Hakikat Microteaching Dan 8 Keterampilan Dasar Mengajar
Hakikat Microteaching Dan 8 Keterampilan Dasar Mengajar
Hakikat Microteaching Dan 8 Keterampilan Dasar Mengajar
Disusun Oleh :
1611090212
Kelas Fisika 6 C
2019
Hakikat Microteaching
Micro teaching atau pengajaran Mikro merupakan kegiatan yang sangat vital bagi setiap mahasiswa atau
calon guru. Untuk memenuhi tuntutan agar dapat menempatkan kediriannya utuh dan professional di
bidang keguruan. Mereka beranggapan bahwa asal lulus pasti dapat mengajar, karena sudah belajar dan
memiliki banyak teori yang berkaitan dengan cara-cara mengajar.
Tujuan umum Micro Teaching adalah mempersipkan mahasiswa calon guru untuk menghadapi pekerjaan
mengajar spsenuhnya di muka kelas dengan memiliki pengetahuan, keterampilan, kecakapan dan sikap
sebagai guru yang profesional زAdapun tujuan khusus Micro Teaching sebagai berikut :
a. Menganalisis tingkah laku mengajar kawan sejawat dan dirinya sendiri
b. Mempraktikkan berbagai teknik mengajar dengan benar dan tepat
c. Mewujudkan situasi belajar-mengajar yang efektif dan efisien
Hasil penelitian yang di laksanakan oleh para pengarang tentang pengajaran mikro pada lembaga
pendidikan guru di Amerika Serikat sesungguhnya memberikan input baru terhadap perkembangan ilmu
kependidikan dan keguruan pada umumnya.pengaruh tersebut dapat dapat kita lihat dalam perhatian para
ahli kependidikan ternyata bertambah meningkat dalam usaha menemukan suatu system yang lebih
efisien dan efektif dalam rangka pendidikan guru dan penerapan teknologi baru dalam teknologi
pendidikan.
1. Keterampilan bertanya
Keterampilan bertanya bagi seorang guru merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai.
Sebab melalui keterampilan ini guru dapat menciptakan suasana pembelajaran lebih bermakna.
Pembelajaran akan menjadi sangat membosankan, jika selama berjam-jam guru menjelaskan materi tanpa
diselingi dengan pertanyaan, baik hanya sekedar pertanyaan pancingan, atau pertanyaan untuk mengajak
siswa berpikir.
Keterampilan dasar penguatan adalah segala bentuk respon yang merupakan bagian dari modifikasi
tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan
balik bagi siswa atas perbuatannya. Melalui keterampilan penguatan yang diberikan guru, maka siswa
akan merasa terdorong untuk memberikan respon setiap muncul stimulus dari guru. Teknik pemberian
penguatan dalam KBM yang bersifat verbal dapat dinyatakan melalui pujian, penghargaan, sedangkan
penguatan non verbal dapat dinyatakan melalui gesture, mimic muka, penguatan dengan cara mendekati,
penguatan dengan sentuhan, penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan.
Adapun tujuan memberikan penguatan dalam pembelajaran adalah:
Dalam jumlah siswa yang banyak, biasanya sulit atau sukar untuk mempertahankan agar perhatian siswa
tetap pada materi yang diberikan. Memang ada banyak faktor yang mempengaruhinya, misalnya
penjelasan guru yang kurang mengenai sasaran, faktor gaya guru yang dalam belajar tanpa ada variasanya
dan sebagainya. Jadi, masalah perhatian siswa terhadap pelajaran tidak bisa dikesampingkan dalam
konteks pencapaian tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, guru hendaknya memperhatikan variasi gaya
mengajarnya, apakah sudah dapat meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap materi yang
dijelaskan apa belum.
4. Keterampilan menjelaskan
Setiap kegaiatan pembelajaran tidak terlepas dari aspek menjelaskan. Menjelaskan adalah sebuah
keterampilan. Keterampilan sudah pasti dapat dipelajari. Agar kemampuan menjelaskan seorang guru
tercapai yaitu membuat sesuatu yang belum jelas, maka ada dua hal yang perlu dilakukan. Kedua unsur
keterampilan menjelaskan yaitu keterampilan merencanakan penjelasan dan keterampilan menyajikan
penjelasan. Kegiatan menjelaskan dalam proses KBM bertujuan untuk membantu siswa memahami
berbagai konsep, hukum, prosedur . apabila seorang guru menguasai keterampilan menjelaskan maka
guru akan lebih mudah mengelola waktu dalam menyajikan materi, sehingga menjadi lebih efektif
memanage waktu. Selain itu penjelasan yang runut dan sistematis akan memudahkan siswa dalam
memahami materi, yang pada gilirannya akan memperluas cakrawala pengetahuan siswa, bahkan
mungkin penjelasan guru yang sistematis dan mendalam akan dapat membantu mengatasi kelangkaan
buku sebagai sarana dan sumber belajar .
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran merupakan keterampilan dasar mengajar yang harus
dikuasai dan dilatihkan bagi calon guru agar dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif, efisien
dan menarik. Keterampilan membuka pelajaran merupakan upaya guru dalam memberikan pengantar atau
pengarahan mengenai materi yang akan dipelajari siswa sehingga siswa siap mental dan tertarik
mengikutinya. Sedangkan keterampilan menutup pelajaran merupakan keterampilan membantu siswa
dalam menemukan konsep, prinsip,dalil, hukum atau prosedur dari inti pokok bahasan yang telah
dipelajari.
a. Membuka pelajaran
Yang dimaksud dengan membuka pelajaran ialah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru
dalam proses KBM untuk menciptakan prokonduksi bagi siswa agar mental maupun perhatian
terpusat pada apa yang akan dipelajari, dan usaha tersebut diharapkan akan memberikan efek
positif terhadap kegiatan belajar.
b. Menutup pelajaran
Menutup pelajaran ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri prose KBM.
Penutup harus dipertimbangkan dengan sebaik mungkin agar sesuai. Guru mengclosing dengan
cara tidak tergesa-gesa, jangan lupa sertakan Do’a.
Diskusi dalam kegaiatan pembelajaran tidak jauh berbeda dengan karakteristik diskusi pada umumnya.
Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil, dalam hal ini yang memimpin diskusi adalah seorang
guru. Setiap siswa dalam setiap kelompok masing-masing bebas tanpa ada tekanan dari pihak manapun
untuk menyumbang pendapat, saran, berbagi pengalaman, atau menghasilkan kesimpulan bersama untuk
memecahkan masalah. Membimbing kegiatan diskusi adalah dalam pembelajaran merupakan salah satu
keterampilan mengajar yang harus dikuasai oleh guru, karena melalui diskusi siswa terdorong untuk
belajar secara aktif, belajar mengemukakan pendapat, berinteraksi, saling menghargai, dan berlatih
bersikap positif. Dengan diskusi siswa dan guru sama-sama aktif, bahkan melalui diskusi dapat
memfasilitasi terjadinya proses pembelajaran aktif.
Keterampilan dasar mengajar kelompok kecil dan perorangan marupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk dapat memfasilitasi sistem pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa baik secara klasikal
maupun individu. Oleh karena itu keterampilan mengajar ini harus dilatih dan dikembangkan sehingga
para calaon guru atau guru dapat memiliki banyak pilihan untuk dapat melayani siswa dalam melakukan
proses pembelajaran.