Laporan Lokmin
Laporan Lokmin
Laporan Lokmin
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Lokakarya mini tribulanan bertujuan untuk menginformasikan dan mengidentifikasikan
capaian hasil kegiatan tribulan sebelumnya, membahas dan memecahkan masalah
dan hambatan yang dihadapi oleh lintas sektor pada kegiatan tribulan sebelumnya,
dan menganalisa serta memutuskan Rencana Tindak Lanjut (RTL) dengan
memasukkan aspek umpan balik dari masyarakat dan sasaran program, sehingga
keluarannya dalam bentuk Rencana Usulan kegiatan (RUK) dan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan (RPK).
b. Tujuan Khusus
- Tergalangnya kerjasama Tim baik lintas program maupun lintas sektoral
- Terpantaunya hasil kegiatan Puskesmas sesuai dengan perencanaan.
- Teridentifikasinya masalah dan hambatan dalam pelaksanan kegiatan puskesmas
- Teridentifikasinya penyebab masalah serta diupayakannya pemecahan masalah
- Tersusunnya rencana kerja untuk periode selanjutnyayang terwujud dalam (RUK)
dan(RPK).
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Tempat
Bertempat di aula Kelurahan Menyumbung Tengah, Lokakarya Mini lintas sektor Tribulan
Pertama UPTD Puskesmas Dara Juanti Sintang dilaksanakan dan pihak Kecamatan
sebagai pelaksana kegiatan Lokmin UPTD Puskesmas Dara Juanti Sintang.
2.2. Peserta
Lokmin dipimpin oleh Camat, adapun peserta Lokmin Tribulan Pertama adalah sebagai
berikut:
No Peserta Jumlah
1 Kecamatan 1 orang
2 PORKOPIMCAM 5 orang
3 Dinas Kesehatan Sintang ( Kadis, Kabid / Kasi) 2 orang
4 Lurah / Desa 11 orang
5 Kepala sekolah SD, SMP, SMA, TK / PAUD 5 orang
6 Perwakilan RT 15 orang
7 Kepala Puskesmas dan Staf puskesmas ( PJ. 17 orang
Admen, UKM, UKP, Mutu, dan Program esensial)
2.3. Waktu
Lokakarya Mini tribulan Pertama yang melibatkan Lintas Sektoral dilaksanakan pada
tanggal 13 Februari 2019 dari jam 09.00 WIB hingga selesai.
Adapun agenda kegiatan lokmin sebagai berikut:
1. Safety Brieafing
2. Pembukaan
3. Menyanyikan lagu Indonesia Raya
4. Pembacaan Do`a
5. Pembukaan oleh Camat
6. Sambutan / Arahan dari Kepala Dinas Kesehatan
7. Penyampaian capaian program Se-kecamatan UPTD Puskesmas Dara Juanti dan
permasalahan kesehatan oleh Kepala Puskesmas
8. Diskusi pemecahan masalah dipimpin oleh moderator
9. Kesimpulan dan perumusan rencana kegiatan tiga bulan kedepan (RPK) dan
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) yang dimasukkan oleh notulensi
10. Penandatangan komitmen oleh lintas Sektoral
11. Penutupan
2.4. Laporan Kegiatan Lokmin Tribulanan Pertama UPTD Puskesmas Dara Juanti
Sintang 13 Februari 2019
Lokakarya mini Tribulan Pertama tahun 2018 oleh UPTD Puskesmas Dara Juanti
Sintang sebelumnya dilaksanakan pertemuan pra lokmin terlebih dahulu untuk
mengefisiensi kegiatan lokmin lintas sektoral yang mana sudah dibuat rancangan terlebih
dahulu tentang redaksi kegiatan lokmin yang akan dilaksanakan tanggal 13 Februari
2019.
Lokakarya mini Tribulan Pertama dihadiri oleh camat, Kabid Kesmas, serta dihadiri
oleh Lurah dan Kepala Desa serta kepala sekolah TK / PAUD, RT, SD, SMP dan SMA,
Tokoh Masyarakat dan tokoh agama serta staf UPTD Puskesmas Dara Juanti Sintang.
Acara berlangsung dari jam 09.00 Wib sampai selesai.
2
Acara lokmin Tribulanan Pertama diawali dengan safety Briefing kemudian dibuka
dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan doa.
Acara dilanjutkan dengan pembukaan oleh Camat (Anna Prihantina, S.Sos, M.Si )
camat mengharapkan melalui pertemuan lokmin, diharapkan dapat meningkatkan
Posyandu di Menyumbung Tengah yang rendah, telah dilakukan rapat interen dan
memberikan informasi melalui undangan kepada orang tua yang mempunyai bayi atau
balita untuk hadir ke Posyandu.
Setelah pembukaan dari Camat Sintang acaradilanjutkan dengan arahan oleh
Kadinkes yang diwakili oleh Bapak Darmadi,,,,,, , Kesehatan Orientasi melalui kegiatan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Ini tidak dapat berjalan sendiri tanpa adanya
dukungan dari pihak Desa, Lurah, Sekolah, dan Masyarakat.
Setelah arahan dari Dinas Kesehatan acara dilanjutkan dengan pemaparan hasil
Capaian program tahun 2018 dan permasalahan kesehatan yang ada di UPTD
puskesmas Dara Juanti Sintang oleh Kepala Puskesmas Dara Juanti (Memi Sukaesih
SH. M.A.P.) beliau memaparkan berbagai permasalahan dan beberapa permasalahan
program yang membutuhkan dukungan dari lintas sektoral untuk membantu
menggerakkan masyarakat dalam upaya menyelesaikan permasalahan kesehatan
sebagai berikut:
1. KEGIATAN PIS-PK
Dari hasil pemaparan dapat disimpulkan bahwa dari puskesmas masih
terdapat beberapa capaian program masih berada dibawah target sampai dengan
bulan Desember 2018 berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) 12 indikator
(Permenkes RI No 43 Tahun 2016) yaitu:
3
dengan puskesmas apabila ada siswa yang sakit dapat berobat ke
puskesmas karna belum ada MOU. Selain itu terdapat permasalahan
kesehatan di masyarakat, beliau meminta puskesmas memberikan
penyuluhan mengenai kesehatan ke masyarakat.
1.4.1.2 Tanggapan
Berdasarkan tanggapan dari Ibu Camat, Kepala Puskesmas Dara
Juanti dan Dinas Kesehatan, untuk tingkat RT seharusnya menyampaikan
ke masyarakat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat terkait
kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ataupun
membiasakan diri memeriksakan diri ke Puskesmas atau Posyandu untuk
berobat. Mengenai tempat sampah untuk SMA Negeri 04 Sintang,
mengusulkan menggunakan dana di kelurahan untuk pengadaan tempat
sampah di sekolah dan lingkungan hiduppun jalannya harus terjangkau,
sebaiknya dirapatkan bersama untuk rencana ini. Untuk UKS bisa di
lakukan oleh pembinaan dari lurah maupun kades, dalam bidang
kemasyarakatan dan penghijauan lingkungan sekolah.
Untuk imunisasi akan dilaksanakan dan sebagai masukan untuk
puskesmas, intervensi PIS-PK sementara ini intervensi untuk warga yang
dapat raport merah. Mengenai jamban, telah dilaksanakan lomba alih
fungsi jamban dengan syarat tidak digunakan untuk Buang Air Besar
(BAB). Untuk permasalahan fogging, fogging dilakukan apabila sudah ada
korban, menurut WHO fogging dilakukan bila ada yang terindentifikasi
(indikasi penularan) sebulan itu dilakukan penyelidikan epidemiologi.
Sebelum melakukan fogging di lihat dari perjalanan kasus nya, sesuai
kriteria yaitu dalam radius 100 meter ada penderita demam yang tidak
jelas peyebabnya sejumlah minimal 2 orang. Apabila 3 meter dilaksanakan
tidak perlu diadakan fogging dengan jarak terbang maksimal nyamuk
aedes aegypti 40 meter, kenapa dibangsi sampai 100 meter karna
mengantisipasi dari pada tiupan angin, fogging adalah alterntif terakhir yg
utama adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melakukan
3M yaitu Menguras, Menutup dan Mengubur, di utamakan di tempat umum
untuk pemeliharaan sanitasi, kegiatan pemeliharaan sebaiknya dilakukan
terus menerus, 5 pilar kesehatan : Stop BAB Sembarangan, Cuci Tangan
Pakai Sabun (CTPS), Penyediaan Air Bersih Rumah Tangga, Pengelolaan
Makanan dan Minuman, Pengelolaan Sampah/Limbah Rumah Tangga.
Mengenai masalah jamban sudah menjadi tugas bersama untuk
memelihara kebersihan lingkungan sungai.
4
Sosialisasi maupun rapat sebaiknya dimulai dari bawah yaitu warga, RT, Lurah dan
Puskesmas dengan 1 RT sebagai sampel. Menurut Lurah Desa Batu Lalau terdapat
stunting pada 8 orang, 2 orang diantaranya merupakan penduduk diluar wilayah Desa
Batu Lalau dan dari hasil rapat dengan RT, akan mengeluarkan iuran untuk membantu
anak yang stuting tersebut. Selain itu, dari Kades dan Lurah siap untuk melakukan
rembuk dengan warga mengenai UKS di Sekolah.
5
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Lokakarya Mini Tribulanan Keempat UPTD Puskesmas Dara Juanti Sintang adalah
salah satu bentuk upaya untuk penggalangan dan pemantauan berbagai kegiatan
puskesmas. Pertemuan lokmin dilaksanakan untuk mendapatkan kesepakatan rencana
kerja lintas sektoral dalam membina dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan. Mengkaji hasil kegiatan kerjasama, memecahkan masalah yang
terjadi serta menyusun upaya pemecahan dalam bentuk rencana kerja sama pertemuan
(Depkes, R.I 2006).
3.2. Saran
Diharapkan melalui pertemuan Lokmin tribulanan Keempat dapat menggalang
kerjasama Tim, baik lintas program maupun lintas sektor serta dapat memantau hasil
evaluasi kegiatan UPTD Puskesmas Dara Juanti Sintang sesuai dengan perencanaan
yang tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK), serta adanya evaluasi dari
hasil kegiatan lokmin tribulanan Keempat ini pada saat lokmin tribulanan rutin berikutnya.