Scribd Logo
Unggah

Selamat datang di Scribd!

  • 418 tayangan

    Patofisiologi Lebam

    Diunggah oleh

    michelahengrawi
    Memar atau kontusi terjadi ketika terdapat perdarahan di bawah kulit akibat pecahnya kapiler dan vena karena kekerasan. Ukuran perdarahan menentukan apakah disebut memar, ekimosis, atau ptekie. Lokasi dan besarnya trauma mempengaruhi besar dan lokasi memar. Pola perdarahan berhubungan dengan kerusakan pembuluh darah penyebabnya.

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd

    Patofisiologi Lebam

    Diunggah oleh

    michelahengrawi
    418 tayangan1 halaman
    Memar atau kontusi terjadi ketika terdapat perdarahan di bawah kulit akibat pecahnya kapiler dan vena karena kekerasan. Ukuran perdarahan menentukan apakah disebut memar, ekimosis, atau ptekie. Lokasi dan besarnya trauma mempengaruhi besar dan lokasi memar. Pola perdarahan berhubungan dengan kerusakan pembuluh darah penyebabnya.

    Deskripsi Asli:

    patofisiologi lebam

    Judul Asli

    patofisiologi lebam

    Hak Cipta

    © © All Rights Reserved

    Format Tersedia

    DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd

    Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

    Apakah konten ini tidak pantas?

    Memar atau kontusi terjadi ketika terdapat perdarahan di bawah kulit akibat pecahnya kapiler dan vena karena kekerasan. Ukuran perdarahan menentukan apakah disebut memar, ekimosis, atau ptekie. Lokasi dan besarnya trauma mempengaruhi besar dan lokasi memar. Pola perdarahan berhubungan dengan kerusakan pembuluh darah penyebabnya.

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
    418 tayangan1 halaman

    Patofisiologi Lebam

    Diunggah oleh

    michelahengrawi
    Memar atau kontusi terjadi ketika terdapat perdarahan di bawah kulit akibat pecahnya kapiler dan vena karena kekerasan. Ukuran perdarahan menentukan apakah disebut memar, ekimosis, atau ptekie. Lokasi dan besarnya trauma mempengaruhi besar dan lokasi memar. Pola perdarahan berhubungan dengan kerusakan pembuluh darah penyebabnya.

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
    Anda di halaman 1dari 1

    PATOFISIOLOGI LEBAM

    Memar adalah suatu perdarahan dalam jaringan bawah kulit atau kutis akibat pecahnya
    kapiler dan vena yang di sebabkan oleh kekerasan benda tumpul. Memar dapat diakibatkan
    oleh adanya tekanan atau pukulan, namun dapat juga timbul secara spontan, yang dapat terjadi
    pada orang lanjut usia dan pada orang memiliki kelainan pembekuan darah misalnya pada
    hemofilia.
    Ekstravasasi darah berdiameter lebih dari beberapa millimeter disebut memar atau
    kontusio, ukuran yang lebih kecil disebut dengan ekimosis dan yang terkecil seukuran ujung
    peniti disebut dengan ptekie.
    Memar juga ditentukan oleh jumlah perdarahan di dalam jaringan subkutan dan
    seberapa dalam perdarahan terjadi. Jumlah perdarahan sebagian ditentukan oleh berat
    ringannya trauma, kepadatan di bawah jaringan vaskular, kerapuhan pembuluh darah,
    koagulasi darah, dan volume jaringan subkutan. Area tubuh jaringan subkutan dan otot yang
    secara langsung menimpa tulang, seperti kepala, dada dan permukaan anterior lutut, kaki dan
    permukaan posterior tangan mudah menunjukkan memar akibat diatas tulang-tulang tersebut
    merupakan jaringan lunak yang dapat memudahkan terjadinya dekompresi dengan trauma
    minimal, sehingga menghasilkan memar.
    Kerusakan dari pembuluh darah biasanya searah dengan besarnya tekanan yang
    diaplikasikan: lebih besar tekanan yang diberikan, maka lebih banyak pembuluh darah yang
    rusak sehingga kebocoran dari darah juga semakin besar dan menyebabkan makin besarnya
    memar yang terjadi.
    Pola perdarahan harus ditentukan karena berhubungan dengan kerusakan yang
    menyebabkannya. Pada kerusakan trombosit (kuantitatif maupun kualitatif), sering dijumpai
    purpura atau ptekie, manifestasi lain yang juga ada pada penyakit von willebrand adalah
    epistaksis, dan menoragia pada wanita. Sebaliknya pada defisiensi faktor pembekuan (misalnya
    hemofilia) perdarahan biasanya terjadi pada otot dan sendi.

    PT Damitrias, SKL Bhima, T Dhanardhono. Hubungan kadar lemak tubuh dengan


    perubahan warna memar yang dilihat dengan menggunakan teknik fotografi forensik.
    Undergraduate thesis, Faculty of Medicine; 2017.

    Anda mungkin juga menyukai