Bab Ii
Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 2. Pankreas
(Sumber : https://www.google.com)
7
8
dua sub unit alfa yang terletak seluruhnya diluar membran sel
dan dua sub unit beta yang menembus membran, menonjol
kedaklam sitoplasma sel. Insulin berikatan denan sub unit alfa
dibagian luar sel, tetapi karena ikatan dengan sub unit beta,
bagian dari sub unit beta yang menonjol kedalam sel mngalami
autofosforilasi. Hal ini akan membuat ikatan tersebut menjadi
suatu enzim yang aktif, suatu protein kinase setempat, yang
selanjutynya menyebabkan fosforilasi dari banyak enzim intra
seluler lainnya. Hasil akhir adalah mengaktifkan beberapa
enzim ini sementara menghentikan enzim yang lain. Jadi,
secara keseluruhan insulin memimpin proses metabolisme intra
seluler untuk menghasilkan efek yang diinginkan. Efek akhir
dari perangsangan insulin sebagai berikut :
a) Dalam beberapa detik setelah insulin diberikan dengan
membran reseptornya, membran yang mencakup kira-kira
80 % dari sel tubuh ini menjadi sangat permeable terhadap
glukosa. Hal ini terutama terjadi pada sel-sel otot dan sel
lemak tetapi tidak terjadi pada sebagian besar sel neuron
diotak. Didalam sel glukosa dengan cepat di fosforilasi dan
menjadi suatu zat yang diperlukan untuk semua fungsi
metabolisme karbohidrat yang umum.
b) Sebagai tambahan untuk meningkatkan permeabilitas
membran terhadap glukosa, membran sel menjadi
permeable terhadap banyak asam amino, ion kallllium, dan
ion posfor.
c) Efek yang lebih lambat terjadi dalam 10-15 menit
berikutnya, untuk mengubah tingkat aktifitas dari banyak
enzim metabolic seluler yang lain. Efek-efek ini dihasilkan
terutama dari perubahan keadaan fosforilasi enzim.
d) Efek yang jauh lebih lambat terjadsi selama berjam-jam dan
bahkan beberapa hari.
15
sindrom lainnya.
4. Diabetes militus gestasional (gestational diabetes militus
[GDM]).
Kurang lebih 5% hingga 10% penderita mengalami diabetes tipe
I, yaitu diabets yang tergantung insulin dan kurang lebih 90%
hingga 95% penderita mengalami diabetes tipe II, yaitu diabetes
yang tergantung insulin.
c. Etiologi
1) Diabetes Mellitus tipe I (IDDM)
Ada beberapa faktor yang menyebabkan Diabetes
Mellitus tipe I ini adalah :
a) Faktor-faktor Genetik
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri.
Tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan
genetik ke arah terjadinya DM Tipe I. Kecenderungan
genetik ini ditemukan pada individu yang memiliki antigen
HLA (Human Leucocyte Antigen) tertenty, yang
bertanggung jawab atas antigen transplantasi dan proses
imun lainnya.
b) Faktor-faktor Imunologi
Pada diabetes tipe I terdapat bukti adanya suatu respon
autoimun, respon ini merupakan respon abnormal di mana
antibodi terarah pada jaringan tersebut yang dianggapnya
seolah-olah sebagai benda asing.
c) Faktor-faktor Lingkungan
Penyelidikan juga sedang dilakukan terhadap kemungkinan
faktor eksternal yang dapat memicu destruksi sel beta.
2) Diabetes Melitus tipe II (NIDDM)
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi
insulin dan gangguan sekresi insulin pada diabetes mellitus
tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik diperkirakan
17
Kegagalan
Produksi glukagon
Produksi insulin
berlebih
Risiko
Produksi gula
kekurangan Meningkatkan dari lemak dan
volume cairan Gula darah protein
Osmolaritas
meningkat
Membuang
Massa tubuh kelelahan
Poliuri Polidipsi Poliphagi
Berat badan
turun ↓
BB turun Peningkatan gula darah
kronik
Risiko
kekurangan
nutrisi
Gangguan
Small vessel Arterosklerosis fungsi imun
Diabetik disease
Infeksi, Gangguan
Suplai darah ↓
- Berkurang Resiko penyembuhan luka
sensasi. Infeksi
- neuropati
Gangguan perfusi
jaringan Pembedahan: amputasi
Kerusakan
Nyeri integritas kulit
20
d) Personal Hygiene
Klien dengan diabetes mellitus tipe II yang disertai
dengan adanya ulkus diabetikum sering kali pemenuhan
kebutuhan personal hygienenya dibantu oleh orang lain
karena adanya keterbatasan aktivitas yang ditimbulkan oleh
adanya nyeri pada luka ulkus ataupun kelemahan yang
disebabkan oleh penyakit diabetes mellitus itu sendiri.
e) Aktivitas
Klien dengan diabetes mellitus tipe II cenderung
mempunyai kebiasaan kurang aktivitas atau olehraga pada
saat sebelum sakit.
5) Data Penunjang
a) Data Laboratorium
Klien dengan diabetes mellitus pada pemeriksaan
laboratorium cenderung terjadi peningkatan kadar gula
darah, tes urine reduksi positif, proteinuria, ketonuria,
penurunan protein total, penurunan albumin serum,
penurunan atau peningkatan elektrolit, peningkatan lipid dan
kolesterol, penurunan hemoglobin, hematokrit dan trombosit
serta peningkatan leukosit akibat proses infeksi pada luka.
b) Terapi
Prosedur terapi yang biasa dijalani oleh klien dengan
diabetes mellitus biasanya mendapatkan terapi agen anti
diabetic seperti : insulin, sulfonylurea (dymelor, diabinase,
glucotrol, micronase, diabeta, tolinase dan orinase),
biguanid (metformin) selain itu juga terapi tambahan untuk
penderita diabetes mellitus yang disertai dengan adanya
ulkus atau gangrene diabetikum biasanya diberikan obat
antibiotik seperti metronidazol, cravat dan jenis antibiotik
lainnya.
2. Diagnosa Keperawatan
32