Panduan Pis PK
Panduan Pis PK
Panduan Pis PK
Dalam kurun waktu tahun 1990 hingga tahun 2015, Indonesia memiliki gambaran
perubahan tren perkembangan penyakit yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Peningkatan
persentase beban penyakit pada setiap dekade terlihat signifikan terutama pada penyakit tidak
menular yang mengalami kenaikan hingga 12% setiap dekade, meskipun terjadi penurunan 1%
pada tahun 2015. Pada tahun 2015, sepuluh besar penyakit di Indonesia yang menjadi penyebab
terbesar kematian dan kecacatan adalah stroke, kecelakaan lalu lintas, jantung iskemik, kanker
dan diabetes melites. Hal ini diikuti dengan munculnva beban penyakit lainnya seperti depresi,
asfiksia dan trauma kelahiran serta penyakit paru obstruktif kronis, yang perlu mendapatkan
perhatian khusus dan penanganan yang tepat dalam penvelenggaraan pembangunan kesehatan
Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS- PK) ditekankan
pada integrasi pendekatan akses pelayanan kesehatan, ketersediaan tenaga kesehatan,
pembiayaan serta sarana prasarana termasuk program upaya kesehatan masyarakat dan
perseorangan yang mencakup seluruh keluarga dalam wilayah kerja Puskesmas dengan
memperhatikan manajemen Puskesmas. Agar pelaksanaan tersebut sesuai dengan aturan yang
telah ditetapkan serta untuk meningkatkan kualitas pelayanan, maka diperlukan upaya
monitoring dan evaluasi secara berkala dan berjenjang.
1. Tujuan Umum
Sebagai acuan bagi Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan Puskesmas dalam melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PIS-PK.
2. Tujuan Khusus
a. Mendapatkan informasi tentang kesiapan sumber daya bagi pelaksanaan PIS-PK;
b. Mendapatkan informasi tentang kemajuan pelaksanaan PIS-PK;
c. Menilai keberhasilan PIS-PK dalam suatu periode tertentu;
d. Meningkatkan pembinaan keluarga secara terintegrasi dan berkesinambungan;
e. Meningkatkan komitmen daerah dalam pelaksanaan PIS-PK;
f. Meningkatkan capaian target sasaran keluarga sehat;
g. Melakukan perencanaan sumber daya dengan tepat; dan
h. Memberikan umpan balik implementasi PIS-PK.
SISTEMATIKA
1. Pendahuluan
2. Metode Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan PIS-PK
3. Verifikasi
4. Pelaporan Hasil Monitoring dan Evaluasi
5. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
6. Penutup
7. Lampiran Kuesioner Monitoring dan Evaluasi
SASARAN
1. Pembina Wilayah di Kementerian Kesehatan R.l.
2. Pengelola program pelayanan kesehatan di setiap unit di Kementerian Kesehatan.
3. Pembina Wilayah di Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
4. Pengelola program pelayanan kesehatan di Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan,
Kabupaten/Kota dan Puskesmas.
5. Pembina keluarga dan pimpinan di Puskesmas
METODE MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN PIS-PK
PRINSIP –PRINSIP
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Kejelasan tujuan dan hasil yang diperoleh dari kegiatan monitoring dan evaluasi;
2. Menilai kondisi lapangan secara objektif;
3. Melibatkan berbagai pihak yang dipandang perlu dan berkepentingan secara proaktif;
4. Pelaksanaan dapat di pertanggungjawabkan secara internal dan eksternal;
5. Menggambarkan secara utuh kondisi dan situasi pada setiap tahapan pelaksanaan PIS-PK
(pelatihan KS, persiapan kunjungan keluarga dan intervensi awal, kunjungan keluarga dan
intervensi awal, analisis dan intervensi awal, intervensi lanjut dan analisis hasil intervensi
lanjut;
6. Pelaksanaan monitori ng dan evaluasi lanj ut sesua i dengan jadwal lanjut yang telah
ditetapkan;
7. Dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan;
8. Dilaksanakan secara terintegrasi, efektif dan efisien;
9. Berorientasi peningkatan mutu/kualitas pelaksanaan PIS-PK;
10. Akurasi informasi melalui veritikasi hasil kunjungan keluarga; dan
11. Kepastian tindak lanjut.
TAHAP PELAKSANAAN
MONITORING DAN EVALUASI
Indikator :
a. Tingkat Provinsi
Terlaksananva sosialisasi di tingkat Provinsi (baik sosialisasi internal maupun eksternal)
Adanya Penanggungjawab/Koordinator PIS-PK di tingkat Provinsi
Ketersediaan anggaran yang terintegrasi untuk pelaksanaan PIS-PK di tingkat Provinsi
Tersedia nva roadmap pemenuhan kebutuhan untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan
(sarana prasarana, alat kesehatan dan SDM) di tingkat Provinsi
Tersedianya alat kesehatan yang mendukung pelayanan kesehatan
b. Tingkat Kabupaten/Kota
Terlaksananva sosialisasi di tingkat Kabupaten/Kota (baik sosialisasi internal maupun
eksternal)
Adanya Penanggungjawab/Koordinator PIS-PKdi tingkat Kabupate\Kota
Ketersediaan anggaran yang terintegrasi untuk pelaksanaan PIS-PK di tingkat
Kabupaten/Kota
Tersedianya formulir Prokesga (tercetak/manuaI) atau elektronik (aplikasi Keluarga
Sehat) untuk kebutuhan Puskesmas
Tersedianya Pinkesga (Paket Informasi Kesehatan Keluarga) untuk kebutuhan Puskesmas
Tersedia nva roadmap pemenuhan kebutuhan untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan
(sarana-prasarana, alat kesehatan dan SDIvl) di tingkat Kabupaten/Kota
Tersedianya alat kesehatan yang mendukung pelayanan kesehatan pada setiap Puskesmas
yang menjadi lokus PIS-PK
c. Tingkat Puskesmas
Terlaksananva sosialisasi di tingkat Puskesmas (baik sosialisasi internal maupun
eksternal)
Adanya Penanggungjawab/Koordinator PIS-PK di tingkat Puskesmas
Adanya koordinator dan tim pembina keluarga di Puskesmas
Ketersediaan anggaran yang terintegrasi untuk pelaksanaan PIS-PK di tingkat Puskesmas
Tersedianya formulir Prokesga (tercetak/m a n u a I) atau elektronik (aplikasi Keluarga
Sehat)
Tersedianya Pinkesga (Paket Informasi Kesehatan Keluarga)
Tersedianya roadmap pemenuhan kebutuhan untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan
(sarana-prasarana, alat kesehatan dan SDM) di tingkat Puskesmas
Tersedia nya alat kesehatan yang mendukung pelayanan kesehatan
Memantau pelaksanaan kunjungan keluarga yang dilakukan oleh tenaga kesehatan Puskesmas
yang sekaligus dapat memberikan intervensi awal terhadap permasalahan kesehatan yang ada di
setiap anggota keluarga. Kondisi kesehatan keluarga dan permasalahannya akan dicatat pada
Profil Kesehatan Keluarga (Prokesga), yang akan menjadi acuan dalam melakukan evaluasi dan
intervensi lanjut. Puskesmas akan memonitor kondisi kesehatan setiap keluarga di wilayah
kerjanya melalui kunjungan ulang secara berkala untuk meningkatkan pencapaian Indeks
Keluarga Sehat (IKS).
Sampling random yang dapat menggambarkan keterwakilan lokus di setiap Provinsi dan
Kabupaten/Kota, Pimpinan Puskesmas, Pembina Keluarga dan atau tim/program/satuan
pelaksana sebagai penanggungjawab PIS-PK di tingkat Puskesmas
Indikator :
Terlaksananya kunjungan keluarga dan sekaligus intervensi awal pada seluruh keluarga
di wilayah kerja Puskesmas
Teridentifikasinva masalah kesehatan di keluarga dari hasil pengumpulan informasi
kesehatan seluruh anggota keluarga terhadap 12 indikator kesehatan keluarga dan
masalah kesehatan lainnya
Penggunaan formulir Prokesga (tercetak/manual) atau elektronik (aplikasi Keluarga
Sehat) saat kunjungan keluarga
Penggunaan Pinkesga (Paket Informasi Kesehatan Keluarga) saat kunjungan keluarga
Tersedianya alat kesehatan yang mendukung pelaksanaan kunjungan keluarga
Terlaksananya sistem rujukan kefasilitas pelayanan kesehatan bagi kasus yang
memerlukan rujukan
Terbinanya seluruh keluarga melalui kunjungan ulang secara berkala sesuai kebutuhan
Adanya rekapitulasi informasi hasil kunjungan keluarga dipangkalan data Puskesmas
Indikator :
a. Tingkat Provinsi
1. Adanya pertemuan pembahasan hasil kunjungan keluarga di tingkat Provinsi (dokumen
pembuktian: undangan, daftar hadir, notulen, hasil pembahasan)
2. Adanya pengolahan dan penyajian IKS di tingkat Provinsi
3. Tersedianva hasil analisis terhadap ke-12 indikator KS di tingkat Provinsi (masalah-
masalah kesehatan; penentuan prioritas masalah untuk ditindaklanjuti)
b. Tingkat Kabupaten/Kota
Adanya pertemuan pembahasan hasil kunjungan keluarga di tingkat Kabupaten/Kota
(dokumen pembuktian : undangan, daftar hadir, notulen, hasil pembahasan)
Adanya pengolahan dan penyajian IKS di tingkat Kabupaten/ Kota
Tersedianva hasil analisis terhadap ke-12 indikator KS di tingkat Kabupaten/Kota
(masalah-masalah kesehatan; penentuan prioritas masalah untuk ditindaklanjuti)
c. Tingkat Puskesmas
Adanya pertemuan pembahasan hasil kunjungan keluarga di tingkat Puskesmas
(dokumen pembuktian : undangan, daftar hadir, notulen, hasil pembahasan)
Adanya pengolahan dan penyajian IKS di tingkat Puskesmas
Tersedianva hasil analisis terhadap ke-12 indikator KS di tingkat Puskesmas (masalah -
masalah kesehatan; penentuan prioritas masalah untuk ditindaklanjuti)
Pelaksana Monitoring dan Evaluasi : Tim Bina Wilayah Koordinator analisis hasil :
Badan
Penelitian dan monitoring dan evaluasi Pengembangan Kesehatan, Pusat Data dan Informasi, dan
Ditjen Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Instrumen monitoring dan evaluasi
Lampiran 6: Kuesioner monitoring dan evaluasi Pelaksanaan Analisis IKS Awal tingkat
Provinsi
Lampiran 7: Kuesioner monitoring dan evaluasi Pelaksanaan Analisis IKS Awal tingkat
Kabupaten/Kota
Lampiran 8: Kuesioner monitoring dan evaluasi Pelaksanaan Analisis IKS Awal tingkat
Puskesmas
Langkah-langkah monitoring dan evaluasi pelaksanaan analisa IKS Awal vaitu:
1. Penyiapan instrumen monitoring dan evaluasi pelaksanaan analisis IKS awal
2. Lokus kunjungan sama dengan lokasi monitoring dan evaluasi pada tiap level
3. Penjadwalan pelaksanaan monitoring dan evaluasi
4. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi (pengisian instrumen di tiap level dengan dilampirkan
bukti telusur)
5. Pengumpulan hasil monitoring dan evaluasi kepada koordinator monitoring dan evaluasi
6. Pelaksanaan analisis hasil monitoring dan evaluasi oleh koordinator monitoring dan evaluasi
7. Penyampaian hasil analisis monitoring dan evaluasi ke masing- masing Penanggungjawab
Bina Wilayah
8. Penanggungjawab Bina Wilayah melakukan tindak lanjut hasil analisis pada Provinsi binaan
masing-masing
Indikator :
a) Tingkat Provinsi
Adanya rencana tindak lanjut berdasarkan hasil analisis pada perencanaan di tingkat
Provinsi
Terlaksananva kegiatan intervensi sesuai dengan rencana tindak lanjut (penjadwalan
intervensi, Term of Reference (TOR), laporan pelaksanaan) di tingkat Provinsi
b) Tingkat Kabupaten/Kota
Adanya rencana tindak lanjut berdasarkan hasil analisis pada perencanaan di tingkat
Kabupaten/Kota
Terlaksananva kegiata n intervensi la n jut sesuai dengan rencana tindak lanjut (ada
penjadwalan intervensi, Term of Reference (TOR), laporan pelaksanaan) di tingkat
Kabupaten/Kota
c) Tingkat Puskesmas
Adanya rencana tindak lanjut berdasarkan hasil analisis pada perencanaan di tingkat
Puskesmas
Terlaksananya kegiatan intervensi lanjut sesuai dengan rencana tindak lanjut
(penjadwalan intervensi, Term of Reference (TOR), laporan pelaksanaan) di tingkat
keluarga, desa/kelurahan dan Puskesmas
Lampiran 9 : Kuesioner monitoring dan evaluasi pelaksanaan intervensi lanjut tingkat Provinsi
Lampiran 10 : Kuesioner monitoring dan evaluasi pelaksanaan intervensi lanjut tingkat
Kabupaten/Kota
Lampiran 11 : Kuesioner monitoring dan evaluasi pelaksanaan intervensi lanjut tingkat
Puskesmas
Langkah-langkah monitoring dan evaluasi pelaksanaan Intervensi Lanjut:
1. Penyiapan instrumen monitoring dan evaluasi pelaksanaan intervensi lanjut
2. Lokus kunjungan sama dengan lokasi kunjungan keluarga pada tiap level
3. Penjadwalan pelaksanaan monitoring dan evaluasi
4. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi (pengisian instrumen di tiap level dengan dilampiri
bukti telusur)
5. Pengumpulan hasil monitoring dan evaluasi kepada koordinator monitoring dan evaluasi
6. Pelaksanaan analisis hasil monitoring dan evaluasi oleh koordinator monitoring dan
evaluasi
7. Penyampaian hasil analisis monitoring dan evaluasi ke masing- masing
Penanggungjawab Bina Wilayah
8. Penanggungjawab Bina Wilayah melakukan tindak lanjut hasil analisis pada Provinsi
binaan masing-masing
Indikator :
a. Tingkat Provinsi
Adanya pertemuan pembahasan analisis perubahan IKS (dokumen pembuktian undangan,
daftar hadir, notulen, hasil pembahasan) di tingkat Provinsi
Adanya proses pengolahan dan penyajian analisis perubahan IKS di tingkat Provinsi
Tersedianya hasil analisis intervensi lanjut(perubahan indikator KS di tingkat Provinsi)
Tersedianya rencana tindak lanjut analisis hasil intervensi lanjut (dokumen rencana
tindak lanjut, dokumen perubahan rencana intervensi lanjut) di tingkat Provinsi
b. Tingkat Kabupaten/Kota
Adanya pertemuan pembahasan analisis hasil intervensi lanjut (dokumen pembuktian :
undangan, dattar hadir, notulen, hasil pembahasan) di tingkat Kabupaten/Kota
Adanya proses pengolahan dan penyajian analisis hasil intervensi lanjut di tingkat
Kabupaten/Kota
Tersedianya hasil analisis perubahan IKS (perubahan indikator KS di tingkat
Kabupaten/Kota)
Tersedianya rencana tindak lanjut analisis perubahan IKS (dokumen rencana tindak
lanjut, dokumen perubahan rencana intervensi lanjut) di tingkat Kabupaten/Kota
c. Tingkat Puskesmas
Adanya pertemuan pembahasan analisis perubahan IKS (dokumen pembuktian :
undangan, dattar hadir, notulen, hasil pembahasan) di tingkat Puskesmas
Adanya proses pengolahan dan penyajian analisis perubahan IKS di tingkat Puskesmas
Tersedianva hasil analisis intervensi lanjut/perubahan IKS (perubahan indikator KS
tingkat keluarga, desa, Puskesmas)
Tersedianva rencana tindak lanjut analisis perubahan IKS (dokumen rencana tindak
lanjut, dokumen perubahan rencana intervensi lanjut) di tingkat Puskesmas
Daerah lokus yang menjadi pemantauan untuk tingkat Kabupaten/Kota dan Puskesmas pada
setiap tahapan monitoring dan evaluasi sebaiknya di tentukan oleh Penanggungjawab Bina
Wilayah pada lokus yang sama, kecuali pada tahap monitoring dan evaluasi pelatihan. Hal ini
untuk dilakukan agar dapat mendapatkan gambaran progress pelaksanaan tahapan implementasi
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga secara keseluruhan pada setiap lokus.
Pada tahap pelatihan, monitoring dan evaluasi dilakukan di tempat pelaksanaan pelatihan pada
setiap jadwal pelaksanaan.
Verivikasi
Verifikasi bertujuan untuk menjamin kebenaran serta keakuratan pelaksanaan PIS-PK sesuai
dengan hasil pelatihan serta informasi kondisi kesehatan setiap keluarga yang ada pada Prokesga
atau aplikasi dapat dipertanggungjawabkan. Verifikasi dilaksanakan minimal satu tahun sekali.
Tingkatan Verifikasi
Proses verifikasi dilakukan padatiap tingkatan mulai dari tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi dan
Pusat yaitu sebagai berikut:
a. Pada tingkat Puskesmas verifikasi proses dan hasil kunjungan keluarga dilakukan pada 10 KK
(secara acak) disetiap Desa atau Kelurahan
b. Pada tingkat Kabupaten/Kota verifikasi proses dan hasil kunjungan keluarga dilakukan pada
10% dari total KK (secara acak) yang diverifikasi dari seluruh Puskesmas
c. Pada tingkat Provinsi verifikasi proses dan hasil kunjungan keluarga dilakukan pada 10% total
dari total KK (secara acak) yang diverifikasi dari seluruh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
d. Pada tingkat Pusat verifikasi proses dan hasil kunjungan keluarga dilakukan pada 10% dari
total KK (secara acak) yang diverifikasi dari seluruh Dinas Kesehatan Provinsi.
Tabel 2.
Pelaksana verifikasi
Unit Organisasi Pelaksana Verivikasi
Tingkat Puskesmas Kepala Puskesmas
Tingkat Kabupaten/Kota Penanggungjawab Bina Wilayah tingkat
Kabupaten/Kota yang ditetapkan oleh Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota
Tingkat Provinsi Penanggungjawab Bina Wilayah tingkat Provinsi yang
ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Tingkat Pusat Penanggungjawab Bina Wilayah tingkat Pusat yang
ditetapkan oleh Menteri
Pelaporan Verifikasi
Pelaporan dokumen basil verifikasi dilakukan secara berjenjang dari Kabupaten/ Kota ke
provinsi dan seterusnya. Pelaporan basil verifikasi menggunakan format laporan verifikasi yang
terdapat pada :
Lampiran 15 : Kuesioner Pelaporan Verifikasi tingkat Pusat
Lampiran 16 : Kuesioner Pelaporan Verifikasi tingkat Provinsi
Lampiran 17 : Kuesioner Pelaporan Verifikasi tingkat Kabupaten/Kota
Lampiran 18 : Kuesioner Pelaporan Verifikasi tingkat Puskesmas
Pelaporan Monitoring dan Evaluasi
a. Masing-masing binwil akan melaporkan hasil monitoring dan evaluasi sesuai instrumen
kepada koordinator setiap tahapan
b. Koordinator setiap tahapan akan melakukan analisis terhadap hasil laporan binwil.
Koordinator akan menytisun laporan hasil analisis secara nasional
c. Koordinator akan memberikan masukan atau memberikan umpan balik hasil analisis kepada
binwil
d. Binwil akan menyusun rencana tindak lanjut untuk masing-masing wilayahnya
Penutup
Telah diuraikan hal-hal yang sangat mendasar untuk menjadi acuan dalam melaksanakan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan PIS-PK. Pembinaan harus dilaksanakan secara rutin,
berkala dan terencana serta terintegrasi dengan lintas sektor berdasarkan atas hasil analisis data
yang benar dengan tujuan yang jelas dan rasional.
Penguasaan teknik identifikasi masalah dan kemampuan dalam memberikan rekomendasi atau
saran solusi yang tepat bagi masalah yang ditemukan harus dimiliki oleh setiap petugas
pelaksana monitoring dan evaluasi. Oleh karena itu petugas monitoring dan evaluasi perlu pula
dibekali oleh pedoman lain seperti Inpres No.1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 tahun 2017 tentang Pedoman Pendanaan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 tahun
2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
(Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis), Petunjuk Teknis Aplikasi Keluarga Sehat, Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan,
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas,
dan Iain-lain