Resume Kapsul

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

RINGKASAN FARMASETIKA DASAR

KAPSUL

OLEH

NAMA : KEVIN EFRAIM LIAN

NIM : PO530333219375

TINGKAT : I REGULER C

PRODI FARMASI

POLTEKKES KEMENKES KUPANG

2019/2020
1. Pengertian
Kapsul (capsulae) adalah bentuk sediaan padat yang terbungkus dalam suatu
cangkang keras atau lunak yang dapat larut.
2. Keuntungan dan kerugian
A. Keuntungan kapsul yaitu;
- Bentuknya menarik dan praktis.
- Cangkang kapsul tidak berasa sehingga dapat menutupi obat yang memiliki rasa
serta bau yang tidak enak.
- Mudah ditelan karena cepat larut/hancur dalam perut sehingga obat cepat
diabsorpsi.
- Dokter dapat mengkombinasikan beberapa macam obat dan dosis yang
berbeda-beda sesuai kebutuhan.
- Kapsul dapat diisi dengan cepat karena tidak memerlukan bahan
tambahan/pembantu seperti pada pembuatan pil tau tablet.
B. Kerugian kapsul yaitu;
- Tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang mudah menguap karena pori-pori
kapsul tidak dapat menahan penguapan.
- tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang higroskopis.
- Tidak dapat digunakan dengan zat-zat yang dapat bereaksi dengan cangkang
kapsul.
- Tidak dapat diberikan untuk balita.
- Tidak bisa dibagi-bagi
3. Ukuran kapsul
Dalam menyiapkan resep untuk sediaan kapsul, ukuran kapsul hendaknya dicatat
untuk memudahkan apabila diperlukan pembuatan ulang. Selain itu, perlu diperhatikan
apabila seoarang pasien mendapatkan dua macam kapsul sekaligus, jangan diberikan
dalam warna yang sama untuk menghindari kesalahan minum obat tersebut.
Ukuran nomor kapsul dimulai dari 000, 00, 0, 1, 2, 3, 4, 5. Semakin besar nomor
kapsul semakin sedikit bahan yang dapat dimasukkan. Menurut Howard C. Ansel dan
Shelli J. Prince “kalkulasi farmasetik” (hal 78) ukuran cangkang dan perkiraan volume
dan gram serbuk sebagai berikut
Perkiraan jumlah Gram
Ukuran Kapsul Perkiraan Volume
Serbuk
000 1,4 mL 0,43-1,89 g
00 0,95 mL 0,39-1,39 g
0 0,68 mL 325-950 mg
1 0,5 mL 227-630 mg
2 0,37 mL 200-520 mg
3 0,3 mL 120-390 mg
4 0,21 mL 100-260 mg
5 0,13 mL 65-130 mg

4. Kapsul keras dan lunak


A. kapsul cangkang keras (capsulae durae, hard capsul)
kapsul ini terdiri atas bagian wadah dan tutup ( capsulae overculateae) yang
terbuat dari metilselulosa, gelatin, pat, atau bahan lain yang sesuai. Ukuran
cangkang kapsul keras bervariasi dari nomor yang paling kecil, yaitu 5 sampai nomor
yang paling besar yaitu 000, kecuali cangkang kapsul untuk hewan. Umumnya,
ukkuran terbesar 000 merupakan ukuran yang dapat diberikan kepada pasien, ada
juga ukuran 0 yang bentuknya memanjang (dikenal sebagai ukuran OE) sehingga
memberikan kapasitas yang lebih besar tanpa peningkatan diameter dan biasanya
mengandung air 10-15%. Cangkang kapsul ini biasanya diisi dengan bahan padat
atau serbuk, butiran atau granul. Campuran serbuk yang cenderung meleleh dapat
diisikan kedalam kapsul cangkang keras jika menggunakan absorben, seperti
MgCO₃ atau silicon dioksida. Cangkang kapsul keras ini hanya memiliki satu bentuk
dan dipakai untuk pemakaian peroral. Pabrik yang terkenal memproduksi cangkang
kapsul di Indonesia adalah Parke Davis.
Penutupan cangkang kapsul keras dapat dilakukan dengan cara memberikan
lekukan khas pada bagian tutup dan induk serta melakukan pemanasan langsung
atau menggunakan energy ultrasonic; sedangkan penutupan cangkang kapsul pati
keras dilakukan dengan cara pelekatan, yaitu dengan mengoleskan cairan campuran
air-alkohol kemudian dikeringkan. Untuk membersihkan cangkang kapsul gelatin
keras, dapat dilakukan dengan cara meletakkan kapsul diantara sepotong kain
(linen, wol), kemudian digosok-gosok.
B. Kapsul cangkang lunak (capsulae molles, soft capsul)
Kapsul jenis ini merupakan satu kesatuan berbentuk bulat atu silindris atau bulat
telur yang dibuat sesuai gelatin atau bahan lain yang sesuai. Biasanya lebih tebal
dari cangkang keras dan dapat diplastisasi dengan penambahan senyawa poliol,
seperti sorbitol atau gliserin. Kapsul ini biasanya mengandung air 6-13%, diisi
dengan bahan cairan bukan air seperti polietilenglikol (PEG) berbobot molekul
rendah atau dapat juga diisi dengan bahan padat serbuk atau zat padat kering.
Kapsul cangkang lunak memiliki berbagai macam bentuk dan biasanya dapat dipakai
untuk rute oral, vaginal, rektal, atau topical. Bila ditinjau dari segi formulasi, teknologi,
dan biofarmasi kapsul berisi cairan dari jenis kapsul apapun lebih seragam daripada
kapsul berisi serbuk kering dari jenis cangkang yang sama. Selain itu, terdapat
sediaan tablet berbentuk kapsul yang disebut kapsitab atau kaplet.
Perbedaan antara kapsul cangkang keras dan lunak dapat dilihat pada tabel
dibawah ini

Kapsul cangkang keras Kapsul cangkang lunak


Terdiri atas tubuh dan tutup Satu kesatuan
Tersedia dalam bentuk kosong Selalu sudah terisi
Isi biasanya padat, dapat juga cair isi biasanya cair, dapat juga padat
Cara pakai per oral Bisa oral, vaginal, rektal, topical
Bentuk hanya satu macam Bentuk bermacam-macam

5. Cara memasukkan serbuk kedalam cangkang kapsul


A. Tangan
Cara ini merupakan cara paling sederhana karena menggunakan tangan tanpa
bantuan alat lain cara ini sering digunakan di apotek saat melayani resep dokter. Bila
menggunakan pengisian dengan cara ini, sebaiknya petugas menggunakan sarung
tangan untuk mencegah alergi yang mungkin timbul karena tidak tahan terhadap
obat tersebut.
B. Alat bukan mesin
Alat yang dimaksud disini adalah alat yang menggunakan tangan manusia.
Dengan alat ini, akan mendapatkan kapsul yang lebih seragam dan pengerjaan yang
dapat lebih cepat karena dalam satu kali pembuatan dapat dihasilkan berpuluh-puluh
kapsul. Alat ini terdiri atas dua bagian yaitu, bagian yang tetap dan bagian yang
bergerak
C. Alat mesin
Untuk memproduksi kapsul secara besar-besaran dan menjaga keseragaman
kapsul, perlu menggunakan alat otomatis mulai dari membuka, mengisi, sampai
menutup kapsul.
6. Cara membersihkan kapsul
Cara mebersihkan kapsul yaitu letakkan kapsul diatas sepotong kain (linen, wol)
kemudian digosok-gosokkan sampai bersih. Hal ini untuk mencegah agar kapsul tidak
mudah rusak.
7. Cara menyimpan kapsul
Kapsul sebaiknya disimpan ditempat atau ruangan yang:
A. Tidak terlalu lembab atau dingin atau kering.
B. Terbuat dari botol gelas, tertutup rapat dan diberi silica gel sebagai bahan pengering.
C. Terbuat dari wadah botol plastic, tertutup rapat dan juka diberikan silica gel.
D. Terbuat dari alumunium foil dalam blister atau strip
8. Zat-zat yang perlu perlakuan khusus
A. Serbuk yang memiliki bobot jenis ringan atau Kristal harus digerus terlebih dahulu
sebelum dimasukkan kedalam kapsul. Misalnya, garam kina, Na-salisilat, amidozon.
B. Serbuk yang mudah mencair seperti KI dan NaI akan merusak dinding kapsul
sehingga dinding kapsul mudah rapuh. Kerapuhan ini disebabkan oleh bahan obat
yang bersifat higroskopis, yaitu menyerap air dari dinding kapsul. Untuk mengatasi
hal itu, dapat dilakukan dengan menambahkan bahan yang inert, misalnya laktosa
atau amilum.
C. Campuran bahan memiliki titik lebur lebih rendah daripada titik lebur masing-masing
bahan obat, seperti campuran asetosal dan antipirin serta campuran kampora dan
salol. Hal ini menyebabkan kapsul menjadi lembek, bahkan dapat lengket satu sama
lain. Hal ini dapat diatasi dengan menambah bahan yang inert atau dengan
memasukkan masing-masing bahan dalam kapsul kecil, kemudian kedua bahan itu
dimasukkan kedalam kapsul yang lebih besar.
D. Bahan cairan kental yang jumlahnya sedikit dapat dikeringkan dengan menambah
bahan inert, kemudian baru dimasukkan kedalam kapsul. Akan tetapi, bahan itu
harus dibuat menjadi massa pil terlebih dahulu jika jumlahnya banyak, kemudian
baru dimasukkan kedalam kapsul.
E. Minyak lemak dapat langsung dimasukkan kedalam kedalam kapsul kemudian
ditutup. Namun, minyak yang mudah menguap seperti kreosot atau alcohol akan
merusak dinding kapsul sehingga harus diencerkan dahulu dengan minyak lemak
sampai kadarnya dibawah 40% sebelum dimasukkan kedalam kapsul.

Anda mungkin juga menyukai