Jurnal

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

144 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah ISSN 2477-8184

Vol. 14, No. 2, Desember 2018, pp. 145-150

Pengaruh senam kegel terhadap proses involusio uterus pada ibu post
partum
The effect of kegel exercises to the process of uterus involution i post

post partum mothers


Sarwinarti
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta Indonesia

sarwinantisyamsudin@yahoo.com

* corresponding author
Tanggal Submisi: 22 Oktober 2018, Tanggal Penerimaan: 23 Oktober 2018

Abstrak
Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimental dengan jenis rancangan
Pra Eksperimen Post Test Only Design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 responden.
Metode analisa data menggunakan Mann Whitney-Test. Hasil penelitian didapatkan dari 9
responden yang melakukan senam kegel ada 8 responden yang proses involusionya baik dan 1
responden yang proses involusionya buruk. Pada 21 responden yang tidak dilakukan senam
kegel terdapat 6 responden dengan proses involusionya baik dan 15 responden dengan proses
involusionya buruk. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh senam kegel terhadap
proses involusio uterus ibu post partum.
Kata kunci : senam kegel; involusio; post partum

Abstract
The research method is experimental quantitative research with the type of Post Test Only
Design Pre Experiment design. The sample in this study were 30 respondents. The data analysis
method used the Mann Whitney-Test. The results obtained from 9 respondents who did Kegel
exercises there were 8 respondents who had a good involution process and 1 respondent whose
involution process was bad. In 21 respondents who did not do Kegel exercises there were 6
respondents with good involution process and 15 respondents with bad involution process. The
conclusion of this study is that there is an effect of Kegel exercises on the process of uterine
involution in the post partum mother.

Keywords: kegel exercises; involution; post partum

Doi : http://dx.doi.org/10.31101/jkk.747 This is an open access article under the CC–BY-SA license.
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan Aisyiyah ISSN 2477-8184
Vol 14, No. 2, Desember 2018, pp.144-150 145

PENDAHULUAN
Angka kematian Ibu dan bayi di Indonesia yang masih tinggi saat ini masih merupakan
masalah yang besar dan harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Upaya –upaya
untuk mengatasi masalah tersebut sudah dilakukan oleh pemerintah melalui beberapa program
kesehatan yang bekerjasama dengan berbagai fihak, namun upaya tersebut belum membuahkan
hasil yang cukup menggembirakan. Melihat kondisi yang masih memprihatinkan tersebut
masih diperlukan upaya yang lebih baik dan maksimal agar AKI dan AKB di Indonesia dapat
menurun. Senam kegel merupakan suatu latihan otot dasar panggul pubococcygeus. Senam
Kegel ini dilakukan untuk melatih otot-otot dasar panggul, otot-otot vagina, perut dan rahim
pada saat persalinan pervaginam mengalami peregangan dan kerusakan yang dapat
menyebabkan nyeri setelah melahirkan. Senam Kegel dapat dilakukan dimana saja bahkan saat
berbaring setelah melahirkan di ruang perawatan masa nifas yang dapat dilakukan pada saat
berkemih, menyusui, atau disetiap posisi nyaman pasien. Caranya, lakukan gerakan seperti
menahan buang air kecil, tahan kontraksi 8-10 detik, lepaskan, ulangi beberapa kali. Pada saat
dilakukan senam ini akan menyebabkan uterus berkontraksi dan akan mempercepat proses
kembalinya uterus seperti semula. Kontraksi uterus yang baik akan meminimalkan terjadinya
perdarahan pasca persalinan (Ulfah M, 2016).
SDGs (Sustainable Development Goals) merupakan salah satu program pemerintah
yang diupayakan untuk membantu mengatasi masalah kesehatan terutama Angka kematian Ibu
dan Bayi yang masih tinggi. Berdasarkan target dari SDGs yang telah dicanangkan oleh
pemerintah senam kegel turut berperan dalam pencapaian penurunan angka kemiskinan dan
membantu mengurangi Angka Kematian Bayi dan Balita. Berpijak pada hal tersebut Senam
Kegel merupakan salah satu tindakan yang akan dapat mensukseskan program pemerintah yang
sudah seharusnya mulai dilakukan oleh petugas kesehatan. Berdasarkan hal tersebut dapat
dirumuskan masalah penelitian “Apakah ada pengaruh Senam Kegel terhadap proses involusio
uterus pada ibu post partum di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta?” Tujuan umum dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Senam kegel Dini terhadap proses involusio
Uterus pada ibu post partum di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Tujuan khususnya
adalah untuk mengetahui proses involusio uterus ibu yang dilakukan Senam Kegel. Hasil
penelitian ini diharapkan adanya Kebijakan tentang Senam Kegel di Rumah Sakit sehingga
akan dapat meningkatkan derajat kesehatan ibu pada masa nifas.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif Eksperimental yaitu merupakan
suatu percobaan yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul
sebagai akibat dari suatu perlakuan tertentu (Machfoedz I, 2016). Jenis Rancangan yang
digunakan Pra Eksperimen Post Test Only Design yaitu merupakan suatu bentuk penelitian
eksperimen yang mana perlakuan atau intervensi dilakukan, kemudian dilakukan pengukuran
(observasi) atau post test (Sastroasmoro, 2010).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu post partum normal yang dirawat di RS
PKU Muhammadiyah Yogyakarta yang berjumlah 150 orang. Tehnik pengambilan sampel
dalam penelitian ini adalah dengan tehnik accidental sampling yaitu tehnik pengambilan
sampel dengan mengambil responden yang pada saat itu datang di RS dan telah memenuhi
kriteria sampel (Dahlan S, 2010). Jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini

Sarwinarti et.al (Pengaruh senam kegel terhadap proses involusio uterus pada...)
146 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah ISSN 2477-8184
Vol. 14, No. 2, Desember 2018, pp. 144-150

sebanyak 30 responden yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 30 responden untuk


kelompok intervensi dan 30 responden untuk kelompok kontrol. Kriteria sampel adalah sebagai
berikut ibu post partum normal, tidak dilakukan tindakan operasi SC dan ibu dalam keadaan
sehat/tidak ada gangguan jiwa. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan
menggunakan data primer, yaitu dengan memberikan perlakuan Senam Kegel pada hari
ke 0-2 post partum dan setelah itu melakukan pengamatan dengan menggunakan lembar
observasi yang dilakukan oleh peneliti dan asisten peneliti yang berisi tentang involusio uterus
yang dilakukan pada hari ke 3 post partum. Tehnik analisa data yang digunakan dengan Mann
Whitney Test.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisis Univariat dilakukan untuk menjelaskan dan mendeskripsikan karakteristik
setiap variabel penelitian dan distribusi setiap variabel.

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta (n = 30


April-Juni 2018)

Karakteristik N %
Usia
Resiko Tinggi 7 23,3
Resiko Rendah 23 76,6
Paritas
Beresiko (paritas >1) 19 63
Tidak beresiko (paritas 1) 11 36
Pendidikan
Dasar 1 3,3
Menengah 14 46,6
Tinggi 15 50
Pekerjaaan
PNS 1 3,3
Swasta 8 26
Ibu Rumah Tangga 21 70

Sumber: Data Primer, 2018


Karakteristik responden berdasarkan usia, sebagian besar responden berusia pada
resiko rendah yaitu sebanyak 23 responden (76,6%). Berdasarkan paritas, sebagian besar
responden beresiko yaitu sebanyak 19 orang (63%). Berdasarkan pendidikan, sebagian besar
responden memiliki pendidikan tinggi yaitu sebanyak 15 orang (50%). Berdasarkan pekerjaan,
sebagian besar responden bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga yaitu sebanyak 21 orang (70%).
Berdasarkan karakteristik responden mayoritas responden baik yang dilakukan senam kegel
maupun yang tidak dilakukan senam kegel berusia resiko rendah. Usia resiko rendah
merupakan usia reproduksi sehat, karena pada usia tersebut perempuan berada pada usia yang
aman untuk menjalankan reproduksi. Usia aman tersebut memiliki makna bahwa pada usia itu
perempuan memiliki resiko yang sangat rendah untuk terjadinya komplikasi kehamilan
melahirkan maupun nifas (Bobak, 2014).
Berdasarkan Paritas responden adalah paritas beresiko yang berjumlah 19 responden.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian responden telah memiliki anak dan pernah melahirkan.
Pengalaman sangat dipengaruhi oleh paritas seseorang, ibu yang pernah melahirkan memiliki
pegalaman dalam masa nifas dan pengalaman dalam melakukan senam kegel. Meskipun ada

Sarwinarti et.al (Pengaruh senam kegel terhadap proses involusio uterus pada...)
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan Aisyiyah ISSN 2477-8184
Vol 14, No. 2, Desember 2018, pp.144-150 147

responden yang telah pengalaman melahirkan tetapi belum tahu caranya melakukan senam
kegel pada masa nifas (Varney, 2004)
Berdasarkan tingkat pendidikan responden mayoritas memiliki pendidikan tinggi
artinya responden memiliki tingkat pendidikan yang menengah. Tingkat pendiidikan akan
sangat berpengaruh dalam memahami informasi yang diberikan. Pendidikan seseorang juga
akan mempengaruhi tindakan seseorang ketika diberikan perlakuan. Tindakan senam kegel
pada ibu masa nifas diberikan pada hari pertama dan kedua setelah melahirkan. Pada saat
dilakukan tindakan senam, responden yang telah memiliki pengalaman melahirkan dan
memiliki pendidikan yang tinggi akan lebih mudah menyesuaiakan intruksi yang diberikan
oleh peneliti. Hal ini akan mempengaruhi kualitas senam yang dilakukan oleh responden (El-
Mekawy, 2013).

Tabel 2. Proses involusio uterus Ibu Post Partum di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta (n=30 April-
Juni 2018)
Proses Involusio Frekuensi (f) Presentase%
Baik 14 46
Buruk 16 53
Total 30 100
Sumber:Data Primer, 2018
Berdasarkan data pada tabel 2 dapat dilihat bahwa Ibu yang mengalami proses involusio
uterus kategori baik ada 14 responden (46%) dan kategori buruk berjumlah 16 responden
(53%).

Tabel 3. Pelaksanaan Senam kegel pada Ibu Post Partum di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
(n=30 April-Juni 2018)
Senam Kegel Frekuensi (f) Presentase (%)
Mengikuti 9 30
Tidak mengikuti 21 70
Total 30 100
Sumber: Data Primer, 2018
Berdasarkan data pada tabel 3 dapat dilihat bahwa Ibu yang tidak mengikuti senam
kegel lebih banyak dibandingkan yang mengikuti senam kegel, yaitu sebanyak 21 orang (70%).
Sedangkan responden yang mengikuti senam kegel sebanyak 9 responden (30%).

Tabel 4. Proses involusio Uterus pada Ibu Post p\Partum di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
(n=30 April-Juni 2018)
Senam Kegel Proses Involusio Uterus Frekuensi Persentasi
(f) (%)
Senam kegel Baik 8 89
Buruk 1 11
Tidak Senam Baik 6 29
Buruk 15 71
Total 30 100
Sumber: Data Primer, 2018
Berdasarkan data pada tabel 4 dapat dilihat bahwa terdapat 9 responden yang mengikuti
senam kegel mengalami proses involusio uterus dalam kategori baik, yaitu sebanyak 8 orang
(89%). Sedangkan responden yang mengikuti senam kegel terdapat 1 responden (11%)
mengalami proses involusio uterus yang buruk. Berdasarkan data tabel 4 dapat dilihat bahwa

Sarwinarti et.al (Pengaruh senam kegel terhadap proses involusio uterus pada...)
148 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah ISSN 2477-8184
Vol. 14, No. 2, Desember 2018, pp. 144-150

dari 21 Ibu yang tidak mengikuti senam kegel mengalami proses involusio uterus dalam
kategori buruk, yaitu sebanyak 15 orang (71%). Sedangkan responden yang mengalami proses
involusio kategori baik sebanyak 6 orang (29%).
Berdasarkan analisis data responden pada kelompok yang diakukan senam kegel, dari
9 responden yang dilakukan senam terdapat 8 responden dengan proses involusio yang baik
dan 1 responden dengan proses involusio yang buruk. Sedangkan pada kelompok responden
yang tidak dilakukan senam kegel sejumlah 21 responden, terdapat 15 responden dengan proses
involusio yang buruk dan ada 6 responden dengn proses involuio yang baik. Dari analisis hasil
penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa senam kegel sangat effektif untuk mempercepat
proses involusio uterus (Ulfah, 2016).
Menurut Ulfah (2016) berdasarkan penemuan Arnold Kegel, senam kegel merupakan
serangkaian gerakan yang berfungsi untuk melatih kontraksi otot pubococcygeus berkali-kali
dengan tujuan meningkatkan tonus dan kontraksi otot. Sebagian besar perempuan yang tidak
terlatih akan mengalami penurunan uterus. Dengan senam ini otot pubococcygeus yang
merupakan otot utama pendukung uterus akan diperkuat latihan fisik akan menyebabkan
terjadinya eksitasi otot yang akan menyebabkan terjadinya peningkatan kalsium sitosol
terutama dari cairan ekstraseluler, yang selanjutnya akan terjadi reaksi biokimia yaitu
kolmodulin (protein sel) berkaitan dengan kalsium akan mengakibatkan kinase rantai ringan
myosin menjadi aktif sehingga jembatan silang myosin terfosforisasi sehingga terjadi
pengikatan aktin dan myosin, maka terjadilah kontraksi (Muray: 2009, Sheerwood, 2011)
(Harvey, MA, 2003). Disamping itu, dengan latihan abdomen akan memberikan stimulus
secara lurus menuju otot uterus sehingga akan membantu otot uterus berkontraksi maksimal,
dengan kontraksi tersebut akan menjepit pembuluh darah yang terbuka dan menyebabkan
proses involusio uterimenjadi cepat. Uterus yang berkontraksi dengan baik secara bertahap
akan berkurang ukurannya, sampai tidak dapat dipalpasi di atas simphisis pubis (Varney,
2004).
Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian Ulfah (2016) dalam penelitiannya
yang berjudul Effektivitas Kombinasi Latihan Otot Dasar Panggul dan Perut terhadap
Involusio Uteri Pada Ibu Nifas, yang menyatakan bahwa Latihan otot dasar panggul
memberikan manfaat mengembalikan tonus otot-otot dasar panggul sehingga akan
mengembalikan tonus otot yang baik selama masa nifas, sedangkan latihan otot abdomen akan
memberikan stimulus terhadap otot uterus sehingga meningkatkan tonus otot uterus kembali
sebelum hamil dan akan mempercepat terjadinya involusio uteri dan jika latihan tersebut tidak
dilakukan akan menimbulkan involusio yang tidak baik, sehingga sisa darah tidak dapat
dikeluarkan dan menyebabkan infeksi ditandai dengan peningkatan suhu tubuh, menimbulkan
perdarahan yang abnormal karena kontraksi uterus yang kurang. Manfaat lain seam kegel
adalah dapat mencegah dan mengurangi masalah yang disebabkan oleh relaksasi otot dasar
panggul setelah persalinan pervaginam dan untuk meningkatkan efikasi diri seksual wanita
(Golmakani, N., et al, 2015).
Pada tabel 5 menunjukkan bahwa dari uji statistk Mann Whitney U didapatkan nilai U
sebesar 42 dan nilai W sebesar 273. Apabila dikonversikan ke nilai Z maka diperoleh nilai Z
sebesar 2,742 dan nilai sig atau p-value sebesar 0,006. Nilai p-value yang < 0,05 menunjukkan
bahwa ada perbedaan yang bermakna proses involusio uterus pada ibu post partum antara yang
mengikuti senam kegel dengan yang tidak mengikuti senam kegel. Berdasarkan uji statistik

Sarwinarti et.al (Pengaruh senam kegel terhadap proses involusio uterus pada...)
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan Aisyiyah ISSN 2477-8184
Vol 14, No. 2, Desember 2018, pp.144-150 149

tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pelaksanaan senam kegel terhadap proses
involusio uterus pada ibu post partum di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Tabel 5. Pengaruh Senam Kegel terhadap Proses Involusio Uterus pada Ibu post partum di RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta (n=30 April-Juni 2018)
Uji Analisis TFU
Mann-Whitney U 42,000
Wilcoxon W 273,000
Z -2,742
Asymp. Sig. (2-tailed) ,006
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,017b
a. Grouping Variable: Senam
b. Not corrected for ties.

Gerakan senam kegel akan mempengaruhi otot otot abdomen termasuk uterus dan
stimulasi gerakan dapat menyebabkan otot otot rahim lebih cepat kembali seperti
kondisi semula (Johnson, 2002). Bukti lain menyebutkan bahwa senam kegel dapat
mengurangi resiko stress inkontinensia urine (Hi Park, S.,Bum Kang, C.,2014) (S. Cavkaytar,
M. et al, 2015) menyebutkan bahwa latihan senam kegel berbasis rumah yang dilakukan
mandiri oleh ibu nifas terbukti efektif menurukan kejadian Ibu setelah melahirkan apabila
statis dan tidak ada stimulasi gerakan akan menghambat proses pemulihan organ tubuh
termasuk otot otot rahim yang lebih lama pulih dibandingkan dengan ibu yang melakukan
gerakan senam kegel (Johnson 2002).

SIMPULAN
Mayoritas responden kelompok yang diberikan senam kegel mengalami proses
involusio uterus yang baik (89%), mayoritas responden yang tidak diberikan senam kegel
mengalami proses involusio uterus yang buruk (71%) dan terdapat pengaruh senam kegel
terhadap proses involusio uterus pada ibu post partum.

SARAN
Bagi ibu post partum diharapkan dapat melakukan senam kegel setelah melahirkan
untuk mempercepat proses involusio uterus.

DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Lowdermilk, & Jensen. (1995). Maternal Nursing 4th edition. Mosby, Philadelphia,
Chapter:7.
Dahlan, Sopiyudin. (2010). Langkah-Langkah Membuat Proposal Penelitian Bidang
Kedokteran Dan Kesehatan. Sagung Seto : Jakarta.
El-Mekawy, Hanan S, El-Lythy and Adel F, El Begawy. (2013). Effect of Abdominal exercises
verusu Abdominal Supporting belt on Post Partum Abdominal Effeciency and Rectus
separation.
Golmakani, N., Zare, Z., Khadem, N., Shareh, H., & Shakeri, M. T. (2015). The effect of pelvic
floor muscle exercises program on sexual self-efficacy in primiparous women after
delivery. Iranian journal of nursing and midwifery research, 20(3), 347-53.

Sarwinarti et.al (Pengaruh senam kegel terhadap proses involusio uterus pada...)
150 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah ISSN 2477-8184
Vol. 14, No. 2, Desember 2018, pp. 144-150

Harvey, MA. (2003). Pelvic Floor Exercises During and After Pregnancy: A Systematic
Review of Their Role in Preventing Pelvic Floor Dysfunction. Journal of Obstetrics and
Gynaecology Canada Volume 25, Issue 6, June 2003, Pages 487-498.
https://doi.org/10.1016/S1701-2163(16)30310-3.
Hi Park, S.,Bum Kang, C. (2014). Effect of Kegel Exercises on the Management of Female
Stress Urinary Incontinence: A Systematic Review of Randomized Controlled Trials.
Hidawi Journal. Advances in Nursing. Volume 2014, Article ID 640262, 10 pages.
http://dx.doi.org/10.1155/2014/640262.
Jhonson. (2002). Kegel Exercise. Nuha Medika: Yogyakarta.
Machfoedz I. (2016). Bio Statistika: Fitramaya.
Murray,R.K, Granner,D.K, Rodwell,V.W. (2009). Glukoneogenesis Dan Kontrol Gula Darah
dalam Biokimia Harper. Jakarta:EGC.
Sastroasmoro dan Sofyan, I. (2010). Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Sagung Seto: Jakarta.
S. Cavkaytar, M. K. Kokanali, H. O. Topcu, O. S. Aksakal & M. Doğanay. (2015). Effect of
home-based Kegel exercises on quality of life in women with stress and mixed urinary
incontinence, Journal of Obstetrics and Gynaecology, 35:4, 407-410, DOI: .
Sumiasih NN, Erawati S, Purnamayanthi D (2012), The Effectivity of Kegel Exercises to
prevent the occurrence of urine retention and edema on the sutures of the perinium. Jurnal
Skala Husada, Volume 9, Nomor 1, April 2012 halaman 67-72.
Sherwood, Laura Iee. (2011). Fisiologi Manusia. Jakarta:EGC.
Ulfah M. (2016). Effektivitas Kombinasi Latihan Otot Dasar panggul dan Perut terhadap
Involusio Uteri pada Ibu Nifas. Jurnal Ilmiah Kebidanan, Volume 7, Nomor 2, Desember
2016, Halaman 127-135.
Varney H, Kriebs J M, Gegor C L. (2004). Varney Midwifery Forth Edition, London: Jones
and Barlett Publisher.

Sarwinarti et.al (Pengaruh senam kegel terhadap proses involusio uterus pada...)

Anda mungkin juga menyukai