0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
343 tayangan13 halaman

SMC

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 13

Operasi SAR akan berhasil dengan balk jika berbagai potensi yang bergabung dalam operasi SAR

dikendalikan secara terpadu, melaksanakan operasi SAR sesuai dengan rencana operasi yang telah di
buat. sehingga pelaksanaan operasi SAR tidak berjalan masing-masing, organisasi operasi adalah sebagai
berikut :
1. SC (SAR Coordinator) dijabat oleh Kepala Badan SAR Nasional.
2. Asisten SC (Asisten SAR Coordinator) terdiri dari:
a. Asisten Operasi merupakan pejabat SAR yang mempunyai tugas pokok dan fungsi di bidang
operasi SAR dan memiliki kualifikasi teknis SAR dan berpengalaman dalam penyelenggaraan
operasi SAR.
b. Asisten Intelijen merupakan pejabat SAR yang mempunyai tugas pokok dan fungsi di bidang
SAR dan memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam pengumpulan, pengolahan, dan
pendistribusian data dalam penyelenggaraan operasi SAR.
c. Asisten Komunikasi merupakan pejabat SAR yang mempunyai tugas pokok dan fungsi di
bidang komunikasi dan memiliki kecakapan dan pengalaman dalam komunikasi SAR.
d. Asisten Administrasi dan Logistik merupakan pejabat SAR yang mempunyai tugas pokok dan
fungsi di bidang sarana dan prasarana untuk mendukung penyelenggaraan operasi SAR.
3. SAR Mission Coordinator yang selanjutnya disebut SMC adalah pejabat yang ditunjuk oleh
Kabasarnas dan bertanggung jawab untuk melaksanakan pengkoordinasian dan pengendalian
pelaksanaan operasi SAR.
SMC (SAR Mission Coordinator) dijabat oleh Kepala Kantor SAR setempat.
4. Staf SMC (Staf SAR Mission Coordinator) ditunjuk oleh dan bertanggungjawab kepada SMC. Staf
SMC meliputi:
a. Staf Operasi merupakan petugas dari Kantor SAR yang memiliki kualifikasi SAR Planner dan
berpengalaman dalam penyelenggaraan operasi SAR.
b. Staf Intelijen merupakan petugas dari Kantor SAR yang memiliki kualifikasi SAR Planner,
berpengalaman dalam pengumpulan dan analisis data untuk proses perencanaan dalam
pelaksanaan operasi SAR.
c. Staf Komunikasi merupakan petugas dari Kantor SAR yang memiliki kualifikasi operator
komunikasi SAR, berpengalaman dalam penggunaan dan penguasaan alat komunikasi dan
elektronika dalam kegiatan SAR.
d. Staf Administrasi dan Logistik merupakan petugas dari Kantor SAR yang memiliki kualifikasi
administrasi SAR dan pengelolaan logistic dalam kegiatan SAR.
5. OSC (On Scene Coordinator) dijabat oleh petugas SAR yang ditunjuk oleh SMC untuk
mengkoordinasikan dan mengendalikan SRU dalam search area.
6. SRU (Search and Rescue Unit) yaitu petugas SAR yang terlatih dan sarana pendukung yang sesuai
dengan kebutuhan operasi SAR.
EMBEDAKAN MISI SAR DAN MISI PENANGGULANGAN BENCANA
Misi SAR
Misi SAR adalah misi kemanusiaan dengan skala tertentu dan kesulitan tertentu, dimana tujuannya adalah melakukan pencarian korban
hidup atau mati dan upaya pertolongan darurat

 Misi SAR memiliki cakupan korban yang lebih sedikit


 Dalam Misi SAR posisi dan keberadaan korban seringkali tidak diketahui
 Sistim organisasinya ringkas dan taktis dan bersifat komando/instruktif
Menggunakan sistim;
1. SC – SMC – OSC – SRU
2. SMC – OSC SRU (sistim komando mandiri)
3. SMC – SRU (sistim komando taktis)

Misi Penanggulangan Bencana

 Misi Penanggulangan Bencana adalah misi kemanusiaan yang melibatkan jumlah korban yang besar dengan permasalahan yang komplek
 Penanggulangan bencana dibagi menjadi;
 Pra (kegiatan pencegahan)
 Tanggap (kegiatan saat bencana terjadi antara 3 hari sampai 1 bulan)
 Pasca (kegiatan setelah 1 bulan bencana, kebanyakan merupakan penanggulangan dampak sosial dan psikis
 Melibatkan banyak unsur sehingga pola koordinasi harus luas
 Diperlukan penataan sistem dan pengelolaan yang baik terhadap mobilisasi dan pengumpulan massa berdampak
 Sistimnya melibatkan banyak unsur dan begitu besar hingga bersifat lintas sektoral (puncak komando dijabat BNPB/BPBD)
STRUKTUR ORGANISASI OPERASI SAR
SC (Search Commander)

 Search Commander merupakan pihak yang menentukan kebijakan operasi secara umum atas rekomendasi dan laporan SMC
 SC sebagai puncak komando hanya bersifat memberikan supervisi dan support terhadap SMC.
 Support SC berupa penggalangan potensi SAR, penggalangan logistik, back up terhadap hubungan lintas instansi hingga masalah
penggalangan support untuk operasi yang digelar
 Supervisi yang diberikan berupa bantuan analisa/asumsi yang hanya bersifat masukan, monitoring terhadap kapasitas dan kinerja SMC
sehingga dengan alasan tertentu bisa melakukan pergantian SMC
 Dalam Operasi yang digelar SAR OPA, SC bisa dipegang oleh Dan SAR dan penggurusnya atau BASARNAS minimal Oleh Kepala
POS atau Komandan KKR
 Menggelar informasi secara terbatas dengan etika berdasarkan fakta temuan dan laporan SMC
SMC

 SMC adalah pelaksana misi operasi SAR dimana SMC berhak menggelar dan menghentikan operasi berdasar data yang berupa fakta
serta aturan SAR
 SMC merupakan pihak pengendali yang bersifat strategis.
 Tugas SMC adalah memanajemen potensi yang bergerak dalam operasi
 Menentukan arah pergerakan SRU
 Menyusun strategi operasi
 Menggelar breefing terbatas dengan staff membahas analisa pergerakan dan tindak lanjut info dari OSC
 Mengkoordinir semua potensi yang hadir di lapang
 Menyusun kebutuhan kebutuhan operasi yang harus di cukupi SC
 Mengganti/merotasi OSC dan SRU bila diperlukan
 Melakukan Scruting dan menetapkan Standart kelengkapan personil
 Menggelar paparan penemuan dan fakta lapangan kepada SC dan lembaga terkait yang terlibat
 Staff SMC adalah Plotter, Logistik, Peralatan, Bankom, DU, Notulen
OSC

 OSC merupakan perpanjangan tangan dari SMC yang berkedudukan di lapangan


 Tujuan diadakan OSC adalah untuk memperdekat dengan posisi pencarian
 Pos OSC bisa berfungsi sebagai posko lapangan agar mobilisasi dan energi SRU dapat diatur dengan baik karena tidak perlu kembali ke
SMC
 OSC bisa berjumlah lebih dari 1
 OSC hanya bertugas memanajemen pergerakan SRU atas perintah SMC. Tanpa perintah SMC OSC dilarang menggerakan SRU
 OSC adalah tempat transit info.
 Staff OSC adalah Bankom, Plotter, Dapur Umum, Kurir
 Melakukan rotasi, pemulangan dan meminta pergantian SRU.
 Melakukan Scruting tingkat lanjut di lapang
SRU

 SRU adalah unit/regu yang melakukan operasi SAR


 SRU berada di lapang di bawah kendali OSC
 Rencana pergerakan SRU menjadi tanggung jawab OSC atas perintah SMC.
 Bilamana di lapang terdapat temuan atau bukti yang harus dikejar maka pergerakan SRU bisa diputuskan secara mandiri berdasarkan
asumsi dan analisa lapang dengan tanggung jawab pergerakan di Dan SRU
 SRU wajib melaporkan data lapang pada SMC melalui OSC
 SRU dilarang mengikuti breefing tingkat SMC yang berkaitan dengan analisa pergerakan dan asumsi
 SRU ops. SAR GH idealnya berjumlah 6 orang dengan skill
1. Navigasi
2. komunikasi
3. Medis darurat
4. Dasar RC
 4 orang bisa menjadi penandu 1 orang bankom dan 1 pembuka jalan atau 2 orang jadi bilayer pada penyebrangan basah/kering. Dan itu
dilakukan bergantian
PERLENGKAPAN PENDUKUNG SAR

SC

 Karena tidak berada di lokasi maka perlengkapan SC tidak begitu spesifik


 Terkadang SC di SAR OPA banyak bertugas melakukan upaya perijinan ke dekanat/universitas untuk kemudahan potensi yang dikirim
 Melakukan kerjasama dengan instansi terkait untuk mendukung operasi berupa dukungan logistik dan transportasi
 Menggalang potensi SAR dan peminjaman alat melalui ketua umum organisasi
 Melakukan scruting awal berdasarkan standar yang diajukan SMC
 Menerbitkan surat dispensasi dan ijin, surat tugas dan E-SAR
 Staffnya merupakan pengurus SAR OPA
SMC

 Radio komunikasi
 Sekretariat
 ATK, Peta & Alat Navigasi
 Staff Bagian Komunikasi dan juru tulis berita yang menerima laporan dari OSC
 Staff Bagian Plotting yang bertugas memplot pergerakan SRU dan kawasan penyusuran
 Staff Bagian Peralatan yang bertugas mendata alat yang dibawa dari SC, dipinjam SRU dan masuk gudang. Serta melakukan
pengecekan standart perlengkapan yang dibawa calon SRU bersama SMC
 Staff Bagian Pendataan Personel yang bertugas mendata personel yang keluar masuk dan melakukan rotasi serta meminta tambahan
personel pada SC
 Staff Bagian Humas yang berfungsi melakukan koordinasi dengan elemen yang bisa dimanfaatkan seperti babinsa/polisi, dll
 Disamping tugas masing masing bidang, staff SMC dan SMC bertugas mengadakan breefing, analisa, membuat asumsi dan rencana
pergerakan pada malam hari jm 19.00, sementara hasil rencana pergerakan disampaikan pada OSC pada jam 21.00 – 22.00, breefing
SMC bersifat tertutup
OSC

 Radio komunikasi
 Posko/Base camp
 ATK, Peta & Alat Navigasi
 Staff Bagian Komunikasi dan juru tulis berita yang menerima perintah dari SMC dan membuat laporan via radio
 Staff Bagian Plotting yang bertugas memplot rencana pergerakan SRU dan kawasan penyusuran yang disampaikan SMC via radio
 Staff Bagian Personel yang bertugas membagi personel dalam SRU
 Staff Bagian Dapur Umum yang bertugas menangani logistik makanan
 Kurir yang bertugas membawa/mengambil logistik dari SMC serta membawa barang bukti ke SMC untuk dianalisa
 Breefing OSC bersifat penyampaian laporan SRU pada Jam 17.00 dan penyampaian tugas operasi dari SMC jam 07.00
SRU

 Radio komunikasi
 Peta & Alat Navigasi
 Webbing, Parang, Sepatu, Flysheet/tenda jika flying camp, figur 8, carrabiner 2bh untuk 1 SRU, binokcular, Rafia Stringland, ponco,
logistik SRU, plastic packing 2 lbr dan obat2an
 1 SRU 6 Orang
 1 Orang sebagai lead/pembuat jalan ketika evakuasi, 1 orang sebagai sweep dan memegang alat komunikasi
 Bila melakukan penyeberangan lead dan sweep bertugas memasang tali pengaman dan menjadi bilayer
 Syarat umum seorang SRU berupa; menguasai Navrad dan analisa medan, menguasai dasar dasar pencarian, menguasai dasar dasar RC,
menguasai sistem bertahan hidup di hutan, menguasai dasar dasar pertolongan medis
 Masa tugas SRU dalam 1 Ops adalah 6 hari operasi dan harus ditarik atau diistirahatkan
Tim Advance

 Radio komunikasi
 Peta & Alat Navigasi
 Webbing, Parang, Sepatu, Flysheet/tenda jika flying camp, figur 8, carrabiner 2bh untuk 1 SRU, binokcular, Rafia Stringland, ponco,
Logistik tim, plastic packing 2 lbr dan obat2an
 1 SRU 5 Orang
 1 Orang sebagai lead/pembuat jalan jika ada evakuasi dan memegang alat komunikasi
 Bila melakukan penyeberangan lead bertugas memasang tali pengaman dan menjadi bilayer
 Jika ada saksi mata maka tim Advance diperbolehkan menggelar rekonstruksi bersama saksi mata
 Syarat umum seorang tim advance berupa; menguasai Navrad dan analisa medan, menguasai dasar dasar pencarian, menguasai dasar
dasar RC, menguasai sistem bertahan hidup di hutan, menguasai dasar dasar pertolongan medis
 Masa tugas tim adalah sekali misi saja kemudian pulang melaporkan hasil pengumpulan data lapang pada SMC

Anda mungkin juga menyukai