SPJBB Pce To Buyer (TBB)
SPJBB Pce To Buyer (TBB)
SPJBB Pce To Buyer (TBB)
PERJANJIAN
JUAL BELI BATUBARA
Nomor : 007/HBA…../……/2019
SHALEHIN :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas Nama PT. HABIB
BANNAHAN ANUGRAH yang berkedudukan di Jl. Padat
Karya, Cempaka No. 073 Loa Bakung, Sungai Kunjang, Kota
Samarinda, Kalimantan Timur – Indonesia dan untuk selanjutnya
disebut sebagai Pihak Pertama.
………………. :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas Nama
………………………………. yang berkedudukan di Jl.
……………………………………………. - Indonesia dan
untuk selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua.
Bersedia untuk saling mengikat diri dalam perjanjian jual beli batubara dengan dilandasi
itikad baik dan prinsip saling menguntungkan. Adapun aturan maupun perjanjian jual beli
batubara tersebut berdasarkan ketentuan pasal – pasal dibawah ini :
Pasal 1
Kesepakatan
a. Pihak Pertama bersedia menjual batubara kepada Pihak Kedua dari IUP OP 503/950/IUP-
OP/DPMPTSP/V/2018 sebagaimana dokumen terlampir.
b. Pihak pembeli bersedia membeli batubara yang dijual oleh Pihak Kedua.
Pasal 2
Obyek Jual Beli
1. Objek jual beli dalam perjanjian ini adalah Batubara Typical (seperti dibawah), dan dengan
ketentuan tidak ada bonus, tidak ada pinalti.
Typical
Description
2. Batubara yang diperjualbelikan adalah batubara yang telah di survey dan di sepakati oleh
Pihak Pertama dan Pihak Kedua.
Dokumen Jual Beli Batubara
Pasal 3
Kuantitas Batubara
Kuantitas / banyaknya batubara yang diperjualbelikan adalah 50.000 MT (Lima Puluh Ribu
Metric Tons). Untuk tongkang 300 feet dengan kisaran jumlah maksimum sebanyak 10%
(sepuluh persen).
Kuantitas tersebut ditentukan berdasarkan hasil final draft survey yang dilakukan oleh
Surveyor Independent yang ditunjuk oleh Pihak Pembeli.
Pasal 4
Harga Batubara
Harga batubara yang disepakati adalah IDR 495.000,-/MT ( Empat Ratus Sembilan Puluh Lima
Ribu Rupiah ) dengan status diatas tongkang (FOB Tongkang) dan bebas PPn dan semua
kewajiban pajak lainnya ditanggung oleh Pihak Penjual.
Pasal 5
Waktu Pengiriman dan Pemuatan Batubara
Pasal 6
Cara Pembayaran
Para pihak bersepakat jika sampai dengan loading selesai dan dokumen sudah tersedia namun
pembayaran belum diterima Pihak Penjual maka penyerahan Surat Keterangan Asal Barang
(SKAB) kepada Pihak Pembeli melunasinya dan jika sudah memasuki masa Demmurage maka
biaya Demurrage di tangung oleh Pihak Pembeli.
a. Pihak penjual berkewajiban menyediakan batubara dengan kuantitas sesuai dengan pasal
3. Dan apabila terjadi keterlambatan pemuatan (dihitung sejak NOR dari kapten kapal)
karena sesuatu hal sehingga terkena demurrage maka beban ini menjadi tanggungan pihak
penjual.
b. Pihak penjual dalam hal pengurusan dokumen dari Dinas pertambangan setempat
mengikuti hari Kerja (apabila bertepatan hari Libur kerja maka akan mundur hingga hari
kerja dimulai / senin).
c. Pihak penjual berkewajiban melengkapi dan menyerahkan batubara yang diperjual belikan
dengan surat atau dokumen lainnya baik asli maupun fotocopy yang disyaratkan dalam
pengiriman batubara yang dikeluarkan pejabat / instansi yang berwenang dan menanggung
semua biaya yang timbul dari kepengurusan surat / dokumen tongkang tersebut seperti :
1. Invoice dari Pihak Penjual.
2. Surat Kirim.
3. RKBM
4. Surat Keterangan Asal Barang (SKAB).
5. Surat Keterangan Pengiriman Hasil Tambang (SKPHT).
6. Surat Permohonan Pengapalan.
7. Bukti Bayar Royalty (SSBP).
8. Carga Manifest.
9. Bill of Lading (BL).
10. LHV dari Pihak Penjual.
d. Pihak penjual bertanggung jawab sepenuhnya atas legalitas batubara yang ditransaksikan
atau yang diperjualbelikan dan melepaskan Pihak Pembeli dari segala tuntutan hukum dari
pihak manapun baik secara perdata maupun pidana.
e. Pihak pembeli berkewajiban membayar pihak penjual sesuai dengan pasal 4 dan pasal 6.
f. Pihak Penjual bertanggung jawab atas dead freight / kekurangan muatan cargo keatas
tongkang.
g. Pihak Pertama wajib memberitahukan kepada Pihak Pembeli setiap perkembangan
kegiatan mulai dari tongkang sandar sampai seluruh dokumen yang dibutuhkan selesai dan
diterima oleh Pihak Pembeli diantaranya laporan tongkan sandar, proses pemuatan,
laporan cargo di stockpile, laporan hauling dan lainnya terkait dengan proses pengapapalan
tersebut.
Pasal 8
Force Majeur
a. Peristiwa yang dapat dikategorikan sebagai force majeur adalah bencana alam atau hal-hal
lain yang disebabkan oleh perubahan kondisi alam, huru hara, perubahan kebijakan
pemerintah dan peristiwa yang sifatnya diluar kemampuan dari kedua belah pihak
sehingga mengakibatkan tidak terlaksananya perjanjian ini.
b. Force majeur dianggap syah apabila ada pemberitahuan kepada masing-masing pihak
paling lambat 2 x 24 jam setelah peristiwa tersebut terjadi yang disertakan dengan berita
acara.
Dokumen Jual Beli Batubara
Pasal 9
Masa Berlaku Perjanjian
a. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani perjanjian dan diterimanya pembayaran
sesuai Pasal 6, sampai dengan jumlah batubara tersebut diatas terlaksana sebanyak 50.000
MT. +-10%
Pasal 10
Penyelesaian Perselisihan
a. Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak yang timbul akibat pelaksanaan
perjanjian ini, maka terlebih dahulu akan diselesaikan dengan cara musyawarah
kekeluargaan.
b. Bilamana belum ditemukan penyelesaian, maka kedua belah pihak sepakat memilih
domisili hukum penyelesaiannya melalui Pengadilan Negeri Jakarta.
Pasal 11
Penutup
a. Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian ini akan dimuat dalam addendum, dan atas
dasar kesepakatan kedua belah pihak yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
perjanjian ini.
b. Penamaan dan Penjudulan daripada pasal-pasal di dalam perjanjian hanya dimaksudkan
untuk memudahkan penyebutan saja dan tidak akan mempengaruhi arti dan isi dari pasal-
pasal atau paragraph-paragraph di dalam perjanjian ini.
c. Para Pihak sepakat dalam hal Pihak Pembeli akan melakukan kegiatan ekspor batubara,
maka Para Pihak akan melakukan musyawarah untuk memenuhi seluruh dokumen untuk
kepentingan ekspor tersebut.
d. Surat perjanjian ini dibuat dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab, ditandatangani
oleh kedua belah pihak diatas kertas bermaterai cukup dalam rangkap 2 (dua) serta masing-
masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.
Samarinda, , 2019
Shalehin
Direktur Utama