50% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
1K tayangan14 halaman

Brownies Kelor

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Usaha


Bisnis makanan memang tidak ada habisnya bahkan dapat dijadikan
sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Berbagai macam jenis makanan
bermunculan dengan ragam kreatifitas yang menarik dan unik. Makanan biasa
dikreasikan menjadi makanan yang memiliki cita rasa dan nilai jual tinggi. Salah
satunya adalah Brownis Kelor.
Selama ini banyak masyarakat yang kurang menginovasi kreasi masakan
yang berasal dari daun kelor. Kelor yang dalam bahasa ilmiahnya disebut
dengan Maringa Oleifera adalah tumbuhan berpembuluh yang kulit kayunya
berwarna putih dengan jumlah daun mejemuk yang berbentuk bulat-bulat telur.
Secara tradisional daun kelor banyak dimanfaatkan sebagai bahan sayuran,
mengobati luka memar, penangkal ilmu hitam, dan campuran obat kesehatan
lainnya.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli, daun kelori banyak
mengandung nutrisi yang berguna bagi tubuh manusia. Kandungan nutrisi daun
kelor diantaranya: vitamin A, B, C, K zat besi, kalsium, fosfor, protein,
karbohidrat, serat dan masih banyak lagi. Beberapa sumber menyebutkan bahwa
daun kelor mempunyai beragam manfaat diantaranya membantu mengatasi
diabetes, menyembuhkan penyakit mata, mengurangi pertumbuhan sel-sel kanker,
membantu melancarkan pencernaan, dan masih banyak manfaat lainnya.

Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat Indonesia untuk menikmati


makanan sehat dan alami, menjadikan beragam inovasi penciptaan produk
makanan yang sehat dan berbahan alami semakin gencar diusahakan, termasuk
kue sehat yang bebahan dasar daun kelor.

1
Perkembangan kue-kue modern yang semakin menjamur dikalangan
masyarakat menjadi peluang tersendiri untuk membuat inovasi kue modern yang
menyehatkan. Salah satu kue modern yang menjadi favorit masayarakat adalah
kue brownies, banyak berbagai kalangan masyarakat yang menyukai kue ini
karena rasanya yang lezat dan harga yang murah.

Oleh karena itu sangat jelas bahwa daun kelor memiliki kandungan gizi
dan antioksidan yang lengkap untuk menjaga kesehatan tubuh dan
menyembuhkan berbagai macam penyakit. Untuk itu, pembuatan brownies yang
berbahan dasar daun kelor merupakan salah satu inovasi olahan kue dengan
perkembangan teknologi.

2
BAB II
BUSINESS PLAN

A. Visi & Misi


Visi :
“Menjadikan “Brownies Kelor” sebagai kudapan yang bermanfaat bagi
kesehatan ”.
Misi :
1. Terciptanya produk Brownies Kelor sebagai kudapan yang bermanfaat bagi
kesehatan yang dapat dipasarkan dan dikonsumsi oleh masyarakat.
2. Terciptanya peluang usaha mandiri pada sektor inovasi makanan yang
mengacu pada bidang jasa pengolahan dan penjualan brownies kelor sebagai
kudapan yang menyehatkan.
3. Meningkatkan karya kreativitas inovatif dalam terciptanya peluang usaha baru
bagi mahasiswa serta berdampak pada masyarakat secara luas.
B. Identifikasi Usaha
Usaha yang dijalankan ini diusulkan oleh:
Nama : ST. Rahma
Nama Usaha : Brownies Kelor
Alamat : Jl. Tombolotutu Nomor 8 B, Talise Valangguni, Palu, Sulawesi
Tengah
No. Telp Usaha : 0852 5020 9790
C. Ruang Lingkup Usaha
Usaha ini termasuk usaha kecil yang akan, namun seiring berjalannya
waktu bisa menjadi usaha besar karena kalangan manapun bisa menikmati produk
Brownies Kelor ini .
D. Tujuan

3
1. Memberikan solusi alternatif bagi masyarakat dalam mengolah brownies
dengan bahan dasar yang alami dan menyehatkan.
2. Meningkatkan keterampilan mahasiswa pada khususnya serta memperoleh
keuntungan sebagaimana layaknya wirausahawan.
3. Menciptakan produk lokal yang berkualitas dan dapat bersaing dalam era
pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
4. Menumbuhkan motivasi berwirausaha di kalangan mahasiswa yang dapat
menciptakan wirausahawan baru.

E. Kegunaan

1. Menambah nilai jual pada daun kelor dengan membuat aneka olahan daun kelor
yang berupa brownies sebagai alternatif kudapan yang bermanfaat bagi
kesehatan.
2. Meningkatkan kreativitas dan inovasi mahasiswa dalam menemukan peluang
usaha baru.
3. Membantu masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup dengan membuka
peluang usaha brownis daun kelor.
4. Memanfaatkan potensi lokal yang kurang dikembangkan sehingga dapat
membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.

4
BAB III
ANALISIS USAHA
A. Jenis Usaha
Jenis usaha berupa usaha rumahan yang menjual makanan ringan yang
lezat, bergizi , Usaha ini baru disajikan dengan satu varian warna.
B. Rencana Produk
Brownies Kelor ialah kue kecil berbentuk persegi panjang yang dapat
dijadikan sebagai camilan atau kudapan yang sehat dengan cita rasa yang khas.
Adapun bahan utama yang digunakan adalah daun kelor.
C. Perolehan Bahan Baku
Produk makanan berupa brownies sudah banyak macam inovasi
pengolahannya. Brownies yang ada sekarang banyak dijumpai dengan bahan
dasar yang berbeda-beda seperti brownies tape, brownies bekatul, dan brownies
tempe. Namun produk-produk tersebut hanya memiliki sedikit khasiat yang
bermanfaat bagi kesehatan. Oleh karena itu produk brownies daun kelor ini
nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat secara luas, tidak hanya sekedar
kudapan yang dapat mengenyangkan perut saja tetapi juga berkhasiat bagi
kesehatan tubuh manusia.
Perolehan bahan baku daun kelor sendiri banyak terdapat di daerah kota
Palu yang dapat tumbuh dengan mudah. Lokasi perolehan bahan baku ini dekat
dengan lokasi tempat usaha, jadi ketersediaan bahan baku yang memadai dapat
menjamin keberlangsungan usaha brownis daun kelor.
D. Produk yang dihasilkan
Keistimewaan Brownies Kelor ini diantaranya :
1. Hidangan lezat, bergizi dan menyehatkan.

5
2. Harga relatif terjangkau oleh semua lapisan masyarakat dalam berbagai umur
baik anak-anak, remaja maupun orang tua.
3. Disajikan dengan cita rasa yang khas.

E. Peluang Usaha

Seperti halnya dengan produk brownies-brownies pada umumnya yang


banyak dijumpai di toko roti maupun outlet-outlet terkenal, brownies kelor
mempunyai kelebihan jika dibanding dengan brownies-briwnies yang ada. Karena
pada kandungan nutrisi brownies kelor memiliki khasiat yang sangat bermanfaat
untuk kesehatan tubuh dan dapat membantu mencegah maupun menyembuhkan
penyakit tertentu.
Peluang usaha brownies kelor sendiri sangatlah luas tidak hanya terbatas
pada kalangan mahasiswa tetapi juga kalangan masyrakat. Karena selama ini
banyak kalangan masyarakat yang menyukai olahan brownies. Dengan bentuk dan
rasa yang berbeda dengan brownies-brownies lainnya tentu akan menarik
konsumen untuk mencicipi kudapan yang menyehatkan.

6
BAB IV
RENCANA PRODUKSI

A. Bahan baku dan peralatan yang digunakan

1) Bahan baku
Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan brownies kelor ini adalah
daun kelor yang telah dikeringkan kemudian diblender menjadi serbuk, coklat
batangan, gula, telur, tepung terigu, susu kental coklat, dan SP.
2) Peralatan
Jenis peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam pembuatan
brownies kelor sendiri antara lain:
a. Peralatan
1. Kompor
2. Blender
3. Baskom
4. Timbanga
5. Mixer
6. Cetakan/Loyang
7. Dandang
b. Perlengkapan
1. Box/kotak
2. Label
3. Sewa tempat usaha

B. Proses Produksi
Dalam mengolah daun kelor menjadi produk brupa brownies dilakukan
melalui proses sebagai berikut:
1. Memilih daun kelor yang tidak terlalu muda
2. Mencuci daun kelor terlebih dahulu
3. Menjemur daun kelor hingga kering (kurang lebih 2 hari)
4. Blender daun kelor yang sudah kering sekitar 5 menit sampai menjadi tepung

7
5. Campurkan tepung daun kelor dengan tepung terigu dengan takaran masing-
masing 75 gram.
6. Diwadah yang lain masukkan 6 butir telur dan campurkan dengan gula
sebanyak 200 gram.
7. Aduk telur dan gula dengan mixer hingga berbusa
8. Masukkan campuran tepung terigu dan tepung daun kelor pada adonan telur
dan gula dan aduk dengan mixer selama 10 menit
9. Cairkan margarin sebanyak 200 gram dan cairkan batang sebanyak 100 gram
10. Masukkan margarin dan coklat ke dalam adonan dan tambahkan setengah
sendok makan SP, 3 sdm susu bubuk, serta atu sendok teh vanili
11. Aduk adonan hingga merata
12. Masukkan adonan ke dalam cetakan/loyang
13. Kukus brownies sekitar 30 menit sampai matang
14. Tahap akhir adalah pengemasan kedalam kotak/box kertas.

8
BAB V
ASPEK PEMASARAN

A. Analisis Persaingan Usaha


Setiap kegiatan untuk memulai usaha harus mengukur kemampuan
terhadap lingkungan atau pesaing yaitu melalui analisis SWOT.
1. Strength (kekuatan)
Kekuatan produk Banana Cup Cakes ini ialah :
Potensi yang dimiliki oleh usaha Brownies Kelor ini yaitu penjualan dengan
bahan dasar kelor masih jarang sehingga masih besar kemungkinan usaha ini
untuk menjadi usaha yang cukup besar, bahan produk yang terjamin sehat dan
higienis, mempunyai ciri khas tampilan dan rasa yang berbeda dengan usaha
brownies yang lainnya yaitu rasa yang khas serta harga yang cukup terjangkau.
2. Weakness (kelemahan)
Kelemahan dari produk ini yaitu tidak dapat bertahan lama.
3. Oppurtinity (peluang)
Tempat strategis, ciri khas rasa dan tampilan yang unik dan dibuat sesuai
selera menjadikan usaha ini sangat menjanjikan, budaya masyarakat yang
konsumtif, di jalan tombolotutu sendirin belum ada yang menjual brownies yang
berbahan dasar kelor sehingga usaha ini mempunyai peluang besar untuk
mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.
4. Threath (ancaman)
Harga bahan- bahan yang sewaktu-waktu bisa naik dapat menyebabkan
kenaikan harga yang mungkin dapat mengurangi pembeli.
B. Strategi Pemasaran

9
Strategi pemasaran yang dilakukan untuk memasarkan produk brownies
kelor melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Segmentasi pasar
Produk ini adalah termasuk dalam jenis makanan kudapan yang disukai
oleh banyak kalangan usia, mulai dari anak kecil hingga orang dewasa. Oleh
karena itu untuk segmentasi pasarnya sendiri terdiri dari kelompok kalangan
mahasiswa, masyarakat kelas menengah serta anak-anak sekolah.
2. Penetapan target pasar
Untuk target pasarnya sendiri terdiri dari kalangan mahasisiwa,
masyarakat kelas menengah, serta anak-anak sekolah. Untuk sasaran mahasiswa
sendiri, produk yang ditawarkan tentu berbeda bentuk dengan sasaran masyarakat
kelas menengah. Brownies yang ditawarkan akan dibentuk dengan beraneka
macam rasa yang unik dan khas agar menarik konsumen dari mahasiswa.
Kemudian untuk kalangan masyarakat kelas menengah akan ditawarkan produk
yang sama juga namun mempromosikan dengan cara yang berbeda. Untuk anak-
anak sekolah sendiri brownies yang dipasarkan akan dibuat potongan-potongan
kecil dengan harga yang dapat dijangkau oleh kantong anak-anak sekolah.
3. Diferensiasi dan Posisi Pasar
Produk yang ditawarkan ini jauh berbeda dengan brownies-brownies pada
umumnya, brownies kelor ini memiliki kelebihan berbagai macam khasiat bagi
kesehatan tubuh manusia. Tentunya akan menambah nilai jual tersendiri dimata
konsumen terlebih dengan menggunakan bahan-bahan alami.
Untuk saat ini masih kurang brownies daun kelor yang dijual dipasaran,
sehingga hal ini membuat peluang usaha tersendiri. Posisi pasarnya sendiri akan
dilakukan di kampus dengan membuka gerai kecil. Selain itu untuk lebih
menjangkau kalangan masyarakat menengah posisi pasarnya dengan membuka
outlet kecil yang startegis dan mudah dijangkau oleh masyarakat.
Setelah menetapkan strategi pemasaran produk langkah selanjutnya adalah dengan
merencanakan rincian bauran pemasaran (Marketing Mix).
Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan untuk
mempengaruhi permintaan. Dalam usaha brownies kelor menggunakan bauran

10
pemasaran yang disebut 4 P yaitu mengenai kebijakan produk, harga, promosi dan
distribusi.
1. Kebijakan produk
Usaha ini bergerak dalam bidang pemasaran makanan. Jenis makanan
yang dipasarkan sendiri berupa brownies yang dapat dikonsumsi setiap hari.
Dengan berbagai macam bentuk yang dapat dinikmati sebagai makanan kudapan
atau dessert dan mempunyai manfaat yang lebih dibanding dengan brownies pada
umumnya.
2. Kebijakan harga
Harga yang dikenakan kepada pelanggan adalah sebesar Rp 20.000 untuk
satu kotak brownies. Harga ini lebih rendah dibanding dengan harga pesaing yang
biasanya menjual dengan harga sebesar Rp. 30.000 untuk satu kotak.
3. Kebijakan Promosi
Untuk meningkatkan hasil penjualan brownies kelor ini, maka perlu
dilakukan promosi. Cara mempromosikan kepada konsumen sendiri dilakukan
dalam bentuk penyebaran pamflet, brosur, serta memanfaatkan sosial media.
Untuk penjualan sendiri dilakukan secara tunai dan menerima sistem delivery atau
antar produk pada konsumen yang memesan.
4. Kebijakan distribusi
Distribusi produk brownies kelor kepada para konsumen dilakukan secara
langsung ditempat usaha maupun secara tidak langsung yaitu dengan menawarkan
kerjasama melalui berbagai toko maupun outlet oleh-oleh makanan khas.

11
BAB VI
RENCANA PERMODALAN

A. Anggaran Kegiatan
Peralatan penunjang:
 Kompor 2 tungku Rp. 250.000
 LPG 3 Kg Rp.100.000
 Panci 4 @ Rp. 15.000 Rp. 60.000
 Baskom 2 @ Rp. 20.000 Rp. 40.000
 Timbangan Rp. 100.000
 Blender Rp. 195.000
 Mixer Rp. 250.000
 Pengaduk 5 @ Rp. 2.500 Rp.12.500
 Penyaring 2 @ Rp. 3.000 Rp. 6.000
 Sewa tempat usaha Rp. 1.500.000
Total biaya peralatan Rp. 2.513.500

Bahan habis pakai:


 Daun kelor 100 Kg @ Rp. 2.000 Rp. 200.000
 Tepung terigu 100 Kg @ Rp 8.000 Rp. 800.000
 Coklat Batangan 5 Kg @ Rp. 50.000 Rp. 250.000
 Telur 100 Kg @ Rp. 15.000 Rp. 1.500.000
 Margarin 2 Kg @ Rp. 50.000 Rp. 100.000
 Susu bubuk 3 Kg @ Rp. 25.000 Rp. 75.000
 Emulsifier (SP) 1 Kg @ Rp. 50.000 Rp. 50.000

12
 Kotak kemasan 30 @ Rp. 500 Rp. 15.000
 Gas LPG Rp. 80.000
Total biaya habis pakai Rp. 3.070.000

Biaya perjalanan:
Biaya transportasi Rp. 50.000
Biaya promosi Rp. 50.000
Total biaya perjalanan Rp. 100.000
Jumlah Biaya Operasional Usaha Rp. 3.170.000
Total Investasi Yang Diperlukan Rp. 5.683.500

B. Analisis Pendapatan/Keuntungan
Produksi per minggu = 50 kotak
Produksi per bulan = 200 kotak
Harga brownies kelor yang ditawarkan kepada konsumen yaitu Rp. 20.000
per kotak.
Hasil Penjualan 1 bulan = 200 x Rp. 20.000
= Rp. 4.000.000
Total Biaya Operasional selama satu bulan = Rp. 3.170.000
Keuntungan tiap bulan adalah = Rp. 4.000.000- Rp. 3.170.000
= Rp. 830.000

13
BAB VII
PENUTUP

Usaha Brownies kelor ini termasuk usaha yang cukup menjanjikan karena
memiliki peluang memperoleh keuntungan yang tinggi, wilayah Sulawesi Tengah
Khususnya Kota Palu sangat mudah untuk mendapatkan bahan baku berupa kelor,
Tumbuhan tersebut merupakan salah satu tumbuhan yang mudah untuk
dibudidayakan. Usaha brownies kelor ini juga belum banyak di jual didaerah ini.
Namun ketika seseorang ingin berwirausaha harus memiliki SWOT yang kuat
dalam menjalankan usahanya dan harus bisa menganalisa SWOT demi
mengembangkan usahanya.

14

Anda mungkin juga menyukai