Makalah Prinsip Koperasi Dan Umkm Revisi
Makalah Prinsip Koperasi Dan Umkm Revisi
Makalah Prinsip Koperasi Dan Umkm Revisi
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Koperasi dan UKM
Dosen Pengampu:
Dr. Harini, M. Pd.
Disusun Oleh:
1. Asri Novianti K7616011
2. Dyah Arum M K7616022
3. Intan Kumalasari K7616033
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan
karunianya kepada penulis, sehingga penulis makalah ini dapat menyelesaikanya
dan tepat pada waktunya.
Kelompok kami juga berterima kasih kepada :
1. Orang tua kami yang menyekolahkan dan yang memenuhi segala
kebutuhan sehingga penulis dapat melanjutkan sekolah sampai sekarang.
2. Ibu Dosen yang mengasuh mata kuliah Ekonomi Koperasi dan UKM yang
selama ini memberikan masukan dan bimbingan sehingga penulis dapat
memahami dan mengerti tentang mata kuliah Ekonomi Koperasi dan
UKM.
3. Semua teman-teman yang ikut serta berpatisipasi dalam penulisan makalah
ini.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat
kesalahan dalam penulisan makalah ini, untuk itu, penulis dengan senang hati
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun untuk pembaikan dimasa
yang akan datang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................
KATA PENGANTAR ...........................................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................
A. Latar Belakang ........................................................................................
B. Rumusan Masalah ...................................................................................
C. Tujuan .....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................
A. Prinsip Koperasi ......................................................................................
B. Prinsip UMKM ..........................................................................................15
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 25
A. Kesimpulan ............................................................................................. 25
B. Saran........................................................................................................ 25
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 26
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Koperasi merupakan bagian dari tata susunan ekonomi, hal ini berarti
bahwa dalam kegiatannya koperasi turut mengambil bagian bagi tercapainya
kehidupan ekonomi yang sejahtera, baik bagi orang-orang yang menjadi anggota
perkumpulan itu sendiri maupun untuk masyarakat di sekitarnya. Koperasi
sebagai perkumpulan untuk kesejahteraan bersama, melakukan usaha dan kegiatan
di bidang pemenuhan kebutuhan bersama dari para anggotannya.
Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha
bersama dari orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas. Dalam
rangka usaha untuk memajukan kedudukan rakyat yang memiliki kemampuan
ekonomi terbatas tersebut, maka Pemerintah Indonesia memperhatikan
pertumbuhan dan perkembangan perkumpulan-perkumpulan Koperasi.
Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan Koperasi, karena
Koperasi di dalam sistem perekonomian merupakan soko guru. Koperasi di
Indonesia belum memiliki kemampuan untuk menjalankan peranannya secara
efektif dan kuat. Hal ini disebabkan Koperasi masih menghadapai hambatan
struktural dalam penguasaan faktor produksi khususnya permodalan. Dengan
demikian masih perlu perhatian yang lebih luas lagi oleh pemerintah agar
keberadaan Koperasi yang ada di Indonesia bisa benar-benar sebagai soko guru
perekonomian Indonesia yang merupakan sistem perekonomian yang yang
dituangkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 .
Pada saat ini masih banyak orang yang kurang memahami betapa
pentingnya peran koperasi sebagai salah satu sector usaha perekonomian
Indonesia. Mungkin masih banyak orang yang menganggap koperasi hanyalah
lembaga keuangan biasa. Namun kenyataannya koperasi merupakan salah satu
dari tiga sector usaha formal dalam perekonomian Indonesia. Dalam kegiatannya,
selain menekankan pada kepentingan social dan ekonomi, kegiatan ekonomi juga
1
menekankan pada kepentingan moral. hambatan struktural dalam
makalah ini uga membahas tentang UMKM (usaha mikro kecil menengah).
UMKM adalah singkatan dari usaha mikro kecil dan menengah. UMKM
adalah salah satu bagian penting dari perekonomian suatu Negara maupun
daerah, begitu juga dengan Negara Indonesia UMKM ini sangat memiliki
baru dan lewat ukm juga banyak tercipta unit unit kerja baru yang
akibat angkatan kerja yang tidak terserap dalam dunia kerja menjadi
berkurang.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimanakah prinsip koperasi yang ada di Indonesia?
2. Bagaimanakah prinsip UMKM yang ada di Indonesia?
C. TUJUAN
Dari rumusan masalah di atas, maka dapat dibuat tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui prinsip koperasi yang ada di Indonesia.
2. Untuk mengetahui prinsip UMKM yang ada di Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Prinsip Koperasi
Meskipun koperasi Rochdale tidak mendefinisikan jenis badan usaha yang
dipergunakan sebagai sebuah gerakan ekonomi yang berwatak sosial, tetapi
koperasi Rochdale telah merumuskan berbagai prinsip yang dipergunakan dalam
menjalankan kegiatan ekonomi mereka. Menurut Azrul (2016: 75) Prinsip utama
koperasi Rochdale mengacu pada kepentingan dan kekuatan bersama. Rumusan
prinsip koperasi Rochdale adalah :
3
4
bawah, yang mengalami tekanan dan himpitan ekonomi sebagai sebuah akibat
dari sistem ekonomi kapitalis yang dianut Jerman kala itu, khususnya petani
dan sektor ekonomi yang bergerak pada skala UMKM.
sama ekonomi antar individu yang umumnya tidak memiliki kekuatan kapital.
Jika kekuatan sosial terbentuk dengan menyatukan individu-individu dengan
segala keterbatasan yang dimiliki, maka keterbatasan-keterbatasan tersebut
akan tertutupi dengan kehadiran individu lain. Untuk menangani masalah
keterbatasan kapital, misalnya, jika kapital yang terbatas diakumulasikan dari
seluruh anggota koperasi, kekuatan ekonomi baru akan tercipta.
Dalam Penjelasan dari Pasal (5) UU No.25 Tahun 1992 tersebut, diuraikan
bahwa prinsip koperasi adalah merupakan satu kesatuan dan tidak dapat
dipisahkan dalam kehidupan berkoperasi. Dengan melaksanakan keseluruhan
prinsip tersebut, koperasi mewujudkan dirinya sebagai badan usaha sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat berwatak sosial.
Prinsip koperasi ini merupakan esensi dari dasar kerja koperasi sebagai
badan usaha dan merupakan ciri khas serta jati diri koperasi. Dengan adanya
prinsip tersebut, koperasi dapat dibedakan dari badan usaha lainnya, karena
adanya:
Pada tahun 1934 dalam sidang I.C.A di London, timbul usul perubahan
terhadap prinsip-prinsip koperasi yang telah ditekankan oleh para perintis dari
11
a. Prinsip Rochdale
1) Keanggotaan yang terbuka, maksudnya siapa saja boleh dan dapat diterima
sebagai anggota koperasi, tanpa membedakan aliran politik, agama, suku,
ras atau isme tertentu.
2) Satu orang anggota satu suara, maksudnya bahwa koperasi dijalankan
secara demokratis dan terbuka. Dasar hak suara masing-masing anggota
bukan didasarkan pada berapa besarnya uang yang dimiliki pada koperasi,
tetapi didasarkan pada keanggotaan yang melekat pada orangnya, bukan
uangnya.
3) Bunga atas modal dibatasi, maksudnya bunga atas andil yang dimiliki
anggota tidak boleh lebih tinggi daripada bunga yang ditetapkan oleh
pemerintah.
4) Sisa hasil usaha dibagi berdasarkan jasa masing-masing anggota,
maksudnya bahwa pembagian sisa hasil usaha ini didasarkan pada
partisipasi atau jasa anggota kepada koperasi, yang dapat menimbulkan
keuntungan bagi koperasi.
5) Transaksi penjualan dan pembelian harus dilaksanakan secara kontan.
Maksudnya bahwa perjanjian jual beli antara anggota koperasi dengan
koperasi harus dilakukan secara tunai, tidak boleh dihutang atau dicicil.
6) Pembuatan neraca secara periodik dan diskusi-diskusi. Maksudnya bahwa
untuk mengetahui keadaan atau kegiatan usaha koperasi, pembuatan
pembukuan dan administrasi harus dilakukan dengan baik. Jika terdapat
persoalan atau mis manajemen, diatasi secara bersama-sama dengan jalan
13
15
16
A. Kesimpulan
1. Menurut Undang-undang No 25 tahun 1992, Pasal 5 Ayat 1 dan Ayat 2.
Koperasi melaksanakan prinsip koperasi sebagai berikut:
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
e. Kemandirian
2. Prinsip pemberdayaan UMKM
a. Penumbuhan kemandirian,kebersamaan,dan kewirausahaan
UMKM untuk berkarya dengan prakarsa sendiri
b. Mewujudkan kebijakan public yang transparan,akuntabel,dan
berkeadilan
c. Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi
pasar sesuai dengan kompetensi UMKM
d. Peningkatan daya saing UMKM
e. Penyelenggaraan perencanaan,pelaksanaan,dan pengendalian
secara terpadu.
B. Saran
Dari kesimpulan yang telah dibuat diatas penulis memberikan saran agar
pemerintah dapat lebih bersungguh-sungguh dalam melaksanakan kebijakan
pembangunan koperasi dan UMKM
DAFTAR PUSTAKA
25
Harini. 2014. Manajemen Koperasi. Surakarta: UPT Penerbitan dan Percetakan
UNS (UNS Press).
26