LKS Penurunan Tekanan Uap

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

PENURUNAN TEKANAN UAP LARUTAN

Praktikum tanggal :

Kelas :

Kelompok :

Nama :

I. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui perbedaan tekanan uap jenuh pelarut murni dengan tekanan uap jenuh
larutan dan menghitung besarnya mol zat terlarut
II. Landasan Teori

Jika pelarut murni dimasukkan ke dalam suatu tempat tertutup, maka akan terjadi
perpindahan partikel dari fase cair ke fase gas dan sebaliknya. Jumlah partikel pelarut murni
pada fase gas memberikan suatu tekanan yang disebut tekanan uap. Setelah beberapa
waktu, jumlah partikel pelarut murni yang melepaskan diri dari fase cair ke fase gas sama
dengan jumlah partikel pelarut murni di fase gas yang terperangkap di permukaan fase cair.
Pada keadaan ini, dikatakan kesetimbangan dinamis telah tercapai. Secara umum, tekanan
uap dapat didefinisikan sebagai berikut:

Tekanan uap adalah tekanan gas yang berada di atas zat cairnya di dalam tempat
tertutup, dimana gas dan zat cair berada dalam kesetimbangan dinamis.

Dari penjelasan di atas, kita bisa melihat bahwa tekanan uap larutan (Plarutan) ternyata lebih kecil
dibandingkan tekanan uap pelarut murninya (Popelarut). Inilah sebenarnya yang dimaksud
dengan penurunan tekanan uap (∆P) larutan.

Secara umum, penurunan tekanan uap didefinisikan sebagai berikut.

Penurunan tekanan uap (∆P) adalah berkurangnya tekanan uap suatu larutan relatif terhadap
tekanan uap pelarut murninya.

Nilai (∆P) dapat dihitung dari tekanan uap larutan yang dijabarkan oleh Francois Raoult dan
dikenal sebagai Hukum Raoult.
Plarutan = Xpelarut Popelarut

Dengan demikian, penurunan tekanan uap larutan (∆P) data ditulis sebagai:

∆P = Popelarut – Plarutan

= Popelarut – (Xpelarut Popelarut)

= Popelarut (1 – Xpelarut)

∆P = Popelarut Xzat terlarut

dengan: ∆P = penurunan tekanan uap

Popelarut = tekanan uap pelarut murni

Xzat terlarut = Fraksi mol zat terlarut

Larutan yang mematuhi Hukum Raoult sepenuhnya disebut larutan ideal. Pada kenyataannya,
hanya larutan non-ideal yang kita temui. Oleh karena itu, penerapan Hukum Raoult merupakan
suatu pendekatan selama larutan tersebut encer dan zat terlarutnya tidak mudah menguap.
Keenceran larutan penting agar jarak antar-partikel tidak terlalu dekat sehingga partikel dapat
bergerak bebas. Sementara itu zat terlarut tidak mudah menguap dimaksudkan agar partikel zat
terlarut tidak pergi ke fase gas dan memberi tambahan tekanan uap.

III. Alat dan bahan


1. Alat :
 Rangkaian alat tekanan uap
 Gelas kimia 250 ml
 Corong
 Pembakar spritus
 Kaki tiga
 Kasa
 termometer
2. bahan:
 aquades 200 ml
 larutan urea 0,5 m 200ml
IV. Cara Kerja
1. Catat tinggi cairan dalam slan terlebih dahulu
2. Panaskan 200ml aquades sampai suhu 600C lalu masukan dengan menggunakan corong
kedalam botol alat pengukur tekanan uap
3. Pasangkan kembali tutup botol yang terhubung ke slangyang berisi ciran
4. Amati cairan dalam slang catat perubahan ketinggian cairan dalam slang
5. Panaskan 200 ml larutan urea 0,5m lakukan hal yang sama pada langkah 2 sampai
dengan 4
V. Hasil Pengamatan
zat Ketinggian cairan dalam salam pada waktu ( menit) = ….. mm
1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5
pelarut
larutan

Gunakan data pada posisi cairan yang paling tinggi


VI. Pertanyaan
1. Berapa ketinggian cairan dalam slang pada pelarut murni………………………………….
2. Berapa ketinggian cairan dalam slang pada larutan………………………………….
3. Hitunglah selisih ketinggian tekanan yang ditimbulkan oleh larutan

VII. Kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai