Laporan TSP Tablet PDF
Laporan TSP Tablet PDF
Laporan TSP Tablet PDF
LABORATORIUM FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan hasil praktikum “Formulasi Sediaan Tablet dengan
Metode Granulasi Basah”
Adapun laporan ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar proses
pembuatannya. Untuk itu, tidak lupa kami sampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatannya.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasa maupun dari segi lainnya.Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca untuk memberi saran dan kritik kepada sehingga kami dapat
memperbaiki laporan ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga laporan hasil praktikum
“Formulasi Sediaan Tablet Bahan Alam dengan Metode Granulasi Basah” dapat
diambil hikmah dan manfaatnya.Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
i
BAB I
PENDAHULUAN
Seperti telah diketahui dari sediaan obat yang beredar dan digunakan,
tablet merupakan sediaan obat yang lebih disukai oleh para dokter maupun
pasien, dibandingkan dengan bentuk sediaan lain. Hal ini disebabkan karena
disamping mudah cara pembuatan dan penggunaannya, dosisnya lebih
terjamin, relatif stabil dalam penyimpanan karena tidak mudah teroksidasi
oleh udara, transportasi dan distribusinya tidak sulit sehingga mudah sampai
kepada pemakai. Secara ekonomis, sediaan ini relatif lebih murah harganya,
memberikan dosis yang tepat dari segi kimianya, bentuknya kompak dan
mudah transportasinya, memberikan kestabilan pada unsur-unsur aktifnya.
Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sedian padat yang biasanya
dibuat dengan penambahan bahan tambahan farmasetika yang sesuai. Tablet-
teblet dapat berbeda dalam ukuran, bentuk, berat, kekerasan, ketebalan, daya
hancurnya dan dalam aspek lainnya tergantung pada cara pemakaian tablet
dan metode pembuatannya. Kebanyakan tablet digunakan pada pemberian
obat-obat secara oral, dan kebanyakan dari tablet ini dibuat dengan
penambahan zat warna, zat pemberi rasa dan lapisan-lapisan dalam berbagai
jenis. Tablet lain yang penggunaannya dengan cara sublingual, bukal atau
melalui vagina, tidak boleh mengandung bahan tambahan seperti pada tablet
yang digunakan secara oral.
Tablet merupakan sediaan padat yang biasanya dibuat secara kempa cetak,
berbentuk rata dan atau cembung rangkap, umumnya bulat, mengandung satu
jenis bahan obat atau lebih dengan penambahan bahan tambahan farmasetika
yang sesuai (Ansel, 1994)
Tablet harus melepaskan zat berkhasiat kedalam tubuh dalam jumlah yang
tepat dan menimbulkan efek yang diinginkan (Lachman, 1986).Tablet hanya
memberikan efek yang diinginkan jika memiliki mutu yang baik. Untuk
menghasilkan tablet dengan mutu yang baik dan memenuhi persyaratan,
1
pemilihan dan kombinasi bahan pembantu memegang peranan yang sangat
penting dalam prosespembuatannya.
Hal- hal berikut merupakan keuntungan utama tablet :
1. Tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh dan menawarkan
kemampuanterbaik dari semua bentuk sediaan oral untuk ketepatan ukuran
sertavariabilitas kandungan yang paling rendah.
2. Tablet merupakan bentuk sediaan yang ongkos pembuatannya paling
rendah.
3. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling ringan dan paling
kompak.
4. Pemberian tanda pengenal produk pada tablet paling mudah dan murah ;
tidakmemerlukan langkah pekerjaan tambahan bila menggunakan
permukaan pencetak yang bermonogram atau berhiasan timbul.
5. Tablet paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal
ditenggorokan, terutama bila bersalut yang memungkinkan
pecah/hancurnyatablet tidak segera terjadi.
6. Tablet bisa dijadikan produk dengan profil pelepasan khusus, seperti
pelepasandi usus atau produk lepas lambat
7. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling mudah untuk produksi
besar- besaran.
8. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang memiliki sifat
pencampurankimia, mekanik dan stabilitas mikrobiologi yang paling baik
(Lachman, hlm 645)
2
3. Obat yang rasanya pahit, obat dengan bau yang tidak dapat dihilangkan,
atauobat yang peka terhadap oksigen atau kelembapan udara perlu
pengapsulanatau penyelubungan dulu sebelum dikempa (bila mungkin)
atau memerlukan penyalutan terlebih dahulu. (Lachman, 647-648).
1.3 Tujuan
Mahasiswa mampu membuat sediaan tablet dengan metode granulasi
basah.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
4. Pemberian tanda pengenal produk pada tablet paling mudah dan murah ;
tidakmemerlukan langkah pekerjaan tambahan bila menggunakan
permukaan pencetak yang bermonogram atau berhiasan timbul.
5. Tablet paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal
ditenggorokan, terutama bila bersalut yang memungkinkan
pecah/hancurnyatablet tidak segera terjadi.
6. Tablet bisa dijadikan produk dengan profil pelepasan khusus, seperti
pelepasandi usus atau produk lepas lambat.
7. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling mudah untuk produksi
besar- besaran.
8. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang memiliki sifat
pencampurankimia, mekanik dan stabilitas mikrobiologi yang paling baik
(Lachman, hlm 645)
2.3.Komponen Tablet
Komponen / formulasi tablet kempa terdiri dari zat aktif, bahan
pengisi, bahan pengikat, desintegran, dan lubrikan, dapat juga mengandung
bahan pewarna yang diizinkan, bahan pengaroma dan bahan pemanis.
(Waide, Ainley and Paul J Weller)
5
2.3.1. Zat aktif harus memenuhi syarat yang ditentukan FarmakopeIndonesia
6
2.3.1. Ajuvans
a. Bahan pewarna (colour) berfungsi meningkatkan nilai estetika atau
untuk identitas produk. Misalnya zat pewarna daritumbuhan.
b. Bahan pengharum (flavour) berfungsi menutupi rasa dan bau zat
khasiat yang tidak enak (tablet isap Penisillin), biasanya digunakan
untuk tablet yang penggunaannya lama di mulut. Misalnya macam-
macam minyakatsiri. (Anief,M.,1990)
7
2.4.1. Granulasi Basah
Granulasi Basah, yaitu memproses campuran partikel zat aktif
dan eksipient menjadi partikel yang lebih besar dengan menambahkan
cairan pengikat dalam jumlah yang tepat sehingga terjadi massa
lembab yang dapat digranulasi. Metode ini biasanya digunakan
apabila zat aktif tahan terhadap lembab dan panas.Umumnya untuk zat
aktif yang sulit dicetak langsung karena sifat aliran dan
kompresibilitasnya tidak baik. Prinsip dari metode granulasi basah
adalah membasahi massa tablet dengan larutan pengikat tertentu
sampai mendapat tingkat kebasahan tertentu pula, kemudian massa
basah tersebutdigranulasi. (Jumain, 2011)
8
2.4.2. Granulasi Kering
9
2.4.3. Metode Kempa Langsung
Metode Kempa Langsung, yaitu pembuatan tablet dengan
mengempa langsung campuran zat aktif dan eksipient kering tanpa
melalui perlakuan awal terlebih dahulu. Metode ini merupakan
metode yang paling mudah, praktis, dan cepat pengerjaannya, namun
hanya dapat digunakan pada kondisi zat aktif yang kecil dosisnya,
serta zat aktif tersebut tidak tahan terhadap panas dan lembab. Ada
beberapa zat berbentuk kristal seperti NaCl, NaBr dan KCl yang
mungkin langsung dikempa, tetapi sebagian besar zat aktif tidak
mudah untuk langsung dikempa, selain itu zat aktif tunggal yang
langsung dikempa untuk dijadikan tablet kebanyakan sulit untuk
pecah jika terkena air(cairan tubuh). secara umum sifat zat aktif yang
cocok untuk metode kempa langsung adalah; alirannya baik,
kompresibilitasnya baik, bentuknya kristal, dan mampu menciptakan
adhesifitas dan kohesifitas dalam massa tablet. ( Reynold , 1982)
10
2.5.4. Picking
Perpindahan bahan dari permukaan tablet dan menempel pada
permukaan punch. Penyebabnya adalah pengeringan granul belum
cukup, jumlah glidan kurang bahan yang dikompresi
berminyak/lengket.
2.5.5. Filming
Adanya kelembapan yang tinggi dan suhu tinggi akan
melelehkan bahan dengan titik lebur rendah seperti lemak/wax. Bisa
juga karena punch kehilangan pelicin. Hal ini dapat diatasi dengan
mengencerkan bahan yang bertitik leleh rendah dengan bahan yang
titik lelehnya tinggi sehingga mengurangi penempelan.
2.5.6. Chipping dan Cracking
Pecahnya tablet disebabkan karena alat dan tablet retak di
bagian atas karena tekanan yang berlebih.
2.5.7. Binding
Kesulitan mengeluarkan tablet karena lubrikan yang tidak cukup.
2.5.8. Molting
Distribusi zat warna yang tidak homogen.Penyebabnya adalah
migrasi zat warna yang tidak seragam (atas kering duluan yang bawah
masih basah). (Anief, M., 2005).
11
c. Setelah ayakan tersusun sebanyak 5 buah, masukkan bahan
padat/serbuk ke dalam ayakan palingatas.
d. Tutup ayakan paling atas dengan penutup dan pastikan alat
tertutup dengan erat dan pengayak tersusun kuat satu
samalainnya.
e. Pastikan susunan ayakan terkunci pada Shaker Mekanik, sehingga
tidak terlepas pada saat shakerbekerja.
f. Atur waktunya, lalu nyalakanmesinnya.
12
2.6.3. Uji Sifat Alir/Sudut diam ( Angle of Repose)
Untuk menentukan sifat aliran dilakukan dengan menggunakan
flowrate tester. Uji sudut kemiringan yang ditunjukan jika suatu zat
berupa serbuk mengalir bebas dari corong keatas suatu dasar
membentuk kerucut yang sudut kemiringannya diukur, semakin datar
kerucut, artinya sudut kemiringan semakin kecil, maka sifat aliran
serbuk semakin baik untuk sebagian besar produk farmasi memiliki
kemiringan dengan range 25o –30o. (Anonim, 1995)
13
2.7. Cara Pengujian Tablet
2.7.1. Sifat dan Kualitas
Bentuk dan garis tengah ditentukan oleh punch dan die yang
digunakan mengkompressi (menekan) tablet. Bila punchnya kurang
cembung maka tablet yang dihasilkan lebih datar, sebaliknya semakin
cekung punch semakin cembung tablet yang dihasilkan. Dibagi dua
atau empat bagian sehingga mudah dipotong potong secara tepat untuk
klien.
Ketebalan tablet dipengaruhi oleh ketebalan obat yang dapat
diisikan dalam cetakan dalam jumlah tekanan waktu dilakukan
kompressi. Termasuk dalam hal ini, diameter tablet, tebal tablet,
kekerasan tablet, waktu hancur tablet, keseragaman dan isi/kandungan
dan untuk beberapa tablet dan kelarutan tablet. Faktor faktor ini harus
diperiksa dan diproduksi satu batch tablet seperti juga dilakukan dari
suatu batch produksi kebatch produksi berikutnya untuk menjamin
keseragaman bukan hanya penampilan saja tapi efekterapinya
14
produksi, agar yakin ketebalannya sudah seragam. Maka berbedanya
ketebalan tablet lebih dipengaruhi oleh ukuran cetakan dan bahan yang
dapat dimasukan dari pada tekanan yang diberikan.
15
2.7.5. Waktu Hancur Tablet
16
Gambar 8. Friabilator Tester
17
BAB III
DATA PREFORMULASI
Inkompatibilitas : -
18
Pemerian : Serbuk hablur, putih atau putih kekuningan.
19
3.2.3 Avicel pH 102 (Handbook of pharmaceutical excipient, 6th ed, Hal .
129)
20
Reaksi ini terjadi lebih mudah daripada
bahan amorf dengan kristal laktosa
meteri kering yang mengandung
laktosa amorf 10 % yang rentang
terhadap perubahan
warna.
Kadar : 1–5%
21
3.2.6 Magnesium Stearat (Farmakope Indonesia III Hal 354)
Kadar : 0,25 – 2 %
22
BAB IV
METODE KERJA
Penangas air
Pengayak
Sendok tanduk
WadahBaskom
4.2 Formulasi
4.2.1 Formulasi tablet parasetamol
23
Talk 2%
Gidan / anti adheren
Mg stearate 0,8%
24
4. Ditimbang masing masing bahan yang telah diayak.
5. Dibuat larutan pengikat
Dituang air ke dalam wadah gelas dan diaduk disuspensikan kedalamnya
bahan pengikat, ditambahkan air mendidih (950C), diteruskan
pengadukan sehingga diperoleh cairan jernih.
Dilarutkan pewarna dan dimasukan ke dalam larutan pengikat aduk ad
homogen.
6. Tahap Granulasi
Dituang zat aktif, bahan penghancur, dan bahan pengisi kedalam
wadah baskom, diaduk hingga homogen selama 5 menit.
Ditambahkan larutan pengikat (suhu 600C hangat) diaduk hingga
menjadi masa yang kompak , bila perlu ditambahkan air hangat
Hasil granulasi basah kemudian diayak dengan ayakan mesh 8 hingga
terbentuk granul yang baik.
Dikeringkan granul dilemari pengering yang telah dilasi kain batis,
pada suhu 40-500 C semalaman
7. Pencampuran akhir
Diayak granulat yang telah kering dengan ayakan mesh 12 atau 16
Dimasukan granul ke dalam kantong plastic, ditambah kedalamnya
bahan penghancur luar, dan anti adheeen yang telah diayak.
kocokkantong plastic selama 5 menit.
25
4.4.3. Uji pemampatan granul
- Ditimbang 50 gram massa, di masukkan kedalam gelas ukur
- Di ketukan sebanyak 50x (duplo)
- Dihitung tinggi awal dan tinggi akhir massa dalam gelas ukur
4.4.4. Hasil akhir granul ( yield )
Ditimbang seluruh massa granul yang telah dibuat
26
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
27
5.1.3. Granul Bahan Alam
Warna :
Warna / bentuk Bentuk :
Sisi atas :
Cetakan Sisi bawah :
28
Nyata
Rata-rata :
Nyata
Rata-rata :
Syarat farmakope
Rata-rata :
Nyata
Kekerasan
Rata-rata :
29
Dilakukan duplo masing-masing 10 tab
Perlakuan Berat awal Berat akhir
I
II
Frabilitas
Frabilitas
1.
2.
Kesimpulan
Frabilitas 1 :
Frabilitas 2 :
Nyata
Syarat tablet yang baik frabilitas < 1%
Syarat < 15 menit
Tablet Waktu hancur
1
Waktu hancur (10 tablet)
2
3
4
5
6
30
5.2.2. Tablet Antalgin
Warna :
Warna / bentuk Bentuk :
Sisi atas :
Cetakan Sisi bawah :
Nyata
Rata-rata :
Nyata
Rata-rata :
31
Syarat farmakope
Rata-rata :
Nyata
Kekerasan
Rata-rata :
Frabilitas
Frabilitas 1.
2.
Kesimpulan
Frabilitas 1 :
Frabilitas 2 :
32
Nyata
Syarat tablet yang baik frabilitas < 1%
Syarat < 15 menit
Tablet Waktu hancur
1
Waktu hancur (10 tablet)
2
3
4
5
6
Warna :
Warna / bentuk Bentuk :
Sisi atas :
Cetakan Sisi bawah :
33
Nyata
Rata-rata :
Nyata
Rata-rata :
Syarat farmakope
Rata-rata :
Nyata
Kekerasan
Rata-rata :
34
Dilakukan duplo masing-masing 10 tab
Perlakuan Berat awal Berat akhir
I
II
Frabilitas
Frabilitas
1.
2.
Kesimpulan
Frabilitas 1 :
Frabilitas 2 :
Nyata
Syarat tablet yang baik frabilitas < 1%
Syarat < 15 menit
Tablet Waktu hancur
1
Waktu hancur (10 tablet)
2
3
4
5
6
5.3. Pembahasan
5.3.1. Tablet Parasetamol
5.3.2. Tablet Antalgin
5.3.3. Tablet Bahan Alam
35
LAMPIRAN
Ditara Timbangan
Tahap Granulasi
Pencampuran akhir
36
Lampiran 2. Perhitungan
1. Parasetamol
Jenis zat Nama zat Formula Perhitungan Penimbangan
Zat aktif Parasetamol 100 mg 105 mg 52,5 gr
Amilum 5% 15 mg 15 gr
Pengikat
Aqua qs - 45 mL
Penghancur dalam Avicel pH 102 20% 60 mg 30 gr
Pengisi Laktosa ** 86,6 mg 43,3 gr
Penghancur luar Avicel pH 102 10% 30 mg 15 gr
Talk 2% 6 mg 3 gr
Gidan / anti adheren
Mg stearat 0,8% 2,4 mg 1,2 gr
a) Perhitungan
Parasetamol
- Jumlah/tab :
- Jumlah/batch :
Amilum
- Jumlah/tab :
- Jumlah/batch :
Aqua 1:3
- Jumlah/batch :
Avicel pH 102 (luar)
- Jumlah/tab :
- Jumlah/batch :
Talk
- Jumlah/tab :
- Jumlah/batch :
37
Mg stearate
- Jumlah/tab :
- Jumlah/batch :
Laktosa
- Jumlah/tab : ( )
- Jumlah/batch :
I. - (mudah mengalir)
- (baik)
- (baik)
38
Rumus :
I. -
- (sangat baik)
II. -
- (sangat baik)
- ̅ = 1,012435
- sd = 6,576
2. Antalgin
Jenis zat Nama zat Formula Perhitungan Penimbangan
Zat aktif Antalgin 100 mg 105 mg 52,5 gr
Amilum 10% 30 mg 30 gr
Pengikat
Aqua qs - 90 mL
Penghancur dalam Avicel pH 102 20% 60 mg 30 gr
Pengisi Laktosa ** 71,6 mg 35,8 gr
Penghancur luar Avicel pH 102 10% 30 mg 15 gr
Gidan / anti adheren Talk 2% 6 mg 3 gr
39
Mg stearat 0,8% 2,4 mg 1,2 gr
a) Perhitungan
Antalgin
- Jumlah/tab :
- Jumlah/batch :
Amilum
- Jumlah/tab :
- Jumlah/batch :
Aqua 1:3
- Jumlah/batch :
Avicel pH 102 (luar)
- Jumlah/tab :
- Jumlah/batch :
Talk
- Jumlah/tab :
- Jumlah/batch :
Mg stearate
- Jumlah/tab :
- Jumlah/batch :
Laktosa
- Jumlah/tab : ( )
- Jumlah/batch :
40
b) Perhitungan uji alir granul
Diket :
M = 20 gr h₁ = 2 cm d₂ = 20,7 cm
t₁ = 2,89 s h₂ = 1,8 cm
t₂ = 2,58 s d₁ = 23,1 cm
Rumus :
I. - (mudah mengalir)
- (baik)
- (baik)
I. -
41
-
II. -
- ̅ = 1,0275
- sd = 7,071
3. Bahan alam
Jenis zat Nama zat Formula Perhitungan Penimbangan
Zat aktif Daun jati belanda 50 mg 52,5 mg 26,25 gr
Amilum 10% 30 mg 30 gr
Pengikat
Aqua qs - 90 mL
Penghancur dalam Avicel pH 102 20% 60 mg 30 gr
Pengisi Laktosa ** 121,6 mg 60,8 gr
Penghancur luar Avicel pH 102 10% 30 mg 15 gr
Talk 2% 6 mg 3 gr
Gidan / anti adheren
Mg stearat 0,8% 2,4 mg 1,2 gr
a) Perhitungan
Daun jati belanda
- Jumlah/tab :
- Jumlah/batch :
42
Amilum
- Jumlah/tab :
- Jumlah/batch :
Aqua 1:3
- Jumlah/batch :
Avicel pH 102 (luar)
- Jumlah/tab :
- Jumlah/batch :
Talk
- Jumlah/tab :
- Jumlah/batch :
Mg stearate
- Jumlah/tab :
- Jumlah/batch :
Laktosa
- Jumlah/tab : ( )
- Jumlah/batch :
43
I. - (mudah mengalir)
- (sangat sukar)
I. -
- (sangat baik)
II. -
- (sangat baik)
- ̅ = 1,01885
- sd = 8,697
44
d) Perhitungan hasil akhir granul
45