Makalah Jenis Sarana Dan Prasarana Motorik Aud
Makalah Jenis Sarana Dan Prasarana Motorik Aud
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan arahan bagi manusia agar tumbuh sesuai dengan apa
yang ada pada diri dan lingkungannya untuk menjadi jati diri yang hakiki. Upaya yang
dapat dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut, penyelenggaraan pendidikan harus
sesuai dengan Undang-Undang (UU) dan Peraturan Pemerintah (PP) mengenai sistem
Pendidikan Nasional.
Pada Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan yang menyangkut standar sarana dan prasarana pendidikan secara nasional
pada BAB VII Pasal 42 dengan tegas disebutkan bahwa setiap satuan pendidikan wajib
memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku
dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai serta perlengkapan lainnya yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas,
ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, kantin,
tempat olahraga, tempat bermain, dan ruang atau tempat yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Berdasarkan
Permendikbud No 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan PAUD.
Standar sarana dan prasarana adalah kriteria tentang persyaratan pendukung
penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan anak usia dini secara holistic dan
integratif yang memanfaatkan potensi. Sarana dan prasarana sekolah merupakan salah
satu faktor penunjang dalam pencapaian keberhasilan proses belajar mengajar di
sekolah. Tentunya hal tersebut dapat dicapai apabila ketersediaan sarana dan prasarana
yang memadai disertai dengan pengelolaan secara optimal.
Perkembangan anak adalah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada
kualitas fungsi organ-organ jasmaniah, dan bukan pada organ-organ jasmaniah,
sehingga penekanan arti perkembangan terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis
yang termanifestasi pada kemampuan fisiologis. Pertumbuhan dan perkembangan anak
dapat diidentifikasi meliputi beberapa hal. Menurut Hurlock perkembangan dan
pertumbuhan anak meliputi perkembangan sosial, jasmani, bahasa, sosial. Arthur
mengidentifikasi ada empat dimensi perkembangan anak, yaitu perkembangan sosial
1
2
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas didapat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian sarana dan prasarana?
2. Apa saja persyaratan sarana dan prasarana yang baik?
3. Bagaimana prasarana di lingkungan sesuai dengan rentang usia?
4. Apa saja prinsip sarana dan prasarana?
5. Apa saja fungsi sarana dan prasarana pada PAUD?
6. Apa saja manfaat sarana dan prasarana?
7. Apa saja kebutuhan sarana bermain pada anak usia dini?
8. Bagaimana prosedur pengelolaan sarana dan prasarana AUD?
9. Apa saja jenis-jenis sarana PAUD?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian sarana dan prasarana
2
3
D. Manfaat
Manfaat yang didapat dari pembuatan makalah ini adalah kami bisa lebih memahami
berbagai aspek dan informasi tentang sarana dan prasarana pengembangan motorik
sehingga dapat digunakan dan diterapkan sebagai bekal untuk menjadi calon pendidik
yang profesional.
3
4
BAB II
PEMBAHASAN
4
5
5
6
serta disediakan sesuai dengan keperluan serta dapat digunakan secara langsung
dan tidak Iangsung.
a) Jenis dan Fungsi
Dilihat dari fungsinya, jenis meubel dapat dikelompokkan menjadi:
Meubel penunjang belajar anak, seperti: meja dan kursi anak, lemari atau
rak penyimpanan alat bermain, loker anak, papan pajangan hasil karya
anak, rak sepatu, gantungan tas, dll.
Meubel penunjang kegiatan kelembagaan, seperti: meja dan kursi guru,
meja dan kursi tamu, lemari guru, rak penyimpanan data anak, dll.
b) Jumlah
Meubel disesuaikan dengan keperluan dan tuntutan aktivitas anak didik
dalam kegiatan belajar melalui bermain. Misalnya jumlah loker disesuaikan
dengan jumlah anak didik yang ada dalam satu kelompok usia.
c) Ukuran dan Bentuk
Ukuran dan bentuk meubel disesuaikan dengan faktor Antropometri dan
Ergonomi.
Antropometri pada dasarnya mempelajari cara penentuan ukuran meubel
berdasarkan pertimbangan dimensi tubuh peserta didik.
Ergonomi mempelajari cara penentuan bentuk dan ukuran meubel
berdasarkan pertimbangan kenyamanan peserta didik untuk melakukan
aktivitas.
d) Spesifikasi
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar anak nyaman menggunakan
meja dan kursi, yaitu:
Ukuran tinggi kaki kursi anak sama dengan panjang kaki anak dari
telapak kaki sampai dengan lutut, sehingga telapak kaki rata dengan
lantai dan bagian bawah paha tidak menekan tempat duduk.
Cukup jarak antara bagian bawah meja dengan paha anak
Posisi siku kira-kira sama tinggi dengan daun meja
Sandaran untuk punggung tepat di bawah tulang belikat
Cukup antara jarak antara sandaran dan bidang dudukan ( contoh
terlampir )
6
7
7
8
f. Dapur harus bersih, aman dan bisa diakses anak dengan pengawasan
pendidik/orang dewasa
g. Dinding dan perabot menggunakan warna-warna natural yang membangun
antusias anak dalam belajar
h. Dinding sebaiknya tidak dilukis agar dapat dimanfaatkan sesuai dengan konsep
pembelajaran
i. Ruang kegiatan di dalam harus memiliki pintu yang memadai untuk akses keluar
dan masuk ruangan serta dapat dikunci dengan baik saat tidak digunakan
j. Jika kegiatan belajar dilaksanakan di luar /di halaman maka dipilih area yang
datar, bersih dan aman untuk anak. Bila diperlukan, alas bermain dapat
menggunakan karpet, tikar atau bahan lain yang aman untuk anak
k. Kamar mandi dapat diakses langsung, baik dari dalam maupun dari luar ruangan
l. Tempat kegiatan yang berhubungan dengan air perlu memperhatikan: sumber
air, lantai yang tidak licin, dan sanitasi agar air tidak menggenang dan tidak
membahayakan anak
m. Memiliki jalur evakuasi apabila terjadi bahaya.
C. Prasarana di Lingkungan
Pembelajaran AUD Anak adalah unik dan memiliki kebutuhan yang berbeda-beda
berdasarkan tahapan usia dan perkembangannya. Anak batita (usia di bawah tiga tahun)
membutuhkan tempat yang banyak untuk aktifitas makan, mengganti popok, tidur,
eksplorasi fisik dan visual. Persyaratan Prasarana PAUD tersebut di atas berlaku untuk
seluruh kelompok usia layanan PAUD, tetapi terdapat persyaratan khusus yang terkait
dengan kebutuhan dan karakteristik untuk masing-masing kelompok usia. Adapun
pembagian kelompok usia, mengacu pada standar PAUD, yaitu yang meliputi 0-,2
tahun, 2-,4 tahun, dan kelompok usia 4- ≤6 tahun.
USIA
0 - <2 TAHUN 2 - <4 TAHUN 4 - ≤6 TAHUN
a. Memiliki ruang tidur,
a. Memiliki ruang a. Memiliki ruang
dan ruang bermain,
bermain anak usia 2-4 bermain anak usia 4-6
yang dilengkapi dengan
tahun, yang dikelilingi tahun, yang dikelilingi
cermin besar, matras
dengan beragam dengan beragam
1. Ruang bersih dan berukuran
permainan dan buku permainan dan buku
luas
cerita yang disusun cerita yang disusun
b. Adanya tempat untuk
dengan rapi dan mudah dengan rapih dan mudah
menyimpan peralatan
dijangkau anak. dijangkau anak.
bayi
8
9
c. Area bagi ibu untuk b. Tempat yang bersih b.Tempat yang bersih
menyusui dan cukup luas untuk dan cukup luas untuk
d. Memiliki area tenang anak bisa berjalan, anak bisa berjalan,
sebagai ruang khusus berlari, melompat dan berlari, melompat dan
jika bayi sedang merasa bermain aktif serta dapat bermain aktif serta dapat
tidak nyaman atau sakit digunakan untuk kegiatan digunakan untuk
sehingga tidak stimulasi lainnya kegiatan stimulasi
tercampur dengan anak c. Adanya tempat untuk lainnya
lainnya meletakkan atau c. Adanya tempat untuk
e. Area untuk mengganti menggantung peralatan meletakkan atau
popok dan ganti baju yang dibawa anak seperti menggantung peralatan
tas. yang dibawa anak seperti
tas.
a. Lemari es untuk
menyimpan ASI atau
wadah yang dapat
digunakan untuk
menjaga kualitas ASI
(maksimal 8 jam)
b. Penghangat ASI dan a. Piring, garpu, sendok
makanan bayi makan dan gelas untuk a. Piring, garpu,sendok
c. Gelas minum , piring anak yang diberi nama makan dan gelas untuk
2. makan, sendok bayi b. Meja dan kursi untuk anak yang diberi nama
Perabot yang diberi nama makan dan minum. b. Peralatan untuk
d. Alat penghalus c. Peralatan untuk membersihkan diri,
makanan membersihkan diri, BAK/BAB dan mandi
e. Tempat tidur bayi BAK/BAB dan mandi
dengan peralatan tidur
yang bersih dan aman
seperti kasur atau
matras, bantal kecil,
selimut, perlak dan
seprei serta alas tidur
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
5. Penggunaan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan prasarana adalah:
a. Sesuai dengan perencanaan pemanfaatan prasarana yang sudah ditetapkan
b. Sesuai dengan prinsip pengelolaan prasarana
6. Perawatan
Perawatan perlu dilakukan pada semua inventaris barang yang dimiliki lembaga
PAUD secara berkala. Tingkat intensitas perawatan tergantung dari jenis dan
fungsi barang tersebut. Ada barang-barang yang cukup dibersihkan dengan
dilap, namun ada yang perlu dicuci secara berkala. Misalnya: papan lukis perlu
dilap dengan bersih atau dicuci jika bahan terbuat dari plastik karena sering
terkena cat. Apabila dibiarkan, maka akan sulit untuk menghilangkan noda cat
tersebut.
Secara garis besar, perawatan dan pemeliharaan prasarana didasarkan pada jenis
bahan yang digunakan.
a. Prasarana dari Plastik
Untuk berbagai prasarana yang berbahan plastik, secara umum perawatan
dan pemeliharaannya adalah sebagai berikut:
Lakukan pembersihan rutin menggunakan kain bersih dan air secara
rutin. Perhatikan jenis mainannya, karena tidak semua jenis mainan
bisa dicuci di air yang mengalir.
Kemudian keringkan.
Jika tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama simpan pada
tempat sejuk dan kering.
b. Prasarana dari Kain
Pada umumnya prasarana dengan bahan kain adalah sprei, sarung bantal
dll. Perawatannya sebenarnya beragam. Namun secara garis besar adalah
sebagai berikut:
Sebaiknya memilih bahan kain yang washable atau bisa dicuci
sehingga perawatan lebih mudah.
Secara rutin, cuci dengan detergen anti bakteri, atau detergen khusus
untuk pakaian anak-anak.
Keringkan hingga benar-benar kering (bisa dijemur dibawah sinar
matahari atau menggunakan pengering khusus).
16
17
Jika tidak akan digunakan dalam waktu yang lama simpan pada plastik
kedap udara, untuk menghindari debu, jamur dan berkembangbiaknya
bakteri.
Simpan pada tempat yang sejuk dan kering.
c. Prasarana dari Karet
Apabila ada prasarana berbahan dasar karet, secara umum perawatannya
adalah sebagai berikut:
Bersihkan dengan menggunakan lap bersih dan air, atau cuci dengan
air mengalir dan sabun.
Kemudian keringkan hingga benar-benar kering.
Simpan ditempat sejuk dan kering. Jangan simpan ditempat yang
langsung terkena sinar matahari karena akan merusak tekstur karet
secara perlahan.
Jauhkan juga dari zat kimia yang dapat mengalami perpindahan elemen
dengan karet, seperti merkuri.
Jauhkan dari api karena mudah terbakar.
d. Prasarana dari Kayu
Bersihkan dengan menggunakan minyak zaitun atau olive oil dan lap
bersih. Hal ini selain dapat merawat tekstur kayu, juga untuk mencegah
kayu non vernish dari rayap dan binatang lain yang biasa merusak
kayu.
Keringkan dengan mendiamkannya atau dengan diberikan angin
perlahan, bisa kipas angin.
Simpan ditempat yang sejuk dan kering. Jauhkan dari sinar matahari
langsung karena beberapa jenis kayu akan melengkung jika terkena
udara yang terlalu panas. Selain itu, sinar matahari dapat mengubah
kecemerlangan warna seiring berjalannya waktu.
Jauhkan dari zat kimia karena kayu dapat menyerap zat kimia apapun.
Untuk mainan kayu yang dicat jauhkan dari thinner dan zat lain yang
dapat melunturkan cat.
Jauhkan dari api, karena mudah terbakar.
e. Prasarana dari Kaca
17
18
18
19
19
20
20
21
b. Bahan
Secara umum alat permainan terbuat dari bahan pasir, kayu, besi, busa,
plastik, dan kain. Alat-alat tersebut harus dipelihara dan cara
pemeliharaannya tergantung dari bahan yang digunakan. Berikut diuraikan
cara pemeliharaan alat-alat permainan ditinjau dari bahan pembuatnya.
21
22
4. Rambu-Rambu Pengelolaan
Hal-hal umum yang harus diperhatikan dalam pengelolaan sarana PAUD adalah
sebagai berikut :
a. Kesesuaian dengan kebutuhan dan perkembangan anak
Pengelolaan sarana yang baik tidak hanya karena lengkap dan mewah tetapi
terletak pada kesesuaian penataan tersebut dengan kebutuhan dan
perkembangan anak. Oleh karena itu, sebelum sarana ditata, seharusnya
guru mempelajari dan memetakan kebutuhan dan perkembangan anak
terhadap berbagai sarana pendidikan. Kebutuhan dan perkembangan anak
dapat dikelompokkan guru berdasarkan kebutuhan secara umum,
kebutuhan dalam kelompok yang relatif sama dan kebutuhan anak secara
individual. Ketiga kelompok kebutuhan tersebut akan memberikan
pengaruh terhadap pengelolaan sarananya.
b. Tipe atau jenis kegiatan
Penataan sarana juga harus memperhatikan tipe dan jenis kegiatan yang
akan ditawarkan pada anak. Tipe dan jenis kegiatan telah dipertimbangkan
guru dari kurikulum dan model pendidikan yang disepakati serta berbagai
kebutuhan dan perkembangan anak. Pengelolaan sarana pendidikan akan
berbeda untuk berbagai kebutuhan kegiatan tersebut seperti penataan sarana
untuk kegiatan sains, seni, matematika, studi sosial, dan program bahasa.
c. Keselamatan dan Kenyamanan
Pengelolaan sarana PAUD harus memperhatikan faktor keselamatan dan
keamanan. Faktor keselamatan anak ini sangat penting diperhatikan
mengingat anak usia dini sedang berada dalam masa kelebihan aktivitas
(over activity) dan masa eksplorasi sehingga anak cenderung tidak mau
diam dan senang menjelajahi dan mencoba berbagai hal yang ada di
22
23
d. Fleksibilitas
Pengelolaan sarana yang baik harus secara luwes atau fleksibel untuk
ditukar, dipindah, dimodifikasi atau diganti pada setiap periode tertentu.
Dasar pertimbangan ini untuk menghidari kebosanan atau adanya variasi
letak dan penataan sarana tersebut.
I. Jenis-Jenis Sarana PAUD
a. Sarana PAUD dilihat dari proses pembuatannya, dapat dibedakan menjadi:
Pabrikan; yaitu yang sudah tersedia/di beli di toko-toko mainan.
Dibuat sendiri; yaitu sarana bermain yang dibuat sendiri oleh pendidik/orang
tua, terbuat dari bahan-bahan yang tersedia di lingkungan, termasuk dari bahan
bekas yang layak pakai seperti: kayu, karton, botol plastik, tutup botol bekas,
dll. Bahan daur ulang yang digunakan sebagai sarana bermain anak harus aman
(tidak berjamur, tidak kasar, tidak berkarat, tidak runcing, tidak beracun, tidak
berbau, gunakan plastik bekas dengan kode 1 dan 5).
Tersedia di alam; yaitu sarana bermain yang memanfaatkan bahan alam yang
tersedia di lingkungan sekitar. Contoh: pewarna alami dari daun, bunga, kunyit,
dll; bau-bauan dari rempah-rempah; tekstur dari bebatuan, kayu, daun, biji-
bijian, tanah, pasir, kerang, dll.
b. Sarana PAUD dilihat dari fungsinya, dapat dibedakan menjadi :
Bahan belajar; yaitu segala bentuk informasi yang disediakan oleh pendidik,
berupa isi / pesan dalam buku maupun non buku, yang dapat dipelajari anak
pada saat mereka bermain/belajar, baik direncanakan maupun tidak.
Media belajar; Yaitu sarana fisik untuk menyampaikan bahan belajar sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan dan tindakan dalam rangka menumbuhkan
motivasi anak untuk belajar.
23
24
Contoh: buku, DVD, Alat Permainan Edukatif (APE), dan alat peraga
Media Belajar berupa:
1) Alat Permainan Edukatif (APE); yaitu semua alat yang digunakan anak usia
dini untuk bermain/belajar yang mengandung nilai edukatif untuk
mengoptimalkan perkembangan.
Alat Permainan Edukatif untuk anak usia dini mencakup: alat main eksplorasi,
alat main manipulatif, alat main sensorimotor, alat bermain sosial, motorik
kasar, musik dan gerak, serta peralatan seni rupa. (Bronson: 1995 & Konsensus
Mainan Anak Internasional, ICTI, Spanyol: 2006). Alat main ini dapat
mengoptimalkan semua aspek perkembangan anak.
a) Alat main eksplorasi merupakan peralatan dan bahan main yang dapat
membantu anak menemukan pengalaman dan hal baru. Alat dan bahan
ini mencakup alat dan bahan bermain pembangunan, sains, bahan alam,
dsb. Contoh: balok, playdough, pasir, potongan kertas, tanah liat, tutup
botol, karton, dll.
b) Alat main manipulatif merupakan peralatan dan bahan main yang
digunakan oleh anak secara bebas sesuai keinginan anak, dalam kondisi
apapun tanpa aturan bermain dan bersifat tidak terstruktur. Contoh: alat
dan bahan main pembangunan (seperti pasir, air, spidol, playdough,
tanah liat, ubleg, tali, karet gelang), alat main yang diremas dan dirobek,
kerincingan, dll.
c) Alat main sensorimotor merupakan alat dan bahan yang digunakan
untuk menstimulasi panca indera dan gerakan. Contoh: benda-benda
dengan berbagai warna, tekstur, aroma, ukuran, bentuk, bunyi dan suara;
bendabenda yang dapat ditarik, didorong, diangkat, dilempar, dipukul,
diremas, dll.
d) Alat main sosial merupakan alat dan bahan main yang diharapkan dapat
membantu anak untuk mengembangkan kemampuan berinteraksi
dengan orang lain. Alat dan bahan main ini merangsang anak untuk
berimajinasi tentang dirinya, bermain peran dengan orang lain, kejadian
di sekitar anak, mengenal profesi, dsb.
e) Alat main motorik kasar merupakan alat dan bahan main yang
menunjang pengembangan keterampilan motorik kasar. Alat main
motorik kasar ini dapat berupa peralatan untuk bermain tarik dan dorong,
24
25
25
26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sarana bermain anak usia dini merupakan salah satu aspek penting dalam proses
pembelajaran dan pengelolaan PAUD. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar melalui
bermain, sarana bermain dapat diterapkan secara sederhana yang kemudian menjadi
persyaratan minimal, tetapi dapat pula disesuaikan kemajuan lembaga. Oleh karena
itu, pengelolaan sarana bermain anak usia dini pada pedoman ini memberikan
gambaran kepada para pendidik dan pengelola lembaga PAUD tentang sarana
bermain anak usia dini yang secara mendasar perlu dimiliki oleh lembaga PAUD,
agar dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
Prasarana Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu faktor penunjang
yang berpengaruh terhadap proses belajar mengajar yang pada akhirnya
meningkatkan mutu pendidikan anak usia dini. Agar prasarana PAUD dapat
dimanfaatkan secara optimal, maka diperlukan perencanaan, pengadaan, perawatan,
penyimpanan, penginventarisasian yang baik dan teratur. Jika prasarana tidak lagi
layak pakai maka perlu penghapusan, sehingga prasarana tetap layak dan memadai
untuk anak.
B. Saran
Sebagai calon tenaga pendidik yang profesional, perlu lah memiliki
pengetahuan yang luas tentang dunia anak usia dini khususnya dalam hal sarana dan
prasarana ini sehingga tepat guna, aman, dan efektif digunakan untuk anak untuk
mendukung tercapainya tujuan pendidikan yang lebih baik.
26
27
DAFTAR PUSTAKA
27