Amalia Fadila Rosa - ACARA 8 PDF
Amalia Fadila Rosa - ACARA 8 PDF
Amalia Fadila Rosa - ACARA 8 PDF
ACARA VIII
MENGIDENTIFIKASI BENTUKLAHAN ASAL PROSES MARINE
Amalia Fadila Rosa (19405241044/ C)
A. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi bentuklahan asal proses marine.
2. Mahasiswa mampu menggambarkan kenampakan bentuklahan asal proses marine.
B. Dasar Teori
tersebut berubah menjadi gerakan/desakan ke arah depan yang kuat (arus yang kuat)
mengikis pantai dan mengangkut bahan-bahan hancuran untuk selanjutnya diendapkan
pada suatu tempat tertentu (Suharini dan Palangan, 2014 : 199).
Menurut Bird (2008) dalam Pramono dan Ashari (2014 : 137-138) menyebutkan
bahwa geomorfologi kepesisiran mengkaji pembentukan kenampakan-kenampakan
kepesisiran (bentuklahan), proses yang berkerja terhadap pembentukannya dan
perubahan-perubahan yang terjadi dalam keruangan wilayahnya. Menurut kesepakatan
internasional, wilayah kepesisiran merupakan peralihan antara laut dan daratan, ke arah
daratan mencakup daerah yang masih terkena pengaruh percikan air laut atau pasang
surut air laut, sedangkan ke arah laut meliputi daera paparan benua. Umumnya, batas
wilayah kepesisiran adalah rata-rata pasang tertinggi dan batas ke arah laut umumnya
sesuai dengan batas juridiksi provinsi. Sementara itu dalam suatu pertemuan para pakar
disusun definisi wilayah kepesisiran, yaitu suatu jalur saling pengaruh antara daratan dan
Pesisir sekunder dikelompokan ke dalam tiga tipe pesisir, yaitu pesisir akibat erosi
gelombang (wave erosion coast), pesisir akibat endapan marin ( marine deposition coast),
dan pesisir akibat organisme (coast built by organisms).
a. Wave erosion coast
Merupakan pesisir dengan garis pesisir yang terbentuk akibat
proses aktivitas gelombang.
b. Marine deposition coast
Pesisir yang terbentuk oleh deposisi material sedimen marin. Termasuk
dalam kategori ini adalah (1) beaches, barrier island, barrier spits and bays,
(2) cuspate foreland, (3) beach plains.
c. Coast built by organisms
Pesisir dengan garis pesisir yang terbentuk akibat aktivitas hewan atau
tumbuhan, termasuk temburu karang yang terbentuk oleh alga dan oister,
atau tumbuhan-tumbuhan seperti mangrove atau rumput-rumput rawa
(marsh grasses).
Bentuklahan di wilayah kepesisiran yang terpengaruh erosional diantaranya :
1. Cliff
Cliff merupakan lereng curam (biasanya >40º, kadangkala berbentuk
vertikal dan sesekali menggantung), menunjukkan formasi batuannya.
Kebanyakan pesisir dengan cliff ini terbentuk oleh abrasi gelombang pada
dasar cliff, tetapi beberapa diantaranya terbentuk oleh patahan atau erosi
fluvial ayau glacial pada tahap awal. Cliff dapat menjulang hingga ketinggian
100-500 mdpl. Kategori ini sering disebut cliff tinggi. Di Peru dan bagian
barat Irlandia dijumpai cliff setinggi lebih dari 500 mdpal termasuk dalam
kategori megacliff. Selain itu terdapat pula microcliff dengan ketinggian
kurang dari satu meter (Goudie, 2004) dalam (Pramono dan Ashari, 2014 :
155).
2. Plengkung dan pilar laut
Pada bagian cliff terdapat perlapisan batuan yang lebih lemah. Apabila
kekuatan gelombang lebih kuat, maka sepanjang retakan atau perlapisan
pada cliff akan semakin dalam. Proses ini berlanjut hingga menyebabkan
perlapisan batuan terterobos membentuk plengkung alami. Plengkung laut
(sea arc) yang telah terbentuk secara terus-menerus dipengaruhi oleh tenaga
marin. Pada bagian atas plengkung mungkin terdapat bagian yang lebih
lemah dan kemudian dapat runtuh. Bentuk sisa yang dihasilkan setelah
runtuhnya bagian atas pelngkung laut disebut sebagai pilar laut ( sea stacks)
(Bird, 2008) dalam (Pramono dan Ashari, 2014 : 158).
Menurut Bird (2008) dalam (Pramono dan Ashari, 2014 : 159-165) bentuklahan
ke atas,
2. Gisik (beach)
Gisik (beach) merupakan akumulasi pada pantai ( shore) yang berupa
material lepas, sedimen tidak padu (unconsolidated) dengan ukuran pasir
kasar, kerikil, kerakal, hingga boulder. Beberapa diantaranya berbentuk
memanjang dan lurus ataupun agak melengkung. Sistem gisik berkaitan
dengan interaksi antara gisik dan proses yang bekerja terhadapnya yaitu
gelombang, arus, pasang surut, dan angin.
3. Spit dan barrier
Spit merupakan gisik yang terbentuk di atas garis pasang tertinggi dan
terpisah dari pantai, biasanya berakhir pada satu atau lebih sangkutan ke
arah darat atau pelengkungan kembali. Spit terbentuk pada arah ingsutan
sepanjang sungai. Coastal barrier merupakan pematang kepesisiran yang
memanjang berupa deposisi sedimen yang terbentuk oleh aktivitas
gelombang di atas garis pasang tertinggi dengan arah memotong mulut
suatu teluk atau celah.
4. Tombolo
Tombolo merupakan pematang dengan material gisik yang terbentuk
oleh gelombang, dan menghubungkan pulau-pulau atau mengikat sebuah
pilar atau pulau kepada daratan utama.
5. Cuspate foreland
Cuspate foreland merupakan akumulasi pasir dan kerikil dengan
morfologi segitiga yang kedua sisinya cekung ke arah darat dan terjadi dari
penggabungan dua beting gisik yang bertemu di satu titik.
C. Alat dan Bahan
Untuk melakukan identifikasi bentuklahan asal proses marine maka diperlukan alat
dan bahan sebagai berikut.
1. Alat
a. Walking board digunakan untuk alas menyalin garis kontur peta topografi
bentuklahan asal proses marin.
b. Satu buah Drawing Pen 0,2 warna hitam digunakan untuk menggambar kontur
bentuklahan marine dikertas kalkir.
c. Satu buah Drawing Pen 0,2 warna biru digunakan untuk mengambar
kenampakkan air permukaan.
d. Satu buah Drawing Pen 0,2 warna merah digunakan untuk menentukan simbol
setiap kenampakan yang teridentifikasi.
2. Bahan
a. Peta RBI Lembar 1308-232 Pananjung untuk identifikasi bentuklahan dan
kenampakan lainnya.
D. Langkah Kerja
Untuk mencapai tujuan dari praktikum “Mengidentifikasi Bentuklahan Asal Proses
Marine”, maka diperlukan langkah-langkah yang sesuai guna mencapai tujuan tersebut.
Tabel 8.1. Data Kenampakan Bentuklahan Marine Pada Potongan Peta RBI Lembar
1308-323 Pananjung Berdasarkan tipe Kepesisiran Menurut Shepard (1972)
Land Erosion - - -
Coast
Primer Subaerial - - -
Deposition
Coast
Volcanic Coast - - -
Structurally - - -
Shaped Coast
Marine -Barrier Beaches Barrier - Barrier
Deposition -Barrier Island, Beaches Beaches : spit
Sekunder Coast -Lagoon : (5) dan yang
-Spit (6) terbentuk
Barrier melewati teluk
Island : dan meyerupai
(3), (4), tanggul di
dan (5) pantai. Pada
Lagoon : peta topografi,
(3),(4), kenampakan
dan (5) ini terletak di
Spit : (3) bagian selatan
Bojongkarekes
- Barrier Island
: bentang
alam
pantai dan
sejenis sistem
bukit pasir
yang
merupakan
daerah pasir
yang sangat
datar atau
bergelombang
yang
terbentuk oleh
gelombang
dan aksi
pasang surut
yang sejajar
dengan pantai
daratan. Pada
peta topografi,
kenampakan
ini terletak di
sebelah
selatan Dusun
Kamurang
(pulau kecil
berwarna
kuning).
- Lagoon :
sekumpulan
air asin yang
terpisah dari
laut oleh
penghalang
yang berupa
pasir, batu
karang atau
semacamnya.
ini terletak di
sebelah utara
barrier island..
Wave Erosion -Cliff Cliff : (8) - Cliff adalah
Coast -Tombolo dan (9) lereng curam
-Gisik Tombolo (biasanya
: (1) dan >40º,
(2) kadangkala
Gisik : (5) berbentuk
sampai vertikal dan
(9) sesekali
menggantung)
, menunjukkan
formasi
batuannya.
Pada peta
topografi,
kenampakan
ini terletak di
Ps. Kalapa dan
Ps. Karang.
- Tombolo
adalah
pematang
dengan
material gisik
yang
terbentuk oleh
gelombang,
dan
menghubungk
an pulau-pulau
atau mengikat
sebuah pilar
atau pulau
kepada
daratan utama.
Pada peta
topografi,
kenampakan
ini terletak di
sebelah
selatan Dusun
Pangandaran.
- Gisik :
akumulasi
pada pantai
(shore) yang
berupa
material lepas,
sedimen tidak
padu
(unconsolidate
d) dengan
ukuran pasir
kasar, kerikil,
kerakal, hingga
boulder. Pada
peta topografi,
kenampakan
ini terletak di
sebelah
selatan,
sepanjang
Dusun
Bojongkarekes
sampai Ps.
Karang (
ditandai
dengan area
titik-titik).
Pembahasan
Bentuklahan marin merupakan bentuklahan yang berada di wilayah kepesisiran
yaitu letaknya di peralihan antara darat dengan laut. Daerah kepesisiran tidak semuanya
berbentuklahan marin, maka dari itu perlu adanya analisis daerah mana yang merupakan
marin dengan melihat ciri-ciri yang ada pada daerah tersebut. Bentuklahan marin ini
teridentifikasi bukan dari konturnya melainkan dari kenampakannya. Bentuklahan marin
terbentuk karena tenaga proses laut yang dipengaruhi oleh tenaga kelautan, tenaga
kelautan ini secara teori terbagi menjadi tiga yaitu gelombang, arus, dan pasang surut.
Hasil dari tenaga kelautan tersebut akan menghasilkan bentuklahan destruktif dan
konsruktif. Proses marin juga termasuk proses eksogen sama seperti solusional dan
fluvial. Proses eksogen ciri-cirinya adalah erosi, transportasi, dan deposisi. Erosi marin
dapat membentuk bentuklahan destruktif sedangkan bentuklahan konstruktif terbentuk
akibat adanya deposisi marin.
Bentuklahan destruktif terdiri atas cliff yang tererosi (platform dan nortch),
plengkung laut (sea arch), dan sea stack (pilar laut). Bentuklahan destruktif yang pertama
adalah erosi yang terjadi pada cliff. Cliff berbentuk seperti tebing yang ada di laut yang
terbentuk karena proses marin. Cliff yang semula tebing kemudian terkena pecah
gelombang dan tererosi oleh marin pada bagian kaki cliff tersebut, jika tidak tererosi cliff
tersebut bukan marin namun struktural. Tapi jika cliff tersebut terosi dan membentuk
notch, maka north itulah yang merupakan marin. Jika proses tersebut terus berlangsung
maka menyebakan bagian dari cliff tersebut akan mengalami retakan yang semakin
dalam sehingga membentuk plengkung laut, lama-kelamaan plengkung tersebut runtuh
atau jatuh dan terpisah seperti pulau membentuk seperti pilar yang dinamakan pilar laut.
Ketiga hal itulah yang merupakan hasil dari erosi marin.
wilayah tersebut.
Pada potongan Peta RBI Lembar 1308-323 Pananjung tidak ditemukan tipe
kepesisiran primer, karena wilayah tersebut tidak lebih dikendalikan oleh proses terestrial
seperti erosi, deposisi, volkanik, dan diastropisma, daripada aktivitas organisme maupun
proses marin. Namun, dapat ditemukan tipe kepesisiran sekunder. Tipe kepesisiran
sekunder merupakan daerah pesisir yang terbentuk dari aktivitas organisme dan akibat
proses marin atau aktivitas gelombang.
Penjelasan dari masing-masing zona tersebut yaitu sebagai berikut :
(barrier reef). Pada peta topografi, kenampakan ini terletak di sebelah utara
barrier island, tepatnya disebelah utara Dusun Kamurang dan Keboncarik.
Pada biasanya, lagoon ini dimanfaatkan sebagai tempat wisata karena
gelombang ombak yang tidak terlalu besar dan tidak langsung pecah pada
daerah tersebut.
➢ Wave Erosion Coast
Wave erosion coast merupakan daerah pesisir yang terbentuk karena
aktivitas dari gelombang laut. Tipe pesisir ini dapat dijumpai pada pesisir
sekunder yang terbentuk akibat dari aktivitas gelombang berpola lurus
maupun tidak teratur tergantung pada kompisisi maupun struktur batuan
penyusun sehingga dapat digolongkan kedalam wave erosion coast. Zona (1)
sampai dengan zona (10) merupakan zona yang termasuk dalam wave
erosion coast. Zona ini terletak di sepanjang garis pantai. Dilihat dari
identifikasi peta di tiap-tiap zona tersebut dapat diketahui bahwa pada zona
tersebut terdapat kenampakan bentuklahan asal proses marin yaitu gisik
(beach) yang ditandai dengan titik-titik berwarna merah. Adanya gisik
tersebut karena adanya endapan pasir yang ada di pertemuan antara darat
dan laut akibat dari pengaruh gelombang maupun arus laut. Pada zona (1)
sampai dengan (10) ini sebagian besar terbagi menjadi beberapa bagian
Pramono, Heru dan Arif Ashari. 2014. Geomorfologi Dasar. Yogyakata: UNY Press.
Suharini, Erni dan Abraham Palangan. 2014. Geomorfologi, Gaya, Proses, dan Bentuk