MAKALAH Retensio Plasenta
MAKALAH Retensio Plasenta
MAKALAH Retensio Plasenta
Disusun oleh :
• Dinda Ajeng Nursiti Meylani
• Lusi Akhiriani
• Oktaviani Ajeng Paolina
• Retno Setianingsih
• Tutut Indriyani
PRODI DIII KEBIDANAN POLITEKNIK
HARAPAN BERSAMA TEGAL
TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tinggi rendahnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(Wilopo,2010).
karena atonia uteri, perdarahan post partum oleh karena robekan jalan lahir,
perdarahan post partum oleh karena sisa plasenta atau oleh karena gangguan
pembekuan darah. Sifat perdarahan pada perdarahan post partum bisa banyak,
karena retensio sisa plasenta dimana tertinggalnya sisa plasenta atau selaput
dini (early postpartum hemorrhage) atau perdarahan post partum lambat (late
plasenta tahap pertama bisa dilakukan eksplorasi digital (jika servik terbuka)
untuk mengeluarkan bekuan darah atau jaringan.
Bila servik hanya dapat dilalui oleh instrument, lakukan evakuasi sisa plasenta dengan
kuretase. Bidan dapat berkolaborasi dengan dokter untuk melakukan kuretase
(Sarwono, 2008).
Berdasarkan data yang diperoleh di RSUD Dr. Soesilo Slawi terdapat banyak kasus
perdarahan post partum, antara lain 50 kasus retensio sisa plasenta (48,54%), 17 kasus
laserasi jalan lahir (16,51%),16 kasus retensio plasenta (15,53%) serta 20 kasus atonio
uteri 19,42% Berdasarkan uraian masalah diatas penulis tertarik untuk menyusun
Makalah presentasi kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu Nifas pada Ny. A
B. Rumusan Masalah
masalah sebagai berikut: “Bagaimana Asuhan Kebidanan Ibu Nifas pada Ny.
C. Tujuan
2. Tujuan khusus
a. Melaksanakan pengkajian pada ibu nifas pada Ny. A P1 A0 dengan
diagnosa kebidanana, masalah dan kebutuhan pada ibu nifas pada Ny. A
BAB II
PEMBAHASAN
1. Nifas
a. Definisi
Masa nifas dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai
awam merupakan masa nifas. Masa ini penting sekali untuk terus dipantau.
b. Klasifikasi masa nifas terbagi dalam 3 periode menurut Suherni, dkk (2009),
yaitu :
berjalan-jalan.
3) Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
atau tahun.
sebelum hamil.
2) Vagina
3) Perlukaan vagina
5) Servik
antara korpus dan servik uteri berbentuk seperti cincin. Warna servik
sendiri merah dan kehitam-hitaman karena pembuluh darah,
konsistensinya lunak.
6) Endometrium
endometrium terlepas.
tempat implantasi plasenta. Bila yang terakhir ini terjadi, maka ini dapat
a. Definisi
Perdarahan post partum yaitu perdarahan yang terjadi lebih dari 500-
600 ml dalam jangka 24 jam pertama setelah anak lahir (Sarwono, 2008).
perdarahan lebih dari 500 cc yang terjadi dalam 24 jam pertama setelah
anak lahir.
2) Perdarahan postpartum sekunder (late postpartum hemorage) ialah
perdarahan lebih dari 500 cc yang terjadi setelah 24 jam pertama setelah
b. Etiologi
1) Atonio uteri
3) Retensio plasenta
plasenta belum lahir setengah jam setelah janin lahir. Hal tersebut
disebabkan oleh :
adhesiva)
b) Plasenta melekat erat pada dinding uterus oleh sebab villi korialis
c) Plasenta merekat erat pada dinding uterus oleh sebab villi korialis
Plasenta sudah lepas dari dinding uterus akan tetapi belum keluar,
disebabkan oleh tidak adanya usaha untuk melahirkan atau karena salah
4) Sisa plasenta
Sewaktu suatu bagian dari plasenta tertinggal, maka uterus tidak dapat
perdarahan.
5) Kelainan darah
tromblopastin time).
a. Definisi
b. Etiologi
2) Abnormalitas plasenta
c. Diagnosa
3) Pada palpasi di dapatkan fundus uteri masih teraba yang lebih besar dariyang
diperkirakan.
4) Pada pemeriksaan dalam didapat uterus yang membesar, lunak, dan dari
d. Penanganan
darah atau jaringan. Bila servik hanya dapat dilalui alat kuretase, lakukan
5) Bila kadar Hb < 8 gr% beri tranfusi darah, bila kadar Hb > 8 gr% berikan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian tersebut maka ada beberapa hal yang dapat di simpulkan yaitu
sebagai berikut. Retensio plasenta adalah keadaan dimana plasenta tidak lahir selama
dalam waktu atau lebih dari 30 menit setelah bayi lahir. Ada dua keadaan yang
menyebabkan terjadinya retensio placenta yaitu :
1) Placenta belum lepas dari dinding rahim dikarenakan placenta tumbuh melekat lebih
dalam dan.
2) Placenta telah terlepas akan tetapi belum dapat dikeluarkan. (masih ada sisa-sisa
potongan plasenta di rahim)
Masalah yang terjadi akibat dari retensio plasenta adalah perdarahan bahkan bisa
berakibat syok.
B. Saran
Penyebab utama kematian ibu sendiri menurut (WHO) adalah perdarahan, semoga dalam
makalah ini dapat memberikan wawasan sehingga dapat mencegah terjadinya kematian
karena perdarahan akibat dari retensio plasenta.
Penulis menyarankan agar pembaca dapat mencari referensi lain tentang retensio plasenta
pada kehamilan dan juga perdarahan untuk diaplikasikan sehingga dapat mencegah dan
menurunkan angka kematian ibu di Indonesia.
Iklan