Bab 7 PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 31

METODE PENCATATAN AKUNTANSI

PERUSAHAAN DAGANG
Jurnal Jurnal
Jurnal Pembelian Jurnal Penjualan
Penerimaan Kas Pengeluaran Kas

terdiri dari

Jurnal Umum Jurnal Khusus

terdiri dari

diposting ke
Jurnal Buku Besar Sistem Persediaan
Perpetual
dicatat dalam
Pencatatan dapat Sistem Persediaan
Transaksi Persediaan menggunakan Periodik
metode
mencatat

Pencatatan Akuntansi harus


memperhitungkan FIFO
Perusahaan Dagang

Perhitungan dapat LIFO


HPP menggunakan
metode
Weighted Average
PADA AKHIR PERIODE, AYAT JURNAL PENYESUAIAN
UNTUK PERSEDIAAN PADA SISTEM PERSEDIAAN
PERIODIK ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
1. Penyesuaian untuk persediaan awal :
HPP Rp. XXX
Persediaan Rp. XXX

2. Penyesuaian untuk pembelian :


HPP Rp. XXX
Persediaan Rp. XXX

3. Penyesuaian untuk persediaan akhir periode :


Persediaan Rp. XXX
HPP Rp. XXX
• Tiap jurnal khusus dirancang untuk mencatat satu jenis transaksi
yang terjadi secara berulang-ulang. Sebagai contoh, karena hampir
semua perusahaan memiliki banyak transaksi yang berkaitan dengan
pengeluaran uang, maka sangat dimungkinkan bagi perusahaan
untuk menggunakan jurnal khusus untuk mencatat pengeluaran kas.
• Perusahaan dagang agar efektif maka pencatatan atas transaksi
berulang tidak lagi dilakukan ke jurnal umum, tetapi dicatat ke
dalam :
1. Jurnal pembelian (tempat mencatat transaksi pembelian dengan
kredit)
2. Jurnal penjualan (tempat mencatat transaksi penjualan dengan
kredit)
3. Jurnal penerimaan kas (tempat mencatat transaksi penerimaan
uang)
4. Jurnal pengeluaran kas (tempat mencatat transaksi pengeluaran
uang)
• Bila suatu transaksi tidak dapat dikelompokkan ke dalam empat
macam jurnal khusus di atas, maka pencatatan atas transaksi
tersebut dilakukan ke dalam jurnal umum.
PERBEDAAN JURNAL UMUM DAN JURNAL
KHUSUS
Jurnal Umum Jurnal Khusus
1. Bentuk : 1. Bentuk :
Jurnal umum terdiri atas Kolom, Sesuai dengan kolom-kolom yang
Tanggal, Keterangan, Ref., Jumlah D dibutuhkan dan didasarkan pada
&K kelompok transaksi sejenis
2. Pencatatan :
2. Pencatatan Transaksi-transaksi yang sejenis
Semua transaksi dicatat ke dalam dicatat ke dalam jurnal khusus
jurnal umum secara kronologis tertentu, misalnya penjualan barang
dicatat ke dalam jurnal penjualan.
3. Pemindahbukuan ke buku besar :
3. Pemindahbukuan ke buku besar : Pemindahbukuan jurnal khusus ke
Pemindahbukuan jurnal umum ke buku besar dilakukan secara
buku besar dilakukan setiap kali periodik, biasanya setiap akhir bulan.
terjadi transaksi 4. Penggunaan jurnal khusus :
Jurnal khusus digunakan pada
4. Penggunaan jurnal umum : perusahaan besar dan bila transaksi
Hanya pada perusahaan jasa dan yang sejenis sudah sering terjadi
perusahaan dagang yang kecil, yang secara berulang-ulang sehingga
mana transaksinya tidak begitu memerlukan teknik pencatatan
banyak secara khusus.
MANFAAT JURNAL KHUSUS
 Memungkinkan pembagian pekerjaan. Tiap jurnal
khusus ditangani oleh satu orang sehingga terjadi
spesialisasi pekerjaan, yakni tiap transaksi sejenis dicatat
oleh satu atau sekelompok orang ke dalam satu jenis
jurnal khusus.
 Memudahkan pemindahbukuan ke buku besar.
Pemindahbukuan (posting) adalah pencatatan angka-
angka dalam jurnal ke masing-masing buku besar.
 Memungkinkan pengendalian intern yang lebih baik.
Tiap jurnal khusus menjadi tanggung jawab satu orang
pertugas sehingga lebih memudahkan pelaksanaan
pengendalian terhadap buku tersebut.
 Jurnal pembelian. Jurnal khusus yang digunakan untuk
mencatat pembelian barang dagang dan barang lainnya secara
kredit.
 Jurnal pengeluaran kas. Semua pengeluaran uang melalui
kas dicatat ke dalam jurnal pengeluaran kas.
 Jurnal penjualan. Jurnal penjualan adalah jurnal khusus yang
dibuat untuk menatat penjualan barang dagang secara kredit.
 Jurnal penerimaan kas. Jurnal penerimaan kas adalah jurnal
khusus yang dibuat untuk mencatat semua transaksi
penerimaan uang secara kas atau tunai. Penerimaan kas dapat
berupa uang tunai, cek, kontan, bilyet giro, wesel pos, dan
sebagainya.
 Jurnal umum. Transaksi-transaksi yang tidak dapat
digolongkan ke dalam jurnal khusus dicatat ke dalam jurnal
umum.
BENTUK JURNAL PEMBELIAN

DEBET KREDIT
TANGG AKUN FAKT TERM RE
PEMBEL PERLENGK HUTANG
AL DIKREDIT UR IN F
IAN APAN DAGANG
Contoh
Des 1 Dibeli barang dagang dari PD.Agung Bandung seharga Rp.
2.900.000 dengan syarat pembayaran 3/10, n/30, faktur
no.01
7 Dibeli perlengkapan secara kredit dari PT.Bima Jakarta
seharga Rp. 1.200.000 dengan syarat pembayaran 3/10,
n/10, faktur no.05
8 Dibeli barang dagang dari PD.Toto Jakarta seharga Rp.
2.000.000 dengan syarat 3/10, n/30, faktur no. 15
PENCATATAN TRANSAKSI-TRANSAKSI DI ATAS KE DALAM JURNAL
PEMBELIAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

JURNAL PEMBELIAN

TANGG AKUN FAKTU TERMI DEBET KREDIT


REF PEMBELIA PERLENGKA HUTANG
AL DIKREDIT R N
N PAN DAGANG
3/10, Rp Rp
1
DES PD.Agung 01 n/30 2,900,000 2,900,000
PT. Bima 3/10, Rp Rp
7 Jakarta 05 n/10 1,200,000 1,200,000
PT. Toto 3/10, Rp Rp
8 Jakarta 15 n/30 2,000,000 2,000,000
BENTUK JURNAL PENGELUARAN KAS

JURNAL PENGELUARAN KAS

AKUN DEBET KREDIT


TANGGA KETERANG
DIDEBE REF UTANG LAIN- POT.
L AN
T DAGANG LAIN PEMBELIAN KAS
Contoh :
Des 2 Dibayar kepada PT.Toto Jakarta hutang bulan lalu sebesar Rp.
2.500.000 dengan cek no. 2779
11 Dibayar beban angkut barang yang dibeli tanggal 8 Desember yang
lalu sebesar Rp. 200.000 dengan cek no. 2800
11 Dibayar faktur no.01 tanggal 1 Desember 2003 dengan cek no.2781
(lihat soal jurnal pembelian)
31 Dibayar yang keamanan bulaan desember 2004 sebesar Rp. 25.000
31 Dibeli barang dagang secara tunai seharga Rp. 2.400.000

Pencatatan transaksi-transaksi di atas ke dalam jurnal pengeluaran kas adalah


sebagai berikut :
JURNAL PENGELUARAN KAS

AKUN DEBET KREDIT


KETERANGA POT.
TANGGAL DIDEBE REF
N UTANG PEMBELIA
T
DAGANG LAIN-LAIN N KAS
PT. Toto Pembayaran Rp Rp
Des 2 Jakarta utang 2,500,000 2,500,000
PT. Toto Biaya angkut Rp Rp
11 Jakarta pemb. 200,000 200,000
PD. Pembayaran Rp Rp Rp
11 Agung utang 2,900,000 87,000 2,813,000
Biaya Rp
31 keamanan Rp 25,000 25,000
Pembelian Rp Rp
31 tunai 2,400,000 2,400,000
BENTUK JURNAL PENJUALAN

JURNAL PENJUALAN

AKUN DEBET KREDIT


TANGGAL DIDEBE FAKTUR TERMIN REF PIUTANG
T DAGANG PENJUALAN
Contoh
Des 6 Dijual kepada PD Ari Pati barang dagang seharga Rp.
4.000.000 dengan syarat pembayaran 2/10, n/30, faktur no. 120
10 Dijual barang dagang kepada Toko Jaya Salatiga seharga Rp.
1.500.000 dengan syarat pembayaran 2/10, n/30, faktur no.121
18 Dijual barang dagang kepada PD Sakura Kudus seharga Rp.
4.500.000 dengan syarat pembayaran 2/10, n/30 faktur no. 122
31 Dijual barang dagang kepada PD Titis Tegal seharga Rp.
3.000.000 dengan syarat pembayaran 2/10, n/30, faktur no. 123
Pencatatan transaksi-transaksi di atas ke dalam jurnal penjualan
adalah sebagai berikut :
JURNAL PENJUALAN

AKUN DEBET KREDIT


TANGGAL FAKTUR TERMIN REF
DIDEBET
PIUTANG DAGANG PENJUALAN
PD. Ari Rp Rp
Des 6 Pati 120 2/10, n/30 4,000,000 4,000,000
Jaya Rp Rp
10 Salatiga 121 2/10, n/30 1,500,000 1,500,000
PD.
Sakura Rp Rp
18 kudus 122 2/10, n/30 4,500,000 4,500,000
Rp Rp
31 PT. Titis 123 2/10, n/30 3,000,000 3,000,000
BENTUK JURNAL PENERIMAAN KAS

JURNAL PENERIMAAN KAS

AKUN DEBET KREDIT


TANGGA KETERANGA
DIKREDI REF POT. PIUTANG
L N
T KAS PENJUALAN LAIN-LAIN
PENJUALAN DAGANG
Contoh
Des 3 Diterima pelunasan hutang dari PT Asoka Salatiga sebesar
Rp. 3.150.000
13 Dijual tunai barang dagang seharga Rp. 1.000.000
14 Diterima pelunasan faktur no. 120 tanggal 6 Desember yang
lalu dari PD Ari Pati
Pencatatan transaksi-transaksi di atas ke dalam jurnal penjualan
adalah sebagai berikut :

JURNAL PENERIMAAN KAS

AKUN DEBET KREDIT


TANGG KETERAN POT.
DIKRE REF
AL GAN PENJUALA PENJUALA PIUTANG LAIN-
DIT
KAS N N DAGANG LAIN
PT. Rp Rp
Des 3 Asoka 3,150,000 3,150,000

1 Penjualan Rp
3 tunai 1,000,000 Rp1,000,000

1 PD. Ari Rp Rp Rp
4 Pati Faktur 120 3,920,000 80,000 4,000,000
JURNAL UMUM
Transaksi-transaksi yang tidak dapat digolongkan ke dalam jurnal
khusus dicatat ke dalam jurnal umum.

Contoh :
Des 4 Dikirim nota debit kepada PD Agung Bandung, atas
pengembalian barang eks faktur no. 27, tertanggal 12
Desember yang lalu karena rusak sebesar Rp. 150.000
9 Dikirim nota kredit kepada PD Ari Pati, atas barang yang
diterima kembali karena rusak seharga Rp. 800.000 eks
faktur no. 120, tertanggal 6 Desember 2004
23 Dikirim nota kredit kepada PD Ari pati, atas barang yang
diterima kembali karena rusak seharga Rp. 500.000 eks
faktur no. 122, tertanggal 15 Desember 2004
Pencatatan transaksi-transaksi di atas ke dalam jurnal umum
adalah sebagai berikut :
Jurnal

Halaman 1
Tgl Keterangan Debit Kredit
Des 4 utang dagang (PD Agung, Bandung) 150.000
Rektur pembelian dan PH 150.000
Untuk mencatat retur pembelian barang faktur
no. 27

9 Retur penjualan dan PH 800.000


Piutang dagang (PD Ari, Pati) 800.000
Untuk mencatat retur penjualan faktur no. 120

23 Retur penjualan dan PH 500.000


Piutang dagang (PD Ari, Pati) 500.000
Untuk mencatat retur penjualan faktur no. 122
MEMINDAHBUKUKAN KE BUKU BESAR
 Posting atau pemindahbukuan dilakukan sesuai dengan tanggal
transaksi untuk angka-angka yang masuk ke kolom serba-serbi
pada jurnal khusus dan untuk angka-angka yang eterdapat pada
jurnal umum. Posting pada akhir periode yang dipilih hanya
dilakukan untuk angka-angka yang masuk ke kolom khusus
setelah angka-angka tersebut direkap.
 Posting atau pemindahbukuan dilakukan secara bersama-sama
(kolektif) pada akhir periode yang dipilih (misal akhir bulan).
Posting menurut cara ini dilakukan untuk semua angka yang
masuk ke jurnal, tanpa terkecuali, setelah angka-angka tersebut
melalui proses rekapitulasi.
BENTUK BUKU BESAR UTAMA
Akun Kas (Dalam Ribuan Rupiah) Akun No.

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Keterangan :
Kolom (1) mencatat tanggal transaksi
(2) mencatat jenis transaksi
(3) mencatat nomor kode akun
(4) mencatat akun yang didebit
(5) mencatat akun yang dikredit
(6) mencatat saldo akhir
(7) mencatat saldo akhir pada posisi kredit
MEMINDAHBUKUKAN KE BUKU BESAR
PEMBANTU
 Pada buku besar pembantu, akun secara satu persatu dibuat
sesuai dengan kepada siapa pembelian dan penjualan kredit
dilakukan.
 Buku besar pembantu disebut juga sebagai buku tambahan
karena buku ini merupakan informasi tambahan untuk
menjelaskan secara rinci jumlah hutang maupun piutang yang
tercatat dalam buku besar utama.
 Buku besar pembantu dapat disimpulkan sebagai buku atau
kartu yang digunakan untuk mencatat perubahan hutang atau
piutang secara terpisah sesuai dengan nama orang atau
perusahaan tempat dilakukannya transaksi.
PERBEDAAN BUKU BESAR UTAMA DAN BUKU BESAR
PEMBANTU
Buku Besar Utama Buku Besar Pembantu
Waktu Posting : Waktu Posting :
Diposting secara periodik, biasanya Diposting setiap terjadi transaksi
setiap bulan
Sumber Pencatatan : Sumber Pencatatan :
Berdasarkan jurnal khusus dan Berdasarkan bukti-bukti
jurnal umum pembukuan
Tujuan : Tujuan :
Mempersiapkan pembuatan laporan Menjelaskan rincian dari bagian
keuangan harta atau hutang
MACAM-MACAM BUKU BESAR PEMBANTU

 Akun Piutang Usaha


 Akun Hutang Dagang

 Persediaan Barang Dagang

 Peralatan dan Akumulasi Penyusutan


PROSES AKUNTANSI DENGAN BUKU
BESAR PEMBANTU
Kertas Laporan
Jurnal Buku Besar
Kerja Keuangan

Faktur
Pembelian

Buku Besar Daftar


Pembantu Saldo

Keterangan

: Setiap ada transaksi


: Secara berkala
PROSES PENCATATAN PADA GAMBAR DI ATAS ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
a. Pencatatan transaksi dari bukti ke jurnal dan buku besar
pembantu dilakukan setiap kali transaksi terjadi.
b. Pencatatan dari jurnal khusus ke kolom serba-serbi dan dari jurnal
umum ke buku besar dilakukan pada tanggal yang bersangkutan
agar posting yang beraneka ragam tidak menumpuk.
c. Pencatatan dari jurnal khusus yang memiliki angka pada kolom
khusus dilakukann secara kolektif pada akhir periode yang dipilih.
d. Penyusunan daftar saldo buku besar pembantu dilakukan pada
setiap akhir periode yang dikehendaki perusahaan.
e. Penyusunan kertas kerja dilakukan pada akhir periode akuntansi
dalam rangka menyiapkan laporan keuangan.
f. Penyusunan laporan keuangan dilakukan pada akhir periode
akuntansi.
BENTUK KOLOM PADA BUKU BESAR
PEMBANTU

 Bentuk Akun (Account Form). Bentuk akun (account form)


memiliki bentuk berbanjar. Nilai saldo ditentukan dengan
mencari selisih antara jumlah debit dan kredit
 Bentuk Bersaldo (Balanced Form). Bentuk bersaldo (balance
form) menampilkan kolom saldo, sehingga nilai saldo dapat
diketahui dengan segera ketika terjadi perubahan.
BUKU BESAR PEMBANTU BERBENTUK AKUN
Buku Besar Pembantu Piutang

Nama : PT Devi
Alamat : Semarang

Tanggal Keterangan Ref Jumlah Tanggal Keterangan Ref Jumlah

Buku Besar Pembantu Hutang

Nama : PT Devi
Alamat : Semarang

Tanggal Keterangan Ref Jumlah Tanggal Keterangan Ref Jumlah


BUKU BESAR BERSALDO
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

(a)
Buku besar pembantu berbentuk saldo dengan tiga kolom

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

(b)
Buku besar pembantu berbentuk saldo dengan empat kolom

Anda mungkin juga menyukai