ID Analisa Avo Amplitude Versus Offset Untu
ID Analisa Avo Amplitude Versus Offset Untu
ID Analisa Avo Amplitude Versus Offset Untu
Penelitian ini dilakukan dengan tahapan interpretasi seismik, pemodelan AVO. Hasil
dari penelitian ini banyak menginformasikan bahwa respon AVO pada sumur UB termasuk
AVO kelas I, yang amplitudo positifnya semakin menurun terhadap offset. Sementara untuk
kasus gas, pemodelan AVO memberikan respon AVO kelas IIp. Sehingga untuk menentukan
zona hidrokarbon gas dengan menganalisa anomali amplitudo sesuai model AVO kelas IIp,
yang amplitudonya mengalami perubahan polaritas, dari amplitudo positif pada data mid-
stack menjadi amplitudo negatif pada data far-stack.
1. Pendahuluan
Eksplorasi membutuhkan biaya yang perubahan koefisien refleksi sebagai fungsi
mahal, untuk itu studi awal dalam sudut (angle), dan (2) analisa amplitudo
menentukan reservoir yang potensial sangat seismik refleksi versus offset yang dapat
diperlukan. Berbagai metode terus membedakan kasus antara anomali
dikembangkan seperti karakterisasi amplitudo yang mengandung gas dan
reservoir. Halderson dan Damsleth (1993) anomali amplitudo yang mengandung fluida
dalam[4] menjelaskan tujuan dasar lain. FRM merupakan suatu hal penting
karakterisasi reservoir adalah untuk dalam analisis seismik attribut, karena
memperoleh penemuan hidrokarbon yang sebagai tool dalam pemodelan skenario
lebih banyak dengan sedikit sumur-sumur fluida, yang akan menjelaskan anomali
pada posisi yang lebih tepat serta optimisasi variasi amplitudo terhadap offset (Smith
harga minimum. Karakterisasi reservoir et.al,2003) dalam[2].
dapat dilakukan dengan beberapa teknik
seperti AVO. 2. Metodologi
Batupasir berumur Late Cretaceous Dilakukan pemodelan AVO
(formasi Wangarlu) merupakan batuan menggunakan data seismik sintetik yang
reservoir pada cekungan UB, yang diteliti diperoleh dari kalkulasi p-wave log dan
dalam penelitian ini. Formasi Wangarlu density log dengan saturasi brine case dan
disusun oleh perselingan batupasir, model gas-case untuk menginvestigasi efek
batulempung dan siltstone berumur Middle- fluida pada seismik. AVO gas sintetik
Upper Cretaceous dan diendapkan pada maupun brine case yang dihasilkan
lingkungan laut dangkal - laut dalam (outer kemudian dibandingkan dengan seismik
sublithoral-upper bathial), dengan ketebalan real, khususnya zona target yang diuji untuk
batupasir mencapai 100ft dan porositas (20- memeriksa kemiripan respon kelas AVO.
25)%. Perangkap hidrokarbon berupa Selain itu model reservoir antara brine-
perangkap struktur kombinasi lipatan dan saturated reservoir and gas-saturated
sesar. Migrasi hidrokarbon dari batuan induk reservoir juga dibandingkan antara
ke batuan reservoir melalui bidang sesar keduanya.
(migrasi vertikal), dilanjutkan dengan
3. Pembahasan
migrasi horizontal, sebagai batuan penyekat
berasal dari shale Formasi Wangarlu bagian FRM (Fluid Replacement Modelling)
atas atau shale yang terdapat intralapisan. merupakan suatu hal penting dalam analisis
AVO merupakan studi khusus yang seismik attribut, karena sebagai tool dalam
menganalisa perilaku amplitudo versus pemodelan skenario fluida, yang akan
offet, serta memberikan informasi detail menjelaskan anomali variasi amplitudo
pada porefill (isi pori-pori) reservoir[5]. terhadap offset (Smith et.al,2003) dalam [2].
Menurut Ostrander (1982) dalam [3] AVO
merupakan teknik yang digunakan untuk Tujuan dari FRM adalah untuk
memvalidasi anomali amplitudo seismik mengetahui respon suatu gelombang (dapat
terkait gas sands. Metode AVO melibatkan berupa koefisien refleksi atau nilai
interpretasi amplitudo dari P-wave seismik amplitudo) dengan mengganti fluida pada
sebagai fungsi offset atau sudut untuk reservoir yang sebenarnya menjadi terisi
menyatakan efek fluida. Ostrander (1984) fluida yang berbeda pada reservoir tersebut.
dalam[1] memperkenalkan teori AVO dan
memberikan 2 kesimpulan bahwa: (1) Fluid Replacement Modelling
Poisson rasio memiliki pengaruh besar pada didasarkan pada persamaan Biot Gassman,
Persamaan ini menyatakan bahwa batuan
diasumsikan homogen isotropis, semua pori Dilakukan kalkulasi fluid bulk moduli baru
batuan saling terhubung, tekanan pori dari :
dianggap setimbang.
( )
Persamaan dalam proses FRM adalah Reuss average: = + (7)
sebagai berikut:
ℎ (μ) = (1) Perhitungan densitas fluida baru dan
densitas total (bulk):
(2)
= + (1 − )/ (8)
Diketahui Densitas mineral kuarsa (2.65
g/cc) dan Bulk moduli quartz (38 GPa) dari = (1 − ) + (9)
informasi analisa Lobaratorium, sehingga
dapat dikalkulasi estimasi porositasnya. Selanjutnya perhitungan Vs :
Estimasi porositas :
= μ/ (10)
= ( − )/ ( − ) (3)
( / )
= + (11)
= ( + )/ (12)
Dimana
= ,
=
4. Kesimpulan
Proses ini dilakukan dengan AVO
merupakan perubahan respon amplitudo
gelombang seismik terhadap offset.
Sehingga untuk mengetahui keberadaan gas
dapat digunakan pemodelan dengan FRM,
yang mana pada gas-case dicari pada near
angle memiliki koefisien refleksi atau
amlpitudo yang positif besar, sedangkan
pada far-angle amplitudonya berniali
negatif.
Daftar Pustaka