Laporan Mikromiretik
Laporan Mikromiretik
Laporan Mikromiretik
Judul Praktikum
Penentuan ukuran partikel ZnO dan Talkum menggunakan metode ayakan
(Mikromeritik)
II. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk menentukan ukuran partikel ZnO dan
talkum dengan menggunakan metode ayakan.
III. Dasar Teori
Mikrorneritik biasanya diartikan sebagai ilmu dan teknologi tentang partikel
yang kecil. Ukuran partikel dapat dinyatakan dengan berbagai cara seperti penentuan
ukuran diameter rata-rata. ukuran luas permukaan rata-rata, volume rata-rata dan
sebagainya. Pengertian ukuran partikel adalah ukuran diameter rata-rata.
Untuk memulai setiap analisis ukuran partikel umumnya harus diambil dari
jumlah bahan besar (ditandai dengan jumlah dasar) suatu contoh yang representatif.
Karenanya suatu pemisahan bahan awal dihindari oleh karena dari suatu pemisahan,
contoh yang diambil berupa bahan halus atau bahan kasar. Untuk pembagian contoh
pada jumlah awal dan 10-1000 g digunakan apa yang disebut Pembagi contoh piring
berputar. Pada jumlah dasar yang amat besar harus ditarik beberapa contoh dimana
tempat pengambilan contoh sebaiknya dipilih menurut program acak.
Ilmu dan teknologi partikel kecil diberi nama mikromiretik oleh Dalla Valle.
Dispersi koloid dicirikan oleh partikel yang terlalu kecil untuk dilihat dengan
mikroskop biasa, sedang partikel emulsi dan suspensi farmasi serta serbuk halus
berada dalam jangkauan mikroskop optik. Partikel yang mempunyai ukuran serbuk
lebih kasar, granul tablet, dan garam granular berada dalam kisaran ayakan.
Setiap kumpulan partikel biasanya disebut polidispersi. Karenanya perlu untuk
mengetahui tidak hanya ukuran dan suatu partikel tertentu, tapi juga berapa banyak
partikel-partikel dengan ukuran yang sama ada dalam sampel. Jadi kita perlu sutau
perkiraan kisaran ukuran tertentu yang ada dan banyaknya atau berat fraksi dan tiap-
tiap ukuran partikel, dan sini kita bisa menghitung ukuran partikel rata-rata untuk
sampel tersebut.
Ukuran partikel bahan obat padat mempunyai peranan penting dalam farmasi,
sebab ukuran partikel mempunyai peranan besar dalam pembuatan sediaan obat dan
juga terhadap efek fisiologisnya.
Pentingnya mempelajan mikromiretik, yaitu:
1. Menghitung luas perrnukaan
2. Sifat kimia dan fisika dalam formulasi obat
3. Secara teknis mempelajani pelepasan obat yang diberikan secara per oral,
suntikan dan topical
4. Pembuatan obat bentuk emulsi,suspensi dan dispense
5. Stabilitas obat (tergantung dari ukuran partikel)
Metode paling sederhana dalam penentuan nilai ukuran partikel adalah
menggunakan pengayak standar. Pengayak terbuta dan kawat dengan ukuran lubang
tertentu. Istilah ini (mesh) digunakan untuk menyatakan jumlah lubang tiap inchi
linear.
Ukuran dan suatu bulatan dengan segera dinyatakan dengan garis tengahnya.
Tetapi, begitu derajat ketidaksimestrisan dan partikel naik, bertarnbah sulit pula
menyatakan ukuran dalam garis tengah yang berarti. Dalarn keadaan seperti ini, tidak
ada garis tengah yang unik. Makanya harus dicari jalan untuk menggunakan suatu
garis tengah bulatan yang ekuivalen, yang menghubungkan ukuran partikel dan garis
tengah bulatan yang mempunyai luas permukaan, volume, dan garis tengah yang
sama. Jadi, garis tengah permukaan ds, adalah garis tengah suatu bulatan yang
mempunyai luas permukaan yang sama seperti partikel yang diperiksa.
Mikroskopi Optik
Menurut metode mikroskopis, suatu emulsi atau suspensi, diencerkan
atau tidak diencerkan, dinaikkan pada suatu slide dan ditempatkan pada
pentas mekanik. Di bawah mikroskop tersebut, pada tempat di mana partikel
terlihat, diletakkan mikrometer untuk memperlihatkan ukuran partikel
tersebut. Pemandangan dalam mikroskop dapat diproyeksikan ke sebuah layar
di mana partikel-partikel tersebut lebih mudah diukur, atau pemotretan bisa
dilakukan dan slide yang sudah disiapkan dan diproyeksikan ke layar untuk
diukur.
Pengayakan
Suatu metode yang paling sederhana, tetapi relatif larna dan penentuan
ukuran partilcel adalah metode analisis ayakan. Di smi penentunya adalah
pengukuran geornetrik partikel. Sampel diayak melalui sebuah susunan
menurut meningginya lebarnya jala ayakan penguji yang disusun ke atas.
Bahan yang akan diayak dibawa pada ayakan teratas dengan lebar jala paling
besar. Partikel, yang ukurannya lebih kecil danpada lebar jala yang dijumpai,
berjatuhan melewatinya. Mereka membentuk bahan halus (lobs). Partikel yang
tmggal kembali pada ayakan, membentuk bahan kasar. Setelah suatu waktu
ayakan tertentu (pada penimbangan 40-150 g setelah kira-kira 9 menit)
ditentukan melalui penimbangan, persentase mana dan jumlah yang
telahditimbang ditahan kembali pada setiap ayakan.
Sampel diayak melalui sebuah susunan ayakan menurut ukuran mesh yang disusun
ke atas. Ayakan dengan nomor mesh kecil memiliki lubang ayakan yang besar berarti
ukuran partikel yang melewatmyajuga berukuran besar.
Bahan yang akan diayak diletakkan pada ayakan teratas dengan nomor mesh kecil.
Partikel yang ukurannya lebih kecil dan lebarjala akan berjatuhan melewatinya. Partikel
yang tinggal pada ayakan (over size), membentuk bahan kasar.
IV. Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan mi adalah ayakan nomor mesh 45, 60, 100,
mesin pengayak, sikat tabung, timbangan.
Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum mi yaitu ZnO, talk kertas timbang dan
tissue roll.
V. Prosedur kerja
1. Data Pengamatan
a) ZnO
No.Mesh d(mm) g(gram) n(%) nxd
2). Talkum
g = bobot/berat tertahan
n = % berat tertahan
2. Perhitungan
𝛴𝑛𝑥𝑑
Dln= 𝛴𝑛
a. Diameter ZnO
𝛴𝑛𝑥𝑑
Dln= 𝛴𝑛
33,803
Dln= 99,99
Dln=0,3380 mm
b. Diameter Talkum
𝛴𝑛𝑥𝑑
Dln= 𝛴 𝑛
34,2718
Dln= 99,98
Dln=0,3427 mm
c. Pembahasan
berurutan dan yang terkecil sampai yang terbesar). Hal mi kemungkinan disebabkan oleh:
d. Kesimpulan
Dan hasil percobaan maka disimpulkan bahwa: