100% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
2K tayangan12 halaman

Sonikator

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 12

MAKALAH FISIKA II

SONICATOR

Disusun Oleh :
Rifania Nendry Wilie P. (142018016)
Regita Febrianti (142018018)
Bianti Dwi Oktaviani (142018020)

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL


BANDUNG
2019
i
DAFTAR ISI

SAMPUL i
DAFTAR ISI ii
KATA PENGANTAR iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sonikasi 3
2.2 Pengertian Alat Sonikasi 3
2.3 Cara Kerja dari Alat Sonikasi 4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 7
Daftar pustaka 8

ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan pertolongan-
Nya kami dapat menyusun makalah ini. Shawalat berserta salam, selalu tercurah limpah kepada
baginda Rosul sekaligus Nabiyullah yang terakhir yakni Muhammad SAW, tak lupa kepada
keluarga, sahabat, dan semoga sampai kepada kita sebagai umat yang terakhir. Amin
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada makalah ini, ole karena itu kami
mengharapkan kritik yang membangun dari para pembaca, akhir kata kami ucapkan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bandung, 21 Maret 2019

Penyusun

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Gelombang adalah getaran yang merambat. Bentuk ideal dari suatu gelombang akan
mengikuti gerak sinusoide. Selain radiasi elektromagnetik, dan mungkin radia gravitasional,
yang bisa berjalan lewat ruang hampa udara, gelombang juga terdapat pada medium (yang
karena perubahan bentuk dapat menghasilkan gaya pegas) di mana mereka dapat berjalan dan
dapat memindahkan energi dari satu tempat ke tempat lain tanpa
mengakibatkan partikel medium berpindah secara permanen; yaitu tidak ada perpindahan
secara massal.
Suatu medium disebut:
1. Linear jika gelombang yang berbeda di semua titik tertentu di medium bisa dijumlahkan.
2. Terbatas jika terbatas, selain itu disebut tak terbatas.
3. Seragam jika ciri fisiknya tidak berubah pada titik yang berbeda.
4. Isotropik jika ciri fisiknya "sama" pada arah yang berbeda.

Gelombang Bunyi atau suara adalah gelombang longitudinal yang merambat melalui
suatu media. Terdapat tiga aspek utama pada bunyi. Pertama, terdapat sumber bunyi. Kedua,
terdapat media agar energi gelombangnya dapat merambat. Gelombang bunyi merambat
sebagai gelombang longitudinal. Ketiga, terdapat penerima yakni telinga kamu ataupun
microphone.

Berdasarkan frekuensinya, bunyi dibedakan menjadi 3 yaitu :

1. Bunyi Infrasonik adalah bunyi yang frekuensinya < 20 Hz. bunyi ini tidak dapat
didengarkan oleh manusia namun dapat didengarkan oleh laba-laba, jangkrik dan lumba-
lumba.
2. Bunyi audiosonik adalah bunyi yang frekuensinya diantara 20 Hz - 20.000 Hz. bunyi jenis
inilah yang dapat didengarkan oleh manusia.
3. Bunyi ultrasonik adalah bunyi yang frekuensinya > 20.000 Hz. bunyi jenis ini juga tidak
dapat di dengarkan manusia. hewan yang mampu mengarkan bunyi jenis ini adalan lumba2,
jangkrik, anjing, dll.
Maka dari itu, materi yang akan dibahas pada makalah ini adalah Sonikasi

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
a. Apa yang dimaksud dengan Sonikasi?
b. Apa yang dimaksud dengan Alat dari Sonikasi?
c. Bagaiman cara kerja dari Sonikator?

1.3 TUJUAN
a. Mahasiswa mengetahui apa pengertian dari Sonikasi
b. Mahasiswa mengetahui apa pengertian dari Alat Sonikasi
c. Mahasiswa mampu mengetahui cara kerja Sonikator

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sonikasi

Sonikasi adalah suatu teknologi yang memanfaatkan gelombang ultrasonik. Ultrasonik


adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi untuk bisa didengar oleh
manusia, yaitu kira-kira di atas 20 kHz. Gelombang ultrasonik dapat merambat dalam medium
padat, cair, dan gas. Proses sonikasi ini mengubah sinyal listrik menjadi getaran fisik yang
dapat diarahkan untuk suatu bahan dengan menggunakan alat yang bernama sonikator.
Sonikasi ini biasanya dilakukan untuk memecah senyawa atau sel untuk pemeriksaan lebih
lanjut. Getaran ini memiliki efek yang sangat kuat pada larutan, menyebabkan pecahnya
molekul dan putusnya sel.

Sonikasi adalah suatu cara penerapan energi ultrasonik untuk memisahkan partikel-
partikel yang menempel pada sampel yang akan disonikasi. Ultrasuara yang digunakan dalam
sonikasi merupakan tekanan suara siklik dengan frekuensi yang lebih besar dari pada batas
pendengaran manusia. Sonikasi digunakan untuk mempercepat pemisahan partikel dalam
sampel, dengan cara mencegah interaksi antarmolekul. Sonikasi juga dapat berfungsi untuk
menghilangkan gas-gas terlarut dari cairan sampel dengan cara mensonikasi cauran dalam
keadaan vakum.

2.2 Pengertian Alat Sonikasi

Alat sonikasi disebut Sonikator. Sonikator adalah proses pengubahan sinyal listrik
menjadi getaran fisik yang bisa diarahkan ke suatu zat. Sonicator adalah peralatan
laboratorium yang vital dan digunakan untuk sejumlah tujuan. Sonikasi biasanya dilakukan
untuk memecah senyawa atau sel untuk pemeriksaan lebih lanjut. Getaran memiliki efek yang
sangat kuat pada larutan, menyebabkan molekul mereka pecah dan sel pecah. Contoh utama
adalah dalam pengujian DNA, di mana sel-sel yang mengandung informasi DNA dikenai
sonikasi untuk memisahkannya dan melepaskan protein DNA sehingga bisa diuji.

Sonikator merupakan generator dengan frekuensi suara tinggi yang digunakan untuk
merusak sel atau menggeser asam nukleat. Bahaya penggunaan sonikator mencakup suara
dengan frekuensi yang terlalu tinggi yaitu 42 kHz. Sonikator menghasilkan gelombang suara
dalam kisaran 20.000 Hz, yang berada di luar kisaran normal pendengaran manusia. Suara
yang terdengar saat dihasilkan aktifitas cairan dalam wadah sampel atau getaran diantara
peralatan yang longgar (Dean, 1998).

3
2.3 Cara Kerja dari Alat Sonikasi

Prinsip kerja sonikasi adalah adalah suatu proses pengubahan sinyal listrik menjadi
getaran mekanis yang dapat diarahkan menuju zat yang dilakukan untuk memecahkan ikatan
antar molekul atau untuk merusak sel. Bagian utama sonikator adalah generator listrik
ultrasonik. Alat ini menghasilkan sinyal yang menghidupkan transduktor. Transduktor
kemudian mengkonversi sinyal elektrik dengan menggunakan kristalpiezoelectric, yaitu
kristal yang dapat merespon listrik dengan menghasilkan getaran mekanis. Getaran tersebut
dijaga sonikator hingga melewati probe. Probe berperan dalam menyampaikan getaran pada
cairan yang disonikasi. Pergerakan probe yang yang terjadi dengan cepat menghasilkan efek
aktivitas yang terjadi ketika terbentuk gelembung-gelembung mikroskopis dalam larutan
akibat adanya getaran. Pembentukan dan penghancuran gelembung tersebut menghasilakan
gelombang getaran berenergi tinggi yang dapat merusak sel (Lacoma, 2009).

Bagian utama dari perangkat sonikasi adalah generator listrik ultrasonik. Perangkat ini
membuat sinyal (biasanya sekitar 20 kHz) yang berkekuatan ke transduser. Transduser ini
mengubah sinyal listrik dengan menggunakan kristal piezoelektrik, atau kristal yang
merespon langsung ke listrik dengan menciptakan getaran mekanis dan kemudian dikeluarkan
melewati probe. Probe sonikasi mengirimkan getaran ke larutan yang disonikasi. Probe ini
akan bergerak seiring dengan getaran dan mentransmisikan ke dalam larutan. Probe bergerak
naik dan turun pada tingkat kecepatan yang tinggi, meskipun amplitudo dapat dikontrol dan
dipilih berdasarkan kualitas larutan yang disonikasi. Gerakan cepat probe menimbulkan efek
yang disebut kavitasi.

Gambar I. Rangkaian Alat Sonikasi

Dalam hal kinetika kimia, ultrasonik dapat meningkatkan kereaktifan kimia pada suatu
sistem yang secara efektif bertindak sebagai katalis untuk lebih mereaktifkan atom – atom dan
molekul dalam sistem. Pada reaksi yang menggunakan bahan padat, ultrasonik ini berfungsi
untuk memecah padatan dari energi yang ditimbulkan akibat runtuhnya kavitasi. Dampaknya
ialah luas permukaan padatan lebih besar sehingga laju reaksi meningkat (Suslick,
1989). Semakin lama waktu sonikasi,ukuran partikel cenderung lebih homogen dan mengecil
yang akhirnya menuju ukuran nanopartikel yang stabil serta penggumpalan pun semakin

4
berkurang. Hal ini disebabkan karena gelombang kejut pada metode sonikasi dapat
memisahkan penggumpalan partikel (agglomeration) dan terjadi dispersi sempurna dengan
penambahan surfaktan sebagai penstabil.

Daya ultrasonik meningkatkan perubahan kimia dan fisik dalam media cair melalui
generasi dan pecah dari gelembung kavitasi. Seperti ultrasonik, gelombang suara disebarkan
melalui serangkaian kompresi dan penghalusan gelombang diinduksi dalam molekul medium
yang dilewatinya. Pada daya yang cukup tinggi siklus penghalusan dapat melebihi kekuatan
menarik dari molekul cairan dan kavitasi gelembung akan terbentuk. Gelembung tersebut
tumbuh dengan proses yang dikenal sebagai difusi yang dikoreksi yaitu sejumlah kecil uap
(atau gas) dari media memasuki gelembung selama fase ekspansi dan tidak sepenuhnya
dikeluarkan selama kompresi. Gelembung berkembang selama periode beberapa siklus untuk
ukuran kesetimbangan untuk frekuensi tertentu digunakan. Ini adalah fenomena gelembung
ketika pecah dalam siklus kompresi yang menghasilkan energi untuk efek kimia dan mekanik
(Gambar II). Pecahnya gelembung kavitasi merupakan fenomena luar biasa yang disebabkan
oleh kekuatan suara. Dalam sistem cair pada frekuensi ultrasonik 20kHz setiap pecahnya
gelembung kavitasi bertindak sebagai lokal "hotspot" menghasilkan suhu sekitar 4.000 K dan
tekanan lebih dari 1000 atmosfer.

Gambar II. Generasi Acoustic Cavitation

Menurut Gogate berkaitan dengan reaksi kimia, kavitasi dapat mempengaruhi hal berikut:
a. Mengurangi waktu reaksi
b. Meningkatkan yield dalam reaksi kimia
c. Mengurangi ”force” suhu dan tekanan
d. Mengurangi periode induksi dan reaksi yang diinginkan
e. Meningkatkan selektivitas
f. Membangkitkan radikal bebas
Sebagai tambahan terhadap timbulnya kondisi-kondisi ekstrem di dalam gelembung
juga dihasilkan efek mekanik seperti terjadinya collaps gelembung yang sangat cepat. Hal ini

5
juga sangat penting dalam bidang sintesis dan termasuk juga degassing yang sangat cepat dari
kavitasi cairan serta dalam hal pembentukan kristal yang cepat.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Gelombang adalah getaran yang merambat. Bentuk ideal dari suatu gelombang akan
mengikuti gerak sinusoide. Gelombang Bunyi atau suara adalah gelombang longitudinal yang
merambat melalui suatu media. Terdapat tiga aspek utama pada bunyi. Pertama, terdapat
sumber bunyi. Kedua, terdapat media agar energi gelombangnya dapat merambat. Gelombang
bunyi merambat sebagai gelombang longitudinal. Ketiga, terdapat penerima yakni telinga
kamu ataupun microphone.
Sonikasi adalah suatu teknologi yang memanfaatkan gelombang ultrasonik. Ultrasonik
adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi untuk bisa didengar oleh
manusia, yaitu kira-kira di atas 20 kHz.
Sonikator adalah proses pengubahan sinyal listrik menjadi getaran fisik yang bisa
diarahkan ke suatu zat. Sonicator adalah peralatan laboratorium yang vital dan digunakan
untuk sejumlah tujuan.
Prinsip kerja sonikasi adalah adalah suatu proses pengubahan sinyal listrik menjadi
getaran mekanis yang dapat diarahkan menuju zat yang dilakukan untuk memecahkan ikatan
antar molekul atau untuk merusak sel.

7
DAFTAR PUSTAKA
http://www.artikelmateri.com/2016/02/gelombang-bunyi-pengertian-adalah-sifat-jenis-rambat-
pemantulan-manfaat.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang

https://jualperalatankesehatan.com/blog/cara-kerja-sonikator/

http://xarisadk.blogspot.com/2015/01/

Anda mungkin juga menyukai