Laporan Kasus BBL
Laporan Kasus BBL
Laporan Kasus BBL
A
BAYI BARU LAHIR NORMAL 2 JAM
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswi mampu menerapkan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir, tentunya dengan
menggunakan manajemen kebidanan menurut Varney dan pendokumentasian secara SOAP.
1.2.2 Tujuan Khusus
1.2.2.1 Mahasiswi mampu melakukan pengkajian pada BBL.
1.2.2.2 Mahasiswi mampu menegakkan diagnosa pada BBL.
1.2.2.3 Mahasiswi mampu menentukan diagnosa dan masalah potensial pada BBL.
1.2.2.4 Mahasiswi mampu mengidentifikasi kebutuhan akan tindakan segera / melakukan kolaborasi.
1.2.2.5 Mahasiswi mampu merencanakan tindakan asuhan kebidanan pada BBL.
1.2.2.6 Mahasiswi mampu mengevaluasi, setelah apa yang dilakukan pada BBL.
Ductus Paru
anteriosus
Aorta
b. Setelah lahir (neonatus)
Paru berkembang Tek. Artikel paru Tek. Atrium kiri > kanan
2.2.3 Hati
Segera setelah lahir Perubahan biokimia dan morfologis :
a. Kadar protein
b. Kadar glikogen
c. Sel hemopoetik mulai berkurang
d. Enzim hati (dehidrogene UDPG dan transerase glukoranik << ikterus)
2.2.4 Metabolisme
Metabolisme basal / kg berat badan (luas permukaan neonatus > dewasa)
a. Energi
- Jam 1 : Pembakaran karbohidrat
- Hari ke 1 : Pembakaran lemak
60 % dari lemak
- Setelah minum :
40 % dari KH
b. Produksi panas
- Aktifitas otot
- Shivering
- Non shivering thermogenesis
2.2.9 Immunoglobulin
a. Placenta merupakan sawat terhadap antigen
b. Neonatus
- Sel plasma (-)
- Infeksi placenta rx. Imunologi : sel plasma
(Ilmu Kesehatan Anak 2005, 357 – 361)
2.3.1.2 Anamnesa
Disertakan tanggal dan waktu pengkajian
a. Riwayat penyakit kehamilan
Pengetahuan yang komperhensif tentang kehamilan, persalinan dan kelahiran adalah penting
untuk memahami hasil temuan fisik BBL (Bayi Baru Lahir)
Adapun hal yang dikaji adalah, perdarahan, preeklampsi, eklampsi, penyakit kelamin atau
penyakit kehamilan lainnya yang dapat mempengaruhi BBL. Sehingga asuhan akan dapat
ditegakkan.
b. Kebiasaan waktu hamil
1. Makanan : Asupan gizi yang baik dan seimbang akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin, adapun makanan yang biasa dimakan oleh ibu pada saat kehamilan ini
adalah nasi, lauk pauk, buah-buahan seperti jeruk, apel, anggur, dan sebagainya.
2. Obat-obatan : Obat-obatan yang biasa diminum pada saat kehamilan ini yaitu tablet tambah
darah, vitamin B complex, vitamin C, vitamin B1.
3. Merokok : Ibu tidak pernah merokok, karena kebiasaan ini akan mempengaruhi
perkembangan janin.
c. Riwayat persalinan sekarang
Bila ada lebih baik cantumkan catatan yang diberikan dari puskesmas atau rumah bersalin tempat
ibu melahirkan, sehingga data yang diperoleh lebih lengkap dan akurat.
1. Jenis persalinan : Mempengaruhi temuan fisik BBL, dan asuhan yang tepat. Untuk riwayat
persalinan sekarang spontan ditolong oleh bidan bayi segera menangis.
2. Lama persalinan : Kala I 8 jam dan untuk kala II 2 jam.
3. Ketuban pecah : Spontan setelah pembukaan lengkap, warna jernih, bau khas, jumlah 100
cc.
4. Komplikasi persalinan : Pada ibu dan bayi agar dapat ditegakkan asuhan yang tepat. Untuk
sekarang tidak ada komplikasi yang menyertai persalinan.
5. Keadaan BBL : Dilihat dari nilai APGAR penyesuaian dari intra uterine dan ekstrauterine
pada 1 – 15 menit pertama, dan 5 – 10 untuk menit kedua.
SKOR 0 1 2 ANGKA
A : Appearence Pucat Badan merah Seluruh 2
Color (warna kulit) Ekstremitas tubuh
P : Pulse (Hearth Tidak ada biru kemerahan 2
rate) (Frekuensi Tidak ada Dibawah 100
jantung) Lumpuh Sedikit gerak Di atas 100 2
G : Grimace Tidak ada mimik
(Reaksi terhadap Esktremitas Menangis, 1
rangsangan) dalam fleksi batuk /
A : Activity (Tonus bersin 2
otot)
R : Respiration Gerakan
(usaha nafas) aktif
Menangis
kuat
Jumlah 9
- Reflek
a. Reflek morro : Untuk BBL normal aduksi dan ekstensi simetris lengan jari-jari
mengembang, seperti kipas dan membentuk huruf C pada ibu jari dan telunjuk. Dan mungkin
akan terlihat adanya sedikit tremor, lengan teraduksi dalam gerakan memeluk dan kembali dalam
posisi fleksi dan gerakan yang rileks.
b. Reflek rooting : Pada BBL normal biasanya akan menolehkan kepala ke arah stimulus,
membuka mulut disentuh oleh jari atau putting susu.
c. Reflek walking : Pada BBL normal biasanya gerak aktif otot masih hipotermik, sendi lutut
dan kaki dalam flexi dan kepala sudah kesatu arah / jurusan.
d. Reflek graphs : Pada BBL normal biasanya jari-jari kaki bayi akan memeluk kebawah
bila jari diletakkan didasar jari-jari kakinya.
e. Reflek tonik neek : Pada BBL normal biasanya ekstremitas pada satu sisi dimana kepala
ditolehkan akan ekstensi dan ekstremitas yang berlawanan flexi.
- Antropometri
a. Lingkar kepala : Untuk BBL normal 32 – 36 cm
b. Lingkar kepala : Untuk BBL normal 30 – 33 cm
c. Lingkar lengan atas : Untuk BBL normal 10 – 11 cm
- Eliminasi
a. Miksi : Untuk BBL normal sebagian besar berkemih dalam 24 jam permata
setelah lahir dan 2 – 6 kali sehari sampai 1 – 2 hari pertama. Setelah itu berkemih 5 – 2 kali dalam
24 jam.
b. Meconium : Untuk BBL normal, berwarna hitam kehijauan, lengket dan mengandung
darah segar dieksresikan dalam 24 jam.
2.3.7 Evaluasi
a. Bayi sudah bernafas dengan baik.
b. Tali pusat kering dan bersih
c. Badan bayi bersih
d. Bayi sudah diberi salep mata
e. Bayi sudah dibungkus
f. Bayi sudah dalam keadaan hangat
g. Bayi tidak terinfeksi
h. Keadaan umum bayi baik dan sudah mendapat ASI
i. Bayi sudah mendapatkan imunisasi Hepatitis B unijeck dan vitamin K.
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1.4 Assesment
NCB, SMK, bayi baru lahir normal 2 jam, dengan potensial hypotermi.
3.1.5 Planning
a. Membersihkan jalan nafas Sudah, segera setelah bayi lahir dengan menggunakan sleem.
b. Menjaga bayi agar tetap hangat Tidak ada tanda hipotermi,
- Mengeringkan bayi secara seksama
- Membungkus bayi dengan kain bersih dan lembut
- Menutupi bagian kepala bayi
c. Mengobservasi tanda-tanda vital Keadaan umum bayi baik, S : 36,80C, R : 45 x/menit, P : 110
x/menit.
d. Memberikan salep mata pada bayi Untuk pencegahan infeksi pada mata.
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah penulis melakukan pengkajian dan memberikan asuhan pada bayi Ny. A di BPS
maka penulis mendapatkan data sebagai berikut :
4.1 Pengkajian
Pada saat penulis melakukan pengkajian atau pengumpulan data baik objektif atau subjektif,
maka penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan lahan praktek.
4.2 Interpretasi Data
Berdasarkan pengkajian pada Ny. A telah diperoleh data yang bisa menegakkan diagnosa yaitu
BBL normal NCB, SMK, dengan berat badan waktu lahir 3000 gram, dengan pulse 110 x/menit,
respiration 45 x/menit, suhu 36,80C, sehingga dapat ditegakkan diagnosa, NCB, SMK, lahir
spontan, segera menangis, sehingga tidak ditemukan kesenjangan antara teori dengan lahan
praktek.
4.3 Diagnosa Potensial / Masalah Potensial
Setelah dilakukan pengkajian dan asuhan pada bayi Ny. A, tidak dapat ditegakkan diagnosa,
karena tidak ada kelainan-kelainan yang didapat, dan hal ini sesuai apa yang diharapkan,
sehingga tidak akan ada kesenjangan antara teori dengan lahan praktek.
4.4 Identifikasi Kebutuhan Akan Tindakan Segera / Kolaborasi
Tidak dilakukan kolaborasi dengan dokter atau dengan petugas kesehatan lain.
4.5 Perencanaan
Dalam penyusunan rencana asuhan harus disesuaikan dengan teori.
4.6 Pelaksanaan
BBL normal pada umumnya segera dirawat dengan cara rooming in segera setelah bayi lahir,
begitupula sama halnya dengan bayi Ny. A karena keadaan bayi baik.
4.7 Evaluasi
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada bayi Ny. A maka bayi Ny. A dapat menyesuaikan
kondisi diluar uterus sehingga tidak terjadi masalah-masalah pada bayi Ny. A.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada bayi Ny. A, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa :
BBL normal, NCB, SMK, dengan berat badan 3000 gram, PB 49 cm, jenis kelamin perempuan,
tidak terdapat kelainan atau mengalami komplikasi, baik pada waktu hamil maupun pada saat
persalinan sehingga bayi Ny. A bisa dapat beradaptasi maka tidak terdapat kesenjangan antara
teori dengan lahan praktek.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi lahan praktek agar dapat meningkatkan mutu pelayanan yang baik sehingga tidak
akan pernah terjadi kesenjangan antara teori dengan praktek dan diharapkan bimbingan yang
lebih baik lagi.
5.2.2 Bagi Prodi D3 Kebidanan agar lebih memperhatikan anak didiknya.
5.2.3 Bagi mahasiswi D3 Kebidanan agar lebih dapat memperhatikan kekurangan-kekurangan yang
ada sehinga bisa lebih dapat meningkatkan kemampuan.
5.2.4 Bagi ibu Ny. A agar segera memberikan ASI eksklusif sedini mungkin dan memperhatikan tanda-
tanda bahaya pada bayi, diharapkan agar dapat merawat bayinya dengan baik.