Absen Kelas Bu Anis
Absen Kelas Bu Anis
Absen Kelas Bu Anis
NO KELAS NAMA
1 1B OKDIRA
2 1B FAWNIA
3 1B HAEYFA
4 1B HUSNA
5 1B KAMILA
6 1B IQBAL
7 1B KEVIN
8 1B KHALID
9 1B GANI
10 1B LOVENIA
11 1B MAFAZA
12 1B MASSAYU
13 1B ALIF
14 1B ARZAKA
NO KELAS NAMA
1 3A AKILA
2 3A ALIF
3 3A BUNGA
4 3A ALMIRA
5 3A ALVIN
6 3A ARJUNA
7 3A ARYA
8 3A ATHA
9 3A ATHALIA
10 3A FIZI
11 3A BAGUS
12 3A CALYSTA
13 3A DIRA
14 3A ISTIQOMAH
15 3A ELARDANA
16 3A FADHILA
17 3A GENTA
NO KELAS NAMA
1 1A ADSKHAN
2 1A AHMAD
3 1A AL BAYDZAKI
4 1A ALIKA
5 1A ALVIANO
6 1A ARETA
7 1A ARYA
8 1A ASFA
9 1A NISA
10 1A ASRAF
11 1A AULIA
12 1A AZENA
13 1A AZKA
NO KELAS NAMA
1 2A MISSECHIO
2 2A IQBAL
3 2A HAMZAH
4 2A IMAM
5 2A RIZKY TAMA
6 2A NABILA ABABIL
7 2A NABILA ALYA
8 2A NABILA HUSNA
9 2A NAFIS
10 2A NAJWA
11 2A IVANDO
12 2A NATANIA
13 2A RAHMANIA
14 2A RAKHA
15 2A RISKY
16 2A SAUKI
17 2A ZIDANE
NO KELAS NAMA
1 2B FAUZI
2 2B PRABU
3 2B QUINSHA
4 2B RAIHAN
5 2B JAUZA
6 2B USAMAH
7 2B JIHAN
8 2B VANESSYA
9 2B KALYA
10 2B SYACHLEVI
11 2B KAYLA
12 2B QUINSHA
13 2B KANSHA
14 2B REYZA
15 2B KUATA
16 2B MESSAYA
17 2B FATIMAH
18 2B HIYA
Sesi 1
Diskusikan dengan teman-teman mengapa Pendidikan
IPS harus mengalami perubahan dan perkembangan
sesuai zaman dan kemampuan apa saja yang harus
dimiliki siswa setelah mengikuti pendidikan IPS yang
dapat dijadikan bekal dalam kehidupannya sehari- hari!
SESI 2
A. Berikan pendapat Anda tentang dua hal berikut ini.
Dengan demikian hubungan desentralisasi dengan MBS adalah pembinaan atau pengelolaan
pendidikan dan MBS melalui proses kerja komunikasi sekolah/madrasah untk mencapai tujuan
pendidikan dan pembelajaran secara bermutu.
manfaat standar pelayanan minimal pengelola pendidikan Pada sistem MBS yaitu: Sekolah
dituntut untuk bisa mandiri dalam menggali, mengalokasikan, menentukan prioritas,
mengendalikan, dan mempertanggungjawabkan pemberdayaan sumber-sumber, baik kepada
masyarakat maupun pemerintah. Jadi, diharapkan MBS merupakan salah satu wujud dari
reformasi pendidikan yang memberikan sebuah penawaran kepada sekolah untuk menyediakan
pendidikan yang lebih baik dan memadai bagi para peserta didik.
Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar (SPM DIKDAS) adalah salah satu tolok ukur kinerja
pelayanan pendidikan dasar. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010
sebagaimana telah diubah denganPeraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2013
bahwa penyelenggaraan pendidikan dasar sesuai SPM merupakan kewenangan dan tanggungjawab
Kabupaten/Kota.
Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) perlu dilakukan karena sekolah perlu
berkembang dari tahun ke tahun. Dimana peningkatan mutu pendidikan di sekolah perlu
didukung kemampuan manajerial kepala sekolah dan hubungan baik antar guru perlu diciptakan
agar terjalin iklim dan suasana kerja yang kondusif dan menyenangkan. Demikian halnya
penataan penampilan fisik dan manajemen sekolah perlu dibina agar sekolah menjadi lingkungan
yang dapat menumbuhkan kreativitas, disiplin dan semangat belajar peserta didik.
Kaitan Standar Pelayanan Minimal dengan Implementasi MBS adalah memiliki tujuan yang
sama yaitu untuk
mengembangkan sekolah, meningkatkan kualitas pendidikan secara umum baik itu menyangkut
kualitas pembelajaran, kurikulum, sumber daya manusia baik guru maupun tenaga
kapendidikan lainnya, dan kualitas pelayanan pendidikan secara umum, Dengan adanya
penerapan MBS ini telah terjadi perubahan kebutuhan siswa sebagai bekal untuk terjun
kedalam masyarakat luas di masa mendatang di banding di masa lalu
B. Coba Anda diskusikan sesama teman hal yang termasuk fakta, konsep,
dan peristiwa yang dapat dilakukan oleh siswa kelas 5 dan 6 SD di lingkungan
rumah dan sekolah!
Selamat berdiskusi!
Sebelum kita memasuki materi, kita supaya mengetahui kemampuan Kognitif anak, Demikian
adalah kemampuan kognitif anak sekitar usia 8-12 th.
a. Fakta
Secara harfiah kata fakta berarti sesuatu yang telah diketahui atau telah benar-benar terjadi. Bisa
juga diartikan bahwa ini adalah sesuatu yang dipercaya atau apa yang benar merupakan kenyataan,
realitas yang real, benar, dan juga merupakan kenyataan yang nyata.
Namun demikian, perlu disadari bahwa fakta bukan tujuan akhir dari pengajaran IPS.
Pengetahuan yang hanya bertumpu kepada fakta akan sangat terbatas sebab:
1.Kemampuan kita untuk mengingat sangat terbatas.
2.Fakta itu bisa berubah pada suatu waktu, misalnya tentang perubahan iklim suatu kota,
perubahan bentuk pemerintahan, dan sebagainya.
3.Fakta hanya berkenaan dengan situasi khusus.
4.Fakta itulah yang akan memberikan raw material kepada konsep sebagai pilar-pilar kegiatan
intelektual.
Fakta dalam IPS merupakan semua peristiwa atau kejadian nyata yang terjadi dalam lingkungan
sosial, contohnya : woman trafficking ( perdagangan wanita ), narkoba, perampokan, pemerkosaan,
dan sejenisnya.
Kejadian – kejadian tersebut disebut fakta IPS karena semua kejadian tersebut berhubungan dengan
manusia, yang mana manusia merupakan unsur pokok dari Ilmu Pengetahuan Sosial. Fakta itu
sendiri bertujuan untuk menghilangkan isu – isu sosial, sehingga isu-isu sosial tersebut bias disebut
fakta sosial.
B.Konsep
Konsep adalah suatu istilah, pengungkapan abstrak yang digunakan untuk tujuan
mengklasifikasikan atau mengkategorikan suatu kelompok dari suatu benda, gagasan atau peristiwa.
Misalnya, kita mengatakan binatang klasifikasi dari jenis-jenis makhluk yang disebutkan diatas. Jika
kita menyebutkan kata “keluarga” maka kedalam konsep keluarga itu termasuk bapak, ibu, anak-
anak, saudara, dan sebagainya. engertian Konsep Dalam IPS
1. Konsep yaitu suatu ide yang menggambarkan hubungan antara dua atau lebih fakta seperti konsep
“ kebutuhan manusia “ yang berkaitan dengan berbagai hal, misalnya pakaian, makanan,
keselamatan, pendidikan, cinta dan harga diri.
Konsep dasar pengatahuan ( social studies ) adalah ilmu – ilmu sosial yang disederhanakan untuk
tujuan pendidikan.
2. Konsep – Konsep Dalam IPS
Komponen – komponen ilmu sosial terdapat banyak sekali konsep – konsep, antara lain :
a. Konsep – konsep ilmu sejarah mengenal beberapa konsep, seperti migrasi, nasionalisme,
sosialisme, dll
b. Konsep – konsep ilmu ekonomi mengenal beberapa konsep, seperti tukar – menukar, uang, pasar
dll
c. Konsep – konsep ilmu geografi mengenal beberapa konsep, seperti tanah, udara, air, sungai dll
d. Konsep – konsep ilmu antropologi mengenal beberapa konsep, seperti kebudayaan, kepercayaan,
adat dll
e. Konsep – konsep sosiologi mengenal beberapa konsep, seperti norma sosial, kelompok sosial,
organisasi sosial dll
f. Konsep – konsep psikologi sosial mengenal beberapa konsep, seperti norma perilaku sosial,
interaksi sosial dll
Konsep – konsep yang secara bersama – sama dimiliki oleh beberapa disiplin ilmu itu disebut
dengan istilah konsep inti
PERISTIWA
Peristiwa adalah hal-hal yang pernah terjadi, peristiwa merupakan suatu kejadian yang benar-
benar dan pernah terjadi, tetapi masih perlu dibuktikan kebenarannya, peristiwa ada yang bersifat
alamiah dan insaniah; peristiwa yang bersifat alamiah, seperti banjir, tsunami, gempa bumi dan
sebagainya. Peristiwa yang bersifat insaniah, seperti pemilu, pembangunan jembatan, krisis
moneter.
a. Materi kelas 5
- Peristiwa : Pada materi yag sudah tersedia kita ambil contoh pada peristiwa
Kergaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. Indonesia merupakan
negara kepulauan yang penuh dengan kekayaan serta keragaman budaya,
ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, bahasa daerah, dan masih banyak
lainnya. Meskipun penuh dengan keragaman budaya, Indonesia tetap satu
sesuai dengan semboyan nya, Bhineka Tunggal Ika yang artinya
"meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu jua". Keragaman budaya turut
serta didukung oleh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
terpisah wilayah-wilayahnya oleh lautan.
2. Kebudayaan
3. Kepercayaan
- Hal yang termasuk fakta, konsep, dan peristiwa yang dapat dilakukan oleh
siswa kelas 5 dan 6 SD di lingkungan Rumah :
1. MBS
Terdapat 7 prinsip untuk menerapkan MBS. Diskusikan apakah ketujuh prinsip tersebut
sudah diterapkan di Indonesia.
Jelaskan dengan contoh/data/norma aturan terkait.
Kemandirian
Kemandirian berarti kewenangan sekolah untuk mengelola sumberdaya dan mengatur
kepentingan warga sekolah menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi seluruh warga
sekolah sesuai peraturan perundangan. Kemandirian sekolah hendaknya didukung oleh
kemampuan sekolah dalam mengambil keputusan terbaik, demokratis, mobilisasi
sumberdaya, berkomunikasi yang efektif, memecahkan masalah, antisipatif dan adaptif
terhadap inovasi pendidikan, bersinergi, kolaborasi, dan memenuhi kebutuhan sekolah
sendiri.
Keadilan
Keadilan berarti sekolah tidak memihak terhadap salah satu sumber daya manusia yang
terlibat dalam pengelolaan sumber daya sekolah, dan dalam pembagian sumber daya
untuk kepentingan peningkatan mutu sekolah. Sumber daya manusia yang terlibat, baik
warga sekolah maupun pemangku kepentingan lainnya diberikan kesempatan yang sama
untuk ikut serta memberikan dukungan guna peningkatan mutu sekolah sesuai dengan
kapasitas mereka. Pembagian sumber daya untuk pengelolaan semua substansi
manajemen sekolah dilakukan secara bijaksana untuk mempercepat dan keberlanjutan
upaya peningkatan mutu sekolah. Dengan diperlakukan secara adil, maka semua
pemangku kepentingan akan memberikan dukungan terhadap sekolah seoptimal mungkin.
Keterbukaan
Manajemen dalam konteks MBS dilakukan secara terbuka atau transparan, sehingga
seluruh warga sekolah dan pemangku kepentingan dapat mengetahui mekanisme
pengelolaan sumber daya sekolah. Selanjutnya sekolah memperoleh kepercayaan dan
dukungan dari pemangku kepentingan. Keterbukaan dapat dilakukan melalui
penyebarluasan informasi di sekolah dan pemberian informasi kepada masyarakat tentang
pengelolaan sumber daya sekolah, untuk memperoleh kepercayaan publik terhadap
sekolah. Tumbuhnya kepercayaan publik merupakan langkah awal dalam meningkatkan
peran serta masyarakat terhadap sekolah.
Kemitraan
Kemitraan yaitu jalinan kerjasama antara sekolah dengan masyarakat, baik individu,
kelompok/organisasi, maupun Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Dalam prinsip
kemitraan antara sekolah dengan masyarakat dalam posisi sejajar, yang melaksanakan
kerjasama saling menguntungkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
Keuntungan yang diterima sekolah antara lain meningkatnya kemampuan dan ketrampilan
peseta didik, meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana sekolah,
diperolehnya sumbangan ide untuk pengembangan sekolah, diperolehnya sumbangan
dana untuk peningkatan mutu sekolah, dan terbantunya tugas kepala sekolah dan guru.
Keuntungan bagi masyarakat biasanya dirasakan secara tidak langsung, misalnya
tersedianya tenaga kerja terdidik, terbinanya anggota masyarakat yang berakhlakul
karimah, dan terciptanya tertib sosial. Sekolah bisa menjalin kemitraan, antara lain dengan
tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, dunia usaha, dunia industri, lembaga
pemerintah, organisasi profesi, organisasi pemuda, dan organisasi wanita.
Partisipatif
Partisipatif dimaksudkan sebagai keikutsertaan semua pemangku kepentingan yang terkait
dengan sekolah dalam mengelola sekolah dan pembuatan keputusan. Keikutsertaan
mereka dapat dilakukan melalui prosedur formal yaitu komite sekolah, atau keterlibatan
pada kegiatan sekolah secara insidental, seperti peringatan hari besar nasional,
mendukung keberhasilan lomba antar sekolah, atau pengembangan pembelajaran. Bentuk
partisipasi dapat berupa sumbangan tenaga, dana, dan sarana prasarana, serta bantuan
teknis antara lain gagasan tentang pengembangan sekolah.
Efisiensi
Efisiensi dapat diartikan sebagai penggunaan sumberdaya (dana, sarana prasarana dan
tenaga) sesedikit mungkin dengan harapan memperoleh hasil seoptimal mungkin. Efisiensi
juga berarti hemat terhadap pemakaian sumberdaya namun tetap dapat mencapai sasaran
peningkatan mutu sekolah.
Akuntabilitas
Akuntabilitas menekankan pada pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan di
sekolah utamanya pencapaian sasaran peningkatan mutu sekolah. Sekolah dalam
mengelola sumberdaya berdasar pada peraturan perundangan dan dapat
mempertangungjawabkan kepada pemerintah, seluruh warga sekolah dan pemangku
kepentingan lainnya. Pertanggungjawaban meliputi implementasi proses dan komponen
manajemen sekolah.
Sejalan dengan adanya pemberian otonomi yang lebih besar terhadap sekolah untuk
mengambil keputusan, maka implementasi ketujuh prinsip MBS di sekolah pada dasarnya
menyesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah. Sekolah boleh menambah prinsip
implementasi MBS yang sesuai dengan karakteristik sekolah, guna mempercepat upaya
peningkatan mutu sekolah baik secara akademis maupun non akademis.
TUGAS 1
MBS
TUGAS 1:
Saudara mahasiswa, silakan kerjakan TUGAS WAJIB 1 ini. Baca terlebih dahulu
modul-modul untuk tugas 1 ini.
TUGAS:
1. Inventarisasi masalah-masalah apa saja yang muncul dalam penerapan MBS di
lingkungan sekolah Anda? Dan jelaskan strategi Anda untuk mengatasinya.
2. Identifikasi manfaat yang Anda rasakan dengan diterapkannya MBS di sekolah Anda.
Catatan :
Tugas 1 ini wajib Anda kerjakan dari hasil pikiran Anda sendiri atau hasil diskusi yang
kemudian Anda tulis kembali dengan pendapat dan gaya bahasa Anda pribadi, bukan
merupakan hasil copy paste. Lalu kirim ke fitur TUGAS.
2. IPS
Diskusikan bersama teman anda, tentang komponen sistem pendidikan di SD
yang seyogianya menjadi fokus atau lingkup inovasi pendidikan pada jenjang
SD. Bagaimana prinsip dan model inovasi yang patut menjadi pegangan
dalam rangka merencanakan dan mengembangkan inovasi pendidikan SD!
- komponen sistem pendidikan di SD
Komponen dalam system Pendidikan Pendidikan
1. Kurikulum
Kurikulum : suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses berlajar mengajar di
bawah bimbingan dan tanggunga jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf
pengajarnya.
2. Bahan ajar
Bahan Ajar atau learning material, merupakan materi ajar yang dikemas sebagai bahan
untuk disajikan dalam proses pembelajaran. Contohnya adalah buku teks, modul, handout,
dan bahan-bahan panduan utama lainnya. Bahan pembelajaran dikembangkan mengacu
pada kurikulum yang berlaku, khususnya yang terkait dengan tujuan dan materi kurikulum
seperti kompetensi.
3. Metode
Metode merupakan salah satu strategi atau cara yang digunakan oleh guru dalam proses
belajar mengajar yang bertujuan yang hendak dicapai, semakin tepat metode yang
digunakan oleh seorang guru maka pembelajaran akan semakin baik. Metode berarti jalan
atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu (Ulih Bukit Karo-Karo, 1985: 7).
4. Peserta didik
Anak didik sebagai salah satu komponen pendidikan dalam hal ini memerlukan perhatian
yang cukup serius, terlebih selain sebagai objek juga berkedudukan sebagai subjek dalam
pendidikan. Dengan kedudukan yang demikian maka keterlibatan anak didik menjadi salah
satu faktor penting dalam terlaksananya proses pendidikan.
5. Sarana Pendidikan
Sarana dan prasarana sangat penting dalam dunia pendidikan karena sebagai alat
penggerak suatu pendidikan. Sarana dan prasarana pendidikan dapat berguna untuk
menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam suatu lembaga dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
- Bagaimana prinsip dan model inovasi yang patut menjadi pegangan dalam
rangka merencanakan dan mengembangkan inovasi pendidikan SD!
Prinsip dan model perencanaan inovasi pendidikan sekolah dasar
1. Prinsip Perencanaan Inovasi Pendidikan
Ada tiga jenis hubungan yang sifatnya perlu secara proaktif dijalan dalam rangka
inovasi pendidikan itu.
Pertama, hubungan reaktif, yang berarti hubungan secara kontinum mengadakan
respon terhadap kekuatan dari luar, seperti tekanan masalah politik, ekonomi, sosial,
kebudayaan.
Kedua, hubungan proaktif, yaitu sistem yang memegang peranan sebagai pengambil
inisiatif mengadakan perubahan atau inovasi dan secara aktif untuk mencari sumber-
sumber dari lingkungannya.
Ketiga, hubungan interaktif, yaitu hubungan dimana pertumbuhan dan perkembangan
atau perubahan suatu sistem sebagai hasil adanya hubungan interaksi antara sistem
dengan lingkungannya.
Dari ketiga hubungan antara ketiga sistem dengan lingkungan tersebut yang sesuai
dengan perubahan pendidikan yang direncanakan atau inovasi ialah hubungan proaktif
dan interaktif. Hubungan proaktif dan interaktif antara sekolah dengan lingkungannya,
berarti dalam usaha mengadakan perubahan atau inovasi dapat terjadi saling
mengembangkan dan mengontrol antara sekolah dengan lingkungannya. Pimpinan
sekolah dan guru dapat bekerja sama dengan orang tua siswa untuk mengadakan
perubahan guna mengefektifkan proses belajar peserta didik.
Ibrahim (1988) mengungkapkan elemen-elemen pokok dalam proses perencanaan,
yaitu :
1) Merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus inovasi,
2) Mengidentifikasi masalah
3) Menentukan kebutuhan,
4) Mengidentifikasi sumber penunjang dan penghambat
5) Menentukan alternatif kegiatan,
6) Menemukan alternatif pemecahan masalah,
7) Menentukan alternatif pendayagunaan sumber daya yang ada,
8) Menentukan kriteria untuk memilih alternatif pemecahan masalah,
9) Menentukan alternatif pengambilan keputusan,
10) Menentukan kriteria untuk menilai hasil inovasi.
2. TUGAS 1 ( IPS)
Soal no. 1
Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam mengembangkan
kurikulum !
Soal no. 2
Jelaskan persamaan dan perbedaan antara ilmu sosial dengan Ilmu Pengetahuan
Sosial !
Soal no. 3
Jelaskan pengertian dan hubungan antara fakta, konsep, dan generalisasi!
Soal no. 4
Jelaskan dan berikan contoh yang dimaksud keterampilan personal, sosial !
Soal no. 5
Jelaskan keterkaitan antara keterampilan personal dengan keterampilan sosial dalam
pembelajaran IPS SD !
1.Sebutkan dan Jelaskan Prinsip-Prinsip yang harus diperhatikan dalam mengembangkan
kurikulum!
Prinsip-Prinsip umum meliputi :
1. Prinsip Efektifitas
Efektifitas berkenaan dengan keberhasilan pelaksanaan kurikulum baik secara kuantitas maupun
kualitasnya. Kurikulum merupakan penjabaran dari perencanaan pendidikan dari kebijakan-
kebijakan pemerintah. Dalam pengembangannya, harus diperhatikan kaitan antara aspek utama
kurikulum yaitu tujuan, isi, pengalaman belajar, serta penilaian dengan kebijakan pemerintah
dalam bidang pendidikan.
2. Prinsip Relevansi
Dalam hal ini dapat dibedakan relevansi keluar yang berarti bahwa tujuan, isi, dan proses belajar
harus relevan dengan tuntutan, kebutuhan dan perkembangan masyarakat dan relevansi ke dalam
berarti bahwa terdapat kesesuaian atau konsistensi antara komponen-komponen kurikulum, yaitu
antara tujuan, isi, proses penyampaian dan penilaian yang menunjukkan keterpaduan kurikulum.
3. Prinsip Efisiensi
Kurikulum harus praktis, mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dan biayanya
murah. Dalam hal ini, kurikulum dan pendidikan selalu dilaksanakan dalam keterbatasan-
keterbatasan, baik keterbatasan waktu, biaya, alat, maupun personalia.
4. Prinsip Kesinambungan
Terkait dengan perkembangan dan proses belajar anak yang berlangsung secara
berkesinambungan, maka pengalaman belajar yang disediakan kurikulum juga hendaknya
berkesinambungan antara satu tingkat kelas dengan kelas lainnya, antara satu jenjang pendidikan
dengan jenjang lainnya, serta antara jenjang pendidikan dengan pekerjaan.
5. Prinsip Fleksibilitas
Kurikulum harus dapat mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan yang akan datang, di
sini dan di tempat lain, bagi anak yang memiliki latar belakang dan kemampuan yang berbeda.
Hal ini berarti bahwa kurikulum harus berisi hal-hal yang solid, tetapi dalam pelaksanaannya
memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun
kemampuan, dan latar belakang anak.
Konsep merupakan sejumlah fakta yang memiliki keterkaitan dengan makna atau defenisi yang
ditentukan. Konsep juga dinyatakan dalam sejumlah bentuk:
a.Kongkrit atau abstrak, Luas atau sempit, suku kata atau frase.
b.Beberapa konsep adalah konsep kongkrit, misalnya berkaitan dengan tempat, objek, lembaga, atau
kejadian seperti: manusia, gunung, pulau, daratan, rumah, negara, partai politik, barang konsumsi,
produsen, pabrik, gempa bumi, kemarau dan sebagainya.
Sementara itu konsep lainnya yang bersifat abstrak yakni demokrasi, toleransi, adaptasi, kejujuran,
kesetiaan, kebudayaan, kemerdekaan, keadilan, kebebasan, saling ketergantungan, hak, sistem
hukum dan sebagainya. Konsep dikatakan penting karena konsep membantu seseorang untuk
mengorganisasikan informasi atau data yang dihadapi. Selanjutnya cara memperoleh konsep yakni
sebelumnya harus mengenal kemudian memahami dan merumuskan data fakta yang menjadi ciri/
atribut dari suatu konsep.
3.Generalisasi
Generalisasi adalah pernyataan tentang hubungan diantara konsep. Generalisasi mengungkapkan
sejumlah besar informasi. Kebenaran suatu generalisasi ditentukan oleh rujukan pembuktian
konsep.
Generalisasi berisi banyak konsep. Berikut ini kutipan sebuah generalisasi yang dikutip
dari Savage dan Armstrong "Ketika suatu masyarakat meningkat menjadi masyarakat
terdidik dan masyarakat industri, maka angka kelahiran akan menurun".
Keterampilan personal adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang individu(diri sendiri)
untuk melakukan atau menghasilkan suatu barang atau kegiatan.
Contohnya yaitu :
- Keterampilan dalam berkomunikasi secara efektif
- Mempunyai percaya diri yang tinggi
- Keterampilan motorik atau fisik
- Memiliki kreativitas yang tinggi
- Keterampilan dalam memotivasi diri dan lingkungan.
Keterampilan Sosial
Dengan keterampilan sosial, siswa mampu berkomunikasi dengan sesama manusia, lingkungan
di masyarakat secara baik.
Keterampilan yang tampak, berdiskusi dengan teman, bertanya kepada siapapun, menjawab
pertanyaan,membuat laporan,dan memerankan sesuatu(Belen dkk,1990:348)
IPS
Materi apa saja yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPS yang dapat
menumbuhkan budaya ketertiban serta kesadaran hukum pada diri siswa?
Silahkan Diskusikan!
Menurut saya Materi yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPS yang
dapat menumbuhkan Budaya Ketertiban serta kesadaran hukum pada diri
siswa yaitu :
Pada materi IPS
Kompetensi : Sikap Sosial
Deskripsi Kompetensi : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
santun, peduli, dan percaya diri, dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya.
Praktik Pembelajaran :
1. Guru meminta siswa untuk selalu datang ke sekolah tepat waktu,
mengumpulkan tugas tepat waktu, sebagai penilaian sikap social. Di sini Guru
dapat melakukan penilaian secara akademis sekaligus menanamkan dan
dapat menumbuhkan budaya ketertiban kepada siswa.
2. Guru mengajak siswa untuk melakukan sebuah Diskusi di kelas. Dari sini
memberi tahu bagaimana sikap-sikap yang seharusnya dilakukan saat
diskusi, apa yang boleh dilakukan, dan apa yang tidak boleh dilakukan. Dari
sini Guru dapat menilai secara akademis bagaimana siswa melakukan
Diskusi, bagaimana siswa berinteraksi dengan teman dan gurunya, sekaligus
menumbuhkan budaya ketertiban kepada siswa.
IPS SESI 5
Dalam pembelajaran IPS penggunaan media seperti apa yang menurut Anda
sebagai seorang guru dapat menunjang proses belajar siswa? Silahkan
Diskusikan dengan teman Anda didukung referensi yang tepat!