Panduan Penyusunan Dokumen
Panduan Penyusunan Dokumen
Panduan Penyusunan Dokumen
A. DEFINISI
Salah satu unsur penting dan sangat vital yang menentukan keberhasilan akreditasi
fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) adalah bagaimana mengatur system
pendokumentasian dokumen. Tata naskah adalah pengelolaan informasi tertulis yang
meliputi pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi dan
penyimpanan naskah dinas serta media yang digunakan dalam komunikasi kedinasan. Tata
naskah adalah penyelenggaraan komunikasi tulis yang meliputi pengaturan jenis, format,
penyiapan, pengamanan, pengabsahan, dan distribusi dokumen yang mengacu kepada
panduan tata naskah yang digunakan di Klinik Pratama Firena Husada adalah menggunakan
Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi FKTP oleh Direktorat Jendral
PelayananKesehatan Direktorat Mutu Dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan tahun 2017.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Pedoman ini dimaksudkan agar semua pemangku kepentingan memiliki acuan dalam
melakukan standarisasi tata naskah seluaruh dokumen yang terkait akreditasi Klinik .
2. Tujuan Khusus
Tersedianya pedoman bagi Penanggungjawab Klinik dan semua petugas Klinik dalam
menyusun dokumen - dokumen yang dipersyaratkan dalam standar akreditasi,
BAB II
RUANG LINGKUP
Panduan tata naskah meliputi seluruh dokumen akreditasi yang dipersyaratkan oleh standar
akreditasi, meliputi :
1. Surat keputusan (SK)
2. Pedoman atau Panduan
3. Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
4. Standar Operasional Prosedur (SOP)
5. Formulir implementasi
Dokumen yang dikendalikan adalah di seluruh layanan dan program yang ada di Klinik Pratama
Firena Husada..
BAB III
TATA LAKSANA
Contoh:
Penulisan Pembukaan :
Memakai font times Bookman Oly Style (Ukuran huruf 12) spasi 2. Tidak dicetak tebal.
Pembukaan ditulis dengan huruf kapital:
a. Kebijakan : Keputusan Penanggungjawab Klinik Pratama Firena Husada
b. Nomor : ditulis sesuai sistem penomoran di Klinik,
c. Judul : ditulis judul Keputusan tentang …
d. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
e. Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan di tengah margin diakhiri dengan
tanda koma(,)
Contoh Judul :
KEPUTUSAN PENANGGUNGJAWAB
NOMOR : SK/BAB.I/1/FH/2019
TENTANG
Penulisanan Konsiderans :
Memakai font Bookman Oly Style ukuran 12 dengan spasi 1,15
1. Konsiderans Menimbang : memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang
menjadi latar belakang dan alasan ( diletakkan di bagian kiri). Konsideran menimbang
diawali dengan penomoran menggunakan huruf kecil dan dimulai dengan kata
“bahwa” dengan “b” huruf kecil, dan diakhiri dengan tanda baca (;).
2. Konsideran Mengingat :
• Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang memerintahkan
pembuat Peraturan Surat Keputusan tersebut,
• Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan yang
tingkatannya sederajat atau lebih tinggi,
• Kata “mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar kata menimbang,
• Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai dengan hirarki
tata perundangan dengan tahun yang lebih awal disebut lebih dulu, diawali
dengan nomor 1, 2, dst, dan diakhiri dengan tanda baca (;).
Contoh :
Menimbang : a. bahwa dalam rangka dokumentasi hasil pelaksanaan
upaya dan kegiatan pelayanan di Klinik, perlu dilakukan
pengendalian dokumen dan rekaman;
b. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut point a,
perlu ditetapkan Penanggung jawab Klinik Firena
Husada;
Mengingat 1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
: Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008;
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2014 tentang
Klinik;
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
reformasi Birokrasi Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 92 Tahun 2014
Tentang Penyelenggaraan Komunikasi data Dalam Sistem
Informasi Kesehatan Terintegrasi;
6. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 5 Tahun 2012 tentang
Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Boyolali;
7. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 92 Tahun 2014
Tentang Penyelenggaraan Komunikasi data Dalam Sistem
Informasi Kesehatan Terintegrasi;
9. Keputusan Bupati Boyolali Nomor 445.4/359/ Tahun 2015
tentang Kategori Unit Pelaksana Teknis Daerah Kabupaten
Boyolali;
Penulisan Diktum
a) Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah; Memakai font
Bookman Oly Style ukuran 12 dengan spasi 2 untuk diktum
“MEMUTUSKAN” dan spasi 1,15 untuk isi dengan huruf capital tanpa cetak
tebal. Kecuali menetapkan memakai huruf capital depan saja.
b) Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan sejajar dengan
kata menimbang dan mengingat, huruf awalkata menetapkan ditulis dengan
huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : );
c) Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (penanggungjawab),
seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik (
. ).
Contoh :
MEMUTUSKAN:
Misal :
Kesatu : Menetapkan kebijakan tentang pengendalian dokumen di Klinik Pratama
Firena Husada Boyolali seperti tersebut dalam lampiran Surat
Keputusan ini.
Penulisan kaki
Kaki Peraturan/Surat Keputusan merupakan bagian akhir substansi yang memuat penanda
tangan penerapan Peraturan/Surat Keputusan, pengundangan peraturan/keputusan yang terdiri
dari:
a) tempat dan tanggal penetapan,
b) nama jabatan diakhiri dengan tanda koma(,),
c) tanda tangan pejabat, dan
d) nama lengkap pejabat yang menanda tangani tanpa gelar.
e) Ditulis dengan font Bookman Oly Style ukuran 12 dengan spasi 1,15, huruf
Ditetapkan di Boyolali
Pada tanggal
Penanggungjawab
Klinik Pratama Firena Husada Boyolali,
Contoh
Penulisan lampiran
Halaman pertama harus dicantumkan judul dan nomor keputusan
Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Penanggungjawab Klinik.
Memakai font Bookman Oly Style ukuran 12 dengan spasi 1,15, diletakkan pada halaman
terpisah dengan SK.
Contoh
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN PENANGGUNGJAWAB
NOMOR : SK/BAB.1/1/FH/2019
Ditetapkan di Boyolali
Pada tanggal
Penanggungjawab Klinik Pratama Firena
Husada Boyolali,
Penulisan memakai times new roman memakai ukuran 12 spasi 1,5. Sedangkan untuk judul
menggunakan ukuran font 20. Kertas tanpa kop.
Untuk judul memakai format
Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum Puskesmas
BAB III Visi, Misi, Nilai dan Tujuan Puskesmas
BAB IIStruktur Organisasi Puskesmas
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/ Rapat
BAB XI Pelaporan
Laporan Harian
Laporan Bulanan
Laporan Tahunan
Landscape
Format penulisan
1. Pendahuluan
2. Latar Belakang
3. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus.
4. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan.
5. Cara melaksanakan kegiatan.
6. Sasaran
7. Jadwal pelaksanaan kegiatan
8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
9. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
10. Ada isi kolom mengetahui oleh penanggung jawab terkait dan pelaksana
Format SOP
b. Format Baku SOP berdasarkan Perda, maka SOP dapat dibuat mengacu Permenpan
No. 35/2012 atau pada contoh format SOP yang ada dalam buku Pedoman
Penyusunan Dokumen ini.
c. Prinsipnya adalah “Format” SOP yang digunakan dalam klinik harus “SERAGAM’’
d. Contoh yang dapat digunakan di luar format SOP Permenpan terlampir pada manual
mutu.
e. Format merupakan format minimal, oleh karena itu format ini dapat diberi tambahan
materi/kolom misalnya, nama penyusun SOP, unit yang memeriksa SOP. Untuk SOP
tindakan agar memudahkan di dalam melihat langkah-langkahnya dengan bagan
alir, persiapan alat dan bahan dan lain- lain, namun tidak boleh mengurangi item-
item yang ada di SOP.
1) Kop/heading SOP
b) Jika SOP disusun lebih dari satu halaman, pada halaman kedua dan
seterusnya SOP dibuat tanpa menyertakan kop/heading.
2) Komponen SOP
JUDUL
No. Dokumen : 34/BAB.I/F.H/2019
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : dr. Ratri Salasatul
Halaman : Survivalina, MPA
Klinik Pratama
Firena Husada
Boyolali
1. Pengertian 1. Dokumen Induk adalah dokumen asli dan telah disahkan oleh
Penanggungjawab Klinik.
2. Dokumen Terkendali adalah dokumen dengan status
DIKENDALIKAN, artinya dokumen tersebut menjadi acuan kerja
yang diperbarui secara berkala sesuai perubahan-perubahan yang
terjadi selama pemakaiannya.
3. Dokumen Tidak Terkendali adalah dokumen dengan status TIDAK
DIKENDALIKAN, artinya bahwa dokumen tersebut sejak
diterbitkan tidak diperbarui dan karenanya tidak diperuntukkan
sebagai acuan kerja.
4. Dokumen Kedaluwarsa adalah dokumen dengan status
KADALUARSA artinya adalah bahwa dokumen tersebut sudah
tidak berlaku lagi dan selanjutnya diperlakukan sebagai arsip.
5. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam memastikan dokumen yang terkait dengan
Sistem Manajemen Mutu dapat dikelola dan dikendalikan secara efektif,
mudah diidentifikasi dan menghindari penggunaan dokumen yang sudah
tidak berlaku.
6. Kebijakan SK Penanggungjawab Klinik Pratama Firena Husada Nomor.
SK/BAB.1/1/FH/2019 Tentang Pengendalian Dokumen dan Rekaman.
7. Referensi 1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008;
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik;
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi
Birokrasi Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan
Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 92 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Komunikasi data Dalam Sistem Informasi
Kesehatan Terintegrasi;
6. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 5 Tahun 2012 tentang Tata Naskah
Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Boyolali.
7. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 92 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Komunikasi data Dalam Sistem Informasi
Kesehatan Terintegrasi;
9. Keputusan Bupati Boyolali Nomor 445.4/359/ Tahun 2015 tentang
Kategori Unit Pelaksana Teknis Daerah Kabupaten Boyolali;
8. Prosedur / 1. PENETAPAN JENIS DOKUMEN
Langkah-langkah
a. Ketua Akreditasi menetapkan dokumen-dokumen yang
dikendalikan (dokumen terkendali) yaitu :
● Manual Mutu
● SOP (Standar Operasional Prosedur )
b. Ketua Akreditasi menetapkan masa berlaku dokumen adalah
selama 2 tahun.
2. PENGESAHAN DOKUMEN
Setiap dokumen yang dibuat harus ditetapkan oleh Kepala Klink.
PENGESAHAN
DOKUMEN PEMBERIAN
IDENTITAS DOKUMEN
10. Hal-hal yang Penomoran dokumen disimpan dalam berkas khusus oleh bagian
perlu diperhatikan sekertaris tim mutu.
11. Unit terkait Poli umum, poli gigi, KIA/KB, Administrasi, Rekam Medis
Laboratorium.
12. Dokumen Pedoman tatanaskah akreditasi Klinik Pratama Firena Husada
terkait
10. Rekaman historis
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal
perubahan
Diberlakukan
1 Susunan penomoran Penomoran 20 Desember
dimulai dari 1 2019
kembali tiap
awal bab.
• Penjelasan:
Penulisan SOP yang harus tetap di dalam tabel/kotak
adalah: nama Klinik dan logo, judul SOP, nomor dokumen, tanggal
terbit dan tanda tangan Penanggungjawab Klinik, sedangkan untuk
pengertian, tujuan, kebijakan, prosedur/langkah-langkah, dan unit
terkait boleh tidak diberi tabel/kotak.
1) Logo:
Bagi Klinik Pratama Firena Husada logo yang dicantumkan adalah logo
Klinik Pratama Firena Husada.
2) Kotak Kop/Heading
diisi sebagaiberikut:
3) Isi SOP
1) Pengertian: diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan atau
definisi tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan
salah pengertian/menimbulkan multi persepsi.
2) Tujuan: berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci:
“Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk …”.
3) Kebijakan: berisi kebijakan Penanggungjawab Klinik Pratama Firena
Husada yang menjadi dasar dibuatnya SOP tersebut, misalnya untuk
SOP imunisasi pada bayi, pada kebijakan dituliskan: Keputusan
Penanggungjawab Klinik Nomor. SK/BAB.1/005/2019 tentang Pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak.
4) Referensi: berisi dokumen eksternal sebagai acuan
penyusunan SOP, bisa berbentuk buku, peraturan perundang- undangan,
ataupun bentuk lain sebagai bahan pustaka.
5) Langkah-langkah prosedur: bagian ini merupakan bagian utama
yang menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan
proses kerjatertentu.
6) Unit terkait: berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait
dalam proses kerja tersebut.
Dari keenam isi SOP sebagaimana diuraikan di atas, dapat
ditambahkan antala lain: bagan alir, dokumen terkait.
o Awal kegiatan
o Akhir Kegiatan
o Simbol Keputusan
o Penghubung
o Dokumen
o Arsip
Σ Ya+Tidak
7. Indikator kinerja dan target kinerja ditentukan berdasarkan SK Kepala Dinas Kesehatan Kota
Denpasar tentang indicator kinerja contoh :
5. Manual Mutu
Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang konsisten
ke dalam maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu. Manual mutu disusun,
ditetapkan, dan dipelihara oleh organisasi. Manual mutu tersebut meliputi:
Kata Pengantar
I. Pendahuluan
A. Latar belakang
1. Profil Organisasi
2. Kebijakan Mutu
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
A. Persyaratan umum
B. Pengendalian dokumen
C. Pengendalian rekaman
A. Komitmen manajemen
C. Kebijakan mutu
G. Komunikasi internal
A. Umum
C. Luaran tinjauan
C. Infrastruktur
D. Lingkungan kerja
VI. Penyelenggaraan Pelayanan:
a. Proses pembelian
4. Penyelenggaraan pelayananklinis:
1) Umum
2) Pemantauan danpengukuran:
a) Kepuasan pelanggan
b) Audit internal
c) Pemantauan dan pengukuran proses,kinerja
d) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
3) Pengendalian jika ada hasil yang tidaksesuai
4) Analisis data
5) Peningkatanberkelanjutan
6) Tindakan korektif
7) Tindakan preventif
VII. Penutup
Contoh: SK/BAB.I/12/FH/2019
Contoh: SOP/BAB.I/12/FH/2019
Contoh: KAK/BAB.I/12/FH/2019
Contoh: PDM/BAB.I/12/FH/2019
BAB IV
PENUTUP