Fix Penuntun Praktikum Gizi MDP
Fix Penuntun Praktikum Gizi MDP
Fix Penuntun Praktikum Gizi MDP
(MDP)
DISUSUN OLEH:
DEPARTEMEN GIZI
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2018
DAFTAR ISI
SAMPUL
DAFTAR ISI
PETUNJUK PEMAKAIAN
PENGANTAR
TUJUAN PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN
PRAKTIKUM
PRAKTIKUM I
PRAKTIKUM II
PRAKTIKUM III
PRAKTIKUM IV
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PETUNJUK PEMAKAIAN
1. Buku penuntun kegiatan praktikum gizi ini milik mahasiswa FK Unkhair dan harus
disimpan dan dijaga dengan baik.
2. Buku penuntun kegiatan praktikum gizi ini wajib dibawa pada saat praktikum
3. Mahasiswa diharapkan menyelesaikan tugas dan laporan pada lembar kerja yang telah
disediakan
4. Pada akhir kegiatan praktikum, mintalah pengampu atau instruktur praktikum untuk
menandatangani buku ini pada kolom yang telah disediakan.
5. Hal lain yang belum jelas akan dijelaskan pada saat praktikum.
TATA TERTIB PRAKTIKUM
2. Tidak diperkenankan memakai celana jeans bagi laki-laki, dan rok tidak boleh terbelah
serta panjangnya minimal dibawah lutuh.
6. Hadir 5 menit sebelum praktikum dimulai dan masuk sesuai dengan pembagian kelas dan
kelompoknya. Bagi yang terlambat harus melapor terlebih dahulu ke koordinator
praktikum.
7. Setiap praktikan harus mengetahui terlebih dahulu hal-hal yang berhubungan dengan
praktikum yang akan dilaksanakannya
8. Seluruh praktikan wajib mengikuti seluruh kegiatan praktikum yang telah dijadwalkan
9. Praktikan dianggap telah sah menyelesaikan suatu praktikum bila telah mendapat
pengesahan oleh instruktur yang bersangkutan.
10. Tidak diperbolehkan merokok, membuat keributan, dan hal-hal lain yang mengganggu
jalannya praktikum.
12. Instruktur lab/petugas lain yang ditunjuk oleh Kepala Departement Ilmu Gizi FK Unkhair
berhak melakukan tindakan yang sesuai demi menegakkan tata tertib ini.
14. Hal-hal lain yang belum tercantum dalam tata tertib ini bisa diputuskan oleh Kepala
Departement Ilmu Gizi FK Unkhair.
PENGANTAR
Praktikum gizi adalah salah satu praktikum pada blok Mekanisme Dasar Penyakit (Basic
Mechanism of Disease). Pada praktikum ini, mahasiswa dapat mengetahui penggolongan bahan
makanan berdasarkan zat gizi dan fungsinya, mengetahui cara menghitung nilai gizi suatu bahan
makanan, dapat menggunakan daftar analisis bahan makanan, dan dapat mengetahui bahan
makanan penukar.
Pada praktikum ini, mahasiswa akan melihat berbagai contoh bahan makanan yang
disediakan selama praktikum. Nantinya, mahasiswa akan menggolongkan bahan makanan
tersebut sesuai zat gizi dan fungsinya, serta akan mengukur nilai gizinya dengan menggunakan
daftar analisis bahan makanan serta dapat mengetahui satu satuan penukar berdasarkan daftar
bahan makanan penukar.
Selain itu, mahasiswa dapat menggali informasi tambahan dari sumber-sumber yang
tersedia berupa buku, situs internet resmi dan jurnal-jurnal tertentu.
Penyusun
1. Mahasiswa dapat mengetahui penggolongan bahan makanan berdasarkan zat gizi dan
fungsinya
2. Mahasiswa dapat mengetahuii cara menghitung nilai gizi bahan makanan
3. Mahasiswa dapat menggunakan daftar analisis bahan makanan
4. Mahasiswa dapat menjelaskan bahan makanan penukar
PENDAHULUAN
Terdapat perbedaan antara Bahan makanan dan zat makanan, yang disebut juga Zat Gizi
atau Nutrient. Zat makanan adalah satuan yang menyusun bahan makanan tersebut. Bahan
makanan disebut juga komoditas Pangan dalam perdagangan, ialah apa yang kita beli, kita masak
dan kita susun menjadi hidangan. Contoh dari bahan makanan ialah beras, jagung, daging, telur,
dan sebagainya.
Zat makanan bahan dasar menurut Ilmu Gizi atau Nutrient yang kita kenal ialah :
Karbohidrat atau hidrat arang, protein atau zat putih telur, lemak, vitamin-vitamin, dan mineral.
Karbohidrat misalnya, adalah nama kelompok bagi ikatan-ikatan organik yang mempunyai
fungsi menghasilkan energi dan mempunyai karakteristik sejenis. Karbohidrat terdiri dari unsur-
unsur C, H, O dan merupakan polyalkohol. Berbagai jenis karbohidrat melalui jalur yang sama
dalam garis besar proses metabolismenya.
Dalam susunan hidangan Indonesia, berbagai jenis bahan makanan dapat dikelompokkan
ke dalam : Bahan makanan pokok, Bahan makanan lauk-pauk, Bahan makanan sayur, dan Bahan
makanan buah-buah. Susunan hidangan yang mengandung keempat jenis kelompok bahan
makanan tersebut, masing-masing dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan badan, dikenal para
ahli gizi di Indonesia sebagai susunan “empat sehat”. Kalau susunan empat sehat ini ditambah
dengan susu dalam jumlah yang mencukupi, menjadi “lima sempurna”. Slogan “empat sehat
lima sempurna” ini menggambarkan susunan hidangan Indonesia yang sanggup memberikan
kesehatan gizi yang baik, dan dianjurkan kepada seluruh anggota masyarakat untuk
mencapainya.
Setelah dikonsumsi didalam alat pencernaan, bahan makanan diurai menjadi berbagai zat
makanan atau zat gizi atau nutrient. Zat makanan inilah yang diserap melalui dinding usus dan
masuk ke dalam cairan tubuh. Di dalam jaringan, zat-zat makanan memenuhi fungsinya masing-
masing. Fungsi zat makanan secara umum ialah :
Berdasarkan hal diatas maka ada penggolongan lain dari bahan makanan, yaitu :
1. Zat gizi penghasil energi, yaitu karbohidrat, lemak dan protein. Zat gizi penghasil
energi ini sebagian besar dihasilkan oleh bahan makanan pokok.
2. Zat gizi pembangun sel, terutama diduduki oleh protein, sehingga bahan pangan lauk-
pauk tergolong dalam bahan makanan sumber zat pembangun.
3. Zat gizi pengatur, kedalam kelompok ini termasuk vitamin dan mineral. Maka bahan
pangan sumber mineral dan vitamin, ialah sayur dan buah termasuk golongan bahan
makanan sumber zat-zat gizi pengatur.
Daftar Analisa Bahan Makanan (DABM) diperlukan dalam menyusun dan menilai
hidangan. Di Indonesia analisa bahan makanan hanya ditentukan bagi kondisi bahan mentah.
Makanan yang siap untuk dikonsumsi memberikan kesulitan dalam menentukan kadar zat-zat
gizinya, karena resep untuk membuat makanan yang sejenis sangat berbeda-beda, karena belum
atau tidak ada resep yang seragam.
Cara menghitung zat gizi bahan makanan yaitu dari bahan mentah yang dibeli di pasar
atau dipetik (dipanen), dihitung (ditimbang) beratnya kemudian dihitung berat bagian yang dapat
dimakan, dengan menggunakan angka bydd. Maka berat masing-masing zat gizi dapat dihitung
dengan mempergunakan angka daftar, terhadap bagian yang dapat dimakan.
100
Nilai Gizi : Berat Bersih x DABM
100
Misalnya :
Mie Kering 150 gr, DABM Protein = 7.3 gr, dan BYDD = 100
Penyelesaian :
100
100
Jadi, Energi Protein yang dikandung oleh 150 gr Mie Kering adalah 10.95 gr.
Bahan makanan penukar adalah satuan penukar golongan bahan makanan dimana antara
satu dengan yang lain dapat saling menukar tetapi fungsinya tetap sama.
Berat Standar
Menentukan satuan penukar : pada tabel URT tercantum nasi 100gr = ¾ gelas
Contoh Soal :
210 gr
Kandungan gizinya :
210 gr
Protein = 105 gr x 4 gr = 2 gr
210 gr
HA = 105 gr x 40 gr = 20 gr
210 gr
• Golongan IV : Sayuran
• Golongan VI : Susu
Satu satuan penukar mengandung 110 kkal, 7 gr protein, 9 gr HA, dan 7 gr lemak
Tanggal :
Nama Instruktur :
Paraf Instruktur :
Petunjuk :
A.1 Pada bahan makanan yang tersedia di meja, serat sebagai salah satu jenis HA
terdapat dalam bahan makanan yang mana ?
C.1 Catatlah bahan makanan yang banyak mengandung “saturated fatty acid” :
C.2 Catatlah bahan makanan yang banyak mengandung “polyunsaturated fatty acid” :
No. Nama Bahan Makanan Gol. Sayuran Gol. Buah- Gol. Sayuran
buahan lain
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
D.1 Catatlah bahan makanan diatas yang mengandung sumber karotin (provitamin A) :
D.2 Catatlah bahan makanan diatas yang mengandung sumber zat besi :
D.3 Catatlah bahan makanan diatas yang kaya akan zat kapur :
D.4 Catatlah bahan makanan diatas yang kaya akan vitamin B kompleks :
PRAKTIKUM II
Tanggal :
Nama Instruktur :
Paraf Instruktur :
Petunjuk :
Perhatikan dan kelompokkanlah bahan makanan tersebut ke dalam 3 golongan sebagai berikut :
Pertanyaan:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “Protein Sparing Action” dari karbohidrat
terhadap protein ?
2. Berikan contoh “Protein Sparing Action” dari bahan makanan yang sudah
diberikan !
- ................................... dikombinasikan dengan .....................................
- ................................... dikombinasikan dengan .....................................
- ................................... dikombinasikan dengan .....................................
PRAKTIKUM III
DAFTAR ANALISIS BAHAN MAKANAN
Tanggal :
Nama Instruktur :
Paraf Instruktur :
Bahan :
Petunjuk :
1. Urutkanlah masing-masing bahan makanan tersebut pada daftar di bawah ini mulai dari
bahan makanan sumber HA, protein (hewani dan nabati), sayuran, buah-buaha, susu,
minyak.
2. Timbanglah masing-masing bahan makan tersebut
3. Hitunglah nilai zat gizi masing-masing bahan makanan tersebut dengan menggunakan
daftar analisis bahan makanan.
PRAKTIKUM IV
BAHAN MAKANAN PENUKAR
Tanggal :
Nama Instruktur :
Paraf Instruktur :
Bahan :
Petunjuk :
Lampiran
Daftar Analisa Bahan Lauk Pauk Hewani ( per 100 gram bahan)
Daftar Analisa Bahan Hewani, Ikan dan Kerang ( per 100 gram bahan)
Vit. Vit. Bjd
Nama Ai Ca P Fe Vit.A
B C d
N Bahan r Energ Protei Lema Karbo
o Makana g y kal n g% k g% hg% mg mg mg SI/100
mg ng g
n % % % % g
% % %
Badar 66 198 19.0 13.0 0 48 150 0.4 150 0.0 0 80
1.
(tawes) 1
Banden 74 129 20.0 4.8 0 20 150 2.0 150 0.0 0 80
2.
g 5
Bawal 78 96 19.0 1.7 0 20 150 2.0 150 0.0 0 80
3.
5
Beunte 70 109 17.0 4.0 0 500 500 1.0 150 0.0 0 80
4.
ur 5
Ekor 84 66 14.0 0.7 0 40 150 2.0 150 0.0 0 80
5.
kuning 2
Gabus 69 74 25.2 1.7 0 62 176 0.9 150 0.0 0 64
6.
segar 4
Gabus 24 292 58.0 4.0 0 15 100 0.7 100 0.1 0 80
7.
kering 0
Ikan 40 193 42.0 1.5 0 200 300 2.5 0 0.0 0 70
8. asin 1
kering
Ikan 80 86 16.0 2.0 0 20 150 2.0 150 0.0 0 80
9.
mas 5
10 Ikan 76 113 17.0 4.5 0 20 200 1.0 150 0.0 0 80
. segar 5
11 Kakap 77 92 20.0 0.7 0 20 200 1.0 30 0.0 0 80
. 5
12 Kembun 76 103 22.0 1.0 0 20 200 1.0 30 0.0 0 80
. g 5
13 Keong 81 64 12.0 1.0 2.0 217 78 1.7 0 0 0 46
.
14 Kepiting 68 151 13.8 3.8 14.1 210 250 1.1 200 0.0 0 45
. 5
15 Kerang 85 59 8.0 1.1 3.6 133 170 3.1 300 0.0 0 20
. 1
16 Kodok, 82 73 16.4 0.3 0 18 147 1.1 0 0.1 0 65
. katak 4
Kura- 80 83 19.1 0.2 0 27 87 0.7 0 0.2 0 70
17
kura, 0
.
penyu
18 Layang 74 109 22.0 1.7 0 50 150 2.0 150 0.0 0 80
. 5
Lemuru, 76 112 20.0 3.0 0 20 100 1.0 100 0.0 0 80
19
cakalan 5
.
g
20 Paling, 58 303 14.0 27.0 0 20 200 1.0 160 0.1 0 100
. belut 0
21 Pepetek 33 176 32.0 4.4 0 120 200 1.0 50 0.0 0 90
. 5
22 Pindang 59 157 28.0 4.2 0 50 100 1.0 150 0.1 0 90
. banyar 0
23 Pindang 60 153 30.0 2.8 0 60 200 3.0 200 0.0 0 90
. layang 7
24 Pindang 60 142 27.0 3.0 0 60 200 3.0 200 0.0 0 90
. selar 7
25 Rebon, 79 81 16.0 1.2 0.7 757 292 2.2 60 0.0 0 100
. segar 4
26 Rebon, 22 299 59.0 3.6 3.2 230 625 21. 0 0.0 0 100
. kering 6 4 6
27 Sardine, 47 338 21.1 27.0 1.0 354 434 3.5 250 0.1 0 100
. kaleng 0
28 Selar, 75 100 18.8 2.2 0 40 100 0.7 0 0 0 75
. segar
29 Sepat, 30 289 38.0 14.0 0 40 100 0.7 0 0 0 75
. kering
30 Teri, 15 277 60 2.3 1.8 120 122 3.0 297 0.1 0 100
. bubuk 9 5 0
31 Udang, 75 91 21.0 0.2 0.1 136 170 8.0 60 0.0 0 68
. segar 1
32 Udang 21 295 62.4 2.3 1.8 120 122 6.3 210 0.1 0 90
. kering 9 5 4
Daftar Analisa Bahan Lauk Pauk Nabati ( per 100 gram bahan)
Daftar Analisa Bahan Bumbu dan Serba-serbi (per 100 gram bahan)
Daftar Analisa Bahan Makanan Buah Cuci Mulut (per 100 gram bahan)
Daftar Analisa Telur, Susu, dan hasil Susu (per 100 gram bahan)
GOLONGAN I
BAHAN MAKANAN SUMBER KARBOHIDRAT
GOLONGAN II
BAHAN MAKANAN SUMBER PROTEIN HEWANI
Rendah Lemak
1 Satuan Penukar = 50 Kalori, 7 g Protein, dan 2 g Lemak
Tinggi Lemak
1 Satuan Penukar = 150 Kalori, 7 g Protein, dan 13 g Lemak
Bahan Makanan Berat URT Ket.
Ayam dengan
35 g 1 ptg sdg Ko+
kulit
Bebek 45 g 1 ptg sdg Pr+
Corned beef 45 g 3 sdm Na+
Daging babi 50 g 1 ptg sdg Ko+
Kuning telur 45 g
4 btr Ko+
ayam
Sosis 50 g 1 ptg kcl Na++
40 g 1 ½ ptg Na+Ko+
Ham
kcl Pr+
Sardencis 35 g ½ ptg sdg Pr+
GOLONGAN III
BAHAN MAKANAN SUMBER PROTEIN NABATI
GOLONGAN IV
SAYURAN
Sayuran A
Bebas dimakan, kandungan kalorinya dapat diabaikan
Bahan
Bahan Makanan Ket. Ket.
Makanan
Gambas/ Oyong S+ Lettuce S+
Jamur kuping S++ Slada air S+
Ketimun S+ K+ Slada S K+
+
Sayuran B
1 Satuan Penukar (100 g) = 25 Kalori, 1 g Protein dan 5 g Kh
Bahan
Bahan Makanan Ket. Ket.
Makanan
Bayam K+ Kangkung S+
Bit K+ Kucai S+
Kacang
Buncis S++ S+
panjang
+
Brokoli S Kecipir
Caisim S++ Labu siam
Daun Pakis S++ Labu waluh K+
Daun kemangi S+ Pare S++
Genjer Pepaya Muda S+
Jagung muda S+ Rebung S+K+
Jantung pisang S+ Sawi S+
Toge kacang
Kol S+K+ S+K+
hijau
Kembang kol S++ K+ Terong S++
Kapri muda K+ Wortel S+
Sayuran C
1 Satuan Penukar (100 g) = 25 Kalori, 1 g Protein dan 10 g Kh
Bahan
Bahan Makanan Ket. Ket.
Makanan
Bayam merah S+K+ Kacang kapri S+
Daun katuk S++ Kluwih Ka+
Daun melinjo S++ Melinjo
Daun pepaya K+ Nangka muda S+
Toge kcng
Daun singkong S+ K+
kedelai
GOLONGAN V
BUAH DAN GULA
Rambutan 75 g 8 bh
Sawo 55 g 1 bh sdg
Semangka 180 g 2 ptg sdg
Sirsak 60 g ½ bh sdg S+
Salak 65 g 2 bh sdg S+
Gula 13 g 1 sdm
Madu 15 g 1 sdm
GOLONGAN VI
SUSU
GOLONGAN VII
MINYAK DAN LEMAK
Lemak Jenuh
Bahan Makanan Berat URT Ket.
Kelapa 15 g 1 ptg kcl K+
Lemak babi/sapi 5g 1 ptg kcl
Mentega 5g 1 sdt
Minyak kelapa 5g 1 sdt
Minyak kelapa
5g 1 sdt
sawit
Santan 40 g 1/3 gls K+
Keju krim 15 1 ptg kcl
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Bahan Makanan Penukar Edisi kedua, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 2007,
Penyusun Tim medis dan Tim dietisien RSCM
Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid I, Dian Rakyat, Jakarta, 2008, Prof. Dr.
Achmad Djaeni Sediaoetama, M.Sc
Pedoman Diet Diabetes Melitus, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 2002, Tim Penyusun
Pedoman Diet Diabetes Melitus
Prinsip Dasar Ilmu Gizi, PT Gramedia Pustaka Utama, jakarta, 2004, Sunita Almatsier