Pedoman Pengabdian Masyarakat Pltek Harber - Tegal

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 47

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Salah satu tugas Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Politeknik Harapan
Bersama adalah mengkoordinasi, membangun sinergi sivitas dalam peran pengabdian
masyarakat dan memberikan kepada tenaga akademik berbagai kemudahan atau fasilitas yang
diperlukan dalam melaksanakan pengabdian masyarakat.
Sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi bahwa tugas dosen bukan hanya mengajar dan
melaksanakan penelitian, tetapi juga wajib melaksanakan pengabdian masyarakat. Oleh karena
itu Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) menyusun PEDOMAN untuk melakukan
pengabdian masyarakat yang perlu diketahui oleh para tenaga akademik. Pedoman ini memuat
format proposal pengabdian masyarakat, laporan hasil pengabdian masyarakat, format jurnal
pengabdian masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut, maka pengelolaan kegiatan Pengabdian Masyarakat secara
koordinatif dan normatif berdasarkan sistem pintu tunggal. Oleh karena itu, menjadi kewajiban
seluruh civitas akademika untuk mematuhi ketentuan tersebut guna mengaktifkan dan
mengembangkan lembaga ini.
Tujuan buku Pedoman Pengabdian Masyarakat ini adalah untuk memberikan pola
pelaksanaan tata kerja bagi pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pengabdian
masyarakat di Politeknik Harapan Bersama, sehingga proses pengajuan usul, pelaksanaan,
laporan hasil pengabdian masyarakat dapat berjalan dengan baik.
Mengingat bahwa tenaga pelaku Pengabdian Masyarakat adalah tenaga akademik, maka
diharapkan partisipasi pimpinan Prodi untuk memberikan kemudahan-kemudahan bagi para
tenaga akademik agar dapat ikut aktif melaksanakan pengabdian masyarakat, dikarenakan
pengabdian masyarakat merupakan salah satu tugas pokok perguruan tinggi disamping
melakukan pengajaran dan penelitian.

1.2. Jenis Pengabdian Masyarakat


1.2.1. Ipteks Bagi Masyarakat (IbM)
Ipteks bagi Masyarakat (IbM) merupakan salah satu program pengabdian kepada
masyarakat (PPM) yang telah diketahui bahwa program penerapan Ipteks difokuskan pada

1
penerapan hasil-hasil Ipteks perguruan tinggi untuk meningkatkan keterampilan dan pemahaman
ipteks masyarakat. Program ini dilaksanakan dalam bentuk pendidikan, pelatihan, dan pelayanan
masyarakat, serta kaji tindak dari ipteks yang dihasilkan perguruan tinggi. Khalayak sasarannya
adalah masyarakat luas, baik perorangan, kelompok, komunitas maupun lembaga, di perkotaan
atau pedesaan.
Dalam program PPM berbasis Ipteks bagi Masyarakat (IbM), khalayak sasarannya adalah
1) masyarakat yang produktif secara ekonomis (usaha mikro); 2) masyarakat yang belum
produktif secara ekonomis, tetapi berhasrat kuat menjadi wirausahawan; dan 3) masyarakat yang
tidak produktif secara ekonomis (masyarakat biasa). Jika bermitra dengan masyarakat produktif
secara ekonomis, diperlukan 2 (dua) pengusaha mikro dengan komoditas sejenis atau yang
berkorelasi satu sama lain (misalnya pemasok bahan baku dan produsen yang memanfaatkan
bahan baku tersebut menjadi produk). Mitra kelompok perajin, nelayan, petani yang setiap
anggotanya memiliki karakter produktif secara ekonomis, jumlah yang diperlukan dalam
program IbM cukup 2 atau sebanyak-banyaknya 3 orang. Jumlah mitra ini ditetapkan dengan
mempertimbangkan efisiensi dan intensitas pelaksanaan program.
Jenis permasalahan yang wajib ditangani dalam program IbM, khususnya masyarakat
produktif secara ekonomis atau calon wirausaha baru meliputi aspek produksi dan manajemen
usaha. Untuk kegiatan yang tidak bermuara pada aspek ekonomi, wajib mengungkapkan rinci
permasalahan dalam aspek utama yang diprioritaskan untuk diselesaikan.
Pada hakekatnya, kegiatan IbM merupakan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi
mitra melalui pendekatan secara terpadu, melibatkan berbagai disiplin ilmu, baik serumpun
maupun tidak. Program IbM menghasilkan luaran yang terukur, bermakna, dan berkelanjutan
bagi kelompok masyarakat atau kelompok pengusaha mikro. Kegiatan IbM dapat dilakukan di
perkotaan atau perdesaan dari berbagai bidang ilmu, teknologi, seni perguruan tinggi, sesuai
kebutuhan mitra sasarannya.
Misi program IbM adalah membentuk masyarakat produktif berkinerja tinggi, memiliki
kekuatan ekonomi yang tangguh, dan masyarakat mandiri berkehidupan tenteram dan sentosa.
Tujuan program IbM adalah:
• membentuk/mengembangkan sekelompok masyarakat yang mandiri secara ekonomis,
• membantu menciptakan ketentraman, kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat,
• meningkatkan keterampilan berpikir, membaca dan menulis atau keterampilan lain yang
dibutuhkan,

2
Luaran program IbM dapat berupa:
1) Jasa,
2) Metode,
3) Produk/Barang dan
4) Paten
yang kesemua itu mampu memberi dampak pada:
(a) up-dating ipteks di masyarakat,
(b) peningkatan produktivitas mitra,
(c) peningkatan atensi akademisi terhadap kelompok masyarakat/usaha mikro,
(d) peningkatan kegiatan pengembangan ilmu, teknologi dan seni di perguruan tinggi.
1.2.2. Ipteks Bagi Kewirausahaan (IbK)
Pada prinsipnya program IbK mensubstitusi program sejenis sebelumnya, yaitu
pengembangan Budaya Kewirausahaan di Perguruan Tinggi (PBKPT), yang dirumuskan dan
direalisasikan sejak tahun 1997.
Misi program IbK adalah memandu PT menyelenggarakan unit layanan kewirausahaan yang
profesional, mandiri dan berkelanjutan, berwawasan knowledge based economy, sedangkan
tujuannya adalah:
(1) menciptakan wirausaha baru mandiri yang berbasis ipteks
(2) meningkatkan keterampilan manajemen usaha bagi masyarakat industri, dan
(3) menciptakan metode pelatihan kewirausahaan yang cocok bagi mahasiswa PKMK/PKM
lainnya/ mahasiswa yang sedang merintis usaha/alumni wirausaha.
Mengingat bahwa IbK suatu saat harus mandiri dan operasionalnya berkelanjutan, maka IbK
diberi peluang untuk mampu menjadi unit profit dengan memanfaatkan sumber daya manusia
dan fasilitas yang dimiliki.
Dalam upaya menciptakan wirausaha baru mandiri yang berbasis ipteks diharapkan sesuai
dengan bidang ilmunya, program IbK dapat dilaksanakan dalam bentuk pelatihan
kewirausahaan, menempatkan mahasiswa untuk melaksanakan magang pada perusahaan yang
mapan/unit-unit usaha/IbIKK di PT tersebut dan memfasilitasi mahasiswa berwirausaha.
Pelatihan dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan kewirausahaan, mendorong tumbuhnya
motivasi berwirausaha, meningkatkan pemahaman manajemen (organisasi, produksi, keuangan,
dan pemasaran) serta membuat rencana bisnis atau studi kelayakan usaha. Kegiatan magang
pada perusahaan/unit-unit usaha/IbIKK dilaksanakan untuk memberikan pengalaman praktis
kewirausahaan kepada mahasiswa dengan cara ikut bekerja sehari-hari pada perusahaan tersebut.
3
Mahasiswa yang telah mulai berwirausaha, mahasiswa PKMK atau PKM lainnya, alumni yang
berminat atau baru merintis usaha bisa menyempurnakan kegiatan kewirausahaan yang telah
dilakukan sebelumnya, untuk meningkatkan usahanya. Pengelola IbK PT disarankan untuk
menggali jenis komoditas bisnis para tenant sesuai dengan bakat dan tidak hanya sekedar
terpaku pada minatnya.
Luaran kegiatan IbK adalah:
(1) 5 wirausaha baru mandiri berbasis ipteks per tahun yang siap beraktivitas di masyarakat,
(2) 80 % dari calon wirausaha tahun pertama menjadi wirausaha baru
(3) Jasa atau produk WUB mahasiswa memiliki keunggulan ipteks
1.2.3. Ipteks Bagi Produk Ekspor (IbPE)
Program IbPE merupakan satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk
penerapan dan pengembangan hasil riset perguruan tinggi (PT), berlangsung selama 3 (tiga)
tahun. Persoalan yang ditangani meliputi seluruh aspek bisnis usaha kecil atau usaha menengah
sejak bahan baku sampai ke pemasaran produk. Demikian juga persoalan produksi dan
manajemen perusahaan, menjadi bidang garapan wajib IbPE. UK mitra yang dipilih harus
mampu menghasilkan produk atau komoditas ekspor, yang berpeluang ekspor atau yang secara
tidak langsung dibawa ke luar negeri. Yang terakhir ini dimaksudkan untuk produk-produk yang
dijual-belikan di wilayah-wilayah kunjungan wisatawan manca negara. Kelompok Usaha Kecil
dan Usaha Menengah yang selanjutnya disebut UKM. Dengan demikian, pemilihan UKM mitra
dan kualifikasi para pelaksana harus lebih selektif. Di samping itu, kriteria UKM mitra lain yang
wajib dicermati adalah kesediaan dan kemampuannya untuk menyediakan dana kontribusi
program. Jika salah satu UKM mitra adalah eksportir, maka pengusul PT disarankan untuk
membuat Memorandum of Understanding (MoU) antara pihak eksportir dengan lembaga
(LPM/LPPM/UPPM PT).
Misi program IbPE adalah meletakkan UKM pada posisi sains, teknologi, ekonomis yang
berskala global.
Sedangkan tujuan program IbPE adalah untuk:
1) Memacu pertumbuhan ekspor produk Indonesia melalui pertumbuhan pasar yang kompetitif,
2) Meningkatkan pengembangan UKM dalam merebut peluang ekspor melalui peningkatan
kualitas produk dan pemasaran,
3) Mempercepat difusi teknologi dan manajemen masyarakat perguruan tinggi ke masyarakat
industri,
4) Mengembangkan proses link & match antara PT, industri, Pemda, dan masyarakat luas.
4
Luaran program yang diharapkan dalam bentuk perubahan:
1) nilai aset dan omzet UKM,
2) jumlah dan mutu produk yang dipasarkan,
3) pasar produk,
4) kesehatan lingkungan,
5) jumlah tenaga kerja UKM.
1.2.4. Ipteks Bagi Inovasi dan Kreativitas Kampus (Ib-IKK)
Berkaitan dengan upaya pengembangan budaya knowledge based economy, perguruan
tinggi perlu diberi akses dalam wujud knowledge- and technopark yang memanfaatkan
pengetahuan, pendidikan maupun riset dosen. Dengan menyelenggarakan IbIKK, perguruan
tinggi berpeluang memperoleh pendapatan dan membantu menciptakan wirausaha baru. Hasil
riset perguruan tinggi yang merupakan inovasi baru dan mempunyai nilai ekonomis serta
mendapat perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) seperti hak cipta, paten, merupakan
aset yang sangat berharga bagi pertumbuhan dan perkembangan IbIKK.
Program IbIKK diharapkan mampu mendorong perguruan tinggi dalam membangun akses
yang menghasilkan produk jasa dan/atau teknologi hasil ciptaannya sendiri. Wujud IbIKK di
perguruan tinggi dapat berupa badan usaha atau bermitra dengan industri lainnya dan dapat
didirikan serta dikelola kelompok dosen sesuai dengan kompetensinya di level laboratorium,
pilot plant, bengkel, jurusan/ departemen, fakultas/sekolah, UPT, pusat riset dan pengembangan
atau lembaga lain yang berada di dalam perguruan tinggi tersebut. Sekali didirikan, IbIKK
diharapkan dapat semakin berkembang melalui pengembangan penguasaan ilmu pengetahuan,
riset, ketekunan berusaha dan kejelian menangkap peluang yang ada di masyarakat.
Misi program IbIKK adalah menciptakan akses sosialisasi produk-produk intelektual masyarakat
di lingkungan perguruan tinggi dalam kerangka pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Tujuan program IbIKK adalah:
1) mempercepat proses pengembangan budaya kewirausahaan di perguruan tinggi,
2) membantu menciptakan akses bagi terciptanya wirausaha baru,
3) menunjang otonomi kampus perguruan tinggi melalui perolehan pendapatan mandiri atau
bermitra,
4) memberikan kesempatan dan pengalaman kerja kepada mahasiswa,
5) mendorong berkembangnya budaya pemanfaatan hasil riset perguruan tinggi bagi masyarakat
dan
6) membina kerjasama dengan sektor swasta termasuk pihak industri dan sektor pemasaran.
5
Luaran program adalah:
1) Unit usaha di perguruan tinggi berbasis produk intelektual dosen,
2) produk jasa dan/atau barang komersial yang terjual dan menghasilkan pendapatan bagi
perguruan tinggi,
3) Paten dan/atau
4) wirausaha-wirausaha baru berbasis ipteks. Luaran ini diharapkan dapat memberi dampak
berkembang dan meluasnya budaya kewirausahaan dan pemanfaatan hasil riset maupun
pendidikan di perguruan tinggi dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat, dan
5) up-dating ilmu pengetahuan dan teknologi di perguruan tinggi.
1.2.5. Ipteks Bagi Wilayah (IbW)
Program IbW dilatarbelakangi berbagai permasalahan yang eksis di masyarakat, antara lain:
1) ketidakmapanan sebagian besar masyarakat terhadap pembangunan kehidupan pribadi,
keluarga dan masyarakat dalam era globalisasi,
2) Ipteks perguruan tinggi belum secara sengaja ditujukan bagi kesejahteraan masyarakat,
3) potensi masyarakat maupun sumber daya alam lingkungannya belum termanfaatkan dengan
baik dan arif, serta
4) penatakelolaan fisik kewilayahan yang belum proporsional dan profesional.
Misi program IbW adalah untuk meningkatkan kemandirian, kenyamanan kehidupan, sekaligus
kesejahteraan masyarakat melalui keterlibatan aktif publik (inisiatif dan partisipatif),
Pemko/Pemkab berbasis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), non
RPJMD dan perguruan tinggi (kepakaran).
Tujuan program IbW adalah:
1) menciptakan kemandirian, kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat melalui sinergi
kepakaran masyarakat perguruan tinggi (PT), kemampuan dan kebijakan Pemkot/Pemkab
seperti tertuang dalam RPJMD,non RPJMD dan potensi masyarakat.
2) Menemukan solusi atas persoalan yang dihadapi Pemkab/Pemko dan/atau masyarakat serta
secara langsung atau tidak langsung berpotensi mempengaruhi kenyamanan kehidupan
masyarakat.
Luaran program IbW dapat berupa:
1) Jasa,
2) Metode, sistem
3) Produk/Barang atau
4) Paten
6
5) Wilayah wisata
yang kesemua itu diharapkan mampu memberi dampak pada:
a. up-dating ipteks di masyarakat,
b. pertumbuhan ekonomi wilayah,
c. terbentuknya keamanan dan ketentraman masyarakat,
d. peningkatan atensi PT terhadap kawasan,
e. peningkatan mutu perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah,
f. peningkatan kegiatan pengembangan ilmu, teknologi dan seni di perguruan tinggi.

1.2.6. Ipteks Bagi Produk Unggulan Daerah (IbPUD)


Program Iptek bagi Produk Unggulan Daerah (IbPUD) adalah salah satu skema penugasan
program pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk inovasi produk, dunia usaha, dan
sumber daya manusia di suatu daerah. Program ini merupakan penerapan Iptek dari perguruan
tinggi sebagai usaha pengambangan produk daerah untuk tujuan pasar di dalam negeri, sebelum
mampu memasuki pasar global. Mitra program IbPUD adalah sepasang atau lebih koperasi,
Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), Kelompok Kesenian Desa, Usaha Kecil Menengah (UKM),
dengan karakter sebagai berikut: (1) mampu menghasilkan produk/jasa unggulan daerah untuk
tujuan pasar lokal yang dinamis; (2) calon mitra/UKM berjumlah 2 sampai 3; (3) bukan UKM
yang sangat rentan terhadap persaingan bisnis; (4) menghasilkan produk/jasa sejenis, (5)
bersedia memberi kontribusi dana minimum Rp20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dibagi
semua mitra, flat selama tiga tahun; (6) membutuhkan penerapan Iptek; dan (7) diprediksi dapat
dikembangkan lebih lanjut melalui program IbPUD.
Tujuan
Tujuan program IbPUD adalah sebagai berikut.
a. Memacu pertumbuhan produk/jasa unggulan daerah untuk pasar dalam negeri yang
dinamis.
b. Mengembangkan produk unggulan yang dihasilkan oleh koperasi, Badan Usaha Milik
Desa (Bumdes), Kelompok Kesenian Desa, atau Usaha Kecil Menengah (UKM), yang
selanjutnya disebut mitra, dalam usaha merebut peluang pasar di dalam negeri melalui
peningkatan kualitas, kuantitas produk, distribusi, dan pemasaran.
c. Mempercepat difusi teknologi dan manajemen masyarakat perguruan tinggi ke
masyarakat industri.

7
d. Mengelola kelompok usaha penghasil produk/jasa unggulan agar mampu survival
ditengah persaingan.
e. Mengembangkan proses link & match antara perguruan tinggi, industri, Pemda dan
masyarakat luas.
Luaran Kegiatan
Hasil Program IbPUD wajib disebarluaskan dalam bentuk artikel yang dipublikasikan melalui
Jurnal/Majalah Internasional pada tahun ketiga. Disamping publikasi juga dilakukan melalui
seminar nasional/Internasional, dan media masa pada setiap tahunnya.
Program IbPUD diharapkan menghasilkan luaran berupa:
a. peningkatan nilai aset dan omset UKM;
b. jumlah dan mutu produk yang dipasarkan;
c. perluasan pasar di dalam negeri;
d. perbaikan kesehatan lingkungan;
e. peningkatan jumlah dan kualitas tenaga kerja UKM;
f. peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat;
g. metode atau sistem, produk/barang;
h. hak kekayaan intelektual (paten, paten sederhana, hak cipta, merek dagang, rahasia
dagang, desain produk industri, perlindungan varietas tanaman, perlindungan topografi);
i. buku ajar.

1.2.7. Ipteks Bagi Wilayah antara PT-CSR atau PT-Pemda-CSR


Program Iptek bagi Wilayah yang dilaksanakan bersama Pemda dan telah direspons Pemda dan
Perguruan Tinggi dengan baik selama beberapa tahun terakhir, dinilai tepat menjadi partner
aplikasi misi Corporate Social Responsibility, CSR bagi masyarakat. Peluang menyejahterakan
masyarakat yang terbuka bagi seluruh perguruan tinggi, tidak selamanya dapat langsung
direalisasikan. Kendala paling utama yang dihadapi perguruan tinggi adalah ketersediaan dana
APBD Pemda. Beberapa PT berpengalaman melaksanakan program sejenis IbW didukung dana
CSR. Dengan demikian, terbuka kemungkinan pengembangan program IbW ke dalam 3 (tiga)
bentuk, yaitu: IbW-PEMDA, IbW-CSR dan IbW-PEMDA-CSR. Bentuk IbW-PEMDA pada
dasarnya identik dengan program IbW yang selama ini telah dilaksanakan. Sedangkan dua yang
lain juga sama seperti program IbW yang dikenal selama ini baik dalam misi, tujuan maupun
teknis pelaksanaannya. Perbedaan yang tegas di antara ketiganya terletak pada sumber dana
pendukungnya. Dana program IbW-CSR bersumber dari DRPM Ditjen Penguatan Risbang dan
8
satu atau lebih CSR sedangkan IbW-PEMDA-CSR dari DRPM, APBD Pemda dan satu atau
lebih CSR.
Proposal program IbW-CSR atau IbW-PEMDA-CSR disusun bersama para pihak yang dapat
meliputi:
a. Perguruan Tinggi Pengusul, Perguruan Tinggi Mitra dan Lembaga penyandang dana
CSR atau
b. Perguruan Tinggi Pengusul, Perguruan Tinggi Mitra dan Lembaga penyandang dana
CSR dan Pemerintah Daerah (Kota atau Kabupaten).
Perguruan tinggi Mitra disarankan mampu membangun tradisi kebersamaan antar perguruan
tinggi sekaligus dimaksudkan sebagai penyempurna jenis kepakaran yang diperlukan dalam
pelaksanaan IbW-CSR dan IbW-PEMDA-CSR. Perguruan tinggi Mitra dapat dipilih dari
perguruan tinggi se-kota atau dari wilayah IbW-CSR atau IbW-PEMDA-CSR dilaksanakan.
Masyarakat dan wilayah yang menjadi target program IbW ditetapkan pihak Institusi/Lembaga
penyandang dana CSR atau Pemda dan CSR.
Tujuan
Tujuan program IbW-CSR atau IbW-PEMDA-CSR adalah:
a. menciptakan kemandirian, kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat melalui sinergi
kepakaran masyarakat perguruan tinggi, kemampuan dan kebijakan Pemkab/Pemkot
seperti tertuang dalam RPJMD, non RPJMD dan potensi masyarakat; dan
b. menemukan solusi atas persoalan yang dihadapi Pemkab/Pemkot dan/atau masyarakat
serta secara langsung atau tidak langsung berpotensi memengaruhi kenyamanan
kehidupan masyarakat.
Luaran Kegiatan
Hasil program IbW-CSR/IbW Pemda-CSR wajib disebarluaskan dalam bentuk artikel yang
dipublikasikan melalui jurnal/majalah internasional pada tahun ketiga. Publikasi hasil program
IbW-CSR/IbW Pemda-CSR juga dilakukan melalui seminar nasional/internasional dan media
masa pada setiap tahunnya.
Program IbW-CSR/IbW Pemda-CSR diharapkan menghasilkan luaran berupa:
a. terjadinya updating iptek di masyarakat;
b. pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan wilayah;
c. terbentuknya keamanan dan ketentraman masyarakat;
d. peningkatan atensi perguruan tinggi terhadap kawasan;
e. peningkatan mutu pe rencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah;
9
f. jasa; metode atau sistem, produk/barang;
g. hak kekayaan intelektual (paten, paten sederhana, hak cipta, merek dagang, rahasia
dagang, desain produk industri, perlindungan varietas tanaman, perlindungan topografi);
h. buku ajar.

1.2.8. Ipteks Bagi Desa Mitra (IbDM)


Program Iptek bagi Desa Mitra (IbDM) bertujuan untuk mengejawantahkan peranan Perguruan
Tinggi dengan luaran rencana strategis riset unggulan dan pengabdiannya secara lebih riil pada
masyarakat desa. Urgensi IbDM ini adalah banyaknya potensi desa yang belum diberdayakan
secara optimal, serta kurangnya penguatan sains berupa aplikasi hasil riset dari perguruan tinggi.
Urgensi penting lainnya adalah adanya doktrinasi dan motivasi moral, kepedulian, sekaligus
tantangan melakukan sistering (pendampingan) penatakelolaan pembangunan sebagai upaya
meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa. Dukungan dari PEMDA/instansi
pemerintah atau pemangku kepentingan (stakeholders) terkait (program CSR dari
industri/institusi) akan memberikan penguatan bagi keberhasilan program. Isu-isu penting yang
ditangani dalam program ini antara lain pendidikan, kesehatan, lingkungan dan konservasi,
pangan, energi, eco-tourism, budaya, industri kreatif, penatakelolaan wilayah/sumber daya alam
dan sumber daya manusia, moral, karakter dan etika, maritim, atau lainnya. Dengan demikian,
akan terbangun desa binaan mitra perguruan tinggi yang memiliki keunggulan tertentu sebagai
icon dan penggerak utama (prime mover) pembangunan desa sekaligus sebagai salah satu model
sains-techno and tourism park.
Tujuan Kegiatan
Tujuan umun Program Iptek bagi Desa Mitra (IbDM) ini adalah:
1) mengejawantahkan hilirisasi hasil riset unggulan PT dalam membangun masyarakat
desa;
2) membantu program pemerintah dalam pembangunan masyarakat dan wilayah desa;
3) membantu mensukseskan terlaksananya program RPJM Desa;
4) meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa;
5) mempercepat pembangunan desa pada berbagai bidang secara berkelanjutan; dan
6) memperkuat sinergisme perguruan tinggi (PT) dengan stakehoder terkait dalam
pembangunan desa.
Tujuan khusus Program Iptek bagi Desa Mitra (IbDM) ini adalah:

10
1) memberikan solusi permasalahan masyarakat desa dengan pendekatan holistic berbasis
riset multidisiplin;
2) mengaplikasikan hasil riset unggulan perguruan tinggi yang sesuai dengan urgensi
kebutuhan masyarakat desa;
3) memberikan penguatan potensi masyarakat desa melalui aplikasi hasil riset unggulan
perguruan tinggi (sistering desa); dan
4) membentuk desa binaan sebagai salah satu model science-techno-park perguruan tinggi.

Luaran Kegiatan
Hasil Program IbDM wajib disebarluaskan dalam bentuk artikel yang dipublikasikan melalui
jurnal/majalah internasional pada tahun ketiga. Publikasi hasil program IbDM juga dilakukan
melalui seminar nasional/Iinternasional, dan media masa/repository PT pada setiap tahunnya.
Luaran program IbDM dapat berupa:
a. peningkatan kualitas, kuantitas, serta nilai tambah barang, jasa, atau sumber daya desa
lainnya;
b. peningkatan kualitas tata kelola pembangunan masyarakat desa;
c. perbaikan arah kebijakan, tata kelola, eksploitasi dan konservasi sumber daya alam;
d. peningkatan sosial ekonomi, perbaikan moral dan karakter, serta pendidikan masyarakat;
e. terbangunnya sentra-sentra yang merepresentasikan unggulan/ciri khas masyarakat desa;
f. jasa, rekayasa sosial, metode atau sistem, produk/barang;
g. hak kekayaan intelektual (paten, paten sederhana, hak cipta, merek dagang, rahasia
dagang,
h. desain produk industri, perlindungan varietas tanaman, perlindungan topografi);
i. buku ajar.
Beberapa contoh luaran antara lain: Desa Sentra Halal Food, Desa Kerajinan Bambu, Desa
Konservasi Tanaman/Satwa Langka, Desa Mandiri Energi, Desa Sentra Organic Farming,
Kampung Kuliner, Desa Wisata, Desa Adat/Seni Budaya, Desa Garam Beryodium, Desa Sehat,
Desa Bersyariah, Desa Bina Lingkungan, Desa Cagar Budaya, Desa Cagar Alam, dan
sebagainya. Sentra-sentra pada desa tersebut menjadi science-techno-park perguruan tinggi.
Sehingga bisa dijadikan obyek untuk riset dan pembelajaran bagi mahasiswa, dosen dan tamu
dalam dan luar negeri.

11
1.2.9. Program Hi-Link
Program Hi-Link dirancang untuk mendukung kegiatan penerapan teknologi yang dihasilka oleh
Perguruan Tinggi (PT) kepada industri yang disinergikan dengan dukungan dari pemerintah daerah
(Pemda) atau satuan kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai pengguna anggaran. Program telah
berlangsung untuk beberapa angkatan diawali sejak pada tahun 2006.

Program mewajibkan beberapa ketentuan sebagai berikut.

a. Kontribusi industri mitra dan Pemda diwajibkan dalam bentuk tunai (investasi baru).

b. Teknologi yang dialihkan oleh perguruan tinggi kepada industri mitra harus mulai diterapkan
sejak tahun pertama di industri mitra, sambil melakukan terus penyempurnaan dalam bentuk
penelitian terapan dari teknologi tersebut.

c. Kerja sama ini dapat berlangsung di luar propinsi lokasi Perguruan Tinggi dengan
mempertimbangkan efektifitas program dari segi pengeluaran biaya perjalanan. Diharapkan Tim
Pengusul juga bekerja sama dengan rekan pakar dari Perguruan Tinggi yang ada di wilayah
sasaran.

Tujuan

Secara Umum, program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam penerapan alih teknologi
bagi Perguruan Tinggi, komunikasi dan kerja sama antara PT, industri dan pemda dalam penerapan alih
teknologi yang dihasilkan oleh Perguruan Tinggi serta meningkatkan peran PT dalam pengembangan
industri agar memperkuat daya saing bangsa dan tingkat kesejahteraan masyarakat melalui penelitian,
pengembangan dan penerapan hasil-hasil litbang. Secara Khusus, program ini bertujuan untuk
mengembangkan model program kerja sama Perguruan Tinggi, Industri dan Pemda dalam kegiatan
penerapan teknologi yang dibutuhkan oleh industri dan masyarakat, dan berasal dari hasil penelitian dan
pengembangan.

Luaran Kegiatan

Hasil Program Hi-Link wajib disebarluaskan dalam bentuk artikel yang dipublikasikan melalui
Jurnal/Majalah Internasional dan sudah accepted pada tahun ke tiga. Disamping itu publikasi juga
dilakukan melalui seminar nasional/Internasional, dan media masa pada setiap tahunnya.

Program Hi-Link diharapkan dapat menghasilkan luaran berupa:

a. model kerja sama penerapan teknologi berbasis pen elitian dan pengembangan antara Perguruan
Tinggi, Industri dan Pemda;

12
b. terlaksananya penerapan teknologi hasil penelitian dan pengembangan yang dibutuhkan oleh
industri dan masyarakat;

c. peningkatan capacity building Perguruan Tinggi;

d. peningkatan daya saing industri;

e. peningkatan kesejahteraan masyarakat;

f. jasa; rekayasa sosial, metode atau sistem; produk/barang;

g. hak kekayaan intelektual (paten, paten sederhana, hak cipta, merek dagang, rahasia dagang
desain produk industri, perlindungan varietas tanaman, perlindungan topografi);

h. buku ajar.

1.2.10. Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat


(KKN-PPM)
Kegiatan Program Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM).
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan lapangan bagi mahasiswa yang
menempuh bagian akhir dari program pendidikan S-1/D-4. Program ini sebenarnya bersifat
wajib bagi semua mahasiswa, karena universitas mempercayai bahwa program ini mampu
mendorong empati mahasiswa, dan dapat memberikan sumbangan bagi penyelesaian persoalan
yang ada di masyarakat. Kegiatan KKN menjadi bentuk nyata kontribusi universitas bagi
masyarakat, industri, pemerintah daerah dan kelompok masyarakat yang ingin mandiri secara
ekonomi maupun sosial. Program KKN mensyaratkan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan
mahasiswa berperan aktif dalam mengetahui permasalahan yang ada, bahkan sebelum mereka
terjun selama 1 hingga 2,5 bulan ditengah-tengah masyarakat. Konsep “working with
community” telah menggantikan konsep “working for the community”. Untuk mencapai maksud
tersebut, peran pemerintah dalam hal ini Kemenristek dikti sangat diharapkan. Salah satu
kegiatan yang dapat menjadi media pelaksanaan revitalisasi tersebut adalah dengan mengadakan
kompetisi program KKN-PPM bagi PerguruanTinggi di Indonesia.
Tujuan:
Kegiatan Program KKN-PPM menjadi Program Pemberdayaan Masyarakat di Perguruan Tinggi
ini bertujuan untuk:

13
a. Mempertahankan matakuliah KKN-PPM menjadi matakuliah wajib pada Perguruan
Tinggi di Indonesia;
b. Mengubah pelaksanaan program KKN-PPM dari paradigma pembangunan
(development) menjadi paradigma pemberdayaan (empowerment);
c. Menerapkan KKN-PPM di Perguruan Tinggi agar dalam pelaksanaannya dapat menjadi
tools solusi penanganan masalah pembangunan di Indonesia;
d. Mengembangkan tema-tema KKN-PPM dengan konsep co-creation, co-financing dan
cobenefit; dan hilirisasi hasil-hasil riset dosen yang dapat diterapkan kepada masyarakat
melalui program KKN-PPM; dan
e. mengembangkan tema-tema KKN-PPM yang bermitra dengan pemerintah dan dunia
usaha.

Iuran:
Luaran program KKN-PPM wajib disebarluaskan berupa artikel ilmiah yang dimuat pada jurnal
nasional/prosiding dan media masa.
Luaran program KKN-PPM dapat berupa:
a. peningkatan kualitas dan kuantitas produksi;
b. efisiensi biaya aktivitas ekonomi produktif masyarakat;
c. perbaikan system, manajemen produksi, tata kelola pemerintahan desa;
d. peningkatan kesehatan/pendidikan/ketentraman masyarakat;
e. peningkatan pendapatan dan partisipasi masyarakat;
f. peningkatan swadana dan swadaya masyarakat;
g. hak kekayaan intelektual (paten, paten sederhana, hak cipta, merek dagang, rahasia
dagang, desain produk industri, perlindungan varietas tanaman, perlindungan topografi);
h. jasa, model, rekayasa sosial, sistem, atau produk/barang;
i. buku ajar.

1.3. Sasaran
Dalam pelaksanaannya, pengabdian memerlukan mitra atau partner kerja. Hal ini berarti
bahwa masyarakat dosen tidak bekerja sendiri dan menyerahkan hasil kerjanya langsung kepada
masyarakat partnernya. Akan tetapi, dosen mengkonstruksikan solusi permasalahan melalui cara
memotivasi, membimbing, memberi ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dan melatihkannya
kepada masyarakat.
14
Partner pengabdian masyarakat sasaran selengkapnya dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Masyarakat Dunia Usaha
b. Masyarakat di Instansi Pemerintah
c. Perorangan atau Kelompok Masyarakat
d. Unit Layanan Masyarakat Profit dan Non Profit
e. Masyarakat di Instansi Pendidikan/Sekolah
Masyarakat dunia usaha meliputi usaha rumahan, usaha mikro seluruh komoditas, pedagang
kaki lima, pedagang asongan, pedagang pasar, pengelola pasar tradisional, usaha kecil sampai
kepada usaha menengah. Masyarakat di institusi pemerintah misalnya pegawai di kantor
kelurahan, kantor kecamatan, polsek atau polres, pegawai TVRI pusat atau daerah, koperasi
milik instansi pemerintah dan lain-lain. Termasuk ke dalam perorangan atau kelompok
masyarakat adalah individu atau kelompok yang tidak produktif secara ekonomis, seperti
misalnya kelompok ibu-ibu RT, kelompok remaja putus sekolah, kelompok karang taruna,
siswa, guru, persatuan guru mata pelajaran, pecandu narkoba, kelompok pesenam jantung sehat,
santri pondok pesantren, masyarakat penghuni lapas, panti asuhan, masyarakat pelestari
lingkungan, anak jalanan, penghuni rumah singgah dan lain sebagainya.

Contoh unit layanan masyarakat profit misalnya pusat-pusat kebugaran, pengelola futsal atau
gelanggang olah raga, rental komputer dan lain -lain, sedangkan yang non profit misalnya
posyandu, puskesmas, museum, perpustakaan daerah dan sejenisnya. Partner pengabdian
masyarakat di instansi pendidikan/sekolah adalah untuk guru dan staff karyawan yang ada di
lingkungan sekolah tertentu.

1.4. Luaran
Perubahan program pengabdian dan alokasi dananya membawa transformasi bentuk luaran
kegiatan. Jika sebelumnya luaran pengabdian yang dituntut P3M Politeknik Harapan Bersama
adalah Laporan Akhir, maka sejak terbitnya buku pedoman ini, luaran kegiatan pengabdian
masyarakat disamakan dengan penelitian, yaitu artikel.
Mengingat adanya perbedaan karakter antara penelitian dan pengabdian masyarakat, maka
P3M Politeknik Harapan Bersama memandang perlu untuk mempertimbangkan adanya jurnal
pengabdian masyarakat yang dikelola dan mencerminkan karakter sejatinya pengabdian
masyarakat.

15
1.5. Dasar Hukum

Peraturan perundang-undangan dan pedoman yang digunakan sebagai acuan pedoman


pengabdian masyarakat ini, adalah;
1. Undang-undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
3. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
4. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
5. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi;
7. Statuta Politeknik Harapan Bersama;

1.6. Tata Kerja


1.6.1. Sistem Pengelolaan
Pada sistem pengelolaan pengabdian masyarakat ini diutamakan pada: koordinasi,
pengendalian, serta penanganan secara normatif, menjadi tugas dan tanggung jawab dari
P3M, bertumpu pada pedoman pokok sebagai berikut:
a. Semua kegiatan pengabdian masyarakat yang bersifat mono/antar bidang maupun
lintas bidang, pelaksanaannya dilakukan oleh program studi, sebab pada hakekatnya
seluruh sumber daya pengabdian masyarakat ada pada institusi tersebut.
b. Kegiatan pengabdian masyarakat pelaksanaannya melalui ikatan kontrak.
c. Dalam melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat, aspek manfaat harus
dikedepankan. Hal ini dilakukan dengan secara aktif menggali dan memilah
kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan peran serta dan kompetensi masyarakat.
1.6.2. Pengelolaan Pengabdian Masyarakat
Tata cara pengusulan dan pelaksanaan pengabdian masyarakat bisa dilihat pada
prosedur pengabdian masyarakat.
1.6.3. Dokumentasi dan Publikasi
Semua laporan akhir hasil pengabdian masyarakat yang telah diperbaiki setelah
presentasi harus dikumpulkan :
a. Hardcopy 2 buah, 1 untuk arsip P3M dan 1 untuk arsip Prodi.

16
b. Softcopy 1 buah dan disertakan format jurnal yang telah ditentukan dengan file .doc.
format jurnal tersebut akan diunggah ke website Politeknik Harapan Bersama.
1.6.4. Jadwal Pengabdian Masyarakat
a. Dibiayai oleh Politeknik Harapan Bersama
Usul kegiatan atau proposal pengabdian masyarakat hendaknya sudah diterima
oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) yaitu pada bulan
Januari untuk kegiatan di semester genap atau pada Bulan Agustus untuk kegiatan
di semester gasal.
b. Dibiayai oleh Lembaga lain/Sponsor
Jika pengabdian masyarakat dibiayai oleh lembaga lain/sponsor maka jadwal
pengajuan mengikuti aturan yang ditetapkan oleh lembaga terkait. Untuk
selanjutnya penugasan akan dimasukkan ke dalam Surat Keputusan Direktur.
c. Biaya sendiri
Apabila dana pengabdian masyarakat berasal dari pelaksana secara mandiri yang
dilakukan secara sukarela dengan maksud meningkatkan kompetensi yang
bersangkutan sebagai dosen, maka jadwal kegiatan berdasarkan kesepakatan
antara pelaksana dengan masyarakat yang menjadi objek pengabdian masyarakat.
Adapun penulisan laporan menyesuaikan pedoman yang telah diterbitkan oleh
P3M.

17
BAB II
SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL PENGABDIAN MASYARAKAT

2.1 Format Proposal


Halaman Judul (Contoh Dalam Lampiran)
Halaman Pengesahan (Contoh Dalam Lampiran)
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Analisis Situasi
1.2. Permasalahan Mitra
BAB II PENANGANAN PERMASALAHAN
2.1. Solusi yang Ditawarkan
2.2. Target Luaran
BAB III RENCANA KEGIATAN
3.1. Jadwal Pengabdian Masyarakat
3.2. Organisasi Pengusul (Contoh Dalam Lampiran)
RENCANA ANGGARAN BIAYA PENGABDIAN MASYARAKAT
LAMPIRAN

2.2. Penjelasan Format Proposal Pengabdian Masyarakat

Berikut diberikan penjelasan dalam penulisan proposal pengabdian Masyarakat.


2.2.1. Halaman Judul
Secara berurutan, halaman ini berisi :
a. Judul proposal pengabdian masyarakat (ditulis dengan huruf kapital).
b. Jenis Pengabdian Masyarakat
c. Lambang Politeknik Harapan Bersama.
d. Maksud proposal pengabdian masyarakat.
e. Nama lengkap dan NIPY Dosen Pengusul.
f. Instansi yang dituju (POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA KOTA TEGAL)
g. Tahun usulan proposal pengabdian masyarakat.
18
2.2.2. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan berisi pengusulan proposal oleh ketua tim pelaksana yang disetujui
oleh Ketua Prodi. Halaman ini juga berisi pengesahan Ketua P3M yang diketahui Direktur
bahwa proposal pengabdian masyarakat telah melalui proses pengkajian dan dinyatakan layak
untuk diteruskan/dilaksanakan.
2.2.3. BAB I PENDAHULUAN
2.2.3.1. Analisis Situasi
Analisis situasi menjelaskan secara ringkas, jelas dan lengkap (bila ada dapat didukung data
kuantitatif) tentang kondisi mitra, sehingga mampu memberi informasi tentang permasalahan
yang dialami. Pada analisis situasi juga harus dijelaskan selengkap mungkin seluruh persoalan
yang dihadapi mitra, mengacu kepada situasi dan kondisi mitra yang telah diuraikan sebelumnya.
2.2.3.2. Permasalahan Mitra
Berdasarkan analisis situasi, maka selanjutnya adalah melakukan penentuan permasalahan
prioritas yang dihadapi mitra. Justifikasi tim pengabdian masyarakat bersama mitra dalam
menentukan persoalan prioritas disepakati bersama untuk diselesaikan selama pelaksanaan program
pengabdian. Usahakan permasalahan bersifat spesifik, konkret serta benar –benar merupakan
permasalahan mitra.
2.2.4. BAB II PENANGANAN PERMASALAHAN
2.2.4.1. Solusi yang Ditawarkan
Pada sub bab ini dijelaskan metode pendekatan apa yang akan ditawarkan untuk
menyelesaikan persoalan yang dihadapi mitra, rencana kegiatan yang menunjukkan langkah-
langkah solusi juga harus dituliskan dengan rinci.
2.2.4.2. Target Luaran
Target luaran berisi jenis luaran yang akan dihasilkan sesuai dengan rencana kegiatan.
Target luaran hendaknya ditulis sedetail mungkin sehingga dapat dijadikan pedoman dalam
pelaksanaan pengabdian masyarakat.
2.2.5. BAB III RENCANA KEGIATAN
2.2.5.1. Jadwal Pengabdian Masyarakat
Jadwal Pengabdian masyarakat memberikan gambaran tentang tahapan-tahapan
penngabdian, rincian kegiatan-kegiatan dalam setiap tahapan, dan juga waktu yang diperlukan.
Untuk mempermudah pembacaan, jadwal pengabdian dinyatakan dalam bentuk matriks namun
dijelaskan secara eksplisit.

19
2.2.5.2. Organisasi Pengusul
Organisasi pengusul berisi struktur organisasi pengabdian yang terdiri dari Ketua dan
Anggota. Sebuah kegiatan pengabdian masyarakat diusahakan terdiri dari minimal 3 (tiga) dosen
dan maksimal 8 (delapan) dosen.
2.2.6. Rencana Anggaran Biaya Pengabdian Masyarakat
Memberikan gambaran tentang rencana anggaran biaya yang akan digunakan untuk
pengabdian masyarakat. Rencana anggaran biaya dijelaskan secara terperinci dan jelas serta
diselaraskan dengan jadwal pengabdian.
2.2.7. Lampiran
Lampiran berupa keterangan atau informasi tambahan (misalnya profil mitra, peta rencana
tempat pengabdian serta undangan/surat permohonan pelaksanaan pengabdian masyarakat) yang
dimaksudkan untuk melengkapi proposal pengabdian masyarakat.

20
BAB III
SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT
3.1. Format Laporan
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Halaman Pernyataan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
Abstrak
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1. Khalayak Sasaran
3.2. Metode Kegiatan
3.3. Kerangka Pemecahan Masalah
3.4. Realisasi Pemecahan Masalah
BAB IV HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Kegiatan
4.2 Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Daftar Pustaka
Organisasi Pelaksana Pengabdian Masyarakat
Realisasi Anggaran
Lampiran
21
3.2. Penjelasan Format Penulisan Laporan Pengabdian Masyarakat
3.2.1. Halaman Judul/Halaman Sampul Depan (Contoh pada Lampiran)
Secara berurutan, halaman ini berisi :
a. Judul Pengabdian Masyarakat (Sama seperti pada proposal pengabdian masyarakat).
b. Lambang Politeknik Harapan Bersama.
c. Jenis Pengabdian Masyarakat
d. Laporan Pengabdian Masyarakat.
e.Maksud Pengabdian Masyarakat
f. Nama lengkap dan NIPY.
g.Instansi yang dituju (PROGRAM STUDI DIII...................POLITEKNIK HARAPAN
BERSAMA TEGAL)
h. Tahun penyelesaian pengabdian masyarakat.
i. No. SK Pengabdian Masyarakat.
j. No. Surat Kerjasama Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Masyarakat
3.2.2. Halaman Persetujuan/Pengesahan (Contoh pada Lampiran)
Halaman persetujuan berisi pernyataan yang ditandatangani oleh Ketua Tim Pelaksana dan
Ketua Prodi tentang kelayakan laporan pengabdian masyarakat untuk dipresentasikan di depan
pimpinan P3M dan beberapa dosen. Setelah presentasi telah selesai dilaksanakan, halaman ini
berubah menjadi lembar pengesahan dan ditandatangani oleh Ketua Tim Pelaksana, Ketua Prodi,
Ketua P3M dan Direktur.
3.2.3. Halaman Pernyataan (Contoh pada Lampiran)
Halaman Pernyataan berisi pernyataan dari Tim pelaksana pengabdian yang menjelaskan
bahwa laporan pengabdian masyarakat tidak merupakan hasil jiplakan/ plagiat. Halaman
pernyataan ini ditandatangani oleh tim pelaksana pengadian (nama tanpa gelar), khusus untuk
ketua menggunakan materai RP.6000,-
3.2.4. Kata Pengantar
Kata Pengantar berisi ucapan terima kasih pada Tuhan (karena tim pelaksana pengabdian
berhasil menyelesaikan pengabdian masyarakat). Ucapan terima kasih urut dari :
- Direktur Politeknik Harapan Bersama
- Ketua P3M
- Ketua Prodi
- Pimpinan Mitra

22
- Pihak-pihak lain yang penting dan betul betul terlibat membantu dalam kegiatan pengabdian
masyarakat.
3.2.5. Daftar Isi
Daftar isi berisi urutan judul, subjudul, dan anak subjudul disertai dengan nomor halamannya.
3.2.6. Daftar Gambar
Daftar Gambar (jika diperlukan) mencantumkan judul semua gambar yang digunakan dalam
laporan pengabdian masyarakat dan lokasi halaman dari masing- masing gambar.
3.2.7. Daftar Tabel
Daftar Tabel (jika diperlukan) mencantumkan judul semua tabel yang digunakan dalam laporan
penelitian dan lokasi halaman dari masing- masing tabel.
3.2.8. Daftar Lampiran
Daftar Lampiran mencantumkan judul semua lampiran yang digunakan dalam laporan
pengabdian masyarakat dan lokasi halaman dari masing- masing lampiran.
3.2.9. Abstrak
Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia terdiri dari 3 paragraf yang berisi uraian singkat tentang :
- Analisis situasi dan tujuan
- Metode kegiatan
- Hasil kegiatan dan pembahasan.
Abstrak ditulis dalam satu spasi dan tidak lebih dari ½ halaman. Abstrak disertai kata kunci yang
terdiri dari 3 s.d. 5 kata kunci
3.2.10. BAB I PENDAHULUAN
3.2.10.1. Analisis Situasi (Sama seperti proposal)
3.2.10.2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah menjelaskan masalah yang akan diselesaikan atau dikembangkan dalam
pengabdian masyarakat. Dalam memformulasikan atau merumuskan masalah, kiranya perlu
memperhatikan beberapa ketentuan yang biasanya berlaku yaitu dengan memperhatikan:

1. aspek substansi.
2. aspek formulasi dan
3. aspek teknis.
3.2.10.3. Tujuan
Berisi pernyataan tentang tujuan secara spesifik atau target yang dicapai. Dalam tujuan pengabdian
masyarakat dapat menggunakan kalimat dengan kata kerja.

23
3.2.10.4. Manfaat
Berisi penjelasan tentang manfaat hasil pelaksanaan pengabdian masyarakat yang dihasilkan. Manfaat
pengabdian masyarakat dapat berupa konstribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan teknologi
dan pembaharuan sistem, baik secara global ataupun untuk lembaga/enterprise.
3.2.11. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka berisi uraian jelas kajian pustaka yang menimbulkan gagasan dan
mendasari pengabdian pada masyarakat yang telah dilakukan. Tinjauan Pustaka menguraikan
teori, temuan dan bahan pengabdian pada masyarakat, yang diperoleh dan dijadikan landasan
untuk melakukan Pengabdian masyarakat.
3.2.12. BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN
3.2.12.1. Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran berisi spesifikasi dan profil khalayak sasaran yang telah terlibat dalam
kegiatan pengabdian masyarakat. Pada sub bab ini juga dijelaskan tentang jarak Kampus
dengan khalayak sasaran, sarana transportasi ke khalayak sasaran dan sarana komunikasi
pada khalayak sasaran.
3.2.12.2. Metode Kegiatan
Metode kegiatan ini merupakan cara pengabdian secara jelas dan terinci sehingga mampu
menyelesaikan permasalahan yang telah dirumuskan, metode dapat berupa:
a. Kepakaran
Pengabdian yang dilakukan oleh dosen sesuai dengan bidang keilmuannya. Pengabdian
ini dapat dilakukan dalam bentuk :
 Penyuluhan
 Pelatihan
 Pendampingan
b. Transfer Teknologi
Pengabdian yang dilakukan oleh dosen berdasarkan hasil-hasil penelitian yang dilakukan
sebelumnya dan diterapkan (diaplikasikan) kepada masyarakat.
3.2.12.3. Kerangka Pemecahan Masalah
Merupakan kerangka berpikir secara teoritis maupun empirik untuk memecahkan
masalah yang sudah diidentifikasi. Gambarkan berbagai altematif pemecahan masalah yang
mungkin dilakukan untuk menangani masalah yang dirumuskan sampai proses pemilihan
alternatif itu terpilih cara pemecahan terbaik yang telah dilakukan dalam
Pengabdian/penerapan ipteks pada masyarakat.

24
3.2.12.4. Realisasi Pemecahan Masalah
Pada sub bab ini berisi penjelasan solusi berdasarkan permasalahan yang dihadapi mitra
dan telah dijelaskan pada analisis situasi. Solusi permasalahan tersebut harus diuraikan
dengan jelas dan terperinci.
3.2.13. BAB IV HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
3.2.13.1. Hasil Kegiatan
3.2.13.2. Pembahasan
Hasil kegiatan pada bagian ini berisi uraian rinci tentang hasil yang didapatkan dari
pengabdian yang telah dilaksanakan. Deskripsi hasil pengabdian masyarakat dapat diwujudkan
dalam bentuk narasi, model, grafik, produk, atau bentuk-bentuk lain yang representatif.
Pembahasan berisi analisa tentang bagaimana hasil pengabdian masyarakat dapat menjawab
pertanyaan pada analisis situasi pengabdian masyarakat ini. Bagian ini memberikan kesempatan
bagi pelaksana kegiatan pengabdian untuk menjelaskan hasil-hasil pengabdian, dan jika
diperlukan dapat memberikan penekanan-penekanan (stressing) pada aspek-aspek yang
dianggap penting dalam konteks pertanyaan yang dihadapi dalam pengabdian masyarakat ini.
3.2.14. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Penulisan kesimpulan dan saran mengikuti struktur sebagai berikut:
3.2.14.1. Kesimpulan
3.2.14.2. Saran
Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil pengabdian dan
pembahasan. Butir-butir kesimpulan betul-betul muncul dari pengabdian yang dilakukan, bukan
berupa pernyataan yang bersifat generik.
Saran dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan dosen pelaksana pengabdian. Saran
juga harus secara langsung terkait dengan pengabdian yang dilakukan.
3.2.15. DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka berisi semua literatur yang diacu pada penulisan laporan pengabdian
masyarakat. Literatur yang diacu diprioritaskan menggunakan jurnal pengabdian, kemudian baru
menggunakan buku teks dan artikel. Daftar pustaka disusun urut naik (ascending) didasarkan
nama belakang penulis pertama.
3.2.16. ORGANISASI PELAKSANA PENGABDIAN MASYARAKAT
Organisasi pelaksana pengabdian berisi struktur organisasi pengabdian yang terdiri dari
Ketua dan Anggota. Sebuah pengabdian masyarakat diusahakan terdiri dari minimal 3 (tiga)

25
dosen dan maksimal 8 (delapan) dosen. (format penulisan sama dengan pada proposal
pengabdian masyarakat).

3.2.17. REALISASI ANGGARAN


Realisasi anggaran berisi semua anggaran yang telah digunakan dalam pengabdian masyarakat.
Realisasi anggaran harus di tuliskan dengan detail / terperinci.
3.2.18. LAMPIRAN
Lampiran bisa berupa keterangan atau informasi tambahan (misalnya : Undangan dari
mitra, SK Pengabdian Masyarakat, Surat Tugas dari P3M, Peta Lokasi Kegiatan, Foto Kegiatan,
Absensi Peserta, Modul dan Surat keterangan telah selesai melaksanakan pengabdian
masyarakat dari mitra) yang dimaksudkan untuk melengkapi laporan pengabdian masyarakat.

26
BAB IV
PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL DAN LAPORAN
PENGABDIAN MASYARAKAT

Poposal/laporan pengabdian masyarakat merupakan salah satu dokumen akademik yang


harus mengikuti kaidah penulisan ilmiah dengan menggunakan ejaan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Selain itu perlu adanya kaidah penulisan yang harus disepakati dalam
keseragaman format dan tata tulis.
4.1. Sampul Luar (Susunan Disamakan dengan Halaman Judul)
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam sampul luar adalah :
a. Jenis Pengabdian
Jenis Pengabdian harus disampaikan, apakah termasuk kategori IbM (Ipteks bagi
Masyarakat) atau IbK (Ipteks bagi Kewirausahaan)
b. Judul Pengabdian
Judul Pengabdian harus jelas, menunjukkan masalah yang dikemukakan serta tidak
memberikan penafsiran yang beragam. Jika diperlukan, di bawah judul dapat diberikan
sub-judul.
c. Logo Politeknik Harapan Bersama
Logo Politeknik Harapan Bersama menggunakan model hitam-putih bukan model
berwarna, dengan ukuran logo sebagai berikut:
Tinggi : 5,5 cm
Lebar : 4,7 cm
d. Nama dan NIPY
Nama ditulis lengkap tidak disingkat dan tanpa Gelar, NIPY dosen pelaksana pengabdian
ditulis di sebelah kanan rata dengan nama.
e. Warna Sampul Luar
Warna sampul luar hijau muda (Hijau telor).

4.2. Ukuran Kertas dan Margin, Sampul, Huruf dan Jarak Baris
4.2.1. Ukuran Kertas dan margin
Kertas yang digunakan berupa kwarto (A4) dengan batas-batas pengetikan seperti berikut:
a. Batas kiri : 3 cm
b. Batas kanan : 3 cm
27
c. Batas atas : 3 cm
d. Batas bawah : 3 cm
4.2.2. Kertas Sampul
Sampul proposal/laporan pengabdian menggunakan kertas buffalo dengan warna luar hijau muda
(Hijau telor).
4.2.3. Ukuran dan Jenis Huruf
Penulisan proposal/laporan pengabdian menggunakan font berupa Times New Roman dengan
ukuran 12pt.
4.2.4. Jarak Baris
Penulisan proposal/laporan pengabdian menggunakan jarak 1,5 (1,5 lines), kecuali pada abstrak
menggunakan spasi tunggal (single).

4.3. Penulisan Angka dan Satuan, Paragraf dan Penomoran


4.3.1. Penulisan Angka dan Satuan
Semua angka yang disertai satuan harus ditulis dalam bentuk angka (bukan kata), kecuali kalau
terletak di awal kalimat. Antara angka dan satuan harus ada pemisah. Contoh:
a. Kapasitas flashdisk sebesar 50,4 megabyte atau 50,4 MB
b. Enam puluh lima orang ….
Tanda pecahan harus menggunakan koma. Contoh: 62,3%. Satuan yang merupakan kependekan
harus ditulis tanpa tanda titik. Contoh penulisan salah seperti 50,4 M.B.
4.3.2. Paragraf
Awal paragraf ditulis dengan menjorok ke kanan 8 karakter normal dan di adjust rata kiri-
kanan. Satu paragraf tidak boleh kurang dari dua kalimat, antar kalimat dalam paragraf harus
merupakan satu kesatuan ide.
4.3.3. Penomoran Halaman

a. Halaman untuk bagian pendahuluan menggunakan huruf romawi kecil (misalnya i, ii,
dst.) dimulai dari halaman judul (tetapi nomor halaman untuk halaman judul tidak perlu
ditulis).
b. Halaman utama dimulai yang pertama hingga yang terakhir memakai angka arab (1, 2,
3, dst.).
c. Peletakan nomor halaman dilakukan pada bagian tengah bawah.

28
4.3.4. Judul Bab, Sub judul Bab, dan Anak Sub judul Bab
Judul bab ditulis dengan awalan BAB diikuti dengan huruf romawi kapital. Antara judul bab
beserta huruf romawi dan judul diletakkan pada baris terpisah. Adapun subjudul ditulis dengan
awalan Nomor bab. nomor urut. Judul bab bersama dengan nomor bab diletakkan simetris
terhadap batas kiri dan batas kanan halaman. Semua huruf yang digunakan berupa huruf kapital.
Judul dicetak tebal dan tidak diakhiri dengan titik. Semua nomor yang digunakan dalam bentuk
angka arab diakhiri titik.

4.4. Penulisan Sitasi


Setiap kutipan yang ditulis dalam laporan pengabdian masyarakat dan bersumber dari
referensi harus dilakukan penulisan rujukan/sitasi. Hal ini sangat penting untuk menghindari
tuduhan plagiat. Penulisan sitasi tersebut antar lain :
1. Sitasi ditulis setelah kalimat yang dirujuk, biasa di awal ataupun pada akhir kalimat/ paragrap.
2. Sitasi ditulis dalam tanda kurung yang berisi nama penulis dan tahun yang dipisahkan tanda
koma.
3. Sitasi yang berasal dari dua penulis maka ditulis nama penulis pertama dan penulis kedua
yang dihubungkan kata “dan” , dilanjutkan tanda koma dan tahun.
4. Sitasi yang berasal dari penulis lebih dari dua maka cukup ditulis nama penulis pertama
diikuti kata “dkk.’’ serta tanda koma dan tahun.
5. Kalimat yang disitasi bukan “copy-paste” dari sumbernya, tetapi harus diformulasikan sendiri
dengan cara menyimpulkan dari sumber yang disitasi.
6. Jika terpaksa mengutip kalimat utuh dari sumber maka harus diawali dan diakhiri dengan
tanda petik serta dicetak miring.
Contoh :
“A management information system (MIS) provides information that is needed to manage
organizations efficiently and effectively” (Fresmann dkk., 2012).
Berikut ini contoh dari penulisan sitasi :
Penilaian atau assessment merupakan instrumen untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta
didik dalam proses pembelajaran. Sebuah penilaian tidak sekedar untuk mencari jawaban
terhadap pertanyaan tentang apa (Nasrul, 2011) akan tetapi lebih diarahkan pada menjawab
pertanyaan bagaimana atau seberapa jauh suatu proses atau suatu hasil yang diperoleh seseorang
(Asmawi dkk., 2012). Sebuah penilaian atau evaluasi berhubungan dengan suatu pengukuran.
Dalam beberapa hal sifat evaluasi lebih luas karena dalam evaluasi juga termasuk penilaian
29
formal dan penilaian intuitif mengenai kemajuan peserta didik (Thorndike dan Hagen, 1961).
Evaluasi juga mencakup penilaian tentang apa yang baik dan apa yang diharapkan. Dengan
demikian hasil pengukuran yang benar merupakan dasar yang kokoh untuk melakukan penilaian
(Whetton dkk., 2007).

4.5. Penulisan Daftar Pustaka


Nama penulis dalam daftar pustaka diurutkan sesuai dengan urutan abjad.
4.5.1. Contoh penulisan sumber pustaka jurnal:
Anderson, S.D., 1992, Project Quality and Project Managers, International Journal of Project
Management 10 (3), 138–144.
Benner, M.J., dan Tushman, M.L., 2003, Exploitation, Exploration, and Process Management:
The Productivity Dilemma Revisited, Academy of Management Review 28 (2), 238–256.
Choo, A.S., Linderman, K.W., dan Schroeder, R.G., 2007a, Method and Context perspectives on
Learning and Knowledge Creation in Quality Management, Journal of Operations
Management 25 (4), 918–931.
Choo, A.S., Linderman, K.W., dan Schroeder, R.G., 2007b, Method and Psychological Effects
on Learning Behaviors and Knowledge Creation in Quality Improvement Projects,
Management Science 53 (3), 437–450.
4.5.2. Contoh penulisan sumber pustaka buku :
Christensen, C.M., 1998, The Innovator’s Dilemma: When New Technologies Cause Great
Firms to Fail, Harvard Business School Press, Boston, MA.
Deming, W.E., 1986, Out of Crisis, MIT Center for Advanced Engineering Study, Cambridge,
MA.
4.5.3. Contoh penulisan sumber pustaka buku kompilasi (edited book):
Duncan, R.B., 1976, The Ambidextrous Organization: Designing Dual structures for Innovation.
In: Kilmann, R.H., Pondy, L.R., Slevin, D. (Eds.), The Management of Organization, vol.
1. North-Holland, New York, NY, 167–188.
4.5.4. Contoh penulisan sumber pustaka dari Internet (sangat tidak disarankan):
Honeycutt, H., 2011, The Essential of Communication and Design Course methode, Website:
http://dcr.rpi.edu/commdesign/class1.html, diakses tanggal : 3 Maret 2012.

30
4.6. Penulisan Persamaan
Persamaan ditulis dalam format equation, miring dan menjorok ke kanan 2 tabulasi. Pada
bagian tepi kanan diberi nomor indek persamaan. Variabel harus dicetak miring dan penjelasan
variabel dibuat paragraf. Jarak persamaan dan teks adalah 2 kali jarak baris. Nomor indek
persamaan disesuaikan dengan bab-nya.
Contoh :
-b±√b²-4ac
x= (2.1)
2a

4.7. Penyajian Gambar


Gambar pada proposal/laporan pengabdian masyarakat dapat mencakup grafik, peta, foto,
atau ilustrasi. Gambar diatur rata tengah terhadap batas kiri dan batas kanan halaman. Judul
gambar diletakkan di bagian bawah gambar, ditulis dengan ukuran huruf 12 dan tidak diakhiri
dengan titik. Jarak antara gambar dan judul gambar adalah 1 spasi. Jika judul gambar melebihi 2
baris maka jarak barisnya dibuat 1 spasi. Gambar harus dirujuk pada kalimat sebelumnya.
Penomoran gambar disesuaikan dengan bab-nya dan menyebutkan sumber yang mengacu
gambar tersebut (sitasi).

4.8. Penyajian Tabel


Tabel diatur rata tengah terhadap batas kiri dan batas kanan halaman. Judul tabel diletakkan
di bagian atas tabel dan tidak diakhiri dengan titik. Judul tabel diletakkan di bagian atas tabel
rapat kiri, ditulis dengan ukuran huruf 12 dan tidak diakhiri dengan titik. Jarak antara tabel dan
teks sebelum dan sesudahnya adalah 2 kali jarak baris. Jarak judul tabel dengan tabel adalah 1
spasi. Tabel harus dirujuk pada kalimat sebelumnya. Penomoran tabel disesuaikan dengan bab-
nya.
Tabel diusahakan tidak terpotong dalam dua halaman. Perkecualian dari hal ini adalah kalau
tabel sangat panjang. Jika sebuah tabel terpisah pada halaman yang berbeda, judul kolom harus
disertakan untuk setiap halaman. Adapun judul tabel tetap harus ditulis dengan diberi judul yang
sama dan diberi keterangan ‘(lanjutan)’. Jika jumlah kolom sangat banyak dan tidak mencukupi
untuk diletakkan dalam satu halaman, gunakan format landscape.

31
BAB V
KEBIJAKAN P3M TENTANG PENGABDIAN MASYARAKAT

5.1. Kriteria dan Persyaratan Usulan Pengabdian masyarakat


Beberapa kriteria dan persyaratan Usulan pengabdian masyarakat yang dibiayai institusi :
a. Pengusul pengabdian merupakan dosen yang memiliki homebase di Politeknik Harapan
Bersama
b. Pengabdian benar-benar memberikan dampak positif / manfaat bagi mitra
c. Pengabdian masyarakat bersifat original (belum pernah dilakukan dan dibiayai oleh
lembaga / sumber lain)
d. Dosen pelaksana pengabdian minimum 3 orang dan maksimum berjumlah 6 orang,
terdiri dari 1 orang ketua dan anggota dengan kriteria ketua :
 Pendidikan minimum S2 NIDN atau yang sedang menempuh S2
 Telah melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat minimum 2 kali baik
sebagai ketua ataupun sebagai anggota
 Diprioritaskan yang sudah memiliki jabatan fungsional akademik minimal
Asisten Ahli.
e. Setiap pengusul hanya diperbolehkan mengusulkan satu proposal pengabdian masyarakat
baik sebagai ketua maupun sebagai anggota pengabdian masyarakat.
f. Setiap dosen pengusul pengabdian hanya diperbolehkan mendapatkan dana pengabdian
masyarakat sebagai ketua maksimal sebanyak 2 kali dan tidak berturut-turut
g. Jangka waktu pengabdian masyarakat adalah maksimum 2 bulan
h. Mentaati semua prosedur pengabdian masyarakat yang telah dibuat oleh P3M
i. Proposal pengabdian dibuat rangkap 2 (dua) diajukan ke P3M.
j. Proposal yang lulus seleksi, dibuat rangkap 2 (dua), 1 rangkap untuk P3M dan 1 rangkap
untuk Prodi masing- masing.
k. Pengumuman hasil seleksi dilaksanakan oleh P3M melalui Prodi masing- masing.

5.2. Jenis Pengabdian Masyarakat yang dibiayai oleh Politeknik


5.2.1. Ipteks Bagi Masyarakat (IbM)
Sebagaimana telah diketahui bahwa program penerapan Ipteks difokuskan pada penerapan
hasil-hasil Ipteks perguruan tinggi untuk meningkatkan keterampilan dan pemahaman ipteks
masyarakat. Program ini dilaksanakan dalam bentuk pendidikan, pelatihan, dan pelayanan
32
masyarakat, serta kaji tindak dari ipteks yang dihasilkan perguruan tinggi. Khalayak sasarannya
adalah masyarakat luas, baik perorangan, kelompok, komunitas maupun lembaga, di perkotaan
atau perdesaan.
Pada hakekatnya, kegiatan IbM merupakan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi
mitra melalui pendekatan secara terpadu, melibatkan berbagai disiplin ilmu, baik serumpun
maupun tidak. Program IbM menghasilkan luaran yang terukur dan bermakna bagi kelompok
masyarakat. Kegiatan IbM dapat dilakukan di perkotaan atau perdesaan dari berbagai bidang
ilmu, teknologi, seni perguruan tinggi, sesuai kebutuhan mitra sasarannya.

Tujuan program IbM adalah :


 Membentuk/mengembangkan sekelompok masyarakat yang mandiri secara ekonomis,
 Membantu menciptakan ketentraman, kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat,
 Meningkatkan keterampilan berpikir, membaca dan menulis atau keterampilan lain yang
dibutuhkan.
Luaran program IbM dapat berupa:
1. Jasa,
2. Metode,
3. Modul,
4. Produk/Barang dan
5. Paten
yang kesemua itu mampu memberi dampak pada:
a. Up-dating ipteks di masyarakat,
b. Peningkatan produktivitas mitra,
c. Peningkatan atensi akademisi terhadap kelompok masyarakat/usaha mikro,
d. Peningkatan kegiatan pengembangan ilmu, teknologi dan seni di perguruan tinggi.
5.2.2. Ipteks Bagi Kewirausahaan (IbK)
Pada prinsipnya program IbK mensubstitusi program Pengembangan Budaya
Kewirausahaan di Perguruan Tinggi (PBKPT). IbK melibatkan sejumlah dosen yang
berpengalaman berwirausaha dari berbagai disiplin ilmu. IbK melaksanakan pelatihan
manajemen usaha bagi sejumlah kegiatan kreatif untuk menghasilkan wirausaha baru yang
mandiri berbasis ipteks. Dalam kegiatannya, IbK juga disarankan berkolaborasi dengan
lembaga-lembaga yang terkait dengan pengembangan kewirausahaan.
Tujuan program IbK adalah:
33
1. Menciptakan wirausaha baru mandiri yang berbasis ipteks
2. Meningkatkan keterampilan manajemen usaha bagi masyarakat industri, dan
3. Menciptakan metode pelatihan kewirausahaan yang cocok bagi mahasiswa / mahasiswa yang
sedang merintis usaha/alumni wirausaha.
Dalam upaya menciptakan wirausahawan baru mandiri yang berbasis ipteks diharapkan
sesuai dengan bidang ilmunya, program IbK dapat dilaksanakan dalam bentuk pelatihan
kewirausahaan. Pelatihan dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan kewirausahaan,
mendorong tumbuhnya motivasi berwirausaha, meningkatkan pemahaman manajemen
(organisasi, produksi, keuangan, dan pemasaran) serta membuat rencana bisnis atau studi
kelayakan usaha.
5.2.3. Ipteks Bagi Inovasi dan Kreativitas Kampus (Ib-IKK)
Berkaitan dengan upaya pengembangan budaya knowledge based economy, perguruan
tinggi perlu diberi akses dalam wujud knowledge- and technopark yang memanfaatkan
pengetahuan, pendidikan maupun riset dosen. Dengan menyelenggarakan IbIKK, perguruan
tinggi berpeluang memperoleh pendapatan dan membantu menciptakan wirausaha baru. Hasil
riset perguruan tinggi yang merupakan inovasi baru dan mempunyai nilai ekonomis serta
mendapat perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) seperti hak cipta, paten, merupakan
aset yang sangat berharga bagi pertumbuhan dan perkembangan IbIKK.
Program IbIKK diharapkan mampu mendorong perguruan tinggi dalam membangun akses
yang menghasilkan produk jasa dan/atau teknologi hasil ciptaannya sendiri. Wujud IbIKK di
perguruan tinggi dapat berupa badan usaha atau bermitra dengan industri lainnya dan dapat
didirikan serta dikelola kelompok dosen sesuai dengan kompetensinya di level laboratorium,
pilot plant, bengkel, jurusan/ departemen, fakultas/sekolah, UPT, pusat riset dan pengembangan
atau lembaga lain yang berada di dalam perguruan tinggi tersebut. Sekali didirikan, IbIKK
diharapkan dapat semakin berkembang melalui pengembangan penguasaan ilmu pengetahuan,
riset, ketekunan berusaha dan kejelian menangkap peluang yang ada di masyarakat.
Misi program IbIKK adalah menciptakan akses sosialisasi produk-produk intelektual masyarakat
di lingkungan perguruan tinggi dalam kerangka pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Tujuan program IbIKK adalah:
1) mempercepat proses pengembangan budaya kewirausahaan di perguruan tinggi,
2) membantu menciptakan akses bagi terciptanya wirausaha baru,
3) menunjang otonomi kampus perguruan tinggi melalui perolehan pendapatan mandiri atau
bermitra,
34
4) memberikan kesempatan dan pengalaman kerja kepada mahasiswa,
5) mendorong berkembangnya budaya pemanfaatan hasil riset perguruan tinggi bagi masyarakat
dan
6) membina kerjasama dengan sektor swasta termasuk pihak industri dan sektor pemasaran.
Luaran program IbIKK adalah:
1) Unit usaha di perguruan tinggi berbasis produk intelektual dosen,
2) produk jasa dan/atau barang komersial yang terjual dan menghasilkan pendapatan bagi
perguruan tinggi,
3) Paten dan/atau
4) wirausaha-wirausaha baru berbasis ipteks. Luaran ini diharapkan dapat memberi dampak
berkembang dan meluasnya budaya kewirausahaan dan pemanfaatan hasil riset maupun
pendidikan di perguruan tinggi dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat, dan
5) up-dating ilmu pengetahuan dan teknologi di perguruan tinggi.
5.2.4. Ipteks Bagi Wilayah (IbW)
Program IbW dilatarbelakangi berbagai permasalahan yang eksis di masyarakat, antara lain:
1) ketidakmapanan sebagian besar masyarakat terhadap pembangunan kehidupan pribadi,
keluarga dan masyarakat dalam era globalisasi,
2) Ipteks perguruan tinggi belum secara sengaja ditujukan bagi kesejahteraan masyarakat,
3) potensi masyarakat maupun sumber daya alam lingkungannya belum termanfaatkan dengan
baik dan arif, serta
4) penatakelolaan fisik kewilayahan yang belum proporsional dan profesional.
Misi program IbW adalah untuk meningkatkan kemandirian, kenyamanan kehidupan, sekaligus
kesejahteraan masyarakat melalui keterlibatan aktif publik (inisiatif dan partisipatif),
Pemko/Pemkab berbasis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), non
RPJMD dan perguruan tinggi (kepakaran).
Tujuan program IbW adalah:
1) menciptakan kemandirian, kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat melalui sinergi
kepakaran masyarakat perguruan tinggi (PT), kemampuan dan kebijakan Pemkot/Pemkab
seperti tertuang dalam RPJMD,non RPJMD dan potensi masyarakat.
2) Menemukan solusi atas persoalan yang dihadapi Pemkab/Pemko dan/atau masyarakat serta
secara langsung atau tidak langsung berpotensi mempengaruhi kenyamanan kehidupan
masyarakat.

35
Luaran program IbW dapat berupa:
1) Jasa,
2) Metode, sistem
3) Produk/Barang atau
4) Paten
5) Wilayah wisata
yang kesemua itu diharapkan mampu memberi dampak pada:
a. up-dating ipteks di masyarakat,
b. pertumbuhan ekonomi wilayah,
c. terbentuknya keamanan dan ketentraman masyarakat,
d. peningkatan atensi PT terhadap kawasan,
e. peningkatan mutu perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah,
f. peningkatan kegiatan pengembangan ilmu, teknologi dan seni di perguruan tinggi.

5.2.5. Ipteks Bagi Desa Mitra (IbDM)


Program Iptek bagi Desa Mitra (IbDM) bertujuan untuk mengejawantahkan peranan Perguruan
Tinggi dengan luaran rencana strategis riset unggulan dan pengabdiannya secara lebih riil pada
masyarakat desa. Urgensi IbDM ini adalah banyaknya potensi desa yang belum diberdayakan
secara optimal, serta kurangnya penguatan sains berupa aplikasi hasil riset dari perguruan tinggi.
Urgensi penting lainnya adalah adanya doktrinasi dan motivasi moral, kepedulian, sekaligus
tantangan melakukan sistering (pendampingan) penatakelolaan pembangunan sebagai upaya
meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa. Dukungan dari PEMDA/instansi
pemerintah atau pemangku kepentingan (stakeholders) terkait (program CSR dari
industri/institusi) akan memberikan penguatan bagi keberhasilan program. Isu-isu penting yang
ditangani dalam program ini antara lain pendidikan, kesehatan, lingkungan dan konservasi,
pangan, energi, eco-tourism, budaya, industri kreatif, penatakelolaan wilayah/sumber daya alam
dan sumber daya manusia, moral, karakter dan etika, maritim, atau lainnya. Dengan demikian,
akan terbangun desa binaan mitra perguruan tinggi yang memiliki keunggulan tertentu sebagai
icon dan penggerak utama (prime mover) pembangunan desa sekaligus sebagai salah satu model
sains-techno and tourism park.
Tujuan Kegiatan
Tujuan umun Program Iptek bagi Desa Mitra (IbDM) ini adalah:

36
7) mengejawantahkan hilirisasi hasil riset unggulan PT dalam membangun masyarakat
desa;
8) membantu program pemerintah dalam pembangunan masyarakat dan wilayah desa;
9) membantu mensukseskan terlaksananya program RPJM Desa;
10) meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa;
11) mempercepat pembangunan desa pada berbagai bidang secara berkelanjutan; dan
12) memperkuat sinergisme perguruan tinggi (PT) dengan stakehoder terkait dalam
pembangunan desa.
Tujuan khusus Program Iptek bagi Desa Mitra (IbDM) ini adalah:
1) memberikan solusi permasalahan masyarakat desa dengan pendekatan holistic berbasis
riset multidisiplin;
2) mengaplikasikan hasil riset unggulan perguruan tinggi yang sesuai dengan urgensi
kebutuhan masyarakat desa;
3) memberikan penguatan potensi masyarakat desa melalui aplikasi hasil riset unggulan
perguruan tinggi (sistering desa); dan
4) membentuk desa binaan sebagai salah satu model science-techno-park perguruan tinggi.

Luaran Kegiatan
Hasil Program IbDM wajib disebarluaskan dalam bentuk artikel yang dipublikasikan melalui
jurnal/majalah internasional pada tahun ketiga. Publikasi hasil program IbDM juga dilakukan
melalui seminar nasional/Iinternasional, dan media masa/repository PT pada setiap tahunnya.
Luaran program IbDM dapat berupa:
a. peningkatan kualitas, kuantitas, serta nilai tambah barang, jasa, atau sumber daya desa
lainnya;
b. peningkatan kualitas tata kelola pembangunan masyarakat desa;
c. perbaikan arah kebijakan, tata kelola, eksploitasi dan konservasi sumber daya alam;
d. peningkatan sosial ekonomi, perbaikan moral dan karakter, serta pendidikan masyarakat;
e. terbangunnya sentra-sentra yang merepresentasikan unggulan/ciri khas masyarakat desa;
f. jasa, rekayasa sosial, metode atau sistem, produk/barang;
g. hak kekayaan intelektual (paten, paten sederhana, hak cipta, merek dagang, rahasia
dagang,
h. desain produk industri, perlindungan varietas tanaman, perlindungan topografi) ;
i. buku ajar.
37
Beberapa contoh luaran antara lain: Desa Sentra Halal Food, Desa Kerajinan Bambu, Desa
Konservasi Tanaman/Satwa Langka, Desa Mandiri Energi, Desa Sentra Organic Farming,
Kampung Kuliner, Desa Wisata, Desa Adat/Seni Budaya, Desa Garam Beryodium, Desa Sehat,
Desa Bersyariah, Desa Bina Lingkungan, Desa Cagar Budaya, Desa Cagar Alam, dan
sebagainya. Sentra-sentra pada desa tersebut menjadi science-techno-park perguruan tinggi.
Sehingga bisa dijadikan obyek untuk riset dan pembelajaran bagi mahasiswa, dosen dan tamu
dalam dan luar negeri.

5.3. Referensi yang Digunakan


Referensi yang digunakan sebagai landasan teori dalam sebuah laporan pengabdian masyarakat
dapat diambil dari Jurnal, Artikel dan Buku.

5.4. Prosedur Pencairan Dana Pengabdian Masyarakat


Dana pengabdian masyarakat akan diberikan kepada ketua tim pelaksana pengabdian dengan
ketentuan sebagai berikut :
 Besarnya dana pengabdian masyarakat ditentukan oleh Direktur berdasarkan jumlah skor
penilaian pada saat pengusulan kegiatan pengabdian masyarakat oleh pimpinan P3M
 60% dana pengabdian masyarakat diberikan setelah SK Direktur tentang pengabdian
masyarakat terbit
 SK Direktur terbit setelah proposal pengabdian masyarakat telah ditelaah, dinilai dan
disahkan oleh pimpinan P3M.
 30% dana pengabdian masyarakat diberikan setelah dosen pelaksana telah melaksanakan
presentasi hasil pengabdian masyarakat.
 10% dana pengabdian masyarakat diberikan ketika dosen pelaksana telah menyelesaikan
kontrak kerjasama dengan P3M, menyerahkan 2 rangkap eksemplar laporan.
5.5. Kriteria Pengabdian Masyarakat yang Baik
Kriteria pengabdian masyarakat dikatakan baik jika :
 Analisis Situasi jelas dalam memberikan uraian keadaan mitra
 Mitra benar-benar membutuhkan Ipteks yang dibutuhkan, sesuai yang dijelaskan pada
khalayak sasaran
 Metode kegiatan jelas
 Obyektif, kesimpulan berdasarkan fakta
 Koherensi : terdapat keterkaitan antar bagian
38
 Benar-benar dapat dimanfaatkan.

39
BAB VI
PENUTUP

Buku pedoman pengabdian masyarakat ini adalah buku pedoman untuk kegiatan
pengabdian masyarakat bagi seluruh dosen Politeknik Harapan Bersama Tegal sebagai kegiatan
transfer ilmu pengetahuan dan teknologi. Buku ini berisi sistematika dan pedoman penulisan
proposal/laporan pengabdian masyarakat serta kebijakan-kebijakan P3M tentang pengabdian
masyarakat. Dengan terbitnya buku ini diharapkan mekanisme pengajuan proposal pengabdian
masyarakat, pelaksanaan pengabdian masyarakat dan pelaporan dapat dilaksanakan dengan
efisien dan efektif. Selain itu juga diharapkan dapat memperlancar pertanggungjawaban
administrasi berbagai pihak terkait dan sama sekali tidak dimaksudkan untuk membatasi
kreativitas para pengusul kegiatan pengabdian masyarakat.

40
Lampiran 1 Halaman Judul Proposal Pengabdian Masyarakat

JUDUL PROPOSAL PENGABDIAN MASYARAKAT

Jenis Pengabdian Masyarakat

PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Diajukan Untuk Mendapatkan Dana Pengabdian Masyarakat Dari Institusi

Oleh :
Nama NIPY
1. 1.
2. 2.
3. 3.

PROGRAM STUDI DIII XXXXX(disikan sesuai Program Studi)


POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL
Bulan Tahun

41
Lampiran 2 Halaman Pengesahan Proposal Pengabdian Masyarakat

HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL PENGABDIAN KEPADAMASYARAKAT

1. Judul : ...............................................................
2. Jenis Pengabdian : ...............................................................
3. Ketua Tim Pengusul
a. Nama Lengkap : ...............................................................
b. NIPY : ...............................................................
c. NIDN : ...............................................................
d. Disiplin ilmu : ...............................................................
e. Pangkat / Golongan : ...............................................................
f. Jabatan Fungsional : ...............................................................
g. Jabatan Struktural : ...............................................................
h. Program Studi : ...............................................................
i. Contact Person : ...............................................................
4. Jumlah Angota : .......... orang
a. Nama anggota I : ...............................................................
b. Nama Anggota II dst. : ...............................................................
c. Mahasiswa yang terlibat : ........... orang
5. Lokasi Kegiatan :
6. Jangka Waktu Pelaksanaan : ...............................................................
7. Jumlah dana yang diusulkan : Rp. ........................................................

Tegal, September 2016

Mengusulkan, Menyetujui,
Ketua Tim Pelaksana Ketua Prodi D III
Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

XXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXX
NIPY.000.000.000 NIPY.000.000.000

Mengesahkan, Mengetahui,
Ketua P3M Direktur
Politeknik Harapan Bersama Politeknik Harapan Bersama

XXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXX
NIPY.000.000.000 NIPY.000.000.000
42
Lampiran 3 Halaman Organisasi Pengabdian Masyarakat

ORGANISASI PELAKSANA
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Ketua
Nama :
NIPY :
NIDN :
Pangkat/Golongan :
Jabatan Fungsional :
Jabatan Struktural :
Bidang Ilmu :
Pengalaman Pengabdian Masyarakat :
a. Judul (tahun)
b. Judul (tahun)
c. Judul (tahun)
2. Anggota 1
Nama :
NIPY :
NIDN :
Pangkat/Golongan :
Jabatan Fungsional :
Jabatan Struktural :
Bidang Ilmu :
Pengalaman Pengabdian Masyarakat :
a. Judul (tahun)
b. Judul (tahun)
c. Judul (tahun)
3. Anggota 2
Nama :
NIPY :
NIDN :
Pangkat/Golongan :
Jabatan Fungsional :
Jabatan Struktural :
Bidang Ilmu :
Pengalaman Pengabdian Masyarakat :
a. Judul (tahun)
b. Judul (tahun)
c. Judul (tahun)

43
Lampiran 4 Halaman Judul Laporan Pengabdian Masyarakat

JUDUL LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

Jenis Pengabdian Masyarakat

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Sebagai Salah Satu Bentuk Pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi

Oleh :

Nama NIPY
1. 1.
2. 2.
3. 3.

PROGRAM STUDI DIII XXXXX


POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL
Bulan Tahun
SK Direktur Nomor : XX/XXX/XXXX Tanggal XX XXXXXX XXXX
Surat Perjanjian Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Nomor : XX/XXX/XXXX Tanggal XX XXXXXX XXXX
44
Lampiran 5 Halaman Persetujuan Laporan Pengabdian
Masyarakat
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Judul : ...............................................................
2. Jenis Pengabdian : ...............................................................
3. Ketua Tim Pengusul
a. Nama Lengkap : ...............................................................
b. NIPY : ...............................................................
c. NIDN : ...............................................................
d. Disiplin ilmu : ...............................................................
e. Pangkat / Golongan : ...............................................................
f. Jabatan Fungsional : ...............................................................
g. Jabatan Struktural : ...............................................................
h. Program Studi : ...............................................................
i. Contact Person : ...............................................................
4. Jumlah Angota : .......... orang
a. Nama anggota I : ...............................................................
b. Nama Anggota II dst. : ...............................................................
c. Mahasiswa yang terlibat : ........... orang
5. Lokasi Kegiatan :
a. Alamat : ...............................................................
b. Desa : ...............................................................
c. Kecamatan : ...............................................................
d. Kabupaten/Kota : ...............................................................
6. Jangka Waktu Pelaksanaan : ...............................................................
7. Jumlah realisasi anggaran : Rp. ........................................................

Tegal, September 2016

Menyetujui,
Ketua Tim Pelaksana Ketua Program Studi D III
Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

XXXXXXXXXX, XXXXXXXXXX
NIPY. 02.000.00 NIPY. 04.000.00

45
Lampiran 6 Halaman Pengesahan Laporan Pengabdian Masyarakat

HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Judul : ...............................................................
2. Jenis Pengabdian : ...............................................................
3. Ketua Tim Pengusul
a. Nama Lengkap : ...............................................................
b. NIPY : ...............................................................
c. NIDN : ...............................................................
d. Disiplin ilmu : ...............................................................
e. Pangkat / Golongan : ...............................................................
f. Jabatan Fungsional : ...............................................................
g. Jabatan Struktural : ...............................................................
h. Program Studi : ...............................................................
i. Contact Person : ...............................................................
4. Jumlah Angota : .......... orang
a. Nama anggota I : ...............................................................
b. Nama Anggota II dst. : ...............................................................
c. Mahasiswa yang terlibat : ........... orang
5. Lokasi Kegiatan
a. Alamat : ...............................................................
b. Desa : ...............................................................
c. Kecamatan : ...............................................................
d. Kabupaten/Kota : ...............................................................
6. Jangka Waktu Pelaksanaan : ...............................................................
7. Jumlah realisasi anggaran : Rp. ........................................................

Tegal, September 2016

Menyetujui,
Ketua Tim Pelaksana Ketua Prodi D III
Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

XXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXX
NIPY.000.000.000 NIPY.000.000.000

Mengesahkan, Mengetahui,
Ketua P3M Direktur
Politeknik Harapan Bersama Politeknik Harapan Bersama

XXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXX
NIPY.000.000.000 NIPY.000.000.000

46
Lampiran 7 Halaman Pernyataan Dosen Pelaksana Pengabdian Masyarakat

PERNYATAAN

Dengan ini kami menyatakan bahwa :


1. Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat ini tidak pernah dibuat oleh tim pelaksana
pengabdian lain dengan tema, judul, isi, metode, objek pengabdian yang sama.
2. Dalam Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat ini juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Tegal , .................………..

Ketua Tim Pelaksana


Pengabdian Masyarakat

Materai Rp.6000
Tanda Tangan

XXXXXXXXXX
NIPY.

Anggota Pelaksana Pengabdian Masyarakat


Judul
No Nama NIPY Tanda Tangan
1

47

Anda mungkin juga menyukai