Tantangan Industri Manufaktur & Cara Mengatasinya
Tantangan Industri Manufaktur & Cara Mengatasinya
Tantangan Industri Manufaktur & Cara Mengatasinya
beberapa bahan menjadi barang lain yang mempunyai nilai tambah yang lebih besar.
Kegiatan manufaktur dapat dilakukan oleh perorangan atau manufacturer maupun oleh
perusahaan atau manufacturing company. Sedangkan industri manufaktur merupakan
kelompok perusahaan sejenis yang mengolah bahan-bahan menjadi barang setengah jadi atau
barang jadi yang bernilai tambah lebih besar. Ketahui lebih banyak tentang perkembangan
industri manufaktur di Indonesia, apa saja tantangan industri manufaktur, dan bagaimana cara
menghadapinya.
Selain kondisi perekonomian nasional dan internasional yang tidak stabil, ada berbagai
tantangan industri manufaktur yang harus dihadapi. Berikut ini adalah beberapa tantangan
utama dalam industri manufaktur:
Yang menjadi masalah utamanya adalah para produsen tidak memiliki alat pelaporan canggih
yang memungkinkan mereka untuk memperkirakan berapa banyak yang harus mereka jual di
beberapa bulan atau beberapa tahun ke depan. Akibatnya, barang yang diproduksi tidak
sesuai dengan yang dibutuhkan pelanggan.
Agar dapat mengetahui berapa banyak permintaan pelanggan untuk setiap produk, maka
setiap produsen sebaiknya memiliki perangkat lunak dengan fitur pelaporan yang akurat.
Sehingga dapat memudahkan mereka dalam menargetkan penjualan serta memperkirakan
berapa banyak produk yang sebaiknya mereka jual di masa depan. Selain memanfaatkan
perangkat lunak untuk membuat prakiraan yang akurat, setiap produsen juga perlu melakukan
pertimbangan berdasarkan kejadian-kejadian eksternal seperti pergerakan kurs mata uang,
kenaikan harga bahan bakar minyak, tren pasar saat ini, dan lain sebagainya.
Pengelolaan persediaan memang masih menjadi salah satu tantangan industri manufaktur.
Tetapi berkat bantuan solusi otomatis, prosesnya sudah menjadi lebih sederhana. Namun
sayangnya, saat ini masih banyak produsen yang bisnisnya berskala kecil, masih mengelola
persediaan material mereka secara manual. Melakukan pengecekan stok secara manual sangat
tidak efisien dan rawan kesalahan yang dapat mengakibatkan ketidakakuratan dalam
penghitungan.
Untuk menghindari pembelian bahan baku dan peralatan yang tidak perlu atau untuk
menghindari terjadinya kekurangan persediaan yang berujung pada ketidakpuasan pelanggan,
strategi manajemen persediaan yang baik sangat diperlukan. Audit dan pemeriksaan
inventaris secara rutin penting untuk dilakukan sebagai proses identifikasi terhadap
ketidaksesuaian pada data dan jumlah barang yang sebenarnya. Barcode scanner juga dapat
digunakan untuk mempercepat proses pengecekan.
Salah satu cara yang paling efektif untuk mengoptimalkan efisiensi di pabrik manufaktur
adalah dengan modernisasi proses dan sistemasi alur kerja. Produsen perlu mengurangi
pekerjaan-pekerjaan yang membuang banyak waktu dan tenaga. Selain itu, produsen juga
perlu mengurangi pembuangan material, mengoptimalkan penggunaan peralatan produksi
dengan meminimalkan kerusakan, dan menyederhanakan rantai pasokan. Sistem Enterprise
Resource Planning (ERP) dapat memfasilitasi semua hal tersebut sehingga dapat membantu
produsen mencapai efisiensi yang optimal.