8 - 2019 - Sop Penyelamatan Korban Diatas Ketinggian1 PDF
8 - 2019 - Sop Penyelamatan Korban Diatas Ketinggian1 PDF
8 - 2019 - Sop Penyelamatan Korban Diatas Ketinggian1 PDF
Dok WINA/EHS-447-08
PROSEDUR PENYELAMATAN KORBAN Revisi 00
DI ATAS KETINGGIAN Halaman 1 dari 11
JUDUL:
PROSEDUR
PENYELAMATAN KORBAN DI ATAS KETINGGIAN
NOMOR DOKUMEN:
P-WINA/EHS-447-08
Name : Heri Purwanto Name : Dian N.R Name : Andi Machmud Name : SARONTO
Position : EHS Head Position : MR Position : AdmSub-Div Mgr Position : Direktur
Date : 25-Jan-2019 Date : 25-Jan-2019 Date : 25-Jan-2019 Date : 25-Jan-2019
PT. WILMAR NABATI INDONESIA No. Dok WINA/EHS-447-08
PROSEDUR PENYELAMATAN KORBAN Revisi 00
DI ATAS KETINGGIAN Halaman 2 dari 11
1. KEBIJAKAN
Di PT. Wilmar Nabati Indonesia – Gresik, banyak kegiatan di atas ketinggian dengan berbagai tipe
keadaan di atas ketinggian, dan dengan kegiatan yang bervariasi, sehingga memungkinkan untuk
terjadinya korban di atas ketinggian yang memerlukan penyelamatan secara khusus dan harus dipastikan
aman.
Agar dapat dipastikan mekanisme dan metode penyelamatan yang aman dan tepat terhadap korban di
atas ketinggian, maka Manajemen PT. Wilmar Nabati Indonesia – Gresik mengambil kebijakan untuk
menetapkan Prosedur Penyelamatan Korban di atas Ketinggian ini.
2. TUJUAN
Tujuan ditetapkannya prosedur ini adalah untuk memastikan pelaksanaan penyelamatan korban di atas
ketinggian:
a) Dilakukan secara terencana, cepat, tepat dan aman;
b) Memberikan peluang yang lebih untuk korban dapat diselamatkan dari cidera yang lebih serius, atau
bahkan dari kematian;
c) Pelaksanaan evakuasi korban di atas ketinggian tidak membahayakan Tim Penyelamat.
d) Ada pembinaan Tim Penyelamat melalui training, dan penyempurnaan berkelanjutan penyelamatan
korban di atas ketinggian melalui simulasi dan evaluasi secara regular.
3. RUANG LINGKUP
Prosedur ini untuk digunakan sebagai pedoman untuk pelaksanaan penyelamatan korban di atas
ketinggian khusus untuk unit-unit operasi dan kegiatan di PT. Wilmar Nabati Indonesia – Gresik.
Manajemen perusahaan tidak bertanggung jawab terhadap penyalahgunaan prosedur ini di unit Wilmar
lainnya, dan di kegiatan-kegiatan di luar PT. Wilmar Nabati Indonesia Gresik.
5. DEFINISI
6. TANGGUNG JAWAB
FACILITATOR
LEADER
Supervisor Area
3.2. Site Supervisor (Worker 3.2.1. Bertanggung jawab untuk memanggil bantuan Tim EHS, Klinik, Security
Supervisor dan TPKD.
3.2.2. Bertanggung jawab membantu penyelamatan korban di atas ketinggian
sesuai komando “Site Safety Personnel” atau “Supervisor Area”.
3.2.3. Berwenang menghentikan kegiatan di atas ketinggian yang tidak aman,
termasuk dalam rangka penyelamatan korban.
3.3. Worker Team 3.3.1. Bertanggung jawab membantu penyelamatan korban di atas ketinggian
sesuai komando “Site Safety Personnel” atau “Supervisor Area”.
3.3.2. Berwenang untuk mendapatkan pelatihan dan ikut simulasi
penyelamatan korban di atas ketinggian.
4 Supporting Rescue Team
4.1 EHS Team 4.1.1. Setelah mendapat panggilan darurat, bertanggung jawab untuk
berkoordinasi dengan “Supervisor Area” dan “Site Safety Personnel”
untuk melakukan upaya penyelamatan korban di atas ketinggian secara
aman.
4.1.2. Bertanggung jawab membawa korban ke Klinik atau ke Rumah Sakit
rujukan dengan mobil ambulan.
4.1.3. Berwenang untuk menghentikan pekerjaan dan penyelamatan korban
di atas ketinggian yang tidak aman.
PT. WILMAR NABATI INDONESIA No. Dok WINA/EHS-447-08
PROSEDUR PENYELAMATAN KORBAN Revisi 00
DI ATAS KETINGGIAN Halaman 5 dari 11
4.3 TPKD 4.3.1. Setelah mendapat panggilan darurat, bertanggung jawab untuk
membantu melakukan upaya penyelamatan korban di atas ketinggian
secara aman di bawah komando “Supervisor Area” dan “Site Safety
Personnel”.
4.3.2. Berwenang untuk menolak kegiatan penyelamatan korban di atas
ketinggian yang tidak aman.
5 On Site Security (Security 5.1. Bertanggung jawab untuk mengamankan area dari personil-personil tidak
Team) berwenang, termasuk memastikan tidak ada pengambilan photo selain
oleh Petugas.
5.2. Berwenang untuk melarang personil selain Petugas ke lokasi kejadian,
dan berwenang untuk mengarahkan personil selain petugas ke area
aman.
Peralatan tanggap darurat yang harus disediakan dilokasi kegiatan di atas ketinggian adalah sebagai
berikut:
MULAI
YA Ringan?
TIDAK
YA
Evakuasi korban Ke
Klinik
SELESAI
PT. WILMAR NABATI INDONESIA No. Dok WINA/EHS-447-08
PROSEDUR PENYELAMATAN KORBAN Revisi 00
DI ATAS KETINGGIAN Halaman 8 dari 11
9.1. Bila karyawan mengalami kejadian kecelakaan di atas ketinggian dengan luka ringan, segera ambil
posisi aman, lakukan P3K yang sesuai (lihat Bagian 10 dari dokumen ini) dan segera turun dari atas
ketinggian untuk ke Klinik secara mandiri untuk keperluan cek luka dan penanganan medis lebih lanjut.
9.2. Bila terjadi luka serius atau berat, maka segera evakuasi korban ke platform atau lantai kerja terdekat
untuk dilakukan P3K sesuai petunjuk dalam Bagian 10 Dokumen ini.
9.3. Turunkan korban dari atas ketinggian dengan cara-cara sebagai berikut:
a) Korban di atas Platform tidak lebih dari lantai 3:
□ Bila korban bisa secara mandiri turun melalui tangga yang ada, maka korban harus turun
melalui tangga secara aman dan rekan kerjanya harus mendampingi korban turun atau
memapah korban sesuai keperluan (keparahan korban).
□ Bila korban tidak mampu melakukan evakuasi secara mandiri atau membahayakan untuk turun
sendiri melalui tangga, maka rekan kerja harus memanggil bantuan TPKD dan Tim EHS untuk
mengevakuasi korban dari atas ketinggian dengan menggunakan tandu yang diangkat oleh 4
personil menuruni tangga secara aman untuk dievakuasi lebih lanjut menggunakan ambulan
untuk di bawa ke Klinik.
Korban di atas tandu harus dilakukan penguncian atau pengikatan, dan dipastikan tidak potensi
jatus atau lepas dari atas tandu.
b) Korban di atas plantfom lebih dari 3 Lantai:
□ Bila berdasarkan keparahan korban masih memungkinkan untuk turun dari atas ketinggian
secara mandiri melalui tangga atau lift, maka korban harus turun secara mandiri atau diarahkan
turun secara mandiri dengan pendampingan atau dipapah oleh rekan kerjanya untuk
selanjutnya dibawa ke Klinik dengan memanggil ambulan, sehingga secepatnya luka dapat
diperiksa atau diobati lebih lanjut oleh Tim Medis di Klinik.
□ Bila korban tidak memungkinkan secara mandiri turun dari atas ketinggian, maka ambilah
alternatif yang tepat, lebih cepat dan aman dari alternatif berikut di bawah ini:
- Korban diturunkan oleh Tim TPKD melalui tangga dengan ditandu; atau
- Korban diturungkan dengan menggunakan lifting pulley dan dengan pengaman Fall Limiter,
yaitu korban dikunci di atas tandu, kemudian tandu diikat secara diagonal pada 4 lifting
point yang seimbang dan diurunkan melalui tali (rope) yang dikerek oleh Tim TPKD dengan
menggunakan lifting pulley.
Harus dipastikan lifting pulley mengait pada anchorage connector yang sudah terpasang
pada fix construction yang kuat, pengaman fall limiter sudah dipasang dan dikaitkan pada
tandu secara aman, TPKD yang mengerek turun Korban harus minimal 4 orang, dan untuk
megatur keseimbangan dan posisi aman korban selama pengerekan harus ada tali pandu
yang dikendalikan oleh personil yang ditugaskan.
c) Korban di atas ketinggian konstruksi proyek, scaffolding, atap tangki, atap bangunan atau
sejenisnya:
□ Bila korban masih memungkinkan turun dari atas ketinggian secara mandiri melalui tangga
portable atau scaffolding, maka korban harus turun secara mandiri dengan memastikan SFBH
double lanyard-nya harus selalu mengait pada static line.
□ Bila korban tidak memungkinkan turun secara mandiri, maka:
- Rekan kerja atau TPKD harus memasang achorage connector pada konstruksi yang kuat
untuk mengaitkan “lifting pulley”, dan juga “Fall Limiter”.
- Kaitkan D-ring SFBH Korban ke “Fall Limiter’s Hook”.
PT. WILMAR NABATI INDONESIA No. Dok WINA/EHS-447-08
PROSEDUR PENYELAMATAN KORBAN Revisi 00
DI ATAS KETINGGIAN Halaman 9 dari 11
Berat (putus, - Hentikan pendarahan 1. P3K di lokasi ini bisa dilakukan ketika
patah tulang dengan bebat luka korban ada di lantai kerja/ platform,
terbuka, dan - Terhadap tulang patah, dan bila korban posisi menggantung
sejenisnya) posisikan yang maka harus dievakuasi secara cepat
seharusnya dan ikat untuk P3K ini.
PT. WILMAR NABATI INDONESIA No. Dok WINA/EHS-447-08
PROSEDUR PENYELAMATAN KORBAN Revisi 00
DI ATAS KETINGGIAN Halaman 10 dari 11