Program Mutu Fix
Program Mutu Fix
Program Mutu Fix
KESELAMATAN PASIEN
TAHUN 2017
0
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk itu rumah sakit perlu menetapkan rencana pelayanan yang komprehensif
dengan melibatkan pasien berdasarkan haknya. RS Khusus Gigi dan Mulut Prov.
Sumatera Selatan sebagai salah satu penyedia pelayanan kesehatan yang mempunyai
Visi Menjadi Rumah Sakit Rujukan Gigi dan Mulut terdepan di Indonesia, sebagai pusat
pendidikan, pelatihan dan pelayanan gigi dan mulut yang professional dan berstandar
internasional.
1
BAB II
LATAR BELAKANG
Mutu adalah bentuk persepsi yang dipahami bebrbeda oleh orang yang berbeda
namun berimplikasi pada prioritas tertentu. Peningkatan mutu adalah pendekatan
pendididkan, edukasi berkelanjutan dan perbaikan proses-proses pemberian pelayanan
kesehatan sesuai kebutuhan pasar dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.
Definisi mutu RSKGM adalah derajat kesempurnaan pelayanan RSKGM untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen akan pelayanan kesehatan yang sesuai
dengan standar profesi dan standar pelayanan dengan menggunakan potensi suber
daya yang tersedia di RSKGM secara wajar, efisien, efektif serta diberikan secara aman
dan memuaskan sesuai dengan norma, etika, hukum dan sosio budaya dengan
memperhatikan keterbatasan dan kemampuan eumah sakit dan masyarakat konsumen.
Mutu suatu rumah sakit adalah produk akhir dari interaksi dan ketergantungan
yang rumit antara berbagai komponen atau aspek rumah sakit sebagai suatu sistem.
Aspek tersebut terdiri dari struktur, proses dan outcome. Struktur adalah sumber daya
manusia, suber daya fisik, sumber daya keuangan dan sumber daya lain-lain pada
fasilitas pelayanan kesehatan. Baik tidaknya struktur dapat diukur dari kewajaran,
kuantitas, biaya dan mutu komponen-komponen struktur itu. Proses adalah apa yang
dilakukan dokter dan tenaga profesi lain terhadap pasien yaitu evaluasi, diagnosa,
perawatan, konseling, pengobatan, tindakan, penanganan jika terjadi penyulit, follow
up. Baik tidaknya proses dapat diukur dari relevansinya pada pasien, efektifitasnya dan
mutu proses itu sendiri. Pendekatan proses adalah pendekatan paling langsung
terhadap mutu asuhan. Outcome adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan dokter serta
tenaga profesi lain terhadap pasien dalam arti perubahan derajat kesehatan da
kepuasannya serta kepuasan provider. Outcome yang baik sebagian besar tergantung
kepada mutu struktur dan mutu proses yang baik. Sebaliknya outcome yang buruk
adalah kelanjutan struktur atau proses yang buruk.
2
RSKGM adalah suatu institusi pelayanan kesehatan milik pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan yang menyediakan pelayanan kejiwaan yang lengkap bermutu dan
menggunakan ilmu terkini. Pelayanan RSKGM menyangkut berbagai fungsi pelayanan,
pendidikan serta penelitian. Untuk menjamin keberlangsungan fungsi tersebut dengan
baik maka RSKGM harus memiliki sumber daya manusia yang profesional baik
dibidang teknis medismaupun administrasi. Untuk menjaga dan meningkatkan mutu,
RSKGM harus mempunyai suatu ukuran yang menjamin peningkatan mutu disemua
tingkatan.
3
BAB III
A. TUJUAN UMUM
B. TUJUAN KHUSUS
4
BAB IV
A. KEGIATAN POKOK
B. RINCIAN KEGIATAN
5
l. rencana tindak lanjut
2. Monitoring mutu area klinis, area manjerial dan sasaran keselamatan pasien
b. Pemilihan indikator area klinis, Manajerial dan SKP melalui rapat antara direktur
dengan panitia mutu serta seluruh kepala unit
g. pengumpulan data
h. Analisa data
i. pelaporan
j. feed back
6
k. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
7
BAB V
A. Pertemuan / rapat koordinasi dengan manajemen, PPI, Panitia KPRS dan unit kerja
di RS
B. Site visit ke unit kerja untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
program
8
BAB VI
SASARAN
A. PRIORITAS PENGUKURAN MUTU TINGKAT RS
Pemilihan indikator mutu rumah sakit disesuaikan dengan visi dan misi RSKGM
Prov. Sumsel, dipilih dari indikator unit yang sudah ada dan memenuhi persyaratan high
cost, high risk, high volum dan problem prone.
9
terintegrasi dalam berkas Rekam medis serta sudah
dievaluasi, dan ada 5 CP KSM non bedah sudah
terimplementasikan terintegrasi dalam berkas Rekam
medis serta sudah dievaluasi
10
di telapak tangan kiri dan sebaliknya, telapak tangan kiri
dan sebaliknya
Program Peningkatan mutu RS dan pengendalian pencegahan
infeksi di instalasi rawat inap
Dimensi mutu keselamatan, ketepatan, kewaspadaan
Tujuan mengetahui angka kepatuhan cuci tangan, menurunkan
biaya perawatan, mencegah kerugian RS dan pasien
Dasar pemikiran / SNARS EDISI 1
literature WHO Guidelines for Hand Hygiene 2008, Buku Pedoman
dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit tahun 2011, Buku
Pedoman Kemenkes 2011 mengenai Surveilans Infeksi
Rumah Sakit, Center for Healthcare Related Infection
surveilans and prevention
Numerator Kebersihan tangan dokter spesialis saat visit yang di
lakukan sesuai dengan 5 indikasi
Denominator Total kesempatan melakukan kebersihan tangan dokter
spesialis saat visit sesuai dengan 5 indikasi
Formula Kebersihan tangan yang di lakukan sesuai dengan 5
indikasi÷ Total kesempatan melakukan kebersihan tangan
sesuai dengan 5 indikasi x 100%
Metode pengumpulan Sensus harian
data
Cakupan data Data Ruang rawat inap
Frekuensi pengumpulan 1 bulan sekali
data
Frekuensi analisa data 3 bulan sekali
Metodelogi analisa data Analisis prosentase dan trend kejadian
Sumber data Catatan data observasi (Formulir Audit Kebersihan Tangan)
Wilayah pengamatan Instalasi rawat inap
Penanggung jawab Tim PPI, ka.unit rawat inap, PIC data mutu rawat inap
pengumpul data
Publikasi data Rapat koordinasi direktur dengan kabid,kains,kanit
Standar 100%
11
kebersihan tangan
5 indikasi kebersihan tangan:
1. Sebelum kontak dengan pasien meliputi : sebelum
masuk ruangan
2. Kontak dengan pasien meliputi : menyentuh tubuh
pasien, baju atau pakaian
3.Prosedur aseptik contoh : tindakan transfusi, perawatan
luka, kateter urin, suctioning, perawatan daerah
pemasangan dan Tindakan invasif contohnya
pemasangan kateter intravena (vena pusat / vena perifer),
kateter arteri, pemasangan
4. Cairan tubuh pasien seperti : muntah, darah, nanah,
urine, feces, produksi drain dll
5.Menyentuh lingkungan meliputi : menyentuh tempat tidur
pasien, atau linen yang terpasang ditempat tidur, alat-alat,
disekitar pasien atau peralatan lain yang digunakan pasien,
kertas / lembar untuk menulis yang ada disekitar pasien
Catatan:
Sebelum dan setelah melepaskan sarung tangan 6 langkah
tehnik melakukan kebersihan tangan sesuai dengan WHO
1. Ratakan dan gosokkan sabun dengan kedua telapak
tangan
2. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan
tangan kanan dan sebaliknya
3. Gosok kedua telapak dan sela-sela jari
4. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
5. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan
kanan dan lakukan sebaliknya
6. Gosokkan dengan memutar ujung jari–jari tangan kanan
di telapak tangan kiri dan sebaliknya, telapak tangan kiri
dan sebaliknya
Program Peningkatan mutu RS dan pengendalian pencegahan
infeksi di instalasi rawat inap
Dimensi mutu keselamatan, ketepatan, kewaspadaan
Tujuan mengetahui angka kepatuhan cuci tangan, menurunkan
biaya perawatan, mencegah kerugian RS dan pasien
Dasar pemikiran / SNARS EDISI 1
literature WHO Guidelines for Hand Hygiene 2008, Buku Pedoman
dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit tahun 2011, Buku
Pedoman Kemenkes 2011 mengenai Surveilans Infeksi
Rumah Sakit, Center for Healthcare Related Infection
surveilans and prevention
Numerator Kebersihan tangan dokter spesialis saat visit yang di
lakukan sesuai dengan 5 indikasi
Denominator Total kesempatan melakukan kebersihan tangan dokter
spesialis saat visit sesuai dengan 5 indikasi
Formula Kebersihan tangan yang di lakukan sesuai dengan 5
indikasi÷ Total kesempatan melakukan kebersihan tangan
sesuai dengan 5 indikasi x 100%
Metode Sensus harian
pengumpulan data
Cakupan data Data Ruang rawat inap
Frekuensi 1 bulan sekali
12
pengumpulan data
Frekuensi analisa 3 bulan sekali
data
Metodelogi analisa Analisis prosentase dan trend kejadian
data
Sumber data Catatan data observasi (Formulir Audit Kebersihan Tangan)
Wilayah Instalasi rawat inap
pengamatan
Penanggung jawab Tim PPI, ka.unit rawat inap, PIC data mutu rawat inap
pengumpul data
Publikasi data Rapat koordinasi direktur dengan kabid,kains,kanit
Standar 100%
13
Dimensimutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan penanganan antrian
pelayanan bedah
Dasarpemikiran / literature SPM RS tahun 2008 dan SNARS Edisi 1
Numerator Jumlah waktu tunggu operasi yang terencana ≤ 2 hari
dari seluruh pasien yang dioperasi elektif dalam satu
bulan
Denumerator Jumlah seluruh pasien yang dioperasi yang terencana
dalam satu bulan
Formula Jumlah waktu tunggu operasi yang terencana ≤ 2 hari
dalam satu bulan dibagi Jumlah seluruh pasien yang
dioperasi yang terencana dalam satu bulan dikali 100%
Metodologi pengumpulan Sensus harian
data
Cakupan data Kamar operasi
Frekuensipengumpulan data 1 bulansekali
Periodeanalisa 3 bulansekali
Metodologi analisa data Analisis prosentase
Sumber data Rekam Medis
Wilayah pengamatan Instalasi kamar Bedah
Penanggungjawabpengumpul Kepala Instalasi Kamar Bedah
data
Publikasi data Rapat koordinasi
Standar 100%
14
Wilayah Unit Rawat Jalan
pengamatan
Penanggung jawab Kepala Unit Rawat Jalan/PIC data unit rawat jalan
pengumpul data
Publikasi data Rapat koordinasi bulanan direktur dengan kabid, kains,
kanit
Standar ≤60 menit
Nama Indikator Visite dokter spesialis antara pukul 08.00 – 18.00 WIB
Definisi operasional Visite dokter spesialis yang dilakukan antara pukul 08.00-
18.00 di ruang rawat inap
Numerator Jumlah hari dokter spesialis visit pasien rawat inap antara
pukul 08.00-18.00 WIB
Formula Jumlah hari dokter spesialis visit pasien rawat inap antara
pukul 08.00-18.00 WIB ÷ Total hari dokter spesialis visite
dalam 1 bulan x 100%
Penanggung jawab Ka. Ins rawat inap dan PJ pengumpul data Rawat inap
pengumpul data
Standar 100%
15
Definisi operasional Tingkat Kepuasan Pasien adalah pernyataan puas oleh
pasien yang dirawat inap minimal 3 hari melalui form survei
terhadap pelayanan rawat inap terkait SDM, sarana
prasarana, kecepatan, dan empati .
Pasien yang dimaksud adalah pasien yang telah dirawat inap
minimal 3 hari, tanpa diet khusus dan pulang hidup.
Program Peningkatan Mutu RS
Dimensi mutu REALIBITY (KEHANDALAN) : kemampuan petugas dalam
memberikan pelayanan dengan tepat, ASSURANCE
(JAMINAN) : kemampuan petugas dalam memberikan
pelayanan sehingga di percaya,TANGIBLE (BUKTI
LANGSUNG) : ketersediaan sarana dan fasilitas fisik yang
dirasakan fisik yang dirasakan langsung, EMPHATY
(EMPATI) : membina hubungan, perhatian, memahami
kebutuhan konsumen, responsiveness (tanggap) : petugas
memberikan pelayanan dengan cepat
Tujuan Tergambarnya persepsi pasien terhadap mutu pelayanan
ruang rawat inap
Dasar pemikiran / SNARS Edisi 1
literature Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit tahun 2008
Numerator jumlah pasien survei yang memberi nilai puas dan dirawat
inap ≥ 3 hari dalam 1 bulan
Denominator jumlah pasien survei yang dirawat inap ≥ 3 hari dalam 1
bulan(n=50)
Formula jumlah pasien survei yang memberi nilai puas dan dirawat
inap ≥ 3 haridalam 1 bulan dibagi jumlah pasien survei yang
dirawat inap ≥ 3 dalam 1 bulan (n=50) x 100%
Metode Sensus harian
pengumpulan data
Cakupan data Data Rawat inap
Frekuensi Harian
pengumpulan data
Periode waktu
1 Bulan
laporan
Frekuensi analisa 3 bulan
data
Metodelogi analisa Analisis prosentase
data
Sumber data Survei kepuasan pasien
Wilayah Instalasi rawat inap
Pengamatan
Penanggung jawab Kepala Unit Rawat Inap/PIC data unit rawat inap
pengumpul data
Publikasi data Rapat koordinasibulanan direktur dengan kabid, kains, kanit
Standar ≥80%
16
Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Unit IGD
Dimensi Mutu Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang cepat, responsif dan
mampu menyelamatkan pasien gawat darurat
Dasar pemikiran / SMPM RS 2008 dan SNARS EDISI 1
literatur
Numerator Jumlah pasien yang di sampling secara acak dilayani
dokter≤ 5 menit
Denumerator Jumlah seluruh pasien yang di sampling (minimal n = 50)
Formula Jumlah pasien yang di sampling secara acak dilayani
dokter≤ 5 menit dibagi jumlah seluruh pasien yang di
sampling (minimal n = 50)dikali 100%
Metodologi Sensus harian
pengumpulan data
Cakupan data Data pasien IGD
Frekuensi 1 bulan sekali
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan sekali
Metodologi analisa Analisis prosentase
data
Sumber Data Sampel, Rekam Medis
Wilayah IGD
pengamatan
Penanggung jawab Kepala unit IGD dan PIC data mutu IGD
Pengumpulan data
Publikasi data Rapat koordinasi bulanan direktur dengan kabid dan kanit
Standar 100%
17
penyelenggaraan laboratorium yang baik
Numerator Jumlah seluruh hasil tes kritis laboratorium yang
dilaporkan ≤ 30 menitdalam 1 bulan
Denumerator Jumlah seluruh hasil tes kritis laboratorium dalam
1 bulan
Formula Jumlah seluruh hasil tes kritis laboratorium yang
dilaporkan ≤ 30 menit: Jumlah seluruh hasil tes kritis
laboratorium dalam 1 bulanx 100%
Metodologi Sensus harian
pengumpulan data
Cakupan data Data Laboratorium
Frekuensi 1 bulan sekali
pengumpulan data
Frekuensi analisa 3 bulan sekali
data
Metodelogi analisa Analisis prosentase dan trend kejadian
data
Sumber data Sensus harian/lembar pantau. Pengumpulan data
dilakukan dengan mencatat setiap hasil tes kritis
laboratorium.
Wilayah Laboratorium
pengamatan
Penanggung jawab Kepala Unit laboratorium
pengumpul data
Publikasi data Rapat koordinasi bulanan Direktur dengan Kabid,
Ka. Ins, Kanit
Standar 100%
18
resiko jatuh untuk pasien assesment awal risiko jatuh
gradingsedang dan tinggi dalam 1 bulan ÷ jumlah seluruh
pasien rawat inap assesment awal risiko jatuh grading
sedang dan tinggi dalam 1 bulan X 100%
Metode Sensus harian
pengumpulan data
Cakupan data Data Rawat inap tentang IKP
Frekuensi 1 bulan sekali
pengumpulan data
Frekuensi analisa 3 bulan sekali
data
Metodelogi analisa
Analisis prosentase dan trend kejadian
data
Sumber data Sensus harian mutu rawat inap
Wilayah Instalasi rawat inap
pengamatan
Penanggung jawab Kepala unit ruang ranap/PIC data mutu rawat inap
pengumpul data
Publikasi data Rapat koordinasi bulanan antara direktur, kepala bidang,
kepala instalasi, dan kepala unit
Standar 100%
19
X 100%
Metodologi Sensus harian
pengumpulan data
Cakupan data Spesimen Laboratorium
Frekuensi 1 bulan sekali
pengumpulan data
Frekuensi analisa 3 bulan sekali
data
Metodelogi analisa
Analisis prosentase dan trend kejadian
data
Sumber data Daa survey
Inklusi : Semua specimen untuk pemeriksaan lab
Eksklusi :
Wilayah Laboratorium
pengamatan
Penanggung jawab Kepala Unit Laboratorium
pengumpul data
Publikasi data Rapat koordinasi bulanan Direktur dengan Kabid, Ka.Ins,
Kanit
Standar 100%
20
1. Indikator mutu klinik
9 Indikator mutu yang ditetapkan pada area klinik seperti tertera pada tabel
berikut:
21
IMPLIKASI / 2008. Tujuan Rekam Medis adalah untuk menunjang tercapainya
RASIONALISASI tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan
kesehatan. Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis
yang baik dan benar, maka tertib administrasi tidak akan berhasil.
Sehingga kelengkapan rekam medis harus dipastikan dan dipatuhi
untuk dilaksanakan. Rekam medis adalah bukti satu-satunya
pelayanan kesehatan yang diberikan di rumah sakit.
FORMULA Jumlah assesmen awal medis yang di survey dalam 1 bulan yang
diisi lengkap dalam 24 jam : Jumlah assesmen awal medis yang di
survey dalam 1 bulan x 100%
NUMERATOR Jumlah assesmen awal medis yang di survey dalam 1 bulan yang
diisi lengkap dalam 24 jam
DENOMINATOR Jumlah assesmen awal medis yang disurvey dalam 1 bulan
TARGET 100%
SAMPLING Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan
mencatat seluruh kelengkapan lembar assesmen awal medis untuk
pasien dalam satu bulan
KRITERIAL Seluruh pasien rawat jalan
INKLUSI
PENCATATAN Pencatatan dilaksanakan setiap hari, dilakukan oleh Kepala Ruangan
Rawat jalan. Data diukur dengan melihat data dokumentasi rekam
medis.
ANALISA & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Ruangan
PELAPORAN Rawat jalan sebagai informasi awal untuk unit masing-masing, kemudian
data akan dilaporkan kepada Kepala Instalasi Rawat jalan. Data beberapa
Ruangan Rawat jalan akan di rekapitulasi dan dianalisis oleh Kepala
Instalasi Rawat jalan, kemudian setiap bulannya data akan dilaporkan
kepada Tim PMKP. Data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada
seluruh komponen rumah sakit setiap tiga bulan. yang dikoordinasikan
oleh Tim PMKP
AREA Poli rawat jalan
PIC Kepala Instalasi Rawat jalan
FORMAT
PENCATATAN
22
setiap pasien yang diperiksakan laboratorium.
ALASAN / Hasil pelayanan laboratorium khususnya patologi klinik merupakan
IMPLIKASI / gambaran menejemen peningkatan kualitas di unit laboratorium.
RASIONALISASI Pelayanan penunjang sangat diperlukan untuk menegakan diagnosa
yang tentunya harus dilakukan dalam waktu yang cepat. Berdasarkan
pengalaman banyak keluhan dari dokter yang perlu waktu lebih lama
untuk menerima hasil pemeriksaan laboratorium.
FORMULA Jumlah kumulatif waktu pemeriksaan laboratorium patologi klinik
dengan waktu tunggu hasil ≤140 menit yang menjadi sample :
Jumlah waktu kumulatif seluruh pemeriksaan laboratorium patologi
klinik dalam satu bulan yang diambil menjadi sample).
NUMERATOR Jumlah waktu kumulatif pemeriksaan laboratorium patologi klinik
dengan waktu tunggu hasil ≤140 menit dalam satu bulan yang
menjadi sample
DENOMINATOR Jumlah waktu kumulatif pemeriksaan laboratorium patologi klinik
dalam bulan yang sama)
TARGET 100 %
SAMPLING Pengumpulan data dilakukan dengan simple random sampling, yaitu
dengan mengobservasi jumlah sample yang diambil
sebanyak 20% dari
jumlah populasi atau 50 sampel jika jumlah populasi sedikit
KRITERIAL Hasil nilai Kritis pemeriksaan darah lengkap dan kimia klinik ini
INKLUSI dipantau untuk pasien rawat jalan, dan IGD
KRITERIA -
EKSKLUSI
PENCATATAN Pencatatan dilaksanakan setiap hari, dilakukan oleh petugas
laobaratorium patologi klinik.
ANALISA & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala
PELAPORAN Instalasi Laboratorium Patologi Klinik sebagai informasi awal untuk
unitnya, kemudian setiap bulannya data akan dilaporkan kepada Tim
Mutu keselamatan pasien (TMKPRS) Secara umum data akan
dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah
sakit setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Tim Mutu
keselamatan pasien (TMKPRS)
AREA Sub Instalasi Laboratorium Patologi Klinik
PIC Kepala Sub Instalasi Laboratorium Patologi Klinik
FORMAT
PENCATATAN No Tanggal Nama No.RM Jenis Jam Jam hasil Rentang Ket
Pasien Pemeriksaan Sampel diterima waktu/
diambil diruangan (kolom)
Pk Pk 6&7
(_._WIB) (_._WIB) (menit)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
2
3
4
5
6
7
8
23
3) IAK 3:Pelayanan radiologi dan Diagnostic Imaging
24
4) IAK 4: Prosedur Bedah
25
5) IAK 5: Penggunaan antibiotik dan pengobatan lainnya
JUDUL INDIKATOR Perbaikan pola penggunaan antibiotik secara kuantitas dan kualitas
TIPE INDIKATOR Struktur Proses Outcome √ Proses &
Outcome
TUJUAN Pengawasan penggunaan antibiotika sesuai dengan SPM
DEFINISI 1. Antibiotika adalah senyawa khas yang dihasilkan oleh
OPERASIONAL organisme hidup, termasuk turunan senyawa dan struktur
analoginya yang dibuat secara sintetik dan dalam kadar
rendah maupun menghambat kehidupan mikroba lain.
2. Evaluasi penggunaan antibiotika meliputi jenis antibiotika,
ketepatan dosis, lama pemberian obat pada pasien, serta
interaksi obat yang terjadi dalam pengobatan
ALASAN / Janji hasil pelayanan farmasi khususnya pelayanan obat jadi merupakan
IMPLIKASI / gambaran menejemen peningkatan kualitas di unit farmasi. Pelayanan
RASIONALISASI resep obat jadi sangat diperlukan untuk pengobatan dan kesembuhan
pasien.
FORMULA Jumlah resep obat jadi pasien yang dilayani dengan waktu tunggu < 30
menit yang disurvey dalam satu bulan : Jumlah kumulatif resep obat jadi
pasien yang disurvey dalam satu bulan x 100% = __%
NUMERATOR Jumlah resep obat jadi pasien yang dilayani dengan waktu tunggu < 30
menit yang disurvey dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah kumulatif resep obat jadi pasien yang disurvey dalam satu bulan
TARGET ≤ 30%
SAMPLING Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling
KRITERIAL -
INKLUSI
KRITERIA -
EKSKLUSI
PENCATATAN Pencatatan dilaksanakan setiap hari, dilakukan oleh sataf Instalasi
Farmasi
ANALISA & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala
PELAPORAN Instalasi Farmasi sebagai informasi awal untuk unitnya, kemudian
setiap bulannya data akan dilaporkan kepada Tim Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien (PMKP). Secara umum data akan
dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah
sakit setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Tim Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
AREA Instalasi Farmasi
PIC Kepala Instalasi Farmasi
26
6) IAK 6: Kesalahan obat dan kejadian nyaris cedera
27
serta dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit setiap
tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Tim Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien (TMKPRS)
AREA Instalasi Farmasi
PIC Kepala Instalasi Farmasi
FORMAT
PENCATATAN
28
FORMAT
PENCATATAN
29
dikoordinasikan oleh Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien (TMKPRS)
AREA Unit Rekam Medik
PIC Penanggung jawab Rekam Medik
FORMAT
PENCATATAN
30
aseptic, setelah kontak dengan pasien, setelah kontak dengan cairan
tubuh pasien, setelah kontak dengan alat dan lingkungan sekitar
pasien)
PENCATATAN Audit ini dilakukan oleh Tim PPI-RS dengan dimungkinkan melakukan
sampling (quick survey). Survey dilakukan dalam 30 hari dengan jumlah
sample tertentu. Setiap audit per bulannya harus memenuhi target 200
oppurtunity (D)
ANALISA DAN Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Tim PPI-RS,
PELAPORAN kemudian data akan dikoordinasikan kepada TMKPRS. Data Rumah
Sakit akan direkapitulasi dan dianalisis oleh petugas TMKPRS setiap
bulannya yang akan dilaporkan kepada Ketua TMKPRS. Secara umum
data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen
rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh TMKPRS
AREA Semua Area Klinis
PIC Ketua PPI-RS
FORMAT
PENCATATAN Nama :
Profesi :
Ruangan/Unit Kerja :
Tanggal :
31
2. INDIKATOR AREA MANAJERIAL (IAM)
a. 9 Indikator mutu menejerial yang telah ditetapkan seperti tertera pada tabel
berikut:
32
FORMULA Jumlah ketersediaan obat yang sesuai daftar formularium yang ada
dalam 1 bulan : Jumlah ketersediaan obat yang harus ada sesuai
formularium yang dibuat x 100% = %
NUMERATOR Jumlah ketersediaan obat yang sesuai daftar formularium yang ada
dalam 1 bulan
DENOMINATOR Jumlah ketersediaan obat yang harus ada sesuai formularium dalam
1 bulan
TARGET 100%
SAMPLING Seluruh item obat yang diorder dalam resep setiap pasien
KRITERIAL Resep obat yang ditunda
INKLUSI
KRITERIA -
EKSKLUSI
PENCATATAN Setiap bulan, oleh staf Instalasi Farmasi
ANALISA & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Unit
PELAPORAN rawat Jalan, kemudian setiap bulannya data akan dilaporkan kepada
Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP). Secara
umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh
komponen rumah sakit setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh
Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
AREA Rawat Jalan
PIC Kepala Rawat jalan
FORMAT Sesuai dengan format instalasi farmasi
PENCATATAN
Jumlah Jumlah
Nam No RM permintaa ketersediaa
NO KET
a n obat n obat
pasie dalam sesuai
n resep formulariu
m
1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
dst
33
1. Laporan Pelayanan Rawat Jalan
2. Laporan Sanitasi Lingkungan
3. Laporan Pelayanan IGD
4. Laporan Pelayanan Operasi/Pembedahan
5. Laporan Pelayanan Laboratorium
6. Laporan Pelayanan Laboratorium Gigi
7. Laporan Pelayanan Radiologi
8. Laporan Pelayanan Farmasi
ALASAN/IMPLIK Ketepatan waktu pengiriman laporan merupakan kewajiban setiap
ASI/ rumah sakit untuk memberikan data Sebagai bahan evaluasi
RASIONALISASI pelayanan kesehatan pada unit kerja masing-masing.
FORMULA Jumlah Laporan Bulanan pada tgl 15 (pcs) : Jumlah Laporan yang
harus terkirim pada tgf 15 (pcs) x 100% = __ %
NUMERATOR Jumlah Laporan Bulanan yang terkirim pada tanggal 15 bulan
berikutnya
DENOMINATOR Jumlah Laporan Bulanan yang harus terkirim pada tanggal 15 bulan
berikutnya
TARGET 100%
SAMPLING Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan
mencatat laporan yang dikirim setiap bulan ke Kasie. Pelayanan
KRITERIA Laporan yang dikirim setiap bulan ke Kasie Pelayanan yaitu : Laporan
INKLUSI Pelayanan Rawat, Laporan Sanitasi Lingkungan, Laporan Pelayanan
IGD, Laporan Pelayanan Operasi/Pembedahan, Laporan Pelayanan
Laboratorium, Laporan Pelayanan Laboratorium Gigi, Laporan
Pelayanan Radiologi,Laporan Pelayanan Farmasi
KRITERIA -`
EKSKLUSI
PENCATATAN Pencatatan dilaksanakan setiap bulan, dilakukan oleh petugas
pembuat laporan yang dikirim setiap bulan ke Kasie.Pelayanan
ANALISA DAN Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala
PELAPORAN Administrasi Medis sebagai informasi awal untuk unitnya, kemudian
setiap bulannya data akan dilaporkan kepada Tim Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien (PMKP). Secara umum data akan
dievaluasi serta kepada seluruh komponen rumah sakit setiap tiga
bulan yang dikoordinasikan oleh Tim Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien (PMKP)
AREA RSKGM Prov.Sumsel
PIC Kepala Administrasi Medis
FORMAT Sesuai dengan format Administrasi Medis
PENCATATAN
34
terhadap petugas.
DEFINISI Insiden tertusuk jarum adalah kondisi cedera yang tidak diinginkan
OPERASIONAL yang beresiko terjadi pada seluruh staf yang berada di rumah sakit
baik staf medis, penunjang medis atau non medis. Penanganan
disesuaikan dengan prosedur tindakan penanganan pajanan ditempat
kerja oleh rist manajement.
ALASAN / Untuk mencegah terjadinya insiden yang terus menerus, dengan
IMPLIKASI / melaksanakan FMEA. Pencegahan dapat terlaksana jika data insiden
RASIONALISAS dapat teridentifikasi secara rutin oleh risk manajement.
I
FORMULA -
NUMERATOR -
DENOMINATOR -
TARGET 0
SAMPLING Total sampling, yaitu dengan mencatat laporan insiden tertusuk jarum
yang terjadi setiap bulan.
KRITERIAL Seluruh insiden tertusuk jarum.
INKLUSI
KRITERIA -
EKSKLUSI
PENCATATAN Pencatatan dilaksanakan setiap ada insiden tertusuk jarum,
dilaksanakan oleh tim PPI-RS dari laporan setiap unit yang
mengalami insiden
ANALISA & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Unit
PELAPORAN sebagai informasi awal untuk unitnya. Kemudian setiap bulannya data
akan dilaporkan kepada PMKP dan Karumkit. Secara umum data
akan dievaluasi serta didesiminasikan kepada seluruh komponen
rumah sakit setiap tiga bulan dibawah kordinasi PMKP.
AREA RSKGM Prov.Sumsel
PIC Ketua KPRS
FORMAT
PENCATATAN
35
IMPLIKASI / mengurangi unit cost pengeluaran rumah sakit, sehingga sumber
RASIONALISAS daya rumah sakit dapat dihemat secara efektif dan efisien .
I
FORMULA Jumlah pemeriksaan rontgen photo yang dicatat yang dapat
mendukung tegaknya diagnosa klinik : Jumlah seluruh pemeriksaan
rontgen photo dalam bulan yang sama x 100%
=_%
NUMERATOR Jumlah pemeriksaan rontgen photo yang dicatat yang dapat
mendukung tegaknya diagnosa klinik
DENOMINATOR Jumlah seluruh pemeriksaan rontgen photo dalam bulan yang sama
TARGET 100%
SAMPLING Pegumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan
mencatat seluruh pasien yang dilaksanakan pemeriksaan rontgen
photo setiap bulan
KRITERIAL Seluruh pasien yang dilaksanakan pemeriksaa USG
INKLUSI
KRITERIA -
EKSKLUSI
PENCATATAN Pencatatan dilaksanakan dengan total sampling, yaitu dengan
mencatat seluruh pasien yang dilaksanakan oleh Dokter Spesialis
Radiologi
ANALISA & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh pengumpul
PELAPORAN data sebagai informasi awal untuk unitnya, kemudian setiap
bulannya data akan dilaporkan kepada Komite Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien (PMKP). Secara umum data akan
dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah
sakit setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Tim Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
AREA Radiologi
PIC Kepala Unit Radiologi
FORMAT NO.
KET.
TGL RM DPJP RUANGAN / DIAGNOSA DIAGNOSA MENDUKUNG
PENCATATAN EKSPERTA
SI Rontgen
POLI KLINIS photo YA TIDAK
1
2
3
4
5
36
sesuai standar maupun sub standar. Parameter ukuran kepuasan
ditetapkan dengan tingkat kepuasan yang diharapkan, yaitu nilai
maksimal 100 dengan jumlah pernyataan 20 butir.
37
6) IAM 6: Harapan dan kepuasan staf
38
1
2
3
4
5
39
STANDAR PMKP 3, Manajerial 8 : Manajemen Keuangan
JUDUL Ketepatan waktu pemberian insentif sesuai kesepakatan waktu
INDIKATOR
TIPE Struktur Proses Outcome √
Proses &
INDIKATOR Outcome
TUJUAN Tergambarnya ketepatan waktu pengumpulan laporan keuangan
DEFINISI Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan adalah suatu
OPERASIONAL keadaan dimana laporan keuangan dilaporkan oleh Kepala Bagian
Keuangan sesuai waktu yang telah ditentukan
ALASAN / Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan akan mempengaruhi
IMPLIKASI / tepatnya pengambilan keputusan oleh pihak manajemen
RASIONALISA
SI
FORMULA Jumlah ketepatan waktu laporan keuangan / jumlah pelaporan
keuangan x 100%
NUMERATOR Jumlah ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan
DENOMINATO Jumlah pelaporan keuangan
R
TARGET -
SAMPLING Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan
melihat/observasi laporan keuangan
KRITERIA Seluruh proses pengelolaan keuangan yang terlambat
INKLUSI
KRITERIA Seluruh proses pengelolaan keuangan
EKSKLUSI
PENCATATAN Pencatatan dilakukan setiap bulan, dilakukan oleh petugas bagian
keuangan di rumah sakit mengenai laporan keuangan.
ANALISA & Analisa sederhana dilaksanakan oleh bagian keuangan di RSKGM
PELAPORAN Prov.Sumsel sebagai informasi awal untuk unitnya, kemudian setiap tiga
bulannya data akan dilaporkan kepada Tim Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien (PMKP). Secara umum data akan dievaluasi serta
dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit setiap tiga
bulan yang dikoordinasikan oleh Tim Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien (PMKP)
AREA Bagian Keuangan
PIC Kepala keuangan
FORMAT Sesuai dengan format Rumah sakit
PENCATATAN
40
RASIONALISASI dari adanya kemungkinan potensi bahaya atau kecelakaan kerja.
Kriteria Alat Pelindung Diri ( APD) ; Sarung tangan, Masker, Kacamata
pelindung, Gaun/ baju pelindung
FORMULA Kriteria yang dilaksanakan oleh petugas / Jumlah seluruh kriteria atau
poin yang dinilai x 100%
NUMERATOR Kriteria yang dilaksanakan oleh petugas
DENOMINATOR Jumlah seluruh kriteria/ poin yang dinilai
TARGET 100%
SAMPLING Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan
mencatat seluruh Petugas yang mempunyai kesempatan
menggunakan APD
KRITERIA Semua petugas rumah sakit yang kontak dengan pasien
INKLUSI
KRITERIA -
EKSKLUSI
PENCATATAN Audit ini dilakukan oleh Tim PPI-RS dengan dimungkinkan melakukan
sampling (quick survey). Survey dilakukan dalam 30 hari dengan
jumlah sample tertentu. Setiap audit per bulannya harus memenuhi
target 200 oppurtunity (D)
ANALISA & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Tim PPI-RS,
PELAPORAN kemudian data akan dikoordinasikan kepada TMKPRS. Data Rumah
Sakit akan direkapitulasi dan dianalisis oleh petugas TMKPRS setiap
bulannya yang akan dilaporkan kepada Ketua TMKPRS. Secara
umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh
komponen rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh
TMKPRS
AREA Semua Area Klinis
PIC Ketua Komite PPI
FORMAT Sesuai format PPI
PENCATATAN
42
2) ISKP 2: Peningkatkan komunikasi yang efektif
DEFINISI Komunikasi lisan via telepon antar pemberi layanan adalah suatu
OPERASIONAL
kegiatan antar pemberi layanan untuk menyampaikan dan menerima
berita/perintah secara lisan via telepon dengan singkat, jelas,
lengkap, akurat, tepat waktu dan mudah dipahami untuk mengurangi
kesalahan pada saat pelaporan kembali hasil pemeriksaan
laboratorium cito dan meningkatkan keselamatan pasien.
Instruksi lisan via telepon harus ditulis secara lengkap di status rekam
medis, dibaca ulang, dan dikonfirmasi ulang oleh pemberi instruksi
ALASAN / Mencegah terjadinya kesalahan dalam menerima instruksi
IMPLIKASI / asuhan pasien dan instruksi pasien via lisan dapat
RASIONALISASI dipertanggungjawabkan
FORMULA Jumlah konsultasi via telepon (lisan) yang dilakukan proses read back
dengan tepat dan benar dalam 1 bulan : Jumlah seluruh instruksi
verbal yang terdokumentasi dalam 1 bulan x 100%
NUMERATOR Jumlah sampel status rekam medik pasien yang tidak sesuai dengan
prosedur Tulis- Baca dan konfirmasi yang terdapat instruksi lisan via
telepon
DENOMINATOR Jumlah seluruh sampel status rekam medis pasien yang diaudit yang
terdapat instruksi via telepon
TARGET 100%
SAMPLING Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan
melihat dokumentasi seluruh status rekam medis dalam satu bulan
yang terdapat instruksi via telepon
KRITERIA Seluruh status rekam medis pasien yang terdapat instruksi asuhan
INKLUSI via telepon
KRITERIA Status rekam medis yang tidak terdapat instruksi via telepon
EKSKLUSI
43
PENCATATAN Dilaksanakan oleh Kepala Ruangan Rawat setiap bulan dengan
melihat rekam medis setiap hari
ANALISA & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Ruang
PELAPORAN Rawat Jalan sebagai informasi awal untuk unit Rawat Jalan,
kemudian data akan dilaporkan kepada Kepala Instalasi Rawat Jalan.
Data beberapa Ruang Rawat Jalan akan direkapitulasi dan dianalisis
oleh Kepala Instalasi Rawat Jalan, kemudian akan dilaporkan kepada
Tim PMKP. Data Rumah sakit akan direkapitulasi dan dianalisis oleh
petugas Tim PMKP setiap bulannya yang akan dilaporkan kepada
Ketua Tim PMKP. Secara umum data akan dievaluasi serta
dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah setiap tiga bulan
yang dikoordinasikan oleh Tim PMKP
AREA Instalasi Rawat Jalan
PIC Kepala Instalasi Rawat Jalan / Tim KPRS
FORMAT NO.
KONSULTASI KONFIRMASI
Tgl RM NAMA DIAGNOSA VIA TELEPON OLEH DPJP KET
PENCATATAN
PASIEN YA TIDAK YA TIDAK
1
2
3
4
5
44
RASIONALISASI langkah pertama mengidentifikasi obat high alert agar diperlakukan
sesuai dengan standar keamanan yang berlaku
FORMULA Jumlah obat yang diberi label high alert sesuai standar oleh farmasi
dalam 1 bulan : Jumlah seluruh obat high alert yang dipantau dalam 1
bulan x 100% = __%
NUMERATOR Jumlah obat yang diberi label high alert sesuai standar oleh farmasi
dalam 1 bulan
DENOMINATOR Jumlah seluruh obat high alert yang dipantau dalam 1 bulan
TARGET 100%
SAMPLING Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan
melaksanakan supervisi label obat bigh alert oleh petugas farmasi
obat untuk setiap obat high alert yang diorder
KRITERIAL 100%
INKLUSI
KRITERIA Seluruh prosedur pelabelan obat high alert yang dilaksanakan
EKSKLUSI
PENCATATAN Dilakukan dengan total sampling setiap hari, dengan melaksanakan
supervisi label obat high alert oleh petugas Instalasi farmasi untuk
setiap obat high alert yang diorder
ANALISA & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh petugas
PELAPORAN farmasi sebagai informasi awal untuk unit nya mengenai jumlah
pemberian label obat high alert, kemudian akan dilaporkan kepada
Kepala Instalasi Farmasi. Data Rumah sakit akan direkapitulasi dan
dianalisis oleh Kepala Instalasi Farmasi setiap bulannya yang akan
dilaporkan kepada Ketua Tim PMKP. Secara umum data akan
dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah
sakit setup tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Tim PMKP
AREA Instalasi Farmasi
PIC Instalasi Farmasi / Tim KPRS
FORMAT
PENCATATAN NAMA OBAT HIGH
JUMLAH OBAT
JUMLAH OBAT YANG DIBERI
NO ALERT / LASA KET
YANG DIORDER LABEL HIGH
YANG DI ORDER
ALERT/LASA
45
4) ISKP 4: Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi
46
1
2
3
47
enam langkah yang tepat dan benar dalam periode survey yang sama
(momen)
TARGET ≥ 80%
SAMPLING Hanya bisa surveilans (observasi langsung} dengan purposive
sampling ketika ada kegiatan yang Seharusnya dilakukan kebersihan
tangan dengan metode enam langkah dan lima momen
PENCATATAN Survey ini dilakukan oleh panitia PPI-RS dengan dimungkinkan
melakukan sampling (quick survey). Survey dilakukan 5 hari dengan
jumlah sample tertentu, setiap hari ada 20 intraksi yang diukur oleh
setiap surveyor
ANALISA & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh panitia PPI-
PELAPORAN RS, kemudian data akan kemudian akan dikoordinasikan kepada Tim
PMKP. Data Rumah sakit akan direkapitulasi dan dianalisis oleh
petugas Tim PMKP setiap bulannya yang akan dilaporkan kepada
Ketua Tim PMKP. Secara umum data akan dievaluasi serta
dideseminasikan kepada seluruh komponen' rumah setiap tiga bulan
yang dikoordinasikan oleh Tim PMKP
AREA Semua Area Klinis
PIC Ketua PPI-RS / Bidang Kajian Keselamatan Pasien Rumah Sakit
FORMAT Checklist dan format observasi kebersihan tangan dengan metode
PENCATATAN enam langkah dan Iima momen sesuai format PPI-RS
(Terlampir)
48
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien dalam bulan yang sama
TARGET 0%
SAMPLING Dicari dengan total sampling setiap ada insiden pasien jatuh dengan
dokumentasi pelaporan IKP-RS yang dapat dicatat berdasarkan
format pelaporan yang ditetapkan rumah sakit
KRITERIAL Pasien jatuh yang terjadi saat berada di unit rawat jalan
INKLUSI
KRITERIA -
EKSKLUSI
PENCATATAN Pencatatan setiap laporan IKP-RS dilakukan oleh masing-masing
unit yang mengalami insiden pasien jatuh, yang dipantau setiap hari
ANALISA & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Patient
PELAPORAN Safety Officer/ Kepala Ruangan Rawat Jalan, kemudian data akan
dikoordinasikan kepada Tim PMKP. Data Rumah sakit akan di
rekapitulasi dan dianalisis oleh petugas Tim PMKP setiap bulannya
yang akan dilaporkan kepada Ketua Tim PMKP. Secara umum data
akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen
rumah sakit setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Tim PMKP
AREA Ruang Rawat Jalan
PIC Kepala Instalasi Rawat jalan / Bidang Kajian Keselamatan Pasien
PMKP
FORMAT
PENCATATAN
49
INDIKATOR MUTU LOKAL RUMAH SAKIT
50
BAB VII
TAHUN 2017
NO KEGIATAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES
1. Pembentukan √
panitia
2. Identifikasi √
indikator
3. Penyusunan √
SPO
4. Penetapan √
indikator
5. Pelaksanaan √
6. Pencatatan
pelaporan
7. Validasi
8. Monitoring
evaluasi
9. Tindak lanjut
BAB VIII
51
A. PENCATATAN
c. Pencatatan kejadian insiden berdasarkan jenis insiden dilakukan tiap unit masing-
masing
e. Pencatatan dan pelaporan harian untuk unit yang berhubungan dengan laporan
insiden
B. PELAPORAN
a. Laporan bulanan oleh unit tentang pemantauan pencapaian indikator area klinis,
indikator manajemen, dan indikator SKP dengan formulir indikator mutu yang
dibagikan oleh panitia mutu.
b. Laporan capaian sasaran mutu unit/ ruang kepada panitia mutu dilakukan tiap
triwulan.
d. Laporan tiap semester untuk realisasi pencapaian program peningkatan mutu oleh
ketua panitia mutu kepada direktur
e. Laporan tahunan pelaksanaan program peningkatan mutu oleh ketua panitia mutu
untuk dilaporkan direktur kepada Pemprov/ Dewan Pengawas.
BAB IX
52
A. MONITORING
B. EVALUASI KEGIATAN
Evaluasi kegiatan dilaksanakan setiap akhir tahun untuk ditindak lanjuti sesuai
masalah/ kendala yang ada. Jika pencapaian tidak sesuai dengan target yang
ditetapkan maka ketua panitia mutu dan direktur mengambil tindakan termasuk
perubahan terhadap program ataupun proses yang sudah ada.
Ditetapkan di : Palembang
Pada tanggal : 09 November 2017
KEPALA RSK. GIGI DAN MULUT
PROVINSI SUMATERA SELATAN
53