Asesmen Risiko Infeksi
Asesmen Risiko Infeksi
Asesmen Risiko Infeksi
LEMBAR PENGESAHAN
Pembuat Dokumen
Authorized Person
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM IMANUEL WAINGAPU
NOMOR: / / / /2018
TENTANG
i
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Waingapu
Pada tanggal : 02 April 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga tersusunnya Panduan Asesmen
Risiko Pengendalian Infeksi ini. Dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat, Rumah Sakit Graha Sehat senantiasa meningkatkan penyelenggaraan
peningkatan sarana dan prasarana yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan tehnologi.
Panduan Asesmen Risiko Pengendalian Infeksi ini, merupakan bagian dari Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi terutama upaya pengkajian area atau aktivitas yang berisiko
menimbulkan terjadinya infeksi nosokomial di RS. Tersusunnya panduan ini, merupakan
salah satu upaya untuk memutus mata rantai penularan kepada petugas, keluarga pasien
maupun lingkungan rumah sakit.
Panduan ini, masih akan selalu diperbaharui sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. PENDAHULUAN...........................................................................................1
B. TUJUAN........................................................................................................1
C. DEFINISI......................................................................................................1
BAB II RUANG LINGKUP..................................................................................................3
A. KATEGORI ASESMEN RISIKO.......................................................................3
B. UNIT KERJA TERKAIT..................................................................................3
C. KETERLIBATAN STAF...................................................................................3
D. PENGENDALIAN INFEKSI............................................................................3
E. PENGENDALIAN INFEKSI.............................................................................6
BAB III TATA LAKSANA....................................................................................................9
A. TATA LAKSANA ASESMEN RISIKO................................................................9
B. TATA LAKSANA ANALISIS RISIKO.................................................................9
C. TATA LAKSANA KONTROL RISIKO................................................................9
BAB IV DOKUMENTASI..................................................................................................11
A. PENCATATAN.............................................................................................11
B. PELAPORAN..............................................................................................13
BAB I PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
Risiko berhubungan dengan ketidak pastian ini terjadi oleh karena kurang atau tidak
tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi.
Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan.
Ketidak pastian yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan
istilah peluang (opportunity), sedangkan ketidak pastian yang menimbulkan akibat
yang merugikan dikenal dengan istilah risiko (risk). Selama mengalami kerugian walau
sekecil apapun hal itu dianggap risiko.
Manajemen risiko merupakan disiplin ilmu yang luas. Seluruh bidang pekerjaan di
dunia ini pasti membutuhkan. Makin besar risiko suatu pekerjaan, maka main besar
perhatiannya pada aspek manajemen risiko ini. Rumah sakit adalah sebuah institusi
dimana aktifitasnya meliputi beberapa bidang yang kompleks, menyangkut berbagai
personil yang terlibat dan penuh dengan berbagai risiko, sudah selayaknya
menerapkan hal ini.
Manajemen risiko di rumah sakit meliputi kegiatan klinis dan administratif yang
dilakukan untuk mengidentifikasi, evaluasi, dan mengurangi risiko cedera pada pasien,
staf, pengunjung, dan risiko kerugian untuk organisasi itu sendiri. Unsur penting dari
manajemen risiko adalah analisis dari risiko, seperti sebuah proses untuk
melakukan evaluasi terhadap kejadian nyaris cedera dan proses risiko tinggi
lainnya, yang kegagalannya dapat berakibat terjadinya kejadian sentinel.
Dalam melakukan pelayanan di rumah sakit, diperlukan kerja sama dengan
beberapa aktifitas yaitu mulai melibatkan para klinisi, perawat, tenaga medis,
tenaga administrasi, pasien, pengunjung yang harus menggunakan fasilitas
peralatan kesehatan, peralatan penunjang listrik, fisik bangunan dan lainnya.
Oleh sebab itu rumah sakit perlu melakukan identifikasi untuk mengurangi risiko
termasuk analisis terhadap kelemahan yang mengandung bahaya dengan
memperhatikan proses-proses risiko tinggi, demi keselamatan pasien dan staf.
Asesmen Risiko Pengendalian Infeksi (Infection Control Risk Assessment – ICRA)
merupakan bagian dari kegiatan Manajemen Risiko terkait Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi. Kegiatan ini ditujukan untuk menilai aktivitas, fasilitas, dan
bangunan di rumah sakit yang berpotensi untuk menimbulkan risiko terhadap pasien,
staf dan pengunjung rumah sakit.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mencegah adanya kejadian terkait pengendalian infeksi yang berakibat buruk bagi
rumah sakit yang pada dasarnya bisa dilakukan pencegahan secara proaktif.
2. Tujuan Khusus
Risiko infeksi yang berdampak selama pelayanan di rumah sakit dapat diturunkan
untuk mengurangi risiko infeksi selama pelaksanaan kegiatan pelayanan kepada
pasien dan difokuskan pada koodinasi dan kesinambungan sistem secara
menyeluruh sehingga dapat mendorong perbaikan dalam pelayanan kepada pasien
dan memuaskan pelanggan.
C. DEFINISI
1. Manajemen Risiko adalah upaya terstruktur untuk mengidentifikasi, menilai dan
melakukan upaya penurunan kemungkinan terjadinya risiko terhadap pasien,
pengunjung, staf dan asset organisasi (dalam hal ini rumah sakit). Manajemen
Risiko dapat pula diartikan sebagai suatu program untuk mengurangi insiden
1
kejadian dan kecelakaan yang dapat dicegah untuk meminimalisasi kerugian
finansial terhadap perusahaan (dalam hal ini rumah sakit).
2. Infection Control Risk Assessment (ICRA) adalah kegiatan terstruktur untuk
melakukan identifikasi risiko infeksi yang diperoleh dan ditransmisikan
berdasarkan lokasi geografi, asuhan, dan analisis kegiatan surveilans dan
identifikasi risiko setiap atau dan bila terjadi perubahan yang signifikan.
3. Failure Mode Effect Analysis (FMEA) adalah metode terstruktur untuk menganalisis
sistem, proses dan alur atas kemungkinan terjadinya risiko SEBELUM terjadi
4. Root Cause Analysis (RCA) adalah teknik analisis berbasis sistem yang digunakan
SETELAH terjadi kejadian yang tidak diharapkan untuk mencegah terulangnya
kejadian tersebut (wajib untuk kejadian sentinel).
2
BAB II RUANG LINGKUP
C. KETERLIBATAN STAF
Asesmen risiko terkait Pencegahan Infeksi perlu melibatkan koordinasi dan kerjasama
interdisiplin, yang melibatkan diantaranya
1. Tim PPI RS (IPCO, IPCN, IPCLN)
2. Staf medis
3. Staf keperawatan
4. Sanitarian/staf Kesehatan Lingkungan
5. Staf Gizi
6. Staf laboratorium
7. Staf farmasis
8. Teknisi
D. PENGENDALIAN INFEKSI
Manajemen Risiko terkait Pencegahan dan Pengendalian Infeksi bertujuan untuk
mencegah transmisi infeksi terhadap pasien, pengunjung, dan staf. Upaya yang
dilakukan meliputi:
1. Asesmen Risiko
a. Identifikasi risiko
Identifikasi risik merupakan proses untuk mengidentifikasi apa yang bias
terjadi, mengapa dan bagaimana hal tersebut bias terjadi. Untuk dapat
melaksanakan identifikasi risiko diperlukan peran staf interdisiplin.
Instrumen identifikasi meliputi:
1) Laporan insiden
2) Komplain dan litigasi
3) Risk profiling
4) Surveilans
b. Analisis risiko
1) Risk Grading Matrix
Risiko sebagai suatu fungsi dari probabilitas (chance likelihood) dari suatu
kejadian yang tidak diinginkan, dan Tingkat Keparahan atau besarnya
dampak dari kejadian tersebut.
3
Risk = Probability (of the event) x Consequences
Probability Likelihood
Level DESKRIPSI
1 0–5% – extremely unlikely or virtually impossible
Very low HAMPIR TIDAK MUNGKIN TERJADI
2 6–20% – low but not impossible
Low JARANG TAPI BUKAN TIDAK MUNGKIN TERJADI
3 21–50% – fairly likely to occur
Medium MUNGKIN TERJADI / BISA TERJADI
4 51–80% – more likely to occur than not
High SANGAT MUNGKIN
5 81–100% – almost certainly will occur
Very high HAMPIR PASTI AKAN TERJADI
Skor Dampak
1 2 3 4 5
INSGNIFI- CATASTROPHI
MINOR MODERATE MAJOR
CANT C
CEDERA PASIEN Tidak ada Dapat diatasi Berkurangny Cedera Kematian
cedera dengan a fungsi luas
pertolongan motorik / Kehilang
pertama sensorik an
Setiap kasus fungsi
yang utama
memperpanj permane
ang nt
perawatan
PELAYANAN/OP Terhent Terhent Terhent lebih Terhent Terhent
ERASIONAL lebih dari 1 lebih dari 8 dari 1 hari lebih dari permanen
jam jam 1 minggu
BIAYA / Kerugian Kerugian Kerugian Kerugian Kerugian
KEUANGAN kecil lebih dari lebih dari lebih dari lebih dari 1%
0,1% 0,25 % 0,5% anggaran
anggaran anggaran anggaran
PUBLIKASI Rumor - media lokal - media Media Media
- waktu lokal nasional nasional lebih
singkat - waktu kurang dari 3 hari
lama dari 3
4
hari
Matrix Assessment
Action
E. PENGENDALIAN INFEKSI
Fokus upaya pencegahan dan pengendalian infeksi terutama ditujukan pada peralatan
medis yang mem-bypass the natural defence mechanism of the patients:
Vascular catheters blood stream infections (BSI)
Urinary catheters urinary tract infections (UTI)
Ventilators ventilator associated penumonias (VAP)
Surgical surgical site infections (SSI)
7
1) Blood Stream Infection Risk : IADP, CLABSI
2) Respiratory Airborne Precaution (biru): VAP
3) Droplet Precaution (hijau): Tuberculosis
4) Contact Precaution (orange)
c. Kewaspadaan Isolasi
2. Kewaspadaan Wabah
3. Vaksinasi Staf
8
BAB III TATA LAKSANA
A. PENCATATAN
1. Risk Assessment
TINDAKAN
KATEGO PERINGK
N DAMP PROBABILIT SKO PENCEGAH BIAY
RI AT
O AK AS R AN A
RISIKO RISIKO
MITIGASI
Device
related
infection
1 BSI
2 VAO
3 ISK
10
2. Kertas Kerja Risk Grading Matrix
kematian
motorik /
Expectit
Maybe
Likely
Never
scor
Good
kehilanga dengan ada
None
Solid
Rare
Poor
Fair
POTENSIAL RISK PROBLEM sensorik
n fungsi pertolon cider e
perpanjanga
utama g a
n rawat
permanen pertama
inap
4 3 2 1 0 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Antibiotika -resistent organism
MRSA
MRSA Diagnostik
MRSA Infeksi Kasus
MDRAB
ESBL / gram negative bacteria
VRE
Aktivitas pencegahan infeksi yang tidak berjalan
kurangnya pelaksanaan cuci tangan
kurangnya pelaksanaan etika batuk
pasien dengan kateter urine
pasien dengan CVC
11
3. Pencatatan monitoring pelaksanaan menggunakan form sebagai berikut:
B. PELAPORAN
Kepala
dr. Kertodinoto
12
dr. I G. N. Arya Sidemen, S.E., MPH
Pembina Tk. I
NIP.19630916 198903 1 008