Li 1 SGD 1-20 LBM 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 101

LBM 1

Berfikir Kritis
“ Alhamdulilah……….kami sekarang mahasiswa Fakultas Kedokteran ”

SGD 1
CPE
1. masalah tersebut pengertian CPE
2. manfaat dan tujuan CPE
3. kekurangan dan kelebihan CPE
4. kegiatan apa saja yg tdp pada CPE
5. masalah-masalah apa yg akan muncul selama pendidikan di FK
6. bagaiman cara penanggulangan
ADULT LEARNING / ANDRAGOGY
1. Pengertian
2. ciri-ciri :
- self directed learning : apa yg hrs di putuskan oleh siswa?
- independent learning : pengertian dan ciri-ciri
3. tujuan
4. kekurangan dan kelebihan
5. siapa dan berasal darimana pencetus andragogy
6. langkah-langkah
7. mengapa di terapkan di FK
SPICES
1.
pengertian
2.
keuntungan dan kerugian
3.
penerapan strategi
4.
mengapa student centered approach hrs dilakukan
5.
jelaskan hubungan antara konsep long life learner, adult learner, self directing learner,
indepent learner, dan student centered approach FK saat ini
BELAJAR SEPANJANG HAYAT
1. pengertian
2. mengapa perlu mendidik siswa utk belajar sepanjang hayat
JAWAB :
1. masalah tersebut pengertian CPE
Continuing professional education : cara yang anggota asosiasinya professional
mempertahankan, meningkatkan, dan memperluas pengetahuan dan ketrampilan dan
mengembangkan kualitas pribadi yang di butuhkan dalam kehidupan professional mereka. (
Webster dictionary)
2. manfaat dan tujuan CPE
mempertahankan, meningkatkan, dan memperluas pengetahuan dan ketrampilan dan
mengembangkan kualitas pribadi yang di butuhkan dalam kehidupan professional mereka. (
Webster dictionary)
3. kekurangan dan kelebihan CPE
 kelebihan :
a. upaya untuk membantu mahasiswa untuk mengenal dan memahami potensi diri sebagai
upaya mengembangankan masa depan karir atau pribadi yang efektif
 kekurangan :
a. terdapat hambatan dilapangan seperti kebutuhan pengembangan performen antara dokter
satu daerah dengan dokter lain .
b. terdapat hambatan finansial dan komunikasi yang kurang lancar

4. kegiatan apa saja yg tdp pada CPE


seminar
5. masalah-masalah apa yg akan muncul selama pendidikan di FK eksternal, internal,
lingkungan
6. bagaiman cara penanggulangan

ADULT LEARNING / ANDRAGOGY


7. Pengertian
Proses yang menentukan keinginan untuk bertanya dan belajar sepanjang hayat.(sumber: buku
pendidikan orang dewasa, Dr. Ir. H. Suprijanto)
Malcolm knowles : ialah seni atau ilmu mengenai “ helping adults learning”.
8. ciri-ciri :
 self directed learning : apa yg hrs di putuskan oleh siswa? Self-directed learning adalah
metode yang digunakan ketika seorang pelajar, bukan institusi, baik kontrol tujuan belajar
dan cara belajar. Ini adalah proses yang berkesinambungan, sering informal, dan merupakan
faktor penting dalam belajar sepanjang hayat.
 Cirri cirri :
 identification learning read
 setting goal
 planning learning activities
 finding resources needer for learning
 working collaboeative with others
 selecting learning project
 creating problem to “tackle”
 choosing where and condition
 independent learning : pengertian dan ciri-ciri
 pengertian : independen learning atau belajar bebas merupakan kegiatan belajar yang tujuan
belajar maupun cara mencapaitujuan itu ditetapkan sendiri oleh pembelajar
 ciri-ciri :
 tanggung jawab dalam mengendalikan
 mengarahkan belajarnya sendiri berada di tangan pembelajar
 membebaskan pembelajar ntuk tidak harus berada pada satu tempatdalam satu waktu tertentu
 disediakannya berbagai bahan termasuk panduan belajar dan silabus yang rinci serta akses ke
semuaangkatan Fakultas yang memberikan layanan bimbingan
 ada niat, motif atau kemauan untuk melakukan usaha mencapai kompetensi
 berlangsung dengan atau tanpa bantuan orang lain(mudjiman,2008)
(sumber:http:/doktergokilsaja.blogspot.com/2010/06/skenario-1-independent-
learning-blok-i.html)
9. tujuan
Bergeivin mengemukakan tujuan pendidikan orang dewasa sebagai berikut :
a. Membantu pelajar mencapai suatu tingkatan kebahagiaan dan makna hidup.
b. Membantu pelajar memahami dirinya sendiri, bakatnya, keterbatasannya dan hubungan
interpersonalnya.
c. Membantu mengenali dan memahami kebutuhan lifelong education.
d. Memberikan kondisi dan kesempatan untuk membantu mencapai kemajuan proses
pematangan secara spiritual, budaya, fisik, politik dan kejujuran.
e. Memberikan kemampuan melek huruf, keterampilan kejujuran dan kesehatan bagi orang
dewasa yang sebelumnya tidak memiliki kesempatan untuk belajar.
(sumber : http://08113ruthlingga.blogspot.com/2010/02/pengertian-tujuandan-
pertimbagan.html )
f. kekurangan dan kelebihan
kelebihan :
mahasiswa lebih aktif kreatif mandiri, berfikir kritis dan inisiatif, melatih mahasiswa agar
menjadis eeorang leader, memudahkan proses interakti dengan masyarakat
kekurangan :
butuh waktu lama dalam menyelesaikan masalah, kesulitan mahasiswa dalam menyampaikan
pendapat dalam forum diskusi, sulitnya mencapai kesepakatan dalam diskusi, kepribadian yang
blm terlaih dalam sistem pembelajaran (SPICES), keterbatasan sumber pustaka tiap
individu.(sumber:http//tpers.net/belajar-refleksi/)
g. siapa dan berasal darimana pencetus andragogy
malcolm knowles seorang pendidik dari Amerika
h. langkah-langkah
deep learning  memecahkan masalah dengan cara mendalami masalah tersebut secara detail
dari masalah terbesar sampai terkecil
(sumber: www.engsc.ac.uk/er/theory/learning.asp)
collaborative learning  metode pengajaran dan pembelajaran dimana siswa bersama-sama
untuk mengeksplorasikan pertanyaan yang signifikan atau proyek yang bermakna
(sumber: http://www.thirteen.org/edonline/concept2class/coopcollad/indeks.html)
self assesment  proses dimana anda belajar lebih banyak tentang diri anda sendiri, apa yang
anda sukai dan tidak sukai dan bagaimana anda cenderung terhadap situasi tertentu
peer assesment  proses dimana anda menilai dan mengomentari pekerjaan teman-teman anda.
Self reflection  suatu kegiatan untuk mengevaluasi proses belajar mengajar yang telah di
laksanakan untuk mendapatkan umpan balik dari apa yang telah di lakukan.
i. mengapa di terapkan di FK
karena meningat banyaknya materi yang harus dikuasai oleh makasiswa FK, yang tidak hanya
terpacu pada teori dan praktikum saja, oleh sebab itu metode ini sangat di perlukan agar
mahasiswa FK dapat mengetahui dan dapat menganalisis peristiwa kesehatan yang sedang terjadi
di masyarakat sehingga hasil pemahaman akan menjadi acuan mereka dalam mempelajari ilmu
kedokteran(sumber:http://zulharman79.wordpress.com)
SPICES
j. pengertian
S  student centered learning : pelajar yang memegang control dlm pembelajaran.
P PBL : pembelajaran berdasarkan masalah yg ada
I  Integration : adanya integrasi/ hubungan dlm suatu disiplin ilmu
C  community based : kuliah sekarang harus berorientasi pada komunitas.
E  elective : memberi kebebasan bagi mahasiswa untuk memilih

k. keuntungan dan kerugian


mempertahankan, meningkatkan, dan memperluas pengetahuan dan ketrampilan dan
mengembangkan kualitas pribadi yang di butuhkan dalam kehidupan professional mereka. (
Webster dictionary)
l. penerapan strategi
- menjadi peserta yang aktif dan mandiri dlm proses belajarnya
- bertanggung jwb dan berinisiatif mngenali kebutuhan belajarnya
- menemukan sumber sumber untuk menjawab kebutuhannya
- membangun dan mempresentasikan pengetahuannya
- memilih sendiri apa yg akan di pelajarinya
(prof.Dr.Arif P,dr.,MPH, rektor univ. kristen petra)
m. mengapa student centered approach hrs dilkukan

Beberapa keuntunganya adalah:

- Murid dapat mengeksplorasi sendiri pelajaran yang ia pelajari sehingga dapat memancing
rasa keingintahuannya dan melatih berfikir kritis.
- Murid- murid yang aktif akan merasa lebih fun dalam belajar.

n. jelaskan hubungan antara konsep long life learner, adult learner, self directing learner,
indepent learner, dan student centered approach FK saat ini

BELAJAR SEPANJANG HAYAT


o. pengertian
Belajar sepanjang hayat ini dikemukakan oleh Edgar Faure dari The International Council of
Educational Development (ICED) atau Komisi Internasional Pengembangan Pendidikan.
Sebagai ketua Komisi tersebut Edgar Faure mengatakan :With its confidence in man’s capacity
to perfect himself through education, the Moslem world was among the first to recommend the
idea of lifelong education, exhorting Moslem to educate themselves from cradle to the
grave. (Faure, 1972, h.8).
p. mengapa perlu mendidik siswa utk belajar sepanjang hayat
menurut soedomo 1989:

 belajar dalam dunia yang pesat berubah harus merupakan proses seumur hidup
 belajar merupakan proses pencarian aktif dengan prakarsa utama dari diri warga belajar,
 maksud pendidikan membantu pengembangan kecakapan yang diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari

SGD 2
1. Bagaimana konsep adult learning dapat menunjang keberhasilan dalam pembelajaran di FK ?
2. Apa perbedaan Pedagogy dan Andragogy ?
3. Apa keuntungan kita mempelajari konsep-konsep pembelajaran dan keterampilan
andragogy?
4. Apa sajakah kaidah-kaidah islam yang dapat diterapkan dalam belajar mandiri?
5. Apa saja kegiatan CPD?
6. Ciri-ciri seorang pembelajar dewasa?
7. Hubungan Self Assessment dan peer Assessment?

Jawab :
1. Konsep Adult Learning dapat menunjang :
Karena adult learning dapat memotivasi mahasiswa untuk meng-update ilmunya, menghayati
karakteristik long-life learning yang menguasai hard skill & life skill yang mendukung
pembelajaran di fakulta kedokteran.
Untuk memotivasi mahasiswa untuk meng-update ilmunya, menghayati karakteristik long-life
learning yang menguasai hard skill & life skill yang mendukung
(www.inparametric.com)
2. PERBEDAAN ANDRAGOGY DAN PEDAGOGY

 Sasaran andragogy orang dewasa di masyarakat, sasaran pedagogy anak-anak di sekolah


 Oraang dewasa di masyarakat dianggap sebagai “gelas yang sudah berisi” (pengetahuan,
pengalaman, setatus social, dll). Sedangkan anak-anak dianggap sebagai gelas yang masih
kosong.
 Pada andragogy diciptakan suasana hubungan sama setatus antara fasilitator dan peserta,
sedangkan pada pedagogy terpolakan hubungan guru yang mengetahui segalanya dan
berkuasa dengan murid yang tidak tahu apa-apa dan harus menerima.
(www.inparametric.com)

Berdasarkan tulisannya di tahun 1993 perbedaan asumsi pedagogi dan andragogi yang
dikemukakan Knowles itu dapat dikemukakan sebagai berikut:

ASSUMSI DASAR
Tentang Pedagogis Andragogis
Konsep diri peserta didik Pribadi yang bergantung kepada Semakin mengarahkan diri
gurunya (self-directing)
Pengalaman peserta didik Masih harus dibentuk daripada Sumber yang kaya untuk
digunakan sebagai sumber belajar bagi diri sendiri dan
belajar orang lain
Kesiapan belajar peserta didik Seragam (uniform) sesuai Berkembang dari tugas
tingkat usia dan kurikulum hidup & masalah
Oriensi dalam belajar Orientasi bahan ajar (subject- Orientasi tugas dan masalah
centered) (task or problem centered)
Motivasi bbelajar Dengan pujian, hadiah, dan Oleh dorongan dari dalam
hukuman diri sendiri (internal
incentives, curiosity)

UNSUR-UNSUR PROSES
Suasana Tegang, rendah dalam Santai, mempercayai, saling
mempercayai, formal, dingin, menghargai, informal,
kaku, lambat, orientasi otoritas hangat, kerjasama,
guru, kompetitif dan sarat mendukung.
penilaian.
Perencanaan Utamanya oleh guru Kerjasama peserta didik
dengan fasilitator
Diagnosa kebutuhan Utamanya oleh guru Bersama-sama: pengajar dan
peserta didik.
Penetapan tujuan Utamanya oleh guru Dengan kerjasama dan
perundingan
Desain rencana belajar * Rencana bahan ajar oleh guru* * Perjanjian belajar
Penuntun belajar (learningcontracts)* Projek
(coursesyllabus) dibuat guru.* belajar (learningprojects)*
Sekuens logis (logical Urutan belajar atas
sequence)pembelajaran oleh dasarkesiapan (sequenced by
guru.
readiness)
Kegiatan belajar * Tehnik penyajian * Projek untuk
(transmittaltechniques)* Tugas penelitian(inquiry projects)*
bacaan (assigned readings) Projek untuk
dipelajari(learning projects)*
Tehnik
pengalaman(experiential
techniques)
Evaluasi belajar * Oleh guru* Berpedoman pada * Oleh peserta didik
norma (on acurve)* Pemberian berdasarkan evidensi yang
angka dipelajari oleh rekan-rekan,
fasiltator, ahli. (by learner-
collected evidence validated
by peers, facilitators,
experts).* Referensinya
berdasarkan criteria
(criterion-referenced)

http://www.tiranus.net/prinsip-pedagogi-dan-andragogi/

1. Perbedaan
1. Sasaran andragogy adalah orang dewasa di masyarakat, sasaran pedagogy adalah anak-anak
di sekolah
2. Orang dewasa di masyarakat dianggap sebagai “gelas yang sudah berisi”
(pengetahuan,pengalaman,status sosial), Anak-anak dianggap sebagai “gelas yang masih
kosong”
3. Pada andragogy diciptakan hubungan status yang sama antara fasilisator dengan peserta,
Pada pedagogy ada kesenjangan antara guru dan murid
4. Pada andragogy tercipta proses salinh membelajarkan diri, Pada pedagogy tercipta proses
belajar dari guru
5. Pada andragogy peserta mutlak harus aktif, Pada pendagogy lebih banyak menerima
(www.file.upi.edu)
ANDRAGOGI

Liberalisme Liberalisme sosialisme Radikalisme

Merombak sistem sosial Merombak sistem pendidikanMeniadakan sekolah. Sekolah


merupakan sarang
Tujuan: Mengajari siswa Tujuan : membebaskan individu pembodohan
memecahkan persoalan sehari2
secara efektif Sekolah harus diminimalisir

PEDAGOGI

Fundamentalisme Intelektualisme Konservatif

Mendasarkan diri pada teks-teks Ketaatan pada lembaga/ konsep


Memegang kukuh kebenaran yang telah mapan, tidak budaya yang dibbarengi
menyesuaikan dengan dengan rasa horrmat..
Wahyu/ konsensus nasional perkembangan zaman.
Mendasarkan diri pada nilai-
(wahyu) nilai pengetahuan yang telah
mapan (Tekhnologi/ IPTEK)

DAFTAR RUJUKAN
Amalius Sahide, 1990. Pendidikan Orang Dewasa. Ujungpandang: FIP IKIP
Knowles, Malcolm. 1977. The Modern Practice of Adult Education, Andragogy

Pedagogy Andragogy
Belajarnya dependent Belajarnya Independent
Sistem pembelajaran satu cara Sistem pembelajaran banyak cara
Motivasi dari orang lain Motivasi dari diri sendiri
Konsep diri masih diatur Konsep diri diatur sendiri
Pengalaman tidak berperan Pengalaman berperan dalam pembelajaran
Obyektivitas berguna hanya sedikit Obyektivitas berguna untuk meningkatkan kualitas
diri
Pembelajar pasif Pembelajar Aktif
( Sumber : Ibu Endang Lestari,M.Pd. )

3. Keuntungan dari Andragogy :


Membentuk mahasiswa menjadi pribadi dan komunitas yang mampu berpikir kritis, memahami
dirinya, mengembangkan potensi dirinya, sehingga kompeten dalam memecahkan masalah
kehidupan yang sedang di hadapi dan di dalam tugas-tugas masa depan. . Prof. Semiawan (1999)

keuntungan jangka pendek):

1. satisfying a curiosity

2. menyukai konten tugasnya

3. suka melatih kemampuannya

4. menikmati aktivitas belajar

(keuntungan jangka panjang ) :

1. menghasilkan sesuatu

2. membagi pengetahuan atau kemampuan untuk orang lain

3. memahami apa yang akan terjadi di masa datang (J u m a t , 1 4 D e s e m b e r 2 0 0 7 ,


Belajar Bagi Orang Dewasa , An Andragogical Theory Of Adult Learning,
/webcache.googleusercontent.com/ )

Mereka akan belajar langsung dari kesalahan dan permasalahan yang ditemui ketika
mengerjakan tugas, tanpa harus diberikan ceramah panjang lebar.
http://gora.wordpress.com/2009/12/24/pembelajaran-teknologi-untuk-orang-dewasa-
andragogi-vs-pedagogi/)

1. Mampu memahami diri sendiri; mengerti tentang kebutuhan pribadi, keinginan, motivasi,
kemampuan dan tujuan. Mampu melihat diri sendiri secara obyektif, dan berusaha untuk
menjadi lebih baik.

2. Mampu mambangun sikap menerima, menyukai dan menghormati orang lain. Mampu
membedakan antara personal dan ide, melawan ide tanpa harus menyerang orang yang
memiliki ide tersebut secara personal.

3. Mampu membangun sikap dinamis terhadap kehidupan. Ia harus dapat menerima perubahan
sebagai kenyataan dan siap merubah sikap sesuai dengan perubahan keadaan. Ia harus
mampu melihat bahwa pengalaman dan perubahan merupakan sumber pembelajaran.

4. Mampu bereaksi terhadap penyebab, bukan gejala, sebab pemecahan masalah tergantung
pada penyebabnya bakan pada gejalanya.

5. Orang dewasa sanggup meningkatkan kemampuan pribadi agar dapat andil dalam
meningkatkan kemajuan diri maupun masyarakat.
6. Ia mampu memahami nilai dasar manusia yang berupa pengalaman, menghargai nilai tradisi
dan adat yang telah menyatukan manusia.

7. Mampu memahami masyarakat dan bisa mengarahkan perubahan mereka.


Peter Sutherland, Adult Learning, Kogan Page, London, 2001
_________, Working With Adult Learners, Wall & Emerson, Inc. Toronto, 1992
5. Kaidah-kaidah Islam dalam belajar mandiri :
 (Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung?) ataukah orang yang beribadat di
waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedangkan dia takut kepada (adzab) akhirat dan
mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: Adakah sama orang-orang yang mengetahui
dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya, orang-orang berakallah yang
dapat menerima pelajaran? (Az zumar (39):9)
 Allah mengangkat orang-orang yang beriman dan berilmu dengan beberapa derajat (QS: Al
Mujadallah (58): 11)
 Barangsiapa menempuh jalan dalam rangka menuntut ilmu, niscaya Allah akan memudahkan
baginya jalan menuju surga. (HR: Muslim)

Di dalam ajaran Islam, Pendidikan orang dewasa difokuskan untuk membentuk kapribadian dan
karakter manusia sebagai kholifah dan abdi Alloh swt.
http://www.nurulilmi.com/maudhui/tsaqofah/16-tsaqofah/515-model-pembelajaran-orang-
dewasa.html
QS. An_Nahl (16 : 49)

“….jikalau km tidak mengetahui (ada permasalahan) maka bertanyalah kepada orang yang
memiliki pengetahuan.”

Ayat diatas menjelaskan bahwa kita wajib untuk bertanya kepada ahlinya jika kita mengalami
permasalahan.bertanya kepada ahli tidak hanya dibatasi pada bertanya langsung kepada
orangnya dalam sebuah majelis, akn tetapi dapat dilakukan pula dengan membaca karya-karya
para ahli untuk mendapatkan pemahaman.

“Adakah sama antara orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui?” (Az-Zumar(39):9)

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat.”(Al-Mujadilah(58):11)

“Barangsiapa berjalan di satu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah mudahkan jalan
menuju jannah. Dan sesungguhnya malaikat meletakkan sayap-sayapnya bagi penuntut ilmu
tanda ridha dengan yang dia perbuat. “(Dari hadits yang panjang riwayat Muslim)

“Barangsiapa keluar dalam rangka thalabul ilmu (mencari ilmu), maka dia berada dalam
sabilillah hingga kembali.”(HR.Tirmidzi, hasan)
“Barangsiap menempuh jalam untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan baginya jalan menuju
surga.”(HR.Muslim)

“Barangsiapa yang Allah kehendaki padanya kebaikan maka Allah akan pahamkan dia adalam
(masalah) dien (agama).”(HR.Bukhari). http://tausyiah275.blogsome.com/2005/12/17/menuntut-
ilmu-agama-01/

Kaidah Pertama :
( ‫) العلم ال يعطيك بعضه حتى تعطيه كلك‬
” Ilmu itu tidak akan memberikan kepadamu sebagiannya, sehingga engkau memberikan
kepadanya semua yang engkau miliki ”
Artinya, bahwa seorang penuntut ilmu jika berniat untuk mempelajari suatu ilmu, mestinya ia
berani dan siap mengorbankan segala yang dimiliknya, dari harta, waktu, tenaga.
Kaidah Kedua :
)‫( تعلم فليس المرء يولد عالما‬
” Belajarlah, karena seseorang itu tidak dilahirkan dalam keadaan berilmu ”
Artinya, seseorang tidak begitu saja menjadi seorang alim tanpa memalui proses dan usaha.
Maka seorang penuntut ilmu, jika ingin menjadi orang alim, hendaknya dia belajar dan terus
belajar sehingga cita-citanya tercapai.
Kaidah Ketiga :
‫ترجو النجاة ولم تسلك مسالكها‬
‫إن السفينة ال تجرى على اليبس‬
” Anda mengharapkan keselamatan, akan tetapi anda tidak mau mengikuti jalan jalan yang
mengantarkan kepada keselamatan tersebut.
Perbuatan anda tersebut bagaikan sebuah kapal yang berlayar di atas daratan. ”
Artinya, kalau seorang penuntut ilmu bercita-cita menjadi seorang alim , akan tetapi tidak mau
belajar dengan sungguh-sungguh dan tidakmau mengorbankan waktu, tenaga dan hartanya untuk
itu, maka orang semacam itu hanyalah berangan-angan saja, dan tidak mungkin akan berhasil
menggapai cita-citanya, selama dia tidak mau bersungguh- sungguh
Kaidah Keempat :
) ‫(الطريقة أهم من المادة‬
” Pengetahuan tentang tata cara belajar itu jauh lebih penting dari pengetahuan tentang materi
pelajaran itu sendiri ”
Artinya, seorang penuntut ilmu hendaknya lebih dahulu memperhatikan dan mempelajari tata
cara , tehnik-tehnik serta kiat-kiat belajar yang benar dan efesien sebelum dia memperhatikan
dan mempelajari materi pelajaran itu sendiri. Hal itu, karena mengetahui tata cara belajar yang
baik, akan mengantarkan kepada pemahaman dan penguasaan materi yang baik juga. Berapa
banyak seorang penuntut ilmu yang rajin dan tekun di dalam mempelajari materi pelajaran, akan
tetapi karena tidak didukung dengan sistem dan metode belajar yang benar, maka ketekunan
tersebut tidak banyak membuahkan hasil.
Sumber : http://ahmadzain.com/index.php?option=com_content&task=view&id=275&Itemid=9
6. Kegiatan CPD :
 Kursus, seminar, simposium, kongres, distance learning, penelitian, menulis artikel atau
jurnal (http//sweetyhome.wordpress.com)

 Program CPD konvensional seperti kuliah, seminar, kursus-kursus, simposium seringkali


tidak efektif. Oleh karena itu pengembangan program CPD saat ini lebih menitikberatkan
pada metode yang lansung ditemui oleh dokter di lapangan kerja seperti work based learning,
practice based learning atau experiential learning dan dengan memperbaiki metode
konvensional di atas sebagai variasi kegiatan PPPKB yang holistik.
http://zulharman79.wordpress.com/category/cpd/
Formal Education adalah kegiatan CPD yang
meliputi :
1. Kursus
2. Seminar
3. Simposium
4. Kongres
5. Distance Learning
6. Penelitian
7. Menulis artikel atau jurnal
8. Dan sebagainya yang sejenis yang diakui
Kinerja Profesional adalah kegiatan CPD yang
meliputi :

1. Keterlibatan dalam organisasi profesi


2. Partisipasi dalam kolegium
3. Menjadi dosen atau mengajar, tutor, penilai.
4. Penelitian
5. Menjadi Saksi ahli, pakar.
6. Dan sebagainya yang sejenis yang diakui
Self Directed Learning adalah kegiatan CPD yang meliputi :
1. Membaca jurnal, buku atau artikel.
2. Mereview buku.
3. Belajar ketrampilan klinik dengan CD interactive.
4. Dan sebagainya yang sejenis yang diakui
Bentuk lain.
1. Pengabdian masyarakat
2. Dan sebagainya yang sejenis yang diakui.

(BERBAGAI RANCANGAN METODE DAN DOKUMENTASI PEMBELAJARAN DALAM


CONTINUING PROFESIONAL DEVELOPMENT (CPD) )

Ditulis oleh zulharman di/pada Maret 4, 2008, dr.zulharman@Gmail.com


 Kegiatan yang diakui dalam CPD-IDI dapat dikelompokkan dalam 3 kategori di bawah ini.7
. Kegiatan pendidikan pribadi, yaitu kegiatan yang dilakukannya sendiri dan memberikan
tambahan ilmu bagi pelakunya
. Kegiatan pendidikan intema, yaitu kegiatan yang merupakan bagian dari kegiatan di tempat
kerja pelaku, bersama teman sekerja
. kegiatan pendidikan eksternal yaitu kegiatan yang dilakukan diluar tempat kerja pelaku dan
diselenggarakan oleh suatu kelompok lain yang dapat bertaraf Regional / nasional /
intemasional. (pdskjijaya_com - CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT.htm
a. Kegiatan pendidikan pribadi, yaitu kegiatan yang dilakukannya sendiri dan memberikan
tambahan ilmu bagi pelakunya
b. Kegiatan pendidikan intenal, yaitu kegiatan yang merupakan bagian dari kegiatan di
tempat kerja pelaku, bersama teman sekerja
c. Kegiatan pendidikan eksternal, yaitu kegiatan yang dilakukan diluar tempat kerja pelaku
dan diselenggarakan oleh suatu kelompok lain yang dapat bertaraf regional / nasional /
internasional (Sumber : pdskijaya.com)
9. Ciri-ciri pembelajar dewasa :
 Bahwa orang dewasa sudah mempunyai konsep diri, yaitu keperibadian yang tidak
bergantung kepada orang lain.
 Bahwa orang dewasa mempunyai pengalaman yang banyak dan pengalaman ini dapat
menjadi sumber yang penting.
 Bahwa orang dewasa sudah mempunyai kesiapan belajar yang diproritaskan tugas-tugas
perkembangan dan peran social.
 Bahwa orang dewasa sudah mempunyai prospektif waktu dalam arti inginsecepatnya
mengaplikasikan apa yang ia pelajari.
www.inparametric.com
 Orang dewasa mempunyai konsep sendiri yaitu dependent
 Orang dewasa mempunyai pengalaman yang banyak dan pengalaman menjadi sumber
penting
 Orang dewasa mempunyai kesiapan belajar yang diprioritaskan pada tugas-tugas
perkembangan dan peran sosialnya
 Orang dewasa sudah mempunyai prospektif waktu
(www.file.upi.edu)
1. Menjadi anggota dari kelompok yang diajar
2. Mampu menciptakan iklim untuk belajar mengajar
3. Mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi, rasa pengabdian dan idealisme
untuk kerjanya
4. Menirukan/mempelajari kemampuan orang lain
5. Menyadari kelemahannya, tingkat keterbukaannya, kekuatannya dan tahu bahwa
di antara kekuatan yang dimiliki dapat menjadi kelemahan pada situasi tertentu.
6. Dapat melihat permasalahan dan menentukan pemecahannya
7. Peka dan mengerti perasaan orang lain, lewat pengamatan
8. Mengetahui bagaimana meyakinkan dan memperlakukan orang
9. Selalu optimis dan mempunyai iktikad baik terhadap orang
10. Menyadari bahwa "perannya bukan mengajar, tetapi menciptakan iklim
untuk belajar"
11. Menyadari bahwa segala sesuatu mempunyai segi negatif fan pisitif.

sumber : Pendidikan Network Homepage, Supriadi M.Pd


* Konsep diri orang dewasa berubah, dari seseorang yang tergantung menjadi mengatur diri
sendiri
* Orang dewasa memiliki sejumlah pengalaman dan pemahaman yang semakin banyak, yang
berfungsi sebagai sumber daya pembelajaran yang kaya
* Kebutuhan untuk belajar akan lebih banyak berorientasi pada tugas perkembangan dari peran
sosial
* Perspektif orang dewasa dalam menggunakan pengetahuan berubah dari penerapan yang
tertunda menjadi penerapan segera
http://hikmatpembaharuan.wordpress.com/2008/12/16/pembelajaran-orang-dewasa-ciri-
ciri/#more-195

Menurut Suprijanto(2007) ada beberapa ciri-ciri belajar seorang pelajar dewasa antara lain:

 Adanya motivasi yang tinggi dalam dirinya


 Pelajar dewasa akan belajar jika ada manfaatnya
 Pelajar dewasa lebih suka jika pendapatnya dihargai dan diperhatikan
 Adanya kepercayaan antara pelajar dan pembimbing
 Suasana belajar yang menyenangkan dan menantang
 Pelajar dewasa ingin mengetahui kelebihan dan kekurangannya
 Orientasi belajar pada kehidupan nyata (life-centered)
 Bahan belajar berasal dari dirinya sendiri yaitu berupa pengalaman
 Belajar merupakan proses emosional dan intelektual
 Belajar adalah hasil dari mengalami sesuatu
 Belajar adalah sebuah kerja sama
 Terjadi komunikasi yang timbal balik
 Belajar merupakan peristiwa yang bersifat unik
 Pelajar dewasa mempunyai pendapat, kecerdasan, dan gaya belajar yang berbeda
 Kadang-kadang belajar adalah proses yang menyakitkan
 Belajar merupakan proses evolusi

http://ww3.yuwie.com/blog/entry.asp?id=904679&eid=578494

1) Presentasi. Teknik ini meliputi antara lain: ceramah, debat, dialog, wawancara, panel,
demonstrasi, film, slide, pameran, darmawisata dan membaca.
2) Teknik partisipasi peserta. Teknik ini meliputi antara lain : tanya jawab, permainan peran,
kelompok pendengar panel reaksi dan panel yang diperluas.
3) Teknik diskusi. Teknik ini terjadi atas diskusi terpimpin, diskusi yang bersumberkan dari
buku, diskusi pemecahan masalah, dan diskusi kasus.
4) Teknik simulasi. Teknik ini terdiri atas permainan peran, proses insiden kritis, metode
kasus, dan permainan.
Amalius Sahide, 1990. Pendidikan Orang Dewasa. Ujungpandang: FIP IKIP
Knowles, Malcolm. 1997. The Modern Practice of Adult Education, Andragogy
Versus Pedagogy. New York: Assosiation Press
Andragogi Karakteristik (Malcolm Knowles)
1. Orang dewasa bersifat otonom dan self-directed
2. Dewasa memiliki akumulasi landasan pengalaman hidup dan pengetahuan
3. Relevansi orang dewasa berorientasi
4. Orang dewasa praktis
5. Orang dewasa berorientasi pada tujuan
6. Orang dewasa perlu menampakkan penghormatan

10. Hubungan self assessment dan peer assessment :


Self Assessment : Penilaian dari sendiri
Peer Assessment : Memberikan penilaian kepada teman (feedback)
Dalam pembelajaran adult learning kita dapat mengevaluasi pembelajaran yang telah kita
lakukan dengan melakukan dua hal tersebut.
(Kuliah pakar Dra. Endang Lestari, M.Pd.Ked)
Menurut Boud 1991.
Self assessment adalah sebuah proses diman pelajar memiliki tanggung jawab utuk menilai hasil
belajarnya sendiri.
Sedangkan peer assessment sebuah proses dimana seorang pelajar menilai hasil belajar teman
atau pelajar lainnya yang berada se-level.
Self dan peer assessment saling berhubungan dalam bidang kedokteran dapat digunakan untuk
menilai kemampuan klinik yang meliputi dimensi kognitif (clinical Management) dan dimensi
humanistic.
Penggunaan self dan peer assessment secara sendiri-sendiri ataupun kombinasi antara keduanya
dapat dilakukan untuk penilaian formatif dan penilaian sumatif. Penggunaan metode penilaian ini
untuk formatif ditujukan untuk memperoleh feedback bagi peserta didik sehingga dapat
meningkatkan proses dan hasil belajar.

(SELF DAN PEER ASSESSMENT SEBAGAI PENILAIAN FORMATIF DAN SUMATIF)


oleh zulharman di/pada Mei 29, 2007

Penilaian kolaboratif dalam pendekatan problem based learning dilakukan dengan cara evaluasi
diri (self-assessment) dan peer-assessment. (Oliver , 2000)
Self-assessment adalah penilaian yang dilakukan oleh pebelajar itu sendiri terhadap usaha-
usahanya dan hasil pekerjaannya dengan merujuk pada tujuan yang ingin dicapai (standard) oleh
pebelajar itu sendiri dalam belajar (Griffin dan Nix, 1991).
Peer-assessment adalah penilaian di mana pebelajar berdiskusi untuk memberikan penilaian
terhadap upaya dan hasil penyelesaian tugas-tugas yang telah dilakukannya sendiri maupun oleh
teman dalam kelompoknya (Griffin dan Nix, 1991).

SGD 3
SPICES

1. Bagaimana cara menerapkan SPICES di FK ?


pembelajar harus mengetahui peran dirinya. Tidak mungkin orang dapat belajar secara serius jika
motivasi membaca disebabkan oleh ketertarikan terhadap kata-kata pengarangnya, terpesona
kekuatan magis, atau jika dia bersifat pasif dan terbelenggu oleh pemikiran pengarang saja
(Paulo Freire,1999)
2. Apa kendala yg dihadapi dlm penerapan SPICES ?dan cara mengatasinya ?
a. butuh waktu, SDM, dan dana besar

b. susah menyatukan komitmen

c. memerlukan referensi dalam jumlah besar

Apa tujuan dr SPICES

Untuk menghasilkan kegiatan belajar pada diri siswa. Jadi, hakekat guru mengajar sebenarnya
adalah usaha guru untuk membuat siswa belajar (pelitahayati.wordpress.com)

KONSEP BELAJAR

3. Apa yg dimaksud pengetahuan dasar medis ?


Ada enam belas topik ilmu kedokteran pengantar. Anatomi, subjek sering dikaitkan dengan
dokter, adalah ilmu yang mempelajari struktur fisik manusia. Histologi mirip dengan anatomi,
kecuali dengan jaringan bukan bagian yang lebih besar. Biokimia dan biostatistik adalah aplikasi
kimia dan statistik dalam arti biologis.

Penelitian sel individu sitologi, dan genetika sedang mempelajari gen dalam sel. Sistem
saraf memiliki lapangan sendiri yang disebut neuroscience, yang terdiri pengetahuan dari otak
dan sumsum tulang belakang. Farmakologi dan toksikologi keduanya studi tentang obat, kecuali
farmakologi berfokus pada manfaat dari mereka saat toksikologi adalah tentang efek negatif.

ilmu dasar lainnya termasuk embriologi, epidemiologi, imunologi, mikrobiologi, gizi,


patologi, dan fisiologi. dokter umum perlu memiliki latar belakang dalam semua bidang ini
sehingga mereka dengan tepat dapat merujuk pasien ke spesialis..
http://www.lookformedicine.com/basic-medical-knowledge-and-specialties.html

4. Lebih efektif manakah mengupdate ilmu dr sumber elektronik atau buku ?


Menggunakan media elektronik untuk pendidikan menjadi semakin hemat biaya dan
memungkinkan universitas untuk menjadi bagian dari pasar global (Ellis et al 1998.,).

Belajar on-line saat ini berkembang dan menjadi banyak digunakan untuk pendidikan dan bisnis
berorientasi tujuan. (Hellwege et al).

Jeni Paay

School of Computing University of Tasmania, AUSTRALIA Jeni.Paay @ utas.edu.au

5. Bagaimana cara menerapkan belajar sepanjang hayat ?


a. menerima respon belajar secara positif
b. memberi tugas yang memberi peluang memperoleh keberhasilan
c. memberi pembelajar tanda2 utk belajar shg pembelajar tahu kemana dia harus bergerak
d. memberi kesempitatan pembelajar untuk terlibat secara aktif
(Dalam buku Membangun Kompetensi Belajar karya Suhaenah Suparno mengutip Robert M
dalam “developing attitude toward learning”)

dan mengapa harus diterapkan belajar sepanjang hayat ?

pada dasarnya praktik belajar adalah bersikap terhadap dunia. Belajar adalah memikirkan
pengalaman. Orang yang sedang belajar tidak boleh menghentikan rasa ingin tahunya terhadap
orang lain dan kehidupan nyata. Mereka itu selalu bertanya dan berusaha menemukan jawaban,
serta terus mencarinya. (Paulo Freire,1999)

Continuing Professional Education

6. Apa tujuan CPE ?


Tujuan utama dari CPE adalah "peningkatan kinerja berkelanjutan praktisi" untuk memberikan
perawatan pasien yang lebih baik, dan dengan demikian meningkatkan perawatan kesehatan bagi
masyarakat

http://archive.ifla.org/IV/ifla65/papers/089-104e.htm

Darlene E. Weingand University of Wisconsin-Madison School of Library and Information


Studies
USA

7. Apa manfaat CPE ?


Suatu komitmen untuk benar-benar menuntut ilmu sepanjang waktu, terus mencari dan
menemukan informasi-informasi baru sesuai dengan bidang profesi yang ditekuninya yang
bertujuan semakin meningkatkan profesionalisme dalam karirnya baik untuk hari ini maupun
keesokannya.
(Chartered Institute of Professional Development (2000)

8. Apa dampak dr CPE ?


Pengalaman dalam belajar dan kepercayaan bahwa perolehan pengetahuan baru, keterampilan,
dan praktek profesional difasilitasi dan ditingkatkan ketika upaya-upaya pembelajaran
didasarkan pada pengetahuan dan keterampilan yang ada

1.Faktor pendukung apa yg dpt mndukung utk trcapainya kesuksesan dlm pmbelajaran brdsr kn
knsep pmbelajaran spanjang hayat dn SPICES ?

2.Bagaimana cara belajar mnggunakn knsep pmbelajaran org dewasa ?

3.Bagaimana caranya kita agar kita dapat menguasai adult learning ?

4.Bagaimana cara dosen membimbing mahasiswa utk mndapatkn ilmu kedokteran yg smkn
brkmbang pesat ?

5.Persoalan2 apa yg akn qta hadapi dlm belajar dn bgaimana cara mengantisipasinya ?

6.Apa kelemahan dr adult learning ?

7.Apa manfaat peer assessment ?

JAWAB :

1. Menggunakan strategy adult learning,dmna adult learning dbagi mjd 2 yaitu self directed
learning dn independent learning,smber belajar yg memadai,peran teman sebaya,kndisi lingk
yg kondusif.
2. Menggunakn self directed learning,dmna mahasiswa menetapkn tujuan belajarnya
sndiri,strategy belajarnya tnp dipengaruhi oleh org lain.Menggunakan independent
learning,dmna mahasiswa dituntut utk mandiri dn dosen hny sbg pembimbing.Contohnya :
diskusi dg yg lebih berpengalaman (kakak kelas,dosen) . Mahasiswa dituntut utk aktif dn
kritis dlm berfikir,mahasiswa jg hrs bs belajar dr masalah.
3. Menguasai kemampuan belajar org dewasa,seperti deep learning,collaborrative learning,self
assesment,peer assessment,dn self reflection.
4. Dosen berperan sbg fasilisator dlm proses pembelajaran,mendampingi dn mengarahkan
mahasiswa dlm proses pembelajaran.
5. Kendala : belum timbulnya niat,pengaruh lingkungan dan teman,kurang kepercayaan
diri,kurang keaktifan dlm proses belajar,jenuh,sumber pembelajran yg krg tepat utk dijadikn
referensi.
Antisipasi : pandai memanage waktu/mengatur jadwal,mendisiplinkn diri,konsultasi,memilih
lingkungan dan teman yg tepat,berani berbicara dg bekal pemahaman materi yg cukup.

6. Keterbatasan fasilitas dn smber pustaka tiap individu, mmbutuhkn wktu yg lma dlm proses
belajar dan pmecahan mslh, jk individu malas belajr,mka akn mnyebabkan ia mjd trtinggal
materi pmbelajaran yg diberikn, keterbatasan pola pikir,
7. Peer assessment dapat digunakan untuk membantu pelajar dalam mengembangkan
kemampuan bekerjasama, mengkritisi proses dan hasil belajar orang lain (penilaian formatif),
menerima feedback atau kritik dari orang lain, memberikan pengertian yang mendalam
kepada para siswa tentang kriteria yang digunakan untuk menilai proses dan hasil belajar dan
untuk penilaian sumatif. Bhola (1990) Penggunaan peer assessment bertujuan untuk
memberikan feedback yang berasal dari peer. Banyak bukti penelitian menunjukkan bahwa
peer assessment mendukung pelajar untuk memberikan feedback kepada pelajar lain dan juga
belajar menerima feedback dari pelajar lain

SGD 4

A. pembelajaran dewasa
Apa definisi nya ?
 kegiatan pendidikan yang dilakukan orang dewasa dalam kehidupan sehari-hari dan
tenaganya untuk mendapatkan tambahan intelektual .(Bryson,Reeves,fansler dan Houler
(morgan ,Baron, et all 1976)).
Bagaimana cara penerapan pembelajaran ny ?
 Self directed
 Motivasi
 perhatian pada plajaran
 menerima dan mengingat
 reproduksi
 generalisasi
 melakasanakan tugas belajar dan umpan balik
sumber : buku pend .dewasa orang dewasa dr.Ir.H.suprijanto
Apa kendala dari pembelajaran tersebut ?
Jika kesehatan, stamina, ataupun daya tahan tubuh menurun.
Kurangnya fasilitas yang mendukung pembelajaran tersebut, misalnya: laptop, internet,
penguasaan bahasa asing, jurnal ilmiah, dll.
Apa keuntungan dan kerugianny ?
Keuntungan :

 dapat saling tukar ilmu.


 lebih suka d beri saran daripada di gurui ,sehingga tidak muncul keputusan sepihak.
 apa yang dilakukan OD menunjukkan kepemahamannya .
 Orang dewasa suka diberlakukan dengan kesungguhan ,iktikat yg baik ,adil dan masuk akal .
Kerugian :

 mahasiswa pasif akan tertinggal


 sedikit kesempatan untuk mengembangkan tes ketrampilan
(Bryson,Reeves,fansler dan Houler (morgan ,Baron, et all 1976)).

Keuntungan :
i. Manfaat konsep adult learning dalam kehidupan sehari-hari :menjadikan kita untuk berpikir
lebih dewasa,percaya diri dalam menyampaikan/mengungkapkan pendapat,dan bertanggung
jawab akan sesuatu yang dilakukan
ii. adanya perbaikan pemahaman,menambah wawasan,lebih kritis dalam berbagai hal,pemahaman
yang lebih mendalam,belajar menghormati pendapat orang lain,dapat mengembangkan model
umum,mengembangkan pola pikir mahasiswa.
iii. mahasiswa lebih memiliki beragam latar belakang ilmu pengetahuan dan pengalaman
iv. terciptanya suasana saling menghargai antar interaksi dalam kehidupan sehari-hari
v. mengajarkan kita lebih mandiri tidak selalu begantung pada orang lain
Kerugian :
a. Hasil belajar akademik siswa yang terlibat dalam pembelajaran berdasarkan masalah
b. Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk implementasi
c. Perubahan peran siswa dalam proses pembelajaran
d. Perubahan peran guru dalam proses pembelajaran
e. Perumusan masalah-masalah yang sesuai, dan
f. Assesment yang valid atas program dan pembelajaran siswa
www.scribd.com (Yazdani, 2002)

Mengapa diterapkan pmbelajaran dewasa ?


Karena diperlukan metode pembelajaran yang lebih efektif yaitu membuat mahasiswa lebih aktif
dalam proses pembelajaran . Salah satu metode yang digunakkan adalah PBL
(SPICES)(jogiyanti,2006)
Karena dengan adanya pembelajaran dewasa mahasiswa mampu mengintegrasikan apa yang
didapatkan dalam kuliah dengan apa yang dihadapinya dalam masyarakat.

Sumber (UII,-).
Langkah” apa saja ?
adapun langkah-langkah pembelajaran dewasa terdiri atas 5 tahap:
1. Mengalami
2. Mengemukakan pengalaman
3. Mengolah pengalaman
4. Menyimpulkan
5. Menerapkan atau meng-aplikasikan.pustaka.ut.ac.id
 Memotivasi belajar dari dirinya sendiri.
 Belajar jika bermanfaat bagi dirinya sendiri.
 Adanya kepercayaan antara pembimbing dan peserta didik.
 Mengetahui kelebihan dan kekurangan dirinya.
 Memusatkan orientasi pada kehidupan nyata.
 Belajar dari diri sendiri sebagai sumber bahan belajar bagi orang dewasa.
 Belajar pada proses emosional dan intelektual.
(Pendidikan Orang Dewasa,dr.Ir.H.Suprijatno
Ditujukan pada siapa selain mahasiswa?
Pada setiap orang asalkan usia minimum orang tersebut adalah usia mahasiswa, karena jika
terlalu dini diterapkan maka justru akan berjalan tidak efektif.

B. CPE
1. Apa definisi nya ?
Continuing Professional Education adalah upaya yang dilakukan untuk mempertahankan,
meningkatkan dan mengembangkan kemampuan seseorang secara berkelanjutan.
Sumber: www.fcs.utah.edu
6. Bagaimana cara penerapan pembelajaran ny ?
 Work based learning: berdasar pengalaman dalam pekerjaan. contoh: audit klinik, analis, dll
 Formal education. contoh: kursus, seminar, simposium, kongres, penelitian, dll.
 Professional activity. contoh: keterlibatan dalam organisasi profesi, partisipasi dalam
kolegium, menjadi dosen pengajar atau tutor, saksi ahli, dll.
 Self directed learning. contoh: membaca jurnal, artikel, mereview buku, belajar keterampilan
klinik, dll.
 Others. contoh: pengabdian masyarakat, pelayanan publik, dll.
Sumber: www.fcs.utah.edu
 berdasarkan kebutuhan, berkelanjutan, mengintegrasikan antara praktek dan teori, melalui
proses self directed learning dan active learning serta jika mungkin
 menerapkan teknologi internet untuk membentuk jaringan belajar yang dapat digunakan
untuk berbagi pengalaman dalam sebuah komunitas dengan menerapkan collaborative
learning.
( blog dr.Zulharman, Staf Pengajar FK Unri )

7. Apa kendala dari pmbelajaran tersebut ?


Sikap pesimis yang dimiliki seseorang bahwa ilmu yang tidak berhubungan dengan pekerjaannya
atau kehidupannya tidak akan berguna.
8. Apa keuntungan dan kerugianny ?
Keuntungan :

 Program CPD mampu memenuhi semua keb. Peserta


 Tersedia dan dapat di ikuti oleh semua dokter
 Dapat diakses dan tepat waku u untuk memenuhi kebutuhan tentang personal development
plans, tanpa hambatan keuangan atau hambatan lain
 Bermutu tinggi ,persetujuan yg sempurna dan umpan balik kpd penyedia
 Dapat di verifikasikan melalui audit atau metode yg lain nya
 Dapat di lihat keefektifannya melalui kepuasan peserta , prubahan pengetahuan dan
perubahan praktek
 Terlihat efektif dan kuat oleh masyarakat dan pemerintah melalui transparasi struktur ,proses
dan outcome
Kekurangan :

 Mahasiswa yang paling berprestasi merasa dirugikan


 Program nya mudah tetapi tidak relevan
Sumber: dr.zulharman ,M.Med .Ed ;staff pengajar FK
9. Mengapa diterapkan pmbelajaran CPD ?
Karena tujuannya mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme (dalam kualitas dan
etika) seorang dokter sesuai dengan standar kompetensi global dan terjaminnya suatu
penyelenggaraan pelayanan kedokteran yang bermutu melalui upaya sertifikasi dokter.
www.scribd.com

10. Pada jenjang yg bagaimana pembelajaran CPD itu d terapkan ?


Continuing Professional Development (CPD) diterapkan pada periode setelah lulus pendidikan
dasar kedokteran dan berlanjut selama kehidupan profesional seorang dokter , yang dilakukan
sesuai dengan kebutuhan dokter itu sendiri dengan aktivitas secara practice-based learning ,
dengan tujuan untuk mempertahankan dan mengembangkan kompetensinya (dalam hal
pengetahuan, ketrampilan dan sikap perilaku). www.focus.co.id
Apa ciri” nya ?
1. Melampaui standar/target nasional(Exceeding national targets)
2. Melakukan upaya benchmarking/pembanding
3. Melaksanakan upaya peningkatan mutu berkesinambungan(Continuous Quality
Improvement) www.scribd.com

4. Apa saja syarat” ?


 Mampu belajar sendiri untuk memecahkan masalah dengan mencari bahan materi dari
berbagai sumber yang dapat dipertanggungjawabkan
 Menerapkan dan mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/pendidikan/pendikan-sepanjang-hayat-02-2/
5. Langkah” apa saja ?
Langkah – Langkah CPD :
1. Identifikasi kebutuhan belajar. Identifikasi kebutuhan pembelajaran untuk
peningkatan performance dengan cara memonitor kegiatan praktek dan membuat
refleksi kegiatan praktek tersebut. Dari hasil refleksi ini akan didapat area
kekurangan yang masih perlu diperbaiki.
2. Tentukan tujuan pembelajaran dari hasil refleksi.
3. Identifikasi kegiatan pembelajaran yang sesuai.
4. Evaluasi hasil belajar.
5. Dokumentasi atau rekam kegiatan pembelajaran.
http://zulharman79.wordpress.com
6. Bagaimana strategi bntuk pendekatan nya ?
Bentuk pendekatan strategi pembelajaran CPD adalah berdasarkan kebutuhan, berkelanjutan,
mengintegrasikan antara praktek dan teori, melalui proses self directed learning dan active
learning serta jika mungkin menerapkan teknologi internet untuk membentuk jaringan belajar
yang dapat digunakan untuk berbagi pengalaman dalam sebuah komunitas dengan menerapkan
collaborative learning.
Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Profesional Kedokteran Berkelanjutan (PPPKB). Konsil
kedokteran Indonesia subkomite CPD.2006

SGD 5
1. Apa yang dimaksud dengan SPICES?
Strategi dasar pembelajaran PBL, fokus utamanya adalah mahasiswa, yang di mana mahasiswa
dirangsang untuk belajar mandiri.

http://www.fk-unand.com/index.php?option=com_content&view=article&id=12&Itemid=16

2. Jelaskan mengenai SPICES?


S : Student centered

P : Problem-based learning

I : Integrated teaching

C : Community oriented

E : Early clinical exposure

S : Self-directed learning

http://www.fk-unand.com/index.php?option=com_content&view=article&id=12&Itemid=16

3. Sebutkan cirri-ciri SPICES?


 Tutorial
Metode pembelajaran utama dalam sistem PBL adalah tutorial. Tutorial dalam konteks PBL
adalah suatu proses pembelajaran aktif di dalam diskusi kelompok kecil yang difasilitasi oleh
seorang tutor dan dipimpin oleh seorang mahasiswa terpilih dan dibantu oleh seorang sekretaris
terpilih. Kegiatan diskusi di dalam tutorial distimulasi oleh problem berupa skenario yang
terdapat di dalam modul. Agar tujuan pembelajaran tercapai secara efektif, maka kegiatan
tutorial dilaksanakan melalui aktivitas terstruktur yang disebut seven-jump yang terdiri dari
langkah-langkah: (1) pengklarifikasian istilah-istilah yang belum dikenal, (2) penetapan masalah,
(3) brainstorming hipotesis atau eksplanasi yang mungkin dapat memecahkan masalah dengan
menggunakan prior knowledge, (4) penyusunan hipotesis atau eksplanasi menjadi solusi tentatif,
(5) penetapan Tujuan Pembelajaran, (6) belajar mandiri mengumpulkan informasi yang berkaitan
dengan Tujuan Pembelajaran, (7) berbagi informasi yang didapatkan dari belajar mandiri.

 Kuliah pengantar
Dengan metode ini dilakukan pengenalan ilmu (introduction of knowledge) yang bertujuan
memberi “rambu-rambu” untuk mencapai Tujuan Pembelajaran dalam rangka pencapaian
Tujuan Instruksional.

 Belajar Mandiri
Metode ini melatih mahasiswa untuk melakukan pembelajaran secara mandiri (self directed
learning). Perpustakaan merupakan sumber utama, baik perpustakaan konvensional, maupun
elektronik (e-library) atau internet.
 Praktikum Ilmu Kedokteran Dasar
Metode ini merupakan bagian integral dari proses pembelajaran pada tingkat akdemik untuk
lebih memahami pengetahuan melalui pembuktian di laboratorium.

 Praktikum Keterampilan Klinik (Skills Lab)


Metode ini merupakan bagian integral dari proses pembelajaran pada tingkat akademik untuk
melakukan kegiatan ilmiah berupa latihan keterampilan klinik yang umumnya menggunakan
model yang sudah didisain untuk keterampilan tertentu.

 Clerkship
Metode ini merupakan bagian integral dari proses pembelajaran pada tingkat profesi yang
dilaksanakan sepenuhnya di rumah sakit pendidikan dan lahan pendidikan. Mahasiswa dilatih
dalam suatu rentang waktu pembelajaran untuk menegakkan diagnosis dan menagani pasien
dengan bimbingan staf medis di Rumah Sakit. Setelah lulus dari program ini mahasiswa sudah
berhak menggunakan gelar Dokter.

 Internship
Metode ini merupakan bagian integral dari proses pembelajaran profesi pada dokter yang baru
lulus yang dilaksanakan sepenuhnya di rumah sakit pendidikan yang telah ditetapkan. Dokter
yang baru lulus melayani pasien sebagai layaknya seorang dokter di bawah supervisi dokter yang
lebih senior di Rumah Sakit.
http://www.fk-unand.com/index.php?option=com_content&view=article&id=12&Itemid=16

4. Sebutkan keuntungan dan kerugian SPICES?


Keuntungan :
- Mengembangkan keterampilan interdisipliner:
o Mengakses dan menggunakan informasi dari aneka domain subjek
o Mengintegrasikan pengetahuan dengan lebih baik
o Mengintegrasikan belajar di kelas dan lapangan
- Mengembangkan keterampilan belajar seumur hidup:
o Cara meneliti
o Cara berkomuniasi dalam kelompok
o Cara mengatasi masalah
- Menciptakan lingkungan belajar yang aktif, kooperatif, penilaian diri dan kelompok (peer
assessment), berpsat pada mahasiswa, efektivitas tinggi.
- Menciptakan lingkungan belajar yang memberikan:
o Umpan balik segera
o Kesempatan untuk mempelajari aneka sasaran belajar yang disukai
o Kesempatan untuk belajar pada berbagai tingkat pembelajaran (taksonomi Bloom)
- Menciptakan lingkungan belajar yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan
memecahkan masalah
- Meningkatkaan motivasi dan kepuasan mahasiswa, interaksi mahasiswa-mahasiswa, dan
interaksi mahasiswa-dosen/ instruktur
Kerugian : Membutuhkan perencanaan dan sumberdaya yang sangat besar:
o Pembuatan skenario, meliputi masalah, kasus, situasi
o Penyediaan sumberdaya untuk mahasiswa, misalnya, ruang diskusi, literatur, perpustakaan
tradisional maupun e-library, narasumber, tenaga profesional di bidangnya
- Membutuhkan komitmen untuk menjalankan PBL, dan kesediaan dosen untuk menghargai
pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan yang diperoleh mahasiswa selama proses
pembelajaran
- Memerlukan perubahan paradigma:
o Pergeseran dari fokus dari “apa yang diajarkan dosen” (teacher-centered) menjadi “apa yang
dipelajari mahasiswa” (student-centered)
o Perubahan pandangan dosen sebagai “pakar” yang berperan sebagai “bank pengetahuan”
melalui kuliah dan peragaan di kelas, menjadi dosen sebagai “fasilitator “ atau “tutor”
pembelajaran
Cover fk.uns.ac.id (Halonen D (2010). Problem based learning: A case study. University fo
Manitoba. auspace. athabascau.ca:8080/.../Problem%20Based%20Learning.ppt. Diakses 20
Agustus 2010)

5. Apa tujuan SPICES?


Tujuan SPICES adalah untuk merangsang mahasiswa untuk belajar mandiri dapat berpikir
nalar,kritis,terintregasi,dan agar mahasiswa FK dapat mengenal keadaan klinik ebih awal.
''http://www.fk-unand.com/index.php?option=com_content&view=article&id=12&Itemid=16"

Tujuan umum adalah untuk mengetahui pengaruh pendekatan belajar terhadap prestasi belajar
pada mahasiswa dengan kurikulum model SPICES, sedangkan tujuan khususnya adalah untuk :
(1) mengetahui gambaran pendekatan belajar apa yang dipakai oleh mahasiswa
(2) mengetahui prestasi belajar mahasiswa
(3) mengetahui pengaruh pendekatan belajar terhadap prestasi belajar pada mahasiswa
(4) mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi prestasi belajar pada mahasiswa
http://digilib.unej.ac.id/gdl42/gdl.php?mod=browse&op=read&id=gdlhub-gdl-ayudiadwia-2607
6. Apa yang dimaksud dengan CPD?
Merupakan cara yang anggota asossiasinya profesional mempertahankan, meningkatkan, dan
memperluas pengetauan dan ketrampilan dan mengembangkan kualitas pribadi yang dibutuhkan
dalam kehidupan profesional mereka . www.sterdictionary.com

7. Bagaimana cara penerapan CPD?

Berdasarkan Journal of Emergency Primary Health Care bentuk metode pembelajaran yang
dapat diterapkan dalam CPD adalah sebagai berikut :

- pembelajaran berbasis
- kegiatan professional (mentoring misalnya, saksi ahli, pengajaran)
- pendidikan khusus (kursus, keterlibatan dalam penelitian)
- Self-directed learning (membaca jurnal, memperbarui pengetahuan pribadi)

8. Apa keuntungan CPD?


Membantu karyasiswa dalam mengenal, memahami, dan mengembangkan potensi diri sebagai
upaya mengembangkan masa depan karier atau pribadi yang lebih efektif.
http://bpksdm.pu.go.id/ppktk/index.php?option=com_content&view=article&id=151&Itemid=9
1

9. Jelaskan yang dimaksud adult learning(andragogy) beserta ciri-cirinya?


Andragogi berasal dari dari dua kata dalam bahasa Yunani, yakni Andra berarti orang dewasa
dan agogos berarti memimpin. Perdefinisi andragogi kemudian dirumuskan sebagai “Suatu seni
dan ilmu untuk membantu orang dewasa belajar.” Kata andragogi pertama kali digunakan oleh
Alexander Kapp pada tahun 1883 untuk menjelaskan dan merumuskan konsep-konsep dasar
teori pendidikan Plato.
Andragogi dapat dinyatakan sebagai :

1. Cara untuk belajar secara langsung dari pengalaman


2. Suatu proses pendidikan kembali yang dapat mengurangi konflik-konflik sosial, kegiatan-
kegiatan antar pribadi dalam kelompok belajar itu
3. Suatu proses belajar yang diarahkan sendiri, dimana g kita sacara terus menerus dapat
menilai kembali kebutuhan belajar yang timbul dari tuntutan situasi yang selalu berubah.
http://coe.sdsu.edu/eet/Articles/andragogy/start.htm.
http://andragogi.com/document/andragogi.htm

Ciri – cirinya :

1. Presentasi. Teknik ini meliputi antara lain: ceramah, debat, dialog, wawancara, panel,
demonstrasi, film, slide, pameran, darmawisata, dan membaca.
2. Teknik Partisipasi peserta. Teknik ini meliputi: tanya jawab , permainan peran
3. Teknik diskusi. Teknik yang terdiri atas diskusi pemimpin, diskusi yang bersumber dari buku
da diskusi kasus.
4. teknik simulasi. Teknik yang terdiri atas permainan peran, proses insiden kritis, metode kasus
dan permainan.
Amailus sahide, 1990. pendidikan orang dewasa. Ujung pandong: FIP IKIP

Knowles, malcolm. 1997. the modern practice of adult education, andragogy versus pedagogy.
New york: Assosiation press

10. Apa keuntungan dan kerugian Adult Learning (Andragogy)?


Keuntungan

Sebagai langkah pencapaian cita-cita pendidikan


Menjadikan mahasiswa mandiri
Mahasiswa mampu menilai hasil belajar
Mahasiswa mampu menemukan sumber belajar yang tepat
Kerugian

Mahasiswa yang tidak terbiasa dengan kerja mandiri akan sulit mengikuti proses pelajaran

http//www.dostoc.com/docs/22075757/makalah teknologi pendidikan.

11. Jelaskan mengenali :


 Self assessmen : keterlibatan pelajar dalam mengidentifikasi kriteria atau standar belajar
untuk di terapkan dalam belajar dan membuat keputusan mengenai pencapaian kriteriadan
standar tersebut, sebuah proses dimana mahasiswa mimiliki tanggung jawab untuk mennilai
has belajarnya sendiri. (boud 1991)
 Peer assessmen :
 Deep assessmen:
 Collaborative learning : hubungan peserta didik yang memerlukan saling ketergantungan
positif,akuntabilitas individu,keterampilan interpersonal ,interaksi dan pengolahan.
http://www.gdrc.org/kmgmt/c-learn/index.html

kersama yang di lakukan peserta didik dengan anggota kelompoknya dalam mengerjakan tugas,
membuat rancangan proses dan bentuk penilain konvensus kelompoknya sendiri.

Sumber: efendi, fery,2008 pendidikan dalam keperawatan, jakarta, salemba, medika

 Self reflection :

12. Apa saja yang menjadi dasar-dasarAdult Learning?


Teori Knowles http://www.learningandteaching.info/learning/knowlesa.htm
Teori Operant Conditioning
Teori Conditioning Of Learning, Robert M. Gagne
Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget
http://priadiashari.wordpress.com/2010/02/15/teori-belajar-dan-metode-pembelajaran/
Di dalam Islam tiga kalimat dasar tentang pendidikan dan pembelajaran atau proses belajar
mengajar dewasa, yaitu:
1. Tarbiyyah (‫ = )التربية‬Pendidikan
2. Tadris (‫ = )التدريس‬Pengajaran
http://www.nurulilmi.com/maudhui/tsaqofah

SGD 6
1. Mengapa SPICES dipilih di FK Unisula dan apa latar belakangnya?
Karena strategi pembelajaran dengan SPICES disarankan oleh DIKTI untuk dipergunakan
sebagai strategi pembelajaran di Fakultas Kedokteran mengingat ilmu kedokteran yang terus up
date.
Sumber : www.fkunissula.ac.id
2. Apa definisi dari pembelajaran orang dewasa?

a. Pendidikan Orang Dewasa atau Andragogi adalah ilmu tentang memimpin atau membimbing
orang dewasa atau ilmu mengajar orang dewasa. Pendidikan orang dewasa berbeda dengan
konsep pendidikan untuk anak-anak, yang sering disebut dengan istilah pedagogi. Perbedaan
antara konsep andragogi dan pedagogi adalah bahwa konsep andragogi berkaitan dengan
proses pencarian dan penemuan ilmu pengetahuan yang dibutuhkan manusia untuk hidup,
sedangkan konsep pedagogi berkaitan dengan proses mewariskan kebudayaan yang dimiliki
generasi yang lalu kepada generasi sekarang. Sumber : www.pustaka.ut.acid
b. Seni dan pengetahuan mengajar orang dewasa sebagai individu yang mampu mengarahkan
diri sendiri, maka dalam ANDRAGOGY yang terpenting adalah kegiatan belajar dari peserta
didik,bukan kegiatan mengajar dosen. Sumber : Effendi Ferry,Nursalam,2008,Pendidikan
dalam Keperewatan,Jakarta:Salemba Medika

3. ApA definisi collaborative learning dan mengapa Pbl membutuhkan CL?


Bekerjasama dengan anggotanya dalam menyelesaikan masalah dan membuat rancangan
prosesdan bentuk penilaian berdasarkan bersama/kelompok.
PBL membutuhkan CL karena dalam pemecahan masalah collaborative/kerjasama sangat
dibutuhkan.Dengan adanya sharing/tukar pendapat,masalah akan dapat terselesaikan dengan
berbagai pertimbangan dan cara yang berbeda.Dan karena ada kerjasama antara fasilitator,antar
satu peserta dengan yang lain,dan juga notulen nya dalam PBL. Sumber : Effendi
Ferry,Nursalam,2008,Pendidikan dalam Keperewatan,Jakarta:Salemba Medika
4. Bagaimana cara mengantisipasi permasalahan yang mungkin belum terpecahkan?
Langkah-langkah memecahkan masalah yang efektif adalah:
1. Perencanaan
2. Tindakan
3. Diagnosis/observasi
4. Refleksi dan Evaluasi
Sumber : www.jurnaljpi.files.wordpress.com
5. Mengapa perkembangan ilmu kedokteran berlangsung sangat cepat.?
Karena penyakit merupakan masalah yang tidak dapat dihindari dari manusia.Sakit adalah
tantangan di setiap peradaban. Maka dari itu mendorong para dokter/imuwan untuk meneliti
setiap perkembangan penyakit,diagnosis dan obat yang ada sesuai perkembangan jaman pula.
Sumber : www.repository.usu.ac.id
Karena ilmu kedokteran bukanlah ilmu eksakta melainkan ilmu empiris. Ilmu kedokteran juga
bukan ilmu yang stagnan, melainkan dinamis dan selalu bergerak cepat mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi dan situasi perekonomian yang juga bergerak cepat. Kebenaran saat
ini belum tentu tetap sebagai kebenaran di esok hari, demikian pula standar yang berlaku saat ini
belum tentu masih berlaku beberapa waktu kemudian. Standar pelayanan medis bukanlah standar
yang kaku, melainkan standar yang fleksibel. Sumber : www.freewebs.com
6. Bagaimana cara terbaik untuk mengikuti perkembangan ilmu kedokteran?
7. Apa saja yang termasuk dalam konten pengetahuan dasar medis?

1. Keterampilan komunikasi efektif


2. Keterampilan klinik dasar
3. Keterampilan menerapkan dasar-dasar ilmu biomedik, ilmu klinik, ilmu perilaku dan
epidemiologi dalam praktek Kedokteran Keluarga
4. Keterampilan pengelolaan masalah kesehatan pada indivivu, keluarga ataupun masyarakat
dengan cara yang komprehensif, holistik, bersinambung, terkoordinir dan bekerja sama
dalam konteks Pelayanan Kesehatan Primer
5. Memanfaatkan, menilai secara kritis dan mengelola informasi
6. Mawas diri dan pengembangan diri/belajar sepanjang hayat
7. Etika, moral dan profesionalisme dalam praktek

Sumber : http://www.hangtuah.ac.id/FKU/FKUrev1.html

SGD 7
1. Bagaimana cara mengefektivkan ?
- Efisiensi dan Produktivitas
Dalam sistem ini penyelenggaraan pendidikan diupayakan seefisien mungkin dengan
menentukan dan mengatur beban mahasiswa, beban kerja dosen, dan beban penyelenggaraan
program lembaga pendidikan.

- Cara mengefektifkan ialah dalam diri siswa mempunyai kecakapan intelektual,strategi


kognitif,keterampilan motoris dan informasi verbal,mengungkapkan atau mencatat hal-hal
yang esensial dan membuat komentar. (A.Suhaenah Suparno)
 Mengaplikasikan adult learning
 Metode belajar yang diterapkan harus mengintegrasikan antara praktek dan teori untuk
meningkatkan pelayanan praktek kedokteran disampaikan melalui PBL
 berdasarkan kebutuhan, berkelanjutan, mengintegrasikan antara praktek dan teori, melalui
proses self directed learning dan active learning serta jika mungkin
- menerapkan teknologi internet untuk membentuk jaringan belajar yang dapat digunakan
untuk berbagi pengalaman dalam sebuah komunitas dengan menerapkan collaborative
learning. ( blog dr.Zulharman, Staf Pengajar FK Unri )
2. Contoh konkrit strategi SPICES ?
Contoh konkrit strategi SPICES:
- Student Centre Learning, maksudnya adalah pelajar yang memegang kontrol dalam
pembelajaran. Pelajar harus aktif dan diberikan tanggung jawab untuk menjalani
pembelajarannya.
- Problem Based Learning, maksudnya pembelajaran bertolak dari problem yang ada dalam
kontek nyata.
- Integration, maksudnya ada integrasi dalam bidang disiplin ilmu. Contohnya dalam
pendidikan dokter yaitu penerapan sistem blok dimana ada integrasi beberapa disiplin ilmu
dalam satu blok. Integrasi ini ada horizontal integration dan vertical integration.
- Community Based, maksudnya kurikulum sekarang harus berorientasi kepada komunitas.
Contohnya kuliah kerja nyata (KKN), Praktek belajar lapangan Community oriented (PBL-
COME).
- Electives, maksudnya kurikulum harus memberikan pilihan bagi pelajar untuk memilih.
Misalnya blok elektif yang disusun dengan tema bermacam-macan dan mahasiswa diberi
kebebasan untuk memilih.
- Systematic, maksudnya kurikulum dikembangkan secara sistematis. Contohnya dapat dilihat
dalam bentuk peta kurikulum yang sistematis, perancangan pengalaman belajar dan konten
kurikulum dirancang berdasarkan learning outcome yang terlihat dalam blok blueprint.
- Daftar Referensi :
- 1. Dent J.A. & Harden, R.M. 2005. A Practical Guide For Medical Teacher. Second
Edition. Elsevier Churchill Livingstone.
- 2. 2. Amin Z, Eng KH. Basics in Medical Education. Singapore: World Scientific
Publishing, 2003.

3. Asal mula SPICES ?

- Pencetus SPICES?
Sumber Majalah Farmacia Edisi September 2006 , Halaman: 38 (32 hits)
Keputusan Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi tentang paradigma baru pendidikan kedokteran
di Indonesia, yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi yang tertuang dalam SK No. 138/D/T/2004
membuat penyelenggara pendidikan kedokteran di Indonesia ‘sibuk’ mempersiapkan
implementasi kurikulum yang lebih menekankan kompetensi dalam menghasilkan output di
bidang ahli medis.dimana kurikulum ini menggunakan metode SPICES

A. Pengembang awal strategi SPICES yaitu HARDEN ET AL 1984


B. Sumber: Dent J.A, & Harden, R.M.2005. A Practical Guide For Medicine Teacher.Second
Edition. Elevier Churchill Livingstone.

C. awal mula digunakan di ugm 1990 (www.ugm.ac.id)

- di unissula di mulai tahun 2005


4. Apa yang harus di kuasai dalam menerapkan konsep pembelajaran ?

- Bertanggung jawab atas kegiatan belajarnya


- Dapat menghubungkan dan selalu mencari hubungan antara teori dan teori, antara teori dan
praktek, dan antara teori, praktek dan opini
- Membuat perencanaan yang baik, memanfaatkan waktu dan sumber
- Independent learner selalu menanyakan persoalan yang tepat, mendasar dan berguna
(Kujawa & Huske, 1995)
- Pengembangan ilmu pengetahuan
- Perancangan dan sosialisasi kegiatan
- Adanya penerapan pembelajaran SCL dan PBL
- Peningkatan kemampuan dalam hal Teknologi informatika
( Ridwan Saptoto : http://psikologi.ugm.ac.id/ )

- Memulai soal yang sederhana , menarik dan proporsional


- Mempergunakan model – model diskusi
- Mempergunakan kegiatan belajar di luar
- Setting adegan –pastikan siswa merasa nyaman dan siap memulai belajar
- Menjadi siswa berpusat
- pengetahuan sebelum Menilai –memeriksa apa yg siswa sudah tahu
- Memeriksa pemahaman
- Menggunakan alat bntu visual
- Setting pr ( www1.imperial.ac.uk/resources)

5. Mengapa 5 ketrampilan pembelajaran belajar di perlukan agar tercapai Adult learning dan
cara menggabungkan kelimanya agar terbentuk atau tercapai Adult Learning ?
- agar siswa mampu mengintregasikan apa yang di dapatkan saat kuliah dan yang akan di
hadapinya dalam masyarakat ( sumber : UII )
- Dalam student centered approach kita harus menjadi adult learner yang memiliki tujuan
menumbuhkan prinsip long life learning dan self directed learning yang belajar dengan cara
deep learning bukan hanya secara surface learning saja. (Kujawa & Huske,1995)
6. Apa keunggulan dan kekurangan CPD ?

KEUNGGULAN CPD :

- memelihara,meningkatkan dan meluaskan pengetahuan dan keterampiln-keterampilan dan


membangun kualitas dalam riwayat hidup profesional.
- mempertahankan, meningkatkan dan mengembangkan performance dokter agar ia
senantiasa dapat menjalankan profesinya dengan baik
- meningkatkan kompetensi yang bersangkutan sehingga tercermin dalam kinerjanya
(http://zulharman79.wordpress.com)
continuing professional development (CPD) adalah upaya pembinaan bersistem untuk
mempertahankan, meningkatkan dan mengembangkan performance dokter agar ia senantiasa
dapat menjalankan profesinya dengan baik.

KEUNGGULAN CPD /PPPKB


- berperan dalam meningkatkan pengetahuan
- untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi yang bersangkutan sehingga
tercermin dalam kinerjanya.
- CPD dapat menjamin terselenggaranya pelayanan kedokteran yang bermutu, dan itu berarti
mengacu kepada standar profesi yang bersangkutan.

KEUNGGULAN
- Program CPD mampu memenuhi semua kebutuhan peserta.
- Tersedia dan dapat diikuti oleh semua dokter.
- Dapat diakses dan tepat waktu untuk memenuhi kebutuhan tentang Personal Development
Plans, tanpa hambatan keuangan atau hambatan lain.
- Bermutu tinggi, berdasar pada suatu proses persetujuan yang sempurna dan umpan
balik sistematis kepada penyedia-penyedia
- Dapat diverifikasi melalui audit atu metode yang lainnya.
- Dapat dilihat keefektifannya melalui kepuasan peserta, perubahan pengetahuan dan
perubahan praktek.
- Terlihat effektif dan kuat oleh masyarakat dan pemerintah melalui transparansi struktur,
proses dan outcome. (dr.Zulharman, M.Med.Ed ; Staf Pengajar FK UR,)

Mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme seorang dokter (berkualitas dan beretika)


sesuai dengan standar kompetensi global; terjaminnya suatu penyelenggaraan pelayanan
kedokteran yang bermutu melalui upaya sertifikasi dokter. Program P2KB pada dasarnya
merupakan upaya pembinaan (oversight) bersistem untuk meningkatkan dan mengembangkan
pengetahuan (knowledge) , keterampilan (skill), serta sikap (attitude) dokter agar ia senantiasa
dapat menjalankan profesinya dengan baik. Dr.H.Ilham Patu, SpBS
http://cpddokter.com/home/index.php?option=com_content&task=view&id=43&Itemid=66
KEKURANGAN CPD:
- Perbedaan kebutuhan pengembangan performance antar dokter satu daerah dengan daerah
lain, hambatan financial dan sarana komunikasi yang belum lancar.
- Program CPD konvensional seperti kuliah, seminar, kursus-kursus, simposium seringkali
tidak efektif. Oleh karena itu pengembangan program CPD saat ini lebih menitikberatkan
pada metode yang lansung ditemui oleh dokter di lapangan kerja seperti work based learning,
practice based learning atau experiential learning dan dengan memperbaiki metode
konvensional di atas sebagai variasi kegiatan PPPKB yang holistik.
http://zulharman79.wordpress.com/2008/03/04/berbagai-rancangan-metode-dan-dokumentasi-
pembelajaran-dalam-continuing-profesional-development-cpd/#more-96

SGD 8

1. SPICES

 Integrated?
Merupakan suatu kegiatan menggabungkan suatu ilmu-ilmu yang berbeda untuk digabung
menjadi suatu ilmu yang valid.
Sumber : Buku “Pendidikan Orang Dewasa, Dari Teori Hingga Aplikasi” oleh: Dr. Ir. H.
Suprijanto.
 Bagaimana program spices itu sendiri?
Stratergi belajar yang merangsang mahasiswa untuk mandiri, mendorong mahasiswa untuk
belajar berdasarkan a need to know dan menstimulasi mahasiswa untuk berpikir nalar, kritis dan
terintegrasi dalam menghadapi masalah.

Sumber : http://pnfi.kemdiknas.go.id/artikel/20100902111825/.html

Program sipces terbagi didalam metodespices, seperti :


o Ceramahdan tanya jawab
o Demostrasi / praktikum
o Diskusi kasusdan presentasi
o Simulasi
o Permainan
o Seminar
Studi banding (model pembelajaran Prof. Dr. Hamzah )

 Mengapa yang ditekankan sdutent center dan PBL?


Problem Based Learning adalah proses pembelajaran yang titik awal pembelajaran berdasarkan
masalah dalam kehidupan nyata dan lalu dari masalah ini mahasiswa dirangsang untuk
mempelajari masalah ini berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka punyai
sebelumnya (prior knowledge) sehingga dari prior knowledge ini akan terbentuk pengetahuan
dan pengalaman baru. Diskusi dengan menggunakan kelompok kecil. Dari sinilah dibutuhkan
sikap pelajar yang aktif dan kritis dalam mencari, menganalisa, dan menyimpulkan masalah,
sehingga pembelajaran berpusata pada siswa dan guri/tutor hanya sebagai fasilitator.
Sumber : http://www.fk-unand.com/index.php?option=com

 Apa yang mendasari terbentuknya spices?


 Ideologos :karena setiap manusia berhak mendapatkan pendidikan untuk mengembangkan
potensi – potensi yang dia miliki
 Ekonomi : untuk keluar dari kebodohan yang menyebabkan kemiskinan
 Sosiologi : karena terkadang orang tua kurang memahami pentingnya pendidikan bagi
anaknya
 Politis : agar seseorang tersebut mempunyai jiwa nasionalisme dan dapat menerapkannya
 Psikologi : karena perkembangan IPTEK sendiri mempunyai pengaruh yang besar terhadap
kosep, tehnik, dan metode pendidikan. Sumber : (model pembelajaran Prof. Dr. Hamzah )
2. Adult learning
 Apa yang dimaksud adult learning dan bagaimana adult learning yang baik?
o Menurut UNESCO (Townsend Coles, 1977, dalam Lanundi 1982) adalah
“Keseluruhan proses pendidikan yang diorganisasikan apapun isi, tingkatan,
metodenya, baik formal maupun tidak, yang melanjutkan atau menggantikan
pendidikan semula di sekolah, akademi, dan universitas serta latihan kerja, yang
membuat orang yang dianggap dewasa oleh masyarakat mengembangkan
kemampuannya, memperkaya pengetahuannya, meningkatkan kualifikasi teknis atau
profesionalnya, dan mengakibatkan perubahan pada sikap dan perilakunya dalam
perspektiif rangkap perkembangan pribadi secara utuh dan partisipasi dalam
pengembangan social, ekonomi, dan budaya yang seimbang dan bebas.”
Sumber : Buku “Pendidikan Orang Dewasa, Dari Teori Hingga Aplikasi” oleh: Dr. Ir.
H. Suprijanto
o Menurut Bryson, “Semua aktivitas pendidikan yang dilakukan oleh orang dewasa
dalam kehidupan sehari-hari yang hanya menggunakan sebagian waktu dan tenaganya
untuk mendapatkan tambahan intelektual”.
Sumber : Buku “Pendidikan Orang Dewasa, Dari Teori Hingga Aplikasi” oleh: Dr. Ir.
H. Suprijanto.
o Adult Learning yang baik :
Sumber : Disimpulkan dari pendapat (Gulo, 2002;Raudabaugh,1973;Morgan, 1976)
 Harus ada sasarannya
 Harus menunjukkan perilaku yang spesifik, jelas, dapat dicapai, dapat
didemonstrasikan, dan dapat diukur
 Harus diterima oleh sasaran sebagai tujuannya sendiri dan memberi kesempatan
kepada sasaran untuk bergerak menuju apa yang mereka inginkan
 Harus mengarah ke tujuan umum
 Biasanya dinyatakan dalam istilah pengetahuan, pengertian, idealisme, penerapan,
dan kebiasaan.

 Apa akibatnya jika ciri dari adult learning itu tidak dilaksanakan?
- Kurang aktif dan kritis dalam menghadapi permasalahan, karena lebih suka digurui
- kurangnya pemahaman terhadap masalah yang dialaminya
- Menyenangi hal-hal yang praktis
- Rasa tanggung jawab yang kurang
- Kurangnya rasa optimis
Sumber : (PRINSIP PEDAGOGI DAN ANDRAGOGI DALAM PEMBELAJARAN)
(B.S.Sidjabat, Ed.D)

 Apa kelebihan dan kekurangan adult learning?


Kelebihan Adult Learning
1. Membangun kesadaran akan perlunya kebutuhan dan minat belajar
2. Melatih kesiapan belajar
3. Memotivasi peserta didik
4. Melatih dalam membangun konsep diri peserta didik
5. Melatih tanggung jawab per individu peserta didik
Kelemahan Adult Learning
1. Mahasiswa yang kurang aktif semakin lama akan semakin tertinggal.
2. Belum siap dalam menerima perubahan dapat menjadikan tidak terlaksananya sistem dengan
baik sehingga hasilnya pun menjadi kurang baik.
3. Mahasiswa diharuskan mencari sendiri jawaban darimasalah yang diberikan sehingga sulit
mencari patokan mana yang benar dan mana yang salah
 Apa kendala yang mungkin terjadi di adult learning?
Masing-masing orang dewasa berbeda-beda dalam kemampuan belajar jika mereka tidak dapat
menampilkan kemampuan seperti yang diharapkan, kemungkinan hal itu disebabkan oleh:

o Pertama, oleh adanya perubahan fisiologi (fisik), seperti menurunnya pendengaran,


penglihatan, tenaga sehingga mempengaruhi kecepatan belajar orang dewasa.
o Kedua, perbedaan cara belajar. Disini dosen perlu membantu mahasiswa dalam proses
belajar dengan mempertimbangkan keunikan dan perbedaan setiap mahasiswa.
o Ketiga, adanya perbedaan karakter. Maksudnya ada saja orang dewasa yang
mempunyai sifat pendiam (menutup diri), hal ini dapat mengganggu proses belajar,
misalnya diskusi.

 Apa ciri lain dari adult learning?


Ciri lain dari adult learning :
 Memungkinkan timbulnya pertukaran pendapat, tuntutan dan nilai-nilai.
 Memungkinkan terjadi komunikasi timbale balik.
 Suasana belajar yang diharapkan adalah suasana yang menyenangkan dan menantang.
 Mengutamakan peran peserta didik. (sudah dipakai)
 Orang dewasa akan belajar jika pendapatnya dihormati.
 Belajar orang dewasa bersifat unik.
 Perlu adanya saling percaya antara pembimbing dan peserta didik.
 Orang dewasa umumnya mempunyai pendapat yang berbeda.
 Orang dewasa mempunyai kecerdasan yang beragam.
 Kemungkinan terjadinya berbagai cara belajar.
 Orang dewasa belajar ingin mengetahui kelebihan dan kekurangan.
 Orientasi belajar yang dewasa terpusat pada kehidupan nyata.
 Motivasi berasal dari dirinya sendiri.
Sumber : Buku “Pendidikan Orang Dewasa, Dari Teori Hingga Aplikasi” oleh: Dr. Ir. H.
Suprijanto
 Bagaimana antisipasi menghadapi kendala adult learning?
o Menciptakan iklim untuk belajar
o Menyusun suatu bentuk perencanaan kegiatan belajar secara bersama dan saling
membantu
o Merumuskan tujuan belajar
o Merancang kegiatan belajar
o Melaksanakan kegiatan belajar
o Berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran dan bukan pasif
o Saling berbagi (sharing) pengalaman
o Mengevaluasi hasil belajar

SGD 9
1. Bagaimana cara menerapkan konsep self learning dan independent learning dalam belajar ?
- Mengidentifikasi kebutuhan
- Menerapkan tujuan belajar
- Merencanakan belajar
- Memilih dimana dan kapan dia blajar
- Membuat masalah lalu dijawab
- Memilih project belajar
- Berkerja kolaborasi
- Mencari tambahan info diluar yang disarankan dosen
- Dan belajar diluar ruangan
(Kuliah pakar Ibu Endang)
2. Bagaimana cara mahasiswa dalam beradaptasi pola SPICES ?
- Mengenali diri sendiri
- Memotivasi diri sendiri
- Mempelajari cara belajar efektif dengan cara membuat rangkuman hal yang penting
- Membuat pemetaan hal-hal yang penting
- Mencatat hal-hal yang esensial
- Membaca efektif dengan cara scanning, skimming, membaca kesimpulan, membaca
pendalaman, indeks
- Membuat kondsi yang kondusif
- Memanfaatkan sumber-sumber baca yang lain
- Menganalisis tugas
- Mengenal lingkungan
- Mengarahkan diri sendri dalam belajar
(Buku membangun kompetensi belajar)
- Management waktu
(“sukses dengan soft skills”, direktorat pendidikan Institut Teknologi Bandung)
3. Bagaimana cara yang baik dalam penggunaan system collaborative learning ?
- Belajar kelompok, dimana anggota mneyumbangkan informasi pengalaman ide, sikap, dan
pendapat untuk bersama-sama saling mengingkatkan pemahaman seluruh anggota.
(Jurnal pendidikan inovatif VOL 3, Maret 2007)
- Mempertanggung jawabkan sumber belajar yang dipakai dan juga berkerjasama
mengembangkan alternatif lain.
(www.pustaka.ut.ac.id)
- memahami tanggung jawab atas kegiatan belajarnya yang dibangun atas pngetahuan dan
ketrampilan yang sebelumnya telah dimiliki.
(Jurnal pendidikan student centered learning dan implikasinya terhadap proses
pmbelajaran)
4. Jelaskan karakteristik Student Centered ?
- Pengajar berperan sebagai penunjang, dalam hal ini bertugas sebagai perantara pembelajaran
yang membantu mengarahkan siswa, dan apabila perlu, ikut membantu siswa dalam
mengembangkan materi yang ada.
- Pengajar berwawasan luas dan bersifat terbuka terhadap masukan maupun kritik membangun
dari siswanya.
- Pengajar menggunakan cara penyampaian materi yang dianggap sesuai dengan kebutuhan
dan kondisi siswa. Dalam hal ini tidak menutup kemungkinan seorang pengajar
menggunakan cara pengajaran yang berbeda untuk setiap kelas.
- Siswa merupakan tokoh utama pembelajaran yang memiliki wewenang untuk menentukan
apa saja yang akan dipelajari terkait dengan materi yang ada, termasuk cara penyampaiannya.
- Siswa merupakan anggota aktif pada proses pembelajaran yang senantiasa memberikan
gagasan, baik saran maupun kritik. mereka bukan hanya menerima materi dari pengajar
melainkan juga ikut serta dalam merumuskan, mengembangkan dan memproses materi
pembelajaran.
- Siswa mampu mengembangkan materi pembelajaran secara mandiri, dimana saja dan kapan
saja , bukan hanya di kelas atau ditempat pengajar berada.
- Siswa mampu merumuskan harapan mereka terhadap proses pembelajaran dan mengukur
kinerja mereka sendiri.
- Siswa saling berkolaborasi antara satu dengan yang lain.
- Siswa memantau pembelajarannya sendiri, sehingga mampu merumuskan strategi
pembelajaran yang tepat untuk hasil yang optimal.
- Siswa termotivasi untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkannya sendiri
- Siswa memilih anggota kelompoknya sendiri dan menentukan bagaimana cara bekerja
dalam kelompok tersebut.
- Materi pembelajaran bersifat arahan bukan patokan pembelajaran, sehingga pengajar dan
siswa tidak hanya terpaku pada materi yang ada, namun kreatif untuk mengembangkannya
secara berkelanjutan.
- Pembelajaran adalah proses pencarian ilmu pengetahuan secara aktif atau proses perumusan
ilmu, bukan proses penangkapan ilmu semata.
- Siswa membangun pengetahuannya sendiri melalui proses pembelajaran pribadi yang
dilaluinya. Hubungan timbal balik antara siswa dan komponen-komponen lain penyusun
proses pembelajaran yang tercipta pada aktivitas tersebut.
(http://wahyudisetiawan.wordpress.com/2009/10/10/karakteristik-student-centered-
learning/)
5. Apa konsep Andragogy ?
- Mampu mnemukan diri sendiri
- Mampu mengarahkan diri sendiri
- Belajar dari pengalaman
- Memiliki kesiapan belajar
(Kuliah pakar Ibu Endang)
- Tidak tergantung
- Motivasinya internal
- Berhubungan dengan karier kedepan
(Kuliah pakar Ibu Endang)
- Orang dewasa suka praktek
- Senang dengan materi PBL
- Orientasi tugas,berpusat pada tugas dan mslah
- Ingin berkembang
(http://matabumi.com)
6. Sebutkan kelebihan SPICES ?
- Mahasiswa lebih aktif
- Lebih kritis
- Memiliki wawasan yang luas
- Prinsip kuat dalam hidupnya
- Mengupdate pengetahuan baru
- Tutor memperhatikan secara efisien
- Mampu menambah kemampuan pengetahuan umum dalam kuliah
- Tidak tergantung pada dosen dalam sumber belajar
- Waktu belajar tidak terbatas
- Mahasiswa lebih paham teknologi dan bahasa inggris
( http://sudarman.79wordpress.com )
- Mahasiswa lebih mandiri dalam belajar
- Merefleksi diri sendiri dengan mencari solusi dalam diri sendiri
- Bersosialisasi
- Mampu mengaitkan masalah satu dengan yang lain
( http://majalahfarmasi.co.id )
- Menguasai faktual knowledge
- Menguasai prinsip-prinsip dan konsep umum yang dapat ditransfer untuk menyelesaikan
problem nyata
- Mengenal contoh masalah yang dapat dipergunakan sebagai rujukan dalam penylesaian
masalah bagi masa depan
( http://kampus.net )

7. Apa kelebihan self assessment dan peer assessment ?


- Dapat mengevaluasi hasil belajarnya sendiri dan rekannya
- Membuat siswa dapat mengukur kemampuan
( http://nclrc.org/essentials/assessing/peereval.htm )
- Menjadi sasaran belajar yang spesifik
- Dapat menentukan standar keberhasilan pembelajaran
(Kuliah pakar Ibu Endang)
- Kemampuan kerajasama,dan penilaian formatif
(http://zulharman79.wordpress.com)

8. Jelaskan beda student centered dan teacher centered ?


- Student centered berarti mahasiswa secara aktif mengembangkan pengetahuan dan
ketrampilan yang dipelajari, aktif dalam pengelolaan pengetahuan, belajar menentukan apa
yang ingin mereka ketahui, mampu mencari pengetahuan sendiri (mandiri) dan belajar
berkesinambungan, memanfaatkan banyak media bukan hanya dari kuliah, penekanan pada
pencapaian kompetensi bukan pada tuntasnya materi.
- Pada student centered meskipun dosen mempersiapkan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai, sumber pembelajaran yang digunakan, serta materi evaluasi yang akan dilakukan
tetapi hal-hal ini tidak diberikan secara langsung dalam bentuk materi tetapi dipakai sebagai
penuntun, dan mahasiswa harus mencari dan menggali ilmu sendiri dengan menggunakan
media dan sumber pembelajaran yang telah disiapkan.
- Dosen tidak hanya berfungsi sebagai pemberi kuliah saja tetapi juga sebagai fasilitator dan
pembimbing praktikum dan pendamping dalam mendapatkan ketrampilan.
- Pada Teacher Centered pengetahuan ditransfer dari dosen ke mahaiswa dan mahasiswa hanya
menerima secara pasif, dosen merupakan satu-satunya sumber informasi sehingga dapat
bersikap “ Dosen can do no wrong”, lebih menekankan pada penguasaan materi saja dan
kuliah merupakan bagian yang terbesar.
(dr. Ahmad Aulia Jusuf, PhD Bagian Histologi FKUI 2009)
- Perbedaan Antara TCL dengan SCL

NO TCL SCL
1 Lingkungan yang terpusat pada Lingkungan yang terpusat pada
guru. siswa (pembelajar).
2 Kuasa dan tanggung jawab Kuasa dan tanggung jawab
hampir sepenuhnya berada di hampir sepenuhnya berada di
tangan guru tangan siswa.
3 Guru adalah instruktur Guru bertindak sebagai fasilitator
sekaligus pengambil sekaligus pembimbing sementara
keputusan. siswa menjadi pengambil
keputusan.
4 Kegiatan belajar diwarnai Kegiatan belajar diwarnai dengan
dengan kompetisi antara siswa sesuatu yang bisa bersifat
dengan siswa lainnya. kooperatif, kolaboratif, atau
Biasanya siswa menggunakan mandiri. Siswa-siswa belajar dan
ide-idenya untuk mengalahkan bekerja sama untuk mencapai
teman-temannya. tujuan bersama. Siswa tergerak
untuk saling tolong satu sama lain
dan saling tukar-menukar ide dan
keahlian. Siswa berkompetisi
dengan performa dirinya sendiri
di waktu lampau bukan dengan
siswa lainnya.

5 Beberapa kelompok guru Tugas bersifat autentik dan


(team teaching) interdisipliner.
mendefinisikan tugas yang
diatur ke dalam subjek ilmu
yang terpisah
6 Kegiatan belajar berlangsung Kegiatan belajar sangat mungkin
di dalam kelas. berlangsung di luar kelas.
7 Materi adalah hal terpenting Cara materi atau informasi
yang menjadi tujuan dalam diproses dan digunakan
pembelajaran. merupakan hal yang lebih
diprioritaskan
8 Siswa menguasai materi Siswa mengevaluasi, membuat
melalui drill dan latihan. keputusan sekaligus bertanggung
jawab atas kegiatan belajar yang
dijalaninya. Siswa menguasai
materi dengan cara
membangunnya sendiri.
9 Materi dipelajari dalam Materi dipelajari dalam konteks
konteks yang relevan menurut yang relevan menurut siswa-
siswa-siswa siswa

( http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16323/3/Chapter%20II.pdf
SGD 10
1. Apa tujuan SPICES?
2. Apa kelemahan SPICES?
3. Apa hubungan SPICES dengan DCSPS?
4. Apa perbedaan andragogy dan pedagogy?
5. Apa arti, perbedaan, tujuan dari CPD dan CPE?
6. Apa asal usul SPICES?
7. Bagaimana pembelajaran Andragogy?

1. Tujuan SPICES
untuk mengetahui gambaran pendekatan belajar apa yang dipakai oleh mahasiswa FK ,
mengetahui prestasi belajar mahasiswa di FK ,mengetahui pengaruh pendekatan belajar terhadap
prestasi belajar pada mahasiswa di FK , dan mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar pada mahasiswa di FK .
(Perpustakaan_Universitas_Jember » Skripsi » F._Kedokteran » 2009)
Mengubah pola pikir belajar dari pedagogy ke andragogy. (perpustakaan FK UI)
2. KELEMAHAN SPICES : -Membutuhkan waktu,sumber daya manusia,dan dana yang besar
- Diperlukan komitmen diantara semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan
- Memerlukan referensi dalam jumlah besar (scribd.com-Thianti Sylviningrum-UNSOED)
- Metode belajar yang kita inginkan bisa kita tentukan sendiri
- Waktu belajar bisa kita tentukan sendiri
- Bisa membiasakan diri kita untuk aktif menyelesaikan masalah sendiri.
Kerugian :

- Kurangnya pengetahuan mahasisa tentang belajar mandiri


- Banyak terjadi perbedaaan persepsi karena sumber yang didapatkan berbeda-beda
- Bisa menimbulkan sifat egois.( Pendidikan orang dewasa, 45-46, Dr Ir H Suprijanto)

1. Hubungan SPICES dengan DCSPS


Deep learning adalah proses berpikir sampai ke akar-akarnya. Sehingga dari satu hal kita bisa
memahami hal-hal lain yang terkait dengan hal tersebut.
Deep learning adalah Pengujian fakta-fakta baru dan ide kritis, dan menyambungkan keduanya
ke dalam struktur kognitif serta membuat banyak cabang dari ide-ide tersebut. (Biggs, 1999)
Biggs, J., (1999). Teaching for Quality Learning at University. SHRE and Open University Press

Karakteristik
1) Orang Independent dan Self directing.(Beswick, 2006)
2) Memiliki pengalaman yang sangat luas. (Beswick, 2006)
3) Lebih termotivasi untuk belajar lewat diri sendiri. (Beswick, 2006)
4) Belajarnya sampai akar-akarnya. (Beswick, 2006)
5) Menghubung-hubungkan dengan berbagai informasi yang didapat.
6) Memakai pengetahuan dalam kehidupan nyata.
7) Mengintegrasikan sesuatu dengan pengetahuan yang sudah didapat.
Beswick, David. 2006, Management Implications of The Interactions Between Intrinsic
Motivation and Extrinsic Rewards. Melbourne: University of Melbourne
2. Perbedaan andragogy dan pedagogy
Pedagogy ini konsep yang biasanya dipakai di dalam pendidikan yakni bahwa Pendidikan itu
menempatkan murid/siswa sebagai obyek di dalam pendidikan, mereka mesti menerima
pendidikan yang sudah di set up oleh sistem pendidikan, di set up oleh gurunya/pengajarnya apa-
apa saja yang harus dipelajari, materi-materi apa saja yang akan diterima, yang akan
disampaikan, metode panyampaiannya,dll, itu semua tergantung kepada pengajar dan tergantung
kepada sistem. Murid sebagai obyek dari pendidikan.
Jika Andragogy, yakni konsep pendidikan yang meletakkan siswa sebagai subyek dari
pendidikan. Bukan lagi sebagai obyek, tetapi sebagai subyek dari pendidikan. Inilah yang
sekarang ini mau diterapkan di Indonesia dengan istilah konsep pendidikan yang berdasarkan
pada "kompetensi". Siswa yang mesti lebih aktif dari gurunya, kadang ada yang berkata,
keaktifan siswa adalah 70% di dalam proses belajar mengajar sementara guru keaktifannya
cukup 30 % saja.Yang dimaksud pmbelajaran andragogy.
(William F. O'Neil)
Salah satu teori belajar dan pembelajaran orang dewasa yang cukup terkenal adalah gagasan
andragogi dari Malcom S. Knowles (1913-1997). Pada tahun 1970 Knowles membedakan cara
mengajar kepada anak yang disebut pedagogi dengan cara mengajar kepada orang dewasa yang
dinamakan andragogi. Knowles berkeyakinan bahwa cara orang dewasa belajar sangat berbeda
dengan cara anak belajar. Menurut Knowles, pedagogi berasal dari istilah Yunani paid (anak)
dan agogus (membimbing); sementara andragogi dari istilah Yunani aner, andr (orang dewasa)
dan agogus( pembimbing). http://www.tiranus.net/prinsip-pedagogi-dan-andragogi/
3. Arti, perbedaan, tujuan dari CPD dan CPE?
Continuing Professional Development (CPD) atau Pendidikan Profesi Berkelanjutan (CPE)
adalah sarana yang anggota asosiasi profesional memelihara, meningkatkan dan memperluas
pengetahuan dan keterampilan dan mengembangkan kualitas pribadi yang dibutuhkan dalam
kehidupan profesional mereka.
CPD didefinisikan sebagai komitmen untuk peningkatan keterampilan terstruktur dan
kompetensi pribadi atau profesional. [1]
CPD juga dapat didefinisikan sebagai sadar memperbarui pengetahuan profesional dan
peningkatan kompetensi profesional sepanjang hidup seseorang bekerja. Ini adalah komitmen
untuk menjadi profesional, menjaga up to date dan terus berupaya untuk improve.It merupakan
kunci untuk mengoptimalkan karir seseorang peluang, hari kedua dan untuk masa depan
(Chartered Institute Personalia dan Pembangunan (2000)).
Tujuan Program P2KB yang diselenggarakan oelh IDI dan sub organisasinya (PDSp/PDPP)
adalah

1. Mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme seorang dokter (berkualitas dan


beretika) sesuai dengan standar kompetensi global;
2. terjaminnya suatu penyelenggaraan pelayanan kedokteran yang bermutu melalui upaya
sertifikasi dokter. Program P2KB pada dasarnya merupakan upaya pembinaan (oversight)
bersistem untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan (knowledge) ,
keterampilan (skill), serta sikap (attitude) dokter agar ia senantiasa dapat menjalankan
profesinya dengan baik.

Pemutakhiran Terakhir ( Friday, 21 December 2007 )


http://www.cpddokter.htm
Prinsip P2KB
Menjalani P2KB merupakan kewajiban profesi bagi setiap dokter dan merupakan prasyarat
untuk meningkatkan mutu layanan kedokteran. P2KB merupakan kegiatan belajar mandiri
dengan ciri self directed dan practice base.
Oleh karena itu keberlangsungan program P2KB sangat tergantung pada motivasi para dokter itu
sendiri.
http://www.perdossi.or.id/index.php?uPage=information.p2kbinfo&smod=information&sp=publ
ic
4. Asal usul SPICES
Harden mengenalkan konsep the SPICES model untuk pengembangan kurikulum (Harden et al
1984).
1. Huruf S (Student Center Learning) maksudnya pelajar yang memegang kontrol dalam
pembelajaran.
2. Huruf P (Problem Based Learning) maksudnya pembelajaran bertolak dari problem nyata.
3. Huruf I (Integration) maksudnya ada integrasi dalam bidang disiplin ilmu.
4. Huruf C (Community Based) maksudnya kurikulum sekarang harus berorientasi kepada
komunitas.
5. Huruf E (Electives) maksudnya kurikulum harus memberikan pilihan bagi pelajar untuk
memilih.
6. Huruf S (Systematic) maksudnya kurikulum dikembangkan secara sistematis.
(WWW.DEPKES.CO.ID)
Tabel Perbedaan antara model SPICES Harden dan model konvensional

Model SPICES Model konvensional

Student centered Teacher-centered

Problem-based Information-gathering

Integrated Discipline-based
Community-based Hospital-based

Elective Uniform

Systematic approach Apprenticeship

Sumber: Harden et al., 2009


5. Pembelajaran Andragogy?
a. berasal dari bahasa Yunani, aner artinya orang dewasa, dan agogus artinya memimpin. secara
harfiah dapat diartikan sebagai seni dan pengetahuan mengajar orang dewasa. Namun, karena
orang dewasa sebagai individu yang dapat mengarahkan diri sendiri, maka dalam andragogi
yang lebih penting adalah kegiatan belajar dari siswa bukan kegiatan mengajar guru. Oleh
karena itu, dalam memberikan definisi andragogi lebih cenderung diartikan sebagai seni dan
pengetahuan membelajarkan orang dewasa.
(www.unpad.ac.id)
Metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar, harus (1) berpusat pada
masalah, (2) menuntut dan mendorong peserta untuk aktif, (3) mendorong peserta untuk
mengemukakan pengalaman sehari-harinya, (4) menumbuhkan kerja sama, baik antara sesama
peserta, dan antara peserta dengan tutor, dan (5) lebih bersifat pemberian pengalaman, bukan
merupakan transformasi atau penyerapan materi.
Nurhadijah 2009

Andragogi dapat disimpulkan sebagai :


1. Cara untuk belajar secara langsung dari pengalaman
2. Suatu proses pendidikan kembali yang dapat mengurangi konflik-konflik sosial, melalui
kegiatan-kegiatan antar pribadi dalam kelompok belajar itu
3. Suatu proses belajar yang diarahkan sendiri, dimana kira secara terus menerus dapat menilai
kembali kebutuhan belajar yang timbul dari tuntutan situasi yang selalu berubah.
http://re-searchengines.com/0306supriadi.html
cara balajar andragogy dapat dilakukan dengan metode DCSPS . ( di dalam buku
MEMBANGUN KOMPETENSI BELAJAR,Suhaenah suparno)
SGD 11
o mengapa mahsiswa kedokteran perlu meng up date ilmunya?
Karena ilmu kedokteran selalu berkembang seiring berjalanya waktu, berkembang cepat

(www.fkuii.ac.id)
o faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pesatnya perkembangan ilmu kedoteran?
Konsumsi masyarakat, kondisi alam berubah, teknologi, pola hidup, penemuan-
penemuan baru,rasa ingin tahu yang besar

o Bagaimana cara kita mengatisipasi masalah-masalah belajar kita?


Mendiagnosis learning approach

Mengenali gaya belajarnya sendiri

Memilih strategi yang tepat untuk mengoptimalkan gaya belajar

(FK Unissula)

Membentuk kebiasaan belajar, motivasi intrinsic dan ekistrinsik, membuat rancangan


tujuan hidup, mengambil manfaat waktu senggang, menciptakan lingkungan belajar,
tetaplah focus, bias melawan rasa lelah dan bosan

(Belajar lebih cerdas bukan lebih keras karya ron fry)

Penyesuaian diri, intelegensi yang tinggi, mentukan lokasi akan belajar, menetukan
waktu untuk belajar

(marrian dan caffarella)

o apakah sistem PBL berhasil diterapkan di UNISSULA?


Berhasil, karena presentasi kelulusan tepat waktu lebih banyak, lulusanya memeliki
knowledge dan skill yang baik.

o mengapa PBL membutuhkan collaborative learning?


Karena dituntut untuk saling bekerjasama

(Jurnal FK UI)

o Bagaimana cara-cara kita untuk belajar sepanjang hayat?


Menerapkan deep learning,SPICES

Menentukan arah pendidikan,menetukan metode belajar, menyiapkan materi


pembelajarn, motivasi dalam diri, menyiapkan pengalaman belajar

(scribd.com)

o Bagaimana langkah-langkah konsep pembelajran andragogy?


1. Menetukan suasana belajar
2. Menyusun suatu bentuk rencana pembelajaran yang tepat bagi diri sendiri
3. Melakukan kegiatan pembelajaran
4. Mencari sumber sperti jurnal
5. Mengevaluasi belajar
6. Self assessment
(pendidikan network, supriadi M.Pd)

o Apa saja keuntungan dan kekurangan SPICES?


Kelebihan: Mahasiswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan belajar.menjadi lebih kritis dan
kreatif,meningkatkan wawasan, mempunyai prinsip dalam hidupnya.

Kekerungan: mahasiswa lulusa Fk menggunakan metode SPICES mememiliki anamnesis


yang kurang baik dibandingkan dengan mahasiswa yang konvensional.

Membutuhkan perencanaan dan sumber daya yang besar, memrlukan waktu yang lebih
lama

o Bagaimana pelaksanaan student centered?


Kerja kelompok diskusi, bepikir kritis,presentasi

(modul fk UGM)

o Kekurangan dari Adult learning?


Dari sisi learning to learn pada jangka pendek metakognesi learning how to learn
menderita karena tidak ada disepakati bersama pada definisi.

Mahasiswa pasif akan tertinggal (FK USU)

o Bagaimana penerapan SPICES?


Student centered, problem based, Integrated, Community basedm elective program,
systemic

o Apa persoalan-persoalan yang dihadapi mahasiswa kedokteran UNISSULA?


Kesulitan dalam beradaptasi proses pembelajaran(www.udel.edu.com)

Soal akademik, karier, professional, personal, administrative (modul FK UI)

SGD 12
1. Apa manfaat dari penerapan strategi SPICES???

- Mahasiswa FK yang telah menerapkan SPICES (student centered, problem based learning,
integrated, community based, elective, systematic) akan terbiasa untuk menyelesaikan
masalah dengan cara yang sistematis, mampu menghubungkan berbagai ilmu yang telah
diperoleh.
- Dengan SPICES akan terjadi pembelajaran bermakna. Mahasiswa yang belajar memecahkan
suatu masalah maka mereka akan menerapkan pengetahuan yang dimilikinya atau berusaha
mengetahui pengetahuan yang diperlukan. Artinya belajar tersebut ada pada konteks
aplikasi konsep. Belajar dapat semakin bermakna dan dapat diperluas ketika mahasiswa
berhadapan dengan situasi di mana konsep diterapkan. Dalam situasi SPICES, mahasiswa
mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan secara simultan dan mengaplikasikannya
dalam konteks yang relevan. Artinya, apa yang mereka lakukan sesuai dengan keadaan
nyata bukan lagi teoritis sehingga masalah-masalah dalam aplikasi suatu konsep atau teori
mereka akan temukan sekaligus selama pembelajaran berlangsung. SPICES dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif mahasiswa dalam bekerja,
motivasi internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam
bekerja kelompok.
Oleh sebab itu, penggunaan SPICES dapat memberikan pengalaman belajar melakukan
kerja ilmiah yang sangat baik kepada mahasiswa.

http://wianti.multiply.com/journal/item/
- Keterampilan melakukan pemecahan masalah, Belajar model peraturan orang dewasa (adult
role behaviors), Keterampilan belajar mandiri (skills for independent learning).

('PEMBELAJARAN MELALUI METODE PBL (PROBLEM BASED LEARNING) DALAM


UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN')

- Seorang lulusan tidak dapat menaggulangi masalah yang dihadapinya hanya dengan
menggunakan satu disiplin ilmu. Ia harus mampu menggunakan dan memadukan ilmu-ilmu
pengetahuan yang telah dipunyai atau mencari ilmu pengetahuan yang dibutuhkannya dalam
rangka menanggulangi masalahnya. Melalui PBL yang diawali dengan pemberian masalah
pemicu kepada mahasiswadapat menerapkan suatu model pembelajaran secara spiral (spiral
learning model) dengan memilih konsep dan prinsip yang terdapat dalam sejumlah cabang
ilmu, sesuai kebutuhan masalah. Dengan diberi sejumlah masalah pemicu, diharapkan
sebagian besar/seluruh materi cabang ilmu dicakup.
 Integrasi antara berbagai konsep/prinsip/informasi cabang ilmu dapat terjadi
 Kemampuan mahasiswa untuk secara terus menerus melakukan “up-dating” /
pengembangan pengetahuannya tercapai
 Perilaku sebagai seorang “ life long learner” dapat tercapai
 Langkah-langkah PBL yang dilaksanakan melalui diskusi kelompok dapat
menghasilkan sejumlah ketrampilan sebagai berikut
o ketrampilan penelusuran kepustakaan
o ketrampilan membaca
o ketrampilan/kebiasaan membuat catatan
o kemampuan kerjasama dalam kelompok
o ketrampilan berkomunikasi
o keterbukaan
o berpikir analitik
o kemandirian dan keaktifan belajar
o wawasan dan keterpaduan ilmu pengetahuan
 Dapat mengimbangi kecepatan informasi atau ilmu pengetahuan yang sangat
cepat.
(dr. Ahmad Aulia Jusuf, PhD, 2009)

2. Bagaimana cara mengefektifkan SPICES dalam proses pembelajaran???

- Kemampuan untuk belajar mandiri dan kemampuan untuk mengkolaborasikan semua


strategi tersebut.

- (Jonassen dalam Reigeluth (Ed), 1999:218): kasus-kasus berhubungan, fleksibelitas kognisi,


sumber-sumber informasi, cognitive tools, pemodelan yang dinamis, percakapan dan
kolaborasi, dan dukungan sosial dan kontekstual.

3. Apa saja kegiatan yang harus kita lalui dalam pembelajaran CPE??

- Home schooling

- Adult education

- Continuing education

- Knowledge work
- Personal learning environment

^Aspin,David.&Chapman,judith D.(2007)”Lifelong Learning concept and Conceptions”s

4. Apakah ada kekurangan/kendala dari strategi SPICES???

- Dalam kegiatan belajar akan terdapat banyak opini yang belum terjamin kebenarannya.

- Dalam hal sarana dan prasarana.

5. Bagaimana jika mahasiswa tidak dapat beradaptasi dengan belajar mandiri??

- Mahasiswa tidak bisa berfikir kedepan, tidak bisa mencari sumber belajar sendiri, hanya
terpaku pada dosen.

- Strategi SPICES tidak tercapai karena belajar mandiri termaksud student centered.

- Sesuai dengan (Halonen, 2010) dimana menyebutkan bahwa mahasiswa harus aktif dalam
kegiatan SPICES khususnya PBL, maka jika seorang mahasiswa tidak dapat beradaptasi
dengan strategy SPICES dan PBL, maka keefektifan SPICES dan PBL tidak akan dapat
dicapai.

6. Bagaimana cara kegiatan CPE dan belajar mandiri dapat terlaksana dengan baik?

- Mahasiswa harus belajar memahami dan mengulangai pelajaran, serta fokus pada tujuan
awal.

7. Apa hubungan antara CPE dengan strategi SPICES??

- Dari perkembangan ilmu kedokteran yang berkembang pesat maka mahasiswa dituntut
meng-update ilmu, maka dapat dilakukan dengan strategi SPICES, secara lama-kelamaan
mahasiswa akan menerapkan CPE.

8. Bagaimana cara mengenali persoalan pembelajaran yang dihadapi dalam FK dan cara
mengatasinya?

- Harus mengenali setiap masalah tersebut dan harus memahaminya. Dan cara mengatasinya
dengan mengintegrasikan sumber belajar sendiri dan harus berdikusi dengan teman untuk
menyelesaikannya.
9. Bagaimana cara agar mahasiswa agar mempunyai prestasi yang bagus dan cara
mempertahankannya??

- Dengan mengefektifkan SPICES.

10. Apa dampak dari mahasiswa FK yang tidak mempunyai kelompok belajar??

- Adult Learner mempunyai konsep self directed learning dan independent learning, sehingga
mahasiswa dituntut harus mempunyai kelompok belajar. Jika tidak, maka Strategi SPICES
tidak akan tercapai.

- Tidak bisa melakukan peer assessement.

11. Bagaimana proses yang dapat dilakukan dalam self directed learning dan independent
learning??

- Dari self directed learning berarti mahasiswa harus belajar dengan Content SDL

Stage 1. Pelajar dengan kemandirian rendah (learner of low self ditrection). Memerlukan
bimbingan dan arahan dari gurunya. Peran guru sebagai authority/coach yang bertujuan untuk
meningkatkan kontrol pelajar terhadap pelajarannya. Strategi belajar : kuliah yang menekankan
pada isi kuliah terstruktur, tugas yang spesifik dan jelas.

Stage 2. Pelajar dengan kemandirian sedang (learner of moderate self ditrection) Pelajar
memiliki motivasi, lebih memiliki kepercayaan diri dan lebih tertarik untuk belajar. Peran guru
hanya sebagai motivator/guide.

Stage 3. Pelajar dengan kemandirian intermediate (learner of intermediateself ditrection)

Stage 4. Pelajar dengan kemandirian tinggi (learner of high self ditrection)

o Dari self directed learning berarti mahasiswa harus belajar dengan Self directed
learning :

o Menentukan sendiri apa yang hendak dipelajari


o Menentukan sendiri bagaimana cara untuk belajar
(kuliah pakar : “HOW STUDENT LEARN & COGNITIVE LEARNING
THEORY”. Putri Ayuningtyas S.Psi MHSPY)

Independent learning
o Wedemeyer (1973) menjelaskan bahwa independent learning (belajar mandiri)
adalah cara belajar yang memberikan derajat kebebasan, tanggung jawab dan
kewenangan yang lebih besar kepada pembelajar dalam merencanakan dan
melaksanakan kegiatan-kegiatan belajarnya. Pembelajar mendapatkan bantuan
bimbingan dari guru atau orang lain tapi bukan bearti harus bergantung kepada
mereka.
o Dodds (1983) menjelaskan bahwa belajar mandiri adalah sistem yang
memungkinkan siswa belajar secara mandiri dari bahan cetak, siaran ataupun bahan
pra-rekam yang telah terlebih dahulu disiapkan; istilah mandiri menegaskan bahwa
kendali belajar serta keluwesan waktu maupun tempat belajar terletak pada siswa
yang belajar.
o Rowntree (1992) menjelaskan bahwa ciri utama pendidikan terbuka yang
menerapkan sistem belajar mandiri adalah adanya komitmen untuk membantu
pembelajar memperoleh kemandirian dalam menentukan keputusan sendiri tentang
1) tujuan atau hasil belajar yang ingin dicapainya; 2) mata ajar, tema, topic atau issu
yang akan ia pelajari; 3) sumber-sumber belajar dan metode yang akan digunakan;
dan 4) kapan, bagaimana serta dalam hal apa keberhasilan belajarnya akan diuji
(dinilai).
(http://umarkhalidpendidikan.blogspot.com/2010/05/independent-learning.html)
12. Apa definisi, proses dan cara menerapkan cara belajar sepanjang hayat??

- Konsep belajar sepanjang hayat adalah suatu idea atau gagasan yang manyatakan bahwa
belajar dalam arti sebenarnya adalah sesuatu yang berlangsung secara terus-menerus
sepanjang kehidupan, hal ini sesuai dengan tinjauan psikologis yang menjelaskan bahwa
pada setiap fase perkembangan, setiap individu perlu belajar agar dapat melaksanakan
tugas-tugas pada setiap fase perkembangan tersebut. Belajar sepanjang hayat adalah belajar
seumur hidup yang merupakan kebutuhan manusia dalam usaha mengembangkan diri serta
mempertahankan eksistensinya adalah melalui belajar yang dilakukan sepanjang hayatnya.
Tanpa belajar, manusia akan mengalami kesulitan baik dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungan maupun dalam memenuhi tuntutan hidup dan kehidupan yang selalu berubah.
Setiap proses pembelajaran yang dilakukan meletakkan dasar bagi pembelajaran berikutnya.
Konsep belajar sepanjang hayat memiliki signifikasi serta relevansi terhadap kualitas
kehidupan individu warga belajarnya. Karena itu konsep belajar sepanjang hayat bila
dihubungkan dengan keinginan untuk meningkatkan kualitas kehidupan, maka konsep ini
merupakan wahana yang tepat untuk memacu usaha memajukan kehidupan umat.
http://makalahkumakalahmu.wordpress.com
- Proses :

1. Mengetahui pembelajar (kesadaran diri)

2. perencanaan untuk belajar (manajemen diri)

3. memahami cara belajar

4. belajar evaluasi (monitoring diri)

- (Zimmerman, B.J., Bonner, S. & Kovach, R. (1996). Developing self-regulated learners.


Washington: American Psychological Association.)

- Proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan yang bejalan
terus-menerus dan berkesianmbunga untuk mengembangkan diri.

13. Apa saja macam-macam kegiatan CPE??

a. Work Based Learning

Work based learning (WBL) adalah suatu metode atau proses belajar yang berhubungan dengan
pekerjaan yang dijalani seseorang. Dalam kontek pekerjaan dokter umum, work based learning
merupakan suatu proses pembelajaran yang berdasarkan pengalaman praktek dokter sehari-hari.
Metode ini sangat sesuai dengan lingkungan pembelajaran dokter di mana terdapat integrasi
pembelajaran antara praktek dan teori serta dokter dapat belajar sesuai kebutuhan mereka di
tempat kerja. Work based learning dapat meliputi problem solving, belajar dengan mengikuti
perjalanan alamiah penyakit, refleksi kasus sulit, diskusi critical incidents dan sebagainya.
Jenis kegiatan WBL yang dapat diterapkan adalah sebagai berikut :
1. Critical incident analysis, dokter menganalisa suatu peristiwa atau pengalaman yang
ditemuinya di praktek, dimana peristiwa ini merupakan suatu kasus penyakit yang kritikal
dan dokter tersebut merasa kurang mampu menanganinya. Dokter membuat refleksi dan
melakukan improvement.
2. Routine clinical experiences, dokter menganalisa suatu peristiwa atau pengalaman yang rutin
ditemuinya di praktek, dokter membuat refleksi dan melakukan improvement.
3. Practice-based Small Group Learning Program, para
dokter membentuk kelompok belajar kecil (kira-kira 5 orang), kemudian mereka memilih
salah satu masalah klinik dan mencari informasi terbaru mengenai masalah ini dan mereka
juga merefleksikan masalah ini berdasarkan pengalaman yang pernah mereka temui di
tempat kerja dan lalu merencanakan proses improvement.
4. Evidence-based Medicine, dokter menerapkan EBM dalam menangani pasiennya. Dokter
mencari literature EBM tentang suatu penanganan penyakit, lalu mengkritisi EBM tersebut
dan menerapkan EBM tersebut kepada pasiennya. Dokter mengevaluasi hasil dan merekam
kegiatan tersebut. (dokter membuat refleksi dan melakukan improvement).
5. Work shadowing an expert, mengikuti dokter senior melakukan sesuatu kemudian ia
melakukan sendiri dibawah supervise dokter senior. (dokter membuat refleksi dan melakukan
improvement).
b. Formal Education adalah kegiatan CPD yang meliputi :
1. Kursus
2. Seminar
3. Distance Learning
4. Penelitian
5. Menulis artikel
c. Kinerja Profesional adalah kegiatan CPD yang meliputi :
1. Keterlibatan dalam organisasi profesi
2. Partisipasi dalam kolegium
3. Penelitian
d. Self Directed Learning adalah kegiatan CPD yang meliputi :
1. Membaca jurnal, buku atau artikel.
2. Mereview buku.
3. Menemukan informasi baru sendiri.
http://zulharman79.wordpress.com/2008/03/04/berbagai-rancangan-metode-dan-dokumentasi-
pembelajaran-dalam-continuing-profesional-development-cpd

14. Apa saja persoalan yang dihadapi mahasiswa FK dan cara mengatasinya??

- Dari faktor internal : tidak bisa beradaptasi, tidak bisa menyesuaikan. Sedangkan dari faktor
eksternal : dari faktor lingkungan, fasilitas pembelajaran, dosen.

- Cara mengatasinya :

1. Faktor internal : Motivasi untuk menjadi lebih baik, merubah kebiasaan buruk.

2. Faktor eksternal : mengganti kelompok belajar yang lebih kondusif dan nyaman
tetapi tidak mendeskriminasikan teman, bertukar pendapat dengan dosen.

SGD 13
Learning issue :

- perbedaan andragogy dan pedagogy?


- Community oriented 

Elective 

Strategy 

- Tujuan spices?
- Kelemahan dan kelebihannya spices?
- Kendala dan cara mengatasi spices?

ADULT LEARNING

- apa adult learning itu?


 kegiatan pendidikan yang dilakukan orang dewasa dalam kehidupan sehari-hari dan
tenaganya untuk mendapatkan tambahan intelektual .(Bryson,Reeves,fansler dan Houler
(morgan ,Baron, et all 1976)

- kriteria dari sistem adult learning?


 kemandirian dalam belajar
 berpikir kritis
 terampil / kreatif
 aktif
 colaborative learning
 deep learning
 jelas tujuan belajarnya
 self assesment
 peer assesment
 self reflection
 self directed learning
http://www.ncrel.org/sdrs/areas/issues/methods/technlgy/te10lk12.htm

 ingin terus belajar, dan bukan sebaliknya, walaupun diakui dalam beberapa hal ada yang
bisa menghalangi proses pembelajaran. Jelas ada banyak motivasi yang menggerakkan
orang dewasa untuk terus belajar
 termotivasi untuk belajar dari beberapa sumber: pencarian kenikmatan atau harga diri,
pencarian jawaban dan pemenuhan kebutuhan yang dirasakan.
 umumnya berorientasi masalah – mereka mencari pengetahuan untuk menjawab masalah
yang nyata dalam hidup mereka
 belajar mandiri – mereka ingin ikut berpartisipasi tentang bagaimana dan apa yang
mereka pelajari.
 memiliki rasa takut untuk gagal dalam konteks pembelajaran . (Paul L. Atlanta-
pembelajar,pembaharu)
- manfaat adult learning?

a. lebih memahami materi

b. long life learning

c. melatih kemandirian

d. long term memory

e. mempersiapkan diri untuk terjun ke masyarakat

f. mampu bekerja sama dengan teman sejawat

g. mampu mengembangkan kemampuan berfikir kritis (scribd.com)

- hambatan dalam adult learning ?

a. pemahaman yang tidak merata

b. kesulitan untuk beradaptasi dengan sistem yang baru (adult learning)

c. egoisme
d. sarana prasarana

- cara mengatasi hambatan dalam adult learning?

 membuat kelompok belajar


 motivasi yang tinggi
 sharing
 review belajar
 mau membuka diri
- perbedaan pedagogy dan andragogy

Perbedaan pedagogy andrgogy

Citra diri Tergantung pada orang Belajar mandiri


lain

Pengalaman Hal yang baru sama Pengalaman yang sangat


sekali beraneka sebagai
sumber belajar

Kesiapan belajar gurulah yang peserta didiklah yang


memutuskan isi memutuskan
pelajaran dan apa yang akan
bertanggung jawab dipelajarinya
terhadap proses berdasarkan
pemilihannya, serta kebutuhannya sendiri.
kapan waktu hal Guru sebagai
tersebut fasilitator.
akan diajarkan.

Nirwana waktu dan arah proses pengumpulan belajar dipandang


belajar informasi yang sedang sebagai suatu proses
dipelajari yang akan pemecahan masalah
digunakan suatu waktu
kelak. - penemuan suatu situasi
yang
lebih baik, suatu tujuan
yang sengaja diciptakan,
suatu pengalaman
pribadi,
suatu pengalaman
kolektif atau suatu
kemungkinan
pengembangan
berdasarkan
kenyataan yang ada saat
ini.

(sumber : Pendidikan Network Homepage, Supriadi M.Pd)

- hubungan deep learning dan berpikir kritis?


- Deep learning adalah berusaha untuk mengetahui makna pengetahuan secara mendalam,
meliputi pemahaman tentang konsep, prinsip dan kemungkinan aplikasi dari ilmu
pengetahuan tersebut.
http://www.scribd.com/doc/33493244/PSIKOLOGI-PENDIDIKAN

- Berfikir kritis adalah suatu proses dimana seseorang atau individu dituntut untuk
menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi untuk membuat sebuah penilaian atau
keputusan berdasarkan kemampuan, menerapkan ilmu pengetahuan dan pengalaman.
(Pery & Potter, 2005)

Jadi, deep learning yakni mempelajari objek kompetensi atau masalah tertentu secara
mendalam, masalah dalam sistem pembelajaran PBL bersifat umum kompleks, dan ambigu
dapat dituntaskan secara mendalam dengan pola berpikir kritis (critical thinking ) yaitu
kemampuan membuat kesimpulan dan menilai keaslian serta kebenaran sesuatu dengan
beradasarkan pada pengetahuan siap yang telah dimiliki.

- bagaimana kriteria seseorang digolongkan dalam pembelajar dewasa?

SPICES

- penjelasan tentang spices?


- Student centered mahasiswa dituntut lebih aktif dalam mencari bahan,((Adapted from
KCM, July 22,2006) )
-pelajar yang memegang kontrol dalam pembelajaran. Pelajar harus aktif dan diberikan tanggung
jawab untuk menjalani pembelajarannya(.Dent J.A. & Harden, R.M. 2005. A Practical Guide For
Medical Teacher. Second Edition. Elsevier Churchill Livingstone.)

- Problem based belajar dari suatu masalah


-proses pembelajaran berdasarkan permasalahan atau skenario kasus yang diberikan dosen.(
Adapted from KCM, July 22,2006) )

-pembelajaran bertolak dari problem yang ada dalam kontek nyata.

- Integrated memahami masalah dari segala aspek yang berhubungan


-antar ilmu kedokteran saling terintegrasi (Adapted from KCM, July 22,2006) )

-ada integrasi dalam bidang disiplin ilmu. Contohnya dalam pendidikan dokter yaitu penerapan
sistem blok dimana ada integrasi beberapa disiplin ilmu dalam satu blok. Integrasi ini ada
horizontal integration dan vertical integration.

- Community oriented kurikulum sekarang harus berorientasi kepada komunitas. Contohnya


kuliah kerja nyata (KKN), Praktek belajar lapangan Community oriented (PBL-COME).
(dr.Zulharman, M.Med.Ed ; Staf Pengajar FK UR, )
- Elective pengenalan lebih dini pada suasana klinik (Adapted from KCM, July 22,2006) )
- kurikulum harus memberikan pilihan bagi pelajar untuk memilih. Misalnya blok elektif yang
disusun dengan tema bermacam-macan dan mahasiswa diberi kebebasan untuk memilih.(
dr.Zulharman, M.Med.Ed ; Staf Pengajar FK UR, )
- Strategy semua mata kuliah yang diberikan lebih terstruktur.((Adapted from KCM, July
22,2006) )
- kurikulum dikembangkan secara sistematis. Contohnya dapat dilihat dalam bentuk peta
kurikulum yang sistematis, perancangan pengalaman belajar dan konten kurikulum dirancang
berdasarkan learning outcome yang terlihat dalam blok blueprint. (dr.Zulharman,
M.Med.Ed ; Staf Pengajar FK UR, )

- Tujuan spices?
- Merangsang mahasiswa untuk mandiri
- Mendorong mahasiswa untuk belajar berdasarkan a need to know
- Masalah yang ada menstimulasi mahasiswa untuk berpikir nalar, kritis dan terintegrasi
http://www.fk-unand.com/index.php?option=com

- Kelemahan dan kelebihan SPICES?


- Kelebihan :
 Membantu mahasiswa belajar memadukan materi
 Meberikan perspektif yang berbeda
 Mengajarkan ketrampilan memecahkan masalah
 Mahasiswa jadi lebih aktif dan mandiri karena kegiatan pembelajaran dipusatkan pada
mahasiswa
 Siswa terbiasa berpikir kritis dalam menganalisis masalah
 Pemahaman mahasiswa terhadap suatu masalah akan lebih dalam
 Menumbuhkan rasa percaya diri dan tanggung jawab
- Kelemahan :
 Pembelajaran secara terintegrasi, karena pembelajaran tidak bisa di organisasikan secara
tradisional menurut kurikulum
 Keterbatasan sarana dan fasilitas untuk mendukung kerjasama, komunikasi dan pencarian
informasi
 Perubahan paradigma bagi mahasiswa dan dosen
Bagi mahasiswa : kesadaran untuk belajar secara mandiri
Bagi dosen : fungsi baru sebagai fasilitator dan motivator
http://roatyeti.blogspot.com/

- cara mengatasinya?
 Aktif mencari penyelesaian dari sumber-sumber terpercaya
 Komunikasi ditingkatkan
 Aktif dalam bertanya, berdiskusi
 Mengontrol diri sendiri dalam berperilaku
 Meningkatkan rasa percaya diri
http://roatyeti.blogspot.com/

LONG LIFE LEARNING

- penjelasannya?
Semua kegiatan pembelajaran yang dilakukan sepanjang hidup dengan tujuan meningkatkan
pengetahuan,ketramoilan, dan kompetensi dalam perspektif pribadi,kewarganegaraan,sosial, dan
atau pekerjaan yang terkait. (www.qualityresearchinternational.com)

- Bagaimana cara menerapkan long life learning dalam keseharian sebagai mahasiswa FK?
1 . Pengakuan pengalaman belajar melalui proses akreditasi dan transfer. Sebagaimana
dikemukakan Carrolyn M. Mann dan Frederick C. Kintzer bahwa hasil belajar tidak terbatasi
oleh tempat dan waktu kegiatan belajar dilaksanakan. Di samping itu pengakuan terhadap
pengalaman belajar akan dapat meningkatkan harga dan kepercayaan diri, meningkatkan
efisiensi dan efektifitas proses belajar. Cara ini nampaknya patut dipertimbangkan bahkan
mungkin segera untuk ditindaklanjuti.
2 . Penggunaan teknologi informasi dan multimedia. Seiring dengan kemajuan IPTEKS,
berkembangnya kebutuhan dan motivasi belajar, dan keterjangkauan geografis, media ini
dipandang sangat relevan. Media ini akan semakin membuka kesempatan dan askes belajar bagi
semua lapisan masyarakat. (file.upi.edu)
- Apa hubungannya dengan CPD?
penulis menyarankan metode belajar untuk CPD ada lima kategori aktivitas, yaitu :
1. Work based learning

2. Formal Education

3. Kinerja profesional

4. Self directed learning

5. Bentuk lain (zulharman79.wordpress.com)

Jadi, hubungan long life learning dengan CPD adalah seseorang tidak hanya belajar dari bangku
pendidikan, namun akan mempelajari dan menerapkannya di dalam kehidupan sesuai dengan
pekerjaan/profesinya.

SGD 14
A. Adult learning
1. bagaimana proses Adult Learning?
Jwb :

Semua sama :

TIDAK TAHU

 Motifasi
 Perhatian pada pelajaran
 Menerima dan mengingat
 Reproduksi( menemukan kembali apa saja yang pernah diterima )
 Generalisasi
 Melaksanakan tugas belajar dan umpan balik.

Sumber : Pendidikan orang dewasa, 45-46, Dr Ir H Suprijanto

Rooijakers, 1980

2. Apakah cirri-ciri adult learning?

Semua sama:

 Motifasi belajar berasal dari diri sendiri

 Orang dewasa belajar jika bermanfaat bagi dirinya

 Orang dewasa akan belajar jika pendapatnya dihormati


 Perlu adanya saling percaya antara pembimbing dan peserta didik

 Mengharapkan suasana belajar yang menyenangkan dan menantang

 Orang dewasa belajar ingin mengetahui kelebihan dan kekuranganya

 Orientasi belajar orang dewasa terpusat pada kehidupan nyata

 Sumber bahan belajar bagiorang dewasaberada pada dirinya sendiri

 Mengutamakan peran orang dewasa sebagai peserta didik

 Belajar adalahproses emosional dan intelektual

 Belajar bagi orang dewasa adalah hasil mengalami sesuatu

 Belajar adalah hasil kerja sama antara manusia

 terjadi komunikasi timbal balikdan pertukaran pendapat

 belajar bagi orang dewasa bersifat unik

 orang dewasa umumnya mempunyai pendapat,kecerdasan dan cara belajar yang berbeda

 belajar bagi orang dewasa kadang merupakan proses yang menyakitkan

 belajar adalah proses evolusi

Pendidikan orang dewasa, 45-46, Dr Ir H Suprijanto

Tambahan dari Dewi :

 ingin terus belajar, dan bukan sebaliknya, walaupun diakui dalam beberapa hal ada yang bisa
menghalangi proses pembelajaran. Jelas ada banyak motivasi yang menggerakkan orang
dewasa untuk terus belajar

 termotivasi untuk belajar dari beberapa sumber: pencarian kenikmatan atau harga diri,
pencarian jawaban dan pemenuhan kebutuhan yang dirasakan.

 umumnya berorientasi masalah – mereka mencari pengetahuan untuk menjawab masalah


yang nyata dalam hidup mereka

 belajar mandiri – mereka ingin ikut berpartisipasi tentang bagaimana dan apa yang mereka
pelajari.

(rangkuman dari Downs, Perry G., “Adult: An Introduction” dalam buku Christian education:
foundations for the future)
SPICES

1. Apakah Kelebihan dankelemahan strategi SPICES?


kelebihan SPICES yaitu :
 Metode belajar yang kita inginkan bisa kita tentukan sendiri
 Waktu belajar bisa kita tentukan sendiri
 Bisa membiasakan diri kita untuk aktif menyelesaikan masalah sendiri.
 Kemampuan retensi dan recall pengetahuan lebih besar
 Mengembangkan keterampilan interdisipliner:
 Mengembangkan keterampilan belajar seumur hidup:
 Menciptakan lingkungan belajar yang aktif, kooperatif, penilaian diri dan kelompok (peer
assessment), berpusat pada mahasiswa, efektivitas tinggi.
 Menciptakan lingkungan belajar yang memberikan
(FK UNS)
Kerugian :

Kurangnya pengetahuan mahasiswa tentang belajar mandiri


Banyak terjadi perbedaaan persepsi karena sumber yang didapatkan berbeda-beda
Bisa menimbulkan sifat egois.( Pendidikan orang dewasa, 45-46, Dr Ir H Suprijanto)
Perbedaan karakter belajar setiap mahasiswa
3. Apakah makna dari singkatan SPICES?
 Student centered : mahasiswa sebagai subjek pembelajaran
 Problem based : belajar dari masalah
 Integrated : melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang
 Comunity Oriented : berorientasi pada kamunitas elective : memberikan pilihan kepada
siswa (Zulkarmaen.com)
 Early clinical exposure : diskusi bersama kelompok belajar (Dra. Endang Lestari M.Pd)
 Sistematic : belajar secara sistematis (Dr. Ahmad Aulia J.,PhD)
( Pendidikan orang dewasa, 45-46, Dr Ir H Suprijan)
 Strategic : suatu strategi di mana mahasiswa dalam menyelesaikan masalah dengan cara
menganalisis, memahami, memilah,dan menggali lebih dalam sumber yang telah didapatkan
Sumber: Dra. Endang Lestari M.Pd
- STUDENT CENTER :SPICES berupaya untuk membimbing mahasiswa untuk aktif
mencari dan mengembangkan pengetahuan daan keterampilan yangh dipelajari (dr.Ahmad
Aulia Yusuf Phd 2009)
- PROBLEM BASED : Mahasiswa belajar melalui ilustrasi kasus yang akan digunakan
sehingga mahasiswa di tuntut untuk mencari bahan mengenai kasus tersebut berdasarkan
sumber yang terpercaya (dr.Ahmad Aulia Yusuf Phd 2009)
- INTEGRATED : Mahasiswa dituntut untuk dapat mengintegrasikan materi yang sudah ada
dengan materi yang baru sehingga dapat menjadi satu kesatuan ilmu yang utuh (dr.Ahmad
Aulia Yusuf Phd 2009).
- Community oriented: pendidikan yang berorientasi kepada kebutuhan masyarakat itu
sendiri (dr.Ahmad Aulia Yusuf Phd 2009).
- Elektif : mahasiswa disiapkan materi-materi pilihan yang dapat diambil sesuai dengan
keinginan yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan minat (dr.Ahmad Aulia
Yusuf Phd 2009).
- Strategy : strategy atau rencana yang sistematis yang bertujuan untuk mendapatkan hasil dan
tujuan yang maksimal dalam belajar (dr.Ahmad Aulia Yusuf Phd 2009)

STUDENT CENTERED
1. Bagaimana pelaksanaan student centered?
a. SCL mempunyai beberapa bagian sistem dalam proses pembelajarannya, diantaranya
Small Group Discussion yaitu mahasiswa di bagi dalam beberapa kelompok kecil untuk
mendiskusikan bahan dari dosen.
b. Simulation yaitu sebuah model pembelajaran yang membawa situasi yang mirip ke dalam
kelas.
c. Discovery learning yaitu metode yang difokuskan pada pencarian informasi secara
multidimensi.
d. Self Directed Learning adalah proses belajar yang dilakukan atas inisiatif individu
mahasiswa itu sendiri mulai dari pelaksanaanya sampai penutupannya.
e. Cooperative Learning yaitu metode belajar berkelompok untuk bekerjasama memecahkan
masalah atau kasus yang sudah dirancang oleh dosen.
f. Collaborative Learning yaitu metode belajar yang menitik beratkan pada kerjasama antara
mahasiswa
g. Contextual Instruction yaitu konsep belajar yang membantu dosen mengikat isi kuliah
dengan kehidupan nyata atau sesungguhnya.
h. Project Based Learning yaitu mahasiswa dituntut untuk melakukan pencarian atau penggalian
yang panjang dan terstruktur.
i. Problem Based Learning yaitu belajar dengan memecahkan masalah, dan mahasiswa
melakukan pencarian atau penggalian beberapa pengetahuan dan informasi untuk
memecahkan masalah tersebut.

Sumber : Harsono, 2004. Pengantar Problem Based Learning , Medika Fakultas Kedokteran,
Universitas Gadjah Mada

2. Apakah kelebihan dan kekurangannya?


Kelebihan :

1. Mengembangkan IP
2. Pembelajaran lebih kontektual
3. Mengembangkan kreatifitas dalam memecahkan masalah
4. Menanam sifat kooperatif, kolaboratif, dan sportif
5. Mengembangkan long life learning
6. Melatih tanggung jawab
7. Kemampuan berkomunikasi
8. Mahasiswa menjadi aktif dan mandiri sesuai dengan irama belajarnya masing-masing
9. Mengurangi rasa bosan
Kekurangan :
1. Suasana belajar kurang kompetitif karena masing-masing harus memenuhi nilai batas
lulus,tidak terpengaruh nilai tertinggi atau terendah.
2. Kurang adanya arahan lebih mendalam dari dosen

Harsono 2004. Pengantar problem based learning, Medika fakultas kedokteran UGM.

3. Mengalami stressfull
4. Untuk tutor : tugas semakin berat karena harus mengetahui dan menyamakan pola pikir
masing-masing mahasiswa (Malcolm & Steven Lieb), tidak harus mendetail mengetahui pola
pikir masing-masing mahasiswa supaya ketika evaluasi pola pikir menjadi sama.
5. Lebih menguras tenaga

3. Apakah tujuannya?
Siswa bekerja bersama dosen untuk memilih tujuan belajar berdasrkan permasalahan yang
dihadapi,hal-hal yang telah dipelajari dan dikuasai siswa sebelumnya. Sumber: Doyle,T (2006 ).
The Role of the Teacher in a Learner-centered Classroom.

4. Apakah perbedaan dengan teacher centered?

menekankan pada transfer pengetahuan dari guru ke murid yang relatif bersikap pasif. Prof. Dr.
Aris Pongtuluran, dr., MPH

self directed learning,

1. Mengapa self directed learning itu penting untuk mahasiswa?

Jika perguruan tinggi mendidik dan mengajar mahasiswa dewasa maka pendekatannya haruslah
sesuai dengan karakteristik mereka. Orang dewasa harus dibimbing dengan pendekatan belajar
orang dewasa pula. Sejauh ini sudah banyak teori pembelajaran orang dewasa dikemukakan para
ahli. Stephen D. Brookfield (1986) misalnya, mengemukakan konsep self-directed learning yang
harus menjadi ciri dan sifat serta tujuan pendidikan di kalangan orang dewasa.

Sumber :Brookfield. Stephen D (1986). Understanding and Facilitating Adult Learning.


Milton Keynes: Open University Press.

2. Apakah manfaatnya?
 Dapat melatih pengembangan self learning skills yang diperlukan untuk melaksanakan
lifelong learning selepas masa pendidikan formal. (Mudjiman,2008)
 Dapat menggugah motivasi belajar. (Mudjiman, 2008)
 Menghilangkan strees dalam belajar.
 Pembelajar membuat pilihan sendiri tentang
 Kebutuhan belajar
 Tujuan belajar
 Sumber belajar
 Kapan dan dimana belajar
 Penyelidikan terhadap sesuatu yang menjadi minatnya dengan cara yang sangat
intensif.

 Membaca dengan rambu-rambu yang dipelajarinya sendiri.

 Berpartisipasi dalm kelompok belajar.

 Berkorespondensi dengan orang-orang yang terkait dan mengkomunikasikan gagasan-


gagasan yang dimiliki atau masalah – masalah yang dihadapi.

Sumber : Suparno,suhaenah,2000,membangun kompetensi belajar,jakarta: dirjen Dikti


Depdiknas.

3. Bagaimana cara menerapkannya?


 mendiagnosis kebutuhan belajar.
 merumuskan kebutuhan pendidikan.
 mengidentifikasi bahan sumber daya manusia untuk belajar.
 memilih dan menerapkan strategi pembelajaran yang tepat.
 mengevaluasi hasil pembelajaran. Malcolm Knowles

independent learning,

1. Apakah dimaksud independent learning?

Independent learning (belajar mandiri) adalah cara belajar yang memberikan derajat kebebasan,
tanggung jawab dan kewenangan yang lebih besar kepada pembelajar dalam merencanakan dan
melaksanakan kegiatan-kegiatan belajarnya.

 Beberapa karakteristik independent learning antara lain: 1) membebaskan pembelajar untuk


tidak harus berada pada satu tempat dalam satu waktu tertentu; 2) disediakannya berbagai
bahan (materials) termasuk panduan belajar dan silabus yang rinci serta akses ke semua
anggota fakultas (penyelenggara pendidikan) yang memberikan layanan bimbingan,
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pembelajar, dan mengevaluasi karya-karya
para pembelajar; 3) komunikasi antara pembelajar dengan instruktur atau tutor dicapai
melalui satu atau kombinasi dari beberapa teknologi komunikasi seperti telepon, voice-mail,
konferensi melalui komputer, surat elektronik, dan surat-menyurat secara reguler.
 Kelebihan independent learning antara lain: dimungkinkannya berkembangnya fleksibilitas
belajar siswa yang optimal, memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan
kapan saja, dan menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas. Sedangkan kelemahan
dari independent learning yaitu: frekuensi kontak secara langsung antarsesama siswa maupun
antarsiswa dengan narasumber sangat minim dan peluang siswa untuk bersosialisasi dengan
siswa lain sangat terbatas.. Metode Pembelajaran dalam Independent Learning
 Beberapa metode pembelajaran dalam independent learning antara lain:
1. Tugas Individu . Tugas individual adalah diberikan pada waktu-waktu tertentu dalam bentuk
pembuatan kliping dan majalah.
2. Tugas Kelompok. Tugas kelompok digunakan untuk menilai kompetensi kerja kelompok.
3. Demonstrasi
Merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif dalam menolong siswa untuk
mencarijawaban dari pertanyaan “bagaimana cara membuatnya, terdiri dari bahan apa, cara mana
yang paling tepat, bagaimana dapat diketahui kebenarannya”.

4. Metode Diskusi
Suatu cara mengajar yang dicirikan oleh suatu keterikatan pada suatu topik atau pokok
pernyataan atau problem dimana para peserta diskusi dengan jujur berusaha untuk mencapai atau
memperoleh suatu keputusan atau pendapat yang disepakati bersama.

deep learning,

1. Jelaskan apayang dimaksud deep learning?

Deep learning adalah sebuah disain dalam belajar, dimana didalamnya memerlukan analisis kritis
terhadap ide-ide baru dengan menghubungkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip serta mengarah
pada pemahaman dan retensi janagka panjang , sehingga dapat digunakan untuk memecahkan
masalah dalam konteks asing..SUMBER: Houghton, Warren (2004) Rekayasa Panduan Pusat
Perihal: Belajar dan Mengajar Teori untuk Engineering Akademik. Loughborough: HEA
Engineering Subjek Pusat.
Cirri:

- Mengembangkan kemampuan analitis, mensisnthesis,menevaluasi data dan sumber informasi


- Mendekati konsep – konsep permasalahan yang terjadi di lapangan karena persoalan medis
bersifat ambigu dan kompleks
Collaboration learning adalah proses belajar kelompok yang setiap anggota menyumbang
informasi, pengalamn,ide, sikap,pendapat, kemampuan,ketrampilan yang dimiliki untuk
secara bersama-sama saling meningkatkan pemahaman seluruh anggota,memungkinkan
setiap anggota memahami seluruh bagian pembahasan sehingga setara akan pemahamannya.
( jurnal pendidikan inovatif,vol 3 no 2 Maret 2008. Sudarman Universitas Mulawarman
Samarida )

jelaskan apayang dimaksud self assessment?


Kemampuan untuk mengevaluasi diri terkait dengan peforma hasil belajarnya sendiri. (Sumber :
kulpak dari endang lestari)

peer assessment
adalah sebuah proses di mana seorang pelajar menilai hasil belajar teman atau pelajar lainnya
yang berada se-level. Maksud dari se-level adalah jika dua orang atau lebih berada dalam level
kelas yang sama atau subjek pelajaran yang sama

Brown, Rust and Gibbs (1994), Zariski (1996), Race (1998) menjelaskan keuntungan dari self
dan peer assessment yaitu, mendorong pelajar untuk memiliki rasa tanggung jawab terhadap
proses belajarnya sehingga pelajar dapat mandiri, melatih evaluation skill yang berguna untuk
life long learning dan mendorong deep learning.

 kekurangan dari peer assessment ini adalah:


(1) kurangnya kemampuan mahasiswa dalam mengevaluasi/menilai mahasiswa lain
(2) mahasiswa mungkin kurang bersungguh, melibatkan rasa pertemanan, hiburan yang
mempengaruhi hasil penilaian
(3) mahasiswa mungkin kurang menyukai peer marking karena ada kemungkinan diskriminasi
dan adanya salah paham
(4) mahasiswa mungkin mis informasi satu sama lain apabila tanpa adanya intervensi dosen.

Sumber: //erna-keperawatan.blogspot.com/2008/08/self-assessment-and-peer-assessment.html

 Tujuan :
- Feedback dari orang lain
- Kegiatan yang mengharuskan sso u/ menentukan jml, tingkat, nilai, kualitas sesama
pembelajar.
Sumber: Putri R Ayuningtyas S.Psi MHSPY.HOW STUDENTS LEARN & COGNITIVE
LEARNING THEORY.

SELF REFLECTION

kemampuan manusia untuk melaksanakan introspeksi dan kemauan untuk belajar lebih lanjut
tentang sifat dasar mereka, tujuan dan esensi. Self reflection mempunyai manfaat meneliti apa
yang berhasil dan apa gagal dalam diri kita, sehingga kita tidak melakukan kesalahan yang sama
di masa depan (Beth Lewis,2010)
http://k6educators.about.com/od/professionaldevelopment/a/self_reflection.htm

Umpan balik tersebut antara lain berupa:

a. pemahaman siswa tentang apa yang telah disampaikan,


b. perilaku guru yang tidak efisien dan tidak efektif,
c. perilaku guru yang efisien dan efektif,
d. perilaku yang perlu diperbaiki,
e. perilaku yang diinginkan oleh siswa dan,
f. perilaku yang seharusnya dikerjakan.
http://pakguruonline.pendidikan.net/problematika_sptr_guru_26.html
BELAJAR SEPANJANG HAYAT

Knowles mengemukakan ada tujuh langkah pendidik yang dapat membantu peserta didik untuk
belajar partisipatif

 menumbuhkan keakraban yang mendorong untuk belajar,


 menjadi anggota kelompok dan belajar dalam kelompok,
 mendiagnosis kebutuhan belajar,
 merumuskan tujuan belajar,
 menyusun pengalaman belajar,
 melaksanakan kegiatan belajar,
 melakukan penilaian terhadap proses, hasil, dan pengaruh belajar.

Akhmad Sudrajat, Pendidikan Sepanjang Hayat


Cara terbaik tutor/instruktur dalam memfasilitasi pembelajaran mandiri:

 Dengan membantu pebelajar mengidentifikasi cara-cara mengawali suatu proyek belajar


berikut cara memeriksa dan melaporkanya.
 Dengan menjadi manager pengalaman belajar dan hindarkan menjadi pemberi informasi
(information provider). Agar pebelajar terlatih.
 Membantu pebelajar memiliki teknik assessment yang diperlukannya untuk menemukan
tujuan khusus apa yang harus ia buat.
 Memastikan bahwa pebelajar menyadari tujuan belajar, strategi belajar, sumber-sumber
belajar yang diperlukan, dan kriteria evaluasi yang telah ditentukannya sendiri sebelumnya.
 Mengajarkan keterampilan “inquiry”, pengambilan keputusan, pengembangan diri, cara
mengevaluasi kerjanya sendiri.
 Gunakan teknik-teknik yang dapat memperkaya pengalaman pebelajar, seperti “problem
solving” atau pengalaman lapangan.
 Mendorong kemampuan berpikir kritis dengan cara mengintegrasikan aktifitas tertentu
seperti seminar fakultasluarkampus.net
PERTANYAAN TAMBAHAN

Bagaimana mengantisipasi persoalan-prsoalan belajar difk?

Para mahasiswa kedokteran selama mengikuti proses pembelajaran akan menemui banyak
tekanan dan masalah. Oleh karena itu diperlukan suatu program bimbingan dan konseling
fakultas kedokteran sebagai bentuk student support dalam mengatasi masalah dan tekanan yang
dihadapi mahasiswa tersebut. Kemudian menetapkan metode yang akan diterapkan meliputi,
konsultasi perorangan atau kelompok dengan dosen unit bimbingan dan konseling,

http://www.scribd.com/doc/2364234/PROGRAM-BIMBINGAN-DAN-KONSELING-
FAKULTAS-KEDOKTERAN-

Apa manfaat dari CPE?


untuk mendorong para profesional untuk memperluas pengetahuan mereka dan tetap up-to-date
pada perkembangan ilmu yang baru, memperkuat kesadaran dan pentingnya belajar sepanjang
hayat, motivasi diri, self-assessment dan pengembangan belajar mandiri keterampilan.

(http://www.urmc.rochester.edu/cpe/)

SGD 15
1. apa itu self directed learning?
Knowles (1975, disitasi oleh O’Shea, 2003) mendefinisikan SDL adalah sesuatu proses dimana
seseorang memiliki inisiatif, dengan atau tanpa bantuan orang lain, untuk menganalisis
kebutuhan belajarnya sendiri, merumuskan tujuan belajarnya sendiri, mengidentifikasi sumber–
sumber belajar, memilih dan melaksanakan strategi belajar yang sesuai dan mengevaluasi hasil
belajarnya sendiri

(http://zulharman79.wordpress.com/2008/05/14/self-directed-learning-sdl-atau-belajar-mandiri/

2. cirri self directed learning ?


o tanggung jawab dalam mengarahkan belajarnya (self monitoring)
o membebaskan pembelajar untuk tidak harus berada pada satu tempat dalam satu waktu
o komunikasi antara pembelajar dengan tutor dicapai melalui kombinasi dari beberapa
teknologi komunikasi
o menentukan sendiri apa yang hendak dipelajari
o menentukan sendiri bagaimana cara untuk belajar
(kuliah pakar:“HOW STUDENTS LEARN & COGNITIVE LEARNING THEORY”. Putri R
Ayuningtyas S.Psi MHSPY)

3. kelebihan dan kelemahan self directed learning?


Kelebihan
 Fleksibel. (Zulkabir, 2005)
 Mendorong disiplin dan ketrampilan. (Zulkabir, 2005)
 Mahasiswa dapat menyelesaikan kuliah sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing.
(Zulkabir, 2005)
Kekurangan

 Menuntut disiplin tinggi dan kemandirian belajar yang tinggi. (Zulkabir, 2005)
 Memerlukan bimbingan dan tutorial yang intensif. (Zulkabir, 2005)
 Membuat mahasiswa terlena/keblabasan. (Zulkabir, 2005)
 Independent learning
4. apa itu independent learning?
independent learning adalah ( wedemeyer 1973 ) cara belajar yang memberikan derajat
kebebasan, tanggung jawab dan kewenangan yang lebih besar kepada pembelajar dalam
merencanakan dan melaksanakan kegiatan – kegiatan belajarnya. Candy Philip, 1991 Studi
Independen adalah proses, metode dan filsafat pendidikan dimana pelajar memperoleh
pengetahuan dengan usaha nya sendiri dan mengembangkan kemampuan untuk evaluasi
penyelidikan dan kritis.

 Peer assessment
5. apa itu peer assessment?
PEER ASSESSMENT: adalah yang mengharuskan seseorang untuk menentukan jumlah,
tingkat, nilai, kualitas atau kesuksesan outcome atau produk belajar temannya yang memiliki
status yang sama, yakni sama-sama sebagai pembelajar. (Endang Lestari , 2010)

sebuah proses di mana seorang pelajar menilai hasil belajar teman atau pelajar lainnya
yang berada se-level. Boud (1991)

6. bagaimana penerapan peer assessment?


Peer assessment dapat digunakan untuk membantu pelajar dalam mengembangkan
kemampuan bekerjasama, mengkritisi proses dan hasil belajar orang lain (penilaian
formatif), menerima feedback atau kritik dari orang lain, memberikan pengertian yang
mendalam kepada para siswa tentang kriteria yang digunakan untuk menilai proses dan
hasil belajar dan untuk penilaian sumatif.

http://zulharman79.wordpress.com/2007/05/29/self-dan-peer-assessment-sebagai-penilaian-
formatif-dan-sumatif/

7. bagaimana proses peer assessment?

Proses peer assessment yaitu dimulai dengan mendiskusikan item dan kriteria penilaian oleh
dosen dan para mahasiswa. Kemudian masing-masing mahasiswa menilai teman mereka
yang telah ditunjuk dan juga memberikan feedback. Hasil penilaian ini biasanya dicocokkan
dengan hasil penilaian dosen. Apabila selisih nilai penilaian peer kurang dari 10 % maka
penilaian ini dapat diterima.

 Andragogy (Adult learn)


8. apa cirri andragogy dan pedagogy ?
Topik Andragogi Pedagogi
Pembelajar Mandiri Tergantung kapada tutor
Penyelesaian Masalah Dalam banyak cara Hanya terpaku satu cara
Dari dalam diri sendiri Perlu motivasi dari orang
Sumber Motivasi
(self-directed) lain
Diharapkan bisa berguna
Orientasi Belajar Dapat langsung diterapkan
di masa depan
Peran Pengalaman Sangat diperhitungkan Tidak diperhitungkan
Proses Belajar Aktif Pasif
9. mengapa diterapkan konsep andragogy di perguruan tinggi ?
agar mampu mengintegrrasikan apa yang didapat dalam dirinya dengan apa yang akan dihadappi
di masyarakat (UII). Karena mahasiswa dipandang sudah mampu menerima konsep andragogy ,
Karena mahasiswa mepunyai karakter :

- Mau bekerja keras


- Kepercayaan diri tinggi
- Mempunyai visi ke depan
- Bisa bekerja dalam tim
- Memiliki perencanaan yang matang
- Mampu berpikir analitis
- Mudah beradaptasi
- Mampu bekerja dalam tekanan
- Cakap berbahasa Inggris
- Mampu mengorganisasi pekerjaan
- Agar lulus berkualitas
Aktif berorganisasi
Mengasah bahasa Inggris
Tekun belajar
Mengikuti perkembangan informasi
Memiliki pergaulan luas
Mempelajari aplikasi computer
( Yudi Wibisono ) http://forum.upi.edu/v3/index.php?topic=5257.0;wap2

10. apa definisi SPICES?

Student Centre Learning, maksudnya adalah pelajar yang memegang kontrol dalam
pembelajaran. Pelajar harus aktif dan diberikan tanggung jawab untuk menjalani
pembelajarannya.

Problem Based Learning, maksudnya pembelajaran bertolak dari problem yang ada dalam
kontek nyata.

Integration, maksudnya ada integrasi dalam bidang disiplin ilmu. Contohnya dalam pendidikan
dokter yaitu penerapan sistem blok dimana ada integrasi beberapa disiplin ilmu dalam satu blok.
Integrasi ini ada horizontal integration dan vertical integration.
Community Based, maksudnya kurikulum sekarang harus berorientasi kepada komunitas.
Contohnya kuliah kerja nyata (KKN), Praktek belajar lapangan Community oriented (PBL-
COME).

Electives, maksudnya kurikulum harus memberikan pilihan bagi pelajar untuk memilih.
Misalnya blok elektif yang disusun dengan tema bermacam-macan dan mahasiswa diberi
kebebasan untuk memilih.

Systematic, maksudnya kurikulum dikembangkan secara sistematis. Contohnya dapat dilihat


dalam bentuk peta kurikulum yang sistematis, perancangan pengalaman belajar dan konten
kurikulum dirancang berdasarkan learning outcome yang terlihat dalam blok blueprint.

(dr.Zulharman, M.Med.Ed ; Staf Pengajar FK UR)

Serangkaian cara untuk mendapat ketrampilan dalam sistem pembelajaran Andragogy.

11. kelemahan dan kelebihan SPICES ?


Kelebihan : lebih mengutamakan interaksi social, mengajak siswa mampu
mengemukakan pendapat, melatih berpikir kritis, mengembangkan soft skills dan hard skills.
pembelajaran kontekstual aktif,pendekatan terpadu dan menyeluruh, deep learning dan long term
recall, mengembangkan skills dan inovasi serta menumbuhkan etika belajar mandiri dan belajar
seumur hidup.

Kelemahan : untuk siswa pasif yang tidak mampu beradaptasi akan kesulitan mengikuti
pembelajaran atau diskusi. sangat dibutuhkan ketrampilan untuk menjadi pembelajar mandiri dan
sepanjang hayat.

(Teguh Budipitojo, 2008)

12. apa latar belakang diterapkannya strategi SPICES di FK UNISSULA ?


untuk mempersiapkan implementasi kurikulum yang lebih menekankan kompetensi dalam
menghasilkan output dibidang ahli medis dimana kurikulum ini menggunakan metode SPICES

(SK NO. 138/D/T/2004 diambil dari majalah Farmacia edisi september 2006 hal 38)

13. apa tujuan utama SPICES ?


mahasiswa lebih aktif dalam belajar, kreatif, profesional, menambah wawasan

KULIAH PAKAR : “ADULT LEARNING” oleh Endang Lestari

Knowledge – Materi ilmu dasar dan klinik secara terintegrasi


Skills – alasan ilmiah, penilaian secara kritis, sumber informasi, belajar mandiri, life-long
learning

Attitudes – kerjasama, hubungan antar manusia, kedisiplinan, dan aspek psikososial lainnya .
www.ugm.ac.id

SGD 16
1. Mungkinkah pendidikan kita mengacu pada student center & PBL?
Mungkin, karna kita sedah menggunakan sistem PBL sehingga kita dituntut untuk aktif. Karena
sebagai mahasiswa kedokteran harus aktif mencari pengetahuan sendiri.

2. Bagaiman cara mengefektifkan strategi SPICES?


Dimilai dr diri kita sendiri, trampil dlm setiap masalah, & trampil menghadapinya. Pandai
memilih teman, Motivasi kita untuk belajar.

3. Bagaimana cara orang dewasa belajar?


Belajar mandiri, berpilir dewasa, belajar disiplin, dan tanggung jawab.

4. Apakah perbedaaan metode teacher center dg meneraplan strategi SPICES?


Teacher center: belajar berpusat pada guru. SPICES: mencari pengethuan sendiri.

5. Apa keuntungan CPD? Dapat mengup-date ilmu terus menerus.


6. Apa ciri2 dr adult learning?
Sumer dari mana saja, otodidak, berkelompok.

7. Bisakah kita mengikuti pembelajaran di dunia kedokteran yng berlangsung cepat?


Bisa kalau kita mau berusaha & berdoa.

8. Apa keuntungan & kerugian menggunakan pembelajaran student center & belajar mandiri?
Student center: asalah dapat kita ketahui sendiri, bisa mencari sumber sendiri, lebih tahu apa
yang kita belajari,

9. Mengapa kuliah dengan dosen serasa kurang?


krn dosen hanya mmbrikn materi

10. mahasiswa hanya mendengarkan sehingga retensi informasi yg diserap tidak optimal.
11. Mengapa konsep adult learning sangat diperlukan?
mengingat perkembangan ilmu kedokteran yg cepat. Mereka belajar sebagai suatu proses mental,
bukan menerima secara pasif. kurikulum dibangun berdasarkan kebutuhan dan minat pelajar.
Sumber nilai yang paling tinggi dalam pendidikan orang dewasa adalah belajar dari pengalaman.

12. Apa kelebihan & kekurangan dr konsep adult learning?


Kelebihan: tau lebih dulu , lebih luas wawasan , lebih beragam, mengasah otak,
Kekurangan : mahasiswa yang pasif akan ketinggalan

13. Apa saja sikap yang harus dimiliki seorang mahasiswa dlm melakukan kegiatan independent
learning?
Mandiri, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, aktif, inofatif, mempunyai motifasi belajar yg
tinngi

14. Apa manfaat self assesment & peer assesment?


self assessment : membantu pelajar dalam mengembangkan kemampuan menilai dan mengkritisi
proses dan hasil belajarnya. peer assessment : mampu menerima feed back penilaian dari orang
lain, dan dpt mengoreksi kesalahannya

15. Apa tujuan pembelyajaran SPICES?


16. Prinsip apa saja yng digunakan pada adult learning &self directed learning
 Adult learning:
 Belajar sebelum mereka di hargai
 Agar dpt memperkerjakan berfikir kritis
 self directed learning:
 mendiagnosis kebutuhan belajar
 mendapatkan tujuan belajar
 menentukan sumber
 mengevaluasi hasil belajr
17. Bagaiman proses dlm kegiatan self directed learning?
 Mendiagnosis kebutuhan belajar sendiri
 Menetapkan tujuan pribadi
 Membuat keputusan pada sumberdaya, strategi belajar dan menilai hasil
18. Apakah yang memebuat kita termotivasi untuk belajar?
 Rasa ingintahu yang tinggi
 Mempunyai target target Yng diinginkan
19. Siapa pengembang awal strategi SPICES?
20. Siapa sasaran utama adult learning?
21. Apa yang dimaksud pedagogy?
Pembelajaran bagi anak kecil( sd, smp, sma)

1.

- Mungkinkah pendidikan kita mengacu pada metode student centered learning?


Mungkin, karena melihat proses perkembangan seorang anak secara alami sebenarnya
tiap anak memiliki potensi serta keinginan untuk belajar. Proses belajr alami ini lebih
mengacu pada kebutuhan,minat, serta gaya belajar dari anak itu sendiri sesuai dengan
tingkat perkembangannya. Dengan demikian , mengacu pada student centered learning
adalah suatu langkah “back to basic” yang mengembalikan cara belajar ke proses belajar
alami dari setiap anak.
Prof. Dr. Aris Pongtularan. Dr,. MPH

2. 1. satisfying a curiosity (membuat sistim belajar yang menyenangkan


2. menyukai konten tugasnya
3. suka melatih kemampuannya
4. menikmati aktivitas belajar
http://psychemate.blogspot.com/2007/12/belajar-bagi-orang-dewasa.html
Aktif mencari penyelesaian dari sumber-sumber terpercaya
· Komunikasi ditingkatkan
1. Aktif dalam bertanya, berdiskusi
· Mengontrol diri sendiri dalam berperilaku
· Meningkatkan rasa percaya diri
Harsono. 2004. Pengantar Problem-Based Learning. Yogyakarta : Medika Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada (e-book)
3.Cara orang dewasa belajar:
 Orang dewasa belajar dengan baik apabila menyangkut mana yang menarik bagi dia dan
ada kaitan dengan kehidupannya sehari-hari.
 Orang dewasa belajar sebaik mungkin apabila apa yang ia pelajari bermanfaat dan
praktis
 Orang dewasa belajar sebaik mungkin apabila ia mempunyai kesempatan untuk
memanfaatkan secara penuh pengetahuannya, kemampuannya dan keterampilannya
dalam waktu yang cukup
 Dorongan semangat dan pengulangan yang terus menerus akan membantu seseorang
belajar lebih baik
 Proses belajar dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman lalu dan daya pikir dari warga
belajar
 Saling pengertian yang baik dan sesuai dengan ciri-ciri utama dari orang dewasa
membantu pencapaian tujuan dalam belajar.

 mengidentifikasi beberapa asumsi tentang pembelajar orang dewasa yang dijadikan


fondasi teori belajar orang dewasa yaitu sebagai berikut :
 1) pembelajar orang dewasa akan termotivasi untuk belajar karena kebutuhan dan minat
dimana belajar akan memberikan kepuasan
 2) orientasi pembelajar orang dewasa adalah berpusat pada kehidupan, sehingga unit-unit
pembelajar sebaiknya adalah kehidupan nyata (penerapan) bukan subject matter.
 3) Pengalaman adalah sumber terkaya bagi pembelajar orang dewasa, sehingga metode
pembelajaran adalah analisa pengalaman (experiential learning).
 4) Pembelajaran orang dewasa mempunyai kebutuhan yang mendalam untuk
mengarahkan diri sendiri (self directed learning), sehingga peran guru sebagai instruktur.
 5) Perbedaan diantara pembelajar orang dewasa semakin meningkat dengan
bertambahnya usia, oleh karena itu pendidikan orang dewasa harus memberi pilihan
dalam hal perbedaan gaya belajar, waktu, tempat dan kecepatan belajar.
 http://www.ibii.ac.id/files/newsletter/edisi3/
4. TEACHER CENTRE
 Mahasiswa pasif
 Berpusat pada guru
 Terpisah antara mata kuliyah yang satu dengan mata kuliyah yang lain
 Biaya tidak terlalu besar
STRATEGI SPICES

 Mahasiswa aktif
 Mahasiswa diberi kesempatan untuk berlatih memecahkan kasus sendiri
 Terintegrasi antara mata kuliyah yang satu dengan mata kuliyah yang lain
 Biaya lebih besar
Majalah Farmacia, September 2006 hal 38
5.. (keuntungan jangka pendek):
1. memuaskan rasa ingin tahu
2. menyukai konten tugasnya
3. suka melatih kemampuannya
4. menikmati aktivitas belajar
(keuntungan jangka panjang ) :
1. menghasilkan sesuatu
2. membagi pengetahuan atau kemampuan untuk orang lain
3. memahami apa yang akan terjadi di masa datang
o steps in doing projects (dalam kelompok)
1. choosing the pionner (jangan terlalu bergantung pada “planner” atau ketua kelompok)
2. engages in learning episodes (bagaimana menggunakan atau memanfaatkan sumber dan
kemampuan sebaik mungkin)
psychology.about.com

6. Mahasiswa Memiliki beragam latar belakang ilmu pengetahuan

 Memiliki peluang untuk melakukan pembelajaran secara suka rela.


 Dosen memerankan sebagai fasilitator
 Menekankan aspek aplikasi secara langsung
 Tercipta suasana saling menghargai antar mahasiswa
 Menyadarkan mahasiswa pentingnya lifelong study
 Memungkinkan mashasiswa menjadi agent of change (Abdullah Aly, 2006)
7. Mungkin bias, tergantung mahasiswanya sendiri mau aktif atau tidak dalam pembelajaran.
Jika mendukung kegiatan tersebut, bisa berjalan. Jika tidak, mungkin terhambat.

8• Keuntungan Student Center

1) Karena pembelajaran berpusat pada mahasiswa, sehingga mahasiswa menjadi lebih efektif

2) Mendorong mahasiswa untuk mencari lebih banyak informasi dari berbagai sumber

3) Mendorong pembelajaran secara aktif dan berpikir kritis

4) Mengenalkan hubungan antara ilmu pengetahuan dengan kehidupan nyata

5) Mengembangkan sifat kreatifitas dan kemampuan mahasiswa dalam pemecahan beberapa


masalah

6) Akan berkembangnya karakter mahasiswa (life-long learning)

7) Kualitas lulusan akan lebih kreatif, inovatif dan selalu memecahkan masalah tidak secara
tekstual melainkan secara konstekstual

8) Melatih tanggung jawab kepada para mahasiswa

9) Pemanfaatan teknologi informasi yang efisien dan efektif

10) Mahasiswa akan mempunyai sifat kooperatif, kolaboratif dan suportif

11) Cukup menyenangkan bagi mahasiswa dan tutor dan prosesnya membutuhkan partisipasi
seluruh mahasiswa dalam proses pembelajaran

.• Kerugian student center

1) Memerlukan waktu pembelajaran yang lebih lama

2) Tidak sesuai dengan beberapa jenis kurikulum

3) Tidak cocok untuk mahasiswa yang pasif

4) Jumlah pengajar yang diperlukan dalam proses tutorial lebih banyak dari pada sistem
konvensional

5) Banyak mahasiswa yang ingin mengakses perpustakaan dan komputer dalam waktu bersama

6) Sulit diimplementasikan pada kelas besar

a. Keunggulan Sistem Belajar Mandiri ialah :


1. Siswa bebas untuk belajar sesuai dengna gaya belajar mereka sendiri, sesuai dengan kecepatan
belajar mereka dan sesuai dengan arah minat dan bakat mereka dalam menggunakan kecerdasan
majemuk yang mereka miliki.

2. Menekankan sumber belajar secara lebih luas baik dari guru maupun sumber belajar lain yang
memenuhi unsur edukasi.

3. Mengembangkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan seseorang secara menyeluruh.

4. Pembelajaran mandiri memberikan siswa kesempatan yang luar biasa untuk mempertajam
kesadaran mereka akan lingkungan mereka dan memungkinkan siswa untuk membuat pilihan-
pilihan positif tentang bagaimana mereka akan memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari.

5. Pembelajaran mandiri memiliki kelebihan berupa kebebasan bagi siswa untuk memilih materi
yang sesuai dengan minat dan kebutuhan.Di samping itu,cara belajar yang dilakukan sendiri juga
lebih menyenangkan.

b. Kelemahan Sistem Belajar Mandiri ialah :

1. Siswa bodoh akan semakin bodoh dan siswa yang pintar akan semakin pintar karena jarang
terjadi interaksi satu sama lainnya.

2. Bagi siswa yang malas, maka siswa tersebut untuk mengembangkan kemampuannya atau
pengetahuannya.

3. Ada beberapa siswa yang membutuhkan saran dari seseorang untuk memilih materi yang
cocok untuknya atau ada beberapa siswa materi apakah yang cocok untuk dia karena siswa yang
bersangkutan tidak mengetahui sampai seberapa kemampuannya.

Harsono. 2004. Pengantar Problem-Based Learning. Yogyakarta : Medika Fakultas Kedokteran


Universitas Gadjah Mada (e-book)

9.

Secara alami, manusia sendiri adalah musuh bagi apa yang tidak diketahuinya, sehingga dia
selalu merasa penasaran dengan apa yang tidak ada di dalam dirinya saat itu. Dengan dalil:
An-Naasu A’daa-U Maa Jahiluu.1

Siswa tidak memperoleh kesempatan dan fasilitasi untuk membangun sendiri


pengetahuannya untuk memperoleh pemahaman yang mendalam
www.kurfak2005.fk.ui.ac.id

- 10. Mengingat perkembangan ilmu kedokteran yg cepat

1
Buku I’dad Mahfudzat Kelas 5 KMI Ponorogo
-Mereka belajar sebagai suatu proses mental, bukan menerima secara pasif. kurikulum
dibangun berdasarkan kebutuhan dan minat pelajar.
- Sumber nilai yang paling tinggi dalam pendidikan orang dewasa adalah belajar dari
pengalaman.
- Siswa dapat menguasai factual knowledge
- Seiwa dapat menguasai prinsip-prinsip yang dapat ditransfer untuk menyelesaikan
problem nyata yang hampir sama. (Engel, 1991)
11. Kelebihan :

manusia(dalam hal ini adalah siswa)yang memiliki keunikan,talenta.minat,dan kelebihan


menjadi lebih berkembang ,bisa mengeksplorasi dirinya sendiri ,dan mampu menyampaikan
kebenarannya sendiri.

Kelemahan:

Bagaimana mungkin seorang siswa yang tidak terlalu memahami tentang luasnya ilmu kemudian
dibebaskan memilih apa yang mereka sukai?seolah system ini hanya sebagaisuatu sys

12.

- motivasi dan antusiasme


- terlibat aktif dan bertanggung jawab bagi pendidikan mereka sendiri
http://austega.com/gifted/provisions/independlearning.htm

13. Manfaat Self Assesment danPeer Assesment


 membantu pelajar dalam mengembangkan kemampuan menilai dan mengkritisi proses dan
hasil belajarnya (penilaian formatif)
 membantu pelajar menentukan kriteria untuk menilai hasil belajarnya
 membantu pelajar dalam mengembangkan kemampuan bekerjasama, mengkritisi proses dan
hasil belajar orang lain (penilaian formatif),
 menerima feedback atau kritik dari orang lain,
 memberikan pengertian yang mendalam kepada para siswa tentang kriteria yang digunakan
untuk menilai proses dan hasil belajar dan untuk penilaian sumatif.
 mendorong pelajar untuk memiliki rasa tanggung jawab terhadap proses belajarnya sehingga
pelajar dapat mandiri

14. untuk memperoleh pengalaman belajar dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan yang
ada dalam masyarakat. http://www.trisakti.ac.id/?page=faculty&sw=fk
/klubhausbuku.wordpress.com/2008/06/07/bagaimana-orang-dewasa-belajar/

15. Prinsip adult learning:

 Orang dewasa secara penuh ambil bagian dalam kegiatan-kegiatan


 Mempelajari suatu hal yang menarik dan ada kaitan dengan kehidupan sehari-hari
 Bermanfaat dan praktis
 Mendapatkan dorongan semangat dan pengulangan yang terus menerus
 Punya kesempatan untuk memanfaatkan secara penuh pengetahuannya, kemampuannya, dan
keterampilannya dalam waktu yang cukup melalui pengalaman-pengalaman
 Saling pengertian
Prinsip self directed learning:

 Bahwa program harus kongruen dengan kehidupan belajar, cara alami kita belajar dan
metode unik dimana setiap kita belajar terbaik
 Bahwa program harus disesuaikan dengan pematangan transformasi dan transisi yang dialami
oleh siswa, dalam hal ini yaitu siswa remaja
 Bahwa program harus peduli dengan semua aspek kehidupan yang utuh
 Bahwa belajar dengan program self directed learning harus menggunakan berbagai macam
kapasitas manusia, termasuk indera kita, emosi dan tindakan serta intelektual kita bahwa self
directed learning kegiatan yang harus dilakukan dalam pengaturan sesuai dengan
perkembangan mereka. http://www.selfdirectedlearning.com/majorprinciples.html
16. Menurut MALCOLM KNOWLES (1975), proses-proses dalam self directed learning
termasuk mendiagnosis kebutuhan belajar sendiri, menetapkan tujuan pribadi, membuat
keputusan pada sumber daya dan strategi belajar dan menilai-nilai hasil.

17. *Niat
*Faktor dari lingkungan
*Target
*Rasa ingin tahu yang besar
*Tujuan
18. Pengembang awal strategi SPICES yaitu HARDEN ET AL 1984
Sumber: Dent J.A, & Harden, R.M.2005. A Practical Guide For Medicine
Teacher.Second Edition. Elevier Churchill Livingstone.
19.Sasaran dari pembelajaran adult learning membutuhkan kriteria sebagai berikut :
 mahasiswa yang ingin belajar – willing students
 guru yang bersimpati pada mahasiswa – sympathetic teachers institusi yang memfasilitasi
interaksi antar keduanya
dr. Muzakkir Tanzil, SpM(K).2007.BUKU KOMUNIKASI MAHASISWA PEMBIMBING
AKADEMIK.Jakarta.FKUI

20. Model pedagogi pada intinya lebih menitikberatkan pada teacher-directed education dimana
guru memiliki tanggung jawab penuh dalam membuat keputusan mengenai apa yang akan
dipelajari, bagaimana pembelajarannya dan kapan pembelajaran berlangsung. Learner hanyalah
submisif dan menerima instruksi guru. Berikut asumsi mengenai pembelajar:

1) kebutuhan untuk mengetahui-->pembelajar hanya tahu materinya saja, tanpa tahu aplikasinya.

2) Self-concept-->guru menganggap bahwa pembelajar memiliki kepribadian yang dependen

3) Role of experience (peran pengalaman)-->pengalaman dari peserta didik lebih sedikit gunanya
sebagai sumber belajar. Pengalaman tidak cukup sebagai sumber pengetahuan. Proses belajar
bergantung pada guru, textbook, dan bantuan audio-visual

4) Kesiapan belajar-->peserta didik siap untuk belajar ketika pengajar mereka mengatakan bahwa
mereka harus belajar.

5) Orientasi belajar-->subject-centered orientation, artinya peserta didik menganggap bahwa


belajar adalah mendapatkan materi

6) Motivasi-->peserta didik termotivasi oleh motivasi eksternal psychology.about.com

SGD 17
1. Apa itu konsep andragogy ?
 Suatu seni dan ilmu untuk membantu orang dewasa dalam belajar
2. Bagaimana cara menerapkan ketrampilan sepanjang hayat ?

Berdasarkan Robert M dalam developing attitude toward learning cara menerapkan belajar
sepanjang hayat

 menerima respon belajar secara positif


 member tugas yang member peluang memperoleh keberhasilan
 memberi pembelajar tanda-tanda untuk belajar sehingga pembelajar tahu kemana dia harus
bergerak
 memberi kesaempatan pembelajar untuk terlibat secara aktif.

3. Apa ada hubungan antara andragogy dan adult learning ?


Andragogy sama dengan adult learning, sama sama pembelajaran bagi orang dewasa yakni
tentang perubahan perubahan dalam sikap , perubahan pengetahuan, perubahan perilaku,
perubahan keahlian, perubahan dalm cara berpikir, dan perubahan produktivitas
Sumber : Knowles, Malchom Shepherd.Praktek Pendidikan Modern Dewasa : Versus
Andragogi. New York : Press Association, 1970
4. Apa kendala strategi spices?
 Keanekaragaman sikap mental dan etika profesi
 Kebersamaan dalam keyakinan
 Semangat, gairah dan komitmen
(Sujawardi.2004.Catatan teori-teori pembelajaran.UGM)

5. Apakah langkah-langkah pelaksanaan andragogy

1. Menciptakan iklim untuk belajar


2. Menyusun suatu bentuk perencanaan kegiatan secara bersama dan saling membantu
3. Menilai atau mengidentifikasikan minat, kebutuhan dan nilai-nilai
4. Merumuskan tujuan belajar
5. Merancang kegiatan belajar
6. Melaksanakan kegiatan belajar
7. Mengevaluasi hasil belajar (menilai kembali pemenuhan minat, kebutuhan dan pencapaian
nilai-nilai. (Supriadi, M.Pd Dosen di STAIN Bukittinggi)

6. Mengapa strategi spices menenkankan pendekatan student centered dan pbl tidak yang
lainnya ?

Kelebihan PBL :

- Problem solving
- Belajar mandiri/Self directed learning
- Belajar sepanjang hayat
- Identifikasi dan evaluasi sumber belajar
- Critical thingking
- Creative thinking
- Belajar dari masalah nyata
- Cooperative dan collaborative learning
- Peer learning
- reflection

Dent J.A. & Harden, R.M. 2005. A Practical Guide For Medical Teacher. Second Edition.
Elsevier Churchill Livingstone.

Amin Z, Eng KH. Basics in Medical Education. Singapore: World Scientific Publishing, 2003

7. Bagaimana proses perkembangan ilmu kedokteraan ?


Dari penyakit yang timbul dengan adanya penelitian
8. Apa kriteria mahasiswa sehingga dia dapat digolongkan sebagai pembelajar dewasa ? Apa
ada lagi yang tergolong sebagai pembelajar dewasa selain mahasiswa ?
Kalau mahasiswa bisa belajar mandiri tanpa dibimbing, bisa orang lain dapat digolongkan
pembelajar dewasa
9. Apakah konsep andragogy dapat gagal ? Kapan dapat gagal ?
 Dapat. Ketika seorang pelajar menyalahi 6 aturan dasar penuntut ilmu. Lan tanalul ilma illa
bisittatin, sa unbika 'an tafsiliha bi bayanin : zaka'un, wa hirsun, wa dirhamun, wajtihadun,
wa suhbatul ustadzi, wa tulu zamanin. “tidak akan brkembang/ sukses dalam berilmu,
kecualai dengan 6 syarat: pintar/terampil, tamak, biaya, ijtihad/strategy/usaha, berteman
dengan guru, lama waktu belajarnya.

(Syekh Zarnuji; Ta'limul Muta'allim; hal. 13)


10. Bagaimana bila seorang mahasiswa tdk dpt memnuhi konsep Belajar orang dewasa yang
disebutkan dalam skenario ?
Akan terteekan dan tertinggal
11. Apa tahap dr konsep collaborative learning ? Beserta unsur-unsurnya !
 Mengidentifikasi Masalah
 Menentukan masalah itu apakah perlu diselesaikan atau tidak terlebih dahulu
 b.Merumuskanmasalah
Konstruktivisme proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur
kognitif siswa berdasarkan pengalaman.
 Inkuiri
 proses pembelajaran didasarkan pada pencapaian dan penemuan melalui proses berpikir
secara sistematis
 Bertanya (Questioning)
 bertanya dan menjawab pertanyaan.
 Kelompok Belajar (Learning Community)
 Pengetahuan dan pemahaman anak ditopang bannyak oleh komunikasi dengan orang lain.
 Pemodelan (Modeling)
 proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh
setiap siswa
 Refleksi (Reflection)
 cara berpikir tentang apa yang baru di pelajari atau berpikir ke belakang tentang apa yang
suda dilakukan di masa lalu
 Unsur – Unsur
1. Pemimpin tim (Leader) Sebagai fasilitator penyusun agenda, dengan menerima masukan dari
para anggota tim.
2. Time Keeper Sebagai mengawasi track waktu yang dibutuhkan untuk setiap sesi aktifitas
yang dilakukan tim dan meyakinkan bahwa setiap alokasi waktu dalam agenda digunakan.
3. Room Scheduler.Butuh ruangan untuk melakukan Collaborative Learning
4. Penyusun Sumberdaya (Resource Arranger) Sebagai pencatat atas hasil-hasil diskusi
5. Group Process Evaluator, Yang mengevaluasi hasil diskusi dalam kelompok
6. Partisipan, Orang yang ikut serta dalam proses belajar kelompok
7. Resource Person, biasanya bukan anggota tetaptim, namun memiliki value yang dibutuhkan
oleh tim
12. Mengapa bagi anak fk harus menerapkan konsep belajar sepanjang hayat ?Apa hanya di
fakultas kedokteran ?
Karena ilmu berkembang dan selalu dapat mengupdate dan dapat terampil
13. Apakah sama cpd dengan belajar sepanjang hayat ?
Sama, karena mengguanakan professional education
14. Bagaimana cara mengidentifikasi masalah” yg akan dihadapi ?
Bertanya kepada orang yang lebih ahli
15. Apa keuntungan dan kerugian dari self directed ?
Kelebihan
 1. Fleksibel. (Zulkabir, 2005)
 2. Mendorong disiplin dan ketrampilan. (Zulkabir, 2005)
 3. Mahasiswa dapat menyelesaikan kuliah sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-
masing. (Zulkabir, 2005)
Kekurangan

 1.Menuntut disiplin tinggi dan kemandirian belajar yang tinggi. (Zulkabir, 2005)
 2.Memerlukan bimbingan dan tutorial yang intensif. (Zulkabir, 2005)
 3.Membuat mahasiswa terlena/keblabasan. (Zulkabir, 2005

SGD 18
LEARNING ISSUE

1. Apa definisi andragogy?


Andragogy adalah cara pembelajaran orang dewasa dari pengalaman dan dapat diselesaikan
secara mandiri dan juga dari tuntutan dan penambahan informasi

Sumber: dari berbagai sumber

2. Bagaimana ciri-ciri Andragogy?


Menurut Suprijanto(2007) ada beberapa ciri-ciri belajar seorang pelajar dewasa antara lain:
Ø Adanya motivasi yang tinggi dalam dirinya
Ø Pelajar dewasa akan belajar jika ada manfaatnya
Ø Pelajar dewasa lebih suka jika pendapatnya dihargai dan diperhatikan
Ø Adanya kepercayaan antara pelajar dan pembimbing
Ø Suasana belajar yang menyenangkan dan menantang
Ø Pelajar dewasa ingin mengetahui kelebihan dan kekurangannya
Ø Orientasi belajar pada kehidupan nyata (life-centered)
Ø Bahan belajar berasal dari dirinya sendiri yaitu berupa pengalaman
Ø Belajar merupakan proses emosional dan intelektual
Ø Belajar adalah hasil dari mengalami sesuatu
Ø Belajar adalah sebuah kerja sama
Ø Terjadi komunikasi yang timbal balik
Ø Belajar merupakan peristiwa yang bersifat unik
Ø Pelajar dewasa mempunyai pendapat, kecerdasan, dan gaya belajar yang berbeda
Ø Kadang-kadang belajar adalah proses yang menyakitkan
Ø Belajar merupakan proses evolusi
Sumber: http://ww3.yuwie.com/blog/entry.asp?id=904679&eid=578494

3. Apa kelebihan dan kekurangan dari metode andragogy?


Kelebihan :
 dapat saling tukar ilmu
 lebih suka d beri saran daripada di gurui ,sehingga tidak muncul keputusan sepihak.
 apa yang dilakukan OD menunjukkan kepemahamannya .
 Orang dewasa suka diberlakukan dengan kesungguhan ,iktikat yg baik ,adil dan masuk
akal.
 Pengalaman sebagai pembelajaran
Kekurangan :
 mahasiswa pasif akan tertinggal
 sedikit kesempatan untuk mengembangkan tes ketrampilan
Sumber: (buku pendidikan orang dewasa-Ir.H.Suprijanto)

4. Apa manfaat dari andragogy?


Seseorang yang telah mengikuti proses pembelajaran secara andragogis diharapkan:
1. Mampu memahami diri sendiri; mengerti tentang kebutuhan pribadi, keinginan, motivasi,
kemampuan dan tujuan. Mampu melihat diri sendiri secara obyektif, dan berusaha untuk
menjadi lebih baik.
2. Mampu mambangun sikap menerima, menyukai dan menghormati orang lain. Mampu
membedakan antara personal dan ide, melawan ide tanpa harus menyerang orang yang
memiliki ide tersebut secara personal.
3. Mampu membangun sikap dinamis terhadap kehidupan. Ia harus dapat menerima perubahan
sebagai kenyataan dan siap merubah sikap sesuai dengan perubahan keadaan. Ia harus
mampu melihat bahwa pengalaman dan perubahan merupakan sumber pembelajaran.
4. Mampu bereaksi terhadap penyebab, bukan gejala, sebab pemecahan masalah tergantung
pada penyebabnya bakan pada gejalanya.
5. Orang dewasa sanggup meningkatkan kemampuan pribadi agar dapat andil dalam
meningkatkan kemajuan diri maupun masyarakat.
6. Ia mampu memahami nilai dasar manusia yang berupa pengalaman, menghargai nilai tradisi
dan adat yang telah menyatukan manusia.
7. Mampu memahami masyarakat dan bisa mengarahkan perubahan mereka.
Sumber: Peter Sutherland, Adult Learning, Kogan Page, London, 2001, Working With Adult
Learners, Wall & Emerson, Inc. Toronto, 1992

5. Langkah apa yang diterapkan untuk memaksimalkan andragogy?


Langkah-langkah kegiatan dan pengorganisasian program pendidikan yang menggunakan asas-
asas pendekatan andragogi, selalu melibatkan tujuh proses sebagai berikut :

1. Menciptakan iklim untuk belajar


2. Menyusun suatu bentuk perencanaan kegiatan secara bersama dan saling membantu
3. Menilai atau mengidentifikasikan minat, kebutuhan dan nilai-nilai
4. Merumuskan tujuan belajar
5. Merancang kegiatan belajar
6. Melaksanakan kegiatan belajar
7. Mengevaluasi hasil belajar (menilai kembali pemenuhan minat, kebutuhan dan pencapaian
nilai-nilai.
6. Perbedaan peer assesment dan self assesment?
Self assessment dan peer assessment merupakan cara penilaian hasil belajar yang berpusat pada
pelajar.
Self assessment menurut Boud (1991) adalah keterlibatan pelajar dalam mengidentifikasi
kriteria atau standar untuk diterapkan dalam belajar dan membuat keputusan mengenai
pencapaian kriteria dan standar tesebut. Dengan kata lain Self assessment adalah sebuah proses
dimana pelajar memiliki tanggung jawab untuk menilai hasil belajarnya sendiri.
peer assessment adalah sebuah proses di mana seorang pelajar menilai hasil belajar teman atau
pelajar lainnya yang berada se-level. Maksud dari se-level adalah jika dua orang atau lebih
berada dalam level kelas yang sama atau subjek pelajaran yang sama.
Sumber: ZulharmanMahasiswa S2 Ilmu Pendidikan Kedokteran Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada )

7. Apa manfaat peer assessment dan self assessment?


Peer assessment mempunyai keuntungan sebagai berikut; (1) membantu mahasiswa menjadi
lebih mandiri, bertanggung jawab dan merasa lebih dilibatkan (2) mendorong mahasiswa untuk
lebih kritis dalam menganalisa pekerjaan dan melihatnya lebih dari sekedar nilai (3) membantuk
mengklarifikasi criteria assessment (4) memberikan rentang yang lebih luas untuk feed back (5)
mendekatkan pada situasi karir dimana penilaian dilakukan oleh kelompok (6) mengurangi
beban dosen dalam menilai (7) mendorong deep learning dari pada surface learning (8)
menjadikan assessment sebagai bagian dari proses pembelajaran, sehingga kesalahan adalah
suatau kesempatan bukan kegagalan (9) mempraktekkan transferable skill yang diperlukan untuk
long life learning, yaitu kemampuan evaluasi (10) menggunakan metode evaluasi eksternal
sebagai mode untuk assessment internal

Self assessment sendiri dapat diterapkan untuk berbagai hal antara lain: (1) self monitoring
individual dan melihat kemajuan (2) cara untuk meningkatkan praktek belajar yang baik dan
belajar bagaimana mempelajari ketrampilan (3) diagnosis dan remediasi (4) pengganti bentuk
assessment yang lain (5) kegiatan belajar yang didesain untuk mengembangkan professional (6)
meningkatkan belajar untuk konteks yang luas (7) mereview pencapaian sebagai alat
untukmengenali prior learning (8) mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam berpikir kritis
(9) menentukan criteria yang akan digunakan untuk menilai tugas mahasiswa.4,8

Sumber: Quality Assurance Agency. (2006). Code Practice for the Assurance of Academic
Quality and Standards in Higher Education. The Quality Assurance Agency for Higher
Education

8. Apa kelemahan peer assessment dan self assessment?


kekurangan dari peer assessment ini adalah: (1) kurangnya kemampuan mahasiswa dalam
mengevaluasi/menilai mahasiswa lain (2) mahasiswa mungkin kurang bersungguh, melibatkan
rasa pertemanan, hiburan yang mempengaruhi hasil penilaian (3) mahasiswa mungkin kurang
menyukai peer marking karena ada kemungkinan diskriminasi dan adanya salah paham (4)
mahasiswa mungkin mis informasi satu sama lain apabila tanpa adanya intervensi dosen.
Sumber: http://erna-keperawatan.blogspot.com/2008/08/self-assessment-and-peer-
assessment.html

9. Bagaimana cara mengantisipasi terhadap kelemahan tersebut?


Ada empat langkah dalam perencanaan dan penerapan self dan peer assessment agar efektif
yaitu :
1. Penyampaian maksud dan tujuan peer assessment kepada semua partisipan yang terlibat,
baik mahasiswa yang akan dinilai maupun mahasiswa yang menjadi penilai. Oleh karena
bentuk penilaian ini masih baru, maka peer assessment ini diterapkan secara bertahap,
dengan menggunakan anonym, diterapkan pada low stake setting seperti untuk penilaian
formative dan buatlah sistem penilaian ini semudah dan sesederhana mungkin. Hal yang
sama juga dilakukan untuk self assessment.
2. Kriteria penilaian harus dikembangkan dan disampaikan kepada partisipan. Kriteria ini
meliputi berapa banyak partisipan yang terlibat, karakteristik partisipan, komponen
kompotensi apakah yang akan dinilai, kapan penilaian akan dilaksanakan, dan juga metode
pengambilan data (checklist, rating form, scoring key). Penggunaan criterion standart
sangat sesuai sehingga kriteria standar penilaian jelas dan mudah dipahami.
3. Pelatihan perlu dilakukan untuk semua partisipan. Pelatihan yang intensif perlu dilakukan
untuk para mahasiswa yang pertama kali menghadapi sitem penilaian ini dan apabila para
mahasiswa telah melewati beberapa kali sistem penilaian ini maka pelatihan tidak perlu
intensif. Pelatihan ini mencakup pelatihan mengenai penentuan kriteria penilaian (criterion
reference test) dan pelatihan cara memberikan feedback yang efektif.
4. Hasil penilaian perlu dimonitor, apakah hasil penilaian dari self, peer dan instruktur sudah
memiliki kesamaan. Hal ini perlu untuk mengidentifikasi hal-hal yang dapat menyebabkan
perbedaan hasil penilaian oleh self, peer dan instruktur sehingga nantinya dapat diperbaiki
atau dihindari. Metode diskusi dapat dilakukan untuk mencari penyebab perbedaan hasil
penilaian oleh self, peer dan instruktur.

10. Apa definisi self reflection?


Self-reflection adalah suatu kegiatan untuk mengevaluasi proses belajar mengajar yang telah
dilaksanakan untuk mendapatkan umpan balik dari apa yang telah dilakukan, seperti pemahaman
siswa tentang apa yang telah disampaikan, perilaku guru yang lefektif, perilaku yang perlu
diperbaiki, perilaku yang diinginkan oleh siswa dan, perilaku yang seharusnya dikerjakan.

Sumber: http://pakguruonline.pendidikan.net/problematika_sptr_guru_26.html

11. Apa tujuan self reflection?


 Untuk mendorong life long learning dan self directed learning.
 untuk mengevaluasi proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan untuk mendapatkan
umpan balik dari apa yang telah dilakukan.
Sumber: http://pakguruonline.pendidikan.net/problematika_sptr_guru_26.html

12. Bagaimana ciri-ciri collaborative learning?


- Anggota menyumbangkan informasi, pengalaman, ide, sikap, pendapat, kemampuan, dan
ketrampilan yang dimilikinya, untuk secara bersama-sama saling meningkatkan pemahaman
seluruh anggota.
- Pengajar menyerahkan sebagian tanggung jawab pada siswa untuk mengarahkan sendiri
proses belajarnya
- Berlatar belakang student centered learning
Sumber: http://jurnaljpi.files.wordpress.com/2009/09/vol-3-no-2-Pembagian tugas yang di
berikan secara adilsudarman.pdf

 Setiap kelompok dipimpin oleh ketua yang bertanggung jawab


 Semua anggotanya memiliki “rasa memiliki” pada sebuah tugas yang dilakukan
 Siswa dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan materi belajar sesuai
kompetensi dasar yang akan dicapai.
 Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, baik
tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jika mungkin anggota kelompok
berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender.
 Penghargaan lebih menekankan pada kelompok dari pada masing-masing individu.
 Dalam pembelajaran kooperatif dikembangkan diskusi dan komunikasi dengan
tujuan agar siswa saling berbagi kemampuan, saling belajar berpikir kritis, saling
menyampaikan pendapat, saling memberi kesempatan menyalurkan kemampuan,
saling membantu belajar, saling menilai kemampuan dan peranan diri sendiri
maupun teman lain.
Gunawan. 2007. Genius Learning Strategy. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

13. Apa manfaat dari collaborative learning?


1. Mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi
2. Meningkatkan siswa-fakultas interaksi dan keakraban
3. Meningkatkan retensi siswa
4. Membangun harga diri siswa
5. Meningkatkan kepuasan siswa dengan pengalaman belajar
6. Meningkatkan sikap positif terhadap materi pelajaran
7. Mengembangkan keterampilan komunikasi lisan
8. Mengembangkan keterampilan interaksi sosial
9. Meningkatkan hubungan positif ras
10. Menciptakan lingkungan yang aktif, terlibat, eksplorasi pembelajaran
11. Menggunakan pendekatan tim untuk pemecahan masalah dengan tetap menjaga
tanggung jawab individu
12. Mendorong keragaman pemahaman
13. Mendorong siswa tanggung jawab untuk belajar
14. Melibatkan siswa dalam mengembangkan prosedur kurikulum dan kelas
15. Siswa mengeksplorasi alternatif solusi masalah dalam lingkungan yang aman
16. Merangsang berpikir kritis dan membantu siswa menjelaskan ide-ide melalui diskusi
dan perdebatan
17. Meningkatkan keterampilan manajemen diri
18. Cocok baik dengan pendekatan konstruktivis
19. suasana kerjasama dan membantu schoolwide
20. Siswa mengembangkan tanggung jawab untuk satu sama lain
21. Membangun hubungan yang lebih positif heterogen
22. Mendorong mahasiswa teknik alternatif penilaian
23. Memupuk dan mengembangkan hubungan interpersonal
24. Pemodelan pemecahan masalah teknik oleh rekan siswa
25. Siswa diajarkan bagaimana mengkritik ide-ide, bukan orang
26. Menetapkan harapan tinggi bagi siswa dan guru
27. Meningkatkan prestasi lebih tinggi dan kehadiran kelas.
28. Siswa tetap pada tugas yang lebih dan kurang mengganggu
29. kemampuan siswa untuk melihat situasi dari perspektif orang lain (pengembangan
empati)
30. Menciptakan sistem dukungan sosial kuat
31. Membuat sikap yang lebih positif terhadap guru, kepala sekolah dan personel sekolah
lainnya oleh siswa dan menciptakan sikap yang lebih positif oleh guru terhadap siswa
mereka
32. Alamat perbedaan gaya belajar di kalangan siswa
33. Mempromosikan inovasi dalam teknik pengajaran dan kelas
34. Kelas kecemasan berkurang secara signifikan
35. Test kecemasan berkurang secara signifikan
36. Kelas menyerupai situasi kehidupan nyata sosial dan ketenagakerjaan
37. Siswa praktek pemodelan peran masyarakat dan kerja terkait
38. CL adalah synergystic dengan tulisan di kurikulum
39. CL kegiatan dapat digunakan untuk personalisasi kelas kuliah besar
40. bangunan Skill dan praktek dapat ditingkatkan dan dibuat kurang membosankan
melalui kegiatan CL masuk dan keluar dari kelas.
41. kegiatan CL mempromosikan hubungan sosial dan akademis baik di luar kelas dan
kursus individu
42. CL proses menciptakan lingkungan dimana siswa dapat berlatih membangun
ketrampilan kepemimpinan.
43. CL meningkatkan keterampilan kepemimpinan siswa perempuan
44. Di perguruan tinggi dimana siswa pulang-pergi ke sekolah dan tidak tetap di kampus
untuk berpartisipasi dalam kegiatan kehidupan kampus, CL menciptakan lingkungan
komunitas dalam kelas.
TPANITZ@mecn.mass.edu

14. Apa yang dimaksud spices?


approach/ student centered learning

student centered: mahasiswa secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yg


dipelajari aktif dalam pengelolaan pengetahuan, belajar menentukan apa yg ingin mereka
ketahui.
problem based: mahasiswa diberikan trigger atau ilustari kasus yg akan digunakan untuk
mencariinformasi tanpa harus memecahkan masalah yg di tampilkan guna untuk
mengembangkan prior knowledgenya.
integrated: mahasiswa harus menghubungkan dan mengintegrasi ilmu yg di peroleh sehingga
menjadi kesatuan yg utuh
community base: pendidikan berorientasi pada kebutuhan masyarakat
elective: mahasiswa disiapkan modul2 yang bertujuan untuk mengembangkan minat dan bakat
systematic: mahasiswa harus belajar dasn menguasai ilmu secara sistematis, tdk melompat
lompat agar didapatkan pemahaman secara baik.
Sumber: dr, ahmad alulia yusuf phd 2009

15. Apa tujuan spices?


Harden mengenalkan konsep the SPICES model untuk pengembangan kurikulum (Harden et al
1984). Konsep SPICES ini erat hubungannya dengan pengembangan kurikulum berbasis
kompetensi Setelah penulis mencoba memahami konsep ini, penulis mendapatkan bahwa selain
PBL merupakan salah satu komponen dari huruf yang ada di SPICES yaitu huruf P, ternyata
PBL ini mempengaruhi huruf- huruf yang lainnya misalnya huruf S (Student Centre Learning),
huruf I (Integration), huruf S (systematic), huruf C(tema blok community) dan huruf (E) dengan
adanya blok elektif di PBL.

Sumber: http://zulharman79.wordpress.com/2008/02/20/mengapa-harus-problem-based-
learning/#more-72
16. Bagaimana cara memaksimalkan SPICES?
 Untuk meningkatkan mutu mahasiswa fakultas kedokteran (KCM, Juli 2002, 2006)
 Mengefisiensikan waktu belajar (KCM, Juli 2002, 2006)
 Mendorong minat mahasiswa belajar dan melatih pola pikir mahasiswa (FK UNPAD)
17. Apa definisi dari CPD?
Pembelajan yang dilakukan profesonal dan berkelanjutan sepanjang hayat. Sumber: dari berbagai
sumber

SGD 19
1. Kenapa perkembangan ilmu kedokteran sangat cepat?
2. Bagaimana cara dosen mengarahkan belajar sepanjang hayat kepada mahasiswa?
3. Apa kelebihan dan kekurangan dari konsep Andragogy??
4. Apa itu strategi SPICES dan artinya?? Bagaimana penerapannya?? Dan kelebihan dan
kekurangannya?
5. Sebutkan metode Andragogy dan jelaskan ciri2nya!
6. Diterapkan dimana sajakah Self Assessment dan Peer Assessment?
7. Mengapa konsep Andragogy dibutuhkan oleh mahasiswa?
8. Apakah persoalan yang dihadapi dalam Deep Learning, dan bagaimana cara
mengantisipasinya
9. Sebutkan langkah-langkah Andragogy!
10. Apa kelebihan dan kekurangan dari independent learning?
11. Apa hubungan antara deep, independent, dan collaborative learning?
12. Sebutkan contoh dari program student centered untuk mendorong siswa agar bisa
berkomunikasi?
13. Sebutkan prinsip dasar dari belajar orang dewasa?
14. Bagaimana cara belajar melalui kegiatan CPE?

1. -Karena munculnya masalah-masalah baru dari kedokteran


-Adanya penilitian-penelitian baru
-Peningkatan teknologi informasi (aspek bantuan)
2. Pengarahan kepada mahasiswa dalam cara proses mendapatkan dan mencari informasi yang
ada, secara tidak langsung
3. Kelebihan:
 Membantu siswa belajar mandiri, bertanggung jawab, lebih kritis dalam menganalisis.
 Membantu memperjelas kriteria penilaian
 Memberikan siswa berbagai umpan balik yang lebih luas
Kekurangan:
 Kurangnya kemampuan untuk mengevaluasi satu sama lain
4. Student Centre Learning, maksudnya adalah pelajar yang memegang kontrol dalam
pembelajaran. Pelajar harus aktif dan diberikan tanggung jawab untuk menjalani
pembelajarannya.
Problem Based Learning, maksudnya pembelajaran bertolak dari problem yang ada dalam
kontek nyata.
Integration, maksudnya ada integrasi dalam bidang disiplin ilmu. Contohnya dalam
pendidikan dokter yaitu penerapan sistem blok dimana ada integrasi beberapa disiplin ilmu
dalam satu blok. Integrasi ini ada horizontal integration dan vertical integration.
Community Based, maksudnya kurikulum sekarang harus berorientasi kepada komunitas.
Contohnya kuliah kerja nyata (KKN), Praktek belajar lapangan Community oriented (PBL-
COME).
Electives, maksudnya kurikulum harus memberikan pilihan bagi pelajar untuk memilih.
Misalnya blok elektif yang disusun dengan tema bermacam-macan dan mahasiswa diberi
kebebasan untuk memilih. (apabila kita nyaman dengan kondisi kita maka kita maka akan
mudah untuk mencapai tujuan tertentu)
Systematic, maksudnya kurikulum dikembangkan secara sistematis. Contohnya dapat dilihat
dalam bentuk peta kurikulum yang sistematis, perancangan pengalaman belajar dan konten
kurikulum dirancang berdasarkan learning outcome yang terlihat dalam blok blueprint.
Zulrahman di/pada Februari 20, 2008
5.
 Kelompok diskusi kecil
 Bermain peran / simulasi
 Kelompok belajar pok
Ciri-cirinya:
 Di haruskan untuk mandiri
 Banyak jalan untuk belajar
 Harus memotivasi diri-sendiri
 Banyak cara untuk mendapatkan sumber belajar akan tetapi perubahan atau perbaikan
harus dilakukan.
 Meningkatkan kemampuan untuk memimpin (Intellectual growth involves an
increasing capacity to say to oneself and others, by mean of words or symbols, what
one has done or what one will do)
 Perkembangan intelektual tergantung pada hubungan sistematis dalam kelompok
antara tutor dan pembelajar (Intellectual development depends on a systematic and
contingent interaction beetwen a tutor and a learner)
 Belajar bukan hanya media untuk berubah tapi juga alat yang dapat digunakan
pebelajar di lingkungannya (Teaching is vastly facilitated by the medium of
languange, which ends by being not only the medium of exchange but the instrument
that the learner can use himself in bringing order into the environment)
 Meningkatnya kemampuan untuk mengambil cara-cara penyelesaian alternatif secara
bersamaan, dan mengelola waktu serta perhatian dalam beberapa harapan
penyelesaian (Intellectual development is marked by increasing capacity to deal with
several alternatives simultaneously, to tend to several sequences during the same
period of time, and to allocate time and attention in a manner appropiate to these
multiple demands)
6.
 Logsbook  journal
 Self assessment : penggambaran kembali tentang pengalaman belajar serta kelebihan
dan kekurangan seberapa jauh hasil pencapaian dimana mahasiswa dapat menyadari
seberapa jauh hasil pencapaiannya dan mengintrospeksi diri tentang hasilnya.
i. Peer Assessment : diskusi dengan tutor dan teman (Catatan kuliah)
 Self assessment dan peer assessment saling tukar catatan kuliah dan member
komentar.
 Lab. Keterampilan klinik
 Self assessment : keterampilan diri mengerjakan form keterampilan klinik lalu
beritahu teman tentang hasil kerjanya.
 Peer assessment : lalu teman akan mengamati hingga terjadi feedback (umpan balik)
yang dapat meningkatkan keterampilan.
7. Karena seorang mahasiswa membutuhkan konsep andragogy, untuk menjadikan dirinya
sendiri sebagai pembelajar yang mandiri

(1) orang dewasa mempunyai pengalaman yang berbeda dengan anak-anak,

(2) orang dewasa mempunyai konsep diri,

(3) orang dewasa mempunyai orientasi belajar yang berbeda dengan anak-anak

(4) orang dewasa mempunyai kesiapan untuk belajar.

’Knowles(1979)’

8. Orang tersebut pintar dan cakap dalam menjelaskan, sedangkan apabila pemaparan secara
tertulis maka akan kesulitan (surface dan deep learning harus seimbang untuk menciptakan
pembelajar yang baik
9. Langkah-langkah kegiatan dan pengorganisasian program pendidikan yang menggunakan
asas-asas pendekatan andragogy, melibatkan tujuh proses sebagai berikut :

 Menciptakan iklim untuk belajar


 Menyusun suatu bentuk perencanaan kegiatan secara bersama dan saling membantu
 Menilai atau mengidentifikasikan minat, kebutuhan dan nilai-nilai
 Merumuskan tujuan belajar
 Merancang kegiatan belajar
 Melaksanakan kegiatan belajar
 Mengevaluasi hasil belajar (menilai kembali pemenuhan minat, kebutuhan dan
pencapaian nilai-nilai.)

10.
 Kelebihan independent learning antara lain (Wena, 2009: 214):
o Dimungkinkannya berkembangnya fleksibilitas belajar siswa yang optimal
o Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja
o Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas.
 Sedangkan kelemahan dari independent learning yaitu:
o frekuensi kontak secara langsung antarsesama siswa maupun antarsiswa dengan
narasumber sangat minim.
o peluang siswa untuk bersosialisasi dengan siswa lain sangat terbatas. Guna
mengatasi kelemahan tersebut, dapat dipecahkan dengan membentuk lingkungan
pembelajaran yang dapat menciptakan dan mengembangkan “rasa bermasyarakat”
di kalangan siswa sekalipun mereka terpisahkan secara geografis. Demikian pula
guru dapat menugaskan para siswa untuk bekerja dalam beberapa kelompok untuk
mengembangkan dan mempresentasikan tugas yang diberikan.
11.
a. Deep learning adalah pembelajaran dengan mencari semua maksud dan
tujuan belajar yang sedalam-dalamnya (harus selalu aktif dalam belajar
maupun dalam kelompok)
b. Independent learning adalah pembelajaran yang benar2 dilakukan dengan
sendiri tanpa ada arahan dari orang lain (bisa memilih kebutuhan belajar
atas dirinya sendiri, apa yang dia mau gunakan sebagai metode belajar)
c. Kaitan dengan collaborative learning adalah apabila seorang independent
learning saat tidak mengetahui akan sesuatu yang dia pelajari, akan
bertanya kepada ahlinya atau orang yg lebih tahu. Dan dikaitkan lagi
dengan deep learning dalam memahami apa yang dicari

12. Cara agar student centered lebih komunikatif:


 Distribusi merata respon peluang

 Afirmasi

 Kedekatan

 Membantu individu

 Pujilah untuk belajar kinerja

 Courtesy
 Latency

 Alasan untuk pujian

 Bunga laporan pribadi dan pujian

 Delving,mengulang,memberikan clues

 Mendengarkan

 Menyentuh

 Mempertanyakan tingkat tinggi


13. Jawaban:
 Kesempatan berpartisipasi secara aktif dalam pelatihan
 Keberhasilan pelatihan tergantung dari situasi yang diciptakan
 Pengalaman belajar secara mandiri akan meningkatkan rasa percaya diri
i. Self determination
ii. Self direction
iii. Experimental learning cycle
iv. Kesiapan belajar
14. Jawaban:
 Pembelajaran yang fokus kepada pengalaman untuk dunia kerja. Bukan hanya
pembelajaran secara teori, tetapi juga pembelajaran secara praktik. Sehingga mahasiswa
dapat menguasai teori dan praktik yang nantinya sangat dibutuhkan saat dunia kerja.
(Spears & Parker, 2002)
 Karena dalam CPE tidak hanya belajar secara teori yang ditekankan, tetapi juga secara
praktik. Dalam penelitian yang dilakukan Spears dan Parker menunjukkan bahwa CPE
dapat meningkatkan performa kerja.
 Selain itu, menurut penelitian Bolton (2000) menunjukkan bahwa CPE meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan, meningkatkan rasa percaya diri, memberi stimulasi rasa
antusias, dan memotivasi diri untuk terus belajar.
SGD 20
1. bagaimana pembelajaran yang serius di FK unissula itu??
 Membuat Rangkuman
 Membuat Pemetaan Konsep-konsep penting
 Membaca secara efektif
 Memanfaatkan sumber-sumber bacaan lain
 Menganalisis soal dan tugas
 Mengenal Lingkungan
De Porter, Bobby with mike Hernacki. 1992. Quantum Learning

 Mengenali informasi yang dibutuhkan


 Menentukan dan menyeleksi jenis dan sumber informasi yang tepat
 Menggunakan teknik-teknik pencarian dan mencari dan mengakses
 Membandingkan dan mengevaluasi informasi yang dihasilkan dari berbagai sumber
 Mengorganisir, menggunakan dan mengkomunikasikan informasi kepada orang
laindengan cara-cara yang tepat .SCONUL (1999)
(http://fk-unswagati.ac.id/fakultas.php?module=detailberita&id=36)

2. Apa kendala belajar di FK itu??


a. kurangnya motivasi belajar pada mahasiswa.
b. Factor eksternal dari mahasiswa yng berupa lingkungan dan pergaulan.
c. Kurangnya rasa tanggung jawab mahasiswa itu sendiri untuk belajar.
d. Tidak bisa mengatur waktu.
e. Banyaknya materi pembelajaran di FK.
f. Bingung mencari sumber belajar.
g. Kurang bisa beradaptasi dengan lingkungan.
h. Terlalu egois.
i. Tidak bisa mengikuti sistem belajar di FK unissula.
3. Apa solusinya untuk mengahadpi kendala belajar dalam FK unissula??
a. saling bertukar pikiran sesama teman diFK.
b. Perlunya motivasi dari orang orang terdekat.
c. Lebih mendekatkan diri kepada Allah.
d. Mencoba untuk membuat jadwal sehari hari supaya waktu kita lebih teratur.
e. Memotivasi diri sendiri.
4. Bagaimana kalau seandaiya strtegi SPICES salah satunya tidak dijalankan atau tidak
dijalankan secara seimbang??
Jika salah satumya tidak di jalankan maka terjadi ketidaksimbangan dalam pembetukan
kurikuum yang efektif dalam pembelajaran karena Enam strategi pendidikan telah diidentifikasi
berkaitan dengan kurikulum di sekolah kedokteran. Setiap masalah dapat direpresentasikan
sebagai spektrum atau kontinum: student-centred/teacher-centred, problem-based/information-
gathering, terpadu / disiplin berbasis community-based/hospital-based, elektif / seragam dan
sistematis / magang berbasis . Faktor pendukung yang lebih terhadap setiap akhir kontinum
disajikan untuk setiap strategi. sekolah yang lebih baru cenderung lebih ke kiri pada kontinum,
sekolah didirikan lebih ke kanan. Setiap sekolah, bagaimanapun, telah memutuskan di mana ia
berdiri pada setiap masalah dan membangun profil sendiri. Model SPICES analisis kurikulum
strategi dapat digunakan dalam perencanaan kurikulum atau review, dalam menangani masalah
yang berkaitan dengan kurikulum dan dalam memberikan pedoman yang berkaitan dengan
metode pengajaran dan penilaian.( Educational strategies in curriculum development: the
SPICES model Oleh Harden RM, Sowden S, Dunn WR.)
Kurikulum merupakan “jalur pacu” atau “kendaraan” untuk mencapai tujuan pendidikan dan
kompetensi lulusan dari suatu program studi. Untuk itu kompetensi yang dimiliki oleh lulusan
dan kurikulum dari suatu program studi perlu dirumuskan sesuai dengan tujuan pendidikan dan
tuntutan kompetensi lulusan, sehingga lulusan program studi tersebut memiliki keunggulan
komparatif di bidangnya.
Grayson Lawrence, 1978, On a Methodology for
Curriculum Design, Engineering Education, 285 –295, December.
Hal ini dapat di asumsikan juga untuk SPICES jika salah satu aspek dari SPICES tidak di
jalankan maka akan menghambat tujuan dari SPICES.
5. Apa konten pengatahuan dasar medis??
Berkenaan dengan ilmu kedokteran atau pengobatan penyakit atau ilmu kedokteran sebagai
lawan ilmu bedah .(Kamus Kedokteran Dorland)
6. Bagaimana belajar sepanjang hayat itu??
Belajar sepanjang hayat adalah suatu konsep,idea,gagasan pokok dalam konsep ini adalah bahwa
belajar itu tidak hanya berlangsung di lembaga lembaga pendidikan formal seseorang masih
dapat memperoleh pengetahuan kalau ia mau ,setelah ia selesai mengikuti pendidikan disuatu
lembaga pendidikanformal.ditentukan pula bahwa belajar dalam arti sebenarnya adalah sesuatu
yang berlangsung sepanjang kehidupan seseorang .berdasarkan ide tersebut konsep belajar
seumur hidup sering pula dikatakan sebagai belajar berkesinambungan <dengan terus menerus
belajar<seseorang tidak akan ketinggalan jaman dan akan terus memperbaharui pengetahuanya.
Sumber : www.oocities.com /teknologi pembelajaran/andragogy.html.com.
7. Bagaimana proses CPD itu berlangsung??
Continuing Professional Development (CPD) dilaksanakan pada periode setelah lulus pendidikan
dasar kedokteran dan berlanjut selama kehidupan profesional seorang dokter , yang dilakukan
sesuai dengan kebutuhan dokter itu sendiri dengan aktivitas secara practice-based learning ,
dengan tujuan untuk mempertahankan dan mengembangkan kompetensinya (dalam hal
pengetahuan, ketrampilan dan sikap perilaku).
(focus.co.id/discontinued/idsai/contedu.asp?nav=edu)
8. Apa yang harus dipelajari agar berhasil belajar di FK??
Mahasiswa harus memiliki persiapan yang matang agar dapat berhasil di FK.Selain persiapan
oleh mahasiswasendiri sepertiMotivasi,Kedisiplinan,Bakat dan Minat.juga operlu dipersiapkan
sarana dan prasarana serta metode belajar yang baik. Sumber:http//www.fk-
unswagati.ac.id/fakultas.php?module=detailbrita&id+36
9. Apakah kelebihan dan kekurangan dari SPICES??
- Membuat mahasiswa mandiri dalam belajar dan berusaha merefleksi dirinya sendiri dengan
mencari solusi akan kelemahan dalam internal dirinya sendiri

- Membuat mahasiswa lebih bersosialisasi dengan teman sejawat


- Mampu mengeterkaitkan masalah yang satu dgn masalah yang lain,mahasiswa lebih aktif dan
kreatif dalam pembelajaran
www.majalahfarmasi.co.id
- Apa kelemahan :

 biaya investasi yang dibutuhkan amat besar


 Membutuhkan waktu yang lama dalam penyelesaian masalah
 Kesulitan mahasiswa dalam menyampaikan pendapat dalam forum diskusi
 Sulitnya mencapai kesepakatan dalam suatu diskusi
 Kepribadian yang belum terlatih dalam system pembelajaran SPICES
 Keterbatasan sumber pustaka tiap individu (http//tpers.net/belajar-refleksi/)
Kelebihan :

 Menerapkan Student centered


 Menerapkan self directed learning dan adult learning
 Staf pengajar lebih intens berinteraksi dengan mahasiswa
 Menerapkan cooperative learning
 Menerapkan softskills
 Menstimulus untuk terus belajar sepanjang hidupnya
 Mahasiswa akan selalu mempersiapkan diri untuk belajar dan berkerja kelompok
(http://pendidikan-online.2707125.n2.nabble.com/Problem-Based-Learning-Suatu-Model-
Pembelajaran-untuk-Mengembangkan-dan-Meningkatkan-Kemampuan-Memech-
td2746650.html
http://www.scribd.com/doc/37463485/Learning-Method)
Kekurangan :
- Perlu penyesuaian baik dari guru dan mahasiswa, tidak yakin mana referensi yang relevan
dan tidak,
- Membutuhkan waktu,sumber daya manusia,dan dana yang besar
- Diperlukan komitmen diantara semua pihak yang terlibat dengan proses pendidikan yang
sulit
- Memerlukan referensi dalam jumlah besar
(http://www.scribd.com/doc/37463485/Learning-Method

http://pendidikan-online.2707125.n2.nabble.com/Problem-Based-Learning-Suatu-Model-
Pembelajaran-untuk-Mengembangkan-dan-Meningkatkan-Kemampuan-Memech-
td2746650.html)

10. Jelaskan cirri cirri mahasiswa yang termasuk golongan pembelajar dwsa??
1. The Goal-oriented Learners.Seseorang yang menggunakan pendidikan sebagai upaya untuk
mencapai tujuan tertentu.
2. The activity-oriented.Seseorang yang mengambil bagian dalam pendidikan karena
menemukan makna dari apa yang dipelajarinya walaupun kadang tidak berkaitan langsung
dengan aktifitasnya.
3. The learning-oriented.Seseorang yang mencari pengetahuan untuk pengetahuan itu semata.
Artikel Training of Trainer - Karakteristik Pendidikan Orang Dewasa. Download pada
01/10/2009 dari http://indosdm.com/training-of-trainer-karakteristik-pendidikan-orang-dewasa

a. memiliki konsep diri yang mandiri,dapat menentukan cara belajarnya sendiri


b. mampu mengmulasikan pengalaman hidup sebagai sumber belajar.
c. Problem centered dan tertarik untuk mengaplikasikan pengetahuan.
d. Termotivasi untuk belajar dari factor internal daripada factor eksternal.
e. Simber ; bahan kuliah (www.fk unissula.ac.id)
Ciri-ciri belajar orang dewasa
f. Motivasi belajar dari diri sendiri
g. Belajar jika bermanfaat bagi diriny sendiri
h. Belajar jika pendapatny d hormati
i. Bedanya kepercayaan diantara pembimbing & pesrta didik
j. Mengharapkan suasana belajar yang menantang dan menyenangkan
k. Mengetahui kekurangan dan kelebihan
l. Orientasi terpusat pada kehudupan nyata
m. Sumber blajar orang dewasa berada pada diri itu sendiri
n. Belajar adalah proses emosional dan intelektual
o. Oarng dewasa mempunyai pendapat kecerdasan & cara belajar yang berbeda
Sumber : buku pendidikan orang dewasa oleh dr.ir,H.suprijatno

 Orang dewasa belajar dengan baik apabila menyangkut apa yang menarik bagi dia dan ada
kaitanya dengan kehidupan sehari hari
 Orang dewasa belajar sebaik mungkin apabila apa yang ia pelajari bermanfaat dan praktis
 Orang dewasa belajar sebaik mugkin apabila ia mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan
secara penuh pengetahuannya karena kemampuan dan ketrampilannya dalam waktu yang
cukup
Sumber : Adult Learning and training methods, John Mihall helen Belleti. February 16, 1999

11. Mengapa metode pembelajaran dengan cara mendapatkan informasi dari dosen tidak dapat
memenuhi kebutuhan mengikuti ilmu kedokteran?dan pembelajaran seperti apa yng dapat
memenuhi kebutuhan ilmu kedokteran itu sendiri??
DOSEN mengasumsikan drinya bahwa ia bertanggung jawab penuh terhadap apa yang akan
di ajarkan dan bagaimana mengajarkanya.dosen hanya mengevaluasi beljar siswa.umumnya
peran dosen itulebih dominan . siswa mengikuti aktifitas belajar,dimna dia sendri tdak banyak
mengalami sesuatu ,kecuali pasif.
Sumber: blog-winaswan goro swajati
Untuk itu, pengunaan metode pembelajran dlm pendidikan orang dwsa di pandang cocok
digunakan di dalam punbuhab perilaku warga beljar,knowles meng aplikasikan teknik
pembelajaran dalam mencapai tujuan belajr,berdasarkan type kegiatan belajar meliputy,,,;
- Sikap
- Pengetahuan dan keterampilan/
Sumber..SUPRIADI,M.Pd
PBL jga dalm pendi2kan tinggi akan mampu untuk menghasilkan siswa yg memiliki
keterampilan aplikatif,
Dan siap kerja karena ketika d universitas mreka tlah d ltih untk menyelesaikan mslah dlm
dunua nyata,,,
Sumber: blog winastwan gora swajati
12. Adakah strategi lain selain strategi SPICES??
Ada, pembelajaran yang menitik beratkan pada performa siswa
Metode: 1.ceramah demonstrasi
2. tanya jawab
3. diskusi
4. simulasi
5. pemecahan masalah
(Drs. Martinis S Yamin, M.Pd)

1. Strategi Metode kasus


Adalah suatu proses pembelajaran yang mencoba menstimulasi kondisi dunia nyata kedalam
lingkungan kelas dimana diskusi akan dilakukan untuk proses pengambilan keputusan

Metode ini menggabungkan pembelajar kognitif dan afeksi. Sehingga motode ini menekan pada
dua hal yaitu otak dan hati.

Prof. jogiyanto HM, AKT. MBA. Ph.D, Fisiologi, pendekatan dan penerapan pembelajaran
metode kasus

2. Startegi Pembelajaran Berbasis Kompetensi


Srategi pembelajaran yang menitik beratkan pada performa siswa.Metode yang di pelajari adalah

- Ceramah
- Demonstrasi
- Tanya jawab
- Diskusi
- Simulasi
- Pemecahan maslah, dll
Drs. H. Martinis yamin, M.Pd, Srategi pembelajaran berbasis kompetensi
13. Adakah strategi atau cara khusus agar mahasiswa bisa menjadi pembelajar dewasa??
- Konsep diri sudah berubah dari pribadi yang tergantung menjadi pribadi yang mandiri
- Pengalaman pribadi yang semakin memperkaya sumber belajar
- Kesiapan untuk belajar yang lebih berorientasi
- Perspektik waktu yang terganti dari orientasi individual ke orientasi prestasi
Sumber : Bahan Kuliah ( www.Fk unissula.ac.id ) Oleh putri ayu.R.Ningtyas.Spsi.M.HSPY

14. Apa yang menyebabkan ilmu kedokteran itu selalu berkembang??


Karena setiap tahun pasti ada penelitian baru mengenai ilmu kedokteran. Sehingga
perkembangan ilmu kedokteran sangat cepat. Perkembangan antara lain perkembangan
teknologi, obat-obatan, dll.

Semakin bertambahnya jumlah embrio ahli kesehatan yang setiap tahunnya, semakin
berkembang pula bidang ilmu kedokteran karena selalu mengalami peninjauan penelitian di
berbagai sektor yang membuka temuan-temuan fakta baru seputar ilmu medis. Sehingga
menjadikan semakin luasnya kajian ilmu kedokteran yang ada.

http://klikdokter.org/healthtalks/read/2010/07/28/54/pendidikan-dokter-tidak--akan-cukup-lima-
10-11-tahun-saja--

15. Dengan program SPICES yg menetapkan student centerd apakah kuliah yang berdasarkan
informasi dari dosen masih diperlukan?dan jelaskan mengapa??
Dosen tidak hanya berfungsi sebagai pemberi kuliah saja tetapi juga sebagai fasilitator dan
pembimbing praktikum dan pendamping dalam mendapatkan ketrampilan. Pada Teacher
Centered pengetahuan ditransfer dari dosen ke mahaiswa dan mahasiswa hanya menerima secara
pasif, dosen merupakan satu-satunya sumber informasi sehingga dapat bersikap “ Dosen can do
no wrong”, lebih menekankan pada penguasaan materi saja dan kuliah merupakan bagian yang
terbesar. Pada student centered meskipun dosen mempersiapkan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai, sumber pembelajaran yang digunakan, serta materi evaluasi yang akan dilakukan tetapi
hal-hal ini tidak diberikan secara langsung dalam bentuk materi tetapi dipakai sebagai penuntun,
dan mahasiswa harus mencari dan menggali ilmu sendiri dengan menggunakan media dan
sumber pembelajaran yang telah disiapkan.
(Pendekatan SPICES dan Problem Based Learning, dr. Ahmad Aulia Jusuf, PhD)
16. Apakah kelemahan andragogy itu??
Bagaimana mungkin seorang siswa tidak terlalu memahami dengan luasnya ilmu akan memilih
apa yang mereka sukai seolah sistem ini melupakan apa itu tujuan dasar dari pendidikan .
(www.ocites.com)
(Kelemahan dan keunggulan teori belajar andrologi Bambang S dan Lukman)

Anda mungkin juga menyukai