RMK
RMK
RMK
PERSETUJUAN
TANDA
TANGAN
UNIT PENERIMA
STATUS DOKUMEN
EDISI : 1 EDISI : EDISI :
Nomor : Nomor : Nomor :
1. DAFTAR ISI
2. KATA PENGANTAR
Sebagai realisasi kontrak kerja antara PPK 19 Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III Provinsi Papua
dengan PT. Marta Teknik Tunggal mengenai pekerjaan Pembangunan Jalan Iwur - Oksibil sebagai
Kontraktor Pelaksana berkewajiban menyusun Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK).
Laporan RMK meliputi penjelasan tentang semua kegiatan yang akan dilakukan oleh Kontraktor,
termasuk metoda pelaksanaan, sarana yang dipergunakan dan jadwal pelaksanaan pekerjaan. Tujuan
dari Laporan ini untuk evaluasi dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan oleh
Kontraktor.
Demikian Laporan RMK disusun dengan harapan dapat digunakan untuk kemajuan pekerjaan secara
keseluruhan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Dalam rangka usaha menjaga dan meningkatkan kualitas pekerjaan, maka diperlukan suatu panduan
pengendalian mutu proses serta persyaratan-persyaratan yang harus dilaksanakan dalam pelaksanaan
pekerjaan, yaitu berupa Rencana Mutu Kontrak (RMK).
RMK adalah suatu pedoman jaminan mutu dalam pelaksanaan pekerjaan agar produk akhir pekerjaan
sesuai dengan syarat teknis yang tercantum dalam kontrak.
RMK ini digunakan untuk memonitor dan menilai pelaksanaan/ penerapan spesifikasi teknik yang
melekat pada kontrak kerja konstruksi antara PPK 19 Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan
Jalan Nasional Wilayah III Provinsi Papua dengan Penyedia Jasa PT. Marta Teknik Tunggal.
RMK dimaksudkan untuk menerapkan lingkup prosedur jaminan mutu pelaksanaan kontrak pekerjaan
dan dijadikan sebagai acuan untuk menguraikan secara rinci, lengkap dan jelas tentang tata cara
melaksanakan pekerjaan secara benar sesuai dengan tahapan kegiatan yang disyaratkan dalam
dokumen pelaksanaan (Dokumen Kontrak).
Sedangkan tujuannya adalah sebagai alat kontrol/pengendali terhadap mutu suatu pekerjaan, apakah
semua item pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi atau kriteria yang berlaku, sehingga
apabila terjadi suatu penyimpangan, maka dengan adanya RMK dapat diketahui dari awal dan
kesalahan yang lebih fatal dapat dihindari, serta kualitas pekerjaan pun dapat dipertanggungjawabkan
sesuai dengan yang diharapkan.
BAB II
INFORMASI KEGIATAN
a. Pengguna Jasa
Nama Satuan : Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jalan
Nasional Wilayah III Provinsi Papua
b. Penyedia Jasa
Nama Penyedia Jasa : PT. MARTA TEKNIK TUNGGAL
Nilai Kontrak : Rp. 18.974.582.000,- (Delapan belas milyar sembilan ratus tujuh
puluh empat juta lima ratus delapan puluh dua ribu rupiah)
Jangka Waktu Pelaksanaan : 205 (dua ratus lima puluh) hari kalender
(Dari tanggal 04 Juni 2014 s/d 27 Desember 2014)
Masa Pemeliharaan : 180 (seratus delapan puluh) hari kalender sejak Serah Terima
Pertama Pekerjaan (PHO)
2.4 Lokasi Proyek
2.5 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan Pembangunan Jalan Iwur - Oksibil, secara garis besar meliputi :
Terselenggaranya kegiatan Pembangunan Jalan Iwur – Oksibil dengan tepat waktu sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan pada jadwal pelaksanaan kegiatan, dengan senantiasa
memonitor setiap kegiatan dan mengevaluasi hambatan-hambatan yang mungkin dan telah
muncul agar tidak mempengaruhi kegiatan inti;
Terselenggaranya kegiatan Pembangunan Jalan Iwur – Oksibil sesuai dengan Spesifikasi Teknis
yang melekat pada dokumen kontrak, sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan;
Organisasi merupakan suatu kesatuan dari beberapa unsur dalam kerangka pengelolaan dan
manajemen suatu kegiatan. Organisasi dibentuk agar pelaksanaan kegiatan dapat efisien dan efektif,
dalam rangka mencapai tujuan akhir dari suatu kegiatan.
Keberhasilan suatu kegiatan juga ditentukan oleh keberhasilan dalam berkoordinasi antar masing-
masing organisasi yang terlibat baik intern maupun ekstern selama proses kegiatan berlangsung.
STRUKTUR ORGANISASI
PELAKSANAAN PEKERJAAN
PEMBANGUNAN JALAN IWUR - OKSIBIL
Hariyanto, ST
General Superintendent
To be Name
Pekerja Lapangan
Keterangan :
Garis Tanggung Jawab
Struktur Organisasi Penyedia Jasa
4.4.4 Pelaksana
Mengawasi pelaksanaan pekerjaan dan memberi instruksi kepada juru bor dan
mandor mengenai kualitas dan kuantitas pekerjaan.
Menjaga dan mengamankan serta merencanakan tempat penyimpanan peralatan,
bahan dan material sesuai kebutuhan dalam menunjang terlaksananya pekerjaan.
Menghitung kemajuan pekerjaan, hasil opname setiap hari bersama pengawas
lapangan.
Membuat laporan harian dan mingguan bersama pengawas lapangan.
Memantau proses pelaksanaan pekerjaan guna mendapatkan hasil pekerjaan sesuai
kontrak dan syarat teknis dengan prosedur pelaksanaan yang ditentukan.
Membuat atau menghitung volume pekerjaan yang terpasang, MC 0%, MC 100% dan
gambar pelaksanaan bersama pengawas lapangan.
Melakukan pengambilan gambar pelaksanaan (dokumentasi) untuk setiap kegiatan
yang dilaksanakan.
4.4.5 Surveyor
Melaksanakan pengukuran awal sesuai dengan data-data dari dokumen kontrak (MC-
0%)
Membuat data-data hasil pengukuran dilapangan guna membuat gambar-gambar
Asbuilt Drawing dan perhitungan MC – 100%
Menentukan patok-patok / titik elevasi dan penempatan bangunan
Bersama pelaksana melaksanakan pengecekan dan melaporkan perkembangan
kemajuan pekerjaan.
Melaksanakan joint survey bersama Direksi Pekerjaan.
Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan : 240 ( dua ratus empat puluh ) Hari Kalender
Jenis Macam / Jumlah Satuan BULAN I BULAN II BULAN III BULAN IV BULAN V BULAN VI BULAN VII BULAN VIII
No
Alat Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 Excavator 2 Unit 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5 Bulldozer 1 Unit 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
JADWAL PERALATAN
6 Chainsaw 2 Unit 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
7 Theodolite 1 Unit 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Keterangan :
10 Material Pilihan M3 6.490,00 270,42 1081,67 1081,67 1081,67 1081,67 1081,67 811,25
BAB. IX
PT.MARTA TEKNIK TUNGGAL
9 Logalat Org 1
10 Gudang Org 1
JADWAL PERSONIL
14 Operator Org 3
15 Supir Org 5
16 Harian Org 4
17 Mandor Org 2
18 Tukang Org 4
19 Pekerja Org 6
BAB IX
PROSEDUR INSTRUKSI KERJA
DIREKTUR
GENERAL SUPERINTENDENT
PELAKSANA SURVEYOR
OPERATOR / DRIVER
PEKERJA HARIAN
KETERANGAN :
JALUR PERINTAH
JALUR LAPORAN
JALUR KONSULTASI
Ringkasan Spesifikasi Teknis
Divisi 1. Umum
1.2. Mobilisasi
Item pekerjaan mobilisasi termasuk :
i) Penyewaan atau pembelian sebidang lahan yang diperlukan untuk base camp Penyedia
Jasa dan kegiatan pelaksanaan.
ii) Mobilisasi semua Personil Penyedia Jasa sesuai dengan struktur organisasi pelaksana yang
telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan termasuk para pekerja yang diperlukan dalam
pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan dalam Kontrak
iii) Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang tercantum
dalam Penawaran
iv) Penyediaan dan pemeliharaan base camp Penyedia Jasa, jika perlu termasuk kantor
lapangan, tempat tinggal, bengkel, gudang, dan sebagainya.
Divisi 2. Drainase
3.1. Galian
Pekerjaan ini harus mencakup penggalian, penanganan, pembuangan atau penumpukan tanah
atau batu atau bahan lain dari jalan atau sekitarnya yang diperlukan untuk penyelesaian dari
pekerjaan dalam Kontrak.
Galian Biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak diklasifikasi sebagai galian batu, galian
struktur, galian sumber bahan (borrow excavation), galian perkerasan beraspal, galian
perkerasan berbutir, dan galian perkerasan beton, serta pembuangan bahan galian biasa yang
tidak terpakai seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan
oleh Direksi Pekerjaan.
Galian batu, galian perkerasan beton harus mencakup galian bongkahan batu, beton dengan
volume 1 meter kubik atau lebih dan seluruh batu atau bahan lainnya yang menurut Direksi
Pekerjaan adalah tidak praktis menggali tanpa penggunaan alat bertekanan udara atau
pemboran, dan peledakan.
Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang ditentukan dalam
Gambar atau ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan harus mencakup pembuangan semua
material/bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk tanah, batu, batu bata, beton,
pasangan batu, bahan organik dan bahan perkerasan lama.
3.2. Timbunan
Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan tanah atau
bahan berbutir yang disetujui untuk pembuatan timbunan, untuk penimbunan kembali galian
pipa atau struktur dan untuk timbunan umum yang diperlukan untuk membentuk dimensi
timbunan sesuai dengan garis, kelandaian, dan elevasi penampang melintang yang disyaratkan
atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Timbunan pilihan harus digunakan untuk meningkatkan kapasitas daya dukung tanah dasar
pada lapisan penopang (capping layer) dan jika diperlukan di daerah galian. Timbunan
pilihan dapat juga digunakan untuk stabilisasi lereng atau pekerjaan pelebaran timbunan jika
diperlukan lereng yang lebih curam karena keterbatasan ruangan, dan untuk pekerjaan
timbunan lainnya dimana kekuatan timbunan adalah faktor yang kritis.
3.3. Penyiapan Badan Jalan
Pekerjaan ini mencakup penyiapan, penggaruan dan pemadatan permukaan tanah dasar atau
permukaan jalan kerikil lama untuk penghamparan Lapis Pondasi Agregat, Lapis Pondasi Jalan
Tanpa Penutup Aspal, Lapis Pondasi Semen Tanah atau Lapis Pondasi Beraspal di daerah jalur lalu
lintas (termasuk jalur tempat perhentian dan persimpangan) yang tidak ditetapkan sebagai
Pekerjaan Pengembalian Kondisi.
Pemotongan pohon yang dipilih harus terdiri dari pemotongan semua pohon yang
ditunjukkan dalam Gambar atau ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan dengan diameter 15 cm
atau lebih yang diukur satu meter di atas permukaan tanah. Pekerjaan ini harus termasuk
tidak hanya penyingkiran dan pembuangan sampai dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan atas
setiap pohon tetapi juga tunggul dan akar-akarnya.
Divisi 7. Struktur
7.1. Beton
Yang dimaksud dengan beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik
yang setara, agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa bahan tambahan
membentuk massa padat.
Pekerjaan yang diatur dalam seksi ini harus mencakup pelaksanaan seluruh struktur beton
bertulang, beton tanpa tulangan, beton prategang, beton pracetak dan beton untuk struktur
baja komposit, sesuai dengan spesifikasi dan gambar rencana atau sebagaimana yang disetujui
oleh Direksi Pekerjaan.
Beton Mutu Sedang umumnya digunakan untuk beton bertulang seperti pelat lantai jembatan,
gelagar beton bertulang, diafragma, kereb beton pracetak, gorong-gorong beton bertulang,
bangunan bawah jembatan, perkerasan beton semen.
Umumnya, pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan,
gorong-gorong pelat, dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang
digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar. Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan
sebagai penahan gerusan, bukan sebagai penahan beban, seperti lapisan selokan, lubang
penangkap, lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng
atau di sekitar ujung gorong-gorong, maka kelas pekerjaan di bawah Pasangan Batu (Stone
Masonry) dapat digunakan seperti Pasangan Batu dengan Mortar (Mortared Stonework) atau
pasangan batu kosong yang diisi (grouted rip rap) seperti yang disyaratkan.
BAB X
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
METODE KERJA
PEMBANGUNAN JALAN IWUR - OKSIBIL
METODE PEKERJAAN
1. Pekerjaan Persiapan
a. Mobilisasi
Kegiatan mobilisasi merupakan pekerjaan persiapan sebelum dimulainya pekerjaan fisik.
Mobilisasi secara umum akan dilaksanakan sebagai berikut :
c. Pengukuran ( Surveying )
Pekerjaan Pengukuran dimaksudkan untuk mendapatkan data topografi dan titik referensi (
Bench Mark ) yang mana nantinya akan digunakan sebagai referensi penentuan koordinat
dan elevasi bangunan-bangunan yang akan dikerjakan.
1. Pekerjaan survey akan dimulai dari titik referensi yang telah ditujukan oleh
direksi pekerjaan
2. Pekerjaan survey akan menggunakan system polygon tertutup, dimulai dan
berakhir pada BM yang telah ditentukan.
3. Survey polygon akan dilaksanakan dalam satu arah. Dua sudut terdiri dari sudut
biasa dan sudut luar biasa
4. Pengukuran panjang akan menggunakan EDM atau meteran baja.
5. Peralatan survey harus berdiri diatas paku paying pada patok.
6. Semua data yang dicatat adalah sudut vertical,sudut horizontal dan data titik
referensi
7. Pemasangan BM sementara akan diberi nomor serta notasi koordinat : X,Y,Z
8. Pelaksanaan Pengukuran akan dilaksanakan pada lokasi pekerjaan.
III. Perhitungan
2. Pengupasan Lahan
3. Pembuangan
2. Pekerjaan Jalan
3. Pekerjaan Saluran
Pekerjaan galian untuk drainase menggunakan alat excavator dan dump truck yang
berfungsi membawa hasil galian tersebut ke area yang ditunjuk. Kemudian Excavator
menggali dengan kedalaman yang sudah ditentukan, hasil galian tersebut dinaikan keatas
Dump truck yang kemudian membawanya ke lokasi yang ditunjuk. Dalam penggaliannya
akan didampingi oleh surveyor untuk memantau kedalaman drainase
a. Pekerjaan Saluran Terbuka Pasangan Batu Kali
Pengajuan
Sebelum mengadakan pemesanan atau membuka daerah sumber bahan untuk setiap jenis
bahan, maka Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan contoh bahan,
bersama dengan detail lokasi sumber bahan dan Pasal ketentuan bahan dalam spesifikasi
yang mungkin dapat dipenuhi oleh contoh bahan, untuk mendapatkan persetujuan.
Kontraktor harus melakukan semua pengaturan untuk memilih lokasi, memilih bahan, dan
mengolah bahan alami sesuai dengan spesifikasi, dan harus menyerahkan kepada Direksi
Pekerjaan semua informasi yang berhubungan dengan lokasi sumber bahan paling sedikit
30 hari sebelum pekerjaan pengilahan bahan dimulai, untuk mendapat persetujuan.
Persetujuan Direksi Pekerjaan atas sumber bahan tersebut tidak dapat diartikan bahwa
seluruh bahan yang terdapat dilokasi sumber bahan telah disetujui untuk dipakai.
Bilamana bahan aspal, semen, baja dan bahan fabrikasi lainnya akan digunakan, maka
sertifikat pabrik (mii certificate) bahan harus diserahkan kepada Direksi Pekerjaan untuk
mendapatkan persetujuan awal. Direksi pekerjaan akan memberikan persetujuan tertulis
kepada Kontraktor untuk melakukan pemesanan bahan. Selanjutnya bahan yang sudah
sampai dilapangan harus diuji ulang seperti dibawah pengawasan Direksi Pekerjaan.
Sumber Bahan
Lokasi sumber bahan yang mungkin dapat dipergunakan dan pernah diidentifikasikan serta
diberikan dalam Gambar hanya merupakan bahan informasi bagi kontraktor. Kontraktor
harus bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan memeriksa ulang apakah bahan
tersebut cocok untuk dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Kontraktor harus menentukan sendiri jumlah serta jenis peralatan dan pekerja yang harus
dibutuhkan untuk menghasilkan bahan yang memenuhi spesifikasi.
Persetujuan
Pemesanan bahan tidak boleh dilakukan sebelum mendapat persetujuan tertulis dari direksi
pekerjaan sesuai dengan maksud penggunaannya. Bahan tidak boleh dipergunakan untuk
maksud lain selain dari peruntukan yang telah disetujui.
Jika mutu bahan yang dikirim ke lapangan tidak sesuai dengan mutu bahan yang
sebelumnya telah diperiksa dan diuji, maka bahan tersebut ditolak, dan harus disingkirkan
dari lapangan dalam waktu 48 jam, kecuali terdapat persetujuan lain dari direksi lapangan.