Spo Trial Alkes
Spo Trial Alkes
Spo Trial Alkes
STANDAR, MAKSUD DAN TUJUAN, REGULASI, YANG HARUS FAKTA DAN ANALISIS REKOMENDASI
ELEMEN PENILAIAN DILAKUKAN, DAN BUKTI
IMPLEMENTASI YANG HARUS
DISIAPKAN
Standar MPO.1.
Pengorganisasian pelayanan .
- penyimpanan
6. Sumber informasi obat yang tepat Sumber informasi obat: NIMS atau ISO Sumber informasi obat hanya
selalu tersedia bagi semua yang terlibat (agar ditetapkan oleh RS), disemua unit disediakan di farmasi dan IGD,
dalam penggunaan obat. harus ada NIMS/ISO dalam bentuk hard agar disediakan di seluruh unit
copy pelayanan pasien
Catatan:
Standar MPO.1.1.
Standar MPO.2.
Obat dengan cara seleksi yang benar,
digunakan untuk peresepan atau
pemesanan, ada di stok atau siap tersedia.
Standar MPO.2.1.
Ada metode untuk mengawasi daftar obat
yang tersedia dan penggunaan obat di
rumah sakit
Standar MPO.2.2.
Rumah sakit dapat segera memperoleh SPO bila obat kosong
obat yang tidak ada dalam stok atau yang SPO bila farmasi tutup/persediaan obat
normal tersedia di rumah sakit atau terkunci
sewaktu-waktu bilamana farmasi tutup
Standar Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1 9
Maksud dan Tujuan
MPO.2.2.
Adakalanya obat tidak ada dalam stok atau
siap tersedia saat dibutuhkan. Ada proses
untuk memberi persetujuan untuk
pengadaan obat tersebut. Juga, ada saat
dimana obat dibutuhkan pada malam hari,
atau bila farmasi tutup atau persediaan
obat terkunci. Setiap rumah sakit
membutuhkan suatu perencanaan untuk
kejadian demikian dan mengedukasi staf
tentang prosedur yang harus dijalankan
bila peristiwa tersebut terjadi (lihat juga
TKP.3.2.1, EP 2).
PENYIMPANAN
Standar MPO.3.
Obat disimpan dengan baik dan aman.
Standar MPO.3.1.
Kebijakan rumah sakit mendukung
penyimpanan yang tepat bagi obat-
obatan/medications dan produk nutrisi
yang tersedia
Standar MPO.3.2.
Obat-obatan emergensi tersedia, dimonitor
dan aman bilamana disimpan di luar
farmasi.
Standar MPO.3.3.
Rumah sakit mempunyai sistem penarikan
(recall) obat
Standar MPO.4
Peresepan, pemesanan, dan pencatatan
diarahkan oleh kebijakan dan prosedur
Standar MPO.4.1
Rumah sakit menjabarkan elemen-elemen
dari suatu pemesanan atau penulisan
resep yang lengkap serta jenis pemesanan
yang akseptabel untuk digunakan
Standar MPO.4.2
Rumah sakit mengidentifikasi petugas
yang kompeten yang diijinkan untuk
menuliskan resep atau memesan obat-
obatan.
Standar MPO.4.3
Obat-obatan yang diresepkan dan
diberikan dicatat dalam rekam medis
pasien
Standar MPO.5
Obat dipersiapkan dan dikeluarkan dalam
lingkungan yang aman dan bersih
Standar MPO.5.2
Digunakan suatu sistem untuk
menyalurkan obat dengan dosis yang
tepat, dan kepada pasien yang tepat di
saat yang tepat
PEMBERIAN (Administration)
Standar MPO.6
Rumah sakit mengidentifikasi petugas
yang kompeten yang diijinkan untuk
memberikan obat
Standar MPO.6.1
Pemberian obat termasuk proses untuk
memverifikasi apakah obat sudah betul
berdasarkan pesanan obat
Standar MPO.6.2
Kebijakan dan prosedur mengatur obat
yang dibawa ke dalam rumah sakit oleh
pasien yang menggunakan obat sendiri
Standar Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1 31
(self-administration) maupun obat contoh
(sample)
Standar MPO.7
Efek obat terhadap pasien dimonitor
2. Proses monitoring dilakukan secara Pemantauan terapi obat perhatikan: Farmasi klinis (SOAP) belum
kolaboratif pengkajian pilihan obat, dosis, cara dilaksanakan
pemberian obat, respons terapi, reaksi
obat yang tidak dikehendaki, dan
rekomendasi perubahan atau alternative
terapi.
3. Rumah sakit mempunyai kebijakan Perhatikan Naranjo probability scale Dalam panduan agar disebutkan
yang mengidentifikasi efek yang tidak untuk monitoring efek samping obat metoda yang digunakan untuk
diharapkan yang harus dicatat dalam monitoring efek samping obat
status pasien dan yang harus
dilaporkan ke rumah sakit (lihat juga
PMKP.6, EP 3)
4. Efek yang tidak diharapkan PTO : Memastikan obat aman efektif dan Farmasi klinis (SOAP) belum
didokumentasikan dalam status pasien rasional dilaksanakan
sebagaimana diharuskan oleh kebijakan Perhatikan pasien/jenis obat yang harus
di PTO: pasien yang menerima obat
dengan risiko tinggi, dan pasien yang
menerima regimen yang kompleks. PTO
dituliskan dalam CPPT dengan
Standar Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1 34
menggunakan SOAP
5. Efek yang tidak diharapkan dilaporkan Implementasikan pelaporan
dalam kerangka waktu yang ditetapkan MESO jika ada kejadian efek
oleh kebijakan samping obat
Standar MPO.7.1
Kesalahan obat (medication errors)
dilaporkan melalui proses dan dalam
kerangka waktu yang ditetapkan oleh
rumah sakit
Rembang
Pembimbing
STANDAR, MAKSUD DAN TUJUAN, REGULASI, YANG HARUS FAKTA DAN ANALISIS RENCANA TINDAK LANJUT
ELEMEN PENILAIAN DILAKUKAN, DAN BUKTI
IMPLEMENTASI YANG HARUS
DISIAPKAN
ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Elemen Penilaian MPO.1.
1. Ada perencanaan atau kebijakan atau Susun kebijakan pelayanan farmasi Kebijakan pelayanan farmasi Perbaikan isi kebijakan pelayanan
dokumen lain yang mengidentifkasi sudah disusun, tetapi terlalu rinci farmasi dengan meringkasnya
bagaimana penggunaan obat diorganisir Susun Pedoman pengorganisasian sehingga tidak dapat dibedakan supaya lebih spesifik dan mudah
dan dikelola di seluruh rumah sakit (referensi: PMK 1197/2004) isinya dengan pedoman. Agar dipahami serta memudahkan
dilakukan perbaikan thd kebijakan pada saat telusur dokumen oleh
PMK 58/2014 atau PMK Terkini yaitu
pelayanan farmasi team surviyor
PMK no 72 tahun 2016
Sosialisasi kebijakan pelayanan
Susun pedoman pelayanan farmasi
farmasi kepada staff farmasi
Perhatikan pengadaan obat dan alkes
harus dari sumber resmi (PMK Pedoman pengorganisasian
1190/2010) izin edar alkes dan sudah disusun lengkap dengan Merevisi struktur organisasi,
perbekalan uraian jabatan dimana struktur organisasi yang
dianjurkan oleh pembimbing
Perhatikan cara mengecek ijin obat
Standar Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1 38
dengan melihat kode yang ada di bahwa kepala Instalasi Farmasi
kemasan: DGBTKPNLI bertanggungjawab atas segala
tugasnya langsung kepada
Direktur
Merevisi struktur organisasi
Rumah Sakit Islam Arafah yang
ada didalam pada pedoman
pengorganisasian instalasi
farmasi
Pedoman pelayanan farmasi Menambahkan penjelasan
kedalam pedoman tentang
pelabelan obat secara elektronik
Menambahkan kedalam pedoman
tentang penyimpanan produk
nutrisi
Sosialisi pedoman pelayanan
farmasi kepada staff farmasi
8. Sekurang-kurangnya ada satu review Lakukan review thd sistem manajemen Belum dilakukan, agar dilakukan Melakukan review pengelolaan
atas sistem manajemen obat yang obat review thd sistem manajemen perbekalan farmasi selama tahun
didokumentasikan selama 12 bulan obat 2016, dan diadakan evaluasi satu
terakhir tahun sekali dengan rapat
bersama para praktisi klinis
(Dokter, Farmasi dan perawat)
8. Pelayanan farmasi dan penggunaan Formularium obat harus ada (disusun Formularium obat sudah disusun Mengagendakan rapat
9. Sumber informasi obat yang tepat Sumber informasi obat: MIMS atau ISO Sumber informasi obat hanya Menyediakan MIMS, ISO di
selalu tersedia bagi semua yang terlibat (agar ditetapkan oleh RS), disemua unit disediakan di farmasi dan IGD, seluruh ruang perawatan
dalam penggunaan obat. harus ada MIMS/ISO dalam bentuk hard agar disediakan di seluruh unit
copy pelayanan pasien
Standar MPO.1.1.
7. Proses monitoring dilakukan secara Pemantauan terapi obat perhatikan: Farmasi klinis (SOAP) belum Implementasi farmasi klinik
kolaboratif pengkajian pilihan obat, dosis, cara dilaksanakan
pemberian obat, respons terapi, reaksi
obat yang tidak dikehendaki, dan
rekomendasi perubahan atau alternative
Standar Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1 51
terapi.
8. Rumah sakit mempunyai kebijakan Perhatikan Naranjo probability scale Dalam panduan agar disebutkan Menyusun metode yang
yang mengidentifikasi efek yang tidak untuk monitoring efek samping obat metoda yang digunakan untuk digunakan untuk Monitoring Efek
diharapkan yang harus dicatat dalam monitoring efek samping obat Samping Obat
status pasien dan yang harus
dilaporkan ke rumah sakit (lihat juga
PMKP.6, EP 3)
9. Efek yang tidak diharapkan PTO : Memastikan obat aman efektif dan Farmasi klinis (SOAP) belum Implementasi Farmasi Klinik
didokumentasikan dalam status pasien rasional dilaksanakan
sebagaimana diharuskan oleh kebijakan Perhatikan pasien/jenis obat yang harus
di PTO: pasien yang menerima obat
dengan risiko tinggi, dan pasien yang
menerima regimen yang kompleks. PTO
dituliskan dalam CPPT dengan
menggunakan SOAP
10. Efek yang tidak diharapkan Implementasikan pelaporan Melaporkan kejadian MESO jika
dilaporkan dalam kerangka waktu yang MESO jika ada kejadian efek terjadi efek samping obat yang
ditetapkan oleh kebijakan samping obat dialami oleh pasien setelah
mengkonsumsi obat selama
menjalani perawatan
Standar MPO.7.1
Kesalahan obat (medication errors)
dilaporkan melalui proses dan dalam
kerangka waktu yang ditetapkan oleh
rumah sakit
Rembang
Pembimbing
Tjahjono Kuntjoro