0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
107 tayangan15 halaman

Draft Kode Etik Dosen Dan Mahasiswa OK

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 15

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

Nomor : 101/USB/R/K/IX/2010

TENTANG

PEDOMAN ETIKA DOSEN, MAHASISWA, DAN


TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS
SULAWESI BARAT

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2014
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
Nomor : 101/USB/R/K/IX/2010

TENTANG

PEDOMAN ETIKA DOSEN, MAHASISWA, DAN TENAGA


KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka menghasilkan peserta didik sebagai anggota


masyarakat yang bermoral dan memiliki kemampuan akademik,
profesi dan vokasi yang dapat menerapkan, mengembangkan
dan/atau memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, teknologi
dan/atau kesenian.
b. Bahwa sehubungan dengan point a, proses pendidikan di
Universitas Sulawesi Barat tidak saja ditujukan ke arah
pengembangan kemampuan akademik dan profesional mahasiswa
tetapi juga mendorong terbentuknya Etika yang baik dalam
berinteraksi di lingkungan Universitas maupun di lingkungan
masyarakat pada umumnya.
c. Bahwa untuk mencapai maksud tersebut perlu dibentuk Pedoman
Etika Mahasiswa Universitas Sulawesi Barat yang dilandaskan
pada asas-asas, nilai- nilai serta norma-norma dalam kehidupan
bermasyarakat.
Mengingat 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003,
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
:
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999
tentang Pendidikan Tinggi.
Memperhatikan : 1. Visi, Misi, dan Tujuan Universitas Sulawesi Barat.
2. Upaya-upaya transformasi di lingkungan Universitas yang
diarahkan untuk mewujudkan academic excellence, kesejahteraan,
dan kepoloporan dalam masyarakat.
3. Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara No.
1023/305/SK/PP/2005, tentang Peraturan Akademik Program
Sarjana (S-1) Universitas Sulawesi Barat.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
BAGIAN I

KODE ETIK DOSEN DAN TENAGA KEPEGAWAIAN


UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

BAB I PENGERTIAN
UMUM

Pasal 1
1. Kode Etik adalah pedoman sikap tingkah laku, dan perbuatan yang harus
dilaksanakan oleh setiap dosen USU.
2. Kode Etik ini mempunyai tujuan untuk mengangkat harkat dan martabat dosen dan
menjamin hak dan kewajiban dosen.
3. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas
utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
4. Kedudukan dosen sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan
martabat dan peran dosen sebagai fasilitator pembelajaran, pengembang ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat guna meningkatkan
mutu pendidikan nasional.
5. Kegiatan pokok dosen adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses
pembelajaran, melakukan evaluasi pembelajaran, membimbing dan melatih, melakukan
penelitian, melakukan tugas tambahan, serta melakukan pengabdian masyrakat.
6. Dalam pelaksanaan tugas Universitas dan kehidupan sehari-hari setiap Dosen wajib
bersikap dan berpedoman pada etika dalam bernegara, berorganisasi, bermasyarakat,
sesama dosen dan pegawai, mahasiswa serta terhadap diri sendiri.

BAB II ETIKA
DOSEN

Pasal 2

(1). Menjamin kerjasama secara kooperatif dengan unit kerja lain yang terkait dalam
rangka pencapaian tujuan.
(2). Memiliki kompetensi dalam pelaksanaan tugas
(3). Patuh dan taat terhadap standar operasional, tata kerja dan berorientasi pada
upaya peningkatan kualitas kerja
(4). Mengembangkan pemikiran secara kreatif dan inovatif dalam rangka
peningkatan kinerja organisasi
(5). Menghindarkan diri dari penyalahgunaan institusi universitas untuk kepentingan
pribadi. kelompok maupun golongan
(6). Memberikan pelayanan dengan empati, hormat dan santun, tanpa pamrih, dan
tanpa unsur pemaksaan.
(7). Memberikan pelayanan secara cepat, tepat, terbuka, dan adil serta tidak
diskriminatif
(8). Tanggap terhadap keadaan lingkungan serta berorietasi kepada peningkatan
kesejahteraan masyarakat dalam melaksanakan tugas
(9). Jujur dan terbuka serta tidak memberikan informasi yang tidak benar;
(10). Bertindak dengan penuh kesungguhan dan ketulusan
(11). Berinisiatif untuk meningkatkan kualitas pengetahuan, kemampuan, keterampilan
dan sikap
(12). Saling menghormati sesama warga negara yang memeluk agama/kepercayaan
yang berlainan.
(13). Memelihara rasa persatuan dan kesatuan
(14). Saling menghargai antara teman sejawat baik secara vertikal maupun horizontal
dalam suatu unit kerja, instansi maupun antar instansi
(15). Menghargai perbedaan pendapat
(16). Munjunjung tinggi harkat martabat sesama dosen.
(17). Menjaga dan menjalin kerja sama yang kooperatif sesama dosen.

BAB III
KODE ETIK PELAKSANAAN TRI DHARMA

Pasal 3

(1). Dosen wajib, dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggungjawab mencurahkan


tenaga dan waktunya untuk pengajaran yang berkualitas.
(2). Dosen wajib mengajar dengan penuh dedikasi, jujur, dan bertanggung jawab.
(3). Dosen wajib membantu mahasiswa dan melayani mereka secara adil
(4). Dosen wajib berperan sebagai panutan (role model) bagi mahasiswa.
(5). Dosen wajib berjuang keras untuk melakukan dan memberhasilkan penelitian
mereka
(6). Dosen wajib memelihara kemampuan dan kemajuan akademik dalam disiplin
ilmu masing-masing sehingga mereka dapat terus mengikuti arah perkembangan ilmu
dan teknologi
(7). Dosen wajib melakukan penelitian dengan mematuhi kode etik penelitian
(8). Dosen wajib melakukan pengabdian pada masyarakat dengan mematuhi kode
etik pengabdian pada masyarakat
(9). Dosen wajib menjunjung tinggi kebenaran dan kejujuran ilmiah serta
menghindarkan diri dari perbuatan yang melanggar norma masyarakat ilmiah seperti
penjiplakan, pemalsuan data dan sebagainya
(10). Dosen wajib menciptakan dan mempromosikan kesatuan dan ikut berperan serta
dalam pengembangan kolektif universitas.
(11). Dosen wajib mengembangkan dan merangsang pemikiran kreatif dan inovatif
mahasiswa
(12). Dosen wajib memberikan penilaian dan menentukan kelulusan mahasiswa sesuai
dengan kemampuan dan hasil prestasi mahasiswa secara objektif dan tidak diskriminatif
(13). Dosen wajib berorientasi pada upaya peningkatan kualitas mahasiswa
(14). Dosen wajib berinisiatif untuk meningkatkan kualitas pengetahuan, kemampuan,
keterampilan dan sikap para mahasiswa
(15). Dosen wajib selalu berusaha untuk menjadi teladan bagi mahasiswa
(16). Dosen wajib menghindarkan diri dari penyalahgunaan mahasiswa untuk
kepentingan pribadi, kelompok, atau golongan
(17). Dosen wajib memberikan pendidikan dan pengajaran dengan empati, santun,
tanpa pamrih dan tanpa unsur pemaksaan
BAB IV
KEWAJIBAN DAN HAK DOSEN

Pasal 4
(1). Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945,
Negara, dan Pemerintah;
(2). Mengutamakan kepentingan Negara di atas kepentingan golongan atau diri
sendiri, serta menghindarkan segala sesuatu yang dapat mendesak kepentingan Negara
oleh kepentingan golongan, diri sendiri, atau pihak lain;
(3). Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat bangsa, negara, dan Universitas;
(4). Menyimpan rahasia Universitas dan atau rahasia jabatan dengan sebaik
baiknya;
(5). Memperhatikan dan melaksanakan segala ketentuan Universitas baik yang
langsung menyangkut tugas universitas maupun yang berlaku secara umum;
(6) Melaksanakan tugas universitas dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh
pengabdian, kesadaran, dan tanggungjawab;
(7). Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingaN
Negara dan Universitas;
(8). Memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan, persatuan, dan kesatuan
Korps Dosen Universitas;
(9). Segera melaporkan kepada atasannya, apabila mengetahui ada hal yang dapat
membahayakan atau merugikan Negara/Pemerintah atau universitas, terutama di bidang
keamanan, keuangan, dan materiil;
(11) Mentaati ketentuan jam kerja;
(12). Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik;
(13). Menggunakan dan memlihara barang-barang milik Univeritas dengan sebaik-
baiknya;
(14). Memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat menurut
bidang tugasnya masing-masing;
(15). Bertindak dan bersikap tegas, tetapi adil dan bijaksana terhadap bawahannya;
(16). Membimbing dosen junior dalam melaksanakan tugasnya;
(17). Menjadi dan memberikan contoh serta teladan yang baik terhadap dosen junior;
(18). Mendorong dosen junior untuk meningkatkan prestasi kerjanya;
(19). Memberikan kesempatan kepada dosen junior untuk mengembangkan kariernya;
(20). Mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan tentang perpajakan;
(21). Berpakaian rapi dan sopan serta bersikap dan bertingkah laku sopan santun
terhadap masyarakat, sesama, dan terhadap atasan;
(22). Hormat menghormati antara sesama warganegara yang baik dalam masyarakat;
(23). Menjadi teladan sebagai warganegara yang baik dalam masyarakat;
(24). Mentaati segala peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang
berlaku;
(25). Mentaati perintah kedinasan dari atasan yang berwenang;
(26). Memperhatikan dan menyelesaikan dengan sebaik-baiknya setiap laporan yang
diterima mengenai pelanggaran disiplin.
Pasal 5

Setiap Dosen Universitas dilarang:


(1). Melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan atau martabat Negara,
bangsa dan Universitas;
(2). Menyalahgunakan wewenangnya;
(3). Tanpa izin Universitas menjadi Dosen atau bekerja untuk lembaga lain baik di
dalam maupun di luar negara
(4). Menyalahgunakan barang-barang, uang atau surat-surat berharga milik
Universitas;
(5). Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan
barang-barang, dokumen, atau surat-surat berharga milik Negara dan atau
Universitas secara tidak sah;
(6). Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang
lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk
keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak
langsung merugikan Negara dan atau Universitas;
(7). Melakukan tindakan yang merugikan rekan kerja, bawahan, atau orang lain di
dalam lingkungan kerjanya;
(8). Membocorkan dan/atau memanfaatkan rahasia Negara dan/atau Universitas yang
diketahui karena kedudukan jabatan untuk kepentingan pribadi, golongan, atau
pihak lain;
(9). Bertindak selaku perantara bagi sesuatu pengusaha atau golongan untuk
mendapatkan pekerjaan atau pesanan dari universitas;
(10). Melalukan pungutan tidak sah dalam bentuk apa pun juga dalam melaksanakan
tugasnya untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain;

BAB V
PENEGAKAN KODE ETIK DAN SANKSI
Pasal 6
Penegakan Kode Etik

(1). Dosen yang melakukan pelanggaran Kode Etik dikenakan sanksi teguran dan
tertulis
(2). Sanksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibuat secara tertulis dinyatakan
oleh Atasan Langsung Dosen
(3). Sanksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berupa :
- Pernyataan secara tertutup; atau
- Pernyataan secara terbuka
(4). Dalam pemberian sanksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) harus disebutkan
jenis pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Dosen
SANKSI KODE ETIK
Pasal 7

(1). Sanksi terdiri dari:


- Teguran; dan
- Tertulis;.
(2). Sanksi Teguran terdiri dari:
- Teguran lisan;
- Teguran tertulis; dan
(3). Sanksi Teguran Lisan berupa
- Penjelasan tentang pelanggaran kode etik yang telah dilakukan
- Nasehat
(4). Sanksi Teguran Tertulis terdiri dari:
- Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun;
- Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1
(satu) tahun; dan
- Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 (satu) tahun.

Pasal 8

Pejabat Yang Berwenang Menjatuhkan Sanksi

(1). Pejabat yang berwenang menghukum untuk jenis memberi sanksi teguran adalah
atasan langsung dosen yang bersangkutan
(2). Pejabat yang berwenang menghukum untuk jenis memberi sanksi tertulis adalah
Pimpinan Universitas atas usul atasan langsung dosen yang bersangkutan

BAGIAN II

PEDOMAN ETIKA MAHASISWA


UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
BAB I KETENTUAN
UMUM Pasal 1

Dalam Surat Keputusan ini yang dimaksud dengan:


(1). Pedoman Etika Mahasiswa Universitas Sulawesi Barat adalah pedoman tertulis yang
merupakan standar Etika bagi Mahasiswa Universitas Sulawesi Barat dalam berinteraksi
dengan sesama mahasiswa, staf akademik dan non akademik, alumni dan masyarakat luas
dalam lingkup kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler.
(2). Universitas adalah Universitas Sulawesi Barat sebagai Perguruan Tinggi Badan Hukum
Milik Negara.
(3). Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang mengkoordinasikan dan/atau
melaksanakan pendidikan akademik dan/atau profesional, dan/atau vokasi dalam satu
atau seperangkat cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian tertentu.
(4). Dosen adalah pegawai Universitas dengan tugas utama mendidik, serta melakukan
penelitian dan pelayanan kepada masyarakat.
(5). Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar secara sah pada salah satu program
akademik, profesi, dan vokasi Universitas.
(6). Ujian adalah bentuk pernilaian hasil belajar yang dapat diselenggarakan melalui ujian
tengah semester, ujian akhir semester, ujian akhir program studi, atau ujian
skripsi/tesis/disertasi.
(7). Perkuliahan adalah kegiatan tatap muka antara Dosen dan Mahasiswa melalui proses yang
terjadi dalam perencanaan dan penyajian materi belajar mengajar di Universitas serta
evaluasi atas proses-proses itu berserta produk dan unsur yang terlibat.
(8). Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dirancang dan dilaksanakan di luar
kegiatan kurikuler yang bertujuan untuk melengkapi kegiatan kurikuler.
(9). Etika Mahasiswa adalah nilai-nilai, azas-azas akhlak yang harus dipraktekkan dalam
kehidupan sehari-hari oleh mahasiswa Universitas berdasarkan norma-norma dalam
kehidupan bermasyarakat.

BAB II

MAKSUD, TUJUAN, DAN MANFAAT

Pasal 2

Pedoman Etika Mahasiswa Universitas Sulawesi Barat dimaksudkan sebagai pedoman bagi
seluruh mahasiswa Universitas untuk berEtika yang baik dalam melaksanakan aktivitas di
lingkungan Universitas dan di tengah masyarakat pada umumnya.

Pasal 3

Tujuan yang ingin dicapai melalui penyunusan dan pelaksanaan Pedoman Etika Mahasiswa
Universitas Sulawesi Barat adalah untuk:
(1) Mewujudkan komitmen bersama mahasiswa untuk mendukung terwujudnya visi, misi,
dan tujuan Universitas.
(2) Membentuk mahasiswa yang bertakwa, berilmu, dan berakhlak yang mulia.
(3) Menciptakan proses pendidikan yang tertib, teratur dengan iklim akademik yang
kondusif.
(4) Membentuk mahasiswa yang berdisiplin, beretika, dan patuh pada norma kehidupan
kampus.

Pasal 4

Manfaat Pedoman Etika Mahasiswa Universitas Sulawesi Barat adalah:


(1) Memberi koreksi diri untuk mahasiswa berEtika dengan baik.
(2) Memberi kenyamanan dalam pergaulan antar mahasiswa, antara mahasiswa dengan
sivitas akademika Universitas, antara mahasiswa dengan Pimpinan Universitas di dalam
lingkungan kampus.
(3) Memelihara fasilitas atau sarana prasarana di lingkungan kampus.
BAB III
ETIKA MAHASISWA
Bagian Kesatu
Ruang Lingkup Pemberlakuan
Pasal 5

Pedoman Etika Mahasiswa ini memiliki ruang lingkup keberlakuan dan penerapan terhadap:
(1) Seluruh Mahasiswa Universitas.
(2) Setiap interaksi dan aktivitas mahasiswa di lingkungan Universitas.
(3) Etika mahasiswa Universitas di luar lingkungan Universitas, sepanjang tindakan yang
dilakukan terkait secara langsung dengan aktivitas yang disetujui oleh Universitas atau
tindakan yang terkait langsung dengan kegiatan ekstrakurikuler.

Bagian Kedua
Standar Etika Mahasiswa Universitas

Pasal 6

Standar etika Mahasiswa Universitas adalah standar Etika yang baik yang mencerminkan
ketinggian etika dan ketaatan terhadap norma-norma kehidupan kampus yang hidup dalam
masyarakat, meliputi:
(1) Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
(2) Setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945.
(3) Memiliki moralitas yang tinggi.
(4) Memiliki ketaatan terhadap norma-norma lainnya yang hidup dalam lingkungan
kampus.
(5) Menghormati hak asasi manusia.
(6) Memiliki integritas dan rasa tanggungjawab yang tinggi.
(7) Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta menjunjung tinggi kebudayaan
nasional.
(8) Mengutamakan kepentingan negara, bangsa, dan Universitas di atas kepentingan diri
sendiri, seseorang atau kelompok.
(9) Menjaga dan menjunjung citra Universitas.
(10) Memiliki jiwa kemandirian dan kemampuan meningkatkan kualitas secara terus-
menerus.
(11) Secara aktif ikut memelihara sarana dan prasarana Universitas serta menjaga kebersihan,
ketertiban, dan keamanan kampus.
(12) Mentaati peraturan dan tata tertib yang berlaku di Universitas serta unit di bawahnya.
(13) Berpenampilan sopan dan rapi.
(14) BerEtika ramah, dan menjaga sopan santun terhadap orang lain.
(15) Menghargai dan menghormati orang lain tanpa diskriminatif.
(16) Menghindari perbuatan yang tidak bermanfaat dan/atau bertentangan dengan norma
hukum atau norma kehidupan kampus.

Bagian Ketiga
Etika dalam Proses Pembelajaran

Pasal 7
(1) Etika Mahasiswa Universitas di ruang kuliah dan/atau laboratorium yaitu:
a) Hadir tepat waktu, atau sebelum dosen memasuki ruangan perkuliahan/laboratorium;
b) Berpakaian rapi, bersih dan sopan dalam arti tidak menyimpang dari asas-asas
kepatutan;
c) Menghormati mahasiswa lain dengan tidak melakukan perbuatan yang dapat
mengganggu perkuliahan;
d) Santun dalam mengeluarkan pendapat;
e) Jujur, tidak menandatangani absensi kehadiran mahasiswa lain yang diketahuinya tidak
hadir dalam perkuliahan;
f) Menjaga kebersihan dan inventaris Universitas seperti ruang kuliah/ laboratorium
beserta perbuatan yang ada di dalamnya;
g) Senantiasa mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja selama beraktivitas di
laboratorium/bengkel.
(2) Etika Mahasiswa Universitas dalam pengerjaan tugas/laporan akhir/skripsi yaitu:
a) Jujur dan mematuhi etika ilmiah dalam penulisan dan menyajikan laporan
akhir/skripsi;
b) Menjunjung tinggi kejujuran dan menghindari hal-hal yang bersifat gratifikasi kepada
dosen maupun pegawai;
c) Menyerahkan tugas/laporan tepat waktu;
d) Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada dosen
atau pihak lainnya dengan tujuan untuk mempengaruhi proses bimbingan tugas/laporan
akhir/skripsi.
(3) Etika Mahasiswa Universitas dalam mengikuti ujian yaitu:
a) Mematuhi tata tertib ujian yang ditetapkan Universitas/Fakultas;
b) Jujur, beritikad baik dan tidak melakukan kecurangan;
c) Percaya pada kemampuan sendiri dan tidak berupaya mempengaruhi orang lain untuk
tujuan memperoleh kelulusan.

Bagian Keempat
Etika dalam Hubungan Mahasiswa dengan Dosen
Pasal 8
Etika Mahasiswa Universitas dalam hubungan antara mahasiswa dengan dosen yaitu:
a) Menghormati setiap dosen tanpa membedakan suku, agama, ras, dan tidak didasari atas
perasaan suka atau tidak suka;
b) Bersikap sopan santun terhadap setiap dosen dalam interaksi baik di dalam lingkungan
maupun di luar lingkungan Universitas;
c) Menjaga nama baik dosen dan keluarganya;
d) Santun dalam mengemukakan pendapat atau mengungkapkan ketidak-sepahaman
pendapat tentang keilmuan yang disertai dengan argumentasi yang rasional;
e) Jujur dan bertanggung jawab terhadap dosen dalam segala aspek dan menjauhi
tindakan-tindakan mempengaruhi penilaian dosen;
f) Bekerjasama dengan dosen dalam mencapai tujuan pembelajaran, termasuk
menyiapkan diri sebelum berinteraksi dengan dosen di ruang perkuliahan/laboratorium;
g) Mematuhi perintah dan petunjuk dosen sepanjang perintah dan petunjuk tersebut tidak
bertentangan dengan norma hukum dan norma lainnya yang hidup di tengah masyarakat.

Bagian Kelima
Etika dalam Hubungan Sesama Mahasiswa

Pasal 9

Etika Mahasiswa Universitas dalam hubungan antara sesama mahasiswa yaitu:


a) Menghormati setiap mahasiswa tanpa membedakan suku, agama, ras, status sosial dan
tidak didasari atas perasaan suka atau tidak suka;
b) Bersikap ramah, dan sopan dan berlaku adil terhadap setiap mahasiswa dalam interaksi
baik di dalam lingkungan maupun di luar lingkungan Universitas;
c) Bekerjasama dengan mahasiswa dalam menuntut ilmu pengetahuan dan saling
nasehat-menasehati dalam kebenaran;
d) Memiliki solidaritas yang kuat dan saling membantu untuk tujuan yang baik dan tidak
bertentangan dengan norma hukum atau norma lainnya yang hidup di dalam
masyarakat;
e) Suka membantu mahasiswa lain yang kurang mampu dalam pelajaran maupun kurang
mampu secara ekonomi;
f) Menjaga dan menjunjung citra Universitas;
g) Menghormati perbedaan pendapat atau pandangan dengan mahasiswa lain.

Bagian Keenam
Etika dalam Hubungan Mahasiswa dan Pegawai
Pasal 10

Etika Mahasiswa Universitas dalam hubungan antara mahasiswa dengan pegawai yaitu:
a) Menghormati setiap pegawai tanpa membedakan suku, agama, ras, status sosial dan
tidak didasari atas perasaan suka atau tidak suka;
b) Bersikap ramah dan sopan santun terhadap setiap pegawai dalam interaksi baik di
dalam lingkungan maupun di luar lingkungan Universitas.

Bagian Ketujuh
Etika dalam Hubungan Masyarakat

Pasal 11

Etika Mahasiswa Universitas dalam hubungan antara mahasiswa dengan masyarakat yaitu:
a) Menjaga dan menjunjung tinggi citra Universitas;
b) Suka menolong masyarakat sesuai ilmu pengetahuan yang dimiliki;
c) Menghindari perbuatan yang melanggar norma-norma dalam kehidupan
bermasyarakat, baik norma hukum, norma adat-istiadat, agama, norma kesopanan, dan
norma kepatutan;
d) Memberi contoh dan mengajak masyarakat berbuat yang baik dan terpuji;
e) Berperan aktif menolak penggunaan obat-obatan terlarang seperti Narkotika dan
Psikotropika.

Bagian Kedelapan
Etika dalam Kegiatan Ekstrakurikuler
Pasal 12

(1) Etika Mahasiswa Universitas dalam bidang keolahragaan yaitu:


a) Menjunjung tinggi kejujuran dan sportifitas;
b) Bekerjasama dalam memperoleh prestasi dengan cara-cara yang terpuji;
c) Menjaga dan menjunjung citra Universitas;
d) Menghindari dari perbuatan yang bertujuan dengan sengaja merugikan atau mencelakai
orang lain;
e) Mematuhi aturan-aturan yang diwajibkan dalam bidang keolahragaan.
(2) Etika Mahasiswa Universitas dalam bidang seni yaitu:
a) Menghargai ilmu pegetahuan, teknologi dan seni;
b) Menjunjung tinggi kebudayaan nasional;
c) Menjunjung tinggi nilai kejujuran dalam setiap kegiatan seni;
d) Bekerjasama dalam menghasilkan prestasi dan karya seni yang baik dengan cara-cara
yang terpuji;
e) Menjaga dan menjunjung tinggi citra Universitas;
f) Menjunjung tinggi kejujuran dan menghindari yang bersifat gratifikasi terhadap pihak-
pihak pengambil keputusan dalam setiap kegiatan kesenian.
(3) Etika Mahasiswa Universitas dalam bidang keagamaan yaitu:
a) Menghormati agama dan kepercayaan orang lain;
b) Menghindari perbuatan yang dapat menghina agama dan kepercayaan orang lain;
c) Mematuhi norma-norma dalam kehidupan;
d) Tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum dan norma;
e) Bermasyarakat, terutama yang terkait dengan masalah keagamaan;
f) Mematuhi aturan-aturan Universitas dalam melaksanakan kegiatan keagamaan di
lingkungan Universitas.
(4) Etika Mahasiswa Universitas dalam kegiatan minat dan penalaran yaitu:
a) Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, sastra dan seni;
b) Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran;
c) Menjunjung tinggi kebudayaan nasional;
d) Menjaga sopan santun dalam tutur kata dan perbuatan dalam setiap kegiatan;
e) Bekerjasama dalam memperoleh prestasi dengan cara-cara yang terpuji;
f) Menjaga dan menjunjung citra Universitas;
g) Menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang bersifat amoral, anarkis, merusak dan
mengganggu ketertiban;
h) Menghargai pendapat dan pemikiran orang lain;
i) Suka menyebarkan ilmu pengetahuan dan kebenaran.
(5) Etika Mahasiswa Universitas dalam bidang kegiatan pengembangan organisasi yaitu:
a) Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, sastra dan seni;
b) Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran;
c) Menjunjung tinggi kebudayaan nasional;
d) Menjaga sopan santun dalam tutur kata dan perbuatan dalam setiap kegiatan;
e) Mengutamakan kearifan dan kebijaksanaan dalam bertindak;
f) Menghargai perbedaan pendapat dan menyikapinya dengan arif dan bijaksana;
g) Bertanggung jawab terhadap semua keputusan dan tindakan;
h) Peka terhadap masalah-masalah kemasyarakatan dan suka memberikan kontribusi
dengan cara-cara yang baik dan terpuji;
i) Menjaga dan menjunjung citra Universitas;
j) Taat terhadap hukum, peraturan di lingkungan Universitas dan norma-norma lainnya
hidup di tengah masyarakat.

Bagian Kesembilan
Etika dalam Menyampaikan Pendapat di Luar
Proses Pembelajaran
Pasal 13

Universitas sangat menghargai kebebasan mengeluarkan pendapat di luar proses pembelajaran


sepanjang dilakukan dengan memperhatikan nor-ma-norma etika, yaitu:
(1) Didasarkan pada tujuan dan untuk kepentingan kebenaran.
(2) Menjaga dan menjunjung tinggi citra Universitas.
(3) Tertib dan terpuji dalam memberikan kontribusi pemikiran/sikap terhadap norma-norma
sosial.
(4) Menjaga inventaris Universitas maupun aset masyarakat.
(5) Mematuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku, dalam hal penyampaian pendapat
dan bersikap.
(6) Mempersiapkan argumentasi yang rasional yang mencerminkan citra diri seorang individu
yang berpendidikan.
(7) Bertanggung jawab terhadap kebenaran fakta dan pendapat yang disampaikan.

BAB IV PENEGAKAN PEDOMAN


ETIKA
Bagian Kesatu
Penanggungjawab dan Pelaksana
Pasal 14

(1). Untuk kepastian penegakan Pedoman Etika ini, maka Pedoman Etika ini dijadikan
sebagai bagian dari tata tertib yang berlaku di Universitas.
(2). Dekan Fakultas bertanggung jawab terhadap penegakan Pedoman Etika Mahasiswa.
(3). Penegakan Pedoman Etika dilaksanakan oleh Komisi Disiplin di setiap Fakultas.
(4). Penegakan Pedoman Etika memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Terhadap tindakan yang melanggar Pedoman Etika dan Keputusan Rektor tentang
Peraturan Akademik, penegakannya tunduk pada ketentuan Peraturan Akademik;
b) Terhadap tindakan pelanggaran Pedoman Etika yang terjadi dalam ruangan
perkuliahan/praktek/laboratorium yang disaksikan langsung oleh Dosen/Petugas
laboratorium yang bersangkutan, maka dapat dilakukan penegakan sanksi secara
langsung berupa peneguran, atau tidak diijinkan mengikuti perkuliahan/praktek pada
hari itu tergantung pada pertimbangan dosen/ petugas laboratorium terhadap berat
ringannya pelanggaran;
c) Setiap mahasiswa diperlakukan sama tanpa diskriminasi dalam proses pemeriksaan
pelanggaran Pedoman Etika;
d) Mahasiswa memiliki hak untuk melakukan pembelaan pada setiap proses
pemeriksaan;
e) Pemeriksaan terhadap pelanggaran Pedoman Etika berdasarkan laporan mahasiswa,
dosen, petugas administratif, atau pihak lainnya hanya dapat dilakukan apabila
disertai dengan bukti-bukti yangcukup tentang terjadinya pelanggaran Pedoman
Etika;
f) Sanksi hanya dapat dijatuhkan pada mahasiswa apabila disertai dengan bukti-bukti
yang cukup tentang terjadinya pelanggaran Pedoman Etika.

Bagian Kedua
Pelaporan
Pasal 15

(1). Setiap orang yang mengetahui adanya pelanggaran Pedoman Etika memiliki hak untuk
melaporkan kepada Komisi Disiplin Fakultas, dengan disertai bukti yang cukup. Atas
pertimbangan Komisi Disiplin identitas pelapor dapat dirahasiakan, kecuali terhadap pelapor
dari luar Universitas wajib menyertakan identitas diri dan bukti-bukti yang cukup.
(2). Komisi Disiplin wajib mencatat semua laporan dan bukti-bukti yang diserahkan oleh
pelapor dan melaporkannya kepada Dekan Fakultas.
Bagian Ketiga
Pemeriksaan

Pasal 16

(1). Komisi Disiplin dapat melanjutkan pemeriksaan setelah menerima bukti-bukti


permulaan yang cukup mengenai terjadinya pelanggaran Pedoman Etika.
(2). Komisi Disiplin memanggil mahasiswa yang dilaporkan melakukan pelanggaran
Pedoman Etika.
(3). Pemeriksaan terhadap mahasiswa dilakukan pada waktu yang tidak menggangu jadwal
perkuliahan mahasiswa yang bersangkutan.
(4). Setiap mahasiswa diperlakukan sama tanpa ada diskriminasi dalam proses pemeriksaan.
(5). Mahasiswa memiliki hak untuk melakukan pembelaan dalam setiap proses
pemeriksaan.
(6). Komisi Disiplin wajib menyelesaikan pemeriksaannya dalam waktu yang tidak
melebihi 14 (empat belas) hari kerja. Apabila waktu tersebut tidak tercapai, maka
mahasiswa yang bersangkutan tidak dapat dikenakan sanksi, kecuali terhadap perbuatan
yang melanggar Peraturan Akademik.

Bagian Keempat
Sanksi
Pasal 17

(1). Jenis sanksi yang dapat dijatuhkan terhadap pelanggaran Pedoman Etika adalah teguran,
peringatan tertulis, peringatan keras, dan skorsing.
(2). Penjatuhan sanksi terhadap pelanggaran Pedoman Etika diberikan oleh Dekan Fakultas
setelah memperhatikan rekomendasi dan hasil pemeriksaan Komisi Disiplin dengan ketentuan
bahwa terhadap tindakan yang melanggar Pedoman Etika dan Keputusan Rektor tentang
Peraturan Akademik, penerapan sanksi didasarkan pada ketentuan Peraturan Akademik.
(3). Terhadap tindakan pelanggaran Pedoman Etika yang terjadi dalam ruangan
perkuliahan/praktek/laboratorium yang disaksikan langsung oleh Dosen/Petugas laboratorium
yang bersangkutan, maka dapat dilakukan penegakan sanksi secara langsung berupa
peneguran, atau tidak diizinkan mengikuti perkuliahan/praktek pada hari itu tergantung pada
pertimbangan dosen/petugas laboratorium terhadap berat ringannya pelanggaran.

Bagian Kelima
Keberatan Mahasiswa
Pasal 18

(1). Mahasiswa yang keberatan terhadap sanksi yang diberikan dosen dalam ruangan
perkuliahan/laboratorium sebagaimana dicantumkan dalam ketentuan diatas dapat
mengajukan keberatan kepada Dekan Fakultas didampingi oleh Pembimbing Akademik.

(2). Mahasiswa yang keberatan atas sanksi yang dijatuhkan Dekan Fakultas terhadap
pelanggaran Pedoman Etika dapat mengajukan keberatan kepada Rektor Universitas.
BAB V KETENTUAN
PENUTUP

Pasal 19
Pedoman Etika ini diberlakukan sama sekali tidak untuk mengurangi hak-hak normatif
mahasiswa, tetapi untuk lebih mengarahkan potensi mahasiswa kepada hal-hal yang lebih
baik. Penyusunan Pedoman Etika pada dasarnya merupakan bagian dari serangkaian tindakan
transformasi di Universitas yang dinilai relevan dengan visi, misi dan tujuan Universitas
Sulawesi Barat. Diharapkan Pedoman Etika dapat menunjang terbentuk iklim akademik yang
kondusif yang berbasis pada etika atau akhlak yang baik dari mahasiswa Universitas Sulawesi
Barat.

Pasal 20

Seiring perjalanan waktu dan terjadinya perkembangan dalam Etika mahasiswa Universitas
Sulawesi Barat, maka Pedoman Etika dapat disesuaikan. Untuk itu kepada seluruh mahasiswa
diharapkan dapat memberikan masukan demi terbentuknya mahasiswa Universitas Sulawesi
Barat yang beretika dan berakhlak terpuji.

Pasal 21

Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan.

DITETAPKAN DI : MAJENE
PADA TANGGAL : 6 Januari 2014

REKTOR,

Dr. Ir. H. AKHSAN DJALALUDDIN, MS

Anda mungkin juga menyukai