PMK No. 24 TH 2020 TTG Pelayanan Radiologi Klinik
PMK No. 24 TH 2020 TTG Pelayanan Radiologi Klinik
PMK No. 24 TH 2020 TTG Pelayanan Radiologi Klinik
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PELAYANAN
RADIOLOGI KLINIK.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Pelayanan Radiologi Klinik adalah pelayanan medik yang
menggunakan semua modalitas yang menggunakan
sumber radiasi pengion dan non pengion untuk diagnosis
dan/atau terapi dengan panduan imejing.
2. Radiasi Pengion adalah gelombang elektromagnetik dan
partikel bermuatan yang karena energi yang dimilikinya
mampu mengionisasi media yang dilaluinya.
3. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat
dan/atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang
-4-
Pasal 2
Pengaturan Pelayanan Radiologi Klinik bertujuan untuk:
a. menjamin keselamatan, keamanan, dan kesehatan
tenaga kesehatan, pasien, masyarakat dan lingkungan
hidup tempat Pelayanan Radiologi Klinik dilakukan;
b. mewujudkan standar Pelayanan Radiologi Klinik di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan; dan
c. meningkatkan mutu Pelayanan Radiologi Klinik di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
BAB II
PENYELENGGARAAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 3
(1) Pelayanan Radiologi Klinik diselenggarakan untuk
diagnostik dan terapi.
(2) Pelayanan Radiologi Klinik untuk diagnostik sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditujukan untuk pemeriksaan
dan mendapatkan pendapat ahli (expertise) dalam rangka
penegakan diagnosa.
(3) Pelayanan Radiologi Klinik untuk terapi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditujukan sebagai panduan dan
tindakan terapi.
-5-
Pasal 4
(1) Pelayanan Radiologi Klinik diselenggarakan di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan milik Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah, atau swasta.
(2) Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) berupa:
a. rumah sakit;
b. balai;
c. puskesmas; dan
d. klinik.
Pasal 5
(1) Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan
Pelayanan Radiologi Klinik harus memiliki peralatan dan
sumber daya manusia.
(2) Peralatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas peralatan Radiasi Pengion dan nonpengion.
(3) Sumber daya manusia sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) terdiri atas dokter spesialis radiologi, tenaga
kesehatan lain, dan tenaga nonkesehatan.
(4) Dokter spesialis radiologi sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) bertanggung jawab dan memastikan peralatan
dengan modalitas Radiasi Pengion dan non pengion di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan dalam kondisi andal.
Bagian Kedua
Kemampuan Pelayanan
Pasal 6
(1) Berdasarkan kemampuan pelayanan yang diberikan,
Pelayanan Radiologi Klinik terdiri atas:
a. Pelayanan Radiologi Klinik pratama;
b. Pelayanan Radiologi Klinik madya;
c. Pelayanan Radiologi Klinik utama; dan
d. Pelayanan Radiologi Klinik paripurna.
-6-
Pasal 7
(1) Pelayanan Radiologi Klinik pratama sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a merupakan
Pelayanan Radiologi Klinik dengan kemampuan modalitas
alat radiologi terbatas, berupa pesawat mobile x-ray,
dental x-ray, dan/atau ultra sonografi (USG).
(2) Pelayanan Radiologi Klinik pratama sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat diselenggarakan di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan berupa rumah sakit, balai,
puskesmas, dan klinik.
Pasal 8
(1) Pelayanan Radiologi Klinik madya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b merupakan
Pelayanan Radiologi Klinik pratama ditambah dengan
modalitas alat radiologi berupa panoramic/cephalometri,
mammografi, fluoroskopi, dan CT-Scan.
(2) Pelayanan Radiologi Klinik madya sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan berupa rumah sakit dan balai.
Pasal 9
(1) Pelayanan Radiologi Klinik utama sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 ayat (1) huruf c merupakan Pelayanan
Radiologi Klinik madya ditambah dengan modalitas alat
radiologi berupa bone densitometry, C-arm, dan Magnetic
Resonance Imaging (MRI).
(2) Pelayanan Radiologi Klinik utama sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) hanya diselenggarakan di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan berupa rumah sakit.
-7-
Pasal 10
(1) Pelayanan Radiologi Klinik paripurna sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf d merupakan
Pelayanan Radiologi Klinik utama ditambah dengan
modalitas alat radiologi berupa Digital Subtraction
Angiography (DSA), gama kamera, dan modalitas energi
pengion dan non pengion untuk diagnosis dan terapi lain.
(2) Pelayanan Radiologi Klinik paripurna sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) hanya diselenggarakan di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan berupa rumah sakit.
Bagian Ketiga
Sumber Daya Manusia
Pasal 11
(1) Sumber daya manusia pada Pelayanan Radiologi Klinik
pratama paling sedikit terdiri atas:
a. dokter spesialis radiologi;
b. radiografer;
c. petugas proteksi radiasi; dan
d. tenaga administrasi.
(2) Dalam hal Fasilitas Pelayanan Kesehatan belum memiliki
dokter spesialis radiologi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a, dokter atau dokter spesialis lain dengan
kewenangan tambahan dapat memberikan Pelayanan
Radiologi Klinik pratama.
(3) Kewenangan tambahan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) diberikan kepada dokter atau dokter spesialis
lain melalui pelatihan untuk mendapatkan kompetensi
terbatas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, dan dibuktikan dengan sertifikat dari
kolegium radiologi yang bertanggung jawab terhadap
Pelayanan Radiologi Klinik untuk diagnostik dan
Pelayanan Radiologi Klinik untuk terapi.
(4) Dokter atau dokter spesialis lain dengan kompetensi
tambahan terbatas yang memberikan Pelayanan
Radiologi Klinik pratama sebagaimana dimaksud pada
-8-
Pasal 12
(1) Sumber daya manusia pada Pelayanan Radiologi Klinik
madya, Pelayanan Radiologi Klinik utama, dan Pelayanan
Radiologi Klinik paripurna paling sedikit terdiri atas:
a. dokter spesialis radiologi;
b. radiografer;
c. fisikawan medik;
d. elektromedis;
e. perawat; dan
f. tenaga administrasi.
(2) Fisikawan medik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c dapat merangkap sebagai petugas proteksi
radiasi setelah memiliki izin sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(3) Dalam hal fisikawan medik sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) belum memiliki izin sebagai petugas proteksi
radiasi, Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang
menyelenggarakan Pelayanan Radiologi Klinik madya,
Pelayanan Radiologi Klinik utama, dan Pelayanan
Radiologi Klinik paripurna harus memiliki petugas
proteksi radiasi.
Pasal 13
Ketentuan lebih lanjut mengenai sumber daya manusia
Pelayanan Radiologi Klinik berdasarkan kemampuan
pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 dan Pasal
-9-
Bagian Keempat
Peralatan
Pasal 14
(1) Peralatan Pelayanan Radiologi Klinik harus terpelihara
dan terawat sesuai dengan standar dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(2) Pemeliharaan dan perawatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan secara berkala dan
berkelanjutan oleh radiografer, fisikawan medis,
dan/atau elektromedis.
(3) Pemeliharaan dan perawatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) termasuk pengujian/uji kesesuaian yang
dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 15
Ketentuan lebih lanjut mengenai peralatan Pelayanan
Radiologi Klinik berdasarkan kemampuan pelayanan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
Bagian Kelima
Bangunan dan Prasarana
Pasal 16
(1) Bangunan dan prasarana Pelayanan Radiologi Klinik
harus memenuhi keselamatan radiasi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Bangunan dan prasarana Pelayanan Radiologi Klinik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mudah
dijangkau dari ruangan gawat darurat, ruang rawat jalan,
-10-
Pasal 17
Bangunan Pelayanan Radiologi Klinik sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 16 paling sedikit terdiri atas:
a. ruang administrasi;
b. ruang tunggu;
c. ruangan pemeriksaan;
d. ruangan pengolahan radiografi dan imejing; dan
e. ruangan pembacaan dan konsultasi.
Pasal 18
(1) Prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 paling
sedikit terdiri atas:
a. sistem tata udara;
b. sistem pencahayaan;
c. sistem sanitasi;
d. sistem kelistrikan dan pembumian (grounding);
e. sistem gas medik dan vakum medik;
f. sistem proteksi kebakaran;
g. sarana evakuasi; dan
h. sistem pengolahan limbah.
(2) Sistem sanitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c meliputi sistem sanitasi untuk air bersih, air
kotor, dan drainase.
Pasal 19
Selain memenuhi ketentuan bangunan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17, dan prasarana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18, Pelayanan Radiologi Klinik yang
diselenggarakan di rumah sakit juga harus memenuhi
-11-
Pasal 20
Ketentuan lebih lanjut mengenai bangunan dan prasarana
Pelayanan Radiologi Klinik sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 16 sampai dengan Pasal 19 tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Bagian Keenam
Organisasi
Pasal 21
(1) Setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang
menyelenggarakan Pelayanan Radiologi Klinik harus
memiliki organisasi Pelayanan Radiologi Klinik yang
efektif, efisien, dan akuntabel.
(2) Organisasi Pelayanan Radiologi Klinik sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat berupa departemen,
instalasi, unit, atau bagian yang disesuaikan dengan
kebutuhan, ketersediaan sumber daya, dan struktur
organisasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan induknya.
(3) Struktur organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
paling sedikit terdiri atas:
a. kepala departemen, instalasi, unit, atau bagian;
b. staf medis radiologi; dan
c. pelaksana.
(4) Kepala departemen, instalasi, unit, atau bagian
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a merupakan
penanggung jawab atas keseluruhan operasional dan
manajemen secara umum, pengelolaan pemanfaatan alat
termasuk keselamatan radiasinya, dan menentukan
standar prosedur operasional.
(5) Kepala departemen, instalasi, unit, atau bagian
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a harus
seorang dokter spesialis radiologi.
-12-
Pasal 22
Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi Pelayanan
Radiologi Klinik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Bagian Ketujuh
Pelaksanaan Pelayanan
Pasal 23
(1) Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang akan
menyelenggarakan Pelayanan Radiologi Klinik harus
melakukan uji kesesuaian alat dan memiliki izin
-13-
Pasal 24
(1) Pelayanan Radiologi Klinik dilakukan atas permintaan
tertulis dengan keterangan klinis yang jelas dari dokter,
dokter gigi, dokter spesialis, dokter gigi spesialis dan
dokter subspesialis.
(2) Pelayanan Radiologi Klinik sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan terhadap pasien rawat jalan, rawat
inap, dan gawat darurat.
(3) Pelayanan Radiologi Klinik terhadap pasien rawat jalan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan di
poliklinik, instalasi, atau ruangan yang memberikan
Pelayanan Radiologi Klinik.
(4) Poliklinik, instalasi, atau ruangan yang memberikan
Pelayanan Radiologi Klinik sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) dapat menerima pasien atas permintaan tertulis
-14-
BAB III
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pasal 25
(1) Departemen, instalasi, unit, atau bagian yang
menyelenggarakan Pelayanan Radiologi Klinik harus
melakukan pencatatan kegiatan pelayanannya.
(2) Hasil pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaporkan kepada pimpinan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
(3) Pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) melaporkan penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi Klinik secara berjenjang kepada
dinas kesehatan kabupaten/kota, dinas kesehatan
provinsi, dan Kementerian Kesehatan.
(4) Pencatatan dan pelaporan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) dilakukan dalam rangka evaluasi
dan perencanaan kegiatan Pelayanan Radiologi Klinik di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
(5) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan secara berkala paling sedikit setiap tahun atau
sesuai dengan kebutuhan masing-masing Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
(6) Pencatatan dan pelaporan dapat terintegrasi dengan
sistem informasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
-15-
Pasal 26
(1) Pencatatan dan Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 25 paling sedikit memuat:
a. jumlah kunjungan pasien;
b. jumlah dan jenis tindakan;
c. dosis radiasi pekerja radiasi dan pasien;
d. kejadian akibat kecelakaan radiasi;
e. keadaan/kondisi peralatan, termasuk jadwal uji
kesesuaian; dan
f. pemakaian bahan dan alat.
(2) Selain melakukan pencatatan dan pelaporan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Fasilitas Pelayanan
Kesehatan harus melakukan pendokumentasian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pencatatan, pelaporan,
dan pendokumentasian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
BAB IV
JAMINAN DAN KENDALI MUTU
Pasal 27
(1) Fasilitas Pelayanan Kesehatan penyelenggara Pelayanan
Radiologi Klinik harus melakukan pengendalian mutu
Pelayanan Radiologi Klinik.
(2) Pengendalian mutu Pelayanan Radiologi Klinik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
pengendalian mutu internal dan pengendalian mutu
eksternal.
(3) Pengendalian mutu sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
meliputi pengendalian kualitas (quality control) dan
penjaminan kualitas (quality assurance).
(4) Pengendalian mutu internal sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dilakukan oleh sumber daya manusia pada
departemen, instalasi, unit, atau bagian radiologi klinik
-16-
BAB V
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 28
(1) Menteri, Gubernur, dan Bupati/Wali kota melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi Klinik sesuai kewenangan masing-
masing.
(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan dalam rangka meningkatkan
mutu Pelayanan Radiologi Klinik.
(3) Pembinan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dilaksanakan melalui:
a. advokasi, sosialisasi, supervisi, konsultasi, dan
bimbingan teknis;
b. pendidikan dan pelatihan; dan/atau
c. pemantauan dan evaluasi.
(4) Dalam melakukan pembinaan dan pengawasan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Menteri, Gubernur,
dan Bupati/Wali kota dapat melibatkan organisasi
profesi.
-17-
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 29
Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang telah memberikan
Pelayanan Radiologi Klinik sebelum ditetapkannya Peraturan
Menteri ini, harus menyesuaikan dengan ketentuan Peraturan
Menteri ini paling lambat 2 (dua) tahun sejak Peraturan
Menteri ini diundangkan.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 30
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
780/Menkes/Per/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi, sepanjang yang mengatur mengenai
pelayanan radiologi diagnostik; dan
b. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1014/Menkes/VIII/2008 tentang Standar Pelayanan
Radiologi Diagnostik di Sarana Pelayanan Kesehatan,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 31
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
-18-
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 21 September 2020
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 22 September 2020
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 24 TAHUN 2020
TENTANG
PELAYANAN RADIOLOGI KLINIK
JUMLAH
JENIS TENAGA PERSYARATAN
(Minimal)
Teknik Radiologi
- Memiliki SIP
3. Fisikawan Medik - S 1 Fisika + 1 orang
Diklat/profesi Fisika
Medik
- Memiliki STR
- Memiliki SIB PPR
4. Elektromedis D III Teknik Elektromedis 1 orang
5. Perawat - D III Keperawatan 1 orang
- Memiliki SIP
6. Tenaga Administrasi SMA atau sederajat 2 orang
II. PERALATAN
Kemampuan pelayanan radiologi klinik berdasarkan peralatan yang
dimiliki:
A. PELAYANAN RADIOLOGI KLINIK PRATAMA
JUMLAH
NO PERALATAN KELENGKAPAN
(MINIMAL)
JUMLAH
NO PERALATAN KELENGKAPAN
(MINIMAL)
JUMLAH
NO PERALATAN KELENGKAPAN
(MINIMAL)
2. USG - Multipurpose, color doppler, 1 Unit
minimal 3D
- Transducer linier dan curve/
sektoral 2.5 – 10 mHz,
transducer 3D/4D, transducer
transcranial, transrectal/vaginal,
- Monitor dan printer USG
(printer hitam putih dan warna)
- UPS dengan kapasitas sesuai
kebutuhan
3. Radiografi - Analog atau digital. 1 Unit
Umum (fixed X- - Multipurpose radiografi
ray) fungsional
- Controle table digital atau
manual
- Bucky table dan bucky stand
- Expose time : 0.01 – 1 detik
- High X-ray voltage generator 40
– 150 KV
- UPS dengan kapasitas sesuai
kebutuhan
4. Radiografi - Analog atau digital 1 Unit
mobile (mobile - Punya 2 tuas tangkai tube agar
X-ray) pergerakan dapat leluasa
- Beroda, dengan atau tanpa
battery
- UPS dengan kapasitas sesuai
kebutuhan
5. Fluoroskopi - Minimal Undertable tube/low 1 Unit
radiation
- Multipurpose fluoroskopi
- High frequency X ray generator
- Control table manual atau digital
- Undertable tube/low radiation
-24-
JUMLAH
NO PERALATAN KELENGKAPAN
(MINIMAL)
- Manual atau Digital system atau
compatible Computed
Radiography (CR)
- Ceiling/floor tube support
- Tilting table dan bucky rapid
spot minimal 1 citra per detik
- Cassette system, 18 x 24 cm s/d
35 x 43 cm. High image
intensifier
- TV camera/CCTV. Resolusi
tinggi
- TV monitor
- UPS dengan kapasitas sesuai
kebutuhan
6. Panoramic/ - Digital atau analog 1 Unit
cephalometri - CCD System, High Tension
Generator (Direct current
rectifying method; tegangan
tabung minimal 57 kV;
panoramic mode, TMJ dan
Cephalo mode
- UPS dengan kapasitas sesuai
kebutuhan
7. Dental X-ray - Digital atau analog 1 Unit
- collimator berbentuk konus
- UPS dengan kapasitas sesuai
kebutuhan
8. Mammography - Analog/digital, stereotactic, 1 Unit
system bucky 18 x 24 cm, 24 x
30 cm, magnification device,
stereotactic device, compression
system (manual atau motorized),
radiation shield.
- Optional sesuai kebutuhan
-25-
JUMLAH
NO PERALATAN KELENGKAPAN
(MINIMAL)
(work station/viewer : 5 MP),
mammo printer
- UPS sesuai kebutuhan
9. Peralatan - Lead apron, tebal 0,5 mm Pb Sesuai
protektif radiasi - Sarung tangan 0.5 mm Pb kebutuhan
- Kaca mata Pb 1 mm Pb
- Pelindung tiroid Pb 1 mm Pb
- Pelindung gonad Pb 0.5 mm Pb
- Tabir mobile minimal 200 cm (t)
x 100 cm (l) setara 2 mm Pb +
kaca Pb, ukuran kaca sesuai
kebutuhan, tebal 2 mm Pb
10. Perlengkapan - Surveimeter - Sesuai
proteksi radiasi kebutuhan
- Film badge/TLD - 1/pekerja
11. Jaminan mutu Peralatan Quality Assurance (QA) Sesuai
dan kendali dan Quality Control (QC) sesuai kebutuhan
mutu dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
12. Emergency kit Peralatan dan obat-obatan untuk Sesuai
RJP sesuai dengan standar anestesi kebutuhan
13. Ruang - Automatic processor secara 1 Unit
pengolahan bertahap dialihkan menjadi
CR/DR
- ID Camera/labelling 1 Unit
14. Viewing box Double atau single bank Sesuai
kebutuhan
15. Generator set Besar dan utilitas sesuai Sesuai
power supply kebutuhan kebutuhan
JUMLAH
NO PERALATAN KELENGKAPAN
(MINIMAL)
- UPS dengan kapasitas sesuai
kebutuhan
2. CT Multislice - Minimal 16 slice dengan injector. 1 Unit
Dilengkapi dengan work station,
kompatibel dengan DICOM 3
- Printer. Software optional sesuai
kebutuhan
- UPS dengan kapasitas sesuai
kebutuhan
3. Fluoroskopi - Multipurpose fluoroskopi 1 Unit
- High frequency X ray generator
- Control table manual atau digital
- Minimal Undertable tube/low
radiation
- Digital system atau compatible
Computed Radiography (CR)
- Ceiling/floor tube support
- Tilting table dan bucky rapid spot
minimal 1 citra per detik
- Cassette system, 18 x 24 cm s/d
35 x 43 cm. High image
intensifier
- TV camera/CCTV. Resolusi
tinggi
- TV monitor resolusi tinggi
- UPS dengan kapasitas sesuai
kebutuhan
4. USG - Multipurpose, color doppler, 2 Unit
minimal 3D
- Transducer linier dan curve/
sektoral 2.5 – 10 mHz,
transducer 3D/4D, transducer
transcranial, transrectal/vaginal,
- Monitor dan printer USG (printer
-27-
JUMLAH
NO PERALATAN KELENGKAPAN
(MINIMAL)
hitam putih dan warna)
- UPS dengan kapasitas sesuai
kebutuhan
5. Radiografi - Analog atau digital. 3 Unit
Umum (fixed X- - Multipurpose radiografi
ray) fungsional
- Control table digital atau manual
- Bucky table dan bucky stand
- Expose time: 0.01 – 1 detik
- Beda potencial High X-ray
voltage generator 40 – 150 KV
- UPS dengan kapasitas sesuai
kebutuhan
6. Radiografi - Analog atau digital 2 Unit
mobile (mobile - Beroda, dengan atau tanpa
X-ray) battery
- UPS dengan kapasitas sesuai
kebutuhan
7. Mammography - Analog/digital, stereotactic, 1 Unit
system bucky 18 x 24 cm, 24 x
30 cm, magnification device,
stereotactic device, compression
system (manual atau motorized),
radiation shield.
- Optional sesuai kebutuhan
(work station/viewer : 5 MP),
mammo printer
- UPS dengan kapasitas sesuai
kebutuhan
8. Panoramic/ - Digital atau analog 1 Unit
Cephalometri - High Tension Generator (Direct
current rectifying method;
tegangan tabung minimal 57 kV;
mode panoramic/TMJ/Cephalo
-28-
JUMLAH
NO PERALATAN KELENGKAPAN
(MINIMAL)
- UPS dengan kapasitas sesuai
kebutuhan
9. Dental X-ray - Digital atau analog 1 Unit
- Exposure time 0.01 second;
dilengkapi dengan collimator
berbentuk konus
- UPS dengan kapasitas sesuai
kebutuhan
10. C-arm/ - Analog/digital, x-ray generator 1 Unit
fluororadiografi high frequency, tegangan tabung
minimal 40 kV, high image
intensifier diameter minimal 20,
TV monitor resolusi tinggi,
cassette holder suites 24 x 30
cm, DICOM 3, C-arm free space
rotation, vertikal, horizontal
- UPS (sesuai kebutuhan)
11. Computed - Kompatibel dengan DICOM 3, 1 Unit
Radiography dengan slot kaset berbagai
(CR) ukuran (lengkap), kompatibel
untuk mammografi, panoramic
dan cephalometri
- UPS dengan kapasitas sesuai
kebutuhan
12. Bone - Digital atau analog 1 Unit
Densitometri - Energy x ray absorption
- Low radiation
- Parameter pengukuran massa
tulang
13. Picture - Server, data storage, viewer, 1 Unit
Archiving printer, peralatan radiologi, LAN,
Communication internet, dapat dihubungkan/
System (PACS) upgraded dengan RIS (Radiology
dan Artificial Integrated System) dan
-29-
JUMLAH
NO PERALATAN KELENGKAPAN
(MINIMAL)
Intelligence (AI) teleradiologi
- UPS dengan kapasitas sesuai
kebutuhan
14. Peralatan - Lead apron, tebal 0,5 mm Pb - 15 buah
protektif radiasi - Sarung tangan 0.5 mm Pb - 1 pasang
- Kaca mata Pb 1 mm Pb - 10 buah
- Pelindung tiroid Pb 1 mm Pb - 10 buah
- Pelindung gonad Pb 0.5 mm Pb - 5 buah
- Tabir mobile minimal 200 cm (t) - 1 per unit
x 100 cm (l) setara 2 mm Pb + mobile x-
kaca Pb, ukuran kaca sesuai ray
kebutuhan, tebal 2 mm Pb
15. Perlengkapan - Surveimeter - sesuai
proteksi radiasi kebutuhan
- Analog/Digital Pocket Dosimeter - sesuai
kebutuhan
- Film badge/TLD - 1/pekerja
16. Jaminan mutu Peralatan Quality Assurance (QA) Sesuai
dan kendali dan Quality Control (QC) sesuai kebutuhan
mutu dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
17. Emergency kit Peralatan dan obat-obatan untuk Sesuai
RJP sesuai dengan standar anestesi kebutuhan
18. Alat pelindung Sarung tangan karet, masker, Sesuai
diri celemek plastik, head cap kebutuhan
19. Viewing box Double bank, sesuai kebutuhan Sesuai
kebutuhan
JUMLAH
NO PERALATAN KELENGKAPAN
(MINIMAL)
road map, land marking, rotation
view, DICOM 3 compliance
- Monitor resolusi tinggi
- UPS dengan kapasitas sesuai
kebutuhan
2. Gama Kamera sesuai kebutuhan 1 Unit
3. MRI - Minimal 1,5 Tesla. Kompatibel 1 Unit
dengan DICOM 3. Software
(kepala dan leher,
muskuloskeletal, abdomen,
toraks) optional sesuai
kebutuhan, spectroscopy,
dilengkapi dengan workstation,
injector, metal detector, monitor
tanda vital, printer
- UPS dengan kapasitas sesuai
kebutuhan
4. PET-MR sesuai kebutuhan 1 Unit
5. CT Multislice - Minimal 64 slice. Dilengkapi 2 Unit
dengan workstation, kompatibel
dengan DICOM 3, printer.
Software (kepala dan leher,
muskuloskeletal, abdomen,
toraks, onkologi, perfusion)
optional sesuai kebutuhan.
Injector.
- UPS dengan kapasitas sesuai
kebutuhan
6. SPECT-CT/ sesuai kebutuhan 1 Unit
PET-CT
7. Fluoroskopi - Multipurpose fluoroskopi 1 Unit
- High frequency X-ray generator
- Control table/remote
- Minimal undertable tube /low
-31-
JUMLAH
NO PERALATAN KELENGKAPAN
(MINIMAL)
radiation
- Digital system atau compatible
computed radiography (CR) atau
digital radiography (DR)
- Ceiling/floor tube support
- Tilting table dan bucky rapid spot
film lebih dari 1 citra per detik
- Cassette system, minimal 18 x
24 cm
- High image intensifier
- TV camera/CCTV, resolusi tinggi
- TV monitor resolusi tinggi
- UPS dengan kapasitas sesuai
kebutuhan
8. USG - Multipurpose, color doppler, 3D 2 Unit
atau 4D, Automatic 3D
- Transducer linier dan curve/
sektoral minimal 2.5 mHz,
transducer 3D/4D, transducer
transcranial, transrectal/vaginal,
- Monitor dan printer USG (printer
hitam putih/warna)
- Stabilizer
- UPS, besarnya kapasitas sesuai
kebutuhan
9. Radiografi - Analog atau digital. 4 Unit
Umum (fixed X- - Multipurpose radiografi
ray) fungsional
- Control table digital atau manual
- Bucky table dan bucky stand
- Expose time minimal: 0.01 detik
- Tegangan tabung minimal 40 KV
- UPS dengan kapasitas sesuai
kebutuhan
-32-
JUMLAH
NO PERALATAN KELENGKAPAN
(MINIMAL)
10. Radiografi - Analog atau digital 4 Unit
mobile (mobile - Beroda, dengan atau tanpa
X-ray) battery
- UPS dengan kapasitas sesuai
kebutuhan
11. Mammography - Analog atau Digital, minimal 1 Unit
stereotactic, system bucky 18 x
24 cm, 24 x 30 cm, magnification
device, compression system
(manual atau motorized),
radiation shield. Optional sesuai
kebutuhan (work station/viewer:
5 MP), mammo printer.
- UPS dengan kapasitas sesuai
kebutuhan
12. Panoramic/ - Digital atau analog 1 Unit
Cephalometri - High Tension Generator (Direct
current rectifying method; X-ray
tube; tegangan tabung minimal
57 kV; mode panoramic, TMJ
dan Cephalo
- UPS dengan kapasitas sesuai
kebutuhan
13. Dental X-ray - Digital atau analog 1 Unit
- Collimator berbentuk konus
- UPS dengan kapasitas sesuai
kebutuhan
14. C-arm/ - Digital atau analog, x-ray 2 Unit
Fluororadiografi generator high frequency,
tegangan tabung minimal 40 KV,
high image intensifier diameter
minimal 20 cm, TV monitor
resolusi tinggi, cassette holder
suites 24 x 30 cm, kompatibel
-33-
JUMLAH
NO PERALATAN KELENGKAPAN
(MINIMAL)
dengan DICOM 3, C-arm free
space rotation, vertikal,
horizontal
- UPS dengan kapasitas sesuai
kebutuhan
15. Bone - Digital atau analog 1 Unit
Densitometri - Energy x ray absorption
- Low radiation
- Parameter pengukuran massa
tulang
16. TLD Reader - Digital 1 Unit
dosis pasien - Minimal 1 tld per Reading
- Minimal 1 tabung Nitrogen, 1
oven annealing
17. Computed - All radiographic examination, 2 Unit
Radiography cassette all size, pixel matrix size
(CR) / Digital good quality, patient ID,
Radiography workstation, kompatibel dengan
(DR) DICOM 3
- UPS dengan kapasitas sesuai
kebutuhan
18. Picture - Server, data storage, viewer, 1 Unit
Archiving printer, peralatan radiologi, LAN,
Communication internet, dapat dihubungkan/
System (PACS) upgraded dengan RIS (Radiology
dan Artificial Integrated System) dan
Intelligence (AI) teleradiologi
- UPS dengan kapasitas sesuai
kebutuhan
19. Peralatan - Lead apron tebal 0,5 mm Pb - 20 buah
protektif radiasi - Sarung tangan 0.5 mm Pb - 4 pasang
- Kaca mata Pb 1 mm Pb - 15 buah
- Pelindung tiroid Pb 1 mm Pb - 15 buah
- Pelindung gonad Pb 0.5 mm Pb - 15 buah
-34-
JUMLAH
NO PERALATAN KELENGKAPAN
(MINIMAL)
- Tabir mobile minimal 200 cm (t) - 1 per unit
x 100 cm (l) dilapisi 2 mmPb + mobile x-
kaca Pb ukuran sesuai ray
kebutuhan dengan tebal setara
2 mm Pb
20. Perlengkapan - Surveimeter - sesuai
proteksi radiasi kebutuhan
- Digital Pocket Dosimeter - sesuai
kebutuhan
- Film badge/TLD - 1/pekerja
21. Jaminan mutu Peralatan Quality Assurance (QA) Sesuai
dan kendali dan Quality Control (QC) sesuai kebutuhan
mutu dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
22. Emergency kit Peralatan dan obat-obatan untuk Sesuai
RJP sesuai dengan standar anestesi kebutuhan
23. Alat pelindung - Sarung tangan karet Sesuai
diri - Masker kebutuhan
- celemek plastik
- head cap
24. Viewing box - Double bank Sesuai
kebutuhan
d. Ruang Mammografi
1) Ukuran ruangan 4m (p) x 3m (l) x 2,8m (t)
2) Ruangan dilengkapi ruangan ganti
e. Ruang Panoramic-cephalometri
Ukuran ruangan 3 m (p) x 2 m x 2,8 m (t)
f. Ruang Ultra Sono Grafi/USG
1) Ukuran ruangan 4m (p) x 3m (l) x 2.8m (t)
2) Konstruksi dinding tanpa Pb
3) Perlengkapan: meja/tempat tidur pemeriksaan, kursi
pasien
4) Ruangan dilengkapi toilet
g. Ruang MRI
1) Ukurang ruang pemeriksaan 12.5m (p) x 7m (l) x 3,5m
(t)
2) Ruangan dilengkapi pengaman sangkar Faraday
3) Dilengkapi dengan ruangan operator, ruangan mesin,
ruangan AHU/chiller, ruangan UPS, ruangan ganti,
ruangan persiapan dan/ pemulihan dan toilet.
h. Ruang Baca dan Konsultasi Dokter
1) Luas ruangan disesuaikan dengan kebutuhan, minimal
2m (p) x 2m (l) x 2,7m (t) /dokter spesialis radiologi dan
dapat menampung 1 buah meja kerja, 2 buah kursi
dan 1 buah lemari.
2) Perlengkapan : light box
i. Ruang CR dan PACS
1) Ukuran ruangan minimal 3m (p) x 3m (l) x 2,8m (t)
2) Dapat menampung tempat printer, tempat processing
dan tempat rekam medik elektronik
j. Ruangan pencucian/pembersihan alat
1) Ruangan untuk mencuci/ membersihkan alat yang
digunakan pada pelayanan radiologi intervensi.
2) Ukuran ruangan disesuaikan dengan kebutuhan.
3) Dilengkapi sloope sink, service sink dan sink/deep wide
basin.
4) Lantai dilengkapi floor drain.
-37-
2. Pemusnahan Dokumen
Pelaksanaan pemusnahan dokumen harus ada berita acara yang
berisi:
a. Tanggal, bulan, dan tahun pemusnahan.
b. Penanggung jawab/otorisasi pemusnahan dokumen.
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.