Laporan Triwulan I
Laporan Triwulan I
Laporan Triwulan I
PUSKESMAS MAKALEHI
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat melaksanakan Tugas Nusantara Sehatyang
Tagulandang Biaro dengan masa tugas terhitung dari 01 Juni 2017. Penyusunan dan penulisan
Laporan ini merupakan suatu rangkaian dari kegiatan Nusantara Sehat dan sebagai Laporan
Republik Indonesia.
Dalam penyusunan Laporan ini kami banyak mengalami hambatan dan kesulitan tetapi
berkat semangat teman-teman Tim Nusantara Sehat dan bimbingan serta pengarahan dari
berbagai pihak, hambatan itu dapat diatasi. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih kepada Eriska Cynthia Mahulae, Sabatini, Sultan Hasanudin,
FilitaPratiwi Ole, Tahi.P.H. Sitompul serta Pak Adi selaku pembimbing kami selama masa tugas
Timur, dan
6. Semua masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas Makalehi dan pihak
Kami menyadari bahwa Laporan ini masih butuh kesempurnaan. Oleh sebab itu, dengan
tangan terbuka kami menerima saran dan kritikan dari berbagai pihak yang terkait yang sifatnya
Laporan ini dan diharapkan semoga pada masa akan datang Laporan ini dapat
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................ v
iii
6. KELAS IBU BALITA............................................................................. 46
7. PENYULUHAN ASI EKSLUSIF .......................................................... 49
2.5. PROGRAM P2............................................................................................ 52
1. SENAM LANSIA ................................................................................... 52
2. POSYANDU LANSIA............................................................................ 56
2.6. UPAYA KESEHATAN SEKOLAH ......................................................... 59
1. POSYANDU REMAJA .......................................................................... 59
2.7. PROGRAM IMUNISASI ........................................................................... 63
1. PENYULUHAN IMUNISASI DI SEKOLAH ....................................... 63
2. PROGRAM BIAS (BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH) ............ 65
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 5. Kegiatan yang dilakukan Sebelum dan Sesudah Adanya Tim NS .................. 73
BAB I
Puskesmas Makalehi memiliki 3 buah rumah dinas, yaitu 1 rumah dinas dokter , 1 rumah
dinas paramedis dan 1 rumah untuk tim Nusantara Sehat. Rumah dinas yang ditempati oleh Tim
NS memiliki 4 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur, dan memiliki 1 halaman belakang dan 1
halaman depan. Untuk saat ini Tim NS tinggal satu rumah dengan dokter PTT, dikarenakan
rumah dinas dokter sudah dipakai oleh paramedis Puskesmas Makalehi. Kondisi rumah dinas
saat ini masih baik, air lancar dan listrik 24 jam. Letak rumah dinas tepat berada di depan
Berikut ini adalah uraian tugas setiap anggota tim Nusantara Sehat sesuai dengan
1
Mini Lintas Sektor Puskesmas Puskesmas Puskesmas
Tim NS
Pendataan Keluarga Filita Pratiwi Ole Tim NS Filita Pratiwi Filita Pratiwi
Sehat Ole Ole
Penyuluhan Prioritas Filita Pratiwi Ole Filita Pratiwi Filita Pratiwi Filita Pratiwi
Masalah Ole, Sabatini Ole Ole
GaMelan (Gerak Filita Pratiwi Ole Filita Pratiwi Filita Pratiwi Filita Pratiwi
Melek Kesehatan) Ole, Eriska C. Ole Ole
Mahulae
ASC (Anak Sehat Filita Pratiwi Ole Filita Pratiwi Filita Pratiwi Filita Pratiwi
Cerdas) Ole, Tahi P.H. Ole Ole
Sitompul
Pembentukan Kader Filita Pratiwi Ole Filita Pratiwi Filita Pratiwi Filita Pratiwi
PHBS Ole, Enjelina Ole Ole
Kaghiade
Lomba Desa Filita Pratiwi Ole Filita Pratiwi Filita Pratiwi Filita Pratiwi
berPHBS Ole, Enjelina Ole Ole
Kaghiade
KIE SMP & SMA Filita Pratiwi Ole Filita Pratiwi Filita Pratiwi Filita Pratiwi
Ole, Sabatini, Ole Ole
Tahi P.H.
Sitompul
Kampanye Filita Pratiwi Ole Filita Pratiwi Filita Pratiwi Filita Pratiwi
Kesehatan Ole, Enjelina Ole Ole
Kaghiade
GERMAS Filita Pratiwi Ole Filita Pratiwi Filita Pratiwi Filita Pratiwi
Ole, Enjelina Ole Ole
Kaghiade,
Eriska C.
Mahulae,
Brigitta N.
Wuisang
Festival Gemar Filita Pratiwi Ole Tim NS Filita Pratiwi Filita Pratiwi
Makan Ikan Ole Ole
Kerajinan Tangan Filita Pratiwi Ole Tim NS Filita Pratiwi Filita Pratiwi
dari Barang Bekas Ole Ole
2
Healing Class Filita Pratiwi Ole Filita Pratiwi Filita Pratiwi Filita Pratiwi
Ole, Eriska C. Ole Ole
Mahulae,
Enjelina
Kaghiade
Pembentukan Bank Tahi P.H TIM NS dan Tahi P.H Tahi P.H
Sampah Sitompul Pegawai Sitompul Sitompul
Puskesmas
Pelatihan Pengelola Tahi P.H Tahi P.H Tahi P.H Tahi P.H
TP2M Sitompul Sitompul Sitompul Sitompul
Inspeksi Sanitasi Brigitha N
Tempat-Tempat Wuisang
Umum Engelina
Kaghiade
Praktik Pembuatan Tahi P.H Tahi P.H Tahi P.H Tahi P.H
Kompos Sitompul Sitompul Sitompul Sitompul
Filita P Ole
Pelatihan Tim Tahi P.H Tahi P.H Tahi P.H Tahi P.H
Jumantik Sitompul Sitompul Sitompul Sitompul
Lomba Kandang Tahi P.H Tahi P.H Tahi P.H Tahi P.H
Sehat Sitompul Sitompul Sitompul Sitompul
3
Syianiece Karel
4
Filita Pratiwi
5
Jalan Sehat Sabatini Sabatini Sabatini Sabatini
Eriska C M
Filita P Ole
Penyuluhan Eriska Sabatini Eriska Eriska
Kesehatan di Pelka Eriska C M
Perempuan dan Filita P Ole
Pelka Bapak Tingkat
Jemaat
6
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM NUSANTARA SEHAT
2.1.2 Tujuan
Meningkatkan perilaku dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
7
lainnya yaitu Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Kerja, dan Program Indonesia
Sejahtera.
C. Sasaran
Sasaran dalam kegiatan pendataan keluarga sehat adalah seluruh keluarga di Makalehi Induk,
Utara dan Timur.
D. Rincian Kegiatan
Kegiatan pendataan keluarga sehat dilaksanakan diseluruh rumah penduduk Kampung Makalehi,
Makalehi Timur dan Makalehi Utara yang memiliki penghuni atau ada yang menetap
didalamnya. Kegiatan ini merupakan bagian dari Plan Of Action (POA) Tim Nusantara Sehat
tahun 2017 yang merupakan kegiatan awal yang dilakukan oleh tim NS setelah penempatan di
Puskesmas Makalehi. Sebelum turun ke lapangan untuk mengunjungi rumah warga, dilakukan
persiapan terlebih dahulu. Persiapan yang dilakukan adalah melakukan inventarisasi data jumlah
keluarga di wilayah kerja Puskesmas berkoordinasi dengan Kapitalau (Kepala Desa) dan
perangkat desa di 3 wilayah kerja puskesmas yaitu Kampung Makalehi, Makalehi Utara dan
Makalehi Timur. Kemudian menyiapkan instrument pendataan keluarga, yaitu formulir kuisioner
yang merupakan sarana untuk merekam dan menyimpan data-data sebagai berikut:
1. Data anggota keluarga berupa umur, jenis kelamin, status perkawinan, kehamilan, tingkat
pendidikan dan jenis pekerjaan.
2. Data kesehatan keluarga terkait penyakit hipertensi, tuberculosis, dan gangguan jiwa
3. Perilaku individu anggota keluarga terkait merokok, mengikuti program KB, memantau
pertumbuhan dan perkembangan balita, memberikan ASI ekslusif, buang air besar
(BAB), dan penggunaan air bersih.
8
4. Data lingkungan rumah (sarana air bersih dan jamban sehat).
Adapun petugas pendataan yaitu tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan
lingkungan, tenaga ahli gizi, perawat, bidan dari tim nusantara sehat dan petugas Puskesmas
Makalehi.
Setelah itu, dilakukan pembagian wilayah binaan atau wilayah kerja yang disesuaikan
dengan luas wilayah, jumlah keluarga, jumlah pendata, dan pendanaan. Kemudian, dibuat kertas
warna yang diisi nomor untuk dijadikan penanda bahwa rumah telah didata. Pendataan ini
dilakukan pada seluruh Kepala Keluarga (KK) di 3 wilayah kerja Puskesmas yaitu Kampung
Makalehi, Makalehi Utara dan Makalehi Timur (total sampling). Kegiatan dilakukan selama 6
hari, yaitu 5 Juni s/d 10 Juni 2017.
Pada saat pendataan, keluarga dapat menerima kedatangan petugas pendataan dengan
terbuka dan kooperatif. Tidak ada keluarga yang menolak pada saat pendataan keluarga sehat ini.
Namun, terdapat kendala yaitu beberapa keluarga tidak berada di rumah pada saat pendataan
karena sedang berada di luar desa atau berada di kota lain. Ada juga keluarga yang memang
sudah tidak menetap di Makalehi atau meninggal dunia tetapi, masih tercatat dalam data
kependudukan kampung. Meskipun demikian petugas melakukan cross check kembali keluarga
yang belum didata.
Tahap selanjutnya dilakukan pengolahan data keluarga untuk menghitung IKS (Indikator
Keluarga Sehat) masing-masing keluarga dan IKS tingkat Kampung/Desa.
E. Metode Pelaksanaan
1. Jenis Kegiatan
Program ini merupakan upaya kesehatan promotif dan preventif yang dilakukan oleh tim
nusantara sehat dan Puskesmas untuk mendukung Program Indonesia Sehat dengan
pendekatan keluarga.
2. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan pendataan keluarga sehat dilakukan di seluruh rumah penduduk di 3 wilayah
kerja Puskesmas Makalehi yaitu Kampung Makalehi, Makalehi Utara dan Makalehi
Timur tanggal 5 Juni s/d 10 Juni 2017.
3. Peserta Kegiatan
Peserta kegiatan ini adalah seluruh keluarga di 3 wilayah kerja Puskesmas Makalehi,
yaitu Kampung Makalehi, Makalehi Utara dan Makalehi Timur.
G. Hasil Kegiatan
Penentuan status keluarga sehat atau tidaknya menggunakan rumus, yaitu:
9
IKS =
Berdasarkan hasil perhitungan IKS (Indeks Keluarga Sehat) tersebut, selanjutnya dapat
ditentukan kategori kesehatan masing-masing keluarga dengan mengacu pada ketentuan berikut:
1) Nilai indeks > 0,800 : keluarga sehat
2) Nilai indeks 0,500 – 0,800 : keluarga pra sehat
3) Nilai indeks <0,500 : keluarga tidak sehat
,
IKS RT/RW/Kelurahan/Desa =
Dari hasil perhitungan IKS tersebut, selanjutnya dapat ditentukan kategori masing-masing
Kelurahan/Desa dengan mengacu pada ketentuan berikut:
1) Nilai IKS tingkat RT/RW Kelurahan/Desa > 0,800 :RT/RW/Kelurahan/Desa
Sehat
2) Nilai IKS tingkat RT/RW Kelurahan/Desa 0,500 – 0,800 : RT/RW/Kelurahan/Desa Pra
Sehat
3) Nilai IKS tingkat RT/RW Kelurahan/Desa < 0,500 :RT/RW/Kelurahan/Desa
Tidak Sehat
10
H. Dokumentasi
11
2. Sosialiasi GERMAS
A. Tujuan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) adalah suatu tindakan sistematis dan
terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.
Tujuan dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah agar masyarakat berperilaku sehat,
sehingga diharapkan berdampak pada :
1. Kesehatan terjaga
2. Jika sehat, produktivitas masyarakat meningkat
3. Terciptanya lingkungan yang bersih
4. Biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk berobat berkurang
C. Sasaran
Sasaran dalam kegiatan sosialisasi GERMAS adalah seluruh siswa/i dan guru PAUD, TK, SD
dan SMP
D. Rincian Kegiatan
Sosialisasi GERMAS diawali dengan menyiapkan bahan terlebih dahulu kemudian dibuat
dalam power point. Pemetaan atau pembagian tugas dilakukan saat tiba di sekolah yang dituju.
Setelah pemaparan materi, dilanjutkan dengan senam sehat bugar bagi guru-guru dan siswa/i
SMP dan senam gerak barisan.
E. Metode Pelaksanaan
1. Jenis Kegiatan
Program ini merupakan upaya kesehatan promotif dan preventif yang dilakukan oleh tim
nusantara sehat dan Puskesmas untuk mendukung Program Indonesia Sehat yang
merupakan agenda prioritas NAWACITA.
2. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
12
Kegiatan sosialisasi GERMAS dilakukan di PAUD, TK, SD dan SMP. Masing-masing
tanggal 31 Juli 2017 di PAUD Mawelogang, 2 Agustus 2017 di TK Ruth, 28 Juli-29 Juli
2017 di SD Negeri Makalehi dan SD GMIST Makalehi, 5 Agustus di SD INPRES, 22
Juli 2017 di SMP Negeri 3 Siau Barat.
3. Peserta Kegiatan
Peserta kegiatan ini adalah siswa/i dan guru di 7 sekolah terdiri atas, 1 PAUD, 1 TK, 3
SD dan 1 SMP.
G. Hasil Kegiatan
Kegiatan sosialiasi GERMAS ini disambut positif oleh para guru dan siswa. Bahkan,
mengikuti senam yang diajarkan dengan antusias hingga minta musik pengiringnya diputar
berkali-kali. Meskipun, beberapa siswa tidak hadir pada saat penyuluhan karena berhalangan.
Jumlah siswa dan guru yang hadir dapat dilihat pada lampiran 2.
13
H. Dokumentasi
14
3. Kegiatan Anak Sehat Cerdas (ASC)
A. Tujuan
Kegiatan ASC bertujuan untuk memberikan informasi seputar kesehatan tapi, diberikan dengan
bahasa yang mudah dimengerti anak-anak. Diharapkan anak-anak dapat mengetahui dan
mempraktikkan gaya hidup sehat sedini mungkin.
C. Sasaran
Sasaran dalam kegiatan ASC adalah siswa/i PAUD, TK dan SD.
D. Rincian Kegiatan
Kegiatan ASC ini sedianya akan dilakukan dengan metode yang berbeda setiap kali tatap muka.
Tujuannya agar anak-anak tidak mudah bosan. Pertemuan pertama diberikan materi mengenai
bahaya jajan sembarangan. Media yang digunakan adalah video dan alat peraga. Alat peraga
berupa sterofoam yang ditempeli potongan-potongan cerita pendek yang sudah disiapkan terlebih
dahulu.
Pada saat pelaksanaan kegiatan, siswa/i kelas 4,5 dan 6 dikumpulkan dalam 1 ruang
kelas. Setelah diberikan sedikit ice breaking games untuk mencairkan suasana, dilanjutkan
dengan pemutaran video sebanyak 2 kali agar anak-anak bisa lebih memahami. Kemudian,
dibacakan cerita yang ditempel di sterofoam.
E. Metode Pelaksanaan
1. Jenis Kegiatan
Program ini merupakan upaya kesehatan promotif yang dilakukan oleh tim nusantara
sehat, juga sebagai bentuk kemitraan dengan instansi pendidikan di sekolah.
2. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ASC dilakukan di SD Negeri Makalehi tanggal 28 Agustus 2017.
3. Peserta Kegiatan
Peserta kegiatan ini adalah siswa/i kelas 4, 5 dan 6 SD Negeri Makalehi.
15
G. Hasil Kegiatan
Kegiatan ASC ini mendapat respon positif oleh siswa/i SD Negeri Makalehi. Mereka
mengikuti dan memperhatikan dengan tertib saat pemutaran video dan dibacakan cerita melalui
alat peraga. Jumlah siswa yang hadir dapat dilihat pada lampiran 3.
H. Dokumentasi
16
2.2 Program Kesehatan Lingkungan
1). Inspeksi Sanitasi Tempat-Tempat Umum
A. Tujuan
1. Untuk memantau sanitasi tempat tempat umum secara berkala di wilayah kerja
Puskesmas Makalehi.
2. Untuk membina dan meningkatkan peran aktif masyarakat dalam menciptakan
lingkungan yang bersih dan sehat di tempat-tempat umum.
C. Sasaran
Tempat-tempat umum yang ada diwilayah kerja Puskesmas Makalehi yaitu SD Gmist
Ikhtus Makalehi, SD Negeri Inpres Makalehi, SD Negeri Makalehi, SMPN 3 Siau Barat,
dan SMA N 2 Siau Barat.
D. Rincian Kegiatan
1. Persiapan form inspeksi sanitasi sekolah
2. Pelaksanaan atau inspeksi sanitasi sekolah
3. Penyampaian hasil inspesksi sanitasi dan saran-saran perbaikan sanitasi sekolah
kepada kepala sekolah.
E. Metode Pelaksanaan
1. Jenis Kegiatan
Program ini merupakan upaya kesehatan promotif dan preventif yang dilakukan oleh
Puskesmas Makalehi dan Tim Nusantara Sehat.
2. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
17
Kegiatan ini dilakukan di SD Gmist Ikhtus Makalehi, SD Negeri Inpres Makalehi, SD
Negeri Makalehi, SMPN 3 Siau Barat, dan SMA N 2 Siau Barat pada tanggal 23, 24
dan 25 Juli 2017.
3. Sasaran
Sasaran kegiatan ini ke 5 sekolah yang ada di Pulau makalehi, yaitu SD Gmist Ikhtus
Makalehi, SD Negeri Inpres Makalehi, SD Negeri Makalehi, SMPN 3 Siau Barat, dan
SMA N 2 Siau Barat.
G. Hasil kegiatan
Dari 5 sekolah (TTU) yang diperiksa, semua bangunan terbuat dari bahan yang kuat dan
kokoh, tersedia tempat sampah yang memadai dan tersedia kamar mandi. Tapi ada beberapa
yang perlu ditambahkan ataupun diperbaiki, karena di Wilayah Puskesmas Makalehi belum
tersedia Tempat Pembuangan Sampah sehingga ke 5 sekolah yang ada di Makalehi hanya
membuang sampah disamping maupun dibelakang sekolah sehingga menganggu estetika dan
merusak keindahan. Untuk kamar mandi ke 5 sekolah air bersihnya belum tersedia dengan cukup
dan lampu yang sudah mati.
H. Dokumentasi
18
B. Pihak Yang dilibatkan
Para Lansia, Ibu Kader dan Ibu-ibu yang hadir di Posyandu serta Tenaga Kesehatan Puskesmas
Makalehi.
C. Sasaran
Untuk sementara sasaran hanya untuk masyarakat yang hadir pada saat Posyandu seperti para
Lansia, Ibu-ibu yang membawa anaknya ke Posyandu serta Kader Puskesmas.
D. Rincian Kegiatan
1. Penyuluhan dan menjelaskan cara mengelola sampah mulai dari rumah tangga
2. Menjelaskan tentang bagaimana cara mengelola sampah organik menjadi kompos
E. Metode Pelaksanaan
1. Jenis Kegiatan
Program ini merupakan upaya kesehatan promotif dan preventif yang dilakukan oleh
Tim Nusantara Sehat.
2. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini dilakukan di setiap lokasi Posyandu yang ada wilayah kerja Puskesmas
Makalehi pada bulan Juli 2017.
3. Sasaran
Sasaran kegiatan ini yaitu Para Lansia, Ibu –ibu, kader Puskesmas dan seluruh
masyarakat Makalehi.
G. Hasil Kegiatan
Untuk mengelola sampah organik menjadi kompos belum sesuai yang diharapkan,
dikarenakan belum adanya bakteri EM4 untuk mempercepat proses pembusukan sampah organik
dan Sanitarian Puskesmas Makalehi belum melakukan praktek langsung cara membuat sampah
organik menjadi kompos.
H. Dokumentasi
19
3). Pemicuan STBM di Kampung Makalehi Utara
A. Tujuan
1. Untuk mengubah perilaku masyarakat yang masih BABS.
2. Untuk meningkatkan kesehatan dan kebersihan di Makalehi Utara.
C. Rincian Kegiatan
1. Melakukan sosialisasi kepada Masyarakat dan Kapitalau.
2. Mengajak masyarakat untuk menggambarkan pemetaan wilayah kampung Makalehi
Utara dan lokasi tempat mereka BAB.
3. Menimbulkan rasa jijik dan malu jika masih BABS serta akibat dari yang ditimbulkan
BABS.
D. Metode Pelaksanaan
1. Jenis Kegiatan
Program ini merupakan upaya kesehatan promotif dan preventif yang dilakukan oleh
Puskesmas Makalehi dan Tim Nusantara Sehat.
2. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini dilakukan di kantor Kampung Makalehi Utara pada tanggal 4 Agustus
2017.
3. Sasaran
Sasaran kegiatan ini yaitu masyarakat yang masih BABS dan belum memiliki jamban.
F. Hasil kegiatan
Adapun hasil kegiatan pemicuan STBM ini adalah ke 7 Kepala Keluarga yang belum
memiliki jamban sudah mau membuat lubang saptictank ditambah lagi ada bantuan untuk
membangun jamban dari pemerintah Kampung berupa 2 sak semen dan 4 lembar seng per rumah
tangga yang belum memiliki jamban.
20
G. Dokumentasi
21
2.3 PROGRAM GIZI
2.3.1 Latar Belakang
Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) merupakan fasilitas pelayanan kesehatan
primer, yang melayani pasien dengan berbagai masalah kesehatan termasuk masalah gizi.
Masalah gizi masih menjadi masalah yang besar di Indonesia. seperti negara-negara berkembang
lainnya, masalah gizi cenderung bertambah berat dengan terjadinya beban ganda karena masalah
kekurangan gizi belum teratasi, pada saat yang sama masalah kelebihan gizi makin meningkat.
Masalah gizi dan penyakit yang terkait dengan gizi yang sering muncul di masyarakat seperti
masalah pada anak (diare, gizi buruk, stunting, obesitas dan lain-lain), masalah ibu hamil dan
menyusui (anemia gizi, Kurang Energi Kronik, dan toksemia) dan remaja putri (anemia Fe,
Kurang Energi Protein).
Menghadapi beban gizi ganda di negeri ini, tidak hanya dibutuhan penangan secara
kuratif, preventif dan promotif juga sangat diperlukan dalam menghadapi masalah ini. Untuk
menangani masalah ini, maka dilakukanlah beberapa kegiatan di bidang gizi yang berhubungan
dengan penanaganan secara preventif dan promotif, diantaranya adalah sweeping penimbangan
berat badan balita dan pemberian vitamin A pada balita yang tidak datang posyandu, kunjungan
rumah balita yang timbangannya tidak naik dua kali berturut serta balita yang berada Bawah
Garis Merah, Pemberian Makanan Tambahan, penyuluhan gizi, serta pendataan dan pergerakkan
Kadarzi (Keluarga Sadar Gizi).
2.3.2 Tujuan
Tujuan dalam melaksanakan kegiatan ini adalah:
1. Untuk meningkatkan derajat status kesehatan masyarakat khususnya di bidang gizi.
2. Untuk mengatasi masalah gizi seperti gizi kurang, gizi buruk, anemi gizi besi, ibu hamil
KEK.
3. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi.
4. Untuk merubah perilaku masyarakat tentang keluarga sadar gizi.
22
yang diintegrasikan dengan pelayanan seperti imunisasi untuk pencegahan penyakit,
penanggulangan diare, pelayanan kesehatan ibu dan anak, pelayanan kontrasepsi serta
penyuluhan dan konseling. Melihat sangat besarnya peranan posyandu dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, maka posyandu merupakan program wajib dilakukan setiap bulan
untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
D. Sasaran
Sasaran kegatan posyandu ini adalah balita, ibu hamil, ibu nifas, neonatal.
E. Rincian Kegiatan
Kegiatan dilakukan di empat pos kegiatan di posyandu meliputi pemberian informasi
kesehaan melalui penyuluhan, pemeriksaan kesehatan serta penimbangan dan pemberian
imunisasi. Posyandu dilakukan setiap bulan pada minggu ke dua di wilayah kerja Puskesmas.
Antusias ibu balita, ibu nifas da ibu hamil cukup baik dalam melaksanakan kegiatan posyandu
ini. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan posyandu ini adalah penimbangan
berat badan dan pengukuran tinggi dan panjang badan balita, pemeriksaan kesehatan,
pemeriksaan ibu hamil, ibu nifas, dan beberapa promosi serta penyuluhan yang dilakukan.
Hambatan dalam melakukan kegiatan posyandu ini adalah banyaknya anak balita yang
keluar pulau bertepatan dengan kegiatan posyandu dan tidak tahu kapan pulangnya, kadang-
kadang ada sebagian balita yang yang bulan berikutnya baru datang kembali ke pulau. Hal ini
mengakibatkan partisipasi datangnya balita ke posyandu meningkat dan menurun. Tetapi, ada
sebagian balita yang sudah kembali kepulau dan tidak datang posyandu dilakukan sweeping
penimbangan supaya bisa didapatkan hasil penimbangannya dan bisa memantau pertumbuhan
balita.
F. Metode Pelaksanaan
1. Jenis Kegiatan
Program ini merupakan upaya preventif dan promotif kesehatan untuk memantau
pertumbuhan balita setiap bulannya.
2. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
23
Kegiatan posyandu ini dilakukan di 4 pos di wilayah kerja puskesmas makalehi dan
dilaksanakan setiap bulannya.
3. Peserta Kegiatan
Peserta dalam kegiatan ini adalah semua balita dan ibu hamil yang ada di wilayah kerja
puskesmas makaleh.
H. Dokumentasi
24
menangani masalah seperti ini membuat nakes melakukan sebuah program melakukan sweeping
balita yang tidak datang posyandu untuk meningkatkan capaian penimbangan di Puskesmas
Makalehi.
D. Sasaran
Sasaran dalam kegiatan ini adalah balita yang tidak datang ke posyandu.
E. Rincian Kegiatan
Kegiatan dilakukan dengan melakukan sweeping ke rumah balita yang tidak datang
posyandu dan melakukan penimbangan berat badan balita serta memberikan informasi kepada
ibu balita mengenai pentingnya penimbangan balita setiap bulan untuk mamantau pertmbuhan
balita supaya tidak terjadi kasus gizi buruk.
F. Metode Pelaksanaan
1. Jenis Kegiatan
Program ini merupakan upaya kesehatan promotif dan preventif yang dilakukan oleh
petugas kesehatan puskesmas bersama dengan tim nusantara sehat.
2. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan sweeping ini dilkukan setelah kegiatan posyandu di wilayah kerja puskesmas
Makalehi selesai dengan mengunjungi rumah-rumah balita yang tidak datang ke
posyandu yaitu di kampung Makalehi, Makalehi Utara dan Makalehi Timur.
3. Peserta Kegiatan
Peserta kegiatan ini adalah seluruh balita yang tidak datang ke posyandu.
25
Rencana tindak lanjut dari kegiatan ini yaitu dengan melakukan sweeping setiap bulan
terhadap balita yang tidak datang ke posyandu.
H. Dokumentasi
26
garis kuning atau bawah garis merah, Untuk menangani berat badan yang tidak naik di berikan
MP-ASI (makanan pendamping ASI) untuk memicu perkembangan berat badan balita.
D. Sasaran
Sasaran pada kegiatan ini balita yang tidak naik berat badan dua kali berturut-turut dalam
kegiatan posyandu.
E. Rincian Kegiatan
Kegiatan kunjungan balita T2 yang dilakukan setiap adanya balita yang mengalami berat
badan turun dua kali berturut-turut dan melakukan penimbangan berat badan balita, pemberian
makanan tambahan berupa MP-ASI dan pemantauan berat badan serta memberikan informasi
kepada ibu balita mengenai pentingnya penimbangan balita setiap bulan untuk mamantau
pertmbuhan balita, memberikan asupan yang cukup dan seimbang supaya tidak terjadi kasus gizi
buruk.
F. Metode Pelaksanaan
1. Jenis Kegiatan
Program ini merupakan upaya kesehatan promotif dan preventif yang dilakukan oleh
petugas kesehatan puskesmas bersama dengan tim nusantara sehat.
2. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan kunjungan balita T2 ini dilkukan setelah kegiatan posyandu di wilayah kerja
puskesmas Makalehi selesai dengan mengunjungi rumah-rumah balita yang tidak
naik berat badan dua kali di kampung Makalehi, Makalehi Utara dan Makalehi
Timur.
3. Peserta Kegiatan
Peserta kegiatan ini adalah seluruh balita yang tidak naik berat badan dua kali.
27
G. Capaian Indikator Keberhasialan dan Rencana Tindak Lanjut
Capaian indikator keberhasilan dari program ini adalah masih adanya balita yang tidak
naik berat badan dua kali berturut-turut.
Rencana tindak lanjut dari kegiatan ini yaitu dengan melakukan kunjungan setiap bulan
terhadap balita yang tidak naik berat badan dua kali setiap posyandu.
H. Dokumentasi
28
B. Tujuan Umum dan Khusus
1. Tujuan Umum
Tujuan untuk mencegah bayi balita terkena penyakit infeksi akibat kekurangan Vitamin
A
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pelaksanaan program ini :
a) Pemberian Vitamin A pada seluruh bayi dan balita
b) Penurunan penyakit infeksi pada bayi dan balita
c) Untuk mencegah penyakit akibat kekurangan Vitamin A.
D. Sasaran
Seluruh bayi dan balita yang berada di wilayah Puskesmas Makalehi.
E. Rincian Kegiatan
Kegiatan pemberian Vitamin A ini dilaksanakan pada bulan Februari dan Agustus,
pemberian dalam skala duabuan ini untuk meningkatkan kesehatan bayi dan balita. Pemberian
Vitamin A pada bayi berumur 6-11 diberikan kapsul biru (100.000UI) dan balita 1 tahun – 5
tahun diberikan kapsul merah (200.000UI).
F. Metode Pelaksanaan
1. Jenis Kegiatan
Program ini merupakan upaya kesehatan kuratif dan preventif yang dilakukan oleh
petugas kesehatan puskesmas bersama dengan tim nusantara sehat.
2. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan pemberian ini dilkukan bersamaan pada kegiatan posyandu bulan Agustus di
wilayah kerja puskesmas Makalehi dilakukan di empat pos yang berada di kampung
Makalehi, Makalehi Utara dan Makalehi Timur.
3. Peserta Kegiatan
Peserta kegiatan ini adalah seluruh bayi –balita dari umur enam bulan hingga umur lima
tahun.
29
Dokumentasi
bangsa di masa depan ditentukan kualitas anak-anak saat ini. Oleh karena kesehatan anak adalah
hak asasi, menjadi kewajiban semua pihak untuk menjamin kesehatan masyarakat, khususnya
anak-anak Indonesia (Depkes RI,20014). Prevalensi kecacingan di Indonesia masih cukup tinggi
antara 60-80% dan terutama menyerang pada anak-anak sekolah dasar. Meski penyakit ini tidak
menyebabkan kematian secara langsung, namun dalam jangka panjang dapat menurunkan
menginfeksi siapa saja, namun siswa SD lebih banyak, karena anak-anak pada usia tersebut lebih
30
A. Tujuan
Mengurangi angka kecacingan pada anak Balita dan anak usia sekolah serta
meningkatkan status kesehatan anak.
B. Pihak yang Dilibatkan
Kepala puskesmas sebagai penanggung jawab
Bidan dan perawat sebagai pelaksana program.
Kepala sekolah sebagai penanggung jawab di sekolah
C. Sasaran
Seluruh anak Balita dan Anak Sekolah
D. Rincian kegiatan
Bidan dan perawat datang ke setiap TK, PAUD dan SD yaitu TK Ruth Makalehi, PAUD
Mawelogang, SD GMIST, SD Negeri Makalehi dan SD Inpres Makalehi dan memberikan obat
cacing kepada setiap anak.
E. Hasil Kegiatan
Pada bulan Agustus 2017 telah dilakukan pemberian obat cacing pada anak balita dan
anak sekolah di TK Ruth Makalehi, PAUD Mawelogang, SD GMIST, SDN Makalehi dan SD
Inpres. Anak mau ikut serta dalam program pembagian obat cacing ini. Namun ada beberapa
anak yang tidak hadir ketika dilaksanaknnya pemberian obat cacing ini dan
menginformasikan/memberitahukan kepada ibu guru untuk membawa anak ke Puskesmas agar
mendapatkan obat cacing.
31
F. Dokumentasi
2.4 KIA/KB
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan di Indonesia sesuai dengan Rencana Strategis Kementrian
Kesehatan 2010 – 2014 mempunyai delapan fokus prioritas yang salah satunya adalah
meningkatkan status kesehatan ibu, bayi dan balita dan Keluarga Berencana. Beberapa indikator
penting yang terkait dengan status kesehatan ibu dan bayi antara lain AKI dan AKB. Hal tersebut
sejalan dengan tujuan pembangunan millennium ( MDGs ) 2015 untuk menurunkan AKI
menjadi 102/100000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dan AKB menjadi 23/1000 kelahiran
hidup pada tahun 2015. Untuk mencapai target di atas diperlukan upaya inovatif untuk mengatasi
penyebab utama kematian ibu dan bayi, serta adanya kebijakan dan sistem yang efektif dalam
mengatasi berbagai kendala yang timbul selama ini.
B. Tujuan
Meningkatkan status kesehatan ibu dan bayi serta Keluarga Berencana sesuai Millenium
Development Goals (MDGs) Indonesia.
32
C. Metode Pelaksanaan
Metode yang dilakukan yaitu dengan melakukan penjaringan kepada ibu hamil baru (
K1) serta PUS / WUS secara door to door, pelaksanaan kelas ibu hamil , kunjungan rumah ibu
hamil dan nifas, penyuluhan KB, Pemberian makan tambahan pada ibu hamil, Pemberian
Makanan Tambahan Ibu Nifas, Pendataan Remaja Putri Usia 12-18 Tahun serta penyuluhan
seputar kehamilan dan KB serta adanya posyandu Remaja.
D. Sasaran
Semua ibu hamil
E. Rincian Kegiatan
Petugas kesehatan (bidan dan perawat ) datang ke rumah setiap ibu hamil di tiga
kampung untuk melakukan pemeriksaan kehamilan setiap bulan. Kegiatan ini meliputi
anamnesa, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan fisik, pemeriksaan Leopold, pengukuran
TFU, DJJ, Pendektesian Tanda Bahaya Kehamilan, pemberian konseling serta pemberian terapi.
Kegiatan ini telah dilakukan pada bulan Juni, Juli dan Agustus 2017.
F. Hasil Kegiatan
Kegiatan kunjungan rumah ibu hamil dilakukan di tiga kampung setiap bulan. Kendala
dalam kegiatan ini adalah tidak semua ibu hamil selalu ada di tempat ketika dilakukan kunjungan
rumah, beberapa dari mereka pergi ke luar pulau dan tidak dapat diprediksi kepulangannya.
33
G. Capaian Indikator Keberhasilan dan Rencana Tindak Lanjut
Capaian keberhasilan dari kegiatan ini adalah 100%, dimana seluruh Ibu hamil mendapat
kunjungan rumah ibu hamil dari tenaga kesehatan. Rencana tindak lanjut kegiatan ini akan tetapi
diadakan setiap bulan di setiap kampung.
H. Dokumentasi
Ket : Foto kegiatan Kunjungan Rumah Ibu Hamil Bulan Juni 2017
Ket : Foto kegiatan Kunjungan Rumah Ibu Hamil Bulan Juli 2017
34
Ket : Foto Kegiatan Kunjungan Rumah Ibu Hamil Bulan Agustus 2017
2) PMT Bumil
A. Latar Belakang
Kekurangan gizi pada ibu hamil akan mengakibatkan ibu hamil cepat lelah dan
pusing,muka pucat, mudah terserang penyakit,kekurangan ASI atau ASI tidak keluar pada saat
menyusui. Selain itu dapat berakibat pada keguguran, pertumbuhan janin terganggu sehingga
bayi lahir dengan berat lahir redah , perkembangan otak janin terhambat hingga dapat
menyebabkan kecedasan berkurang atau cacat, bayi lahir sebelum waktunya dan dapat
menyebabkan kematian pada bayi.
35
C. Pihak yang Dilibatkan dan Peranan
Kepala puskesmas sebagai penanggung jawab.
Bidan,perawat dan petugas gizi sebagai pelaksana
D. Sasaran
Semua ibu hamil
E. Rincian Kegiatan
Petugas kesehatan mendatangi setiap rumah ibu hamil untuk memberikan makanan
tambahan ( biasanya susu ibu hamil ) dan menjelaskan cara penyajian dan manfaat dari pmt ibu
hamil. Kegiatan ini telah dilakukan pada bulan Juni, Juli dan Agustus 2017
F. Hasil Kegiatan
Telah dilakukan pemberian makanan tambahan (PMT) pada semua ibu hamil di 3
kampung setiap bulan, PMT yang diberikan berupa biscuit lapis (Sandwich). Dari hasil
pemeriksaan LILA hingga Juni 2017 didapatkan hasil seluruh ibu hamil yang ada di wilayah
Puskesmas Makalehi tidak ada yang KEK .
Capaian keberhasilan dari kegiatan ini adalah 100%, dimana seluruh Ibu hamil mendapat
PMT Ibu Hamil. Rencana tindak lanjut kegiatan ini akan tetap diadakan setiap bulan disetiap
kampung.
H. Dokumentasi
36
Ket : Foto Kegiatan PMT Ibu Hamil Bulan Juli 2017
D. Sasaran
Semua ibu hamil
37
E. Rincian Kegiatan
Petugas kesehatan mendatangi rumah ibu hamil sebagai peserta kelas ibu hamil dan
memberikan penyuluhan mengenai “cara menjaga kehamilan yang sehat” serta petugas
kesehatan mengajarkan senam hamil kepada peserta kelas ibu hamil dan bidan sebagai instruktur
senamnya. Kegiatan ini telah dilakukan pada bulan Juli 2017.
F. Hasil Kegiatan
Telah dilakukan kegiatan kelas ibu hamil di 2 kampung yaitu kampung makalehi utara
dan makalehi timur. Para peserta yang mengikuti kelas ibu hamil cukup aktif dalam mengikuti
kegiatan ini. Selain itu ada interaksi yang baik antara petugas kesehatan dengan para peserta.
Dan dari hasil kegiatan ini telah didapatkan bahwa ibu hamil telah mengetahui dan mengerti
bagaimana cara menjaga kehamilan yang sehat.
H. DOKUMENTASI
38
kehidupan manusia, apapun statusnya di masyarakat. Sebagai mahluk sosial, kegiatan sehari-hari
selalu berhubungan dengan orang lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup.
Pada profesi kebidanan, komunikasi menjadi penting karena merupakan metode utama
dalam memberikan asuhan kebidanan. Dalam praktik kebidanan, pemberian asuhan kebidanan
yang berkualitas sangat dibutuhkan. Kualitas kebidanan ditentukan dengan cara bidan membina
hubungan, baik sesame rekan sejawat ataupun dengan orang yang diberi asuhan. Upaya
meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan juga ditentukan oleh keterampilan bidan untuk
berkomunikasi secara efektif dan melakukan konseling yang baik kepada klien.
Karena melalui komunikasi yang efektif serta konseling yang berhasil, kelangsungan dan
kesinambungan penggunaan jasa pelayanan bidan untuk kesehatan perempuan selama siklus
kehidupan akan tercapai.
D. Sasaran
Semua ibu hamil
E. Rincian Kegiatan
Petugas kesehatan mendatangi setiap rumah ibu hamil untuk memberikan konseling pada
ibu hamil. Materi yang disampaikan sesuai usia kehamilan ibu serta menanyakan keluhan-
keluhan yang dialami oleh ibu selama hamil. Kegiatan ini telah dilakukan pada bulan Agustus
2017.
F. Hasil Kegiatan
Telah dilakukan konsimil pada semua ibu hamil di 3 kampung yaitu kampung makalehi,
kampung makalehi utara dan kampung makalehi timur. Setiap ibu hamil sebelum dilakukan
konseling dilakukan pemeriksaan tekanan darah serta materi yang disampaikan sesuai usia
kehamilan ibu. Dan ibu hamil telah mengerti apa yang disampaikan oleh bidan saat konseling.
39
H. Dokumentasi
40
B. Tujuan Umum
Untuk mengetahui ibu hamil baru yang usia kehamilannya 0-12 minggu.
D. Sasaran
Ibu yang telat menstruasi.
E. Rincian Kegiatan
Petugas kesehatan (bidan) datang ke rumah ibu yang telat menstruasi di setiap kampung
untuk dilakukan pemeriksaan HCG (Testpack). Apabila Hasil Tespack positif, maka ibu
dinyatakan positif hamil. Kegiatan ini telah dilakukan pada bulan Juni dan Agustus 2017.
F. Hasil Kegiatan
Kegiatan penjaringan Bumil K1 dan pemasangan stiker P4K telah dilakukan di 3
kampung setiap bulan. Ada 2 orang ibu yang dinyatakan positif hamil.
Capaian keberhasilan dari kegiatan ini adalah 100%, dimana seluruh Ibu yang telat
menstruasi dilakukan pemeriksaan HCG (Testpack) untuk mengetahui ibu tersebut hamil atau
tidak. Rencana tindak lanjut, kegiatan ini akan dilakukan setiap bulan.
H. Dokumentasi
41
Ket : Foto Kegiatan Penjaringan Bumil K1 dan Pemasangan Stiker P4K bulan Juni dan
Agustus 2017
Tujuan Khusus:
1. Meningkatkan kesadaran pemberian ASI secara ekslusif
2. Meningkatkan pengetahuan ibu akan pentingnya Imunisasi pada bayi
3. Meningkatkan keterampilan ibu dalam pemberian MP-ASI dan gizi seimbang pada balita
4. Meningkatkan kemampuan ibu memantau pertumbuhan dan melaksanakan stimulasi
perkembangan Balita
5. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang cara perawatan gigi Balita dan mencuci tangan
yang benar
6. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang penyakit terbanyak, cara pencegahan dan
perawatan Balita
Kelas ibu balita diselenggarakan secara partisipatif: artinya para ibu tidak diposisikan
hanya menerima informasi karena posisi pasif cenderung tidak efektif dalam merubah perilaku.
Oleh sebeb itu kelas ibu balita dirancang dengan metode belajar partisipatoris dimana para ibu
tidak dipandang sebagai murid melainkan sebagai warga belajar. Dalam prakkteknya para ibu
didorong untuk belajar dari pengalaman sesama, sementara fasilitator berperan sebagai pengarah
kepada pengetahuan yang benar. Fasilitator bukanlah guru atau dosen yang mengajari, namun
dalam lingkup terbatas ia dapat menjadi sumber belajar.
42
Kader sebagai asisten fasilitator.
C. Sasaran
Semua ibu balita
D. Rincian Kegiatan
Dibentuk satu kelas ibu hamil di tiga kampung yaitu kampung Makalehi,Kampung
Makalehi Utara dan Makalehi Timur. Masing- masing kelas dilakukan pertemuan minimal 1 kali
dalam 1 bulan. Pada kelas ibu balita ini dilakukan tatap muka dengan ibu-ibu yang memiliki
anak balita, sharing masalah kesehatan pada balita dan pemberian materi seputar kesehatan balit.
E. Hasil Kegiatan
Kelas ibu balita telah dilakukan pada bulan Agustus 2017 di Makalehi Utara. Dan akan
dilakukan kembali pada bulan berikutnya di Makalehi Induk, Makalehi Timur Lind I dan Lind
III. Masalah pada pelaksanaan kelas ibu balita di makalehi utara yaitu ada beberapa ibu balita
yang tidak hadir dan beberapa ibu balita terlambat hadir dari jam kelas yang sudah ditentukan
sebelumnya.
Untuk menindak lanjuti keadaan yang seperti ini petugas kesehatan mendatangi setiap
rumah ibu balita dan mengajak ibu untuk ikut kelas balita di tempat yang sudah ditentukan
sebelumnya. Selain itu dengan mengikutsertakan keluarga dan kader diharapkan informasi yang
disampaikan kepada ibu balita akan lebih maksimal.
Capaian keberhasilan dari kegiatan ini adalah 100%, dimana seluruh Ibu balita mengikuti
kelas ibu balita. Rencana tindak lanjut kegiatan ini akan tetap diadakan setiap bulan disetiap
kampung.
43
G. Dokumentasi
44
7). Penyuluhan ASI Eksklusif dan IMD
A. Latar Belakang
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi yang
cukup dan sesuai dengan kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik.
Air susu ibu juga merupakan makanan terbaik untuk bayi, dan terbukti dapat mencegah penyakit
pada bayi dan member manfaat bagi ibu, keluarga dan masyarakat. Namun cakupan ASI
Ekslusidf di makalehi masih rendah.
45
C. Pihak yang Dilibatkan dan Peranan
Perawat sebagai pelaksana
D. Sasaran
Ibu hamil dan menyusui
E. Rincian Kegiatan
Dilakukan penyuluhan ASI EKSKLUSIF dan IMD secara rutin setiap 2 bulan sekali di 3
kampung.
F. Hasil Kegiatan
Kegiatan ini telah dilakukan pada bulan Juli 201, serta dilakukan penyuluhan ASI
EKSKLUSIF pada ibu- ibu hamil serta menyusui. Ibu hamil mengerti akan manfaat asi eksklusif
dan meningkatnya Cakupan Asi eksklusif .
Capaian keberhasilan dari kegiatan ini adalah 100%, dimana seluruh Ibu – ibu yang
mengikuti penyuluhan ini mengerti dan aktif pada kegiatan ini. Rencana tindak lanjut kegiatan
ini akan tetap diadakan setiap 2 bulan disetiap kampung dan akan diadakan di pertemuan 2 yang
ada di kampung misalnya ibadah kelompok, pkk dll.
H. Dokumentasi
Makalehi Timur Lind I
46
Makalehi Timur Lind II
Makalehi Induk
Makalehi Utara
47
2.5 Program P2
A. Latar Belakang Utama
Kegiatan Preventif merupakan salah satu langkah penting dalam memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dalam kehidupan masyarakat terdapat berbagai hal
yang dapat menjadi faktor dan sumber terjadinya penyakit. Masyarakat pada umumnya tidak
menyadari bahwa banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya berbagai penyakit.
Masyarakat lebih banyak mengutamakan pengobatan dari pada pencegahan. Mereka baru
mengambil tindakan ketika sudah terjangkit penyakit, padahal banyak hal yang bisa dilakukan
untuk terhindar dari berbagai penyakit. Oleh karena itu program P2 perlu dilakukan untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
B. Tujuan Utama
Program P2 ditujukan untuk mencegah terjadinya berbagai penyakit dan mencegah kemungkinan
resiko-resiko yang ditimbulkan dari penyakit.
C. Metode Pelaksanaan
Program P2 yang dijalankan berorientasi pada penyakit kronis yang dilaksanakan dengan
metode pemberian informasi melalui penyuluhan penyakit untuk meningkatkan pengetahuan.
Selain itu Pogram P2 yang dilakukan juga seperti senam lansia untuk memelihara serta
meningkatkan kebugaran dan kesehatan lansia.
Senam Lansia
A. Latar Belakang
Keberadaan usia lanjut yang ditandai dengan umur harapan hidup yang semakin
meningkat dari tahun ke tahun, maka hal tersebut membutuhkan upaya pemeliharaan serta
peningkatan kesehatan dalam rangka mencapai masa tua yang sehat, bahagia, berdaya guna dan
produktif. Sebagai tenaga kesehatan kita harus turut serta berusaha menjadikan para lansia dapat
mempertahankan kondisi kesehatannya sehingga dapat produktif, berperan aktif di masyarakat
dan tetap bahagia di usia lanjut.
Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan
kebugaran dan kesehatan lansia adalah dengan melaksanakan senam lansia sehingga lansia yang
ada di pulau Makalehi menjadi lansia aktif yang fisiknya masih mampu bergerak tanpa bantuan
orang lain, sehingga untuk kebutuhan sehari-hari masih mampu dilakukan sendiri. Selain itu
senam lansia juga merupakan salah satu upaya preventif / pencegahan untuk berbagai penyakit.
B. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
1. Tujuan Umum
Untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan lansia
2. Tujuan Khusus
- Untuk membiasakan lansia agar melakukan pola hidup sehat seperti olahraga secara
teratur
- Untuk mempertahankan kondisi kesehatan lansia sehingga tetap produktif, aktif, mandiri
dan tetap bahagia di usia lanjut.
48
- Lansia dapat melakukan garakan senam yang dapat merelaksasikan otot-otot.
- Sebagai upaya preventif untuk pencegahan berbagai penyakit.
D. Sasaran
Seluruh lansia (≥45 tahun) di wilayah kerja Puskesmas Makalehi.
E. Rincian Kegiatan
Kegiatan senam lansia dilakukan dengan menggunakan media laptop dan speaker. Bidan
bertindak sebagai instruktur atau pemimpin senam lansia. Senam lansia dilakukan secara rutin 1
kali sebulan dan dilakukan di tiap-tiap kampung Makalehi (Makalehi Timur Lind. I dan II,
Makalehi Utara, dan Makalehi Induk). Kegiatan ini telah dilakukan pada bulan Juni, Juli,
Agustus 2017.
F. Hasil Kegiatan
- Lansia yang hadir cukup antusias dalam mengikuti senam lansia.
- Lansia yang hadir mengeksplorasi perasaannya setelah melakukan senam lansia.
- Lansia dapat mengikuti senam dari awal sampai akhir.
- Lansia setuju untuk mencoba melakukan senam secara teratur setiap pagi di rumah
masing-masing
b. Dokumentasi
49
Ket : Foto Kegiatan Senam Lansia Bulan Juni 2017
50
Ket: senam lansia bulan Agustus 2017
A. Latar Belakang
Usia lanjut adalah tahap akhir dari siklus hidup manusia, merupakan bagian dari proses
alamiah kehidupan yang tidak dapat dihindari dan akan dialami oleh setiap individu. Pada tahap
ini individu mengalami banyak perubahan, baik secara fisik maupun mental, khususnya
kemunduran dalam berbagai fungsi dan kemampuan yang pernah dimilikinya, perubahan
penampilan fisik sebagai bagian dari proses penuaan yang normal, seperti berkurangnya
ketajaman panca indera dan menurunnya daya tahan tubuh.
Makalehi merupakan salah satu pulau yang sebagian besar penduduknya adalah lansia.
Dari data kependudukan di Makalehi didapatkan bahwa jumlah usia lanjut yaitu sebanyak 598
orang. Keberadaan lansia ini menuntut para tenaga kesehatan untuk melakukan upaya-upaya
kesehatan yang menitikberatkan lansia sebagai sasaran utamanya, mengingat lansia merupakan
usia yang rentan dimana pemantauan keadaan kesehatannya perlu dilkaukan secara teratur dan
berkesinambungan agar tercapai keadaan dimana lansia mencapai masa tua yang sehat, bahagia,
berdaya guna dan produktif.
Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk memelihara dan memantau kesehatan
lansia di wilayah kerja puskesmas Makalehi adalah dengan mengadakan Posyandu Lansia.
Posyandu Lansia merupakanu salah satu bentuk upaya kesehatan yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan
51
kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada lansia dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar.
D. Sasaran
Seluruh lansia (≥45 tahun) di wilayah kerja Puskesmas Makalehi.
E. Rincian Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan dalam Posyandu Lansia meliputi pemeriksaan kesehatan
(pengukuran tekanan darah dan penimbangan berat badan) pengobatan serta penyuluhan
kesehatan. Posyandu lansia dilakukan secara rutin 1 kali sebulan dan dilakukan di tiap-tiap
kampung Makalehi (Makalehi Timur Lind. I dan II, Makalehi Utara, dan Makalehi Induk).
F. Hasil Kegiatan
Sebagaian besar lansia cukup antusias menghadiri posyandu lansia. Namun masih banyak
lansia di Makalehi yang tidak ikut dalam posyandu. Banyak lansia yang tidak rutin
melaksanakan posyandu, mereka ikut posyandu hanya ketika merasa kesehatannya terganggu.
Kampung Makalehi sebanyak 11 orang
Makalehi Utara sebanyak 10 orang
Makalehi Timur Lind. II sebanyak 12 orang
Makalehi Timur Lind. III sebanyak 11 orang
52
Tabel 87. Hasil Kunjungan Posyandu Lansia Tahun 2017
- Capaian keberhasilan dari kegiatan ini adalah 100%, dimana seluruh lansia di Pulau
Makalehi dapat mengikuti posyandu lansia secara rutin 1 kali tiap bulan .
- Kegiatan posyandu lansia ini akan terus dilakukan sekali setiap bulan di bulan – bulan
berikutnya
H. Dokumentasi
53
2.6 Upaya Kesehatan Sekolah
1). Posyandu Remaja
A. Latar Belakang
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa.ia, Pada
tahap ini individu mengalami banyak perubahan, baik secara fisik maupun mental. Keberadaan
remaja ini menuntut para tenaga kesehatan untuk melakukan upaya-upaya kesehatan yang
menitikberatkan remaja sebagai sasaran utamanya, mengingat lansia merupakan usia yang rentan
dimana pemantauan keadaan kesehatannya perlu dilkaukan secara teratur dan berkesinambungan
agar tercapai keadaan dimana remaja mencapai masa tua yang sehat, bahagia, berdaya guna dan
produktif.
Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk memelihara dan memantau kesehatan
remaja di wilayah kerja puskesmas Makalehi adalah dengan mengadakan Posyandu remaja.
Posyandu remaja merupakanu salah satu bentuk upaya kesehatan yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada remaja dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar.
54
D. Sasaran
Seluruh remaja yang ada di SMP N 3 SIBAR dan SMAN 2 SIBAR.
E. Rincian Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan dalam Posyandu remaja meliputi pemeriksaan kesehatan
(pengukuran tekanan darah dan penimbangan berat badan) pengobatan serta penyuluhan
kesehatan. Posyandu remaja dilakukan secara rutin 1 kali sebulan di SMP N 3 SIBAR dan SMA
N 2 SIBAR.
F. Hasil Kegiatan
Sebagaian besar remaja antusias menghadiri posyandu Remaja. Namun ada beberapa
siswa yang tidak hadir dikarenakan sakit atau izin masuk sekolah.
Capaian keberhasilan dari kegiatan ini adalah 100%, dimana seluruh siswa mengikuti
posyandu remaja. Rencana tindak lanjut kegiatan ini akan tetap diadakan setiap bulan disetiap
sekolah.
H. Dokumentasi
POSYANDU REMAJA DI SMP 03 SIAU BARAT
Posyandu remaja ini dilaksanakan pada Agustus 2017 dengan system 5 meja
55
POSYANDU REMAJA DI SMA 02 SIAU BARAT
Posyandu remaja ini dilaksanakan pada Agustus 2017 dengan sitem 5 meja
56
2.7 Program Imunisasi
A. Latar Belakang Utama
Imunisasi merupakan salah satu bentuk intervensi kesehatan yang sangat efektif dalam
upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita. Berbagai penyakit menular seperti penyakit
difteri, pertusis, campak, tetanus dan polio telah terbukti menurun secara menyolok berkat
pemberian imunisasi pada bayi dan anak.
B. Tujuan Utama
Untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan
bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya.
C. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan program imunisasi antara lain kunjungan rumah pada bayi yang
tidak datang imunisasi posyandu/puskesmas. penyuluhan kepada para ibu mengenai pentingnya
imunisasi pada bayi serta penyuluhan imunisasi pada siswa SD.
57
1). Penyuluhan Imunisasi di Sekolah
A. Latar Belakang
Salah satu kegiatan preventif dan promotif yang dilakukan oleh puskesmas yaitu
memberikan penyuluhan pada masyarakat. Salah satu kegiatan tersebut adalah penyuluhan
imunisasi pada siswa dan para guru. Hal ini berfungsi untuk meningkatkan pengetahuan para
siswa dan guru akan manfaat imunisasi dan meningkatkan keikuitsertaan siswa dalam program
BIAS.
D. Sasaran
Siswa SD dan guru
E. Rincian Kegiatan
Bidan dan perawat datang ke setiap SD dan memberikan penyuluhan imunisasi kepada
anak anak SD sebelum dilakukannya BIAS.
F. Hasil Kegiatan
Pada bulan Agustus 2017 telah dilakukan penyuluhan imunisasi campak dan Rubella
pada anak anak SD di kelas 1.2.dan 3 di SD Gemist, SDN Makalehi dan SD Inpres. Anak anak
aktif mendengarkan dan bertanya seputar imunisasi seta meningkatkan keikutsertaan mereka
dalam program imunisasi.
Capaian keberhasilan dari kegiatan ini adalah 100%, dimana seluruh anak anak mengerti
tentang pentingnya imunisasi dan mereka semakin bersemangat untuk diimunisasi. Rencana
tindak lanjut kegiatan ini akan tetap diadakan dan akan melibatkan orangtua siswa.
58
H. Dokumentasi
a. Latar Belakang
Indonesia oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri dalam Negeri, Menteri Agama
dan Menteri Kesehatan. Imunisasi adalah pemberian vaksin dengan tujuan agar mendapatkan
perlindungan (kekebalan) dari penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
b. Tujuan
pengendalian penyakit difteri dan Penyakit Campak dalam jangka melalui imunisasi DT, TT
59
d. Sasaran
Anak SD Kelas 1
e. Rincian kegiatan
Bidan dan perawat datang ke setiap SD yaitu SD GMIST, SD Negeri Makalehi
dan SD Inpres Makalehi dan memberikan imunisasi kepada anak anak SD khususnya
anak kelas 1.
f. Hasil Kegiatan
Pada bulan Agustus 2017 telah dilakukan imunisasi campak pada anak anak SD
di kelas 1 di SD Gemist, SDN Makalehi dan SD Inpres. Anak mau ikut serta dalam
program imunisasi ini. Namun ada beberapa anak yang tidak hadir ketika dilaksanaknnya
BIAS ini dan menginformasikan/memberitahukan kepada ibu guru untuk membawa anak
ke Puskesmas agar mendapatkan imunisasi campak.
g. Dokumentasi
60
Upaya Kesehatan Masyarakat
b. Tujuan
Mengajak masyarakat untuk memulai gerakan hidup sehat melalui aktivitas fisik berupa
jalan sehat dan olahraga setiap hari.
d. Sasaran
Seluruh masyarakat Pulau Makalehi
e. Rincian Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan setiap 1 kali seminggu di masing-masing kampong yang ada di
Pulau Makalehi. Jalan sehat akan dilakukan terlebih dahulu dan akan dilanjutkan dengan
makalehi bagoyang (berupa zumba dan senam lainnya) yang akan diikuti oleh seluruh
masyarakat yang hadir.
f. Hasil Kegiatan
Masyarakat sangat antusias dalam kegiatan ini. Namun masih banyak masyarakat juga
yang belum ikut ambil bagian dalam kegiatan ini. Dan kehadiran masyarakat merupakan
hambatam dari kegiatan ini.
61
g. Dokumentasi
h.
a. Latar Belakang
Banyak masyarakat yang masih kurang mengerti dan mengetahui tentang masalah
kesehtan yang dialami. Sehingga melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat lebih
mengetahui tentang penyakit yang sering dialami oleh anggota masyarakat terkhususnya anggota
keluarga dan dapat melakukan pencegahan dan perawatan terhadap penyakit tersebut.
b. Tujuan
d. Sasaran
Seluruh Anggota Pelka Bapak dan Pelka Ibu masing-masing tingkat Jemaat
62
e. Rincian Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan setiap 1 kali dalam satu bulan menyesuaikan dengan jadwal
kegiatan ibadah pertemuan Pelka Bapak dan Pelka Ibu di masing-masing Gereja.
f. Hasil Kegiatan
Anggota pelka bapak dan ibu sangat antusias dengan diadakannya kegiatan ini. Dan
masing-masing tingkat jemaat mengharapkan kegiatan ini akan terus dilaksanakan.
g. Dokumentasi
63
perbedaan persepsi
dalam pengolahan
data
3. Banyak data yang
missed
Inspeksi Sanitasi Tempat- 1. Data sarana dan prasarana 1.Menyarankan pihak sekolah untuk
tempat Umum di sekolah tidak terdata membuat data sarana dan prasarana
dengan baik yang ada disekolah.
64
wilayah SITARO.
65
KONSIMIL (Konsultasi 1. Ibu hamil kurang 1. Mengajak ibu hamil untuk
Ibu Hamil) aktif saat dilakukan lebih terbuka mengenai
konseling. masalah-masalah yang
dialami selama hamil.
66
Pemberian Vitamin A 1. Ada beberapa anak 1. Dilakukannya sweeping anak
pada Balita bayi balita yang tidak bayi balita yang tidak
hadir pada saat mendapatkan vitamin A
pembagian vitamin
A
Pembagian Obat Cacng 1. Ada beberapa anak 1. Sweeping anak balita yang
Anak Sekolah Balita yang tidak belum mendapatkan obat
hadir pada saat cacing dan melakukan
pembagian obat kunjungan rumah untuk
cacing. memberikan obat cacing.
67
mengikuti senam 2. Memberitahukan kepada
lansia dengan alasan lansia dan kader untuk
nyeri sendi mengajak lansia yang belum
2. Tidak semua lansia hadir untuk mengikuti senam
hadir pada saat lansia selanjutnya
senam lansia
68
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kabupaten Siau Tagulandang Biaro yang dapat kami simpulkan sebelum dan sesudah adanya
3. Ibu hamil dan ibu nifas Ada tetapi masih Sudah lebih aktif dan sudah
kurang aktif dilakukan secara rutin
4. Senam lansia dan senam ibu Sudah ada Sudah ada dan tetap dilanjutkan
hamil
5. UKS Kurang aktif Aktifkan dan lanjutkan
10. ASC (Anak Sehat Cerdas) Belum ada Sudah dilaksanakan di setiap
sekolah
69
3.2 SARAN
1) Untuk Masyarakat
Diharapkan masyarakat ikut lebih aktif berpartisipasi dalam semua kegiatan yang dilakukan
Semoga pegawai puskesmas dapat terus aktif dan mendukung kegiatan Nusantara Sehat.
Semoga Dinas Kesehatan Kabupaten dapat terus mendukung kegiatan Nusantara Sehat yang
70