CBR Antropologi Rima
CBR Antropologi Rima
CBR Antropologi Rima
DISUSUN OLEH :
NIM : 3183321019
OKTOBER 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. INFORMASI BIBLIOGRAFI
3. Verifikasi
Verifikasi merupakan metode pengujian dalam kenyataan terdiri dari cara-cara yang
harus menguji kaidah-kaidah yang telah dirumuskan atau yang harus memperkuat
“pengertian” yang telah dicapai. Metode yang dipergunakan cenderung bersifat kualitatif. Hal
ini dilandasi suatu keinginan mencoba memperkuat pengertian dengan menerapkan
pengertian itu dalam kenyataan beberapa masyarakat yang hidup, tetapi dengan cara
mengkhusus dan mendalam.
2. Ilmu Paleontologi dan Antropologi : Meneliti fosil makhluk dari zaman dahulu.
3. Ilmu Anatomi dan Antropologi : Diperlukan dalam usaha untuk mendapat pengertian
tentang asal mula dan penyebaran manusia.
6. Ilmu Linguistik dan Antropologi : Mengenal dan memahami bahasa suku bangsa
yang akan diteliti.
7. Ilmu Arkeologi dan Antropologi : Mengetahui sejarah perkembangan kebudayaan
manusia dan suku-suku bangsa.
8. Ilmu Sejarah dan Antropologi : Mengenal sejarah awal berkembangnya suatu suku
bangsa yang dijadikan objek penelitian.
9. Ilmu Administrasi dan Antropologi : Agar data-data penelitian yang diperoleh dapat
terhimpun dalam suatu kumpulan yang baik.
10. Ilmu Politik dan Antropologi : Dalam penulisan deskripsi etnografi tentang
masyarakat suatu suku bangsa seorang peneliti berhadapan dengan kekuatan dan
proses politik local.
11. Ilmu Geografi dan Antropologi : Untuk mengkaji manusia sebagai salah satu
makhluk di muka bumi.
12. Ilmu Ekonomi dan Antropologi : Mengkaji bagaimana perilaku ekonomi suatu
masyarakat suku bangsa.
13. Ilmu Hukum Adat dan Antropolgi : Merupakan suatu sistem hukum yang telah
diabstrakkan sebagai aturan-aturan dalam kitab dan undang-undang.
“Masyarakat dan kebudayaan manusia telah berevolusi dengan sangat lambat dalam 1
jangka waktu beribu-ribu tahun lamanya, dari tingkat-tingkat yang rendah, melalui beberapa
tingkat-tingkat antara, sampai ke tingkat-tingkat tertinggi”.
1. Kategori social
Kesatuan masusia yang terwujud karena adanya suatu cirri atau kompleks cirri-ciri
objektif yang dapat didentifikasikan pada manusia-manusia itu.
2. Golongan social
Meskipun ada sedikit kemiripan dengan kategori social, dalam kategori social sudah
muncul suatu ikatan social.
3. Komunitas
Suatu komunitas mempunyai cirri berupa kesatuan kelompok kehidupan manusia
yang memiliki kesatuan wilayah yang nyata, berinteraksi menurut suatu system adat-istiadat,
serta terikat oleh suatu rasa identitas komunitas.
5. Masyarakat
Masyarakat memang merupakan sekumpulan manusia, setidaknya terdiri atas lebih
dari 1 (satu) orang dan saling bergaul
E. PIMPINAN MASYARAKAT
Pengembangan unsur akal dan naluri manusia telah memberikan kemungkinan
pengembangan pengelolaan dalam kelompok didasarkan atas beban hak, kewajiban, dan
tanggung jawab.
1. Pola Kelakuan
Pola perilaku manusia yang prosesnya telah terencana dalam gennya dan merupakan
milik dirinya tanpa melalui suatu proses belajar disebut pola kelakuan.
2. Pola Tindakan
Pola tindakan adalah pola perilaku manusia yang prosesnya terencana dalam gennya,
tetapi merupakan milik dari pribadinya melalui proses belajar.
A. UNSUR-UNSUR KEPRIBADIAN
1. Pengetahuan
Unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa seseorang manusia yang sadar, secara
nyata terkandung dalam otaknya. Perolehan pengetahuan akan dicoba untuk diproyeksi ke
dalam otak melalui beberapa factor pendukung / penghambat, yaitu :
a. Presepsi
Presepsi adalah penggambaran seluruh proses akal tentang alam dan sekitar dalam
keadaan alam sadar.
b. Apersepsi
Apersepsi adalah penggambaran baru dengan lebih banyak pengertian tentang
keadaan lingkungan dan berdasarkan pemahaman yang bersangkutan.
c. Pengamatan
Pengamatan adalah penggambaran yang lebih terfokus dan intensif, yang diperoleh
karena mengadakan suatu pengamatan.
d. Konsep
Konsep adalah penggambaran abstrak tentang suatu objek.
2. Fantasi
Fantasi adalah penggambaran baru dari objek yang sangat berbeda dari aslinya.
Penggambaran ini mungkin sulit diterima nalar karena kuatnya daya khayal otak.
3. Perasaan
Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh
pengetahuannya dinilainya sebagai keadaan positif atau negative. Unsur perasaan meliputi :
a. Kehendak
Tingkat perasaan yang paling rendah, karena sifatnya subjektif, terdapat unsur
penilaian. Penilaian positif akan membawa pengaruh yang harus dipenuhinya karena
mendatangkan kenikmatan, sedangkan nilai negative akan membawa kebencian dan
keengganan dalam pemahamannya sehingga harus dihindari dalam pelaksanaannya.
b. Keinginan
Keinginan adalah suatu tingkatan kehendak yang keras yang menuntut suatu
keinginan harapan pemenuhan.
c. Emosi
Suatu tingkatan kehendak / perasaan keras yang menuntut pemenuhan secara mutlak.
Tingkatan ini sangat keras sehingga seseorang dengan bernafsu sekali untuk memenuhinya.
4. Dorongan Naluri
Dorongan naluri adalah kemauan yang sudah merupakan naluri pada setiap makhluk
manusia. Hal ini tidak timbul lagi karena pengaruh pengtahuannya, tetapi telah terkandung
dalam organismenya, khususnya dalam gen sebagai dorongan naluri. Dorongan meliputi :
b. Dorongan seks
Dorongan ini menjadikan setiap makhluk mencari pasangan dan meneruskan
keterunan. Ini adalah pemenuhan kebutuhan biologis mutlak.
C. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Pada kajian mengenai sejarah perkembangan kajian ilmu antropologi khususnya fase
II dikatakan bahwa telah timbul suatu konsep berpikir evolusi masyarakat. Pada masa itu
antropologi menjadi ilmu yang mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitive dengan
maksud untuk mendapat suatu pengertian tentang tingkat-tingkat kuno dalam sejarah evolusi
dan sejarah penyebaran kebudayaan manusia.
Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu budhayah, bentuk jamak dari buddhi
yang berarti budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan adalah hal-hal yang bersangkutan
dengan akal. Dalam bahasa Latin makna ini sama dengan colere yang berarti mengolah,
mengerjakan, terutama menyangkut tanah.
D. EVOLUSI MANUSIA DAN PERKEMBANGAN BUDAYA
Kajian tentang evolusi masyarakat dan kebudayaan telah dikembangkan pada
pertengahan abad ke-19. Evolusi yang diuraikan Koentjaraningrat (1996) sebagai berikut :
1. Zaman Liar Tua
Dalam kategori ini termasuk zaman sejak manusia ada di muka bumi sampai dengan
penemuan alat bantu berupa api.
2. Actives
Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindaka berpola dari
manusia dalam masyarakat. Yang termasuk adalah tatanan manusia dalam hidup
bersosialisasi dan berkomunikasi, serta bergaul dengan sesamanya.
3. Artifacts
Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Misalnya benda hasil
kerajinan, dapat dirasa, disentuh dan difoto.
Ketiga kebudayaan tidak berdiri sendiri, semua merupakan suatu kerangka yang
saling mengisi.
1. Golongan Pertama, dipelopori oleh A.R. Brown beranggapan bahwa tidak ada
aktivitas hokum dalam masyarakat yang tidak bernegara.
2. Golongan Kedua, dipelopori oleh B. Malinowski tidak mengkhususkan defenisi
mereka tentang hokum hanya hukum yang ada dalam masyarakat.
Ter Harr mengungkap beberapa konsepsi tentang hukum adat sebagai berikut :
1. Pengertian Hukum Adat
Hukum adat adalah keseluruhan aturan yang menjelma dari keputusan-keputusan para
fungsionaris hukum.
2. Penetration Pasifique
Pemasukan/penerobosan secara damai (salah satunya oleh misionaris agama).
Masuknya melalui pedangang secara damai.
3. Stimulus Diffusion
Difusi meliputi suatu wlayah yang luas biasanya terjadi melalui serangkaian
pertemuan antara sejumlah suku bangsa.
2. Proses Sosialisasi
Proses sosialisasi adalah proses sosial di mana seorang individu menerima pengaruh,
peranan, tindakan orang-orang di sekitarnya.
3. Proses Enkulturasi/Pembudayaan
Proses enkulturasi adalah proses sosial di mana individu belajar menyesuaikan diri
dan alam pikiran serta sikapnya terhadap adat, sistem norma, serta semua peraturan yang
terdapat dalam lingkungan masyarakat.
2. Asimilasi
Proses asimilasi adalah proses sosial yang timbul apabila terdapat :
1. Kelompok-kelompok manusia dengan suatu latar belakang kebudayaan yang berbeda-
beda.
2. Kelompok manusia ini saling bergaul langsung secara intensif serta dalam waktu yang
lama.
3. Pertemuan budaya-budaya antarkelompok itu masingmasing berubah watak khasnya
dan unsure-unsur kebudayaannya saling berubah sehingga memunculkan suatu watak
kebudayaan yang baru.
D. PROSES PEMBARUAN
Proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam, energi dan modal, serta
penataan kembali dari tenaga kerja dan teknologi produk baru sehingga terbentuk suatu
sistem produksi dari produk-produk baru. Proses ini lebih konkret dapat dinyatakan sebagai
pembaruan unsure teknologi dan ekonomi dari suatu kebudayaan.
Proses inovasi dapat digolongkan dalam bentuk :
1. Discovery : penemuan dari unsure kebudayaan yang baru berupa gagasan individu
ataupun kolektif.