0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
747 tayangan14 halaman

SATUAN ACARA BERMAIN Menyanyi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 14

SATUAN ACARA BERMAIN

TERAPI MENYANYI DAN MENARI


DI IRNA EMPU TANTULAR RSUD KANJURUHAN KAB. MALANG

Disusun oleh :

Nadia Sekar Ningrum 201710300511032

Karisma Indah A 201710300511033

PRODI D-III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TERAPI BERMAIN PADA ANAK

BAB I
LATAR BELAKANG

A.    Latar Belakang


Masuk rumah sakit merupakan peristiwa yang sering menimbulkan pengalaman
traumatik, khususnya pada pasien anak yaitu ketakutan dan ketegangan atau stress
hospitalisasi. Stress ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya perpisahan dengan orang
tua, kehilangan control, dan akibat dari tindakan invasif yang menimbulkan rasa nyeri.
Akibatnya akan menimbulkan berbagai aksi seperti menolak makan, menangis, teriak,
memukul, menyepak, tidak kooperatif atau menolak tindakan keperawatan yang diberikan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan pengaruh hospitalisasi
pada anak yaitu dengan melakukan kegiatan bermain. Bermain merupakan suatu tindakan
yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kesenangan dan kepuasan. Bermain
merupakan aktivitas yang dapat menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak dan
merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial sehingga bermain
merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan bermain anak-anak akan belajar
berkomunikasi, menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, melakukan apa yang dapat
dilakukannya, dan dapat mengenal waktu, jarak serta suara.
Untuk itu dengan melakukan permainan maka ketegangan dan stress yang dialami
akan terlepas karena dengan melakukan permainan rasa sakit akan dapat dialihkan (distraksi)
pada permainannya dan terjadi proses relaksasi melalui kesenangannya melakukan
permainan.
Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan dimana dengan kesenangan ini
mereka mengenal segala sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat
kesempatan cukup untuk bermain juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk
mengenal sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman,
kreatif dan cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapat
kesempatan bermain
Tujuan
a.      Tujuan Umum
Setelah  dilakukan terapi bermain pada anak 1-3 tahun selama 45 menit, anak
diharapkan bisa mengekspresikan perasaaannya dan menurunkan kecemasannya, merasa
tenang selama perawatan dirumah sakit dan tidak takut lagi terhadap perawat sehingga anak
bisa merasa nyaman selama dirawat dirumah sakit, serta dapat melanjutkan tumbuh kembang
anak yang normal atau sehat.
b.      Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan terapi bermain satu (1) kali diharapkan anak mampu :
1.        Bisa merasa tenang selama dirawat.
2.        Anak bisa merasa senang dan tidak takut lagi dengan dokter dan perawat
3.        Mau melaksanakan anjuran dokter dan perawat
4.        Gerakan motorik halus pada anak lebih terarah
5.        Kognitifnya berkembang
6.        Dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan teman sebaya yang dirawat diruang yang
sama
7.        Ketakutan dan kejenuhan selama dirawat di rumah sakit menjadi berkurang.
8.        Mengembangkan nilai dan moral anak dengan berdoa sebelum dan sesudah kegiatan
9.        Mengembangkan bahasa, anak mengenal kata-kata baru.
10.    Melatih sosial emosi anak.

Pelaksanaan Kegiatan
a.      Jenis Program Bermain
1.        Menyanyi
2.        Menari

b.      Karakteristik Bermain


1.        Anak dapat menyanyisesuai dengan lagu yang diinginkan.
2.        Anak dapat menari sesuka hati untuk menggerakkan tubunya.
c.        Karaketristik Peserta
1.        Usia 1-3 tahun
2.        Jumlah peserta + 4 anak dan didampingi oleh orang tua
3.        Keadaan umum mulai membaik
4.        Klien dapat duduk
5.        Peserta kooperatif

D.    Waktu dan Tempat Pelaksanaan


a.         Hari/Tanggal                  : jum’at, 07 Februari 2020
b.        Waktu                             : 10.00 WIB s/d selesai
c.         Tempat                            : Ruang Empu tantular
d.        Metode                            : Demonstrasi dan praktek
e.         Alat-alat yang digunakan (Media)
1.    Menyanyi
a)      Musik
2.    Menari
a)      Musik

Organisasi dan Uraian Tugas


a.      Struktur organisasi
Leader             : Nadia Sekar Ningrum       
Co Leader       : Karisma Indah Alifiola
Fasilitator        : Karisma Indah Alifiola
Observer          : Nadia sekar ningrum

b.      Uraian Tugas


1.   Leader
a)    Menjelaskan tujuan bermain
b)   Mengarahkan proses kegiatan pada anggota kelompok
c)    Menjelaskan aturan bermain pada anak
d)   Mengevaluasi perasaan setelah pelaksanaan

2.   Co Leader
a)    Membantu ketua dalam mengorganisasi anggota.
3.   Fasilitator
a)    Menyiapkan alat-alat permainan
b)   Memberi motivasi kepada anak untuk mendengarkan apa yang sedang dijelaskan.
c)    Mempertahankan kehadiran anak
d)   Mencegah gangguan/hambatan terhadap anak baik luar maupun dalam.

4.   Observer
a)    Mencatat dan mengamati respon klien secara verbal dan non verbal.
b)   Mencatat seluruh proses yang dikaji dan semua perubahan prilaku,
c)    Mencatat dan mengamati peserta aktif dari program bermain

C. Waktu dan tempat


No Terapis Waktu Tempat Subjek Terapi
1. Persiapan 10 mnt Ruangan Ruangan, alat-
a. Menyiapkan Tempat alat
b. Menyiapkan Ank- anak
2. Proses 15 mnt Ruangan Menjawab
a. Membuka proses terapi salam,
bernyanyi dengan mengucap memperkenalkan
kan salam, memperkenalkan diri
diri Memperhatikan
b. Menjelaskan pada anak antusias dan
tentang tujuan dan manfaat mengungkapkan
bernyanyi, menjelaskan cara ekspresinya
permainan.
c. Mengajak anak bermain
d. Mengevaluasi respon
anak
3. Penutup (1 menit). 5 mnt Ruangan Memperhatikan
Menyimpulkan, dan menawab
mengucapkan salam salam

BAB II
TINJAUAN TEORI
Definisi
Bernyanyi adalah kegiatan musik yang fundamental, karena anak dapat mendengar rmelalui
indranya sendiri, menyuarakan beragam tinggi nada, dan irama musik dengan suaranya
sendiri (Rasyid, 2010:211 )
Pendekatan dan penerapan metode bernyanyi adalah suatu pendekatan pembelajaran yang
secara nyata mampu membuat anak senang dan bergembira (Hidayat, 2008:4.27).

Manfaat Bernyanyi pada anak


1.      Perkembangan Fisik anak. Bernyanyi pada anak ini justru membuat badan menjadi segar
bugar. Dengan bernyanyi dapat membantu di dalam kerja organ di dalam tubuh seperti
jantung dan paru- paru. Selain itu, pengaturan nafas yang baik dapat membantu pengeluaran
oksigen kedalam tubuh menjadi optimal. Bernyanyi juga sangat baik bagi anak- anak karena
dapat membantu di dalam melatih otot perut mereka.
2.      Perkembangan Psikis anak. Selain baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak,
bernyanyi juga dapat membantu perkembangan psikis anak- anak. Dengan bernyanyi anak-
anak menjadi rleks dan tenang sehingga mereka mampu menyalurkan energy dalam tubuh
menjadi hal yang bermanfaat.
3.      Ketika kita sedang bernyanyi, pernafasan menjadi lebih terkendali karean diharuskan untuk
mencapai nada- nada tertentu. Hal ini akan memnbuat anak- anak menjadi lebih tenang dan
emosinya lebih terkendali
4.      Bernyanyi juga merangsang aktivitas otak anak. Setelah mereka mendengar sebuah lagu,
dan mencoba menyanyikannya kembali karena suka, otak akan bekerja untguk
mengingatkannya kembali, lalu berusaha untuk menyanyikannya. Selain itu, bernyanyi
jugaakan memperluas perbendaharaan kosakata mereka. Dianjurkan bagi anak- anak untuk
mengenal banyak kosakata yang sesuai dengan usia mereka. Dengan mengetahui kata b aru
dan maksudnya, anak- anak akan semakin pandai berbicara dan mengatur aemosinya
5.      Bernyanyi melepas hormone endofrin yang memperbaiki mood anak- anak yang kadang
tidak teratur
6.      Bernyanyi didepan umum, bahkan dilingkungan rumah pun akan membangun rasa percaya
diri anak- anak. Kepercayaan diri sangat dibutuhkan dimasa remaja dan dewasanya
7.      Bernyanyi tentu saja merangsang jiwa seni anak- anak. Bakat seni mereka akan perlahan-
lahan terlihat ketika melantunkan beberapa lagu
BAB III
PEMBAHASAN

1.      Rencana Tindakan

Sebelum mengadakan kegiatan, menyusun rumusan masalah tujuan dan membuat rencana
tindakan, termasuk di dalamnya instrumen kegiatan dan perangkat bernyanyi. Pembelajaran
ini berlangsung dalam 1x pertemuan selama 1 minggu
Rencana tindakan tersebut meliputi hal – hal sebagai berikut :
1)      Membuat skenario pembelajaran dan menyusun rancangan kegiatan harian (RKH)
2)      Membuat jadwal kegiatan
3)      Mempersiapkan lagu yang akan diajarkan pada anak
4)      Membuat format observasi penilaian dalam kegiatan pembelajaran.

2.      Responden

Anak-anak Usia Sekolah

Kategori Bermain
a.    Bermain aktif
Yaitu anak banyak menggunakan energi inisiatif dari anak sendiri. Contoh : bermain sepak
bola.
b.   Bermain pasif
Energi yang dikeluarkan sedikit,anak tidak perlu melakukan aktivitas (hanya melihat) Contoh
: memberikan support.
Ciri-Ciri Bermain
a.    Selalu bermain dengan sesuatu atau benda
b.   Selalu ada timbal balik interaksi
c.    Selalu dinamis
d.   Ada aturan tertentu
e.    Menuntut ruangan tertentu
Klasifikasi Bermain Menurut Isi
a.    Social affective play
Anak belajar memberi respon terhadap respon yang diberikan oleh lingkungan dalam bentuk
permainan,misalnya orang tua berbicara memanjakan anak tertawa senang,dengan bermain
anak diharapkan dapat bersosialisasi dengan lingkungan.

b.   Sense of pleasure play


Anak memproleh kesenangan dari satu obyek yang ada disekitarnya,dengan bermain dapat
merangsang perabaan alat,misalnya bermain air atau pasir.
c.    Skill play
Memberikan kesempatan bagi anak untuk memperoleh ketrampilan tertentu dan anak akan
melakukan secara berulang-ulang misalnya mengendarai sepeda.
d.   Dramatika play role play
Anak berfantasi menjalankan peran tertentu misalnya menjadi ayah atau ibu

Menurut Karakteristik Sosial


a.    Solitary play
Jenis permainan dimana anak bermain sendiri walaupun ada beberapa orang lain yang bermai
disekitarnya. Biasa dilakukan oleh anak balita Todler.
b.   Paralel play
Permainan sejenis dilakukan oleh suatu kelompok anak masing-masing mempunyai mainan
yang sama tetapi yang satu dengan yang lainnya tidak ada interaksi dan tidak saling
tergantung, biasanya dilakukan oleh anak preischool Contoh : bermain balok
c.    Asosiatif play
Permainan dimana anak bermain dalam keluarga dengan aktifitas yangsma tetapi belum
terorganisasi dengan baik,belum ada pembagian tugas,anak bermain sesukanya.
d.   Kooperatif play
Anak bermain bersama dengan sejenisnya permainan yang terorganisasi dan terencana dan
ada aturan tertentu. Bissanya dilakukanoleh anak usia sekolah Adolesen

Fungsi Bermain
a.    Perkembangan Sensori Motorik
Membantu perkembangan gerak dengan memainkan obyek tertentu,misalnya meraih pensil.
b.   Perkembangan Kognitif
Membantu mengenal benda sekitar(warna,bentuk kegunaan)

c.    Kreatifitas
Mengembangkan kreatifitas mencoba ide baru misalnya menyusun balok.
d.   Perkembangan Sosial
Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan mempelajari belajar dalam
kelompok.
e.    Kesadaran Diri(Self Awareness)
Bermain belajar memahami kemampuan diri kelemahan dan tingkah laku terhadap orang lain.
f.     Perkembangan Moral
Intraksi dengan orang lain bertingkah laku sesuai harapan teman menyesuaikan dengan
aturan kelompok. Contoh : dapat menerapkan kejujuran.
g.    Terapi
Bermain kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaan yang tidak enak misalnya :
marah,takut,benci.
h.   Komunikasi
Bermain sebagai alat komunikasi terutama bagi nak yang belum dapat mengatakan secara
verbal, misalnya : melukis,menggambar,bermain peran.

Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Bermain


a.    Tahap perkembangan,tiap tahap mempunyai potensi/keterbatasan
b.   Status kesehatan,anak sakit→ perkembangan psikomotor kognitif terganggu
c.    Jenis kelamin
d.   Lingkungan → lokasi,negara,kultur.
e.    Alat permainan → senang dapat menggunakan
f.     Intelegensia dan status social ekonomi

Tahap Perkembangan Bermain


a.    Tahap eksplorasi
Merupakan tahapan menggali dengan melihat cara bermain
b.   Tahap permainan
Setelah tahu cara bermain,anak mulai masuk dalam tahap perminan.
c.    Tahap bermain sungguhan
Anak sudah ikut dalam permainan.

d.   Tahap melamun


Merupakan tahapan terakhir anak membayangkan permainan berikutnya.

Karakteristik Bermain Sesuai Tahap Perkembangan


1 BULAN
VISUAL : Lihat dengan jarak dekat, gantungkan benda yang terang dan menyolok
AUDITORI : Bicara dengan bayi, menyanyi,musik,radio,detik jam
TAKTIL : Memeluk,menggendong,memberi kesenangan
KINETIK : Mengayun,naik kereta dorong

2-3 BULAN
VISUAL : Buat ruangan menjadi tenang,gambar,cermin ditembok. Bawa bayi ke ruangan
lain Letakkan bayi agar dapat memandang disekitar
AUDITORI : Bicara dengan bayi,beri mainan bunyi,ikut sertakan dalam pertemuan
keluarga.
TAKTIL : Memandikan ,mengganti popok,menyisir rambut dengan lembut,gosok dengan
lotion/bedak
KINETIK : Jalan dengan kereta,gerakan berenang,bermain air

4-6 BULAN
VISUAL : Bermain cermin,anak nonton TV. Beri mainan dengan warna terang
AUDITORI : Anak bicara,ulangi suara yang dibuat,panggil nama. Remas kertas didekat
telinga,Pegang mainan bunyi.
TAKTIL : Beri mainan lembut/kasar,mandi cemplung/cebur
KINETIK : Bantu tengkurap,sokong waktu duduk

6-9 BULAN
VISUAL : Mainan berwarna,bermain depan cermin,”ciluk ….ba”. Beri kertas untuk dirobek-
robek.
AUDITORI : Panggil nama “Mama …Papa,dapat menyebutkan bagian tubuh,
Beri tahu yang anda lakukan,ajarkan tepuk tangan dan beri perintah sederhana.
TAKTIL : Meraba bahan bermacam-macam tekstur,ukuran,main air mengalir
Berenang
KINETIK : Letakkan mainan agak jauh lalu suruh untuk mengambilnya.
9-12 BULAN
VISUAL : Perlihatkan gambar dalam buku. Ajak pergi ke berbagai tempat. Bermain bola,
Tunjukkan bangunan agak jauh.
AUDITORI :Tunjukkan bagian tubuh dan sebutkan. Kenalkan dengan suara binatang
TAKTIL : Beri makanan yang dapat dipegang. Kenalkan dingin,panas dan hangat.
KINETIK : Beri mainan

Mainan yang dianjurkan untuk Bayi 6-12 bulan


1.    Blockies warna-warni jumlah,ukuran.
2.    Buku dengan gambar menarik
3.    Balon,cangkir dan sendok
4.    Boneka bayi
5.    Mainan yang dapat didorong dan ditarik

TODLER ( 2-3 TAHUN )


1.    Mulai berjalan,memanjat,lari
2.    Dapat memainkan sesuatu dengan tangannya
3.    Senang melempar,mendorong,mengambil sesuatu
4.    Perhatiannya singkat
5.    Mulai mengerti memiliki “ Ini milikku ….”
6.    Karakteristik bermain “Paralel Play”
7.    Toddler selalu brtengkar saling memperebutkan mainan/sesuatu
8.    Senang musik/irama

Mainan Untuk Toddler


1.    Mainan yang dapat ditarik dan didorong
2.    Alat masak
3.    lilin
4.    Boneka,Blockies,Telepon,gambar dalam buku,bola,dram yang dapat dipukul, krayon,kertas.

PRE-SCHOOL
1.    Cross motor and fine motors
2.    Dapat melompat,bermain dan bersepeda.
3.    Sangat energik dan imaginative
4.    Mulai terbentuk perkembangan moral
5.    Mulai bermain dengan jenis kelamin dan bermain dgn kelompok
6.    Karakteristik bermain
7.    Assosiative play
8.    Dramatic play
9.    Skill play

Mainan untuk Pre-school


1.    Peralatan rumah tangga
2.    Sepeda roda Tiga
3.    Papan tulis/kapur
4.    Lilin,boneka,kertas
5.    Drum,buku dengan kata simple,kapal terbang,mobil,truk

USIA SEKOLAH
1.    Bermain dengan kelompok dan sama dengan jenis kelamin
2.    Dapat belajar dengan aturan kelompok
3.    Belajar Independent,cooperative,bersaing,menerima orang lain.
4.    Karakteristik “Cooperative Play”
5.    Laki-laki : Mechanical
6.    Perrempuan : Mother Role
Mainan untuk Usia Sekolah
6-8 TAHUN
Kartu,boneka,robot,buku,alat olah raga,alat untuk melukis,mencatat,sepeda.

8-12 TAHUN
Buku,mengumpulkan perangko,uang logam,pekerjaan tangan, kartu,olah raga
bersama,sepeda,sepatu roda.
      Bermain Di Rumah Sakit
a.    Tujuan
                              1.       Melanjutkan tugas kembang selama perawatan
                              2.       Mengembangkan kreativitas melalui pengalaman permainan yang tepat
                              3.       Beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit atau dirawat
b.   Prinsip
                              1.       Tidak banyak energi,singkat dan sederhana
                              2.       Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang
                              3.       Kelompok umur sama
                              4.       Melibatkan keluarga/orang tua.
c.    Upaya Perawatan Dlm Pelaksanaan Bermain
                              1.       Lakukan saat tindakan keperawatan
                              2.       Sengaja mencari kesempatan khusus
d.   Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan
                              1.       Alat bermain
                              2.       Tempat bermain
e.    Pelaksanaan Bermain Di Rs Dipengaruhi Oleh :
                              1.       Faktor pendukung
Pengetahuan perawat,fasilitas kebijakan RS,kerjasama Tim dan keluarga
                              2.       Faktor penghambat
Tidak semua RS mempunyai fasilitas bermain.
DAFTAR PUSTAKA
Rasyid, Fathur. 2010. Cerdaskan Anakmu Dengan Musik. Jogjakarta : Diva Press
Hidayat, Otib Satibi. 2008. Metode Pengembangan Moral dan Nilai – Nilai Agama. Jakarta :
Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai