Materi Pembelajaran Dan Tugas ITL Kelas 11
Materi Pembelajaran Dan Tugas ITL Kelas 11
Materi Pembelajaran Dan Tugas ITL Kelas 11
Sampul
Daftar Isi
Kompetensi dasar…………………………………………………………. 2
Judul/Topik Modul………………………………………………………... 2
A. Pendahuluan…………………………………………………………… 3
B. Uraian Materi …………………………………………………………. 6
C. Daftar Pustaka
1
KOMPETENSI DASAR
Dalam modul ini membahas tentang instalasi dan pengukuran sistem pembumian
Yang terdiri dari sub topik sebagai berikut :
Sub Topik 1 :
Instalasi sistem pembumian
Sub – sub topik :
1. Pembumian Netral Sistem
2. Pembumian Peralatan
3. Elektroda pembumian dan tahanan pembumian
4. Jenis – jenis elektroda pembumian
Sub Topik 2 :
Pengukuran sistem pembumian
Sub –sub topik :
1. Pengukuran tahanan pembumian (Earth Tester)
2. Posisi elektroda bantu dalam pengukuran
3. Pengukuran tahanan elektroda pembumian menggunakan metoda 62
%
2
A. PENDAHULUAN
Deskripsi Modul
3
Petunjuk Penggunaan Modul
2. Bagi Guru
Guru sebagai fasilitator perlu pula membaca modul dan memperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
Modul ini terdiri dari beberapa kegiatan belajar.
Sebelum membaca modul ini perlu difahami terlabih dahulu yakni
tujuan pembelajaran dan satuan kompetensi yang harus dicapai.
Peta Konsep Bahasan
PEMBUMIAN
Pembumian Peralatan
Posisi elektroda bantu
dalam pengukuran
Elektroda pembumian
dan tahanan pembumian
Pengukuran tahanan
elektroda pembumian
menggunakan metoda 62 %
Jenis – jenis elektroda
pembumian
4
B. URAIAN MATERI
1. Kegiatan Belajar 1
5
Gambar Saluran Tanah dan Netral disatukan (TN-C)
Pada sistem ini saluran netral dan saluran pengaman dijadikan menjadi
satu saluran pada sebagian sistem dan terpisah pada sebagian sistem yang lain.
Di sini terlihat bahwa bagian sistem 1 dan 2 mempunyai satu hantaran PEN
(combined). Sedangkan pada bagian sistem 3 menggunakan dua hantaran, N
dan PE secara terpisah (separated).
6
d. TT (Terra Terra) system: Saluran Tanah dan Tanah
Sistem yang titik netralnya disambung langsung ke tanah, namun
bagian-bagian instalasi yang konduktif disambungkan ke elektroda
pembumian yang berbeda (berdiri sendiri). Dari gambar di bawah ini terlihat
bahwa pembumian peralatan dilakukan melalui sistem pembumian yang
berbeda dengan pembumian titik netral.
7
Gambar Saluran Tanah Melalui Impedansi (IT)
2. Pembumian Peralatan
Pembumian peralatan sistem pembumian netral pengaman (PNP)
adalah tindakan pengamanan dengan cara menghubungkan badan peralatan
atau instalasi yang diproteksi dengan hantaran netral yang ditanahkan
sedemikian rupa sehingga apabila terjadi kegagalan isolasi tidak terjadi
tegangan sentuh yang tinggi sampai bekerjanya alat pengaman arus lebih.
Yang dimaksud bagian dari peralatan ini adalah bagian-bagian mesin yang
secara normal tidak dilalui arus listrik namun dalam kondisi abnormal
dimungkinkan dilalui arus listrik.
8
merusak dari tanah, seperti korosi. Ukuran elektroda dipilih yang
mempunyai kontak paling efektif dengan tanah.
• Jumlah/konfigurasi elektroda. Untuk mendapatkan tahanan pentanahan
yang dikehendaki dan bila tidak cukup dengan satu elektroda, bisa
digunakan lebih banyak elektroda dengan bermacam-macam konfigurasi
pemancangannya di dalam tanah;
• Kedalaman pemancangan/penanaman di dalam tanah. Pemancangan
ini tergantung dari jenis dan sifat-sifat tanah. Ada yang lebih efektif
ditanam secara dalam, namun ada pula yang cukup ditanam secara
dangkal;
• Faktor-faktor alam. Jenis tanah: tanah gembur, berpasir, berbatu, dan
lainlain; moisture tanah: semakin tinggi kelembaban atau kandungan air
dalam tanah akan memperrendah tahanan jenis tanah; kandungan
mineral tanah: air tanpa kandungan garam adalah isolator yang baik dan
semakin tinggi kandungan garam akan memperendah tahanan jenis tanah,
namun meningkatkan korosi; dan suhu tanah: suhu akan berpengaruh
bila mencapai suhu beku dan di bawahnya. Untuk wilayah tropis seperti
Indonesia tidak ada masalah dengan suhu karena suhu tanah ada di atas
titik beku.
1. Elektroda Batang.
Elektroda Batang ialah elektroda dari pipa atau besi baja profil yang
dipancangkan ke dalam tanah. Elektroda ini merupakan elektroda yang
pertama kali digunakan, dan teori – teori berawal dari elektroda jenis ini.
Elektroda ini banyak digunakan di gardu - gardu induk. Secara teknis,
elektroda batang ini mudah pemasangannya, yaitu tinggal memancangkannya
ke dalam tanah. Disamping itu, elektroda ini tidak memerlukan lahan yang
luas. Elektroda batang ini mampu menyalurkan arus discharge petir maupun
untuk pentanahan yang lain .
9
Gambar Elektroda Batang (Copper Rod).
2. Elektroda Pita
Elektroda pita ialah elektroda yang terbuat dari hantaran berbentuk pita atau
berpenampang bulat atau hantaran pilin yang pada umumnya ditanam secara
dangkal.
3. Elektroda Pelat
10
Elektroda pelat ialah elektroda dari bahan pelat logam (utuh atau berlubang)
atau dari kawat kasa. Pada umumnya elektroda ini ditanam dalam. Elektroda
ini digunakan bila diinginkan tahanan pentanahan yang kecil dan sulit
diperoleh dengan menggunakan jenis-jenis elektroda yang lain.
11
LATIHAN
Soal
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Sebutkan lima macam skema pembumian netral sistem daya ?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………
2. Jelaskan skema pembumian TN-C ?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
3. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi besar tahanan pembumian ?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan elektroda batang ?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan elektroda pelat ?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….
12
RANGKUMAN
1. Pembumian titik netral dari sistem tenaga merupakan suatu keharusan pada
saat ini, karena sistem sudah demikian besar dengan jangkauan yang luas dan
tegangan yang tinggi.
2. Ada lima macam skema pentanahan netral sistem daya, yaitu:
1. TN (Terra Neutral) System, terdiri dari 3 jenis skema, yaitu:
a. TN-C,
b. TN-C-S, dan
c. TN-S
2. TT (Terra Terra)
3. IT (Impedance Terra)
(Terra = bhs Perancis yang berarti bumi atau tanah)
3. Pembumian peralatan sistem pembumian netral pengaman (PNP) adalah
tindakan pengamanan dengan cara menghubungkan badan peralatan atau
instalasi yang diproteksi dengan hantaran netral yang ditanahkan sedemikian
rupa sehingga apabila terjadi kegagalan isolasi tidak terjadi tegangan sentuh
yang tinggi sampai bekerjanya alat pengaman arus lebih.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar tahanan pentanahan adalah:
• Bentuk elektroda..
• Jenis bahan dan ukuran elektroda.
• Jumlah/konfigurasi elektroda.
• Kedalaman pemancangan/penanaman di dalam tanah.
• Faktor-faktor alam.
a. Jenis tanah
b. moisture tanah
c. kandungan mineral tanah
d. suhu tanah
5. Jenis – jenis elektroda pembumian
a. Elektroda batang
b. Elektroda pita
c. Elektroda pelat
13
TES FORMATIF
PILIHAN BERGANDA
14
6. Berikut tahapan cara pemasangan dan penanaman pembumian (grounding),
kecuali...
A. Pemilihan lokasi
B. Pemilihan bahan
C. Penanaman grounding road
D. Cara penyambungan grounding road dengan kabel grounding
E. Penentuan dana yang terpakai
15
2. Kegiatan Belajar 2
16
2. Pengukuran Praktis (Metoda 2 Kutub)
Langkah awal adalah memposisikan saklar terminal pada 2a.
Perhatikan !
Jika jalur pentanahan digunakan sebagai titik referensi pengukuran bersama,
maka semua sambungan yang terhubung dengan pentanahan itu selalu
terhubung dengan tanah. Jika terjadi bunyi bip, maka putuskan dan cek lagi.
1. Cek tegangan baterai dan cek tegangan pentanahan
Caranya hampir sama dengan metoda pengukuran normal, hanya
pengecekan tekanan tahanan bantu tidak diperlukan.
2. Ukur tahanan pentanahan (Range saklar : x10Ω atau x100Ω).
Hasil pengukuran = Rx + Ro
17
sehingga elektroda bantu-tegangan Y berada di luar daerah yang disebut
daerah resistansi efektif dari kedua elektroda (elektroda pentanahan dan
elektroda bantu arus).
18
Gambar Pengukuran resistansi elektroda pentanahan
menggunakan Metoda 62%
19
LATIHAN
Soal
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Pada instrument earth tester ada cara pengukuran yaitu ?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………
2. Gambarkan metode pengukuran 3 kutub ?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
3. Gambarkan metode pengukuran 2 kutub ?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
4. Jelaskan posisi elektroda bantu dalam pengukuran?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
5. Gambarkan Pengukuran resistansi elektroda pembumian menggunakan Metoda
62% ?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
20
RANGKUMAN
21
TES FORMATIF
22
7. Adapun tiga jenis umum dari sistem pembumian yang beroperasi, kecuali ?
a. TN c. TS
b. TT d. TI
8. Berapa besar baja lapis tembaga pada elektroda pita ?
a. 150 mm2 c. 50 mm 2
b. 100 mm2 d. 25 mm2
9. Berapakah tebal plat tembaga pada elektroda plat
a. 15 mm c. 5 mm
b. 12 mm d. 2 mm
10. Menurut puil PUIL 2000-3.19.1.4 apabila hasil pengukuran belum
mencapai 5 Ω, maka elektroda batang akan ?
a. di kalikan dua jarak panjang elektroda
b. di tambahkan lagi jarak panjang elektroda
c. di bagi dua jarak penjang elektroda
d. di kurang dua kali panjang elektroda
23
DAFTAR PUSTAKA
[2] B. S. Nasional, Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000), 2000th
ed. Jakarta, 2000.
[2] BSE. Prih Sumardjati dkk , Teknik Pemanfaatan Instalasi Tenaga Listrik Jilid
1, Jakarta, 2008.
24