Tugas 3 - Makalah Aplikasi GGL
Tugas 3 - Makalah Aplikasi GGL
Tugas 3 - Makalah Aplikasi GGL
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi ALLAH Tuhan Semesta Alam yang telah menciptakan alam seisinya
dan juga manusia dengan segala kebudayaannya dialah Tuhan yang telah memberikan berbagai
kemampuan dan intelektual kepada manusia untuk berkembang pola pikirnya.
Makalah ini penulis susun untuk menambah pengetahuan kita mengenai aplikasi
ggl,hukum faraday,dan hukum lens. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga apa yang
diberikan bisa bermanfaat bagi kita semua dan dicatat sebagai amal ibadah oleh ALLAH SWT.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan
masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, saran dan kritik sangat penulis harapkan.
Penulis berharap mudah – mudahan makalah ini dapat berguna, khususnya bagi
mahasiswa program studi D.IV TLB 20 C.
2
DAFTAR ISI
2.7.Hukum Lenz.........................................................................................................17
3.1.Kesimpulan ..........................................................................................................21
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada masa seperti sekarang ini teknologi semakin maju.Teknologi yang berhubungan
dengan ilmu-ilmu Fisika juga mengalami kemajuan yang sangat pesat. Bahkan ditemukan
teknologi-teknologi baru yang memudahkan manusia.
Kemajuan teknologi tentunya berimbas pada penggunaan alat-alat di sekitar kita. Tentunya
sebagai manusia modern kita tidak mau direpotkan dengan teknologi masa lalu yang dianngap
tidak efisien. Itu menyebkan alat-alat elektronik masa kini lebih praktis dan mudah di gunakan.
Namun harus kita sadari bahwa penemuan teknologi oleh para ilmuan itulah yang sebenarnya
sangat berjasa bagi kemajuan jaman saat ini. Misalnya saja pada listrik yang sekarang
menjadi sangat kompleks dan sangat menarik untuk di bahas.
4
BAB 2
PEMBAHASAN
Definisi gaya gerak listrik adalah beda potensial antara ujung-ujung penghantar
sebelum dialiri arus listrik. Gaya gerak listrik disingkat dengan GGL, dengan satuan volt.
Gaya gerak listrik merupakan energy yang diberikan pada setiap muatan listrik untuk
bergerak antara dua kutub baterai atau generator. Sebuah electron-elektron bermuatan e yang
bergerak dari kutub negative ke kutub positif melalui konduktor di luar baterai dengan gaya
gerak listrik sebesar V, akan mendapat energy sebesar e x V joule.
Pada dasarnya sumber GGL itu segala jenis alat yang muatan positif ama negatifnya
terpisah. Kedua ujung dari alat tersebut di sebut terminal. Muatan positif ya numpuknya di
terminal positif, sementara muatan negatif, tentunya di terminal negatif.Terminal positif
namanya anoda. Terminal negatif namanya katoda.
Galvanometer merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
arus listrik yang mengalir. Ketika sebuah magnet yang digerakkan masuk dan keluar pada
kumparan. Bergeraknya jarum galvanometer menunjukkan bahwa magnet yang digerakkan
keluar dan masuk pada kumparan menimbulkan arus listrik. Jarum galvanometer
menyimpang karena adanya arus listrik yang mengalir dalam kumparan. Arus listrik ini
mengalir karena timbulnya beda potensial di ujung kumparan saat kita menggerakkan kutub
magnet batang masuk atau keluar dari kumparan. Beda potensial yang disebabkan
oleh perubahan jumlah garis gaya magnetik yang menembus kumparan dinamakan
gaya gerak listrik induksi atau ggl induksi.
Ggl induksi timbul ketika magnet batang digerakkan masuk atau keluar
kumparan. Jika magnet batang terus-menerus digerakkan masuk dan keluar kumparan,
jumlah garis gaya magnetik yang menembus kumparan terus berubah. Perubahan jumlah
garis gaya magnetik yang menembus kumparan menyebabkan beda potensial di ujung-
5
ujung kumparan berbeda pula. Timbulnya beda potensial di ujung-ujung kumparan
menyebabkan arus listrik mengalir di dalam kumparan. Arus listrik yang disebabkan oleh
perubahan jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan dinamakan arus induksi.
Besarnya gaya gerak listrik atau tegangan yang menimbulkan arus listrik pada
percobaan Faraday sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik yang melalui kumparan.
Kesimpulan tersebut jika dituliskan secara matematis adalah sebagai berikut.
6
Rumus mendapatkan besar GGL :
= I (R + r)
dengan :
NP= Nilai pengukuran, PJ = penunjukan jarum, ST=skala tertinggi, dan BU= Batas ukur
Gaya gerak listrik induksi adalah timbulnya gaya gerak listrik di dalam kumparan
yang mencakup sejumlah fluks garis gaya medan magnetik, bilamana banyaknya fluks garis
gaya itu divariasi. Dengan kata lain, akan timbul gaya gerak listrik di dalam kumparan
apabila kumparan itu berada di dalam medan magnetik yang kuat medannya berubah-ubah
terhadap waktu.
Ketika kutub utara magnet batang digerakkan masuk ke dalam kumparan, jumlah
garis gaya-gaya magnet yang terdapat di dalam kumparan bertambah banyak. Bertambahnya
jumlah garisgaris gaya ini menimbulkan GGL induksi pada ujung-ujung kumparan. GGL
induksi yang ditimbulkan menyebabkan arus listrik mengalir menggerakkan jarum
galvanometer. Arah arus induksi dapat ditentukan dengan cara memerhatikan arah medan
magnet yang ditimbulkannya. Pada saat magnet masuk, garis gaya dalam kumparan
bertambah. Akibatnya medan magnet hasil arus induksi bersifat mengurangi garis gaya itu.
Dengan demikian, ujung kumparan itu merupakan kutub utara sehingga arah arus induksi
seperti yang ditunjukkan Gambar a (ingat kembali cara menentukan kutub-kutub solenoida).
7
Ketika kutub utara magnet batang digerakkan keluar dari dalam kumparan, jumlah garis-garis
gaya magnet yang terdapat di dalam kumparan berkurang. Berkurangnya jumlah garis-garis
gaya ini juga menimbulkan GGL induksi pada ujung-ujung kumparan. GGL induksi yang
ditimbulkan menyebabkan arus listrik mengalir dan menggerakkan jarum galvanometer.
Sama halnya ketika magnet batang masuk ke kumparan. pada saat magnet keluar garis
gayadalam kumparan berkurang. Akibatnya medan magnet hasil arus induksi bersifat
menambah garis gaya itu. Dengan demikian, ujung, kumparan itu merupakan kutub selatan,
sehingga arah arus induksi seperti yang ditunjukkan Gambar b.
Ketika kutub utara magnet batang diam di dalam kumparan, jumlah garis-garis gaya
magnet di dalam kumparan tidak terjadi perubahan (tetap). Karena jumlah garis-garis gaya
tetap, maka pada ujung-ujung kumparan tidak terjadi GGL induksi. Akibatnya, tidak terjadi
arus listrik dan jarum galvanometer tidak bergerak.
Jadi, GGL induksi dapat terjadi pada kedua ujung kumparan jika di dalam kumparan
terjadi perubahan jumlah garis-garis gaya magnet (fluks magnetik). GGL yang timbul akibat
adanya perubahan jumlah garis-garis gaya magnet dalam kumparan disebut GGL induksi.
Arus listrik yang ditimbulkan GGL induksi disebut arus induksi. Peristiwa timbulnya GGL
induksi dan arus induksi akibat adanya perubahan jumlah garis-garis gaya magnet disebut
induksi elektromagnetik. Coba sebutkan bagaimana cara memperlakukan magnet dan
kumparan agar timbul GGL induksi?
Sebenarnya besar kecil GGL induksi dapat dilihat pada besar kecilnya penyimpangan
sudut jarum galvanometer. Jika sudut penyimpangan jarum galvanometer besar, GGL induksi
dan arus induksi yang dihasilkan besar. Bagaimanakah cara memperbesar GGL induksi?
1. Kecepatan gerakan magnet atau kecepatan perubahan jumlah garis-garis gaya magnet
(fluks magnetik),
2. Jumlah lilitan,
3. Medan magnet.
8
2.5. MENGUKUR GAYA GERAK LISTRIK
Istilah gaya gerak listrik dan tegangan jepit sebenarnya bersumber pada keadaan
sumber tegangan yang terpasang secara terbuka dan tertutup. Untuk mengukur gaya gerak
listrik (ggl) dan tegangan jepit kita gunakan alat yang dinamakan Voltmeter. Sedangkan
untuk mengukur besar kuat arus, kita gunakan Amperemeter. Berikut ini adalah gambar
kedua alat tersebut yang sering digunakan di sekolah-sekolah, fungsi alat ini terdiri dari dua
yaitu sebagai pengukur arus (amperemeter) dan sebagai pengukur beda potensial (voltmeter).
Hukum faraday
Konsep gaya gerak listrik pertama kali dikemukakan oleh Michael Faraday, yang melakukan
penelitian untuk menentukan faktor yang memengaruhi besarnya ggl yang diinduksi. Dia
menemukan bahwa induksi sangat bergantung pada waktu, yaitu semakin cepat terjadinya
perubahan medan magnetik, ggl yang diinduksi semakin besar. Di sisi lain, ggl tidak
sebanding dengan laju perubahan medan magnetik B, tetapi sebanding dengan laju perubahan
fluks magnetik, ΦB , yang bergerak melintasi loop seluas A, yang secara matematis fluks
magnetik tersebut dinyatakan sebagai berikut:
Φ = B.A cos θ
Dengan B sama dengan rapat fluks magnetik, yaitu banyaknya fluks garis gaya
magnetik per satuan luas penampang yang ditembus garis gaya fluks magnetik tegak lurus,
dan θ adalah sudut antara B dengan garis yang tegak lurus permukaan kumparan. Jika
permukaan kumparan tegak lurus B, θ = 90o dan ΦB = 0, tetapi jika B sejajar terhadap
kumparan, θ = 0o , sehingga:
ΦB = B.A
9
Garis medan magnetik yang menembus luas permukaan A.
Pada Gambar diatas terlihat kumparan berupa bujur sangkar bersisi i seluas A = i2 . Garis B
dapat digambarkan sedemikian rupa sehingga jumlah garis per satuan luas sebanding dengan
kuat medan. Jadi, fluks ΦB dapat dianggap sebanding dengan jumlah garis yang melewati
kumparan. Besarnya fluks magnetik dinyatakan dalam satuan weber (Wb) yang setara dengan
tesla.meter 2 (1Wb = 1 T.m 2).
Dari definisi fluks tersebut, dapat dinyatakan bahwa jika fluks yang melalui loop
kawat penghantar dengan N lilitan berubah sebesar ΔΦB dalam waktu Δt , maka besarnya
ggl induksi adalah:
“gaya gerak listrik (ggl) induksi yang timbul antara ujung-ujung suatu loop penghantar
berbanding lurus dengan laju perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh loop penghantar
tersebut”.
Tanda negatif pada persamaan diatas menunjukkan arah ggl induksi. Apabila perubahan fluks
( ΔΦ ) terjadi dalam waktu singkat ( Δt → 0 ), maka ggl induksi menjadi:
dengan:
10
N = banyaknya lilitan kumparan
Hukum faraday 1
“Massa zat yang dihasilkan pada suatu elektrode selama elektrolisis (G) berbanding lurus
dengan jumlah muatan listrik yang digunakan (Q).”
Sebagaimana jumlah muatan listrik (Q) sama dengan hasil kali dari kuat arus listrik (i)
dengan selang waktu (t),
Q=i×t
massa zat yang dihasilkan selama elektrolisis (G) juga berbanding lurus dengan kuat arus (i)
dan selang waktu (t).
Muatan listrik (Q) yang digunakan dalam elektrolisis berbanding lurus dengan jumlah
mol elektron yang terlibat dalam reaksi redoks (ne). Secara eksperimen diperoleh bahwa 1
mol elektron memiliki muatan listrik sebesar 96.500 coulomb. Nilai muatan listrik elektron
ini ditetapkan sebagai konstanta Faraday (F). Jadi, hubungan ini dapat dirumuskan sebagai
berikut.
Q = ne × F
Hukum Faraday II
“Massa zat yang dihasilkan pada suatu elektrode selama elektrolisis (G) berbanding lurus
dengan massa ekivalen zat tersebut (Mek).”
11
Massa ekivalen zat adalah massa zat dengan jumlah mol setara secara stoikiometridengan 1
mol elektron. Massa ekivalen dari suatu unsur sama dengan massa atom relatif (Ar) dari
unsur tersebut dibagi dengan perubahan bilangan oksidasi (biloks) yang dialami dalam reaksi
elektrolisis.
Berdasarkan konsep stoikiometri dasar mengenai hubungan massa (m), jumlah mol (n) dan
massa molar (}) sebagai berikut:
akan didapat persamaan di atas yang merupakan gabungan dari kedua hukum Faraday, di
mana:
Oleh karena itu, jika diberikan jumlah muatan listrik yang sama, maka perbandingan massa
zat-zat yang dihasilkan akan sama dengan perbandingan massa ekivalennya masing-masing.
Secara sistematis, hubungan antara jumlah listrik yang dialirkan dengan massa zat yang
dihasilkan dalam elektrolisis dapat dilihat pada skema berikut.
12
B. Contoh soal dan pembahasan
1. Berapa gram kalsium yang dapat dihasilkan dari elektrolisis lelehan CaCl2 dengan
elektroda grafit selama satu jam jika digunakan arus 10 A? (Ar Ca = 40)
Jawab:
Setengah reaksi reduksi kalsium pada elektrolisis: Ca2+ + 2e− → Ca, sehingga:
Jadi, diperoleh:
2. Sejumlah arus dapat mengendapkan 1,56 gram perak dari larutan AgNO3. Jika arus yang
sama dialirkan selama selang waktu yang sama ke dalam lelehan AlCl3, berapa gram
aluminium yang dapat diendapkan? (Ar Ag = 108; Al = 27)
Jawab:
13
Ag+ + e− → Ag, sehingga .
Jadi, .
3. Hitunglah volum gas hidrogen pada keadaan STP yang terbentuk dari elektrolisis larutan
KBr menggunakan arus 1,93 A selama 5 menit.
Jawab:
Jumlah mol elektron yang terlibat dalam reaksi elektrolisis dihitung dengan rumus: Q = ne ×
F
Jadi, volum .
volum
volum
14
2.8 HUKUM LENZ
Hukum Lenz ditemukan oleh ilmuwan fisika bernama Friederich Lenz pada tahun
1834. Hukum Lenz merupakan hukum fisika yang memberikan pernyataan tentang GGL
(Gaya Gerak Listrik) Induksi. Hukum ini menjelaskan arah arus induksi akibat adanya GGL
induksi tersebut.
Berdasarkan hukum Faraday, perubahan fluks magnetik akan menyebabkan timbulnya beda
potensial antara ujung kumparan. Apabila kedua ujung kumparan itu dihubungkan dengan
suatu penghantar yang memiliki hambatan tertentu, maka akan mengalir arus yang disebut
arus induksi dan beda potensial yang terjadi disebut ggl induksi. Faraday pada saat itu baru
dapat menghitung besarnya ggl induksi yang terjadi, tetapi belum menentukan ke mana arah
arus induksi yang timbul pada kumparan. Lenz menyatakan bahwa :
“Jika ggl induksi timbul pada suatu rangkaian, maka arah arus induksi yang dihasilkan
sedemikian rupa sehingga menimbulkan medan magnetik induksi yang menentang perubahan
medan magnetik (arus induksi berusaha mempertahankan fluks magnetik totalnya konstan)”
Ketika kedudukan magnet dan kumparan diam, tidak ada perubahan fluks magnet dalam
kumparan. Tetapi ketika kutub utara magnet digerakkan mendekati kumparan, maka timbul
perubahan fluks magnetik yang semakin membesar akibatnya timbul fluks magnetik yang
menentang pertambahan fluks magnetik awal. Oleh sebab itu, arah fluks induksi harus
berlawanan dengan fluks magnetik. sehingga fluks total yang dilingkupi kumparan selalu
konstan.
15
Begitu juga pada saat magnet digerakkan menjauhi kumparan, maka akan terjadi
pengurangan fluks magnetik dalam kumparan, akibatnya pada kumparan timbul fluks induksi
yang menentang pengurangan fluks magnet, sehingga fluks totalnya selalu konstan.
Arah simpangan galvanometer sesuai dengan arah arus yang masuk galvanometer
Karena ujung kumparan A didekati kutub magnet utara (U), maka ujung kumparan A menjadi
kutub utara (U) dan B menjadi kutub selatan (S). Dengan aturan tangan kanan diperoleh arah
arus listrik keluar dari ujung kumparan A. Sehingga jarum galvanometer menyimpang ke
arah kanan.
Karena ujung kumparan A dijauhi kutub magnet utara (U), maka ujung kumparan A menjadi
kutub selatan (S) dan B menjadi kutub utara (U). Dengan aturan tangan kanan menggenggam
diperoleh arah arus listrik keluar dari ujung B. Sehingga jarum galvanomter menyimpang ke
arah kiri.
Arah arus induksi dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan yaitu jika arah ibu jari
menyatakan arah induksi magnet maka arah lipatan jari-jari yang lain menyatakan arah arus
induksi.
16
Contoh soal dan pembahasan
Contoh Soal 1 :
fluks magnetik yang dilingkupi oleh suatu kumparan berkurang dari 0,5 Wb menjadi 0,1 Wb
dalam waktu 5 sekon. Kumparan terdiri atas 200 lilitan dengan hambatan 4 Ω. Berapakah
kuat arus listrik yang mengalir melalui kumparan?
Penyelesaian:
Diketahui:
Φ1 = 0,5 Wb
Φ2 = 0,1 Wb
N = 200 lilitan
R = 4Ω
Δt = 5 sekon
Ditanya: I ... ?
Pembahasan :
tanda (-) menyatakan reaksi atas perubahan fluks, yaitu fluks induksi berlawanan arah dengan
fluks magnetik utama. Arus yang mengalir melalui kumparan adalah:
I = ε/R = 16/4 = 4 A
Generator
Generator adalah alat untuk mengubah energi kinetik menjadi energi listrik Prinsip kerja
generator ada dua macam, yaitu:
17
Kumparan diputar di antara kutub-kutub magnet (dalam medan magnet).
Bagian generator yang berputar disebut rotor. Sedangkan bagian generator yang diam
disebut stator. komponen-komponen generator :
cincin tembaga
Generator arus bolak-balik sederhana terdiri dari sepasang kutub magnet kuat, sebuah
kumparan, dua buah cincin geser, dan dua buah sikat penyambung arus induksi (arus yang
keluar dari kumparan).
Pada saat kumparan diputar di antara celah kutub utara dan kutub selatan magnet.
Saat posisi kumparan gambar (a), ab bergerak ke atas dan c bergerak ke bawah, sehingga arus
mengalir dari a ke b dan c ke d maka jarum galvanometer menyimpang ke kiri.
Saat posisi kumparan gambar (b), ab bergerak ke kanan, cd bergerak ke kiri, karena arah
gerak sejajar dengan arah garis-garis gaya magnet, maka tidak ada perubahan garis gaya
magnet yang masuk kumparan sehingga ggl induksinya nol. Jarum galvanomter tidak
bergerak (nol).
Saat posisi kumparan gambar (c), ab bergerak ke bawah dan cd bergerak ke atas, maka arus
mengalir dari d ke c dan b ke a, sehingga jarum galvanometer menyimpang ke kanan.
Apabila diputar secara terus menerus dan kumparan dihubungkan dengan lampu maka akan
menghasilkan arus bolak-balik dan lampu dapat menyala
Arus listrik sesaat keluar melalui sikat I, sesaat lagi keluar melalui sikat II, sesaat lagi keluar
melalui sikat I, kemudian melalui sikat II secara terus menerus.
18
Dinamo
Prinsip kerja dinamo sama dengan generator yaitu memutar kumparan di dalam medan
magnet atau memutar magnet di dalam kumparan. Bagian dinamo yang berputar disebut
rotor. Bagian dinamo yang tidak bergerak disebut stator.
Jika roda berputar, kumparan atau magnet ikut berputar. Akibatnya, timbul GGL induksi
pada ujung-ujung kumparan dan arus listrik mengalir. Makin cepat gerakan roda sepeda,
makin cepat magnet atau kumparan berputar. Makin besar pula GGL induksi dan arus listrik
yang dihasilkan. Jika dihubungkan dengan lampu, nyala lampu makin terang. GGL induksi
pada dinamo dapat diperbesar dengan cara putaran roda dipercepat, menggunakan magnet
yang kuat (besar), jumlah lilitan diperbanyak, dan menggunakan inti besi lunak di dalam
kumparan.
Transformator
Transformator terdiri atas dua kumparan kawat yakni kumparan primer dan kumparan
sekunder yang mengelilingi inti besi yang berhubungan. Fungsi inti besi ini adalah untuk
meningkatkan medan magnetik untuk arus yang diketahui dan untuk mengarahkan medan
magnetik ini agar seluruh fluks magnetic yang melalui suatu kumparan masuk melalui
kumparan lain.
19
kumparan adalah arus bolak-balik yang harganya selalu berubah sehingga medan magnetik
yang timbul akan selalu berubah seiring dengan perubahan arus pada kumparan primer.
Medan magnetik selalu diteruskan oleh teras kumparan sehingga kumparan sekunder akan
ditembus oleh medan magnetik yang berubah. Akibatnya, pada ujung-ujung kumparan
sekunder timbul GGL induksi. Jika jumlah lilitan kumparan primer adalah Np dan jumlah
lilitan kumparan sekunder adalah Ns maka berlaku hubungan:
Keterangan:
Ip : arus primer
Is : arus sekunder
Jika Ns lebih besar daripada Np dan tegangan pada kumparan sekunder lebih tinggi daripada
tegangan pada kumparan primer maka transformator ini disebut transformator penaik
tegangan ( Step Up). Jika Ns lebih kecil daripada Np dan tegangan pada kumparan sekunder
lebih kecil daripada tegangan pada kumparan primer maka transformator ini disebut
transformator penurun tegangan ( Step Down).
20
BAB 3
PENUTUP
3.1Kesimpulan
1.Definisi gaya gerak listrik adalah beda potensial antara ujung-ujung penghantar sebelum
dialiri arus listrik. Gaya gerak listrik disingkat dengan GGL, dengan satuan volt.
Kecepatan gerakan magnet atau kecepatan perubahan jumlah garis-garis gaya magnet
(fluks magnetik),
Jumlah lilitan,
Medan magnet.
3. Hukum faraday 1
“Massa zat yang dihasilkan pada suatu elektrode selama elektrolisis (G) berbanding lurus
dengan jumlah muatan listrik yang digunakan (Q).”
4. Hukum faraday 2
“Massa zat yang dihasilkan pada suatu elektrode selama elektrolisis (G) berbanding lurus
dengan massa ekivalen zat tersebut (Mek).”
“Jika ggl induksi timbul pada suatu rangkaian, maka arah arus induksi yang dihasilkan
sedemikian rupa sehingga menimbulkan medan magnetik induksi yang menentang perubahan
medan magnetik (arus induksi berusaha mempertahankan fluks magnetik totalnya konstan)”
21
3.1 Daftar pustaka
1. Brown, Theodore L. et al. 2015. Chemistry: The Central Science (13th edition). New
Jersey: Pearson Education, Inc.
2. Housecroft, Catherine E. & Constable, Edwin C. 2010. Chemistry (4th edition).
Harlow: Pearson Education Limited
3. . Johari, J.M.C. & Rachmawati, M. 2008. Kimia SMA dan MA untuk Kelas XII Jilid
3. Jakarta: Esis
22