Keputusan Kepala Klinik Medistira 4 menetapkan 6 sasaran keselamatan pasien dan indikator untuk masing-masing sasaran, yaitu tidak terjadinya salah identifikasi pasien, komunikasi efektif, tidak terjadinya kesalahan pemberian obat, tidak terjadi kesalahan prosedur medis, mengurangi risiko infeksi, dan mencegah pasien jatuh. Indikator diukur dengan persentase target 100% untuk memastikan keselamatan pasien.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
356 tayangan5 halaman
Keputusan Kepala Klinik Medistira 4 menetapkan 6 sasaran keselamatan pasien dan indikator untuk masing-masing sasaran, yaitu tidak terjadinya salah identifikasi pasien, komunikasi efektif, tidak terjadinya kesalahan pemberian obat, tidak terjadi kesalahan prosedur medis, mengurangi risiko infeksi, dan mencegah pasien jatuh. Indikator diukur dengan persentase target 100% untuk memastikan keselamatan pasien.
Keputusan Kepala Klinik Medistira 4 menetapkan 6 sasaran keselamatan pasien dan indikator untuk masing-masing sasaran, yaitu tidak terjadinya salah identifikasi pasien, komunikasi efektif, tidak terjadinya kesalahan pemberian obat, tidak terjadi kesalahan prosedur medis, mengurangi risiko infeksi, dan mencegah pasien jatuh. Indikator diukur dengan persentase target 100% untuk memastikan keselamatan pasien.
Keputusan Kepala Klinik Medistira 4 menetapkan 6 sasaran keselamatan pasien dan indikator untuk masing-masing sasaran, yaitu tidak terjadinya salah identifikasi pasien, komunikasi efektif, tidak terjadinya kesalahan pemberian obat, tidak terjadi kesalahan prosedur medis, mengurangi risiko infeksi, dan mencegah pasien jatuh. Indikator diukur dengan persentase target 100% untuk memastikan keselamatan pasien.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5
KLINIK MEDISTIRA 4
Izin No: 445.5/IOK/00011/DPMPTSP/2017
Jl. Raya Transyogi, Kp Cikalagan, RT.002 RW. 010 Desa Cileungsi,Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor Telp. (021) 82499622 Email: klinik.medistira4@yahoo.com
KEPUTUSAN KEPALA KLINIK MEDISTIRA 4
NOMOR : 0037/A-IV/SK/med4/IV/2019
TENTANG SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI KLINIK MEDISTIRA 4
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA KLINIK MEDISTIRA 4,
Menimbang : a. bahwa dalam upaya memberikan pelayanan klinis yang bermutu
perlu meningkatkan keselamatan pasien; b. bahwa untuk meningkatkan keselamatan pasien perlu menetapkan sasaran – sasaran keselamatan pasien; c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Klinik Medistira 4 tentang Sasaran Keselamatan Pasien;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang – Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 tahun 2014 tentang Klinik; 4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1457/MENKES/SK/X/2003 Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota; 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691/MENKES/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit; 6. Peraturan menteri Kesehatan No.2052/MENKES/PER/X/2011 Tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedoteran; 7. Peraturan menteri Kesehatan No.269/MENKES/PER/III/ 2008 Tentang Rekam Medis; 8. Peraturan Menteri Kesehatan No.290/MENKES/PER/III/ 2008 Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA KLINIK MEDISTIRA 4 TENTANG SASARAN
KESELAMATAN PASIEN DI KLINIK MEDISTIRA 4 Kesatu : Menetapkan sasaran keselamatan pasien. Kedua : Indikator sasaran keselamatan pasien sebagaimana terlampir dalam keputusan ini. KEEMPAT : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/ perubahan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di Bogor, 15 April 2019
Kepala Klinik Medistira 4,
Dwi Lestari Effriana
Lampiran : SURAT KEPUTUSAN KEPALA KLINIK MEDISTIRA 4 Nomor : 0037/A-IV/SK/med4/IV/2019 Tanggal : 15 April 2019 Tentang : INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI KLINIK MEDISTIRA 4
INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Terdapat 6 sasaran keselamatan pasien yang perlu diperhatikan dalam upaya
meningkatkan keselamatan pasien di FKTP,yaitu : 1. Tidak terjadinya salah identifikasi pasien 2. Komunikasi efektif dalam pelayanan 3. Tidak terjadinya kesalahan pemberian obat 4. Tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan 5. Pengurangan terjadinya risiko infeksi dalam pelayanan klinis 6. Tidak terjadinya pasien jatuh Untuk meningkatkan keselamatan pasien perlu diitentukan indikator keselamatan pasien dan dilakukan pengukuran terhadap indikator-indikator tersebut. Indikator pengukuran sasaran keselamatan pasien di Klinik Medistira 4 seperti pada tabel berikut ini:
NO INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN TARGET
1. Tidak terjadinya salah identifikasi pasien 100% 2. Komunikasi efektif dalam pelayanan 100% 3. Tidak terjadinya kesalahan pemberian obat 100% 4. Tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan 100% 5. Pengurangan terjadinya risiko infeksi dalam pelayanan klinis 100% 6. Tidak terjadinya pasien jatuh 100%
1. Tidak terjadinya Kesalahan Identifikasi Pasien
Identifikasi pasien yang tepat minimal meliputi nama ( minimal dua suku kata ) dan tanggal lahir / umur pasien. Kegiatan identifikasi pasien dilakukan di unit pelayanan yang mungkin sering terjadinya kesalahan identifikasi pasien. Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien yang teridentifikasi tepat yang dinilai pada suatu unit pelayanan dibagi jumlah seluruh pasien yang dilayani pada unit pelayanan tersebut.
Jumlah pasien yang teridentifikasi tepat
X 100% Jumlah seluruh pasien yang dilayani
2. Komunikasi efektif dalam pelayanan
Petugas harus melakukan rujukan internal dalam rangka transfer pasien antar unit pelayanan. Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien yang dirujuk antar unit pelayanan menggunakan rujukan internal dibagi jumlah rujukan antar unit seluruhnya di kali 100% 3. Tidak Terjadinya Kesalahan Pemberian Obat Kepada Pasien Petugas harus melaksanakan 5 Benar dalam memberikan obat kepada pasien. Benar orang,benar obat,benar dosis,benar waktu,dan benar rute pemberian. Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien yang dilayani oleh bagian farmasi dikurangi kejadian kesalahan pemberian obat dibagi jumlah seluruh pasien yang mendapat pelayanan obat.
Jumlah pasien yg dilayani – kejadian kesalahan pemberian obat
X 100% Jumlah pasien yang mendapat pelayanan obat
4. Tidak Terjadi kesalahan prosedur tindakan Medis
Dalam melaksanakan tindakan medis, petugas harus selalu melaksanakan double check dan identifikasi pasien yang akan mendapatkan tindakan medis agar tidak terjadi kesalahan orang atau kesalahan sisi.Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah tindakan yang dilakukan dikurangi kejadian kesalahan prosedur tindakan dibagi dengan seluruh tindakan medis yang dilakukan.
Jumlah tindakan medis yang dilakukan - kejadian kesalahan prosedur
X 100% Jumlah seluruh tindakan medis yang dilaksanakan
5. Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi di Klinik
Agar tidak terjadi risiko infeksi, maka semua petugas Klinik Medistira 4 wajib menjaga kebersihan tangan dengan cara melakukan hand hygiene dengan menggunakan sabun dan air mengalir maupun dengan cairan pembersih tangan berbasis alkohol dan menggunakan APD sesuai kebutuhan. Hand hygiene harus dilaksanakan pada lima keadaan, yaitu: 1. Sebelum kontak dengan pasien 2. Setelah kontak dengan pasien 3. Sebelum tindakan aseptik 4. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien 5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien. Pengukuran terjadinya risiko infeksi di klinik dilakukan dengan cara menghitung jumlah petugas yang melakukan cuci tangan pakai sabun (CTPS) 6 langkah pada 5 keadaan tersebut di atas yang disurvei dibagi dengan jumlah petugas pelayanan klinis yang disurvei.
Jumlah petugas yang melakukan Hand hygiene / APD
X 100% Jumlah semua petugas pelayanan klinis yang disurvei
6. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh
Pencegahan terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara: a. Melakukan identifikasi tempat-tempat yang berisiko jatuh dan memberi tanda peringatan. b. Memberikan intervensi kepada pasien yang beresiko serta memberikan lingkungan yang aman. Pengukuran terhadap tidak terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara mengitung jumlah pasien yang dirawat dikurangi kejadian pasien jatuh dibagi dengan jumlah semua pasien yang dirawat.