Program Pelaksanaan Program PPI
Program Pelaksanaan Program PPI
Program Pelaksanaan Program PPI
Nomor : 32/RSIA-AMALIA/KEP/G/III/2018
Tanggal : 27 Maret 2018
Tentang : PENETAPAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM PPI
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Angka infeksi yang terjadi di rumah sakit bisa semakin tinggi dan jumlah hari rawat yang
semakin panjang bisa disebabkan oleh karena infeksi yang berhubungan dengan
pelayanan kesehatan, maka perlu dilakukan suatu kontrol dan pengendalian infeksi dalam
intern rumah sakit. Disamping dapat menjadi akibat infeksi nosokomial rumah sakit yang
dapat menanggung biaya yang tinggi, hal tersebut menjadi tanggungjawab komite
pencegahan dan pengendalian infeksi (komite PPI) sebagai pioner dalam pengendalian
infeksi di rumah sakit. Komite PPI haruslah tanggap dalam menanggulangi terjadinya
infeksi di rumah sakit akibat pelayanan kesehatan yang tidak adekuat yang dapat
merugikan pasien dan rumah sakit sendiri. Oleh karena itu penting bagi rumah sakit
untuk pendukung program-program komite PPI agar kasus-kasus infeksi yang tak
seharusnya terjadi di rumah sakit dapat dikendalikan sehingga pelayanan pada pasien dan
masyarakat akan semakin bermutu dan dapat diakui. Seiring dengan perkembangan
teknologi informasi dan persaingan bisnis rumah sakit yang semakin ketat dimana
tuntutan masyarakat yang tinggi akan pelayanan kesehatan yang bermutu maka
sepantaslah kita membuat program PPI yang dapat membantu rumah sakit baik secara
langsung maupun tidak langsung.
II. TUJUAN
1. Tujuan umum : untuk membantu meningkatkan kualitas mutu pelayanan kesehatan
terhadap pasien, keluarga, dan petugas kesehatan sehingga mereka merasa aman dan
nyaman dirawat dan bekerja dalam lingkup rumah sakit
2. Tujuan khusus :
a. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial dengan beberapa kegiatan yang bersifat
kebersihan lingkungan kerja dan kebiasaan kerja yang aman
b. Menyiapkan data infeksi di rumah sakit melalui tindakan surveilans yang
dilakukan terhadap kasus-kasus yang spesifik dapat menimbulkan infeksi
nosokomial
c. Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada petugas rumah sakit, pasien,
penjaga pasien dan pengunjung
d. Membandingkan data yang ada di rumah sakit lain sehingga dapat mengukur
tingkat keberhasilan dalam penanganan infeksi rumah sakit
VI. SASARAN
1. Monitoring kewaspadaan standar
- Cara melakukan hand hygiene yang benar
- Penggunaan APD yang tepat
- Pembuangan sampah dan limbah yang benar oleh seluruh petugas,
pengunjung
2. Melakukan surveilans
- IDO = infeksi daerah operasi
- IADP = infeksi aliran darah primer
- Plebitis
- VAP = ventilator associated pneumonia
- ISK = infeksi saluran kemih
3. Pendidikan dan pelatihan
- Dokter, perawat, petugas lain, pasien dan keluarga pengunjung dapat
melakukan hand hygiene
- Petugas IPCN dan IPCLN ditingkatkan pengetahuan dan keterampilannya
dalam pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit
4. Melaksanakan langkah-langka pengendalian infeksi
- Teknik aseptik terhadap pemasangan CVL, ventilator, urine cateter, dan
tindakan operasi
5. Monitoring penggunaan antibiotik yang rasional
- Penggunaan antibiotik oleh dokter di rumah sakit sesuai indikasi, sesuai
target, sesuai regimen dan sesuai dosisnya
Direktur,
Direktur,