Pedoman Pelayanan Radiologi
Pedoman Pelayanan Radiologi
Pedoman Pelayanan Radiologi
TENTANG
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi di Rumah Sakit
Umum Daerah Sultan Syarif Mohamad Alkadrie terdapat
dalam lampiran Surat Keputusan ini merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Surat Keputusan Direktur Rumah
Sakit Umum Daerah Sultan Syarif Mohamad Alkadrie ini.
Ditetapkan di Pontianak
Pada tanggal 15 Juni 2016
drg.Yuliastuti Saripawan,M.Kes
Pembina Tk. I
NIP. 19710714 200012 2 002
Lampiran Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Syarif
Mohamad Alkadrie
Nomor : 179/RSUD-PTK/TAHUN 2016
Tanggal : 15 Juni 2016
Tentang : PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI RADIOLOGI DI RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH SULTAN SYARIF MOHAMAD
ALKADRIE
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Instalasi radiologi sebagai salah satu bagian dari Rumah Sakit Umum
Daerah Sultan Syarif Mohamad Alkadrie yang memberikan pelayanan di
bidang diagnostik dan diagnostik imaging perlu mendapatkan perhatian
yang khusus. Sebagaimana diketahui bahwa pelayanan Radiologi selain
telah dirasakan besar manfaatnya, namun oleh karena didalam
pengoperasian peralatan radiologi menggunakan zat radioaktif sehingga
ada resiko bahaya radiasi terhadap pekerja, pasien maupun
lingkungannya. Oleh karena ini pelayanan Radiologi dilakukan oleh
mereka yang profesional dalam bidang Radiologi demi keselamatan kerja
terhadap radiasi.
B. TUJUAN
Tujuan Umum : Tercapainya standarisasi pelayanan Radiologi diagnostik
dan diagnostik imaging di Instalasi Radiologi .
Tujuan khusus :
a. Sebagai acuan untuk menyelenggarakan pelayanan Radiologi diagnostik
dan diagnostik imaging
b. Sebagai tolak ukur dalam menilai sistem dan penampilan yang
dijalankan dalam pelayanan di Instalasi Radiologi.
c. Sebagai pedoman pengembangan pelayanan Radiologi yang lebih lanjut.
C. RUANG LINGKUP
Standar pelayanan ini berisi ketentuan-ketentuan yang menjamin
terselenggaranya pelayanan radiologi dengan tingkat keamanan yang
memadai meliputi standar ketenagaan, standar fasilitis, tata laksana
pelayanan, logistik, keselamatan pasien dan pengendalian mutu.
Ruang lingkup pelayanan Instalasi Radiologi meliputi : Instalasi gawat
darurat, instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap, ICU.
Pelayanan Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Syarif
Mohamad Alkadrie berupa :
a. Pelayanan Radiodiagnostik (dengan menggunakan radiasi pengion)
meliputi Pelayanan Radiologi (X ray) non kontras, pelayanan Radiologi
(X ray) dengan kontras.
b. Pelayanan Imaging diagnostik dengan non pengion : yaitu
menggunakan gelombang suara (USG) meliputi : USG upper lower
abdomen, USG thyroid, USG mammae, USG musculoskeletal, USG
gynecologis, USG Obstetri, USG Testis.
D. BATASAN OPERASIONAL
Instalasi radiologi didukung tenaga medis, paramedis dan non medis yang
berperan aktif dalam meningkatkan mutu pelayanan, dengan menyediakan
sarana dan prasarana serta pengembangan sistem yang direncanakan,
dilaksanakan dan dikelola sebaik mungkin.
E. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup
3. Undang-Undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
4. Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
5. Peraturan Pemerintah No 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi
Pengion dan Keamanan Sumber Radiasi.
6. Peraturan Pemerintah No 29 Tahun 2008 tentang Perizinan Sumber
Radiasi Pengin Dan Bahan Nuklir.
7. Peraturan Mentri Kesehatan No 159b/Menkes/Per/II/1988 tentang
Rumah Sakit
8. Peraturan Mentri Kesehatan No 357/Menkes/Per/V/2006 tentang
Registrasi Dan Izin Radiografer
9. Peraturan Mentri Kesehatan No 512/Menkes/Per/IV/2007 tentang Izin
Praktik Dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran
10. Peraturan Mentri Kesehatan No 357/Menkes/SK/III/2007 tentang
Standar Profesi Radiografer
11. Peraturan Mentri Kesehatan No 269/Menkes/Per/III/2008 tentang
Rekam Medis
12. Peraturan Mentri Kesehatan No 780/Menkes/Per/VIII/2008 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan radiologi
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Distribusi ketenagaan.
Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Syarif Mohamad Alkadrie pola
ketenagaannya dengan mengacu Keputusan Mentri Kesehatan No
1041/Menkes/SK/XI/ 2008 tentang Standar Pelayanan Radiologi
Diagnostik di sarana Kesehatan adalah sebagai berikut :
Persyaratan Ruangan :
1. Letak unit/instalasi radiologi hendaknya mudah dijangkau dari
instalasi gawat darurat
2. Instalasi radiologi dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran.
3. Suhu ruangan berkisar antara 20 sd 24 derajat C dan kelembaban 40
sd 60 %
4. Ketebalan dinding : satu bata dengan dilapisi Pb 2 mm
5. Pintu ruangan pesawat sinar X dari besi dilapisi dengan PB 2mm.
6. Ventilasi setinggi 2 meter dari lantai
7. Diatas pintu masuk ruang pemeriksaan dipasang lampu merah yang
menyala dan pada saat pesawat dihidupkan sebagai tanda sedang
dilakukan penyinaran (lampu peringatan tanda bahaya radiasi).
8. Ruangan dilengkapi dengan AC sebagai pengatur suhu ruangan
9. Setiap sambungan pada pintu atau ruangan dilapisi Pb dengan dibuat
overlapping/tumpang tindih.
C. Standar Fasilitas
Standar Fasilitas RS tipe C dengan mengacu Keputusan Mentri Kesehatan
No 1041/Menkes/SK/XI/ 2008 tentang Standar Pelayanan Radiologi
Diagnostik di sarana Kesehatan dan pola ketenagaan di instalasi radiologi
diagnostik adalah sebagai berikut :
A. PENDAFTARAN PEMERIKSAAN
1. Memberi salam kepada pasien
2. Meminta surat permintaan pemeriksaan Radiologi yang dibawa oleh
pasien
3. Pasien dengan jaminan melengkapi surat jaminan sesuai prosedur
4. Petugas memasukkan permintaan pemeriksaan kedalam EHR
5. Petugas mencetak label nama pasien.
6. Pasien disarankan menunggu di ruang tunggu untuk menunggu
panggilan
7. Petugas memberi tahu pasien hasil pemeriksaan bisa diambil sesuai
dengan masing-masing jenis pemeriksaan.
B. PERSIAPAN PEMERIKSAAN
1. Pasien diberi penjelasan singkat tentang pemeriksaan yang akan
dilakukan
2. Pasien dengan permintaan pemeriksaan X ray diberikan surat
persetujuan tindakan medis dengan lampiran persetujuan tindakan
medis.
3. Pasien diminta untuk mengganti baju di ruang ganti pasien dengan
pakaian pasien yang sudah disediakan menurut pemeriksaan masing-
masing
4. Pasien diminta untuk melepaskan semua benda logam yang
dipergunakan pasien khususnya pada organ yang akan dilakukan
pemeriksaan.
C. PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
1. Memanggil pasien masuk ke kamar pemeriksaan
2. Berikan petunjuk singkat tentang prosedur pemeriksaan yang akan
dilakukan
3. Dilakukan pemeriksaan
4. Beritahu pasien untuk ganti pakaian kembali.
5. Pemeriksaan selesai
D. PEMBERIAN EXPERTISE
1. Pada saat jam kerja.
a. Foto dari hasil pemeriksaan diterima oleh dokter Sp Radiologi.
b. Foto layak diexpertise, kriterianya adalah :
Tidak ada yang terpotong
Kontras film optimal
Identitas pasien ada (nama, jenis kelamin, umur).
Ada tanggal, no RM, marker R/L
c. Observasi secara detail dari cranial caudal, superior inferior, anterior
posterior, apex-basis, lateral medial, proximal distal, tentang
kemungkinan-kemungkinan kelainan/perubahan kontras dan anatomis
yang terjadi pada foto
d. Dibuatkan deskripsi yang berisi tentang uraian lengkap mengenai
gambaran radiologis yang ditemukan pada foto serta resume yang
merupakan hasil expertise.
e. Expertise dari setiap pemeriksaan didokumentasikan dengan
memasukkan ke dalam EHR sesuai dengan identitas pasien dan
mencetaknya untuk diberikan kepada pengirim.
2. Pada saat diluar jam kerja
a. Foto dari hasil pemeriksaan dibaca oleh dokter Sp Radiologi pada saat
jam kerja
b. Foto layak diexpertise, kriterianya adalah :
Tidak ada yang terpotong
Kontras film optimal
Identitas pasien ada (nama, jenis kelamin, umur).
Ada tanggal, no RM, marker R/L
c. Observasi secara detail dari cranial caudal, superior inferior, anterior
posterior, apex-basis, lateral medial, proximal distal, tentang
kemungkinan-kemungkinan kelainan/perubahan kontras dan anatomis
yang terjadi pada foto
d. Dibuatkan deskripsi yang berisi tentang uraian lengkap mengenai
gambaran radiologis yang ditemukan pada foto serta resume yang
merupakan hasil expertise.
e. Expertise dari setiap pemeriksaan didokumentasikan dengan
memasukkan ke dalam EHR sesuai dengan identitas pasien dan
mencetaknya untuk diberikan kepada pengirim.
PENYERAHAN HASIL
Hasil pemeriksaan radiologi harus sudah diterima sesuai dengan janji hasil
sebagai berikut:
No Jenis Pemeriksaan Janji Hasil
Cito Tidak Cito
1 Foto polos 30 menit 2 jam
2 USG 30 menit 2 jam
BAB V
LOGISTIK
a. Film rontgen harus terhindar dari kerusakan fisik yang dapat dilakukan
dengan cara ;
Saat menerima film, box film harus dicek untuk memastikan box dalam
keadaan baik
Meng handle box dengan hati-hati.
Rak penyimpanan film mempunyai ketinggian antara 30-160 cm
Letakkan box secara vertical dan pastikan tidak ada bagian box yang
menerima tekanan terberat.
Box film besar diletakkan dibawah
Ukuran lebar rak cukup untuk memasukkan film
b. Film rontgen harus terhindar dari sinar matahari atau cahaya lampu dan
sebaiknya dalam gudang diberi lampu pengaman
c. Film rontgen disimpan dalam ruangan yang bebas dari gas kimia seperti
amoniak, formal dehid maupun hydrogen sulfat.
d. Ruang penyimpanan film harus bebas dari paparan radiasi.
e. Arus penyimpanan film first in first out (FIFO).
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
Keselamatan pasien adalah upaya-upaya yang harus dilakukan agar
pasien terhindar dari radiasi yang berlebihan yang dihasilkan dari
pesawat rontgen. Petugas dalam melaksanakan tugasnya dapat
menjamin keamanan pemanfaatan radiasi.
Tujuan :
a. Sebagai acuan/pedoman petugas radiasi agar dalam melaksanakan
tugasnya selalu ingat prinsip dasar proteksi radiasi.
b. Menjamin pemanfaatan sumber radiasi yang aman bagi petugas, pasien
maupun masyarakat sekitar.
c. Menjamin dosis yang diterima petugas, tidak melampaui Nilai Batas
Dosis
( NBD ) untuk penyinaran seluruh tubuh sebesar 50 mSv ( 5000 mrem ).
d. Menjamin pemanfaatan kontras media yang aman bagi petugas.
Kebijakan :
Kebijakan dan upaya peningkatan mutu pelayanan Radiologi yang
mengutamakan kesehatan dan keselamatan pasien antara lain :
a. Regulasi perizinan penyelenggaraan Radiologi
b. Standar Pelayanan Radiologi.
c. Pemantapan jejaring pelayanan Radiologi
d. Penyelenggaraan quality assurance
e. Penetapan dan penerapan berbagai standar pelayanan Radiolog
f. Pemenuhan persyaratan dalam standar.
g. Pelaksanaan akreditasi pelayanan Radiologi (radiodiagnostik dan
radioterapi).
h. Peningkatan pengawasan pelaksanaan pelayanan Radiologi baik oleh
pusat yang dilakukan oleh Depkes dan Bapeten maupun oleh daerah.
i. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
j. Pengembangan Teknik Pemeriksaan Radiologi.
Fasilitas Penunjang
Untuk menunjang keselamatan kerja maka harus didukung dengan
fasilitas Radiologi yang memenuhi standar yang direkomendasikan.
Fasilitas alat dan ruangan pemeriksaan harus dirancang sedemikian
rupa sehingga keselamatan karyawan dan kualitas pekerjaan tidak
terganggu. Harus tersedia ruangan yang tepat untuk penempatan
instrument, emergency kit, ventilasi, dan pengendalian temperatur.
Desain ruangan radiologi harus menjamin keselamatan personil ketika
mereka bergerak, bekerja dengan peralatan dan melakukan
pemeriksaan.
Standar fasilitas penunjang Radiologi secara umum yaitu :
Instalasi Radiologi memiliki ruang kerja yang cukup sesuai standar
pedoman pelayanan Radiologi baik dari dinas kesehatan maupun
BAPETEN sehingga tidak ada hambatan saat pertugas Radiologi bekerja
di ruang Radiologi.
Instalasi Radiologi memiliki almari penyimpanan film dan cairan yang
baik dan cukup luas sehingga tempat penyimpanan bahan cair dan film
terpisah.
Semua lantai keramik, tinggi dinding 250 cm dan meja kamar gelap
harus bersih dan terawat dengan baik.
Instalasi Radiologi harus mempunyai alat pemadam kebakaran.
Instalasi Radiologi harus mempunyai pintu keluar masuk yang leluasa
untuk jalur evakuasi bila terjadi kebakaran dan atau gempa bumi.
Seluruh wadah yang berisi chemical dan atau cairan berbahan kimia
harus diberi label.
Instalasi Radiologi harus memasang lampu merah dan rambu-rambu
tanda bahaya Radiologi.
Instalasi Radiologi harus menginventaris peralatan medis dan bahan-
bahan kimia berbahaya.
Setiap ada prosedur baru dan bahan baru berbahaya harus
diorientasikan kepada petugas agar petugas mengetahui cara
melaksanakan prosedur baru tersebut dan mengetahui cara
penangganan dan penggunaan bahan berbahaya tersebut dengan benar.
Daftar Rumah Sakit Rujukan dari instalasi Radiologi RSUD Sultan Syarif
Mohamad Alkadrie:
RS Antonius
RS Universitas Tanjungpura
RSUD Dr Soedarso.
BAB X
PENUTUP
drg.Yuliastuti Saripawan,M.Kes
Pembina Tk. I
NIP. 19710714 200012 2 002