@ SK Tata Naskah
@ SK Tata Naskah
@ SK Tata Naskah
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SIMPANG BARU
KECAMATAN TAMPAN
Jl. Kamboja No. 100 Kode Pos 28293
Telp.(0761) 8415976 email: puskesmassp.br@gmail.com
TENTANG
Menimbang : a. bahwa Tata Naskah Dinas telah diatur dan ditetapkan dalam
Peraturan Walikota Pekanbaru Nomor 207 tahun 2017 tentang
Tata Naskah Dinas di Lingkungan Kota Pekanbaru;
b. bahwa Tata Naskas Penyusunan Dokumen Akreditasi di
tetapkan dalam Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Tahun 2017
c. bahwa Peraturan Menteri Dalam Negeri Tahun 2005 tentang
Tata Naskah Dinas di Lingkungan Kabupaten/Kota
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 9 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2005 tentang Pedoman
Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota,
tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan, sehingga
diubah kembali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
54 Tahun 2009 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan
Pemerintah Daerah, maka ketentuan sebagaimana dimaksud
pada huruf a perlu ditinjau kembali dan disesuaikan;
d. bahwa untuk membakukan sistem manajemen mutu, sistem
pelayanan, dan ketatausahaan perlu disusun pengaturan-
pengaturan (regulasi) internal yang menjadi dasar dalam
pelaksanaan upaya kesehatan di Puskesmas, baik upaya
kesehatan masyarakat maupun upaya kesehatan perorangan;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu dibuat Surat Keputusan
Kepala Puskesmas tentang Kebijakan Tata Naskah Dinas di
Lingkungan Puskesmas Simpang Baru.
Ditetapkan di : Pekanbaru
Pada tanggal : 11 Februari 2019
Kepala Puskesmas Simpang Baru
Uvirda
Lampiran : Keputusan Kepala Puskesmas
Simpang Baru
Nomor : 445/PKM-Sp.Br/.....
Tentang : Kebijakan Tata Naskah di Lingkungan
Puskesmas Simpang Baru
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
TATA NASKAH
Pasal 2
1. Asas tata naskah dinas merupakan pedoman atau acuan dasar mengenai
pelaksanaan naskah Puskesmas Simpang Baru di Lingkungan Pemerintah Kota
Pekanbaru
2. Asas Naskah Dinas, terdiri atas :
a. Asas efisien dan efektif,
b. Asas pembakuan,
c. Asas akuntabilitas,
d. Asas keterkaitan,
e. Asas kecepatan dan ketepatan,
f. Asas keamanan.
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
METODE PENOMORAN
Pasal 6
Metode Penomoran
a. Metode penomoran dokumen akreditasi Puskesmas dibuat terpisah dari surat
menyurat umum dengan tata aturan
b. ditetapkan sebagai berikut :
a) Dokumen Kebijakan / Keputusan
Sebagai contoh : 445/PKM-Sp.Br/000
Keterangan :
445 : Menyatakan klasifikasi Surat Puskesmas
PKM-Sp.Br : Menyatakan Simpang Baru
000 : Menyatakan nomor urut penyusunan SK
PENULISAN
Pasal 7
Penulisan
a. Memakai kertas dengan menggunakan ukuran F4 (21,5cm x 33cm) dengan
penulisan SK menggunakan margin atas 1,5 cm, margin kiri 2cm, margin
kanan 2cm dan margin bawah 2cm.
b. Penulisan SOP menggunakan margin atas 1,5 cm, margin kiri 2 cm, margin
kanan 2 cm dan margin bawah 2 cm.
c. Pembukaan kebijakan ditulis dengan huruf capital
d. Naskah kebijakan ditulis dengan jenis huruf arial, dengan ukuran font 12.
e. Naskah lainnya selain naskah kebijakan ditulis dengan jenis huruf Arial,
denga ukuran font 12.
f. Pengetikan naskah dinas menggunakan spasi 1 atau 1,5 sesuai kebutuhan
dan menggunakan jenis huruf Arial atau sesuai kebutuhan ukuran 12 untuk
naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat
Pasal 8
Warna dan kualitas kertas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf f, berwarna
putih dengan kualitas baik.
BAB III
NASKAH DINAS
Bagian Kesatu
Bentuk dan Susunan
Pasal 9
Bentuk dan susunan naskah dinas di lingkungan Puskesmas Simpang Baru meliputi
bentuk dan susunan Surat.
Pasal 10
Naskah dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 terdiri atas:
a. Manual Mutu;
b. Kebijakan;
c. Rencana Lima Tahunan;
d. Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahunan;
e. Pedoman/panduan;
f. Kerangka Acuan Program;
g. Standar Operasional Prosedur;
h. Rekam Implementasi;
Bagian Kedua
Penggunaan Kertas
Pasal 11
Kertas untuk naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat menggunakan:
a. HVS 80 gram atau disesuaikan dengan kebutuhan; dan
b. HVS diatas 80 gram atau jenis lain yang mempunyai nilai keasaman (PH) paling
rendah 7 hanya terbatas untuk jenis naskah dinas tertentu.
Pasal 12
Ukuran kertas untuk naskah dinas (surat menyurat )menggunakan kertas folio/F4 (215 x
330 mm); dan untuk makalah, piper dan laporan menggunakan A4 (210 x 297 mm)
BAB IV
PARAF, PENULISAN NAMA, PENANDATANGANAN DAN PENGGUNAAN TINTA
UNTUK NASKAH DINAS
Bagian Kesatu
Paraf
Pasal 13
Pasal 14
Penulisan nama Kepala Pelayanan Kesehatan Kepala Puskesmas pada naskah
dinas menggunakan nama jabatan dan Nomor Induk Pegawai.
Bagian Ketiga
Penandatanganan Naskah Dinas di lingkungan Puskesmas Simpang Baru
Pasal 15
Kepala Puskesmas menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 meliputi:
a. Kebijakan;
b. Rencana Lima Tahunan;
c. Rekam Implementasi;
Pasal 16
Kepala Puskesmas menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat
meliputi:
a. Manual Mutu;
b. Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahunan;
c. Pedoman/panduan;
d. Kerangka Acuan Program;
e. Standar Operasional Prosedur;
f. Rekam Implementasi;
Bagian Keempat
Penggunaan Tinta untuk Naskah Dinas
Pasal 17
Bagian Kesatu
Jenis, Bentuk, Ukuran dan Isi
Pasal 18
Jenis stempel untuk naskah dinas di lingkungan Puskesmas Simpang Baru terdiri atas:
a. Stempel jabatan;
b. Stempel Puskesmas.
Pasal 19
(1) Stempel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a berbentuk empat persegi
panjang.
(2) Stempel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf b berbentuk lingkaran.
Bagian Kedua
Penggunaan
Pasal 20
(1) Pejabat yang berhak menggunakan stempel jabatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 14 huruf a adalah Kepala Puskesmas.
(2) Pejabat yang berhak menggunakan stempel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
huruf c adalah Kepala Puskesmas.
(3) Pembubuhan stempel dilakukan pada bagian kiri tanda tangan pejabat yang
menandatangani naskah dinas.
Bagian Ketiga
Penyimpanan dan Tanggung Jawab Penggunaan Stempel
Pasal 21
(1) Stempel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a disimpan pada unit kerja
yang membidangi tata usaha.
(2) Stempel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf b, disimpan pada unit kerja
yang membidangi ketatausahaan.
(3) Pimpinan unit kerja yang membidangi ketatausahaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) bertanggung jawab atas penggunaan stempel.
BAB VII
KOP NASKAH DINAS
Bagian Kesatu
Jenis
Pasal 22
Jenis kop naskah dinas di lingkungan Puskesmas Simpang Baru terdiri atas kop naskah
dinas Pelayanan Kesehatan;
Bagian Kedua
Ukuran dan Isi
Pasal 23
(1) Kop naskah dinas unit kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, memuat logo
Pemerintah Kota Pekanbaru, logo Puskesmas, tulisan Pemerintah Kota Pekanbaru,
Dinas Kesehatan, nama unit kerja, alamat, email, kode pos dan nomor telepon.
(2) Tulisan pada kop naskah dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, untuk
Pemerintah Kota Pekanbaru ditulis menggunakan Arial ukuran 14, Dinas Kesehatan
ditulis menggunakan arial ukuran 14, nama unit kerja Pusat Kesehatan Masyarakat
ditulis dalam huruf arial 18, untuk Kecamatan Tampan ditulis menggunakan huruf
Arial dengan ukuran 12 dan untuk alamat ditulis menggunakan huruf Arial dengan
ukuran 12.
Bagian Ketiga
Penggunaan
Pasal 24
Kop naskah dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, digunakan untuk naskah
dinas yang ditandatangani oleh Kepala Puskesmas Simpang Baru.
BAB VIII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 25
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 26
Peraturan Kepala Puskesmas Simpang Baru ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan
dengan ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
penetapannya, maka akan dilakukan pembetulan sebagaimana mestinya.
1. Manual Mutu
Manual Mutu meliputi :
Kata Pengantar
I. Pendahuluan :
A. Latar Belakang
1. Profil Organisasi
2. Kebijakan Mutu
3. Proses Pelayanan (Proses Bisnis)
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
D. Landasan hokum dan acuan
E. Istilah dan definisi
II. Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan Pelayanan
A. Persyaratan Umum
B. Pengendalian Dokumen
C. Pengendalian Rekaman
III. Tanggung Jawab Manajemen :
A. Komitmen manajemen
B. Fokus pada sasaran/pasien
C. Kebijakan Mutu
D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja/Mutu
E. Tanggungjawab, wewenang dan komunikasi
F. Wakil Manajemen Mutu/Penanggung jawab Manajemen Mutu
G. Komunikasi Internal
IV. Tinjauan Manajemen :
A. Umum
B. Masukkan Tinjauan Manajemen
C. Luaran Tinjauan
V. Manajemen Sumber Daya :
A. Penyediaan Sumber Daya
B. Manajemen Sumber Daya Manusia
C. Infrastruktur
D. Lingkungan Kerja
VI. Penyelenggaraan Pelayanan :
A. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas
1. Perencanaan Upayan Kesehatan Masyarakat, akses dan pengukuran
kinerja
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran
a. Penetapan persyaratan sasaran
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
c. Komunikasi dengan sasaran
3. Pembelian jika ada
4. Penyelenggaraan UKM :
5. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan sasaran kinerja UKM
B. Upaya klinis (Upaya Kesehatan Perseorangan)
1. Perencanaan pelayanan klinis
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
3. Pembelian/pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis
4. Penyelenggaraan pelayanan klinis
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien
6. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan
VII. Penutup
Lampiran (jika ada)
2. Kebijakan
1. Pembukaan ditulis dengan huruf capital
a. Kebijakan : Peraturan/Keputusan Kepala (sebutkan nama FKTP),
b. Nomor : ditulis sesuai system penomorn di FKTP,
c. Judul : ditulis judul Peraturan/Keputusan tentang,
d. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa,
e. Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan di tengah margin
diakhiri dengan tanda koma (,)
2. Konsideran , meliputi :
a. Menimbang :
Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi latar
belakang dan alas an pembuatan keputusan,
Huruf awal kata “menimbang” ditulis dengan huruf capital diakhiri dengan
tanda baca titik dua (:), dan diletakkan di bagian kiri,
Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan huruf kecil
dan dimulai dengan kata “bahwa” dengan huruf “b” huruf kecil, dan diakhiri
dengan tanda baca (;).
b. Mengingat :
Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuat Peraturan/Surat Keputusan tersebut,
Peraturan perundangan yang menjadi dasar hokum adalah peraturan yang
tingkatannya sederajat atau lebih tinggi,
Kata “mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar kata menimbang,
Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai dengan
hirarki tata perundangan dengan tahun yang lebih awal disebut lebih dulu,
diawali dengan nomor 1,2,dst, dan diakhiri dengan tanda baca (;).
3. Diktum ;
a. Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah,seluruhnya dengan huruf
kapital;
b. Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan sejajar dengan kata
menimbang dan mengingat, huruf awal kata menetapkan ditulis dengan huruf
capital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua (:).
c. Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala), seluruhnya ditulis
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik (.).
4. Batang Tubuh :
a. Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan/Surat Keputusan yang
dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya:
Kesatu :
Kedua :
Dst
b. Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Surat Keputusan, perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
c. Materi kebijkan dapat dibuat sebagai lampiran Peraturan/Surat Keputusan, dan
pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
Peraturan/Surat Keputusan.
5. Kaki :
Kaki Peraturan/Surat Keputusan merupakan bagian akhir substansi yang memuat
penanda tangan penerapan Peraturan/Surat Keputusan, pengundangan
peraturan/keputusan yang terdiri dari :
a. Tempat dan tanggal penetapan,
b. Nama jabatan diakhiri dengan tanda koma (,),
c. Tanda tangan pejabat,
d. Nama lengkap pejabat yang menandatangani.
6. Penandatanganan :
Peraturan/Surat Keputusan Kepala FKTP ditandatangani oleh Kepala FKTP,
dituliskan nama tanpa gelar.
TENTANG
………………………………………………………….
Judul Keputusan
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ditulis dengan
huruf kapital
MEMUTUSKAN:
……….………………………………................................................................
KESATU : ………………………………………………………………………….............
Memuat subtansi
KEDUA : …………………………………………………………………………............... tentang kebijakan
yang ditetapkan
KETIGA : …………………………………………………………………………...............
NAMA JABATAN,
Tanda Tangan dan Cap jabatan Nama jabatan &
nama lengkap yang
ditulis dengan
huruf kapital dicetak
tebal dan tidak
mencantumkan gelar
dan NIP
NAMA LENGKAP (Tanpa Gelar)
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Visi Dan Misi
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II DATA DATA PUSKESMAS
1. Data umum
A. Peta Wilayah
(Format 1atau Gambar Peta Wilayah Kerja Puskesmas)
Data Fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas (Di
Dalam dan Luar Gedung)
B. Data Sumber Daya
1) Ketenagaan Puskesmas (Format 2a)
2) Keadaan Obat dan Bahan Habis Pakai (Format 2b)
3) Keadaan Alat Kesehatan Format 2c)
4) Pembiayaan Kesehatan (Format 2d)
5) Keadaan Sarana dan Prasarana (Format 2e)
C. Data Peran Serta Masyarakat (Format 3)
D. Data Penduduk dan sasaran Program (Format 4)
E. Data Sekolah (Format 5)
F. Data Kesehatan Lingkungan (Format 6)
2. Data Khusus
A. Status Kesehatan
1) Data Kematian (Format 7)
2) Kunjungan Kesakitan (Format 8)
3) Data Sepuluh Penyakit terbesar (Format 9)
B. Kejadian Luar Biasa (Format 10)
C. Cakupan Program Pelayanan Kesehatan 1 Tahun (Format 11)
D. Hasil Survey (Bila ada) – (Format 12)
4. Pedoman / Panduan
Pedoman/ panduan adalah: kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah langkah-
langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk menentukan dan
melaksanakankegiatan.
Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga dapat diartikan
pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya mengatur 1 (satu)
kegiatan. Pedoman/ panduan dapat diterapkan dengan baik dan benar melalui
penerapan SOP.
Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi pedoman/ panduan maka Puskesmas
menyusun/membuat sistematika buku pedoman/ panduan sesuai kebutuhan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen pedomanatau panduan yaitu:
1. Setiap pedoman atau panduan harus dilengkapi dengan peraturan atau keputusan
Kepala Puskesmas untuk pemberlakuan pedoman/ panduan tersebut.
2. Peraturan Kepala Puskesmas tetap berlaku meskipun terjadi penggantian Kepala
Puskesmas .
3. Setiap pedoman/ panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal setiap 2-3 tahun
sekali.
4. Bila Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Pedoman/Panduan untuk suatu
kegiatan/ pelayanan tertentu, maka Puskesmas dalam membuat pedoman/
panduan wajib mengacu pada pedoman/ panduan yang diterbitkan oleh
Kementerian Kesehatan.
5. Format baku sistematika pedoman panduan yang lazim digunakan sebagai berikut:
a. Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
Kata pengantar
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan
BAB IV Struktur Organisasi
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/ Rapat
BAB XI Pelaporan
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
6. KERANGKA ACUAN
Kerangka acuan disusun untuk program atau kegiatan yang akan dilakukan oleh
Puskesmas . Program/kegiatan yang dibuat kerangka acuan adalah sesuai dengan
Standar Akreditasi.
Dalam menyusun kerangka acuan harus jelas tujuan dankegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan dalam mencapai tujuan. Tujuan dibedakan atas tujuan umum yang
merupakan tujuan secara garis besar dari keseluruhan program/kegiatan, dan
tujuan khusus yang merupakan tujuan dari tiap-tiap kegiatan yang akan dilakukan.
Dalam kerangka acuan harus dijelaskan bagaimana cara melaksanakan kegiatan
agar tujuan tercapai, dengan penjadwalan yang jelas dan evaluasi serta pelaporan.
JUDUL SOP
JUDUL SOP
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Nama & gelar Kepala
Nama Puskesmas
Ttd Ka Puskesmas Nip.........................
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Alat
6. Prosedur/Langkah-
langkah
7. Bagan Alir/Diagram
Alir
9. Unit Terkait
10. Dokumen Terkait
11. Rekaman Historis No. Yang diubah Isi Tanggal mulai
Perubahan Perubahan diberlakukan
Penjelasan :
a) Penulisan SOP harus tetap di dalam kotak adalah : nama puskesmas dan
logo, judul SOP, nomor dokumen, tanggal terbit dan tanda tangan kepala
puskesmas
b) Logo Kabupaten dan lambang puskesmas
c) Tulisan judul SOP
d) Kotak logo kabupaten dan logo puskesmas
e) Nomer dokumen, nomor revisi, tanggal terbit, halaman
f) TulisanSOP
g) Penulisan Puskesmas
h) Penulisan Kepala Puskesmas dan penulisan NIP
i) Kop SOP dan komponen SOP formatnya jadi satu, untuk garis tengah di
komponen SOP sejajar dengan garis kanan kop logo kabupaten.
j) Untuk pengertian, tujuan, kebijakan, referensi, prosedur, diagram alir (bila
perlu), unit terkait, rekaman historis perubahan, lebar kotak menyesuaikan isi
materi.
9. Petunjuk Pengisian SOP
a. Logo:
Logo yang dipakai adalah logo Pemerintah Kabupaten dan lambang Puskesmas.
b. Kotak Kop/Heading diisi sebagai berikut:
a) Heading hanya dicetak halaman pertama.
b) Kotak Kop kanan kiri diberi Logo pemerintah daerah dan lambang
Puskesmas.
c) Kotak Judul diberi Judul /nama SOP sesuai proses kerjanya.
d) Nomor Dokumen: diisi sesuai dengan ketentuan penomeran yang berlaku
di Puskesmas .
e) No. Revisi: diisi dengan status revisi
f) Tanggal terbit: diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SOP tersebut.
g) Halaman: diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman
untuk SOP tersebut (misal 1/5).
h) Ditetapkan Kepala Puskesmas: diberi tandatangan Kepala, nama dan
gelarnya serta Nomer Induk Pegawai (NIP).
c. Isi Standar Prosedur Operasional :
Isi dari SOP setidaknya adalah sebagai berikut:
a) Pengertian: diisi definisi judul SOP danberisi penjelasan dan atau definisi
tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyeBABkan salah
pengertian/ menimbulkan multi persepsi.
b) Tujuan: berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci: “
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk ……”.
c) Kebijakan : berisi kebijakan Kepala Puskesmas yang menjadi dasar
dibuatnya SOP tersebut.
d) Referensi : berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan SOP,
bisa berbentuk buku, peraturan perundang-undangan, ataupun bentuk
lain sebagai bahan pustaka.
e) Prosedur: bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan
langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu.
f) Diagram Alir/ bagan alir (Flow Chart):Di dalam penyusunan prosedur
maupun instruksi kerja sebaiknya dalam langkah – langkah kegiatan
dilengkapi dengan diagram alir/ bagan alir untuk memudahkan dalam
pemahaman langkah-langkahnya. Adapun bagan alir secara garis besar
dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram alir makro dan diagram alir
mikro.
1) Diagram alir makro, menunjukkan kegiatan-kegiatan secara garis
besar dari proses yang ingin kita tingkatkan, hanya mengenal satu
simbol, yaitu simbol balok:
Akhir kegiatan:
Simbol Keputusan:
Ya
Tidak
Penghubung:
Dokumen :
Arsip :
g) Unit terkait: berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam
proses kerja tersebut.
h) Rekaman Historis Perubahan : berisi rekaman tentang isi perubahan
SOP yang akan diubah serta tanggal pemberlakuan.
d. Syarat penyusunan SOP:
a) Perlu ditekankan bahwa SOP harus ditulis oleh mereka yang melakukan
pekerjaan tersebut atau oleh unit kerja tersebut. Tim atau panitia yang
ditunjuk oleh Kepala Puskesmas hanya untuk menanggapi dan mengkoreksi
SOP tersebut. Hal tersebut sangatlah penting, karena komitmen terhadap
pelaksanaan SOP hanya diperoleh dengan adanya keterlibatan personel/ unit
kerja dalam penyusunan SOP.
b) SOP harus merupakan flow charting dari suatu kegiatan. Pelaksana atau unit
kerja agar mencatat proses kegiatan dan membuat alurnya kemudian Tim
Mutu diminta memberikan tanggapan.
c) Di dalam SOP harus dapat dikenali dengan jelas siapa melakukan apa,
dimana, kapan dan mengapa.
d) SOP jangan menggunakan kalimat majemuk. Subjek, predikat dan objek
SOP harus jelas.
e) SOP harus menggunakan kalimat perintah/instruksi bagi pelaksana dengan
bahasa yang dikenal pemakai.
f) SOP harus jelas, ringkas, dan mudah dilaksanakan.Untuk SOP pelayanan
pasien maka harus memperhatikan aspek keselamatan, keamanan dan
kenyamanan pasien. Untuk SOP profesi harus mengacu kepada standar
profesi, standar pelayanan, mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) kesehatan dan memperhatikan aspek keselamatan
pasien.
e. Evaluasi SOP
Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP.
a) Evaluasi penerapan/ kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan dengan
menilai tingkat kepatuhan terhadap langkah – langkah dalam SOP. Untuk
evaluasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan daftar tilik/check list:
b) Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan secara
konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan, untuk diingat,
dikerjakan, dan diberi tanda (checkmark).
c) Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk mendukung
standarisasi suatu proses pelayanan.
d) Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
e) Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah pelaksanaan dan
memonitor SOP, bukan untuk menggantikan SOP itu sendiri.
f) Langkah-langkah menyusun daftar tilik:
Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan Identifikasi prosedur
yang membutuhkan daftar tilik untuk mempermudah pelaksanaan
danmonitoringnya.
7. REKAM IMPLEMENTASI
1. Rekam implementasi adalah: dokumen yang menjadi bukti obyektif dari kegiatan
yang dilakukan atau hasil yang dicapai di dalam kegiatan Puskesmas dalam
melaksanakan regulasi internal atau kegiatan yang direncanakan.
2. Catatan/ rekam implementasi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan juga harus
dikendallikan. Organisasi harus menetapkan SOP terdokumentasi untuk
mendefinisikan pengendalian yang diperlukan untuk identifikasi, penyimpanan,
perlindungan, pengambilan, lama simpan dan permusnahan. Catatan/ rekam
implementasi harus dapat terbaca, segera dapat teridentifikasi dan dapat diakses
kembali.
SURAT KUASA
NOMOR: ......../......./........
a. Nama : ...............................................
b. Jabatan : ...............................................
c. NIP : ..............................................
MEMBERI KUASA :
KEPADA :
a. Nama : ................................................
b. Jabatan : ................................................
c. NIP : ................................................
UNTUK : ..................................................................................................................
.....................................................................................................................
3. Berita Acara
a. Pengertian
Berita acara adalah naskah dinas yang berisi uraian tentang proses
pelaksanaan suatu kegiatan yang harus ditandatangani oleh para pihak
dan para saksi apabila diperlukan.
b. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala berita acara terdiri dari
a) kop naskah dinas, yang berisi logo dan nama instansi
diletakkan secara simetris dan ditulis dengan huruf kapital;
b) judul berita acara;
c) nomor berita acara.
2) Batang
tubuh
Bagian batang tubuh berita acara terdiri dari
a) tulisan hari, tanggal, dan tahun, serta nama dan jabatan para
pihak yang membuat berita acara;
b) substansi berita acara.
3) Kaki
Bagian kaki berita acara memuat tempat pelaksanaan penandatanganan
nama jabatan/pejabat dan tanda tangan para pihak dan para saksi
apabila diperlukan
CONTOH FORMAT BERITA ACARA
PEMERINTAH KOTA PEKANBARU
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SIMPANG BARU
KECAMATAN TAMPAN
Jl. Kamboja No. 100 Kode Pos 28293
Telp.(0761) 8415976 email:puskesmassp.br@gmail.com
BERITA ACARA
NOMOR............/ ............./ ........./ ..............
TENTANG
..............................................................................
......................................................................................
1. .............................................................................................................................................
yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
2. .............................................................................................................................................
yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Demikian Berita Acara ini dibuat sebenarnya dan penuh tanggung jawab dengan rangkap
.......................... untuk dipergunakan sebagaimana mestinya .
Pekanbaru, ..........................
NAMA LENGKAP
Pangkat
NIP
4. Surat Keterangan
a. Pengertian
Surat keterangan adalah naskah dinas yang berisi informasi hal atau
seseorang untuk kepentingan kedinasan.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Surat keterangan dibuat dan ditandatangani oleh pejabat sesuai
dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat keterangan terdiri dari
a) kop surat keterangan, yang berisi logo dan nama instansi
diletakkan secara simetris dan ditulis dengan huruf kapital;
b) judul surat keterangan;
c) nomor surat keterangan.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat keterangan memuat pejabat yang
menerangkan dan pegawai yang diterangkan serta maksud dan
tujuan diterbitkannya surat keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki surat keterangan memuat keterangan tempat, tanggal, bulan,
tahun, nama jabatan, tanda tangan, dan nama pejabat yang membuat
surat keterangan tersebut. Posisi bagian kaki terletak pada bagian kanan
bawah.
CONTOH FORMAT BERITA ACARA
SURAT KETERANGAN
NOMOR : ....../......./....../
a. Nama : ...................................................................................
b. Jabatan : ...................................................................................
Maksud : .......................................................................................
.......................................................................................
Pekanbaru, .......................
Kepala Puskesmas Simpang Baru
NAMA LENGKAP
Pangkat
NIP.
5. Surat Pengantar
a. Pengertian
Surat pengantar adalah naskah dinas yang digunakan untuk
mengantar/menyampaikan barang atau naskah.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Surat pengantar dibuat dan ditandatangani oleh pejabat sesuai dengan
tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat pengantar terdiri dari :
a) kop naskah dinas;
b) nomor;
c) tanggal;
d) nama jabatan/alamat yang dituju;
e) tulisan surat pengantar yang diletakkan secara simetris.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat pengantar dalam bentuk kolom terdiri dari
a) nomor urut;
b) jenis yang dikirim;
c) banyaknya naskah/barang;
d) keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki surat pengantar terdiri dari :
a) pengirim yang berada di sebelah kanan, yang meliputi
(1) nama jabatan pembuat pengantar;
(2) tanda tangan;
(3) nama dan NIP;
(4) stempel jabatan/instansi
b) penerima yang berada di sebelah kiri, yang meliputi :
(1) nama jabatan penerima;
(2) tanda tangan;
(3) nama dan NIP;
(4) cap instansi instansi;
(5) nomor telepon/faksimile;
(6) tanggal penerimaan.
d. Hal yang Perlu Diperhatikan
Surat pengantar dikirim dalam dua rangkap: lembar pertama
untuk penerima dan lembar kedua untuk pengirim.
e. Penomoran
Penomoran surat pengantar sama dengan penomoran surat dinas.
Pekanbaru, ................
Kepada
Yth. ..........................................
di -
Pekanbaru
SURAT PENGANTAR
NOMOR : 445 / PKM-SP.BR/........
No
JENIS YANG DIKIRIM BANYAKNYA KETERANGAN
1
PENGUMUMAN
NOMOR : ................./ .................. / ............... / .................
TENTANG
...........................................................
.........................................................................................
..............................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
.............................................................................................................................
.........................................................................................................................................
................................................................................................................................
............................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
Pekanbaru,............................
Kepala Puskesmas
NAMA LENGKAP
Pangkat
NIP.
7. Laporan
a. Pengertian
Laporan adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan
tentang pelaksanaan suatu kegiatan/kejadian.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatangan
Laporan ditandatangani oleh pejabat yang diserahi tugas.
c. Susunan
a) Kepala
Bagian kepala laporan memuat judul laporan yang ditulis dalam
huruf kapital dan diletakkan secara simetris.
b) Batang Tubuh
Bagian batang-tubuh laporan terdiri dari
1) Pendahuluan, memuat penjelasan umum, maksud dan tujuan
serta ruang lingkup dan sistematika laporan;
2) Materi laporan, terdiri atas kegiatan yang dilaksanakan, faktor
yang mempengaruhi, hasil pelaksanaan kegiatan, hambatan yang
dihadapi, dan hal lain yang perlu dilaporkan;
3) Simpulan dan saran, sebagai bahan pertimbangan;
4) Penutup, merupakan akhir laporan.
c) Kaki
Bagian kaki laporan terdiri dari
1) tempat dan tanggal pembuatan laporan;
2) nama jabatan pejabat pembuat laporan, ditulis dengan huruf awal
kapital;
3) tanda tangan;
4) nama lengkap, ditulis dengan huruf awal kapital.
CONTOH FORMAT LAPORAN
LAPORAN
.................................................
.................................................
I. PENDAHULUAN
A. Umum / Latar Belakang :
...............................................................................................................
B. Landasan Hukum :
...............................................................................................................
II. ISI
A. Kegiatan yang dilaksanakan :
................................................................................................................
B. Hasil yang dicapai : .....................................................................
III. PENUTUP
A. Kesimpulan : .....................................................................................
B. SARAN : .....................................................................................
Pekanbaru,.....................
Kepala Puskesmas
NAMA LENGKAP
Pangkat
NIP.
8. Telaahan Staf
a. Pengertian
Telaahan staf adalah bentuk uraian yang disampaikan oleh pejabat atau staf
yang memuat analisis singkat dan jelas mengenai suatu persoalan dengan
memberikan jalan keluar/pemecahan yang disarankan.
b. Susun
an a)
Kepal
a
Bagian kepala telaahan staf terdiri dari :
1) judul telaahan staf dan diletakkan secara simetris di tengah atas;
2) uraian singkat tentang permasalahan.
b)
Batang
Tubuh
Bagian batang tubuh telaahan staf terdiri dari
1) Persoalan, yang memuat pernyataan singkat dan jelas tentang
persoalan yang akan dipecahkan;
2) Praanggapan, yang memuat dugaan yang beralasan, berdasarkan data
yang ada, saling berhubungan sesuai dengan situasi yang dihadapi dan
merupakan kemungkinan kejadian di masa yang akan datang;
3) Fakta yang mempengaruhi, yang memuat fakta yang landasan analisis
dan pemecahan persoalan;
4) Analisis pengaruh praanggapan dan fakta terhadap persoalan dan
akibatnya, hambatan serta keuntungan dan kerugiannya, pemecahan
atau cara bertindak yang mungkin atau dapat dilakukan;
5) Simpulan, yang memuat intisari hasil diskusi, yang merupakan pilihan cara
bertindak atau jalan keluar;
6) Tindakan yang disarankan, yang memuat secara ringkas dan jelas saran
atau usul tindakan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi.
c) Kaki
Bagian kaki telaahan staf terdiri dari:
1) nama jabatan pembuat telaahan staf, yang ditulis dengan huruf awal
kapital;
2) tanda tangan;
3) nama lengkap;
4) daftar lampiran.
CONTOH FORMAT TELAAH STAF
TELAAHAN STAF
Kepada : ....................................................................................................................
Dari : ....................................................................................................................
Tanggal : ....................................................................................................................
Nomor :.....................................................................................................................
Sifat : ....................................................................................................................
Lampiran : ....................................................................................................................
Hal : .....................................................................................................................
a. Persoalan :.
b. Pra Anggapan :
c. Fakta dan data yang mempengaruhi :
d. Pembahasan / Analisis :
e. Kesimpulan :
f. Saran :
Kepala Puskesmas
NAMA LENGKAP
Pangkat
NIP.
9. SURAT PERINTAH TUGAS
1) Pengertian
Surat Perintah Tugas adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan kepada
bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
2) Susunan :
a. Judul terdiri dari :
1. Tulisan “SURAT PERINTAH TUGAS”;
2. Nomor surat.
b. Isi Surat Perintah Tugas terdiri dari :
1. Memuat dasar dan pertimbangan penugasan;
2. Tulisan “MENUGASKAN” diletakkan di tengah;
3. Tulisan “Kepada” diletakkan di bawah nama dan jabatan pada sebelah
kiri;
4. Nama, pangkat / golongan, NIP dan jabatan yang diberi tugas;
5. Tulisan “Untuk” diletakkan di bawah nama dan jabatan pada sebelah
kiri;
6. Jenis tugas yang harus dilakukan dan waktu pelaksanaan tugas
c. Bagian akhir Surat Perintah Tugas terdiri dari:
1. Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun;
2. Nama jabatan;
3. Tanda tangan pejabat yang memberi tugas;
4. Nama lengkap pejabat;
5. Pagkat dan NIP bagi PNS;
6. Stempel jabatan / instansi ; dan
7. Tembusan (apabila diperlukan)
3) Penandatanganan
Surat Perintah Tugas yang ditandatangani oleh Kepala Puskesmas atas
wewenang jabatannya dibuat atas kertas ukuran folio, dengan menggunakan
kop naskah Puskesmas yang bersangkutan dan menggunakan lambang
berwana hitam.
CONTOH SURAT PERINTAH TUGAS
Kepada : 1. Nama :
Pangkat/Gol :
NIP :
Jabatan :
2. Nama :
Pangkat/Gol :
NIP :
Jabatan :
3. Nama :
Pangkat/Gol :
NIP :
Jabatan :
Untuk : 1. ...........................................................................................................
2. ...........................................................................................................
3. ...........................................................................................................
Pekanbaru, ...................................
Plt. Kepala Puskesmas Simpang Baru
Kec. Tampan
Dr. Uvirda
Pembina
NIP.197609072006042014
10. UNDANGAN
1) Surat Undangan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
undangan kepada pejabat/pegawai yang tersebut pada alamat tujuan untuk
menghadiri suatu acara kedinasan
2) Susunan
a. Judul terdiri dari :
3. Nama tempat dan tanggal, bulan serta tahun ditempatkan di kanan
atas;
4. Alamat yang ditujukan;
5. Nomor, Sifat Lampiran dan Hal diketik ke bawah
b. Isi Surat Undangan terdiri atas :
1. Maksud dan tujuan;
2. Hari, tanggal dan pukul penyelenggaraan;
3. Tempat diselenggarakan;
4. Acara;
5. Pimpinan acara;
c. Bagian akhir Surat Undangan terdiri dari :
1. Nama jabatan;
2. Tanda tangan pejabat;
3. Nama lengkap pejabat, pangkat dan NIP bagi PNS;
4. Stempel jabatan/instansi;
5. Tembusan (apabila perlu); dan
6. Catatan yang dianggap perlu
3) Penandatangan dan penggunaan kop naskah dinas
Surat Undangan yang ditandatangani oleh Kepala Puskesmas atau atas
nama wewenang jabatannya dibuat diatas kertas folio, dengan menggunakan
kop naskah dinas Perangkat Daerah yang bersangkutan dan lambang
daerah berwarna hitam.
4) Betuk/model naskah dinas Surat Undang, sebagaimana tertera pada halaman
berikut.
CONTOH FORMAT UNDANGAN
Pekanbaru,
Kepada
.
..................................................................................................................................
......................................................... :
Hari/Tanggal : ...................................................................
Pukul : …...............................................................
Tempat : …...............................................................
Acara : ..................................................................
Dr. Uvirda
Pembina
NIP. 197609072006042014
11. DAFTAR HADIR
1) Pengertian
a. Daftar hadir adalah naskah dinas yang dipergunakan untuk mencatat dan
mengetahui kehadiran seseorang dalam suatu acara / kegiatan.
b. Daftar hadir terdiri dari :
1. Daftar hadir yang didalamnya sudah dicantumkan nama-nama orang
yang akan hadir
2. Daftar hadir yang didalamnya belum tercantum nama-nama orang yang
akan hadir
c. Daftar hadir dirumuskan dalam bentuk :
1. Daftar hadir untuk Keperluan sidang /Rapat
2. Daftar hadir untuk keperluan masuk kantor (kerja)
2) Susunan :
a. Judul terdiri dari :
1. Tulisan “DAFTAR HADIR”;
2. Hari, tanggal, pukul, tempat, dan acara.
b. Isi Daftar Hadir terdiri dari :
1. Untuk keperluan sidang/rapat
a) Kolom nomor urut;
b) Kolom nama;
c) Nama jabatan / instansi;
d) Kolom tanda tangan / paraf;
e) Kolom keterangan;
2. Untuk keperluan daftar hadir masuk kantor (kerja)
Dilengkapi dengan kolom tanggal dalam satu bulan yang terdiri atas
kolom paraf masuk dan siang.
c. Bagian akhir daftar hadir terdiri atas :
1. Nama tempat dan tanggal;
2. Nama jabatan;
3. Tanda tangan; dan
4. Nama pejabat, pangkat dan NIP.
3) Penandatanganan dan penggunaan kop naskah dinas
a. Daftar hadir yang ditandatangani oleh pejabat dilingkungan satuan
organisasi dibuat diatas kertas ukuran folio, dengan menggunakan kop
naskah dinas Puskesmas.
b. Daftar hadir yang ditandatangani oleh pejabat penaggung jawab.
4) Bentuk / model naskah dinas Daftar hadir, sebagaimana tertera pada halaman
berikut.
CONTOH FORMAT DAFTAR HADIR
PEMERINTAH KOTA PEKANBARU
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SIMPANG BARU
KECAMATAN TAMPAN
Jl. Kamboja No. 100 Kode Pos 28293
Telp.(0761) 8415976 email:puskesmassp.br@gmail.com
Pekanbaru,
Kepala Puskesmas Simpang Baru
Dr. Uvirda
Pembina
NIP.197609072006042014
12. Notulen
a. Pengertian
Notulen adalah naskah dinas yang membuat catatan jalannya acara
(kegiatan) mulai dari pembukaan, pembahasan masalah, sampai dengan
pengambilan keputusan, serta penutupan.
b. Fungsi Notulen
Notula/Notulen merupakan catatan ringkas, padat, sistematis, dari suatu
kegiatan sidang. Fungsi notula/notulen sangatlah penting terhadap kegiatan
rapat tersebut. Karena di dalam notulen/notula semua kegiatan rapat akan
dibuktikan secara tertulis, berikut fungsi notulen :
Berfungsi sebagai bukti tertulis setelah diadakannya rapat/sidang
Sebagai pengukur sukses atau tidaknya suatu rapat
Dan berfungsi sebagai pelaksanaan kegiatan yang dihasilkan dari keputusan
rapat
c. Susunan
a) Kepala
Kepala notulen merupakan bagian awal dari penulisan notulen. Adapun
kepala notulen berisi tentang :
1) Nama atau tema yang di bahas.
2) Hari dan tanggal acara dilaksanakan
3) Waktu (Jam) pelaksanaan acara
4) Tempal pelaksanaan acara
5) Unsur - unsur yang terlibat dalam acara (Ketua dan wakil ketua,
sekertaris, notulis, peserta.)
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh atau isi dari notuen adalah bagian dari notulen yang
berupa hal-hal yang di bahas dan hasil keputusan rapat. Isi Notulen ditulis
agar dapat membedakan dari susunan sistematis. Susunan sistematika
dalam isi notulen dapat dibagi menjadi 4 yaitu
1) Kata Pembuka
2) Pembahasan
3) Pembacaan keputusan
4) Waktu (Jam) Penutupan
c) Kaki
Bagian kaki dari notulen terdiri dari :
1) Nama jabatan
2) Tanda tangan
3) Nama pajabat, pangkat, atau NIP
CONTOH FORMAT NOTULEN
NOTULEN
SIDANG / RAPAT
Hari / Tanggal :
........................................................................................................
Jam Sidang / Rapat :
........................................................................................................
Tempat :
........................................................................................................
Acara : 1. ................................
2. dst
3. Penutup
PESERTA : 1. .......................
2. .......................
3. dst.
1. Kata Pembukaan :
2. Pembahan :
3. Peraturan :
4. Jam Penutupan :
................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
Plt. Kepala Puskesmas Simpang baru
Kecamatan Tampan
Dr. Uvirda
Pembina
NIP. 197609072006042014
13. Uraian Tugas
14. Formulir
Formulir adalah bentuk pengaturan alokasi ruang atau lembar naskah untuk
mencatat berbagai data dan informasi. Formulir dibuat dalam bentuk kartu atau
lembaran tercetak dengan judul tertentu berisi keterangan yang diperlukan.
Ditetapkan di : Pekanbaru
Pada tanggal : 11 Februari 2019
Kepala Puskesmas Simpang Baru
Uvirda