bahan medis habis
pakai dan obat yang berisiko termasuk vaksin
dari aspek 1) s/d 8) dalam maksud dan tujuan
Wawancara:
Direktur/Kepala bidang/divisi terkait
Kepala Instalasi Farmasi
Panitia Pengadaan
Regulasi:
1) Struktur organisasi rumah sakit
2) Struktur organisasi masing-masing unit dan
tata hubungan dengan unit lainnya
Regulasi:
1) Struktur organisasi komite medis dengan
uraian tugas dan tata hubungan kerja dengan
para pimpinan
2) Struktur organisasi komite keperawatan
dengan uraian tugas dan tata hubungan kerja
Regulasi:
1) Regulasi tentang penetapan organisasi yang
bertanggung jawab terhadap upaya peningkatan
mutu dan keselamatan pasien termasuk budaya
keselamatan di rumah sakit
2) Regulasi tentang penetapan organisasi yang
bertanggung jawab terhadap peningkatan etika
dan hukum yang mengkoordinasikan etika dan
disiplin profesi yang ada di RS
Regulasi:
Regulasi tentang penetapan kepala bidang
/divisi yang bertanggung jawab pada proses
perencanaan klinis dan penyusunan regulasi
pelayanan klinis
Regulasi:
Regulasi tentnag penetapan komite etik atau
komite etik dan hukum RS yang
mengkoordinasikan sub komite etik dan disiplin
profesi medis dan keperawatan dibawah komite
masing-masing.
Regulasi:
Komite/Tim PMKP atau organisasi lainnya yang
dilengkapi dengan uraian tugas yang antara lain
mempunyai tugas melakukan pengawasan mutu
pelayanan klinis dan dilengkapi dengan tata
hubungan kerja
Regulasi:
Pedoman pengorganisasian di masing-masing
unit/departemen pelayanan
Dokumen:
Bukti kualifikasi sesuai persyaratan jabatan pada
file kepegawaian setiap kepala unit/kepala
departemen pelayanan dan koordinator
pelayanan/ kepala departemen
Wawancara:
Kepala unit pelayanan
Dokumen:
1) Bukti setiap kepala unit pelayanan telah
mempunyai pedoman pelayanan
2) Bukti setiap unit pelayanan telah mempunyai
program kerja/usulan-usulan untuk memenuhi
standar fisik bangunan dan ketenagaan
Wawancara:
Kepala unit pelayanan
Koordinator pelayanan
Dokumen:
1) Bukti setiap unit pelayanan telah mempunyai
pola ketenagaan (tercantum di dalam pedoman
pengorganisasian)
2) Bukti rekrutmen tenaga di unit pelayanan
telah sesuai dengan kebutuhan tenaga yang ada
di pola ketenagaan
Wawancara:
Kepala bidang/divisi
HRD
Dokumen:
Bukti pelaksanaan orientasi staf baru di unit
pelayanan meliputi TOR, daftar hadir, evaluasi
peserta dan laporan pelaksanaan orientasi
Wawancara:
Kepala bidang/divisi
Dokumen:
Bukti materi PMKP dan PPI dalam TOR
Wawancara:
Para Kepala Unit Pelayanan
Pimpinan SDM/diklat
Regulasi:
1) Pedoman pelayanan disetiap unit pelayanan
2) Program tentang rencana pengembangan
pelayanan disetiap unit pelayanan
Regulasi:
Regulasi tentang perencanaan termasuk
pengaturan format usulan yang seragam
Regulasi:
Regulasi tentang sistem pengaduan pelayanan di
unit pelayanan
Dokumen:
Bukti usulan dengan format yang seragam antara
lain tentang obat, perbekalan farmasi, peralatan
kedokteran dan peralatan lain
Observasi:
Lihat format usulan perencanaan dari unit
pelayanan
Wawancara:
Kepala unit pelayanan
Dokumen:
Bukti proses pengaduan sudah sesuai dengan
regulasi (bukti pengaduan tertulis/bukti daftar
pengaduan/logbook pengaduan/laporan
kejadian dan lain-lain
Wawancara:
Kepala unit pelayanan
Dokumen:
Bukti kompetensi staf klinis sesuai regulasi pada
file pegawai
Wawancara:
Kepala unit pelayanan
Dokumen:
Bukti tentang pelayanan yang disediakan rumah
sakit antara lain berupa brosur/leaflet
Observasi:
Lihat pelaksanaan pemberian pelayanan di unit
terutama rawat jalan, rawat inap, IGD, Farmasi,
radiologi, laboratorium
Wawancara:
Kepala unit pelayanan
Kepala bidang/divisi pelayanan medis/
keperawatan dan penunjang medis
Dokumen:
1) Bukti rapat tentang pelaksanaan koordinasi di
masing-masing unit pelayanan yang dipimpin
oleh kepala unit pelayanan masing-masing.
2) Bukti rapat tentang pelaksanaan koordinasi
antar unit pelayanan yang dipimpin oleh kepala
bidang pelayanan medik/keperawatan
3) Bukti pelaksanaan transfer/pemindahan
pasien antar unit yang sudah terkoordinasi/
serah terima transfer pasien
4) Bukti pelaksanaan pergantian shift
petugas/staf klinis yang sudah terkoordinasi dan
terintegrasi
5) Bukti pelaksanaan komunikasi efektif (TBaK)
antar PPA/staf klinis
Wawancara:
Kepala unit pelayanan
PPA
Staf klinis
Regulasi:
Regulasi tentang kriteria pemilihan indikator
mutu unit
(Lihat PMKP 6 EP)
Dokumen:
Bukti usulan tentang indikator mutu dari
masing-masing unit pelayanan
Wawancara:
Kepala unit pelayanan
Komite PMKP/bentuk organisasi lain
Dokumen:
1) Bukti pelaksanaan pengumpulan data dari
setiap unit
2) Bukti laporan berkala terintegrasi tentang
capaian indikator mutu, insiden keselamatan
pasien dan sentinel
Wawancara:
Kepala Unit Pelayanan
Komite/Tim PMKP
Kepala Bidang Pelayanan Medik/
Keperawatan/Penunjang Medik
Dokumen:
Bukti tentang data indikator mutu di unit yang
dipergunakan untuk melakukan evaluasi
terhadap praktik profesional berkelanjutan dari
dokter yang memberi asuhan medis di unit
tersebut
Wawancara:
Kepala unit pelayanan
Kepala bidang pelayanan medik/
keperawatan/penunjang medik
Komite medis
Dokumen:
Bukti tentang data indikator mutu di unit yang
dipergunakan untuk melakukan evaluasi
terhadap kinerja perawat yang memberikan
asuhan keperawatan di unit tersebut
Wawancara:
Kepala unit pelayanan
Kepala bidang pelayanan keperawatan
Komite keperawatan
Dokumen:
Bukti tentang data indikator mutu di unit yang
dipergunakan untuk melakukan evaluasi
terhadap kinerja staf klinis lainnya yang
memberikan asuhan klinis lainnya di unit
tersebut
Wawancara:
Kepala unit pelayanan
kepala bidang pelayanan penunjang medik
Regulasi:
Regulasi tentang proses pemilihan, penyusunan
dan evaluasi pelaksanaan PPK
Dokumen:
Bukti rapat/proses tentang pemilihan PPK, alur
klinis dan atau protokol
Wawancara:
Kepala bidang/divisi medis
Komite medis
Kepala unit pelayanan
Dokumen:
Bukti pelaksanaan asuhan sesuai PPK di rekam
medis (lihat PAP 1)
Wawancara:
PPA terkait
Dokumen:
1) Bukti pelaksanaan tentang monitoring
kepatuhan DPJP terhadap PPK (audit medis atau
indikator mutu)
2) Bukti tentang kepatuhan DPJP terhadap PPK
Wawancara:
Komite medis
Komite/Tim PMKP
Regulasi:
Regulasi tentang tata kelola etik terdiri dari :
1) pedoman manajemen etik RS
2) penetapan Komite Etik RS yang dilengkapi
dengan uraian tugas dan tata hubungan kerja
dengan sub komite etik profesi (TKRS 8 EP 5)
3) penetapan kode etik profesi dan kode etik
pegawai, kode etik perilaku pegawai dan tenaga
kesehatan
Dokumen:
Bukti proses monitoring dan evaluasi terhadap
pelaksanaan asuhan pasien yang tidak
melanggar norma bisnis, norma keuangan, etik
dan hukum contoh:
1) RS memastikan tidak ada tagihan yang tidak
sesuai dengan asuhan yang diberikan
2) Tidak ada uang muka untuk pasien gawat
darurat
3) Iklan RS yang menyebutkan RS terbaik atau
termurah yang mengarah kepada persaingan
tidak sehat
4) Pasien diminta membeli obat terlebih dahulu
sebelum dilayani
Wawancara:
Kepala unit IGD
SPI/Tim anti fraud/komite etik/subkomite etik
dan disiplin profesi
Dokumen:
1) Bukti hubungan kerja tidak diskriminatif
menyangkut suku, agama, ras dan gender
2) Bukti asuhan pasien tidak diskriminatif
menyangkut suku, agama, ras dan gender
Wawancara:
Direktur/Kepala bidang/divisi
Staf
Pasien
Dokumen:
1) bukti monitoring kepatuhan staf terhadap
etika
pegawai yang dapat melalui sistem pelaporan
2) bukti penanganan pelanggaran etik mulai
teguran lisan sampai tertulis terhadap
pelanggaran etik pegawai
Wawancara:
Direktur/Kepala bidang/divisi
Staf
Dokumen:
1) Bukti pengungkapkan kepemilikan RS antara
lain di kop surat, papan nama, website, brosur
dan leaflet
2) Bukti rujukan tidak terdapat konflik
kepentingan
Observasi:
Ada nama kepemilikan pada papan nama RS,
brosur dan website RS
Wawancara:
Kepala bidang pelayanan medis
Kepala unit pelayanan
Dokumen:
Bukti tentang penjelasan pasien pada waktu
admisi (general consent)
Observasi:
Pasien pada waktu admisi rawat inap
Wawancara:
PIC admisi
Kepala bidang keperawatan
Kepala unit rawat jalan,rawat inap dan gawat
darurat
Dokumen:
Bukti tentang tagihan yang akurat antara lain
tidak ada tagihan susulan setelah pasien pulang
Wawancara:
Bagian keuangan/kasir
Pasien/keluarga
Regulasi:
Regulasi tentang sistem pelaporan bila terjadi
dilema etis
Dokumen:
Bukti tentang manajemen etis telah
dilaksanakan sesuai regulasi dengan melibatkan
komite etik
Wawancara:
Kepala bidang pelayanan medik dan
keperawatan
Komite etik
Dokumen:
Bukti tentang manajemen etis telah
dilaksanakan sesuai regulasi
Wawancara:
Kepala bidang keuangan/kasir
SPI
Dokumen:
Bukti pelaporan dilema asuhan klinis dan dilema
non klinis.
Wawancara:
Kepala bidang pelayanan dan keuangan
0
Dokumen:
1) Bukti pelaksanaan identifikasi
2) Bukti pelaksanaan pendokumentasian
3) Bukti pelaksanaan upaya perbaikan
Observasi:
PPA dalam melaksanakan asuhan/pelayanan
Wawancara:
Kepala unit pelayanan
kepala bidang pelayanan
Pasien/keluarga
Dokumen:
1) Bukti pelaksanaan pelatihan
2) Bukti bahan pustaka/referensi dan laporan
terkait dengan budaya keselamatan
Observasi:
Perpustakaan rumah sakit
Wawancara:
Direktur RS
Kepala bidang pelayanan
Kepala unit pelayanan
Wawancara:
Direktur RS
Dokumen:
RS menyediakan sumber daya yang meliputi:
1) Bukti staf telah terlatih dalam budaya
keselamatan
2) Bukti tentang sumber daya yang mendukung
dan mendorong budaya keselamatan
3) Bukti tersedia anggaran dalam RKA/RBA
untuk mendukung budaya keselamatan
Observasi:
Lihat sumber daya yag disediakan
Wawancara:
Direktur
Staf terkait
Regulasi:
Regulasi tentang sistem pelaporan budaya
keselamatan rumah sakit
Dokumen:
Lihat pelaksanaan sistem pelaporan yang rahasia
Wawancara:
Direktur RS
Para kepala bidang/divisi
Dokumen:
Bukti laporan dan investigasi
Wawancara:
Direktur RS
Staf terkait
Dokumen:
1) Bukti pelaksanaan identifikasi
2) Bukti pelaksanaan pendokumentasian
3) Bukti pelaksanaan upaya perbaikan
Wawancara:
Direktur RS
Staf terkait
Dokumen:
1) Bukti hasil pengukuran / indikator mutu
budaya keselamatan
2) Bukti evaluasi
3) Bukti perbaikan
Wawancara:
Direktur RS
Komite PMKP.
Dokumen:
Bukti notulensi pertemuan Direktur/Komite
PMKP dengan staf terkait
Observasi:
Lihat pelaksanaan dokumentasi notulen
pertemuan dengan staf terkait
Wawancara:
Direktur RS
Komite PMKP.
Staf RS
Rekomendasi
tahunan terhadap kinerja masing-masing individu direksi dengan
menggunakan proses dan kriteria yang sudah baku
3. menunjuk atau menetapkan representasi pemilik, tanggung jawab dan
wewenang dan melakukan penilaian kinerja representasi pemilik secara
berkala, minimal setahun sekali.
4. Menetapkan struktur organisasi Rumah Sakit
5. Menetapkan regulasi pengelolaan keuangan Rumah Sakit dan pengelolaan
sumber daya manusia Rumah Sakit.
6. Tanggung jawab dan kewenangan memberikan arahan
7. akan Rumah Sakit
8. Tanggung jawab dan kewenangan menetapkan visi dan misi Rumah Sakit
dan memastikan bahwa masyarakat mengetahui visi dan misi Rumah Sakit
serta mereview secara berkala misi Rumah Sakit
9. Tanggung jawab dan kewenangan menilai dan menyetujui rencana
anggaran;
10. Tanggung jawab dan kewenangan menyetujui rencana strategi Rumah
Sakit
11. Tanggung jawab dan kewenangan mengawasi dan membina pelaksanaan
rencana strategis;
12. Tanggung jawab dan kewenangan menyetujui diselenggarakan pendidikan
profesional kesehatan dan dalam penelitian serta mengawasi kualitas program-
program tersebut.;
13. Tanggung jawab dan kewenangan menyetujui program peningkatan mutu
dan keselamatan pasien serta menindaklanjuti laporan peningkatan mutu dan
keselamatan yang diterima.
14. Tanggung jawab dan kewenangan mengawasi pelaksanaan kendali mutu
dan kendali biaya;
15. Tanggung jawab dan kewenangan mengawasi dan menjaga hak dan
kewajiban pasien dilaksanakan Rumah Sakit;
16. Tanggung jawab dan kewenangan mengawasi kepatuhan penerapan etika
rumah skait, etika profesi, dan peraturan per UU
• Agar dibuat Regulasi berupa Program PMKP didalamnya ada mutu prioritas
yg harus ditingkatkan dengan mengembangkan standarisasi proses dan HASIL
asuhan klinis pelayanan prioritas serta mengembangkan pengukuran mutu
klinis, manajerial,dan penerapan sasaran keselamatan pasien.
• Agar dibuat Regulasi berupa Program Peningkatan Mutu Riset Klinis dan
Pendidikan Profesi Kesehatan (Untuk RS Pendidikan)
Agar disiapkan Bukti pertemuan/Rapat yg dipimpin dan melibatkan direktur
dan Para Ka Bid/Divisi yang membahas ttg :
1. Proses penyusunan program PMKP Prioritas termasuk kajian dasar pemilihan
prioritas
2. Monitoring pelaksanaan Program PMKP Prioritas serta monitoring capaian-2
indikator prioritas
3. Rencana perbaikan mutu,
• Agar disiapkan Bukti dokumentasi pertemuan/rapat membahas program
PMKP : undangan, Materi, daftar hadir, materi dan notulensi pertemuan-UMAN.
• Agar disiapkan Bukti tentang penetapan Indikator Indikator Prioritas yang
meliputi Indikator Prioritas Area Klinis; Area Manajemen
• Agar disiapkan Bukti hasil pengumpulan dan analisa data dari setiap
Indikator yg ditetapkan
• Agar disiapkan Bukti Rencana perbaikan--> PDSA
Surveior akan melakukan wawancara dengan Direktur RS dan Ka Bid/Divisi dan
Komite PMKP terkait proses penyusunan program PMKP prioritas, bagaimana
melakukan melakukan monitoring dan merencanakan perbaikan mutu
Agar disiapkan bukti Program PMKP prioritas berisi Indikator mutu riset klinik
dan Indikator mutu program pendidikan profesi kesehatan serta bukti
implementasinya berupa hasil pengumpulan dan analisis data--> TDD bila
bukan RS pendidikan Surveior akan melakukan
wawancara dengan Direktur RS dan KomKorDik (Ketua Komite Koordinator
Pendidikan /Panitia Penelitian terkait pelaksanaan riset klinik dan progam
pendidikan profesi kesehatan yg ada dlm program PMKP mutu prioritas
Agar disiapkan Program PMKP prioritas berisi hasil pengumpulan, pengukuran
dan pelaksanaan analisis data 6 (enam) Indikator sasaran keselamatan pasien
serta bukti implementasinya
Surveior akan melakukan wawancara
dengan Direktur RS dan Komite Mutu dan keselamatan Pasien terkait
pengukuran pelaksanaan sasaran keselamatan pasien yg ada dlm program
PMKP mutu prioritas
Agar disiapkan Bukti ttg Laporan hasil kajian/analisis data PMKP RS maupun
Program PMKP di Unit pelayanan/departemen yang menghasilkan/berdampak
pada perbaikan terhadap peningkatan mutu dan efisiensi biaya dan sumber
daya yang digunakan yg telah dicapai di tingkat RS maupun ditingkat
departemen/unit--> PDSA / PDCA
Surveior akan melakukan wawancara kepada Direktur RS dan
Ka.Divisi/bidang/ka unit/isntalasi/departemen klinis; Komite/Tim PMKP terkait
proses kontrak pelayanan klinis yang di selenggarakan di RS
Agar disiapkan Bukti MOU/PKS lengkap dgn tanda tangan kedua belah pihak
antara RS dan Staf Medis pegawai RS yang memberikan pelayanan di RS
maupun kontrak kerjasama untuk staf medis tamu
Surveior akan melakukan wawancara
dengan Staf Medis RS ; Ka.SDM dan Direktur RS terkait proses penyusunan
kerjasama antara RS dan Staf Medis/Dokter
serta penggunaan teknologi medis dan obat-obatan baru yg masih dlm taraf
uji coba (trial) mencakup point 1 sd 3 di maksud dan tujuan
• Agar dibuat Regulasi berupa Kebijakan/Panduan/SPO RS tentang pemilihan
dan penggunaan teknologi medik dan obat yg masih dalam tahap uji coba
(trial) baru agar mempersyaratkan sebagai berikut :
1) perlu melakukan kajian implikasi terhadap mutu dan keselamatan pasien
dari pelaksanaan uji coba (trial) tersebut.
2) pelaksanaan uji coba (trial) dapat dilakukan bila persetujuan dari Direktur
RS sudah keluar. 3) dalam melaksanakan uji coba (trial) membutuhkan
persetujuan khusus dari pasien (informed consent)
atau pedoman pelayanan unit sesuai tata naskah yg isinya lengap termasuk
rencana pengembangan/penambahan pelayanan)--> Format usulan yg
seragam
Catatan : Disarankan
membuat panduan cara penyusunan program unit,dengan substansi seperti
direkomendasikan pada TKRS std.9.EP 3,point 2)
Regulasi tentang perencanaan termasuk pengaturan format usulan yang
seragam
pengaduan pelayanan di unit pelayanan
• Agar disiapkan Tim Handling di unit pelayanan lengkap dengap Regulasi
berupa pedoman kerja, program kerja dan laporan kerja
*Agar disiapkan Bukti jenis jenis pelayanan yang ada dan tersedia di unit
pelayanan RS sesuai kebijakan unit di RS berupa Brosur/Leaflet
pemilihan dan penyusunan PPK dan alur klinis/CP dan atau Protokol berupa
pertemuan Komite Medis, KSM terkait dan Komite PMKP dan unit terkait berupa
undangan, daftar hadir dan notulensi pertemuan
• Agar disiapkan 5 PPK setiap KSM dan 5 Clinical Pathway /tahun yg sudah
ditetapkan akan dievaluasi untuk tahun 2018 --> Reakreditasi 25 CP dengan
25 PPK
• Agar disiapkan Form Clinical Pathway (CP)
Surveior akan melakukan wawancara dengan Direktur RS dan Komite Medis;
Kabid /divisi medis; Ka Unit pelayanan terkait penyusunan dan penetapan CP
dan PPK
• Agar disiapkan Bukti pelaksanaan asuhan sesuai PPK/CP di unit pelayanan
yang sudah ditentukan sesuai regulasi
• Agar disiapkan bukti pelaksanaan pengisian PPK/CP dan lengkapi pengisian
PPK/CP ; dan dokumentasikan di dokumen rekam medis pasien sebagai bukti
asuhan yg diberikan dan pastikan asuhan pasien sudah diberikan sesuai
dengan PPK/CP nya
Surveior akan melakukan wawancara dengan PPA terkait ttg pelaksanaan
PPK/CP di unit pelayanan
• Agar disiapkan Bukti pelaksanaan ttg monitoring dan evaluasi terhadap
tingkat kepatuhan DPJP terhadap Implementasi PPK/CP agar dapat mengurangi
variasi dari proses dan hasil, dimn monitoring dapat dilakukan dgn melakukan
evaluasi varian berupa ketepatan penggunaan obat, pemeriksaan penunjang
medis, LOS--> EVALUASI TINGKAT KEPATUHAN DPJP/PPA dalam pelaksanaan
PPK/CP
• Agar disiapkan Bukti Pelaksanaan AUDIT KLINIS DAN AUDIT MEDIS atau
Indiakor Mutu--> AUDIT INTEGRATED CLINICAL PATHWAY
• Agar disiapkan Laporan hasil audit clinical pathway--> presentasi CP
Surveior akan melakukan wawancara dengan Direktur RS/Ka.Komite
Medis/Komite/Tim PMKP terkait pelaksanaan audit klinis maupun medis untuk
menilai kepatuhan dalam implementasi CP di unit pelayanan yang
diprioritaskan
• Agar dibuat Regulasi berupa Kebijakan RS ttg penetapan tata kelola dan
norma norma etik RS yang mengacu pada Kode Etik RS (KODERSI) dan
Penetapan kode etik profesi dan kode etik pegawai
Misal :
-Bukti dokumen mutasi staf muslim karena tidak nyaman ditugaskan
di Tim bimbingan rohani non muslim.
- Bukti penempatan staf muslim untuk pemulasaraan jenazah
non muslim.
Agar disiapkan bukti penjelasan secara jujur saat admisi (pendaftaran) dalam
General Consent (Pernyataan umum) tentang jenis dan cakupan asuhan
pelayanan di RS sesuai regulasi jenis pelayanan
Surveior akan melakukan observasi di Ruang admisi saat pasien admisi rawat
inap ; Ruang perawat dan unit pelayanan lainnya apakah pelayanan asuhan
pasien sesuai dengan regulasi di RS
Surveior akan melakukan wawancara dengan PIC Admisi; Ka Bid Keperawatan ;
Ka Unit Rawat jaklan, rawat inap dan gawat darurat terkait dengan pelayanan
asuhan pasien apakah sudah sesuai dengan yg ada dlm regulasi
• Agar disiapkan Bukti tentang tagihan yang akurat antara lain tidak ada
tagihan susulan setelah pasien pulang sesuai pelayanan yang diberikan oleh
RS dan bukti bahwa insentif finansial dan pengaturan pembayaran tidak
mempengaruhi asuhan pasien
• Agar dibuat Panduan system penagihan atas pelayanan di lengkapi dengan
alur penagihan
• Agar dibuat Pedoman Manajemen complain, termasuk menyelesaikan konflik
finansial yang merugikan asuhan pasien
Surveior akan melakukan wawancara dengan Bagian keuangan/Kasir;
Pasien/Keluarga terkait prosedur pembuatan tagihan dan pembayaran
terhadap asuhan pelayanan yang sudah diterima
Regulasi:
Regulasi tentang komite/ tim PMKP atau bentuk
organisasi lainnya lengkap dengan uraian tugas
Regulasi:
Regulasi tentang penetapan penanggung jawab
data di masing-masing unit kerja oleh Direktur
RS
Dokumen:
Bukti sertifikat pelatihan komite/ tim PMKP dan
penanggungjawab data
Wawancara:
Komite PMKP
Penanggung jawab data
Dokumen:
Bukti laporan tentang kegiatan komite/tim PMKP
Wawancara:
Komite/tim PMKP
Regulasi:
Regulasi tentang pedoman PMKP
Dokumen:
Bukti daftar dan bahan referensi peningkatan
mutu asuhan klinis dan proses kegiatan
manajemen
Wawancara:
Komite PMKP
Dokumen:
Bukti daftar dan bahan referensi asuhan klinis
terkini
Wawancara:
Komite medis
Komite keperawatan
Regulasi:
Regulasi tentang sistem manajemen data yang
terintegrasi
Dokumen:
Bukti daftar inventaris sistem manajemen data
elektronik di RS contoh SISMADAK
Observasi:
Lihat hardware dan software sistem manajemen
data dan teknologi yang digunakan (elektronik)
Wawancara:
Staf IT
Komite PMKP
Komite PPI
Penanggung jawab data
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang program PMKP
Observasi:
Lihat pelaksanaan proses manajemen data
PMKP dan integrasinya
Regulasi:
Dokumen:
1) Bukti pelaksanaan pelatihan PMKP oleh
narasumber yang kompeten
2) Bukti sertifikat pelatihan PMKP pimpinan RS,
komite medis dan komite keperawatan
Wawancara:
Pimpinan di RS
Komite PMKP
Komite medis
Komite keperawatan
Diklat
Dokumen:
1) Bukti pelaksanaan pelatihan PMKP oleh
narasumber yang kompeten
2) Bukti sertifikat pelatihan PMKP penanggung
jawab data unit kerja
Wawancara:
Komite PMKP
Staf unit
Penanggung jawab data unit kerja
Dokumen:
1) Bukti daftar peserta pelatihan PMKP dari
semua unit kerja termasuk staf klinis
2) Bukti sertifikat pelatihan PMKP staf di
semua unit kerja termasuk staf klinis
Wawancara:
Komite PMKP
Staf unit kerja
Staf klinis
Dokumen:
Bukti rapat tentang koordinasi membahas
pemilihan dan penetapan prioritas program
PMKP yang dihadiri oleh Direktur RS, para
pimpinan RS, dan komite PMKP
Wawancara:
Direktur RS
Kepala bidang/divisi
Kepala unit pelayanan
Komite PMKP
Dokumen:
Bukti rapat tentang koordinasi komite/tim PMKP
dengan para kepala unit pelayanan dalam
pengukuran mutu di unit pelayanan dan
pelaporannya (UMAN)
Wawancara:
Komite PMKP
Kepala bidang/divisi
Kepala unit pelayanan
Dokumen:
1) Bukti form supervisi
2) Bukti pelaksanaan tentang supervisi dalam
bentuk ceklis dan hasil terhadap progres
pengumpulan data oleh Komite/tim PMKP
Wawancara:
Komite/tim PMKP
Penanggung jawab data unit kerja
Regulasi:
Regulasi tentang pemilihan dan penetapan
prioritas pengukuran mutu pelayanan
Dokumen:
Bukti daftar indikator area klinis
Wawancara:
Direktur
Para kepala bidang/divisi
Komite PMKP
Dokumen:
Bukti daftar indikator area manajemen
Wawancara:
Direktur
Para kepala bidang/divisi
Komite PMKP
Dokumen:
Bukti daftar indikator sasaran keselamatan
pasien
Wawancara:
Direktur
Para kepala bidang/divisi
Komite PMKP
Dokumen:
Bukti profil setiap indikator yang ada di EP 2, 3,
dan 4
Dokumen:
1) Bukti form supervisi
2) Bukti pelaksanaan tentang supervisi dalam
bentuk ceklis dan hasil terhadap progres
pengumpulan data oleh Komite/tim PMKP
3) Bukti rapat tentang hasil supervisi
Wawancara:
Direktur rumah sakit
Komite/tim PMKP
Staf pengumpul data
Regulasi:
Regulasi tentang evaluasi panduan praktik klinis,
alur klinis atau protokol
Dokumen:
Bukti hasil capaian kepatuhan DPJP
Wawancara:
Komite PMKP
Komite medis
Dokumen:
Bukti hasil audit klinis dan atau audit medis
Wawancara:
Komite PMKP
Komite medis
Regulasi:
Regulasi tentang kriteria pemilihan indikator
mutu unit
Dokumen:
Bukti indikator mutu di setiap unit kerja dan unit
pelayanan
Wawancara:
Komite PMKP
Unit kerja
Unit pelayanan
Dokumen:
Bukti tentang profil setiap indikator mutu di EP 2
Wawancara:
Komite PMKP
Unit kerja
Unit pelayanan
Dokumen:
Bukti form pengumpulan data dan pelaporan
data
Wawancara:
Penanggungjawab data unit kerja
Dokumen:
1) Bukti form ceklis
2) Bukti pelaksanaan supervisi dan hasil
terhadap progres pengumpulan data dan tindak
lanjutnya
Wawancara:
Kepala unit pelayanan
Penanggungjawab data unit kerja
Regulasi:
Regulasi tentang manajemen data termasuk
keamanan, kerahasiaan data internal dan
eksternal serta benchmark data
Dokumen:
Bukti rapat tentang koordinasi Komite/Tim
PMKP dengan unit pelayanan dalam
pengumpulan data di unit pelayanan dan
pelaporannya
Wawancara:
Komite PMKP
Unit pelayanan
Penanggungjawab data unit kerja
IT
Dokumen:
Bukti hasil pengumpulan data dan informasi
yang meliputi indikator area klinis, manajemen,
sasaran keselamatan pasien, insiden
keselamatan pasien, dan tingkat kepatuhan DPJP
terhadap PPK
Wawancara:
Komite PMKP
Komite medis
Penanggungjawab data unit kerja
Dokumen:
Bukti publikasi data ke luar RS
Wawancara:
Komite PMKP
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang benchmark (tolok
ukur) data
Wawancara:
Direktur RS
Komite PMKP
Regulasi:
Regulasi tentang manajemen data
Dokumen:
Bukti pengumpulan, analisis dan rencana
perbaikannya
Wawancara:
Komite PMKP
Penanggungjawab data unit
Staf SIM-RS
Dokumen:
Wawancara:
Dokumen:
Bukti analisis data dengan menggunakan
metode dan teknik-teknik statistik
Wawancara:
Komite PMKP
Penanggungjawab data unit
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang analisis data meliputi:
1) Analysis trend
2) Perbandingan dengan data eksternal atau RS
lain
3) Perbandingan dengan standar
4) Perbandingan dengan praktik terbaik
Wawancara:
Direktur RS
Kepala bidang/divisi
Kepala unit pelayanan
Komite PMKP
Penanggungjawab data unit
Dokumen:
Bukti sertifikat pelatihan Komite PMKP dan
penanggung jawab data unit dan pengalaman
kerja
Wawancara:
Komite PMKP
Penanggungjawab data unit
Dokumen:
Bukti tentang analisis data program PMKP
prioritas
Wawancara:
Komite PMKP
Dokumen:
Bukti tentang tindaklanjut perbaikan
Wawancara:
Direktur RS
Kepala bidang/divisi
Kepala unit pelayanan
Komite PMKP
Penanggungjawab data unit
Dokumen:
Bukti tentang hasil perbaikan prioritas kegiatan
PMKP RS
Wawancara:
Komite PMKP
Dokumen:
Bukti tentang hasil efisiensi sumber daya
prioritas kegiatan PMKP RS
Wawancara:
Komite PMKP
Bagian keuangan/ billing
Staf SIM-RS
Regulasi:
Regulasi tentang manajemen data termasuk
validasi data
Dokumen:
Bukti pelaksanaan validasi data IAK
Wawancara:
Komite PMKP
Dokumen:
Bukti pelaksanaan validasi data yang
dipublikasikan
Wawancara:
Komite PMKP
Dokumen:
Bukti pelaksanaan perbaikan data
Wawancara:
Komite PMKP
Regulasi:
Regulasi tentang sistem pelaporan insiden
keselamatan pasien internal dan eksternal
(Komite Nasional Keselamatan Pasien Kemenkes
RI)
Dokumen:
Bukti tentang laporan insiden keselamatan
pasien paling lambat 2x24 jam
Wawancara:
Ka unit kerja
Komite PMKP
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang integrasi laporan dan
analisis data laporan insiden dengan PMKP dan
perbaikannya
Wawancara:
Komite PMKP/Tim KPRS/Komite PPI/K3RS
Dokumen:
1) Bukti tentang laporan dan tindak lanjut
insiden keselamatan pasien setiap 6 bulan
kepada representasi pemilik
2) Bukti laporan kejadian sentinel kepada
representasi pemilik paling lambat 2x24 jam
3) Bukti laporan kejadian sentinel kepada KARS
paling lambat 2x24 jam
Wawancara:
Representasi pemilik
Direktur
Komite PMKP/Tim KPRS
Dokumen:
Bukti laporan insiden keselamatan pasien
khususnya sentinel kepada Komite Nasional
Keselamatan Pasien paling lambat 2x24 jam
Wawancara:
Direktur
Komite PMKP/Tim KPRS
Regulasi:
Regulasi tentang jenis kejadian sentinel dalam
sistem pelaporan insiden keselamatan pasien
internal dan eksternal
Dokumen:
Bukti pelaksanaan RCA/AAM tidak melewati 45
hari dari waktu terjadinya kejadian
Wawancara:
Komite PMKP/Tim KPRS
Dokumen:
Bukti rencana tindaklanjut AAM/RCA yang telah
dilaksanakan
Observasi:
Lihat pelaksanaan dari rencana tindak lanjut
Wawancara:
Komite PMKP/Tim KPRS
Kepala unit
Regulasi:
Regulasi tentang jenis KTD dalam sistem
pelaporan insiden keselamatan pasien internal
dan eksternal
Dokumen:
Bukti tentang laporan dan analisis insiden
Wawancara:
DPJP/PPJA
Petugas bank darah/laboratorium
Komite PMKP/Tim KPRS
Dokumen:
Bukti tentang laporan dan analisis insiden
Wawancara:
Komite PMKP/Tim KPRS
DPJP/PPJA
Farmasi
Dokumen:
Bukti tentang laporan dan analisis insiden
Wawancara:
Komite PMKP/Tim KPRS
DPJP/PPJA
Farmasi
Dokumen:
Bukti tentang laporan dan analisis insiden
Wawancara:
Komite PMKP/Tim KPRS
DPJP/PPJA/Kepala instalasi bedah
Komite medis
KSM bedah
Dokumen:
Bukti tentang laporan dan analisis insiden
Wawancara:
Komite PMKP/Tim KPRS
DPJP/PPJA
KSM anestesi
Dokumen:
Bukti tentang laporan dan analisis kejadian
lainnya
Wawancara:
Komite PMKP/Tim KPRS
DPJP/PPJA
Regulasi:
Regulasi tentang definisi dan jenis KNC dan KTC
dalam sistem pelaporan insiden keselamatan
pasien internal dan eksternal
Dokumen:
Bukti tentang analisis data KNC dan KTC
Wawancara:
Komite PMKP/Tim KPRS
DPJP/PPJA
Kepala unit terkait
Farmasi
Regulasi:
Regulasi tentang budaya keselamatan RS
Dokumen:
Bukti hasil pengukuran budaya keselamatan RS
Wawancara:
Direktur
Komite PMKP
Dokumen:
Bukti tentang rencana perbaikan mutu dari hasil
capaian mutu.
Wawancara:
Komite PMKP
Kepala bidang/divisi
Kepala unit
Dokumen:
Bukti tentang uji coba rencana perbaikan
Wawancara:
Komite PMKP
Kepala bidang/divisi
Kepala unit
Dokumen:
Bukti pelaksanaan hasil uji coba
Wawancara:
Komite PMKP
Kepala bidang/divisi
Kepala unit
Dokumen:
Bukti tentang perbaikan telah tercapai
Wawancara:
Komite PMKP
Kepala bidang/divisi
Kepala unit
Dokumen:
Bukti tentang perubahan regulasi
Wawancara:
Komite PMKP
Kepala bidang/divisi
Kepala unit
Dokumen:
Bukti tentang laporan perbaikan mutu
Wawancara:
Komite PMKP
Kepala bidang/divisi
Kepala unit
Regulasi:
Program tentang manajemen risiko RS
Dokumen:
Bukti daftar risiko di tingkat RS
Wawancara:
Komite PMKP/ Tim KPRS/PJ manajemen
risiko/Kepala unit
Dokumen:
Bukti tentang strategi pengurangan risiko di
tingkat RS
Wawancara:
Komite PMKP/ Tim KPRS/PJ manajemen risiko
Dokumen:
Bukti tentang hasil FMEA /AEMK RS
Wawancara:
Komite PMKP/ Tim KPRS/PJ manajemen risiko
Tim FMEA
Dokumen:
Bukti tindaklanjut dari hasil analisis FMEA
/AEMK RS, penerapan redisain (desain baru)
dan monitoringnya
Wawancara:
Direktur RS
Kepala bidang/divisi
Kepala unit pelayanan
Komite PMKP
Penanggungjawab data unit
Komite medis
Rekomendasi
tingkat unit kerja serta menggabungkan menjadi prioritas rumah sakit secara
keseluruhan. Prioritas program rumah sakit ini harus terkoordinasi dengan baik
dalam pelaksanaanya.
e) menentukan profil indikator mutu, metode analisis dan validasi data dari
data indikator mutu yang dikumpulkan dari seluruh unit kerja di rumah sakit.
f) menyusun formulir untuk mengumpulkan data, menentukan jenis data dan
bagaimana alur data dan pelaporan dilaksanakan
g) menjalin komunikasi yang baik dengan semua pihak terkait dan
menyampaikan masalah terkait perlaksanaan program mutu dan keselamatan
pasien.
h) terlibat secara penuh dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan PMKP
i) bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan masalah - masalah mutu
secara rutin kepada semua staf.
j) menyusun regulasi terkait dengan pengawasan dan penerapan program
PMKP
Kebijakan Alokasi
sumberdaya untuk program sumberdaya manusia dan alat teknologi support.
Kebijakan review dokumen tahuan
Kebijakan persetujuan program PMKP .
IX. Model/Metode yang digunakan untuk melaksanakan PMKP buat diagram
siklus mutu dan dijelaskan untuk setiap komponen, bisa menggunakan siklus
mutu dari JCI atau yg lainnya (PDSA) --> quality improvement tool yang
dipergunakan
X. Monitoring dan pelaporan
XI Penutup
Catatan :
Evaluasi bisa dilakukan untuk panduan praktik klinisnya atau alur klinisnya
atau protokolnya.
Evaluasi dilakukan dengan audit medis atau indikator mutu. Bila evaluasi
dengan audit medis maka untuk setiap PPK/CP/Protokol sebaiknya di lakukan
audit medis minimal 2 X sehingga dapat diketahui meningkat/menurunnya
hasil capaian kepatuhan.
•Agar dilaksanakan evaluasi tingkat kepatuhan penerapan PPK /CP.Lengkapi
dokumen pelaksanaannya.
*Agar disiapkan Laporan lengkap Hasil Audit Medis atau Audit Klinis dan bukti
hasil capaian kepatuhan DPJP terhadap 5 (lima) PPK/CP/protokol;
• Agar disiapkan Bukti Pelaksanaan (Dokumentasi) Audit Klinis atau audit
Medis : Undangan, Daftar Hadir dan Notulensi hasil pertemuan audit: Tanda
tangan Pimpnan Rapat/Notulensi lengkap dengan kesimpulan dan RTL hasil
pertemuan ( Dokumentasi lengkap)
Surveior akan melakukan wawancara dengan Komite Medis dan KSM terakit;
Komite/Tim PMKP ttg proses penetapan PPK/CP dan tahapan pelaksanaan
kegiatan Audit Medis dan Audit Klinis
dokumen bukti pelaksanaaannya dan bukti hasil audit klinis dan atau audit
medis untuk 5 PPK/ CP/Protokol
Agar dilengkapi dengan Profil Indikator utk masing masing Indikator mutu Unit
pelayanan/kerja di Ep 2 ; Isi Indikator minimal mengandung unsur a( sd m) di
MT:
1. Judul Indikator,
2. Definisi Operasional,
3. Tujuan dan dimensi mutu;
4. dasar pemikiran/alasan pemilihan Indikator
5. Numerator,
6. Denominator, dan
7. formula lengkap,
8. metodologi pengumpulan data,
9. cakupan data,
10. frekuensi pengumpulan data,
11. frekuensi analisis data,
12. metodologi analisis data,
13. sumber data,
14. penanggung jawab pengumpul data dan
15. publikasi data )(PMKP 5)
Surveior akan melakukan wawancara dengan Ketua Komite/Tim PMKP/ Ka Unit
Kerja /pelayanan/Staf PIC data terkait tata cara pembuatan Profil indicator yg
digunakan sebagai dasar pengukuran mutu msaking2 indikator
Agar di buat Regulasi berupa Panduan/SPO pengumpulan data dan pelaporan
data indikator mutu
Agar disiapkan dokumen berupa Form dan Bukti pengumpulan data dan
pelaporan data serta Laporan data Indikator mutu diunit kerja lengkap dengan
hasil analisis serta Rencana Tindak lanjut (RTL) dari rekomendasi hasil laporan
tsb
Surveior akan melakukan wawancara dengan Ka Unit kerja/pelayanan;
Penanggung Jawab data unit kerja terkait proses pengumpulan sampai dengan
analisa data indicator mutu di masing2 unit kerja/pelayanan dan apa rencana
tindak lanjut atas laporan tsb
• Agar disiapkan Formulir Cek List
• Agar disiapkan bukti pelaksanaan kegiatan Supervisi dan hasil laporan
supervisi terhadap proses serta progress pengumpulan data dan tindak
lanjutnya oleh Kepala Unit kerja/pelayanan
• Agar di buat Panduan/SPO Pengumpulan data Indikator mutu di unti
kerja/pelayanan sesuai Sistematika Panduan/SPO dari KARS/TataNaskah RS
Surveior akan melakukan wawancara dengan Ka Unit kerja/pelayanan;
Penanggung Jawab data unit kerja terkait proses pengumpulan data indicator
sampai dengan pelaksanaan kegiatan supervise di masing2 unit kerja
• Agar di buat Regulasi berupa Kebijakan RS dan Panduan ttg Sistem
Manajemen Data RS yang mencakup ( point a sd c M/T) tdd :
a) System manajemen data, yang meliputi pengumpulan, pelaporan, analisis,
feedback dan publikasi data (PMKP 2.1)
b) Perbandingan data (Benchmark data) : Menetapkan data-data yang akan
dibandingkan dengan rumah sakit lain atau menggunakan database ekternal
c) Keamanan dan kerahasiaan data (Internal dan eksternal) ; Menjamin
keamanan dan kerahasian data dalam berkontribusi dengan database
eksternal. Regulasi ini agar
digabung dengan sistem manajemen data yang ada di PMKP 2.1
Agar disiapkan dokumen bukti berupa Laporan hasil pengumpulan data dan
informasi PMKP unit kerja/pelayanan yg lengkap (baik laporan bulanan/triwulan
maupu tahunan) meliputi : Indikator area klinis, Indikator area manajerial,
Indikator sasaran keselamatan pasien, Insiden Keselamatan Pasien, dan tingkat
kepatuhan DPJP terhadap pelaksanaan Panduan Praktik Klinis (PPK)
*Agar di buat Regulasi berupa kebijakan PMKP yang berisi keamanan dan
kerahasiaan tetap dijaga dalam menggunakan dan berkonstribusi terhadap
data base eksternal
* Agar disiapkan dokumen Bukti pelaksanaan ttg Benchmark (tolok ukur) data
dan Laporan data Indikator mutu RS yang di publikasi/dikirim ke Bank Data
sebagai data base ekternal --> 12 Indikator Kemenkes melalui SISMADAK).
Surveior akan melakukan wawancara dengan Direktur RS/ komite/Tim PMKP
terkait system pelaporan dan publikasi data PMKP ke badan luar dan strategi
menjaga kerahasiaan dan keamanan data base tsb
*Agar di buat Kebijakan direktur RS ttg penetapan staf Komite/Tim PMKP dan
penanggung jawab data di unit pelayanan/kerja yang terlibat dalam
pengumpulan sd analisis data harus yang berkompeten ( yg memahami
manajemen informasi, mempunyai ketrampilan dlm metode pengumpulan
data, mengetahui cara menggunakan berbagai alat statistic)
*Agar disiapkan dokumen Bukti Sertifikasi pelatihan staf komite/tim PMKP serta
PJ Pengumpul data di Unit kerja/pelayanan dan Pengalaman Kerja (lihat PMKP 1
ep 3 dan PMKP 3 Ep. 3)
• Agar disiapkan Bukti Laporan hasil analisis data PMKP dari Komite/Tim PMKP
ke Direktur RS,Kabid/Kabag/Manajer/Ka divisi,Ka Unit dll, Ka Unit
kerja/pelayanan selama minimal 3 bulan terakhir ;
• Agar disiapkan Bukti laporan hasil analisis data
• Agar disiapkan Bukti Tindak lanjut dan rencana perbaikan hasil laporan tsb
• Agar disiapkan Bukti pengiriman : Surat Pengantar; Ekspedisi bukti
pengiriman/penerimaan lasporan
Surveior akan melakukan wawancara dengan Direktur RS/Ka.Bidnag/Divisi/Ka
Unit; Staf Komite/Tim PMPK terkait proses pelaporan dan RTL/feedback laporan
yang dikirim
• Agar disiapkan dokumen Bukti pelaksanaan analisis data Program PMKP
Prioritas RS oleh Komite/Tim PMKP RS ( yg meliputi point a sd d maksud dan
tujuan):
a) Pengukuran capaian-capaian indikator area klinik dan area manajemen
b) Pengukuran kepatuhan penerapan sasaran keselamatan pasien
c) Pengukuran kepatuhan pelaksanaan PPK-CP sehingga mengurangi variasi
dalam pemberian pelayanan
d) Pengukuran penggunaan sumber daya termasuk biaya yang dipergunakan
untuk perbaikan di program prioritas rumah sakit tersebut.
Agar disiapkan dokumen bukti pelaksanaan tindak lanjut (RTL) perbaikan oleh
direktur RS dari hasil analisis data PMKP ( mencakup point a sd d dlm M/T)
berupa Laporan Feedback dari Direktur RS ke Ketua Komite/tim PMKP RS :
a) Pengukuran capaian-capaian indikator area klinik dan area manajemen
b) Pengukuran kepatuhan penerapan sasaran keselamatan pasien
c) Pengukuran kepatuhan pelaksanaan PPK-CP sehingga mengurangi variasi
dalam pemberian pelayanan
d) Pengukuran penggunaan sumber daya termasuk biaya yang dipergunakan
untuk perbaikan di program prioritas rumah sakit tersebut.
Surveior akan melakukan wawancara dengan Direktur RS/ Ka Bidang/Divisi, Ka
Unit pelayanan, Ka Komite/Tim PMKP ; PJ Data Unit terkait proses pelaporan
dan feedback RTL dari hasil analisis laporan PMKP yang sudah dikirimkan
Agar disiapkan dokumen bukti bahwa hasil analisis program PMKP prioritas
yang digunakan memberikan proses perbaikan mutu di RS secara menyeluruh
dengan bukti RTL dari Direktur RS--> Bukti ttg hasil perbaikan prioritas
kegiatan PMKP RS Surveior akan melakukan
wawancara dengan Ka Komite/tim PMKP terkait perbaikan yang telah dicapai
dari pelaksanaan
program PMKP yg program
digunakanPMKP
memberikan proses efisiensi penggunaan sumber
daya prioritas kegiatan PMKP RS baik sumber daya manusia maupun
penggunaan teknologi dan sumber daya lainnya--> Bukti dokumen hasil
efisiensi sumber daya prioritas kegiatan PMKP RS-->dilakukan PDSA--> Bukti
efoisiensinya --> misalnya evluasi CP di RS yang dapat melakukan efisiensi di
bidang keuangan --> misalnya pasien BPJS dgn CP bisa mengurangi LOS dan
biaya ?
Surveior akan
melakukan wawancara dengan Direktur RS/Ka Komite/Tim PMKP Bagian
keuangan/billing, Staf SIM-RS terkait analisis program PMKP yang berdampak
pada efisiensi sumber daya yanga ada
- Bila
ada perubahan data pengukuran tanpa diketahui sebabnya
- Bila ada perubahan subyek data seperti perubahan umur rata rata pasien,
protokol riset diubah, panduan praktik klinik baru diberlakukan, ada teknologi
dan metodologi pengobatan baru
b) Proses validasi data mencakup namun tidak terbatas sebagai berikut :
-Mengumpulkan ulang data oleh orang kedua yang tidak terlibat dalam proses
pengumpulan data sebelumnya (data asli)
- Menggunakan sampel tercatat, kasus dan data lainnya yang sahih secara
statistik. Sample 100 % hanya dibutuhkan jika jumlah pencatatan, kasus atau
data lainnya sangat kecil jmlahnya.
- Membandingkan data asli dengan data yang dikumpulkan ulang
- Menghitung keakuratan dengan membagi jumlah elemen data yang
ditemukan dengan total jumlah data elemen dikalikan dengan 100. Tingkat
akurasi 90 % adalah patokan yang baik.
- Jika elemen data yang diketemukan ternyata tidak sama, dengan catatan
alasannya (misalnya data tidak jelas definisinya) dan dilakukan tindakan
koreksi
- Koleksi sample baru setelah semua tindakan koreksi dilakukan untuk
memastikan tindakan menghasilkan tingkat akurasi yang diharapkan (lihat
juga KKS.11, EP 4)
c) Proses validasi data yang akan dipublikasi di web site atau media lainnya
agar diatur tersendiri, dan dapat menjamin kerahasiaan pasien dan keakuratan
data.
• Agar disiapkan dokumen Bukti Hasil Validasi Data untuk Indikator area Klinis
Baru (IAK)
• Agar disiapkan Profil Laporan Validasi per bulan untuk setiap indicator area
klinis yang baru
Surveior akan melakukan wawancara dengan Komite/Tim PMKP dan Tim
Validator tentang Proses validasi data indiakator mutu
Agar disiapkan dokumen bukti berupa data hasil pelaksanaan Validasi data IAK
yg valid yg dipublikasikan dan sudah dipublikasi ke website RS atau media
lainnya sesuai regulasi Surveior akan melakukan wawancara
dengan Komite/Tim PMKP dan Tim Validator terkait publikasi data hasil validasi
indicator mutu ke website dan media lainnya
• Agar disiapkan bukti Laporan hasil pelaksanaan Validasi data serta RTL dan
perbakan terhadap rekomendasi hasil validasi
• Agar disiapkan PDSA untuk masing2 Indikator Area Klinis yang di validasi
* Surveior akan melakukan wawancara dengan
Komite/Tim PMKP
Surveior akan melakukan wawancara dengan Komite/Tim PMKP terkait
pelaksanaan validasi data serta hasil laporan validasi
• Agar disiapkan dokumen bukti Laporan IKP Non Sentinel dan Tindak lanjut
laporan IKP setiap 6 bulan kepada pemilik RS/representative pemilik ( Dewan
pengawas/Komisaris/Yayasan, dll) dan Sentinel Insiden setiap ada kejadian
kepada Pemilik/Representatif pemilik (tanpa ada pengaturan waktu pelaporan)
• Agar disiapkan dokumen Bukti Laporan Kejadian sentinel kepada pemilik
RS/Representatif Pemilik paling lambat 2 x 24 jam
• Agar disiapkan dokumen Bukti Laporan Kejadian sentinel kepada KARS
paling lambat 2 x 24 jam (lihat TKRS 1.3. ep 2 dan TKRS 4.1.)
• Agar disiapkan dokumen Bukti pengiriman laporan : Ekspedisi penerimaan
dan pengiriman laporan, Laporan IKP, Surat pengantar laporan kpd
pemilik/Representaif
Surveior akan melakukan wawancara dengan Pemilik/Representatif pemilik;
Direktur RS ; Komite/Tim PMKP/Tim KPRS terkait pelaporan bila ada insiden
kepada
Sentinelpemilik
Insidenatau representative
kepada pemilik
Komite Nasional Keselamatan pasien (KKPRS) paling
lambat 2 x 24 jam sesuai peraturan Per UU dan dijamin keamanan, bersifat
rahasia dan anonym (tanpa identitas RS) serta tidak mudah diakses oleh orang
yg tidak berhak
• Agar disiapkan dokumen Bukti (dokumentasi) pengiriman laporan : Ekspedisi
penerimaan dan pengiriman laporan, Laporan IKP, Surat pengantar laporan
kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien RS
Surveior
akan melakukan wawancara dengan Direktur RS ; Komite/Tim PMKP/Tim KPRS
terkait pelaporan bila ada insiden kepada pemilik atau representative pemilik
• Agar di buat Regulasi berupa Kebijakan RS tentang penetapan Definisi
operasional, jenis Sentinel Insiden dalam system pelaporan IKP internal
maupun eksternal (Kebijakan PMKP 9 ep.1 sesuai PMK no 11 tahun 2017 ttg
Keselamatan Pasien) paling sedikit mencakup unsur a sd f) dlm M/T;
a). Kematian yang tidak diduga, termasuk, dan tidak tidak terbatas hanya,
- Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan penyakit pasien atau
kondisi pasien (contoh, kematian setelah infeksi pasca operasi atau emboli
paru paru)
- Kematian bayi aterm
- Bunuh diri
b). Kehilangan permanen fungsi yang tidak terkait penyakit pasien atau
kondisi pasien
c). Operasi salah tempat, salah prosedur, salah pasien
d). Terjangkit penyakit kronik atau penyakit fatal akibat transfusi darah atau
produk darah atau transplantasi organ atau jaringan
e). Penculikan anak termasuk bayi atau anak termasuk bayi dikirim ke rumah
bukan rumah orang tuanya
f). Perkosaan, kekejaman di tempat kerja seperti penyerangan (berakibat
kematian atau kehilangan fungsi secara permanen) atau pembunuhan (yang
disengaja) atas pasien, anggota staf, dokter, mahasiswa kedokteran, siswa
latihan, pengunjung atau vendor/pihak ketiga ketika berada dalam lingkungan
rumah sakit (lihat juga KKS 8.2)
* Agar disiapkan dokumen Bukti Laporan Insiden dan analisis insiden serta
Bukti Pelaksanaan rencana tindak lanjut (RTL) dari Hasil RCA/AAM yg sudah
dilaksanakan dan bukti tidak ada kejadian sentinel serupa
Agar disiapkan dokumen bukti berupa laporan KTD dan analisis insiden berupa
Reaksi Transfusi darah lengkap dengan bukti pelaksanaan analisis (TDD bila
tidak ada kejadian) Surveior akan melakukan wawancara
dengan Komite/Tim PMKP/Tim KPRS dan unit pelayanan/kerja terkait/petugas
bank darah/Lab; DPJP/PPJA terkait proses penetapan dan pelaporan serta
analisi bila terjadi KTD seperti yg diminta di Ep
Agar disiapkan dokumen bukti laporan KTD analisis insiden berupa Efek
samping obat lengkap dengan bukti pelaksanaan analisis (TDD bila tidak ada
kejadian) Surveior akan melakukan wawancara
dengan Komite/Tim PMKP/Tim KPRS dan unit pelayanan/kerja terkait/Petugas
Farmasi/DPJP/PPJA terkait proses penetapan dan pelaporan serta analisi bila
terjadi KTD seperti yg diminta di Ep
Agar disiapkan dokumen bukti laporan KTD dan analisis insiden berupa
kesalahan pengobatan lengkap dengan bukti pelaksanaan analisis (TDD bila
tidak ada kejadian) Surveior akan melakukan wawancara
dengan Komite/Tim PMKP/Tim KPRS dan unit pelayanan/kerja/ petugas
farmasi/DPJP/PPJA terkait proses penetapan dan pelaporan serta analisi bila
terjadi KTD seperti yg diminta di Ep
Agar disiapkan dokumen bukti laporan KTD dan analisis insiden berupa
perbedaan besar diagnose pre dan pasca operasi lengkap dengan bukti
pelaksanaan analisis (TDD bila tidak ada kejadian)
Agar disiapkan dokumen bukti laporan KTD dan analisis insiden berupa Efek
samping selama sedasi moderate dan dalam serta pemakaian anestesi
lengkap dengan bukti pelaksanaan analisis (TDD bila tidak ada kejadian)
Surveior akan melakukan
wawancara dengan Komite/Tim PMKP/Tim KPRS dan unit pelayanan/kerja /Dr
Anetsesi/Penata/DPJP/PPJA/KSM Anestesi terkait terkait proses penetapan dan
pelaporan serta analisi bila terjadi KTD seperti yg diminta di Ep
Agar disiapkan dokumen bukti laporan KTD dan analisis insiden berupa
Kejadian lainnya seperti KLB/Outbreak disease lengkap dengan bukti
pelaksanaan analisis (TDD bila tidak ada kejadian) :
f).Kejadian-kejadian lain; misalnya,
- Infeksi yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan atau wabah penyakit
menular
- Pasien jiwa
yang melarikan diri dari ruang perawatan keluar lingkungan RS yang tidak
meninggal/ tidak cedera serius. (Khusus untuk RS Jiwa dan RS Umum yang
mempunyai ruang perawatan jiwa)
Surveior akan melakukan wawancara dengan Komite/Tim PMKP/Tim KPRS dan
unit pelayanan/kerja terkait/DPJP/PPJA terkait proses penetapan dan pelaporan
serta analisi bila terjadi KTD seperti yg diminta di Ep
• Agar di buat Regulasi berupa Kebijakan RS tentang Insiden Keselamatan
pasien (di PMKP 9 Ep. 1) termasuk kebijakan KNC dan KTC ( definisi
Operasional dan Jenis KNC dan KTC) dalam system pelaporan IKP internal
maupun eksternal, proses /prosedur pelaporan serta analisis bila terjadi KNC
serta KTC dengan menagacu pada PMK no 11 tahun 2017 ttg Keselamatan
Pasien
• Agar di buat Regulasi berupa Panduan/SPO Pelaporan Insiden Keselamatan
pasien (KNC dan KTC) (Lihat PMKP 9 Ep. 1)
Agar dibuat Dokumen bukti berupa Laporan KNC dan KTC dan Hasil analisis
Insiden KNC dan KTC lengkap dengan bukti pelaporan serta pelaksanaan
analisis Surveior akan melakukan wawancara
dengan Komite/Tim PMKP/Tim KPRS/DPJP/PPJA dan Ka.unit pelayanan/kerja;
Farmasi terkait terkait proses penetapan dan pelaporan serta analisi bila terjadi
KNC dan KTC seperti yg diminta di Ep
Agar di buat Regulasi berupa Kebijakan RS dan Pedoman/Panduan tentang
penerapan budaya keselamatan RS yaitu budaya yg aman yang mendorong
sertiap individu anggota staf RS (klinis maupun administrative) melaporkan
hal2 yg mengkuatirkan ttg keselamatan atau mutu pelayanan tanpa imbal
jasa dari RS serta bagaimana metode pengukurannya (lihat TKRS 13 dan TKRS
13.1)
Agar disiapkan dokumen bukti berupa data perbaikan telah tercapai -->
bahwa indicator mutu sudah tercapai minimal dalam kurun waktu 3 bulan
terakhir Surveior akan melakukan
wawancara dengan Direktur RS/Komite/Tim PMKP Ka Bidang/Divisi; dan Ka
.Unit Pelayanan/kerja terkait strategi yang di lakukan untuk mencapai
perbaikan serta mempertahankan perbaikan tersebut secara efektif dan
berkesinambungan
Agar di buat Risk Register ( Daftar Risiko) di tingkat RS dan bukti penyusunan
risk register mencakup ruang lingkup manajemen risiko RS termasuk dlm point
a sd f di M/T, tdd :
a) Pasien.
b) Staf medis,
c) Tenaga kesehatan dan tenaga lainnya yang bekerja di rumah sakit.
d) Fasilitas rumah sakit
e) Lingkungan rumah sakit
f) Bisnis rumah sakit
Surveior akan melakukan wawancara dengan Direktur RS/Komite/Tim
PMKP/Tim KPRS/PJ Manajemen risiko/Ka Unit terkait proses penyusunan daftar
Risiko RS
Agar disiapkan dokumen bukti tindak lanjut dari hasil analsiis FMEA/AEMK RS
dimana Direktur RS menggambik tindakan untuk MERANCANG /MENDESAIN
ULANG (Redisain-Desain baru) prosese-proses yang ada atau menagambil
tindakan serpa untuk mengurangi risiko dalam proses2 yang ada berdasarkan
hasil analisis FMEA serta melakukan monitoring hasil pelaksanaan
Regulasi:
Regulasi tentang organisasi pelayanan
kefarmasian dan penggunaan obat yang
menyeluruh.
Dokumen:
Bukti ijin (STRA dan SIPA) semua apoteker dan
hasil supervisi yang dilakukan
Wawancara:
Kepala Instalasi Farmasi
Apoteker
Dokumen:
Bukti pelaksanaan tentang kajian pelayanan
kefarmasian sesuai EP, selama 12 bulan terakhir
Wawancara:
Kepala Instalasi Farmasi
Apoteker
Dokumen:
Bukti formularium /MIMS yang terkini ada
disemua layanan yang terlibat dalam
penggunaan obat
Observasi:
Lihat Instalasi Farmasi, unit-unit kerja terkait
Wawancara:
Kepala Instalasi Farmasi
Kepala unit kerja RJ dan RI
Dokumen:
Bukti pelaksaaan tentang laporan kesalahan
penggunaan obat sesuai peraturan perundang-
undangan
Wawancara;
Kepala Instalasi Farmasi
Komite Farmasi dan Terapi
Staf Instalasi Farmasi
Dokumen:
Bukti tindak lanjut terhadap kesalahan
penggunaan obat.
Wawancara:
Komite Farmasi Terapi
Staf Instalasi Farmasi
Regulasi:
Dokumen tentang pembentukan organisasi
penyusun Formularium (komite/panitia Farmasi
dan Terapi) dan ketetapannya
Dokumen:
Monitoring penggunaan obat baru:
Bukti laporan kejadian KTD, efek samping dan
medication error.
Bukti rapat KFT untuk evaluasi obat baru
Wawancara:
Komite Farmasi Terapi
Kepala Instalasi Farmasi
Dokumen:
Bukti monitoring tentang kepatuhan terhadap
formularium, persediaan dan penggunaannya
Wawancara:
Komite Farmasi Terapi
Kepala Instalasi Farmasi
Staf Instalasi Farmasi
Dokumen:
Bukti tentang pelaksanaan kajian anual
formularium
Wawancara:
Komite Farmasi terapi
Kepala Instalasi Farmasi
Regulasi:
Regulasi tentang pengadaan sediaan Farmasi,
alat kesehatan dan BMHP.
Dokumen:
Bukti tentang manajemen rantai pengadaan
sesuai EP
Observasi:
Lihat Instalasi Farmasi
Lihat Bagian pengadaan
Wawancara:
Kepala Pengadaan
Kepala instalasi Farmasi
Staf Farmasi
Dokumen:
Bukti tentang pengadaan berdasarkan kontrak
Regulasi:
Pedoman tentang pengadaan bila stok
kosong/tidak tersedianya sesuai EP
Dokumen:
Bukti pelaksanaan pemberitahuan kepada staf
medis dan saran substitusinya
Wawancara:
Staf instalasi farmasi
Staf unit RJ dan RI
Dokumen:
Bukti catatan setiap kejadian stok kosong
Observasi:
Lihat Instalasi Farmasi dan instalasi gudang
Wawancara:
Staf Instalai farmasi
Staf gudang farmasi
Regulasi:
Pedoman tentang pengaturan penyimpanan
sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP
Dokumen:
Dokumen pelabelan obat
Wawancara:
Kepala instalasi farmasi
Apoteker
Staf Instalasi farmasi
Dokumen:
Dokumen monitoring suhu ruangan dan suhu
lemari pendingin
Wawancara:
Kepala Instalasi Farmasi
Staf instalasi / depo farmasi
Staf klinis rawat inap dan rawat jalan
Staf gudang farmasi
Dokumen:
Dokumen supervisi apoteker
Wawancara:
Kepala Insatalasi Farmasi
Apoteker
Dokumen:
Dokumen kartu stok; laporan stok opname;
Sistem IT inventory obat.
Wawancara:
Kepala Instalasi Farmasi
apoteker
Staf sitem Informasi Farmasi
Staf Farmasi
Regulasi:
Pedoman tentang pengaturan bahan
berbahaya/narkotika/psikotropika sesuai EP
Observasi:
Lihat tempat penyimpanan bahan berbahaya
Wawancara:
Kepala Instalasi Farmasi
Staf Farmasi
Observasi:
Lihat tempat penyimpanan narkotika
psikotropika
Wawancara:
Kepala Instalasi Farmasi
Staf Farmasi
Dokumen:
Bukti tentang laporan dan pencatatan
penggunaan narkotika psikotropika
Wawancara:
Kepala Instalasi Farmasi
Apoteker
Staf Farmasi
Regulasi:
Regulasi tentang proses larangan penyimpanan
elektrolit konsentrat sesuai EP.
Observasi:
Lihat tempat penyimpanan Elektrolit konsentrat
Wawancara;
Kepala Instalasi Farmasi
Apoteker
Staf Farmasi
Observasi:
Lihat label pada setiap elektrolit konsentrat
Wawancara:
Kepala Instalasi Farmasi
Apoteker
Staf Farmasi
Regulasi:
Pedoman tentang penyimpanan obat khusus
sesuai butir a s/d e
Observasi:
Lihat tempat penyimpanan produk nutrisi
Wawancara:
Kepala Instalasi Farmasi
Apoteker
Staf Farmasi
Observasi:
Lihat tempat penyimpanan obat dan bahan
radio aktif sesuai
Wawancara:
Kepala Instalasi Farmasi
Apoteker
Staf Farmasi
Staf Gudang Farmasi
Observasi:
Lihat tempat penyimpanan obat dibawa pasien
Wawancara:
Kepala Instalasi Farmasi
Apoteker
Perawat
Staf Farmasi
Observasi:
Lihat tempat penyimpanan obat
program/bantuan pemerintah.
Wawancara:
Kepala Instalasi Farmasi
Apoteker
Staf Farmasi
Observasi:
Lihat tempat penyimpanan obat penelitian
Wawancara:
Kepala Instalasi Farmasi
Apoteker
Staf Farmasi
Regulasi:
Pedoman tentang pengelolaan obat emergensi
di unit-unit layanan sesuai EP.
Dokumen:
Bukti daftar obat emergensi disetiap tempat
penyimpanan
Observasi:
Fisik obat sesuai jumlahnya dengan daftar
Wawancara:
Kepala Instalasi Farmasi
Perawat
Apoteker
Staf Farmasi
Dokumen:
Bukti tentang catatan supervisi tentang
penyimpanan obat emergensi
Observasi:
Lihat Fisik obat sesuai jumlahnya dengan daftar
obat
Wawancara:
Kepala Instalasi Farmasi
Perawat
Apoteker
Staf Farmasi
Regulasi:
Regulasi tentang penarikan kembali dan
pemusnahan sediaan farmasi sesuai EP.
Dokumen:
Bukti pelaksanaan dan berita acara penarikan
obat
Wawancara:
Kepala Instalasi Farmasi
Apoteker
Staf Farmasi
Dokumen:
Bukti pelaksanaan dan berita acara pemusnahan
Wawancara:
Direktur
Kepala Instalasi Farmasi
Apoteker
Staf Farmasi
Regulasi:
Pedoman tentang permintaan obat/peresepan
dan instruksi pengobatan sesuai EP
Dokumen:
Bukti permintaan obat/resep dilakukan oleh staf
medis sesuai daftar.
Observasi:
Ruang rawat inap; rawat jalan
Wawancara:
Staf Medis
Perawat
Apoeteker
Dokumen:
Bukti pelaksanaan rekonsiliasi obat sesuai EP.
Wawancara:
Perawat
Kepala Instalasi Farmasi
Apoteker
Staf Farmasi
Dokumen:
Bukti catatan riwayat penggunaan obat dlm RM
Observasi:
Lihat RM di Ruang rawat Inap; RM rawat jalan
Regulasi:
Pedoman/ panduan tentang syarat elemen
kelengkapan resep sesuai butir a s/d g, dan
langkah-langkah untuk menghindari kesalahan
pengelolaan peresepan sesuai EP
Dokumen:
Bukti pelaksanaan evaluasi terhadap syarat
elemen resep sesuai butir a s/d g.
Wawancara;
KFT
Dokter
Perawat
Kepala Instalasi Farmasi
Apoteker
Dokumen:
Bukti pengelolaan resep yang tidak benar
Wawancara:
KFT
Kepala Instalasi Farmasi
Apoteker
Staf Farmasi
Dokumen:
Bukti pelaksanaan pengelolaan resep khusus.
Wawancara:
Kepala Instalasi Farmasi
Apoteker
Staf Farmasi
Dokumen:
Bukti tersedianya daftar staf medis yang
kompeten dan berwenang menulis resep
Regulasi:
Regulasi tentang pembatasan jumlah resep atau
jumlah pemesanan obat oleh staf medis yang
mempunyai kewenangan
Dokumen:
Bukti daftar staf medis yang mempunyai
kewenangan ada di unit layanan farmasi.
Dokumen:
Bukti pelaksanan pencatatan dalam satu daftar
di RM obat yg diberikan kepada pasien sesuai
EP.
Dokumen:
Bukti Catatan daftar obat lengkap dalam RM
pasien yang selalu menyertai pasien.
Regulasi:
Pedoman tentang penyiapan dan penyerahan
obat
Dokumen:
Bukti Sertifikat pelatihan prinsip penyiapan obat
dan tehnik aseptik, yang dimiliki staf
Wawancara:
Kepala Instalasi Farmasi
Apoteker
Staf Farmasi
Observasi:
Lihat ruang pencampuran obat khemo
Wawancara:
Apoteker pelaksana tehnik aseptik
Perawat pelaksana tehnik aseptik
Observasi:
Lihat ruang pencampuran obat intravena,
epidural dan nutrisi parentral.
Wawancara:
Apoteker
Perawat
Regulasi:
Regulasi tentang keseragaman sistem penyiapan
dan penyerahan obat di RS
Dokumen:
Bukti pelaksanaan kajian resep meliputi a s/d g.
Wawancara:
Kepala Instalasi Farmasi
Apoteker/ farmasi klinis
Staf Farmasi
Dokumen:
Bukti dilaksanakannya pelabelan obat yang
sudah disiapkan.
Observasi:
Lihat Label obat pasien
Wawancara:
Kepala Instalasi Farmasi
Perawat RI dan RJ
Apoteker
Staf Farmasi
Dokumen:
Bukti dilaksanakannya telaah obat meliputi 1)
s/d 5)
Wawancara:
Kepala Instalasi Farmasi
Apoteker
Staf Farmasi
Dokumen:
Bukti pemberian obat dlm bentuk yg siap
diberikan/UDD
Wawancara:
Kepala Instalasi Farmasi
Apoteker
Staf Farmasi
Dokumen:
Bukti catatan dlm RM pemberian tepat waktu
Observasi:
Lihat ruang rawat inap
Wawancara:
Perawat
Apoteker
Regulasi:
Regulasi staf klinis yang kompeten dan
berwenang untuk memberikan obat
Dokumen:
Bukti pelaksanaan pemberian obat oleh staf
klinis yang berwenang
Wawancara;
Staf Kilinis
Kepala Instalasi Farmasi
Apoteker
Staf Farmasi
Dokumen:
Bukti pelaksanaan pemberian obat sesuai
pembatasan
Wawancara:
Kepala Instalasi Farmasi
Apoteker
Staf Farmasi
Regulasi;
Regulasi tentang verifikasi sebelum penyerahan
obat sesuai a s/d e.
Dokumen:
Bukti pelaksanaan verifikasi sebelum obat
diserahkan
Wawancara:
Kepala Instalasi Farmasi
Apoteker
Staf Farmasi
Simulasi:
Staf terkait melakukan simulasi
Dokumen:
Bukti pelaksanaan double Check untuk obat HA
Observasi:
Lihat pelaksanaan pemberian obat high alert
Wawancara:
Perawat
Apoteker klinis
Simulasi:
Staf terkait melakukan simulasi double check
Regulasi:
Regulasi tentang pengobatan sendiri oleh pasien
Dokumen:
Bukti pelaksanaan pengobatan oleh pasien
sendiri di RM
Wawancara:
Perawat
Apoteker klinis
Dokumen:
Bukti pelaksanaan monitoring
Wawancara;
Farmasi klinis
Perawat
Regulasi:
Regulasi tentang pemantauan dan pencatatan
Efek obat dan ESO
Dokumen:
Bukti Pelaksanaan PTO
Wawancara:
Perawat Klinis
Farmasi Klinis
Dokumen:
Bukti monitoring ESO dan laporannya
Wawancara:
KFT
Kepala Instalasi Farmasi
Apoteker
Staf Farmasi
Regulasi:
Regulasi tentang medication safety
Dokumen:
Bukti pelaksanaan pengumpulan dan monitoring
seluruh angka kesalahan penggunaan obat
Wawancara:
Komite Medis
KFT
Kepala Instalasi Farmasi
Apoteker
Staf Farmasi
Dokumen:
Bukti laporan instalasi farmasi ke Tim
keselamatan pasien rumah sakit
Wawancara:
KKPRS
Kepala Instalasi Farmasi
Apoteker
Staf Farmasi
Dokumen:
1) Bukti pelaksanaan tim keselamatan pasien
menerima laporan kesalahan penggunaan obat
2) Bukti pelaksanaan mencari akan
masalah/investigasi sederhana
3) Bukti pencarian solusi dan tindak lanjutnya
4) Bukti penyusunan laporan ke KNKP
Wawancara:
Komite Farmasi Terapi
Komite Mutu
Tim FMEA
Dokumen:
Dokumen implementasi upaya
Wawancara:
Komite medis
KFT
Kepala Instalasi Farmasi
Apoteker
Rekomendasi
Agar Fisik Obat sesuai jumlahnya dalam daftar obat serta Agar disiapkan Troley
obat emergensi disetiap unit pelayanan berisi obat obat emergensi (khususnya
di IGD,OK,Kamar bersalin, ICU, Perinatologi). Selain trolley, di Unit Rawat inap
lainnya bisa disimpan juga di lemari emergensi, tas/ransel, kotak/box, Kit, dan
lainnya sesuai dgn kebutuhan ditempat tsb. Ada obat untuk mengatasi obat
syok anafilaktik di tempat penyuntikan, Ada obat untuk pemulihan anestesi di
kamar operasi. Ada kunci yg bernomor/Stiker/key
*Agar disiapkan diUnit pelayanan (rawat inap dan rawat jalan) dan Instalasi
Farmasi --> Kelengkapan resep obat/lembar instruksi permintaan obat
tersedia/tersimpan dalam Dokumen Rekam Medis Pasien--> upayakan
penulisan resep secara elektronik'
Surveior akan melakukan wawancara dengan Staf Medis/Dokter/Staf Unit
pelayanan/ Staf/perawat IGD/Staf Rawat jalan/apoteker terkait prosedur
penulisan resep obatpencatatan
• Agar dilaksnaakan atau instruksi
obatpermintaan obat RJ/RI
dan disiapkan dokumen bukti
pelaksanaan rekonsiliasi obat (catatan riwayat penggunaan obat) oleh
Apoteker pada saat pasien MRS, saat pindah unit pelayanan/rawat inap dan
saat sebelum pasien akan pulang sesuai kebijakan dan prosedur
terdokumentasi dalam rekam medis pasien ;
• Agar disiapkan form rekonsiliasi obat terisi lengkap dan ada terdokumentasi
dalam dokumen rekam medis pasien
• Agar dibuat Regulasi berupa SPO Rekonsiliasi Obat tentang proses
membandingkan/identifikasi daftar obat obat yang dibawa
pasien/dipergunakan pasien sebelum dirawat dengan peresepan/permintaan
obat dan instruksi pengobatan yang dibuat pertama kali sejak pasien masuk,
saat pemindahan pasien antar unit pelayanan/transfer dan sebelum pasien
pulang (lihak PKPO 3)
Surveior akan melakukan wawancara dengan
*Agar disiapkan bukti Lembar catatan riwayat penggunaan obat
pasien/Formulir Rekonsiliasi obat tersimpan/terdokumentasi dalam dokumen
rekam medis pasien
*Agar rekam medis diUnit pelayanan RI dokumen rekam medis pasien ada
lembar riwayat penggunaan obat oleh pasien di RI berupa Agar disiapkan
Lembar Rekonsiliasi Obat
Surveior akan melakukan wawancara dengan Apoteker, staf farmasi dan DPJP
terkait proses pelaksanaan rekonsiliasi obat di RS?
Agar dibuat Regulasi berupa Kebijakan/Panduan/SPO RS tentang syarat atau
elemen penting kelengkapan suatu resep atau permintaan obat dan instruksi
pengobatan yang mencakup point a sd g di M/T :-> sebaiknya di integrasikan
dalam Pedoman Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat
I. Kebijakan
a) data identitas pasien secara akurat (dengan stiker)
b) elemen pokok di semua resep atau permintaan obat atau instruksi
pengobatan
c) kapan diharuskan menggunakan nama dagang atau generik
d) kapan diperlukan penggunaan indikasi, seperti pada PRN (pro re nata, atau
“jika perlu”) atau instruksi pengobatan lain.
e) jenis instruksi pengobatan yang berdasarkan berat badan, seperti untuk
anak anak, lansia yang rapuh, dan populasi khusus sejenis lainnya.
f) kecepatan pemberian (jika berupa infus)
g) instruksi khusus, sebagai contoh: titrasi, tapering, rentang dosis
II. langkah langkah untuk menghindari kesalahan pengelolaan
resep/permintaan obat dan instruksi pengobatan,
III. pengelolaan resep yg tidak benar,tidak lengkap, dan tidak terbaca sesuai
ep 3
IV. pengelolaan resep khusus sesuai ep 4
• Agar disiapkan dokumen berupa daftar Nama Nama staf medis (Dokter dan
Dokter Gigi) RS yang ditetapkan oleh kebijakan dan yg berkompeten serta
berwenang lengkap dengan SIP, STR, SPK, RKK untuk menulis/membuat resep
baik resep umum maupun reep khusus di RS (PKPO 4 ep.1) sesuai dengan
pedoman, lengkap dgn sample tanda tangan dan no telpon yg bisa dihubungi,
daftar harus tersedia di semua unit pelayanan di RS
• Agar disiapkan dokumen bukti Pelatihan kepada staf medis untk praktek
penulisan resep, pemesanan obat dan pencatatan yang benar
• Agar disiapkan Bukti Dokumentasi pelatihan : Undangan, Materi pelatihan,
CV Narasumber, Jadwal Pelatihan, Pre-Post Test (Bial ada) dan sertifikat
pelatihan tersimpan dlm file kepegawaian setiap staf medis atau PITSTOP
(sosialisasi ttg penulisan resep secara langsung kpd staf medis : undangan,
daftar sosialisasi dan foto dokumentasi sosialisasi)
• Agar dibuat Kebijakan RS tentang penetapan pembatasan jumlah resep atau
jumlah pemesanan obat tertentu oleh staf medis (Dokter dan Dokter Gigi) yg
berkompeten/mempunyai kewenangan untuk menulis resep baik jenis obat,
jumlah obat maupun jumlah pemesanan obat (Misalnya Obat-obat anestesi
hanya bisa diresepkan oleh dr Spesialis anestesi, Obat khemoterapi hanya bisa
diresepkan oleh dr Spesialis onkologi, Obat Narkotik Psikotropik oleh dr
spesialis kes jiwa, obat2 berbahaya maupun obat2 untuk keperluan investigasi,
dll)
Agar disiapkan daftar Nama Nama staf medis (Dokter dan Dokter Gigi) RS yang
ditetapkan oleh kebijakan dan yg berkompeten serta berwenang
menulis/membuat resep di RS (PKPO 4 ep.1) lengkap dgn sample tanda
tangan dan no telpon yg bisa dihubungi, tersedia di instalasi
farmasi/apotik/depo farmasi di RS
• Agar disiapkan Bukti catatan daftar obat lengkap dlm DRM pasien yg selalu
menyertai pasien sesuai ARK 3.3. Ep. 6 yaitu Lembar intruksi obat/pencatatan
obat oleh DPJP terdokumentasi/tersimpan dalam dokumen rekam medis pasien
• Agar disiapkan Lembar/Formulir rekonsiliasi obat dan bukti salinan
lembar/form tersebut ada diserahkan kepada pasien pada waktu pasien pulang
atau dipindahkan/rujuk ke RS lain sesuai ARK 4,2, Ep. 4
• Agar dibuat Regulasi berupa Kebijakan Pelayanan Kefarmasian dan
Penggunaan Obat tentang penyiapan dan penyerahan obat sesuai dengan
PerUU dan Peraturan dan standar praktek profesi yaitu dilakukan di area yang
bersih dan aman dengan peralatan serta suppli yg memadai sesuai point a sd
c di maksud dan tujuan:-> sebaiknya di integrasikan dalam Pedoman
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat
a) Pencampuran obat kemoterapi (bila ada) harus dilakukan di dalam ruang
yang bersih (clean room) yang dilengkapi dengan cytotoxic handling drug
safety cabinet dimana petugas sudah terlatih dengan teknik aseptik serta
menggunakan alat perlindung diri yang sesuai (kalau ada )
b) Pencampuran obat intravena, epidural dan nutrisi parenteral serta
pengemasan kembali obat suntik harus dilakukan dalam ruang yang bersih
(clean room) yang dilengkapi dengan laminary airflow cabinet dimana petugas
sudah terlatih dengan teknik aseptik serta menggunakan alat perlindung diri
yang sesuai
c) Staf yang menyiapkan produk steril terlatih dengan prinsip penyiapan obat
dan teknik aseptik
• Agar disiapkan Bukti pelaksanaan pelatihan Staf (Apoteker dan staf TTK)
tentang prinsip2 penyiapan obat dan tehnik aseptic dalam menyiapkan
obat/produk steril dan mempraktikan prinsip penyiapan obat steril, minimal 1
apoteker dan 2 TTK --> Bukti dokumentasi pelatihan : TOR/KAK, Undangan.
Daftar hadir, materi pelatihan , CV narasumber, Pre-Post test serta Sertifikasi
pelatihan; Foto dokumentasi pelatihan
• Agar disiapkan Bukti sertifikat ttg pencampuran obat kemoteraopi dr petugas
yg melaksanakan pencampuran obat kemoterapi (bila ada)
• Agar disiapkan Bukti sertifikat pelatihan ttg pencampuran obat
intravena/epidural/nutrisi parenteral bagi petugas yg melakukan pencampuran
obat intravena/epidural/nutrisi parenteral
Surveior akan melakukan wawancara dengan Ka. Isn Farmasi, Apoteker dan
TTK terkait proses penyiapan obat dengan tekn ik aseptic
di Instalasi Farmasi/RS yang bersih (clean Room) yang dilengkapi dengan
Cytotoxic handling drug safety Cabinet lengkap dengan alat Pelindung diri
yang lengkap dan sesuai serta staf yang berkomepeten/terlatih dan
bersertifikasi Lihat Buku Pedoman Pencampuran obat suntik dan
penangganan sediaan sitostatika thn 2009; PMK no 72 th 2016 --> bila tidak
ada pelayanan Khemoterapi dapat di TDD kan
Surveior akan melakukan wawancara
dengan Apoteker dan staf TTK terlatih terkait dengan proses persiapan dan
penyerahan obat sitostatika
Agar disiapkan ruang khusus/dispensing room yang bersih (clean room) untuk
pencampuran obat intravena, epidural, nutrisi, parenteral serta pengemasan
kembali obat suntik, dilengkapi dengan Laminaria airflow cabinet yang
dilakukan oleh petugas terlatih (petugas Farmasi) dan bersettifikasi dengan
alat pelindung diri yang lengkap dan sesuai diinstalasi farmasi
Surveior akan melakukan wawancara dengan Apoteker dan Staf Farmasi TTK;
Perawat rawat Ianp dan rawat jalan di RS terkait pelabelan obat sebelum di
serahkan kepada pasien sesuai dengan kebijakan dan SPO
• Agar dilaksanakan verifikasi obat dan disiapkan dokumen bukti pelaksanaan
pengkajian/veriifkasi obat untuk pasien rawta jalan dan rawat inap: FORMAT
TELAAH OBAT dengan 5 (lima) informasi BENAR (bisa digabung denga Telaah
Resep) yang pelaksanaannya oleh Apoteker RS (TTK) yang mencakup point 1
sd 5 di maksud dan tujuan yaitu :
1. identitas pasien ( Benar Pasien)
2. ketepatan obat; (Benar Jenis Obat)
3. dosis ( Benar Dosis Obat)
4. rute pemberian (Benar Rute pemberian obat)
5. waktu pemberian. (Benar waktu pemberian obat)
• Agar disiapkan Resep obat di Instalasi Farmasi/Apotik yang sudah dilakukan
verifikasi/telaah obat oleh petugas farmasi/Apoteker/TTK
Surveior akan melakukan wawancara dengan Apoteker terkait proses
telaah/verifikasi obat saat obat akan diserahkan di pasien dan bukti
pelaksanaan telaah obat
surveior akan melihat ruang rawat inap dan Farmasi -->tata cara penyerahan
obat dan bukti penyerahan obat sesuai waktu yg di catat di Rekam Medis
pasien
Agar disiapkan dokumen bukti pelaksanaan pemberian obat oleh staf klinis
(dokter,Perawat/Bidan, TTK, Apoteker) yang berkompeten sesuai SPK dan RKK
dimana Apoteker, TTK dan perawat syarat wajib mempunyai Surat Ijin Kerja
(SIK) disamping mempunya STR dan SIP
Surveior akan
melakukan wawancara dengan Staf Medis, staf keperawatan, Komite terkait,
Apoteker terkait bagaimana kewenangan yg diberikan dalam memebrikan obat
kepada pasien ?
Agar disiapkan dokumen bukti pelaksanaan pembatasan pemberian obat oleh
Staf Klinis sesuai SPK dan RKK serta sekbijakan pembatasan yg sudah
ditetapkan RS (Dokter, Perawat/bidan, Apoteker, TTK) seperti obat
Narkotik/Psikotropik hanya boleh diberikan ileh Dokter dan Apoteker, Obat
Chemoterapi hanya boleh diberikan oleh Dokter/Perawat/Apoteker, Obat
Radioaktif hanya boleh diberikan oleh Dokter/Apoteker, Obat Anestesi hanya
boleh diberikan oleh dokter anestesi dan perawat/penata anestesi, obat
chemoterapi hanya boleh diberikan oleh dokter spesialis bedah onkologi dan
spesialis terkait lainya, dll)
Surveior akan melakukan wawancara
dengan Staf medis/Dokter; Ka Ins Farmasi; Apoteker /Staf Farmasi/TTK terkait
kewenangan dan batasan pemberian obat kepada pasien
*Agar disiapkan diRuang Rawat Inap/Apotik dan depo / isntalasi farmasi terkait
pelaksanaan double cek untuk obat HA oleh 2 petugas dengan dokumentasi
bukti berupa stempel/lembar double check utk pemberian obat HA
*Agar disiapkan Petugas Apoteker dapat memperagakan cara melakukan
double check untuk obat2 high alert
Surveior akan
melakukan wawancara dengan Perawat Rawat inap dan apoteker RI terkait
pelaksanaan double check untuk obat2 high alert
Agar dibuat Regulasi berupa Kebijakan/Panduan/SPO ttg penggunaan atau
pengobatan sendiri oleh pasien (self administration) baik obat-obat yang yang
dibawa sendiri oleh pasien/obat-obat yg dibawa dari luar RS atau yang
diresepkan dari rumah sakit ; dan penetapan obat pbat ini harus tercatat
dalam rekam medis pasien dan diketahui oleh staf klinis
Agar disiapkan Bukti dokumentasi pelaksanaan dan pengelolaan penggunaan
obat sendiri/pengobatan sendiri (self administration) oleh pasien sesuai
regulasi di ep 1 harus diketahui oleh dokter yang merawat/DPJP dan tercatat
dalam dokumen rekam medis pasien
Surveior
akan melakukan wawancara dengan Ka Inst Farmasi dan staf pelaksana
farmasi ; perawat dan apoteker terkait pengumpulan, monitoring serta
pelaporan data insiden kesalahan penggunaan obat
• Agar disiapkan dokumen bukti pengiriman laporan/pelaporan dari Unit terkait
(ka Instalasi/unit) (Rawat Inap, Instalasi Farmasi) ke Komite Keselamatan Pasien
RS (KPRS) berupa Laporan Insiden Kesalahan Penggunaan obat dengan
mengunakan form pelaporan insiden internal
• Agar disiapkan Form Pelaporan Insiden Internal tersedia di unit pelayanan
dalam bentuk asli bukan fotocopy
Surveior akan melakukan wawancara dengan Ka Inst farmasi, Apoteker, TTK,
Petugas RI terkait system pelaopran insiden bila ada insiden terkait dengan
kesalahan penggunaan obat
• Agar disiapkan dokumen bukti Tim/Komite Keselamatan Pasien RS menerima
laporan kesalahan penggunaan obat dari unit terkait berupa laporan insiden
internal
• Agar disiapkan dokumen bukti pelaksanaan analisis mencari akar masalah
(RCA)/ Investigasi sederhana dengan melibatkan farmasi
• Agar disiapkan Bukti pencarian solusi dan tindak lanjutnya di farmasi
• Agar disiapkan Data Insiden kesalahan penggunaan obat
• Agar dibuat Regulasi berupa Panduan/SPO pelaksanaan grading matrix,
Investigasi sederhana dan RCA (Root Cause analysys) terkait kesalahaan
penggunaan obat
• Agar dibuat Regulasi berupa Panduan/SPO system pelaporan insiden
patokan buku pelaopran insiden keselamatan pasien thn 2008
• Agar disiapkan Alur/Flow Chart pelaporan insiden KP
• Agar disiapkan Form Pelaporan Insiden dan bukti penyusunan laporan insiden
secara external ke Komite Nasional Keselamata Pasien (KNKP) RS dna ke KARS
( untuk kasus sentinel insiden saja
Surveior akan melakukan wawancara dengan Tim Keselamatan pasien (tim
KPRS) RS terkait pelaporan insiden keselamatan pasien baik secara kesternal
ke KNKP dan ke KARS mau secara Internal di RS