Artikel Terong Kelompok 2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

BIODIVERSITAS

Dosen Pengampu : Ainun Nikmati Laily, S,Pd., M.Si

Disusun oleh kelompok 2 :

Siti Nurul Laili (12208183065), Khoirur Rofiqin (12208183070), Febriana


Mar’atussolikah (12208183071), Auliya’ Shabir Muhammad D (122081830), Ulva Eka
Purwitasari (122081830), Binti Musrifah (12208183073), Nila Chamdatur Rohmah
(12208183130), M. Irfan Ardianto (12208183135), Kurnia Azizah (12208183184)

Keanekaragaman Tingkat Gen Terong-Terongan (Solanum melongena L)

Keanekaragaman hayati tingkat gen adalah variasi gen yang ada di dalam suatu
spesies. Keanekaragaman ini dapat menyebabkan adanya varietas dalam tingkat gen
meskipun memiliki perbedaan seperti bentuk, penampilan, ukuran dan lain-lain.
Keanekaragaman tingkat gen ini dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan yang
mempengaruhi fenotip

Terong memiliki banyak bentuk dan juga warna yang berbeda tetapi tetap dalam satu
gen. Setiap terong memliki warna bunga yang khas, ketika bunga tersebut berkembang
menjadi buah, warnanya berubah menjadi warna yang bebeda, hal ini dipengaruhi oleh sifat
gen pada terong tersebut. Berbagai varietas terung tersebar luas di dunia, perbedaan
terletak pada bentuk, ukuran, dan warna tergantung dari varietas terungnya, terung memiliki
sedikit perbedaan konsistensi dan rasa. Terong memiliki banyak jenis, misalnya terong
ungu, terong hijau, terong pipit, terongtelunjuk, dan terong belanda.

Secara taknonomi, tanaman terong dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Infrakingdom : Streptophyta

Supervision : Embryophyta

Diviso : Tracheophyta

Sub division : Spermatophytina

Classical : Magnoliopsida

Superorder : Asteranae

Order : Solanales
Famili : Solanaceae

Genus : Solanum l

Spesies : Solanum melongena L.

Terong telunjuk atau biasa disebut dengan terong medan berasal dari daratan
India dan tersebar di daerah daratan tropis seperti daerah Sumatra Utara. Morfologi terong
telunjuk itu sendiri ciri fisiknya berbentuk telunjuk seperti namanya yang telunjuk. Kemudian
bentuk dari terong telujuk ini lonjong ukurannya kira-kira sebesar ibu jari dan panjangnya
berkisar 10 cm dan diameternya 2 sampai 3 cm. Terong telunjuk berwarna hijau dengan
kombinasi putih. Tekstur dari terong telunjuk daging buahnya lembek sehingga orang biasa
memasaknya dengan cara dibakar atau biasa disebut dengan terong bakar. Rasa dari
terong telunjuk ini agak pahit

Gambar terong telunjuk

Terung ungu merupakan jenis tanaman perdu yang memiliki daun lebar dan
berbentuk telinga. Bunganya berwarna ungu dan merupakan bunga sempurna .Tinggi pohon
40-150 cm, memiliki daun berukuran panjang 10-20 cm dan lebar 5-10 cm, warna bunga
putih hingga ungu, memiliki lima mahkota bunga.

Morfologi terung ungu memiliki bentuk yang banyak seperti silindris, lonjong, oval
atau bulat. Letak buah terung tergantung di tangkai buah. Dalam satu tangkai biasanya
terdapat satu buah terung, tetapi ada juga yang memiliki lebih dari satu buah. Biji terung
terdapat dalam jumlah banyak yang tersebar di dalam daging buah. Daun kelopak melekat
pada dasar buah berwarna hijau atau keunguan.

Bunga terung ungu sering disebut sebagai bunga banci, karena memiliki dua
kelamin. Dalam satu bunga terdapat alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin
betina (putik). Bunga terung bentuknya mirip bintang, berwarna biru atau lembayung, cerah
sampai gelap. Penyerbukan bunga dapat berlangsung secara silang maupun menyerbuk
sendiri.

Gambar terong ungu

Terong hijau memiliki buah berwarna hijau, berdiameter dan panjang buah berturut-
turut 1,5 cm dan 10 cm, daun memiliki lebar 7-9 cm dan panjangnya mencapai 12-20cm
dengan permukaan berbulu halus, berujung runcing dan lekukannya sedang, dan bagian
pangkalnya berbentuk datar, serta memiliki satu jumlah bunga dalam satu tangkai. Pada
umumnya permukaan daun, ujung daun, lekukan tepi daun dan ukuran daun berguna untuk
proses fotosintetis yaitu semakin besar penampang daun semakin besar pula reaksi
fotosintesis yang dihasilkan. Ukuran daun dan ujung daun dapat mempengaruhi kualitas
buah karena daun merupakan proses pertama fotosintesis yang menghasilkan fotosintat dan
salah satunya pada buah terong ini.

Gambar terong hijau

Keanekaragaman Tingkat Jenis Terong-Terongan

Terong belanda (Solanum betaceum sndtn) atau yang dikenal dengan sebutan
Tamarillo adalah tanaman perdu jenis terong-terongan yang tergolong famili Solanaceae.
Terong belanda berasal dari Peru dan mulai dikembangkan di Indonesia seperti di daerah
Jawa Barat, Sumatera Utara, dan Bali. (Kumalaningsih dan Suprayogi, 2006)
Secara taknonomi, tanaman terong belanda dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Sub Kingdom : Trachaebionta

Super divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsyda

Ordo : Solanales

Famil : Solanaceae

Genus : Solanum

Spesies : Solanum Betaceum Sendtn

Terong belanda memiliki tinggi batang 2-3 meter dan berdiameter 4 cm. Batangnya
berbentuk bulat dangan panjang 7-10 cm. Bentuk bunga tumbuhan ini berukuran kecil,
berwarna merah jambu hingga biru terong dengan diameter 1 cm (Verheij & Coronel, 1992).
Buah terong belanda berbentuk oval dengan panjang 5-6 cm dan lebarnya di atas 5 cm.
Warna kulit buah ini merah darah, ungu gelap, kuning dan orange. Memiliki tekstur kulit yang
halus dan buahnya berbentuk bulat telur yang meruncing dikedua ujungnya. Terong
belanda yang masih muda berwarna hijau agak keabu-abuan dan berwarna merah
kecoklatan ketika matang. Daging buah terdiri atas lapisan luar yang memiliki kandungan air
yang tinggi. Biji terong belanda berwarna coklat muda hingga kehitaman dengan struktur
keras, bulat dan kecil namun lebih besar dari pada biji tomat (Kumalaningsih, 2006). Bagian
bunga berbilangan lima, daun mahkota berbentuk genta, bercuping lima, benang sari lima
utas didepan mahkota, kepala sari tersembunyi, kemudian bakal buahnya beruang dua dan
memiliki kepala putik yang kecil.

Gambar terong belanda


Terong pipit (Solanum torvum) merupakan salah satu tanaman dari Amerika latin
dan sudah lama dibudidayakan di Indonesia. Terong pipit termasuk tumbuhan semak
dengan ketinggian mencapai 3 cm dan memiliki banyak cabang. Batang berbentuk bulat
berwarna hitam hingga coklat tua. Daunnya berupa daun tunggal dengan panjang helaian
daun sekitar 11-24 cm dan lebar 4-13 cm. Permukaan atas dan permukaan bawah daun
berbeda, setiap sisi daun terdapat duri 0-6 panjang hingga 6 mm lebar didasar 1,5 mm,
ujung daun berbentuk bulat kerucut. Terong pipit memiliki bunga sempurna dengan panjang
4-7 mm, berlobus 3-5 mm ,panjang tangkai 0,5-1,5 cm ,ovarium berbentuk kerucut berwarna
putih. Buah pada terong pipit kecil mirip buah berry bulat, pada pembungaan per tangkai
menghasilkan jumlah buah sekitar 8-10 buah dengan diameter 0,8-1,5 cm. Saat muda buah
berwarna biru kehijauan dan saat tua buah berubah warna menjadi hijau tua kekuningan.
Secara taknonomi, tanaman terong belanda dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Viridiplantae

Infrakingdom : Streptophyta

Superdivision : Embryophyta

Division : Tracheophyta
Subdivision : Spermatophytina
Class : Magnoliopsida
Superorder : Asteranae
Order : Solanales
Family : Solanaceae
Genus : Solanum L.

Spesies : Solanum torvum

Gambar terong pipit


Terung Sriti. Terung ini berasal dari India dan Sri Lanka. Terong ini termasuk dalam
family Solanaceae. Terong sriti sedang populer digunakan sebagai bahan pada beberapa
masakan dan banyak dijual di pasaran. Terong sriti berwarna ungu, memiliki bentuk bulat
dengan rasa yang agak manis, renyah dan tekstur dagingnya empuk sehingga enak
dimakan mentah langsung, bahkan tanaman cocok untuk lalab. Warna buahnya ungu agak
mengkilap. Umur panen tanaman ini 45- 60 hst dan produksinya 3- 4 kg/ tanaman.
Tanaman ini vigor dan tumbuh kuat.Tanaman ini cocok di dataran rendah- tinggi.

Terong sriti memiliki manfaat sebagai anti kejang, anti kanker, dan pendepak


gangguan pembuluh darah. Di masyarakat Nigeria digunakan sebagai tanaman kontrasepsi,
terutama untuk kalangan pria. Di negara Korea, terong sriti yang telah mereka keringkan bila
dikonsumsi juga bisa mengobati sakit pinggang, encok, pinggang kaku, dan nyeri lainnya.
Secara empiris, tanaman ini pun mampu mengobati campak, cacar air, ketergantungan
alkohol, gastritis, dan luka bakar.

Gambar terong sriti


DAFTAR PUSTAKA

Agusta. Andria, Sri, Kusumadewi. 2016. Pertumbuhan, Produksi Dan Potensi Gizi Terong
Asal Enggano Pada Berbagai Kombinasi Perlakuan Pemupukan Vol 15 No 3. Pusat
Penenlitian Biologi Indonesia-LIPI : Bogor

Anggraini. Nova. 2008. Respon Tanaman Terong Ungu Terhadap Penggunaan Pupuk Cair
Mikroba. Fakultas Pertanian Lampung : Bandar Lampung

Hastuti, Liana.2007. Terung-Tinjauan Langsung ke Beberapa Pasar di Kota Bogor. USU


Repository

Marina, Silalahi. Solanum torvum dan Bioaktivitasnya jurnal ilmiah vol 5 no. 2 Universitas
Kristen Indonesia : Jakarta

Situmorang, D. R., 2012. Kualitas Minuman Serbuk Instan Buah Terung Belanda (Solanum
Betaceum Cav.) dengan Variasi Kadar Maltodekstrin, Universitas Atma Jaya
Yogyakarta :Yogyakarta.

PLAGIARISME

Anda mungkin juga menyukai