Kak TFL Teknik
Kak TFL Teknik
Kak TFL Teknik
A. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
- UU Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4355);
- Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Anggaran Pendanaan Dan Belanja Negara;
- Permen PUPR No.15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian
PUPR;
- Permen Keuangan RI Nomor : 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementrian Lembaga;
- Permen Keuangan Nomor : 173 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Permen
Keuangan Nomor : 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
Bantuan Pemerintah pada Kementrian Lembaga;
- Permen Lingkungan Hidup dan kehutanan RI Nomor :
P.68/Menhlk/Sekjen/Kum.1/8/2016 tentang Buku Air Limbah Domestik;
- Permen PUPR Nomor : 29/PRT/M/2016 tentang pembentukan Kesepakatan
Bersama dan perjanjian Kerjasama di Kementrian PUPR;
- Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 5 Tahun 2007 tentang pedoman
Penataan Lembaga Kemsyarakatan;
- Permen PUPR Nomor : 04/PRT/M/2017 tentang Penyelenggaraan Sistem
Pengelolaan Air Limbah Domestik.
b. Gambaran Umum
Sampai dengan saat ini kondisi prasarana dan sarana sanitasi di Indonesia khususnya
Nusa Tenggara Timur baik di Perkotaan maupun di Perdesaan masih cukup
memprihatinkan, karena masih cukup banyak masyarakat yang berperilaku tidak
sehat dengan masih membuang limbah tinja langsung ke sungai. Dalam rangka
meningkatkan kualitas lingkungan dan derajat kesehatan masyarakat terutama
masalah stunting di Kawasan permukiman dan dalam rangka pencapaian terkait
SDG’s diperlukan langkah-langkah strategis salah satunya melalui program
pendampingan sanitasi perdesaan padat karya, dalam program ini dibutuhkan peran
serta masyarakat langsung dengan peningkatan pola hidup bersih dan sehat,
menyediakan prasarana dan sarana air limbah dan memberi fasilitasi inisiatif
kelompok masyarakat. Konsentrasi penanganan program saitasi perdesaan padat
karya di NTT pada Tahun 2020 terletak di 8 (Delapan) Kabupaten dan 1 (Satu) Kota
yakni Kabupaten Timor Tengah Utara, Malaka, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sumba
Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya serta yakni Kota
Kupang.
Untuk membantu para pelaksana di lapangan maka diharapkan bisa merekrut Tenaga
Fasilitaor Lapangan (TFL), dimana Tenaga Fasilitator Lapangan ini juga akan dilatih
sebagai pembekalan dalam melaksanakan tugas mendampingi masyarakat.
Maksud kegiatan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) Teknik adalah untuk membantu
penyelenggaraan kegiatan perencanaan, pembangunan dan pengolahan air limbah
untuk program pendampingan sanitasi perdesaan padat karya.
d. Ruang Lingkup
B. PENERIMA MANFAAT
Pelaksanaan Kegiatan akan berlangsung selama 8 (Delapan) bulan.dalam hal ini Tenaga
Fasilitator Lapangan (TFL) sebanyak 45 orang yang terdiri dari 5 orang TFL Teknik
untuk 8 Kabupaten dan 1 Kota sesuai keahlian dan kapasitas yang dibutuhkan dalam
lingkup kegiatan diatas
E. SUMBER PENDANAAN
Pembiayaan kegiatan ini melalui dana DIPA APBN Satker Pelaksanaan Permukiman
Wilayah I – NTT Tahun Anggaran 2020 Sebesar Rp. 2.160.000.000,-
F. PELAPORAN
1. Indikator Keluaran
2. Keluaran
a. Laporan bulanan, yang berisi tentang kegiatan yang difasilitasi pada bulan
pelaporan yang dilaksanakan selama 1 (satu) bulan. Laporan bulanan juga
mencakup permasalahan atau kendala serta rekomendasi solusi yang diperlukan.
b. Laporan Akhir, yang berisi tentang ringkasan kegiatan dari awal kegiatan
pendampingan sampai dengan selesai/berakhinya masa pendampingan
c. As Build Drawing