Laporan Geosik Tugas 1 Burhanuddin Nur 03311740000048
Laporan Geosik Tugas 1 Burhanuddin Nur 03311740000048
Laporan Geosik Tugas 1 Burhanuddin Nur 03311740000048
GEODESI FISIK A
RM184623
Dosen:
Disusun oleh :
Burhanuddin Nur
NRP. 03311740000048
SURABAYA
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur hanya kepada Allah SWT karena atas segala karunia, nikmat, dan
hidyahNya, saya bisa menyelesaikan Tugas Pemrogaman Parameter Elipsoid dan Gaya Berat
Normal ini dengan tepat waktu. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Geodesi
Fisik.
Walaupun waktunya cukup singkat, tapi praktikum ini menghasilkan sesuatu yang
berharga dalam mengaplikasikan ilmu tentang Geodesi Fisik
Dengan selesainya laporan ini, maka tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua
orang yang sudah membantu penulis dalam menyelesaikan praktikum ini sampai laporan ini
ditulis. Dan terima kasih juga untuk para pihak yang sudah terlibat langsung. khususnya penulis
ucapkan kepada :
1. Ira Mutiara ST, M.Phil, Ph.D selaku dosen pengampu mata kuliah Geodesi Fisik
2. Orang tua penulis karena atas doa dan dukungannya sehingga tugas praktikum ini
berjalan lancar.
3. Teman-teman satu kelompok yang sudah bekerja sama dengan baik dan saling berbagi
ilmu demi terselesaikannya laporan praktikum yang penulis kerjakan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis
akan menerima dengan senang hati setiap kritik dan saran yang membangun agar dalam
penulisan laporan praktikum selanjutnya bisa lebih baik lagi. Mohon maaf jika masih banyak
kekurangan, semoga laporan ini memberi manfaat untuk setiap pembaca dan juga menambah
ilmu bagi penulis sendiri. Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Geodesi adalah salah satu ilmu-ilmu kebumian tertua yang sangat terkait erat dengan
lingkungan fisik bumi, yaitu mulai dari masalah banjir Sungai Nil di Mesir kuno (2000 tahun
sebelum Masehi) sampai dengan masalah kini mengenai pemantauan gerakan kerak bumi. Sejak
berabad-abad lamanya, hubungan geodesi dengan survey dan pemetaan sangat erat sekali, tetapi
masih banyak orang yang belum mengetahui dasar dan sifat ilmiahnya. Pada saat ini, aspek
penentuan posisi (surveying) berkembang ke arah Geomatika, suatu terminologi ilmiah modern
yang mengacu kepada pendekatan terpadu dari pengukuran, analisis, pengelolaan, penyimpanan
serta penyajian deskripsi dan lokasi dari data yang berbasis muka bumi (umumnya disebut data
spesial). Pada saat ini, aspek penentuan posisi (surveying) berkembang ke arah Geomatika, suatu
terminologi ilmiah modern yang mengacu kepada pendekatan terpadu dari pengukuran, analisis,
pengelolaan, penyimpanan serta penyajian deskripsi dan lokasi dari data yang berbasis muka bumi
(umumnya disebut data spesial).
Geodesi fisik adalah studi tentang medan gravitasi dan muka bumi (Bernhard Hofmann-
Wellenhof Helmut). Salah satu yang dipelajari dalam geodesi fisik yaitu bagaimana geometris
bumi yang mencakup bentuk dan ukuran bumi itu sendiri. Untuk keperluan pemetaan diperlukan
model matematis yang mempunyai bentuk dan ukuran tertentu sehingga mendekati bentuk dan
ukuran bumi. Model matematis ini sering disebut sebagai elipsoid. Karena elipsoid (lebih tepat
disebut elipsoid referensi) ini merupakan model matematis yang hanya mempunyai bentuk dan
ukuran tertentu, maka model tersebut tidak mepunyai arti fisis sehingga tidak mempunyai makna
yang berarti bagi penelitian geodesi.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Geodesi Fisik
Menurut buku Bernhard Hofmann-Wellenhof Helmut, geodesi fisik adalah studi tentang
medan gravitasi dan muka bumi. Secara ilmiah, penggambaran "muka bumi" yangrelevan adalah
geoid, yang didefinisikan sebagai salah satu permukaan equipotensial, dimana(rata-rata)
merupakan bentuk dari permukaan rata-rata laut. Jadi, medan gravitasi juga bisadisebut dengan
bentuk "muka bumi". "Ketinggian di atas permukaan laut" sama denganketinggian di atas geoid
dan dengan demikian keduanya dapat didefinisikan secara fisik dansecara geometris. Geodesi fisik
berbeda dari disiplin ilmu geomatika lain dalam hal ini geodesi fisik lebih fokuske dalam potensi
besaran dan arah mendan gravitasi dari seluruh permukaan bumi seperti perhitungan medan
potensial skalar atau gravitasi vektorial dan medan gravitasi. Maksudnyaadalah intensitas dari
perhitungan di dalam geodesi fisik yang selalu berlanjut, sebagai carauntuk menunjukkan bidang,
jaringan, piksel, dll terhadap kondisi alam yang selalu berubah-ubah.
2.2 Elipsoid
Bentuk geoid yang tidak beraturan sangat tidak memungkinkan kita untuk melakukan
perhitungan matematis. Karena itu, sebagai representasi matematis dari bentuk fisik Bumi, maka
digunakanlah ellipsoid. Ellipsoid adalah ellips yang diputar pada sumbu pendeknya. Perbedaan
antara geoid dan ellipsoid tidak lebih dari 200 m. Sesuai dengan teori Newton, bahwa gaya
sentrifugal menyebabkan Bumi mengalamai pemampatan, jari-jari kutub pada ellipsoid lebih
pendek daripada jari-jari ekuatornya. Pemampatan ini dinyatakan dengan:
𝑓 = (𝑎 − 𝑏)/𝑎
Dengan a adalah sumbu panjang ellipsoid, b adalah sumbu pendek ellipsoid, dan f adalah
pegepengannya. Ellipsoid referensi adalah Ellipsoid yang mempunyai ukuran dan bentuk tertentu
untuk hitungan geodesi dan sebagai permukaan rujukan. Ada banyak sekali ellipsoid referensi,
mulai dari Airy, Bessel, hingga WGS 84. Yang paling umum digunakan adalah WGS 84 (World
Geodetic System 1984). Meski pada pengukuran terestris digunakan geoid sebagai referensi tinggi,
tapi satelit posisi (seperti GNSS, VLBI, SLR) menggunakan ellipsoid sebagai referensinya. Tinggi
dari permukaan ellipsoid disebut tinggi geodetik. Perbedaan tinggi dari geoid dengan tinggi dari
ellipsoid disebut undulasi geoid. Jika H adalah tinggi ortometrik, h adalah tinggi geodetik, dan N
adalah undulasi geoid, maka:
Gambar 1 Perbedaan tinggi geoid dengan tinggi dari ellipsoid
(Sumber: http://www.esri.com/news/arcuser/0703/geoid1of3.html)
Namun karena bidang geoid bentuknya tidak teratur maka bidang geoid tidak dapat
digunakan untuk keperluan hitungan-hitungan geodesi terkait dengan bentuk bumi. Diperlukan
suatu model bidang lain yang dapat digunakan untuk memecahkan persoalan pokok geodesi
dengan mudah. Untuk itu digunakan model ellipsoid sebagai pengganti geoid secara geometrik.
Ellipsoida yang mempunyai bentuk dan ukuran mendekati geoid menyatakan bentuk bumi dalam
arti geometrik/matematik, dimana pusat ellipsoida didefinisikan berhimpit dengan sumbu rotasi
bumi. Dalam praktik geodesi, bidang ellpsoida merupakan bidang referensi hitungan di dalam
rangka penentuan koordinat titik dipermukaan bumi, serta bidang perantara di dalam proses
pemetaan. Beberapa jenis model ellipsoid yang ada , seperti ditunjukan pada table berikut :
Gambar 2 Contoh beberapa elipsoid referensi
(Sumber: http://geospasial.info/history-reference-system/)
2.4 Geoid
Geoid merupakan salah satu permodelan bentuk permukaan bumi dengan suatu bidang
yang mempunyai nilai potensial yang sama. Geoid biasanya digunakan pada saat pengukuran
menggunakan waterpass/sipat datar. Untuk mendapatkan besaran nilai geoid ada beberapa cara.
Pertama melalui pengukuran sipat datar yang dikombinasikan dengan GPS. Kedua, menggunakan
perhitungan dari persamaan dengan metode yang sudah ada (menggunakan data gravimetric).
(Sumber: https://www.researchgate.net/figure/Geoid-height-computed-from-the-gravity-field-model-
EGM2008-Pavlis-et-al-2012_fig1_256938953)
Geoid merupakan bidang ekuipotensial bumi yang dianggap berhimpit dengan permukaan
air laut rata-rata. Untuk mengetahui bidang geoid diperlukan pengukuran gaya berat. Saat ini
digunakan beberapa pendekatan model geoid secara global diantaranya EGM 96, EGM 2008, dll.
Namun di Indonesia model global tersebut masih memilki ketelitian yang cukup rendah ( kurang
lebih 1 meter ), karena masih relative sedikit lokasi pengukuran gaya berat di Indonesia. Geoid
juga disebut sebagai permodelan bumi yang sesungguhnya, karena itu secara praktis geoid
dianggap berhimpit dengan permukaan laut rata-rata (Mean sea level-MSL). Jarak geoid terhadap
ellipsoid disebut Undulasi geoid (N). Nilai dari undulasi geoid tidak sama disemua tempat, hal ini
disebabkan ketidakseragaman sebaran densitas massa bumi. Untuk keperluan aplikasi geodesi,
geofisika dan oseanografi dibutuhkan geoid dengan ketelitian yang cukup tinggi.
Keterangan :
Untuk mengetahui hubungannya dengan tinggi ellipsoid (h) digunakanlah Taylor’s series
expansion (Anjasmara, 2013). Perhitungan koreksi free air tingkat kedua adalah:
2
h h2
𝛾(ℎ) = 𝛾(0) [1-2(1 + f + m − 2f sin 𝜙) + 3 2 ]
a a
Keterangan :
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Minggu , 15 Maret 2020
(Sumber: https://www.computa.co.id/arsip/984-acer-aspire-e5-476g-599h-58ke-i5-graphic-win-10-
grey.html)
2. Software Matlab
(Sumber: https://www.mathworks.com/discovery/what-is-matlab.html)
3.3 Diagram Alir
Melakukan smapling
Memasukkan nilai Membuat script
pada sembarang titik
parameter utama untuk perhitungan nilai gaya Analisa sampling
menggunakan script yang
3 elipsoid berbeda berat normal
telah dibuat
3.4 Langkah-langkah
A. Untuk mencari gaya berat normal pada ketinggian tertentu diketahui rumusnya adalah:
h h2
𝛾(ℎ) = 𝛾(0) [1-2(1 + f + m − 2f sin2 𝜙) + 3 2 ]
a a
2. Eksentrisitas kedua
a2 − b 2
𝜀=√
b2
3. Eksentrisitas linier
E = √a2 − b 2
• WGS 1984
• GRS 1980
• GRS 1967
4.2 Analisa
Dari ketiga perhitungan yang dilakukan pada ellipsoid referensi yang berbeda dapat dilihat
perbedaannya pada table dibawah
Dari perhitungan gaya berat normal pada ketiga ellipsoid referensi yang berbeda, terdapat
perbedaan namun tidak terlalu besar.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal:
• Geodesi fisik adalah studi tentang medan gravitasi dan muka bumi. Secara ilmiah,
penggambaran "muka bumi" yangrelevan adalah geoid, yang didefinisikan sebagai salah
satu permukaan equipotensial, dimana(rata-rata) merupakan bentuk dari permukaan rata-
rata laut.
• Gayaberat adalah resultan dari gaya gravitasi Bumi dan gaya sentrifugal
Bumi.Penyelidikan gayaberat dimaksudkan untuk membuat peta anomali gayaberat
dengan tujuan mengetahui pola penyebaran batuan dan kondisi geologi sertastruktur
lapisan tanah berdasarkan sebaran pola anomalinya.
• Parameter-parameter ellipsoid terdiri dari:
➢ Setengah sumbu panjang (a)
➢ Setengah sumbu pendek (b)
➢ Gaya berat normal di equator (gamma a)
➢ Gaya berat normal di kutub (gamma b)
➢ Konstanta gravitasi (GM)
➢ Kecepatan sudut (ω)
➢ Parameter geodetik (m)
➢ Flattening (f)
➢ Eksentrisitas linier (E)
➢ Eksentrisitas pertama (e)
➢ Eksentrisitas kedua (ε)
➢ Jari-jari lengkung utama (v)
➢ Jari-jari lengkung meridian (ρ)
➢ Faktor bentuk dinamis (J2)
➢ Potensial normal (U0)
➢ Gaya berat normal (γ)
➢ Gaya berat normal pada ketinggian (𝛾h )
• Pada perhitungan ketiga ellipsoid referensi yang berbeda dilakukan sampling dengan
lintang 6° dan ketinggian 130m. Hasilnya didapat perbedaan pada gaya berat normal,
namun perbedaan itu tidak terlalu besar.
DAFTAR PUSTAKA
Maryanto, S. dkk. 2016. Pedoman Praktikum Workshop Geofisika. Malang : Jurusan Fisika,
Univrsitas Brawijaya.
Pasaribu, J. M. dan Haryani, N. S. 2012. Perbandingan Teknik Interpolasi DEM SRTM dengan
Metode Inverse Distance Weihgted (IDW), Natural Neighbor dan Spline. Jurnal Penginderaan
Jauh Vol. 9 No. 2 Desember 2012 : 126-139.