0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
248 tayangan13 halaman

Makalah TEFL Methdology

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 13

1

Metode TPR (Total Pshycal Respons)

Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata
kuliah “TEFL Methodology”

Dosen Pengampu :

Yuwin Rustam Saleh M.Pd

Disusun Oleh

Mohamad Syahril Paneo

Mohamad Nurhadi Paputungan

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

IAIN SULTAN AMAI GORONTALO


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan Masalah.............................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
A. Total Physical Response...............................................................................6
B. Langkah Penerapan TPR (Total Physical Response)....................................8
C. Prinsip-prinsip pembelajaran........................................................................9
D. Implementasi dalam pembelajaran kurikulum 13( aktivitas guru dan siswa
proses belajar mengajar).......................................................................................9
E. Keunggulan dan kelemahan dari pendekatan Total Physical Response
(TPR)..................................................................................................................10
1) Keunggulan pendekatan Total Physical Response..................................10
2) Kelemahan dari pendekatan TPR............................................................11
BAB III..................................................................................................................12
A. Simpulan..................................................................................................12
B. Saran........................................................................................................12
Daftar Pustaka........................................................................................................13

2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wataala. Karena atas
rahmat, karunia serta kasih sayang-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
mengenai TPR Total Physical Respons dengan sebaik mungkin. Sholawat serta
salam semoga tetap tercurah kepada Nabi terakhir, Penutup para Nabi sekaligus
satu-satunya Uswatun Hasanah kita, Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi
wasallam. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada ibu Yuwin Rustam saleh,
M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah TEFL Methdology.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak


terdapat kesalahan dan kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi
pembahasan maupun dengan teknik pengetikan, walaupun demikian, inilah usaha
maksimal kami selaku para penulis usahakan.

Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah


wawasan ilmu pengetahuan dan diharapkan kritik yang membangun dari para
pembaca guna memperbaiki kesalahan sebagaimana mestinya.

Gorontalo 4 April 2020

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan penentu menuju keberhasilan dan memiliki peran


sentral, khususnya dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional
seseorang dan dalam mempeljari semua bidang studi. Bahasa diharapkan
bisa membantu seseorang dalam hal ini yang kami bicarakan pserta didik
untuk mengenal dirinya.
Ada beberarapa macam metode yang biasa digunakan seorang guru atau
instruktur dalam meningkatkan kemampuan belajar peserta didiknya
seperti metode diskusi, ceramah dan inquiri dan lain-lain. Kami ingin
memeprkenalkan metode TPR (Total Physical Response) sebagai salah
satu teknik penayajian dalam pengajaran khsususnya dalam pembelajaran
bahasa asing, baik itu inggris, jepang, perancis, dan lain-lain. Metode
pembelajaran adalah suatu ilmu yang membicarakan tentang cara-cara
menyampaikan bahasa pelajaran, sehingga dikuasai oleh peserta didik
dengan kata laian ilmu tentang guru mengajar dan murid belajar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka


rumusan masalah dari makalah ini antara lain :
1. Apa pengertian TPR
2. bagaimana langkah-langkah penerapan metode TPR?
3. Apa saja prinsip-prinsip pembeljaran?
4. bagaimana Implementasi pembeljaran K13?
5 Apa saja keungguan dan kelemahan metode TPR?

4
C. Tujuan Masalah

1. Agar kita mengetahui apa pengertian metode TPR.


2. Agar kita mengetahui bagaimana leangakah-langkah penerapan metode
TPR.
3. Agar kita mengetahui apa saja prinsip yang ada di metode TPR.
4. Agar kita mengetahui Implementasi pembelajaran K-13.
5.Agar kita mengetahui apa saja keunggulan dan kelebihan metode TPR.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Total Physical Response

Pendekatan ini dikembangkan oleh seorang professor psikologi di


Universitas San Jose California yang bernama Prof. Dr. James J.
Asher yang telah sukses dalam pengembangan pendekatan ini
pada pembelajaran bahasa asing pada anak-anak. Ia berpendapat
bahwa pengucapan langsung pada anak atau siswa mengandung
suatu perintah, dan selanjutnya anak atau siswa akan merespon
kepada fisiknya sebelum mereka memulai untuk menghasilkan
respon verbal atau ucapan. Pendekatan  ini menjadi populer di
tahun 1970 dan menarik perhatian atau kesetiaan beberapa guru,
namun belum mendapat dukungan umum dari pendidik utama.
Pendekatan TPR ini sangat mudah dan ringan dalam segi
penggunaan bahasa dan juga mengandung unsur gerakan
permainan sehingga dapat menghilangkan stress pada peserta
didik karena masalah-masalah yang dihadapi dalam pelajarannya
terutama pada saat mempelajari bahasa asing, dan juga dapat
menciptakan suasana hati yang positif pada peserta didik yang
dapat memfasilitasi pembelajaran sehingga dapat meningkatkan
motivasi dan prestasi siswa dalam pelajaran tersebut. Makna atau
arti dari bahasa sasaran dipelajari selama melakukan aksi.
Guru atau instruktur memiliki peran aktif dan langsung dalam
menerapkan Pendekatan TPR ini. Menurut Asher ”The instructor
is the director of a stage play in which the students are the
actors”, yang berarti bahwa guru (instruktur) adalah sutradara
dalam pertunjukan cerita dan di dalamnya siswa sebagai pelaku
atau pemerannya. Guru yang memutuskan tentang apa yang akan

6
dipelajari, siapa yang memerankan dan menampilkan materi
pelajaran.
Siswa dalam TPR mempunyai peran utama sebagai pendengar dan
pelaku. Siswa mendengarkan dengan penuh perhatian dan
merespon secara fisik pada perintah yang diberikan guru baik
secara individu maupun kelompok.
Ada 5 (lima) penekanan yang dikemukakan oleh Asher agar anak
memiliki pemahaman bahasa yang disebut sebagai pendekatan
pemahaman (Comprehension Approach) yaitu :
1. Kemampuan pemahaman diikuti dengan keahlian produktif
dalam belajar       bahasa.
2.  Pengajaran berbicara harus ditunda dulu sebelum
kemampuan pemahaman anak sudah terbangun.
3. Keahlian didapat melalui mendengar yang ditransfer
kepada keahlian lain.
4. Pengajaran harus menekankan arti daripada bentuk dan
5. Pengajaran harus meminimalkan kadar stres pembelajar.
Penekanan pada pemahaman (comprehension) dan menggunakan
gerakan fisik dalam mengajar bahasa asing pada level pengenalan
(introductory level) sebenarnya merupakan suatu tradisi yang
dilakukan sejak lama dalam pembelajaran bahasa yang biasa
disebut sebagai Action based teaching strategy atau English
through Actions yang kemudian berkembang menjadi pendekatan
Total Physical Respons (TPR). contoh pembelajaran dengan
pendekatan ini adalah sebagai berikut: ketika mengenalkan kata
Stand up (berdiri) semua anak ikut berdiri sambil mendengarkan
(listening) kata stand up dan mengucapkan (speak) kata  stand up
tersebut. Disini kita tidak perlu menekankan pada pengenalan
bahasa tulis (written language) walaupun kita bisa sekali-sekali
menuliskan kata tersebut tapi tidak menjadi keharusan.

B. Langkah Penerapan TPR (Total Physical Response)

Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan TPR ini


banyak sekali aktivitas yang dapat dilakukan oleh guru dan siswa antara
lain:

7
1. Latihan dengan menggunakan perintah (Imperative Drill),
merupakan aktivitas utama yang dilakukan guru di dalam kelas
dari pendekatan TPR. Latihan ini berguna untuk memperoleh
gerakan aktivitas fisik dan aktivitas dari siswa.
2. Dialog atau percakapan (conversational dialogue).
3. Bermain peran (Role Play), dapat dipusatkan pada aktivitas sehari-
hari seperti di sekolah, restoran, pasar, dll.
4. Presentasi dengan OHP atau LCD
5. Aktivitas membaca (Reading) dan menulis (Writing) untuk
menambah perbendaharaan kata (vocabularies) dan juga melatih
pada susunan kalimat berdasarkan tenses dan sebagainya.
Beberapa pokok-pokok penting dalam penerapan pendekatan RFT :
1) Siswa terdiri dari 6-10 orang;
2) membutuhkan ruangan yang barang didalamnya fleksibel untuk
dipindahkan;
3) dikhususkan dalam satu topik dalam satu pertemuan;
4) menggunakan bahasa yang sederhana.

Sedangkan materi-materi yang dapat diterapkan pendekatan TPR


diantaranya adalah:

1) Alfabet,
2) penghitungan sederhana,
3) mengenali objek,
4) mengenali bagian-bagian tubuh,
5) menjelaskan objek,
6) ekspresi perasaan,
7) Intruksi sederhana,
8) menunjukan tempat,
9) kebiasaan sehari-hari,
10) transportasi.

Secara umum pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan TPR


dilakukan dengan memberikan siswa-siswa instruksi-instruksi sederhana
mengenai sesuatu hal tetapi juga melibatkan aktivitas tubuh sebagai
penunjangnya. Siswa diberikan instruksi seperti “stand up” dengan
memperagakan gerakan berdiri dan juga ‘sit down’ dengan
memeperagakan gerakan duduk pengajar memberikan instruksi itu dengan
berulang-ulang sampai anak tersebut mengerti dan dapat mengulangi.

8
C. Prinsip-prinsip pembelajaran

Prinsip penerapan TPR adalah "watch-listen-do not speaks" (lihat-dengar-jangan


berbicara). Usahakan guru tidak terlalu banyak mengutarakan apa yang hendak
dipelajari tetapi kondisikan siswa untuk memahaminya dengan sendirinya. Contoh
yang diberikan Margaret B. Silver/Barbara Adelman/Elisabeth Pric (dalam Total
Physical Response: A Curriculum for Adults English Language and Literacy
Center, St. Louis, MO 63105-3323) diantaranya:

1. Berikan contoh sebanyak tiga kali berturut-turut dengan intonasi dan suara
yang jelas.
2. Pengajar berkata (contoh): “Sit down” “Stand up”
3. Kemudian biarkan para siswa mengulangi apa yang anda katakan
sebelumnya, dengan beberapa pengulangan, dengan catatan hanya sedikit
pembicaraan di dalam kelas.
4.
5. Dengan pola seperti demikian siswa diarahkan untuk terbiasa
menggunakan kata-kata tersebut, hal ini didasari dari teori kebiasaan
(habitual action).

D. Implementasi dalam pembelajaran kurikulum 13( aktivitas guru dan

siswa proses belajar mengajar)

Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan TPR ini


banyak sekali aktivitas yang dapat dilakukan oleh guru dan siswa antara
lain:

1. Latihan dengan menggunakan perintah (Imperative Drill ),


merupakan aktivitas utama yang dilakukan guru di dalam kelas
dari pendekatan TPR. Latihan berguna untuk memperoleh gerakan
fisik dan aktivitas dari siswa.
2. Dialog atau percakapan (conversational dialogue).
3. Bermain peran (Role Play), dapat dipusatkan pada aktivitas sehari-
hari seperti di sekolah, restoran, pasar, dll.
4. Presentasi dengan OHP atau LCD.
5. Aktivitas membaca (Reading) dan menulis (Writing) untuk
menambah perbendaharaan kata (vocabularies) dan juga melatih
pada susunan kalimat berdasarkan tenses dan sebagainya.

9
E. Keunggulan dan kelemahan dari pendekatan Total Physical Response

(TPR)

1) Keunggulan pendekatan Total Physical Response


1. Siswa apakah anak-anak atau orang dewasa, mampu mengambil
dan belajar bahasa yang lebih baik dan lebih cepat jika mereka
mengaitkan tindakan fisik pada kata tertentu. Hal ini juga sangat
berguna untuk anak-anak karena anak-anak ingin memberikan
respon dengan menggunakan rsespon fisik yang pertama lebih baik
daripada menggunakan respon verbal.

2. Hal ini menyenangkan dan mudah. Siswa akan menikmati bangkit


dari kursi mereka dan bergerak di sekitar.

3. aktivitas TPR yang sederhana tidak memerlukan banyak persiapan


pada pihak guru. Namun, beberapa aplikasi yang lebih kompleks
lainnya mungkin saja.

4. Hal ini baik untuk peserta didik kinestetik yang harus aktif di kelas.

5. Metode ini adalah alat yang baik untuk membangun kosakata.

6. Hal ini baik untuk merangsang anak-anak untuk belajar.

7. Metode ini dapat memfasilitasi siswa dengan makna dalam konteks


nyata.

8. Hal ini mudah diingat. Tindakan atau kegiatan membantu


memperkuat hubungan di otak.
9. Ini tidak memerlukan banyak persiapan pada pihak guru meskipun
guru harus bersedia untuk menciptakan pembelajaran yang
kondusif.

10. Ukuran kelas tidak perlu menjadi masalah. Metode Ini tidak
mengharuskan peran yang besar

11. Membantu para siswa segera memahami bahasa target

12. TPR bersifat inklusif dan bekerja dengan baik sekelas dengan
tingkat kemampuan campuran.

10
13. Membantu peserta didik mencapai kefasihan lebih cepat dengan
membenamkan peserta didik dalam kegiatan yang melibatkan
mereka dalam penggunaan bahasa situasional.

14. praktik pembelajaran yang Baik untuk ESL dalam masa diam
mereka. Bekerja dengan baik bagi pelajar anak dan dewasa.

15. TPR tampaknya bekerja efektif untuk anak-anak dan orang


dewasa. Tidak ada batasan umur menurut Asher. Satu-satunya
kemunduran adalah bahwa jika pelatihan bahasa dimulai setelah
pubertas, probabilitas hampir dipastikan bahwa salah satu akan
memiliki setidaknya beberapa aksen dalam berbicara bahasa kedua,
tidak peduli berapa tahun seseorang hidup di negara asing.

16. Metode Ini menguntungkan Perjuangan siswa

17. Guru memperhatikan pertumbuhan dalam siswa belajar, dan


meningkatkan tingkat akademik di kelas mereka.

18. Menciptakan berpikir positif yang memfasilitasi siswa untuk


terlibat dalam proses pembelajaran, sehingga dapat
mengembangkan tidak hanya motivasi, tetapi juga tujuan siswa
dalam belajar.

2) Kelemahan dari pendekatan TPR


1. Meskipun dapat digunakan pada tingkat yang lebih tinggi
TPR paling berguna bagi para pemula. Hal ini juga
ditingkat yang lebih tinggi dimana persiapan menjadi
masalah bagi guru.

2. Siswa umumnya tidak diberi kesempatan untuk


mengekspresikan pikiran mereka sendiri dengan cara yang
kreatif.

3. Sangat mudah untuk terlalu sering menggunakan TPR.


“Setiap hal baru, jika dilakukan terlalu lama, akan memicu
adaptasi.” Asher menulis, “Tidak peduli seberapa menarik
dan produktif inovasinya, orang akan bosan dengan itu.”

4. Guru mungkin menemukan bahwa hal itu terbatas dalam


lingkup bahasa. Bahasa target tertentu mungkin tidak cocok
untuk metode ini.

5. Hal ini dapat menjadi tantangan bagi siswa pemalu.

11
6. Ini bukan metode yang sangat kreatif. Siswa tidak diberi
kesempatan untuk mengekspresikan pandangan mereka
sendiri dan pikiran dengan cara yang kreatif.

7. Hal ini terbatas, karena semuanya tidak dapat dijelaskan


dengan metode ini. Metode Ini harus dikombinasikan
dengan pendekatan-pendekatan lain.

8. Metode ini menekankan konstruksi penting, yang dapat


menyebabkan bahasa yang tidak pantas dan kasar dari
pelajar.

BAB III

A. Simpulan
Metode TPR adalah salah satu metode untuk pengajaran bahasa pada anak
usia dini karena penerapannya berhubungan antara koordinasi perintah,
ucapan dan gerak sehingga seorang anak lebih mudah untuk menguasai
suatu bahasa dalam pembelajarannya. Sebagaimana metode pembelajaran
yang lain metode TPR juga memiliki kekurangan dan kelebihan. Sebuah
metode tidak akan berjalan dengan baik tanpa penguasan secara sempurna
oleh pengajar.

B. Saran
Kami yakin makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu
kritik dan saran dari pembaca sangan dibutuhkan oleh kami selaku
penyusun.

12
Daftar Pustaka
Earl W. Stevick (1976) Memory, Makna dan Metode: beberapa perspektif
psikologis pada Belajar Bahasa. Newbury House.

  "The Total Physical Response Approach to Second Language Learning" by


James J. Asher. The Modern Language Journal , Vol. ^ "Pendekatan Respon
Fisik Total Belajar Bahasa Kedua" oleh James J. Asher,. Bahasa Modern
Journal Vol. 53, No. 1 (Jan., 1969), pp. 3-17 53, No 1 (Januari, 1969), hlm 3-1

Jack C. Richards dan Theodore S. Rodgers. (2001), Pendekatan dan Metode


dalam Pengajaran Bahasa. (2nd edition) Cambridge University Press. pp 90-99.

Subyakto, S.U.N. 1993. Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta: PT Gramedia


Pustaka   Utama. 

13

Anda mungkin juga menyukai