Makalah TEFL Methdology
Makalah TEFL Methdology
Makalah TEFL Methdology
Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata
kuliah “TEFL Methodology”
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wataala. Karena atas
rahmat, karunia serta kasih sayang-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
mengenai TPR Total Physical Respons dengan sebaik mungkin. Sholawat serta
salam semoga tetap tercurah kepada Nabi terakhir, Penutup para Nabi sekaligus
satu-satunya Uswatun Hasanah kita, Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi
wasallam. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada ibu Yuwin Rustam saleh,
M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah TEFL Methdology.
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
dipelajari, siapa yang memerankan dan menampilkan materi
pelajaran.
Siswa dalam TPR mempunyai peran utama sebagai pendengar dan
pelaku. Siswa mendengarkan dengan penuh perhatian dan
merespon secara fisik pada perintah yang diberikan guru baik
secara individu maupun kelompok.
Ada 5 (lima) penekanan yang dikemukakan oleh Asher agar anak
memiliki pemahaman bahasa yang disebut sebagai pendekatan
pemahaman (Comprehension Approach) yaitu :
1. Kemampuan pemahaman diikuti dengan keahlian produktif
dalam belajar bahasa.
2. Pengajaran berbicara harus ditunda dulu sebelum
kemampuan pemahaman anak sudah terbangun.
3. Keahlian didapat melalui mendengar yang ditransfer
kepada keahlian lain.
4. Pengajaran harus menekankan arti daripada bentuk dan
5. Pengajaran harus meminimalkan kadar stres pembelajar.
Penekanan pada pemahaman (comprehension) dan menggunakan
gerakan fisik dalam mengajar bahasa asing pada level pengenalan
(introductory level) sebenarnya merupakan suatu tradisi yang
dilakukan sejak lama dalam pembelajaran bahasa yang biasa
disebut sebagai Action based teaching strategy atau English
through Actions yang kemudian berkembang menjadi pendekatan
Total Physical Respons (TPR). contoh pembelajaran dengan
pendekatan ini adalah sebagai berikut: ketika mengenalkan kata
Stand up (berdiri) semua anak ikut berdiri sambil mendengarkan
(listening) kata stand up dan mengucapkan (speak) kata stand up
tersebut. Disini kita tidak perlu menekankan pada pengenalan
bahasa tulis (written language) walaupun kita bisa sekali-sekali
menuliskan kata tersebut tapi tidak menjadi keharusan.
7
1. Latihan dengan menggunakan perintah (Imperative Drill),
merupakan aktivitas utama yang dilakukan guru di dalam kelas
dari pendekatan TPR. Latihan ini berguna untuk memperoleh
gerakan aktivitas fisik dan aktivitas dari siswa.
2. Dialog atau percakapan (conversational dialogue).
3. Bermain peran (Role Play), dapat dipusatkan pada aktivitas sehari-
hari seperti di sekolah, restoran, pasar, dll.
4. Presentasi dengan OHP atau LCD
5. Aktivitas membaca (Reading) dan menulis (Writing) untuk
menambah perbendaharaan kata (vocabularies) dan juga melatih
pada susunan kalimat berdasarkan tenses dan sebagainya.
Beberapa pokok-pokok penting dalam penerapan pendekatan RFT :
1) Siswa terdiri dari 6-10 orang;
2) membutuhkan ruangan yang barang didalamnya fleksibel untuk
dipindahkan;
3) dikhususkan dalam satu topik dalam satu pertemuan;
4) menggunakan bahasa yang sederhana.
1) Alfabet,
2) penghitungan sederhana,
3) mengenali objek,
4) mengenali bagian-bagian tubuh,
5) menjelaskan objek,
6) ekspresi perasaan,
7) Intruksi sederhana,
8) menunjukan tempat,
9) kebiasaan sehari-hari,
10) transportasi.
8
C. Prinsip-prinsip pembelajaran
1. Berikan contoh sebanyak tiga kali berturut-turut dengan intonasi dan suara
yang jelas.
2. Pengajar berkata (contoh): “Sit down” “Stand up”
3. Kemudian biarkan para siswa mengulangi apa yang anda katakan
sebelumnya, dengan beberapa pengulangan, dengan catatan hanya sedikit
pembicaraan di dalam kelas.
4.
5. Dengan pola seperti demikian siswa diarahkan untuk terbiasa
menggunakan kata-kata tersebut, hal ini didasari dari teori kebiasaan
(habitual action).
9
E. Keunggulan dan kelemahan dari pendekatan Total Physical Response
(TPR)
10. Ukuran kelas tidak perlu menjadi masalah. Metode Ini tidak
mengharuskan peran yang besar
12. TPR bersifat inklusif dan bekerja dengan baik sekelas dengan
tingkat kemampuan campuran.
10
13. Membantu peserta didik mencapai kefasihan lebih cepat dengan
membenamkan peserta didik dalam kegiatan yang melibatkan
mereka dalam penggunaan bahasa situasional.
14. praktik pembelajaran yang Baik untuk ESL dalam masa diam
mereka. Bekerja dengan baik bagi pelajar anak dan dewasa.
11
6. Ini bukan metode yang sangat kreatif. Siswa tidak diberi
kesempatan untuk mengekspresikan pandangan mereka
sendiri dan pikiran dengan cara yang kreatif.
BAB III
A. Simpulan
Metode TPR adalah salah satu metode untuk pengajaran bahasa pada anak
usia dini karena penerapannya berhubungan antara koordinasi perintah,
ucapan dan gerak sehingga seorang anak lebih mudah untuk menguasai
suatu bahasa dalam pembelajarannya. Sebagaimana metode pembelajaran
yang lain metode TPR juga memiliki kekurangan dan kelebihan. Sebuah
metode tidak akan berjalan dengan baik tanpa penguasan secara sempurna
oleh pengajar.
B. Saran
Kami yakin makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu
kritik dan saran dari pembaca sangan dibutuhkan oleh kami selaku
penyusun.
12
Daftar Pustaka
Earl W. Stevick (1976) Memory, Makna dan Metode: beberapa perspektif
psikologis pada Belajar Bahasa. Newbury House.
13